Anda di halaman 1dari 35

PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Mikroorganisme umumnya ada yang bersifat patogen dan ada

yang bersifat non-patogen. Mikroorganisme yang bersifat patogen

biasanya dapat menimbulkan menimbulkan berbagai penyakit dan

merugikan makhluk hidup, sedangkang yang bersifat non-patogen dapat

dimanfaatkan sebagai bahan dalam pembuatan produk industri, baik

makanan, minuman dan obat-obatan.

Mikroorganisme dapat dikembangbiakkan, baik yang bersifat

patogen guna untuk penelitian dan yang bersifat non-patogen guna

untuk dimanfaatkan. Pembiakan mikroba atau mikroorganisme di

laboratorium memerlukan media yang berisi zat hara serta yang

digunakan dalam pertumbuhan, sintesis sel, keperluan energi dalam

metabolisme dan pergerakan. Media pertumbuhan adalah suatu media

yang digunakan untuk menumbuhkan atau membiakkan mikroba yang

berisii nutrisi yang digunakan oleh mikroba untuk membentuk komponen

selnya, keperluan energi dalam metabolisme dan pergerakan.

KHUSNUL NADYA SYARIF MUH. ISRAWAN AZIS


O1A1 16 019
PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI 2

Media yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme harus

memenuhi persyaratan nutrisi dan mudah dimanfaatkan oleh organisme,

mempunyai tekanan osmosis, tegangan permukaan dan derajat

keasaman yang sesuai, serta tidak mengandung zat-zat yang

menghambat pertumbuhan mikroorganisme tersebut. Kandungan

dextrose dan karbohidrat yang cukup tinggi pada media PDA (20 g),

PCA (20 g) dan SDA (40 g) sangat berperan penting dalam proses

metabolisme jamur.

Media pertumbuhan haruslah steril dari mikroorganisme lain

yang tidak diinginkan kehadirannya. Proses sterilisasi bertujuan untuk

membebaskan dan membunuh mikroorganisme (jamur, bakteri, virus

atau piron) dari permukaan peralatan, makanan, obat-obatan atau

medium kultur biologis dan dari tempat-temoat yang diinginkan.

Mengingat pentingnya mempelajari cara pembuatan media dan

sterilisasi, maka dilakukanlah percobaan ini untuk mengetahui cara

pemuatan media yang baik dan benar dan untuk mengetahi cara

mensterilisasi alat-alat yang akan digunakan agar terbebas dari

mikroorganisme yang tidak diinginkan.

KHUSNUL NADYA SYARIF MUH. ISRAWAN AZIS


O1A1 16 019
PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI 3

B. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah dalam praktikum ini adalah bagaimana membuat

media pertumbuhan Nutrient Agar, Nutrient Broth dan Potato

Dextrose Agar?

C. TUJUAN

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk membuat media

pertumbuhan Nutrient Agar, Nutrient Broth dan Potato Dextrose

Agar.

D. MANFAAT

Manfaat dari praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat

membuat media pertumbuhan Nutrient Agar, Nutrient Broth dan

Potato Dextrose Agar.

KHUSNUL NADYA SYARIF MUH. ISRAWAN AZIS


O1A1 16 019
PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI 4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TEORI UMUM

Pertumbuhan mikroba dalam suatu kultur melewati beberapa

fase yaitu fase adaptasi merupakan fase penyesuaian mikroba dengan

kondisi lingkungan baru di sekelilingnya. Fase pertumbuhan logaritmik.

Fase pertumbuhan awal mikroba mulai membelah diri dengan kecepatan

yang rendah karena baru menyesuaikan diri. Mikroba membelah dengan

cepat dan konstan mengikuti kurva logaritmik. Fase pertumbuhan

populasi mikroba diperlambat karena zat nutrisi sudah sangat

berkurang dan ada hasil metabolisme yang mungkin beracun atau dapat

menghambat pertumbuhan mikroba. Fase pertumbuhan tetap jumlah sel

yang tumbuh sama dengan jumlah sel yang mati. Fase menuju kematian

dan fase kematian sebagian besar populasi mikroba mulai mengalami

kematian karena nutrien di dalam medium sudah habis, adanya zat

racun dan habisnya energi cadangan di dalam sel (Wuryanti, 2008).

Umumnya, media yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme

harus memenuhi persyaratan nutrisi dan mudah dimanfaatkan oleh

KHUSNUL NADYA SYARIF MUH. ISRAWAN AZIS


O1A1 16 019
PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI 5

organisme, mempunyai tekanan osmosis, tegangan permukaan dan

derajat keasaman yang sesuai, serta tidak mengandung zat-zat yang

menghambat pertumbuhan mikroorganisme tersebut. Kandungan

dextrose dan karbohidrat yang cukup tinggi pada media PDA (20 g),

PCA (20 g) dan SDA (40 g) sangat berperan penting dalam proses

metabolisme jamur (Taurisia, dkk., 2015).

Sterilisasi dapat didefinisakan sebagai proses yang efektif

untuk membunuh atau menghilangkan agen menular (seperti jamur,

bakteri, virus, dan piron) dari permukaan peralatan, makanan, obat-

obatan atau medium kultur biologis (Nikhilesh. Dkk., 2013). Terdapat

tiga dua metode utama yang dilakukan pada saat sterilisasi, yaitu

metode fisik dan metode kimia. Metode fisik, biasanya merupakan

metode sterilisasi dengan panas. Meliputi penggunaan panas lembab

(autklaf/uap bertekanan dan uap langung) dan penggunaan panas kering

(Oven/udara panas dan pembakaran). Sedangkan metode kimia, yaitu

dengan menggunakan agen-agen kimia misalnya metil bromida, dan

formaldehid (Cahyani, 2009).

KHUSNUL NADYA SYARIF MUH. ISRAWAN AZIS


O1A1 16 019
PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI 6

Tujuan sterilisasi adalah untuk menjamin bahwa alat dan bahan

yang digunakan terbebas dari kontaminasi mikroba (Setyowati dkk.,

2013). Kebiasaan mencuci tangan memiliki hubungan yang signifikan

terhadap keberadaan bakteri. Mencuci tangan merupakan syarat

penting untuk menjaga tingkat kehigienisan suatu produk. Tangan

merupakan sumber pencemar dimana tangan dapat membawa kotoran,

benda fisik, senyawa kimia atau mikroba (Wulandari, 2014).

Sterilisasi peralatan yang terbuat dari gelas seperti erlenmeyer,

test tube, petri disk disterilkan dengan autoclave. Sebelum digunakan

peralatan dicuci dan disikat dengan detergen kemudian dibilas air

tawar, tunggu kering, setelah itu ditutup rap at dengan alumunium foil

dan plastik, sedangkan tabung reaksi dan pipet ditutup kapas,

dibungkus alumunium foil dan plastik (Sari dan Abdul, 2012).

KHUSNUL NADYA SYARIF MUH. ISRAWAN AZIS


O1A1 16 019
PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI 7

B. URAIAN BAHAN

1. Alkohol (Ditjen POM, 1979: 65).

Nama resmi : Aethanolum

Nama lain : Etanol, Alkohol

Rumus Molekul : C2H6O

Pemerian :Cairan tak berwarna, jernih, mudag

menguap dan mudah bergerak; bau khas;

rasa panas. Mudah terbakar dengan

memberikan nyala biru yang tidak berasap.

Kelarutan : Sangat mudaH larut dalam air, dalam

kloroform P dan dalam eter P.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung

dari cahaya; di tempat sejuk, jauh dari nyala

api.

Kegunaan : Antiseptikum

2. Agar (Ditjen POM, 1979 : 74)

Nama Resmi : Agar

Nama Lain : Agar – agar

KHUSNUL NADYA SYARIF MUH. ISRAWAN AZIS


O1A1 16 019
PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI 8

Pemerian :Berkas potongan memanjang, tipis seperti

selaput dan perlekatan, atau bentuk

keeping, serpihan atau butiran; jingga lemah

kekuningan, abu–abu kekuningan sampai

kuning pucat atau tidak berwarna; tidak

berbau lemah; rasa lender jika lembab liat;

jika kering rapuh.

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; larut dalam

air mendidih.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Kegunaan : Sebagai bahan pemadat medium

3. Aquadest (Ditjen POM, 1979: 96)

Nama Resmi : Aqua Destillata

Nama Lain : Air suling / aquadest

Rumus Molekul : H 2O

Berat Molekul :18,02

Pemerian :Carian jernih, tidak berwarna, tidak berbau,

dan tidak mempunyai rasa.

KHUSNUL NADYA SYARIF MUH. ISRAWAN AZIS


O1A1 16 019
PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI 9

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Kegunaan : Sebagai pelarut.

4. Dekstrosa (Ditjen POM, 1995:300)

Nama resmi : Dextrosum

Nama Lain : Dekstrosa ; Glukosa

Rumus Molekul : C6H12O6.H20

Berat Molekul : 180,16

Pemerian : Hablur tidak berwarna, serbuk halus atau

butiran putih, tidak berbau, rasa manis.

Kelarutan : Mudah larut dalam air, sangat mudah larut

dalam air mendidih, larut dalam etanol

mendidih sukar larut dalam etanol.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

5. Ekstrak Beef (Ditjen POM RI, 1979: 62).

Nama resmi : BEEF EXTRACT

Nama lain : Kaldu nabati, kaldu hewani, ekstrak beef

Pemerian :Berbau dan berasa pada lidah. Kaldu daging

sapi konsentrat diperoleh dengan

KHUSNUL NADYA SYARIF MUH. ISRAWAN AZIS


O1A1 16 019
PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI 10

mengekstraksi daging sapi segar tanpa lemak,

dengn cara merebus dalam air dan

menguapkan kaldu pada suhu rendah dalam

hampa udara sampai terbentuk residu kental

berbentuk pasta. Massa berbentuk pasta,

berwarna coklat kekuningan sampai coklat

tua, bau dan rasa seperti daging, sedikit

asam.

Kelarutan : Larut dalam air dingin.

Kegunaan : Sumber protein untuk mikroorganisme

Penyimpanan :Simpan dalam wadah tertutup rapat, tidak

tembus cahaya.

6. Peptone (Ditjen POM, 1979: 721).

Nama Resmi : PEPTON

Pemerian : Serbuk, kuning kemerahan sampai coklat,

bau khas, tapi tidak busuk.

Kelarutan : Larut dalam air; memberikan larutan

berwarna coklat kekuningan yang bereaksi

KHUSNUL NADYA SYARIF MUH. ISRAWAN AZIS


O1A1 16 019
PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI 11

agak asam; praktis tidak larutan dalam etanol

(95%) P dan dalam eter P

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Kegunaan : Sebagai komponen pembuat medium NB

7. Kentang (Solanum tuberosum)

Regnum : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivision : Angiospermae

Class : Monocotyledonae

Subclass : Sympetalae

Ordo : Solanales

Family : Solanaceace

Genus : Solanum

Spesies : Solanum tuberosum

KHUSNUL NADYA SYARIF MUH. ISRAWAN AZIS


O1A1 16 019
PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI 12

BAB III

METODE KERJA

A. WAKTU DAN TEMPAT

Percobaan ini dilaksanakan pukul hari kamis tanggal 15 Maret

2018 pukul 13.00 WITA, bertempat di laboratorium mikrobiologi

fakultas farmasi universitas Halu Oleo.

B. ALAT DAN BAHAN

1. Alat

Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah :

a) Autoklaf

b) Batang pengaduk

c) Botol semprot

d) Cawan porselin

e) Elektromantel

f) Erlenmeyer 100 dan 250 mL

g) Gelas kimia 100 dan 250 mL

h) Gelas Ukur 100 mL

i) Pipet tetes

KHUSNUL NADYA SYARIF MUH. ISRAWAN AZIS


O1A1 16 019
PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI 13

j) Pisau

k) Spatula

l) Timbangan analitik

2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah :

a) Agar-agar

b) Akuades

c) Alkohol 70%

d) Aluminium foil

e) Ekstrak beef

f) Ekstrak potato

g) Kapas

h) NA (Nutrien Agar)

i) NB (Nutrien Borth)

j) PDA (Potato Dextrose Agar)

k) Peptone

l) Plastik wrap

m) Tisu

KHUSNUL NADYA SYARIF MUH. ISRAWAN AZIS


O1A1 16 019
PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI 14

C. CARA KERJA

1. Pembuatan Media Nutrient Agar (NA) Sintetik

Cara kerja dari pembuatan media NA sintetik ini adalah :

a) Disiapkan alat dan bahan.

b) Ditimbang komponen media dengan menggunakan timbangan

analitik sebanyak 1 gram

c) Diukur aquadest sebesar 50 ml dengan menggunakan

erlenmeyer

d) Dilarutkan bahan dalam aquadest menggunakan erlenmeyer

e) Dipanaskan dan diaduk secara konstan larutan bahan di atas

electro mantel

f) Didinginkan larutan

g) Ditutup bagian mulut erlenmeyer menggunakan kapas, kain kasa

h) Disterilkan media dalam autoklaf pada suhu 1210 C selama 15

menit.

i) Diamati warna

KHUSNUL NADYA SYARIF MUH. ISRAWAN AZIS


O1A1 16 019
PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI 15

2. Pembuatan Media Nutrient Agar (NA) Non Sintetik

Cara kerja dari pembuatan media NA non sintetik ini adalah :

a) Disiapkan alat dan bahan.

b) Ditimbang daging sapi 0,3 gram dan agar 1,5 gram dengan

menggunakan timbangan analitik

c) Direbus daging dengan menggunakan aquadest 100 ml

d) Disaring dan diambil ekstrakya

e) Dicampur ekstrak daging dengan gula dan agar-agar

f) Diaduk hingga homogen

g) Ditutup bagian mulutnya menggunakan kapas, kain kasa

h) Disterilkan media pada autoklaf pada suhu 1210C selama 15

menit.

i) Diamati warna dan konsistensi media.

3. Pembuatan Media Potato Dextrose Agar (PDA) Sintetik

Cara kerja dari pembuatan media PDA sintetik ini adalah :

a) Disiapkan alat dan bahan.

b) Ditimbang PDA dengan menggunakan timbangan analitik

sebanyak 1,75 gram.

KHUSNUL NADYA SYARIF MUH. ISRAWAN AZIS


O1A1 16 019
PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI 16

c) Dilarutkan dengan menggunakan aquadest 50 ml dengan

menggunakan erlenmeyer

d) Dipanaskan dan diaduk secara konstan larutan bahan di atas

elektromantel

e) Didinginkan larutan

f) Ditutup bagian mulut erlenmeyer menggunakan kapas, kain kasa.

g) Disterilkan media dalam autoklaf pada suhu 1210 C selama 15

menit.

h) Diamati warna

4. Pembuatan Media Potato Dextrose Agar (PDA) Non Sintetik

Cara kerja dari pembuatan media PDA non sintetik ini adalah :

a) Disiapkan alat dan bahan.

b) Dikupas kentang, dipotong kecil-kecil (dadu) dan dicuci hingga

bersih.

c) Ditimbang kentang 40 gram dengan menggunakan timbangan

analitik

d) Dicampur ekstrak kentang dengan 4 gram gula dan 4 gram agar

di dalam erlenmeyer

KHUSNUL NADYA SYARIF MUH. ISRAWAN AZIS


O1A1 16 019
PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI 17

e) Dipanaskan kentang di atas electromantel dan diaduk hingga

homogen.

f) Diambil ekstrak kentang dengan menyaring dan memerasnya

menggunakan kertas saring dan disimpan dalam erlenmeyer

baru.

g) Dilarutkan agar pada erlenmeyer dan diletakkan di atas

electromantel, diaduk secara konstan hingga mendidih.

h) Dimasukkan larutan ekstrak kentang kedalam larutan agar dan

diaduk sampai homogen.

i) Ditutup bagian mulutnya menggunakan kapas, kain kasa.

j) Disterilkan media pada autoklaf pada suhu 1210C selama 15

menit.

k) Diamati warna

KHUSNUL NADYA SYARIF MUH. ISRAWAN AZIS


O1A1 16 019
PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI 18

5. Sterilisasi

a) Disiapkan alat-alat yang akan disterilisasi

b) Dibersihkan dengan alkohol 70%

c) Dibungkus dengan kertas hingga rapat

d) Diletakkan pada keranjang autoklaf

e) Dimasukkan keranjang pada alat

f) Disterilisasi pada autoklaf pada suhu 121°C selama 15 menit

KHUSNUL NADYA SYARIF MUH. ISRAWAN AZIS


O1A1 16 019
PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI 19

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENGAMATAN

1. Tabel Pengamatan

Gambar
No. Media
Sebelum Sesudah

1. NA Sintesis

2. NA Buatan

KHUSNUL NADYA SYARIF MUH. ISRAWAN AZIS


O1A1 16 019
PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI 20

3. NB Buatan

4. NB Sintetis

PDB
5.
Sintesis

6. TEA

KHUSNUL NADYA SYARIF MUH. ISRAWAN AZIS


O1A1 16 019
PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI 21

B. PEMBAHASAN

Mikroorganisme umumnya ada yang bersifat patogen dan ada

yang bersifat non-patogen. Mikroorganisme yang bersifat patogen

biasanya dapat menimbulkan menimbulkan berbagai penyakit dan

merugikan makhluk hidup, sedangkang yang bersifat non-patogen dapat

dimanfaatkan sebagai bahan dalam pembuatan produk industri, baik

makanan, minuman dan obat-obatan.

Mikroorganisme dapat dikembangbiakkan, baik yang bersifat

patogen guna untuk penelitian dan yang bersifat non-patogen guna

untuk dimanfaatkan. Pembiakan mikroba atau mikroorganisme di

laboratorium memerlukan media yang berisi zat hara serta yang

digunakan dalam pertumbuhan, sintesis sel, keperluan energi dalam

metabolisme dan pergerakan karena untuk tumbuh dengan baik

Mikroba memerlukan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan energi, bahan

pembangun sel, dan sintesis protoplasma serta bagian-bagian sel

lainnya. Setiap mikroba mempunyai sifat fisiologis tertentu, sehingga

memerlukan nutrisi tertentu pula.

KHUSNUL NADYA SYARIF MUH. ISRAWAN AZIS


O1A1 16 019
PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI 22

Media pertumbuhan adalah suatu media yang digunakan untuk

menumbuhkan atau menbiakkan mikroba yang berisii nutrisi yang

digunakan oleh mikroba untuk membentuk komponen selnya, keperluan

energi dalam metabolisme dan pergerakan. Fungsi media adalah

menumbuhkan, membiakkan dan menyimpan mikroorganisme dalam

waktu yang lama di laboratorium, mengetahui sifat-sifat

koloni/pertumbuhan mikroorganisme, mengisolasi mikroorganisme

tertentu, mengidentifikasi mikroorganisme dan mempelajari

kemampuan penghambatan pertumbuhan mikroorganisme.

Media yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme harus

memenuhi persyaratan nutrisi dan mudah dimanfaatkan oleh organisme,

mempunyai tekanan osmosis, tegangan permukaa;n dan derajat

keasaman yang sesuai, serta tidak mengandung zat-zat yang

menghambat pertumbuhan mikroorganisme tersebut. Kandungan

dextrose dan karbohidrat yang cukup tinggi pada media PDA (20

gram), PCA (20 gram) dan SDA (40 gram) sangat berperan penting

dalam proses metabolisme jamur.

KHUSNUL NADYA SYARIF MUH. ISRAWAN AZIS


O1A1 16 019
PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI 23

Adapun macam - macam media Pertumbuhan antara lain : 1)

Medium berdasarkan sifat fisik, 2) Medium padat yaitu media yang

mengandung agar 15% sehingga setelah dingin media menjadi padat, 3)

Medium setengah padat yaitu media yang mengandung agar 0,3-0,4%

sehingga menjadi sedikit kenyal, tidak padat, tidak begitu cair, 4)

Media semi solid dibuat dengan tujuan supaya pertumbuhan mikroba

dapat menyebar ke seluruh media tetapi tidak mengalami percampuran

sempurna jika tergoyang. Misalnya bakteri yang tumbuh pada media

NfB (Nitrogen free Bromthymol Blue) semisolid akan membentuk

cincin hijau kebiruan dibawah permukaan media, jika media ini cair

maka cincin ini dapat dengan mudah hancur. Semisolid juga bertujuan

untuk mencegah/menekan difusi oksigen, misalnya pada media Nitrate

Broth, kondisi anaerob atau sedikit oksigen meningkatkan metabolisme

nitrat tetapi bakteri ini juga diharuskan tumbuh merata diseluruh

media. Medium cair yaitu media yang tidak mengandung agar,

contohnya adalah NB (Nutrient Broth), LB (Lactose Broth).

Medium berdasarkan komposisi yaitu : 1) Medium sintesis yaitu

media yang komposisi zat kimianya diketahui jenis dan takarannya

KHUSNUL NADYA SYARIF MUH. ISRAWAN AZIS


O1A1 16 019
PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI 24

secara pasti, misalnya Glucose Agar, Mac Conkey Agar. 2) Medium semi

sintesis yaitu media yang sebagian komposisinya diketahui secara

pasti, misanya PDA (Potato Dextrose Agar) yang mengandung agar,

dekstrosa dan ekstrak kentang. Untuk bahan ekstrak kentang, kita

tidak dapat mengetahui secara detail tentang komposisi senyawa

penyusunnya. 3) Medium non sintesis yaitu media yang dibuat dengan

komposisi yang tidak dapat diketahui secara pasti dan biasanya

langsung diekstrak dari bahan dasarnya, misalnya Tomato Juice Agar,

Brain Heart Infusion Agar, Pancreatic Extract.

Medium berdasarkan tujuan untuk isolasi: 1) Media ini

mengandung semua senyawa esensial untuk pertumbuhan mikroba,

misalnya Nutrient Broth, Blood Agar. 2) Media selektif/penghambat.

Media yang selain mengandung nutrisi juga ditambah suatu zat

tertentu sehingga media tersebut dapat menekan pertumbuhan

mikroba lain dan merangsang pertumbuhan mikroba yang diinginkan.

Contohnya adalah Luria Bertani medium yang ditambah Amphisilin

untuk merangsang E.coli resisten antibotik dan menghambat

kontaminan yang peka, Ampiciline. Salt broth yang ditambah NaCl 4%

KHUSNUL NADYA SYARIF MUH. ISRAWAN AZIS


O1A1 16 019
PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI 25

untuk membunuh Streptococcus agalactiae yang toleran terhadap

garam.

Media diperkaya (enrichment). Media diperkaya adalah media

yang mengandung komponen dasar untuk pertumbuhan mikroba dan

ditambah komponen kompleks seperti darah, serum, kuning telur.

Media diperkaya juga bersifat selektif untuk mikroba tertentu.

Bakteri yang ditumbuhkan dalam media ini tidak hanya membutuhkan

nutrisi sederhana untuk berkembang biak, tetapi membutuhkan

komponen kompleks, misalnya Blood Tellurite Agar, Bile Agar, Serum

Agar, dll.

Media untuk peremajaan kultur. Media umum atau spesifik yang

digunakan untuk peremajaan kultur. Media untuk menentukan

kebutuhan nutrisi spesifik.. Media ini digunakan unutk mendiagnosis

atau menganalisis metabolisme suatu mikroba. Contohnya adalah

Koser’s Citrate medium, yang digunakan untuk menguji kemampuan

menggunakan asam sitrat sebagai sumber karbon.

Media untuk karakterisasi bakteri. Media yang digunakan untuk

mengetahui kemempuan spesifik suatu mikroba. Kadang-kadang

KHUSNUL NADYA SYARIF MUH. ISRAWAN AZIS


O1A1 16 019
PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI 26

indikator ditambahkan untuk menunjukkan adanya perubahan kimia.

Contohnya adalah Nitrate Broth, Lactose Broth, Arginine Agar.

Media diferensial. Media ini bertujuan untuk mengidentifikasi

mikroba dari campurannya berdasar karakter spesifik yang ditunjukkan

pada media diferensial, misalnya TSIA (Triple Sugar Iron Agar) yang

mampu memilih Enterobacteria berdasarkan bentuk, warna, ukuran

koloni dan perubahan warna media di sekeliling koloni.

Media pertumbuhan mikroorganisme terdiri atas tiga jenis

berdasarkan komposisinya, yaitu media sintetis, semi sintetis, dan non

sintesis. Sedangkan berdasarkan bentuk fisiknya juga terbagi tiga

yaitu media padat, semipadat dan cair. Pada praktikum ini, media yang

akan dibuat yaitu media sintetis dan buatan. Pembuatan media pada

praktikum mikrobiologi menggunakan bahan Nutrient agar, Nutrient

Broth, dan Potatoes Dekstrose Agar. Bahan-bahan tersebut merupakan

bahan-bahan sintetiik yang umumnya digunakan sebagai media

pertumbuhan mikroorganisme. Sedangkan untuk membuat media non

sintetik digunakan bahan-bahan seperti, agar-agar, daging sapi,

akuades, peptone dan lain-lain.

KHUSNUL NADYA SYARIF MUH. ISRAWAN AZIS


O1A1 16 019
PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI 27

Nutrient Agar (NA) merupakan suatu medium yang berbentuk

padat yang digunakan untuk sebagai media pertumbuhan bakteri, yang

dibuat dari campuran ekstrak daging dan peptone dengan menggunakan

agar sebagai pemadat. Dalam hal ini agar digunakan, karena sifatnya

yang mudah membeku dan mengandung karbohidrat yang berupa

galaktam sehingga tidak mudah diuraikan oleh mikroorganisme.

Sedangkan ekstrak beef dan pepton digunakan sebagai bahan dasar

karena merupakan sumber protein, nitrogen, vitamin serta karbohidrat

yang sangat dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk tumbuh dan

berkembang. Sedangkan media Nutrient Broth merupakan media cair,

yang komposisinya hampir sama dengan media NA, hanya saja media ini

tidak mengandung agar sebagai pemadatnya sehingga berbentuk cair.

Serta medium Potato Dextrose Agar (PDA), merupakan media pada

yang digunakan untuk pertumbuhan fungi. Medium PDA terdiri dari

kentang yang berfungsi sebagai sumber energi, nitrogen organik,

karbon dan vitamin, dekstrosa sebagai sumber karbon, agar sebagai

bahan pemadat medium dan aquades sebagai pelarut untuk

menghomogenkan medium dan sumber O2.

KHUSNUL NADYA SYARIF MUH. ISRAWAN AZIS


O1A1 16 019
PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI 28

Pembuatan media sintetik cukup mudah, hanya dengan

melarutkan beberapa gram media sesuai kebutuhan pada akuades dan

dipanaskan hingga melarut setelah itu disterilisasi. Sedangkan untuk

membuat media non sintetik, pengerjaannya cukup lama dan tidak

praktis, karena harus menimbang bahan-bahan dari komposisi media,

kemudian dihaluskan dan dicampur satu sama lain hingga homogen

setelah itu dipanaskan da disterilisasi. Selain itu, kelemahan lain dari

media non sintetik adalah, media pada yang dibuat biasanya tidak

memadat dan menjadi cair, akibat ketidaktepatan dari konsentrasi

bahan-bahan yang digunakan terutama agar-agarnya.

Manfaat percobaan ini dalam bidang farmasi adalah, dengan

mengetahui cara pembuatan media baik sintetik maupun non sintetik,

akan membatu pada saat melakukan penelitian yang menyangkut

mikroorganisme yang harus disolasi dan ditumbuhkan pada media guna

untuk pengamatan.

KHUSNUL NADYA SYARIF MUH. ISRAWAN AZIS


O1A1 16 019
PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI 29

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat

simpulkan, yaitu media adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran

zat-zat hara (nutrient) yang berguna untuk membiakkan mikroba.

Adapun medium yang digunakan yaitu NA (Natrium Agar), NB (Natrium

Broth) untuk pertumbuhan bakteri, dan PDA (Potato Dextrose Agar)

untuk pertumbuhan jamur.

B. SARAN

Saran pada percobaan ini adalah agar memperhatikan

kebersihan, untuk meminimaisir hadirnya mikroba lain yang dapat

mempengaruhi hasil pengamatan.

KHUSNUL NADYA SYARIF MUH. ISRAWAN AZIS


O1A1 16 019
PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI 30

DAFTAR PUSTAKA

Cahyanai, V. R., 2009, Pengaruh Beberapa Metode Sterilisasi Tanah

Terhadap Status Hara, Populasi Mikroba Dan Pertumbuhan

Tumbuhan. Jurnal Ilmiah Ilmu Tanah Agroklimatologi, Vol. 6

(1).

Ditjen POM, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Departemen

Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Nikhleish B, Zonwar, A. S., Trivid V, Jain D, 2013, A Review : Steam

Sterilization A Method Of Sterilization, Journal Of Biological

and Scientifis Opinion, Vol. 1(2).

Sari, I. P., dan Abdul M., 2012. Pola Pertumbuhan Nannochloropsis

Oculata Pada Kultur Skala Laboratorium, Intermediet, Dan

Massal. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, Vol. 4(2).

Setyowati, H., Hananun Z. H. Putri N., 2013, Krim Kulit Buah Durian

(Durio zibethinus L.) Sebagai Obat Herbal Pengobatan Infeksi

Jamur Candida albicans, Jurnal Kesehatan, Vol 2(4).

KHUSNUL NADYA SYARIF MUH. ISRAWAN AZIS


O1A1 16 019
PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI 31

Taurisia, P. P., Meitini, W. P., Irsan N, 2015, Pengaruh Media Terhadap

Pertumbuhan Dan Biomassa Cendawan Alternaria Alternata

(Fries) Keissler, Jurnal Biologi, Vol. 19(1).

Wulandari, B., 2014, Hubungan Antara Praktik Higiene dengan

Keberadaan Bakteri pada Ikan Asap di Sentra Pengasapan

Ikan Bandarharjo Kota Semarang Tahun 2013, Jurnal Ilmu

Kesehatan Masyarakat, Vol 3(2).

Wuryanti, 2008, Pengaruh Penambahan Biotin Pada Media Pertumbuhan

Terhadap Produksi Sel Aspergillus niger, BIOMA, Vol. 10(2).

KHUSNUL NADYA SYARIF MUH. ISRAWAN AZIS


O1A1 16 019
PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI 32

LAMPIRAN

A. SKEMA KERJA
Media Pertumbuhan

Sintetik Non Sintetik

Bahan ditimbang Bahan dipotong kecil-kecil


seperti dadu
Bahan dilarutkan dalam
akuadest Ditimbanng

Dipanaskan pada pemanas


Dipanaskan pada suhu 100°C
selama 15-20 menit
Didinginkan
Disaring dengan kertas saring
Disterilkan pada autoklaf
pada suhu 121°C selama 10
menit Ditambahkan bahan kain

Diamati warna dan Diukur pH


konsistensi media
Disterilkan pada autoklaf
pada suhu 121°C selama 10
menit

Diamati warna dan


konsistensi media

KHUSNUL NADYA SYARIF MUH. ISRAWAN AZIS


O1A1 16 019
PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI 33

B. KOMPOSISI

1. Nutrient Agar (NA)

a. Peptic digest of animal tissue 5.00 gr

b. Natrium klorida 5.00 gr

c. Extract beef 1.5 gr

d. Extract yeast 1.5 gr

e. Agar 15 gr

f. Aquades 1000 mL

2. Nutrient Broth (NB)

a. Peptic digest of animal tissue 5.00 gr

b. Natrium klorida 5.00 gr

c. Extract beef 1.5 gr

d. Aquades 1000 mL

3. Potato Dextrose Agar (PDA)

a. Potatos infusion from 200 gr

b. Dekstrosa 20 gr

c. Agar 15 gr

d. Aquades 1000 mL

KHUSNUL NADYA SYARIF MUH. ISRAWAN AZIS


O1A1 16 019
PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI 34

C. PERHITUNGAN

1. Nutrient Agar (NA)

a. Peptic digest of animal tissue \

5 gr
= 1000 ml × 100 ml = 0.5 gr

b. Natrium klorida

5 gr
= 1000 ml × 100 ml = 0.5 gr

c. Agar

15 gr
= 1000 ml × 100 ml = 1.5 gr

2. Nutrient Broth (NB)

a. Peptic digest of animal tissue

5 gr
= 1000 ml × 100 ml = 0.5 gr

b. Natrium klorida

5 gr
= 1000 ml × 100 ml = 0.5 gr

c. Extract beef

1.5 gr
= 1000 ml × 100 ml = 0.15 gr

d. Extract yeast

1.5 gr
= 1000 ml × 100 ml = 0.15 gr

KHUSNUL NADYA SYARIF MUH. ISRAWAN AZIS


O1A1 16 019
PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI 35

3. Potato Dextrose Agar (PDA)

a. Potatos infusion from

200 gr
= × 100 ml = 20 gr
1000 ml

b. Dekstrosa

20 gr
= 1000 ml × 100 ml = 2.0 gr

c. Agar

15 gr
= 1000 ml × 100 ml = 1.5 gr

KHUSNUL NADYA SYARIF MUH. ISRAWAN AZIS


O1A1 16 019

Anda mungkin juga menyukai