Anda di halaman 1dari 3

Penanganan Demam pada Anak

15.04.2014

Penurunan suhu tubuh dapat dibantu dengan penggunaan obat penurun panas (antipiretik),
terapi fisik (nonfarmakologi) seperti istirahat baring, kompres hangat, dan banyak minum.
Penggunaan obat tradisional dengan produk herbal atau homeopatik belum terbukti secara
ilmiah dapat menurunkan demam, tapi hanya berdasarkan pengalaman semata sehingga perlu
dikaji lebih lanjut.

Obat Penurun Panas (Antipiretik) Penggunaan obat penurun panas bertujuan untuk
menurunkan suhu tubuh dan membuat anak merasa lebih nyaman, namun tidak efektif untuk
mencegah kejang demam. Parasetamol merupakan pilihan lini pertama untuk menurunkan
demam dan menghilangkan nyeri. Kombinasi dua antipiretik parasetamol dan ibuprofen
secara selang seling setiap 4 jam tidak terbukti secara ilmiah memiliki efek
antipiretik/analgetik yang lebih kuat dibanding pengguaan satu macam antipiretik.1-3

Indikasi pemberian obat penurun panas: Indikasi utama pemberian obat penurun panas
adalah membuat anak merasa nyaman dan mengurangi kecemasan orangtua, bukan
menurunkan suhu tubuh.4 Pemberian obat penurun panas diindikasikan untuk anak demam
dengan suhu 38oC (pengukuran dari lipat ketiak). Dengan menurunkan suhu tubuh maka
aktivitas dan kesiagaan anak membaik, dan perbaikan suasana hati (mood) dan nafsu makan
juga semakin membaik.5

Kombinasi antipiretik

Beberapa tahun terakhir, penggunaan dua antipiretik parasetamol dan ibuprofen sering
digunakan untuk mengobati demam pada anak di Rumah Sakit dan di rumah. Praktik seperti
ini tidak dianjurkan karena sering terjadi kesalahan dosis obat, interval pemberian salah, dan
intoksikasi obat karena berlebihan.6,7

Pengobatan Secara Fisik

Tirah baring:Aktifitas fisik yang tinggi dapat meningkatkan suhu tubuh anak dengan demam
dan tanpa demam. Walaupun demikian, pergerakan anak yang demam selama aktivitas
normal tidak cukup menyebabkan demam. Memaksakan anak demam untuk tirah baring tidak
efektif, tidak disenangi dan mengganggu secara psikologis. Suatu penelitian kontrol-kasus
dari 1082 anak dengan demam, ditemukan bahwa tirah baring tidak menurunkan suhu secara
signifikan.

Kompres alkohol:Kompres dengan menggunakan etil alkohol 70% / isopropil alkohol dalam
air tidak efektif menurunkan suhu, dan lebih superior dengan mengompres dengan air.
Inhalasi alkohol selama kompres berbahaya menimbulkan hipoglikemia dan koma.

Kompres air hangat (tepid sponging):Tepid merupakan suatu kompres/sponging dengan air
hangat. Penggunaan kompres air hangat di lipat ketiak dan lipat selangkangan (inguinal)
selama 10-15 menit akan membantu menurunkan panas dengan cara panas keluar lewat pori-
pori kulit melalui proses penguapan. Jika dokter dan orang tua merasa kompres diperlukan
(misalnya suhu tubuh meningkat lebih dari 40 derajat Celsius, yang tidak respon obat
penurun panas, maka penting untuk memberikan obat penurun panas terlebih dahulu untuk
menurunkan pusat pengatur suhu di susunan saraf otak bagian hipotalamus, kemudian
dilanjutkan kompres air hangat.

Kompres dingin:Kompres dingin tidak direkomendasikan untuk mengatasi demam karena


dapat meningkatkan pusat pengatur suhu (set point) hipotalamus, mengakibatkan badan
menggigil sehingga terjadi kenaikan suhu tubuh. Kompres dingin mengakibatkan pembuluh
darah mengecil (vasokonstriksi), yang meningkatkan suhu tubuh. Selain itu, kompres dingin
mengakibatkan anak merasa tidak nyaman.

Pengobatan Herbal Homeopati, terapi herbal, aromaterapi, akupuntur, refleksiologi, pijat,


shiatsu, kiropraktik, osteopati dan penyembuhan spiritual belum terbukti secara ilmiah dapat
menurunkan demam.1,4

Kesimpulan

Tujuan utama pemberian obat penurun panas antipiretik adalah untuk membuat anak menjadi
nyaman, dan juga berfungsi sebagai anti nyeri sehingga dapat mengurangi rasa nyeri.
Penggunaan kombinasi antipiretik parasetamol dan ibuprofen secara bergantian tidak
dianjurkan. Obat penurun panas tidak mempengaruhi perjalanan penyakit dan tidak
mengurangi rerata hari demam.

Daftar Pustaka

1.Management of fever (antipiretics). Dalam: Radli SE, Carroll J, Klein N, penyunting.


Clinical manual of fever in children. Edisi pertama. Spinger: Berlin, 2009, h. 223-250.

2.Richardson M, Lakhanpaul M, Guideline development group. Assessment and initial


management o feverish illness in children younger than 5 years: summary of NICE guidance.
BMJ 2007:334:1163-1164.

3.National Institute for health and clinical excellence. Dalam: Andrew Welsh, penyunting.
Feverish illness in children. Assessment and initial management in children younger than 5
years, First edition. Royal College od Obstetricians and Gynaecologists: London, 2007,h 1-
18.

4.Nizet V, VinciRJ, Lovejoy FH. Fever in children. Pediatrics in rewiew 2008;15:127-35.

5.Drwal-Klein LA, Phelps SJ. Antipyretic therapy in the febrile child. Clin Pharm. 1992
Dec;11:1005-21.

6.Litalien C, Jacqz-Aigrain E. Risks and benefits of nonsteroidal anti-inflammatory drugs in


children: a comparison with paracetamol 2001;3:817-58.

7.Sarrell EM, WielunskyE, Cohen HA. Antipyretic treatment in young children with fever.
Arch Pediatr Afolesc Med 2006;160:197-202.

Anda mungkin juga menyukai