Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Setiap kegiatan pembangunan pada dasarnya dapat memmbulkan dampak terhadap


lingkungan, tetapi tidak semua kegiatan menimbulkan dampak penting. Penentuan ada
tidaknya dampak penting sesungguhnya cukup pelik, karena lingkungan merupakan ruang
yang luas terdiri dari berbagai komponen atau sub komponen (fisik kimia, biologi,
sosekbud). Selain itu manusia mempunyai keterbatasan untuk dapat menguasai dan
mengerti tingkah laku berbagai peubah dari komponen lingkungan. Di lain sisi AMDAL
adalah alat untuk perencanaan pembangunan, bukan alat birokrasi.
Mengingat pasal 16 UU No.4 Tahun 1982 dan kelancaran pembangunan maka
penapisan dilakukan oleh pemerintah melalui peraturan perundang-undangan. Sehingga
kegiatan pembangunan yang berwawasan lingkungan dapat dilakukan lebih efisien dan
efektif. Penapisan dilakukan secara sederhana dengan komplikasi yang minimum dan
kepercayaan yang maksimum bahwa suatu proyek akan atau tidak menimbulkan dampak
penting terhadap lingkungan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Pengertian penapisan dalam AMDAL?


2. Tujuan penapisan dalam AMDAL?
3. Metode penapisan dalam AMDAL?
4. Jenis proyek dalam AMDAL?
5. Lokasi proyek dalam AMDAL?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian penapisan dalam AMDAL
2. Untuk mengetahui tujuan penapisan dalam AMDAL
3. Untuk mengetahui metode penapisan dalam AMDAL
4. Untuk mengetahui jenis proyek dalam AMDAL
5. Untuk mengetahui lokasi proyek dalam AMDAL

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Penapisan Dalam AMDAL


Proses penapisan atau kerap juga disebut proses seleksi wajib AMDAL adalah proses
untuk menentukan apakah suatu rencana kegiatan wajib menyusun AMDAL atau tidak. Di
Indonesia, proses penapisan dilakukan dengan sistem penapisan satu langkah. Ketentuan
apakah suatu rencana kegiatan perlu menyusun dokumen AMDAL atau tidak dapat dilihat
pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006 tentang Jenis
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL

B. Tujuan Penapisan Dlam AMDAL


Penapisan bertujuan untuk memilih rencana pembangunan mana yang harus
dilengkapi dengan analisis mengenai dampak lingkungan. Langkah ini sangat penting bagi
pemrakarsa untuk dapat mengetahui sedini mungkin apakah proyeknya akan terkena
AMDAL. Hal ini berkenaan dengan perencanaan biaya dan waktu.
Seperti yang terdapat pada pasal 16 undang-undang No. 4 tahun 1982, hanya rencana
proyek yang diprakirakan akan mempunyai dampak penting terhadap lingkungan saja yang
diwajibkan untuk dilengkapi dengan AMDAL. Dengan penapisan ini diharapkan
kepedulian kita terhadap lingkungan tidak akan mengakibatkan bertambahnya waktu,
tenaga dan biaya yang berlebihan yang diperlukan untuk pembangun

C. Metode Penapisan Dalam AMDAL


1.Metode penapisan bertahap

Dalam metode ini penapisan dilakukan secara bertahap dalam beberapa langkah
secara berurutan.Penapisan menurut PP 29 tahun 1986, terdiri atas 2 langkah.
Pertama dengan daftar dan kedua dengan PIL.Pada umumnya penapisan hanya terdiri atas
2 atau 3 langkah saja. Dalam melakukan tugasnya, pejabat yang berwenang menapis

2
berdasarkan kriteria yang eksplisit atau implicit dan memasukkan usulan proyek ke dalam
salah satu dari tiga kelompok.

Dalam Metode ini Penapisan Di lakukan secara bertahap dengan beberapa langkah
secara berurutan.Pada umumnya Penapisan hanya terdiri atas 2 atau 3 langkah saja dalam
melakukan tugasnya,Pejabat yang berwenang menapis berdasrkan criteria yang explicit
atau implisit.dan memasukan usulan proyek ke dalam salah satu dari tiga kelompok .

1. Kelompok pertama ialah proyek yang dari pengalaman dan literature di ketahui
dengan tingkat kepercayaan yang tinggi.yaitu tidak ada keraguan.akan menyebabkan
dampak penting ,dampak penting ini di pengaruhi oleh ukuran,Rancang bangun dan
lokasi proyek tersebut.
2. Kelompok kedua ialah proyek yang dari pengalaman dan Literatur di ketahui dengan
tingkat kepercayaan yang tinggi tidak akan menyebabkan dampak penting.
3. Kelompok ketiga ialah Proyek yang meragukan apakah akan atau tidak akan
menyababkan dampak penting.

Kelompok ini harus di tapis lebih lanjut untuk menentukan perlu atau tidak perlunya
di AMDAL.Dalam Konteks AMDAL Penentuan nilai Penting Bukanlah suatu aktifitas
ilmiah murni,melainkan suatu keputusan pengelolaan (Management Decision).Dengan
menggunakan Informasi Ilmiah yang tersedia dan dengan Memperhatikan Kondisi
social,ekonomi dan Politik. Oleh karena itu kehidupan kita tidak terisolasi dari dunia
Internasional,Kondisi social,ekonomi dan politik internasional pun harus kita
perhatikan,terutama karena kepedulian lingkungan merupakan masalah yang peka. Jika
pada suatu ketika di luar daftar positif mempunyai petunjuk akan mempunyai dampak
penting,pejabat yang berwenang dapat memutuskan keharusan yang di lakukan AMDAL
untuk Proyek Tersebut.
Daftar Positif secara Periodis di kaji kembali dan di perbaharui berdasar pengalaman
yang di dapat.Kriteria yang banyak di pakai untuk penapisan ialah karakteristik Proyek
,Misalnya jenis Volume dan Penyimpanan Bahan Baku dan lokasi proyek dan nilai ambang
,Besarnya biaya proyek sering di gunakan sebagai nilai ambang ,yaitu proyek yang
melebihi suatu nilai tertentu di haruskan melakukan AMDAL.

3
Dasar pertimbanganya adalah biaya sering merupakan petunjuk tentang antara lain
1. Luasnya lahan proyek
2. Teknologi yang sering di pakai
3. Volume Bahan Baku
4. Produk
5. Limbah
Akan Tetapi penggunaan besarnya biaya sebagai nilai ambang dapat Juga
Menyesatkan ,Misalnya:

Industri dengan teknoloi canggih memerlukan investasi yang tinggi,Tetapi


mempunyai dampak biofisik yang relative kecil,Walaupun dampak sosialnya dapat
besar.Biaya yang tinggi dapat juga di sebabkan oleh investasi dalam alat pencegahan
pencemaran yang mahal.
Nilai Ambang Lain yang di Gunakan Ialah nilai ambang Teknik antara lain:
1. Besarnya Fisik proyek dan
2. Volume
Nilai ambang teknik Merupakan Indikasi yang lebih baik dari pada nilai ambang
biaya,Namun di dalam praktek sering juga terdapat Kesulitan,sebab terjadinya dampak
penting tidak hanya di tentukan oleh proyek contohnya antara lain jenis :

1. Spesifikasi Bangunan,Peralatan dan lokasi


2. melainkan juga oleh lokasi proyek menurut tataguna lahan antara lain Wilayah
industry,Pemukiman dan pertanian
3. Letak Geografi Antara lain daerah pantai dan pegunungan
4. Daya dukung Lingkungan Antara Lain Karkteristik sebaran udara dan air
5. Pentahapan proyek Antara lain konstruksi operasi dan modifikasi
Oleh karena itu misalnya terjadi dampak komulatif karena penempatan industry di
suatu wilayah industry industry yang di bangun efeknya dapat melampaui ambang batas
daya dukung lingkungan walaupun sebenarnya jumlah limbahnya rendah.

2. Metode penapisan satu langkah


Penapisan dapat didasarkan pada kriteria eksplisit yang berupa daftar yang
memuat jenis proyek yang tanpa keraguan akan menyebabkan dampak penting. Oleh
4
karena dampak tidak saja ditentukan oleh jenisnya proyek, melainkan juga oleh sifat
lingkungan, daftar tersebut dilengkapi dengan bagian yang memuat lingkungan yang
rentan.Proyek dalam daftar ini atau proyek yang berlokasi dalam daerah rentan
diharuskan melakukan AMDAL.
Metode penapisan satu langkah ini adalah metode penapisan yang digunakan oleh
Indonesia.Metode dengan daftar positif sangat sederhana.Pemerintah membuat daftar
proyek yang harus dikenakan AMDAL.Daftar ini digunakan sebagai kriteria penapisan,
yang ada dalam daftar harus membuat AMDAL dan yang tidak ada dalam daftar tidak
perlu membuat AMDAL.Karena metode ini sederhana dan mudah, maka hasilnya dapat
dicapai dengan cepat dan konsisten.
Metode penapisan satu langkah ini memerlukan birokrasi yang pendek.Jumlah
tenaga yang diperlukan dapat dibatasi, persyaratan tingkat pendidikan dan pengalaman
juga tidak tinggi.Ini sangat penting untuk Indonesia, terutama di daerah.Metode ini tidak
menambah ekonomi biaya tinggi.
Pemerintah Membuat daftar proyek yang harus di kenakan AMDAL,Daftar ini di
gunakan sebagai criteria Penapisan ,yang ada dalam daftar harus membuat AMDAL,yang
tidak ada dalam daftar tidak perlu membuat AMDAL.Karena sederhana dan
Mudah.,hasilnya dapat di capai dengan cepat dan konsisten.Dengan metode ini apabila di
perlukan AMDAL itu ada dalam tahap perencanaan yang dini,sehingga AMDAL itu
dapat di Intergrasikan kedalam proses studi kelayakan .Metode penapisan satu langkah
ini memerlukan Birokrasi yang pendek ,jumlah tenaga yang di perlukan dapat di batasi,
persyaratan tingkat pendidikan dan pengalaman juga tidak tinggi,ini sangat penting untuk
Indonesia,Terutama di daerah, Metode ini tidak Menambah ekonomi Biaya Tinggi.

D. Jenis-Jenis Proyek
1. Proyek Engineering Konstruksi : Komponen kegiatan utama terdiri dari pengkajian
kelayakan, desain, pengadaan dan konstruksi.

2. Proyek Engineerin Manufaktur : Proyek manufaktur merupakan proses untuk


menghasilkan produk baru, kegiatan utamanya meliputi desain engineering,
pengembangan produk, pengadaan, manufaktur, perakitan, uji coba fungsi dan operasi
produk yang dihasilkan.

5
3. Proyek Penelitian dan Pengembangan : Bertujuan melakukan penelitian dan
pengembangan dalam rangka menghasilkan suatu produk tertentu.

4. Proyek Kelayakan Manajemen : Tidak menghasilkan produk dalam bentuk fisik


melainkan dalam bentuk laporan.

5. Proyek Kapital (untuk investasi) : Meliputi pembebasan tanah, penyiapan lahan,


pembelian material dan peralatan.

E. LOKASI PROYEK

1. Di Kawasan pantai utara Jakarta kelurahan pluit, kecamatan penjaringan, kota


administrasi Jakarta utara

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Proses penapisan atau kerap juga disebut proses seleksi wajib AMDAL adalah proses untuk
menentukan apakah suatu rencana kegiatan wajib menyusun AMDAL atau tidak. Di
Indonesia, proses penapisan dilakukan dengan sistem penapisan satu langkah.
2. Penapisan bertujuan untuk memilih rencana pembangunan mana yang harus dilengkapi
dengan analisis mengenai dampak lingkungan. Langkah ini sangat penting bagi pemrakarsa
untuk dapat mengetahui sedini mungkin apakah proyeknya akan terkena AMDAL. Hal ini
berkenaan dengan perencanaan biaya dan waktu.
3. Dalam Metode ini Penapisan Di lakukan secara bertahap dengan beberapa langkah secara
berurutan.Pada umumnya Penapisan hanya terdiri atas 2 atau 3 langkah saja dalam
melakukan tugasnya,Pejabat yang berwenang menapis berdasrkan criteria yang explicit
atau implisit.
4.Metode penapisan satu langkah ini adalah metode penapisan yang digunakan oleh
Indonesia.Metode dengan daftar positif sangat sederhana.Pemerintah membuat daftar
proyek yang harus dikenakan AMDAL.Daftar ini digunakan sebagai kriteria penapisan,
yang ada dalam daftar harus membuat AMDAL dan yang tidak ada dalam daftar tidak
perlu membuat AMDAL
5. Proyek Engineerin Manufaktur : Proyek manufaktur merupakan proses untuk menghasilkan
produk baru, kegiatan utamanya meliputi desain engineering, pengembangan produk,
pengadaan, manufaktur, perakitan, uji coba fungsi dan operasi produk yang dihasilkan.

B. Saran

Dalam proses pembangunan haruslah diperhatikan mengenai proses penapisan apakah


bangunan tersebut layak amdal atau tidak. Sehingga tidak mempengaruhi masyarakat sekitar serta
dalam cakupan yang lebih luas yaitu lingkungan hidup. Proses penapisan atau kerap juga disebut
proses seleksi wajib AMDAL maka di harapkan untuk para pengusaha-pebgusaha wajib
melakukan seleksi karna kebanyakan pengusaha-penguasaha yang masih illegal dan tidak
mengikuti aturan yang semetinya.

7
DAFTAR PUSTAKA

SH.MH, H., 2015. PENILAIAN DOKUMEN ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN


(AMDAL) TERHADAP USAHA/KEGIATAN YANG BERDAMPAK BAGI
LINHKUNGAN HIDUP. ILMIAH, Volume 15 , pp. 1-11.

soemarwoto, o., 2014. ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP. 2 ed. yogyakarta:
GADJA MADA UNIVERSITY PRESS.

Marsono, Dj, 1992. Dampak Pelaksanaan Amdal Hak Pengusahaan Hutan. Buletin Instiper Vol.
3. Nomor.1, Institut Pertanian STIPER. Yogyakarta.

Fandeli, Ch, 2004. Analisis Mengenai Dampak Linkungan Prinsip Dasar Dalam Pembangunan.
Penerbit Liberty, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai