MATERI MATEMATIKA
1. Geometri Dimensi II
2. Geometri Dimensi III
3. Vektor
OLEH :
NAMA : JUNIOR A.Z.S
NO : 21
KELAS : XI TKR F
1
DIMENSI DUA
Kompetensi Dasar dalam Standar Kompetensi Dimensi Dua adalah Sudut Bangun Datar,
Keliling Bangun Datar dan Luas Daerah Bangun Datar dan Transformasi Bangun Datar
Secara Garis Besar, besarnya suatu sudut terbagi menjadi tiga bagian, yaitu :
- Sudut lancip yaitu sudut yang besarnya kurang dari 90 derajat.
- Sudut siku-siku yaitu sudut yang besarnya 90 derajat.
- Sudut tumpul yaitu sudut yang besarnya lebih dari 90 derajat.
Contoh
- Konvensi Radian ke Derajat
Contoh
1. Lingkaran
lingkaran adalah himpunan semua titik pada bidang dalam jarak tertentu, yang disebut jari-
jari, dari suatu titik tertentu, yang disebut pusat. Lingkaran adalah contoh dari kurva tertutup
sederhana, membagi bidang menjadi bagian dalam dan bagian luar.
2
panjang r adalah dari titik pusat lingkaran ke titik terluar lingkaran, sedangkan D adalah
panjang dati titik terluar lingkaran dengan titik luar lingkaran lain dengan melewati titik tengah.
Dengan kata lain r = setengah dari D dan D = 2 kali r.
2. Persegi Panjang
Luas = Panjang x Lebar
Keliling = 2 x (panjang + lebar) atau K = panjang + lebar + panjang + lebar
3. Persegi
Luas = sisi x sisi atau L = s2
Keliling = 4 x sisi atau K = sisi + sisi + sisi + sisi
4. Trapesium
Luas = ½ x (diagonal 1 + diagonal 2) x tinggi
Keliling = (2 x sisi miring) + diagonal 1 + diagonal 2
5. Jajar Genjang
6. Layang-Layang
7. Belah Ketupat
Belah ketupat adalah bangun datar dua dimensi yang dibentuk oleh empat buah rusuk
yang sama panjang, dan memiliki dua pasang sudut bukan siku-siku yang masing-masing sama
besar dengan sudut di hadapannya. Belah ketupat dapat dibangun dari dua buah segitiga sama
kaki identik yang simetri pada alas-alasnya.
8. Segitiga
Segitiga adalah bangun datar yang memiliki 3 titik sudut dan memiliki 3 sisi. Segitiga
memeiliki banyak bentuk diantaranya segitiga sama kaki, segitiga sama sisi, segitiga siku-siku
dan segitiga sembarang.
Khusus untuk Segitiga Siku-siku, panjang sisi miring terpanjang dapat dicari dengan
menggunakan rumus phytagoras yaitu :
Tranformasi adalah aturan secara geometris yang dapat menunjukan bagaimana suatu
3
bangun dapat berubah kedudukan dan ukurannya berdasarkan rumus tertentu . Secra umum
transformasi dibedakan menjadi dua yaitu transformasi isometri dan ditalasi. Transformasi
isometri adalah transformasi yang tidak mengubah ukuran, misalnya pergeseran, pencerminan
dan pemutaran, sedangkan ditalasi adalah transformasi yang mengubah ukuran benda .
Transformasi dapat dipandang sebagai pemetaan dari himpunan titik ke himpunan titik.
Biasanya titik yang dipetakan adalah (x, y) dengan titik hasil pemetaan atau bayangannya
adalah (x,y)
3. Refleksi (Pencerminan)
a. Pencerminan terhadap sumbu x
Matriks percerminan :
Matriks Pencerminan:
Matriks Pencerminan
d. Pencerminan terhadap garis y = -x
4
Matriks Pencerminan:
Matriks Pencerminan:
Sehingga:
Matriks Pencerminan :
Sehingga:
Matriks Pencerminan :
Sehingga:
5
SOAL DAN PEMBAHASAN :
1. Suatu persegi panjang memiliki ukuran panjang 8 cm dan lebar 5 cm. Maka keliling dan luas
persegi panjang tersebut adalah . . .
2. Suatu persegi panjang memiliki ukuran keliling 38 cm. Jika ukuran panjangnya 11 cm maka
lebar persegi panjang tersebut adalah . . .
3. Suatu persegi panjang memiliki luas 128 cm². Jika lebarnya 8 cm maka panjang dari persegi
panjang tersebut adalah . . .
4. Suatu persegi memiliki panjang sisi 14 cm. Keliling dan luas persegi tersebut adalah . . .
5. Sebuah persegi memiliki luas 144 cm² maka panjang sisi dan keliling persegi tersebut adalah
...
6. Sebuah persegi memiliki keliling 64 cm maka panjang sisi dan luas persegi tersebut adalah
...
7. Sebuah segitiga samakaki memiliki alas 12 cm dan tinggi 8 cm maka keliling dan luas
segitiga tersebut adalah . . .
8. Sebuah segitiga memiliki luas 120 cm². Jika panjang alasnya 12 cm maka tinggi segitiga
adalah . . .
9. Sebuah segitiga sama kaki memiliki luas 108 cm². Jika tingginya 10 cm maka panjang alas
dan keliling segitiga adalah . . .
10. Sebuah segitiga sama sisi memiliki panjang sisi 8 cm maka keliling segitiga adalah . . .
6
JAWABAN :
1. Bangun datar : persegi panjang
Keliling persegi panjang = 2 × (p + l)
= 2 × (8 + 5) cm
= 2 × 13 cm
= 26 cm
Luas persegi panjang = p × l
= 8 × 5 cm²
= 40 cm²
2. Bangun datar : persegi panjang
Keliling persegi panjang = 2 × (p + l)
38 = 2 × (11 + l)
38/2 = 11 + l
19 = 11 + l
19 – 11 = l
l = 8 cm
3. Bangun datar : persegi panjang
Luas persegi panjang = p × l
128 = p × 8
128/8 = p
p = 16 cm
4. Bangun datar : persegi
Keliling persegi = 4 × s
= 4 × 14 = 56 cm
Luas persegi = s × s
= 14 × 14 = 196 cm²
5. Bangun datar : persegi
Luas persegi = s × s
144 = s × s
s = 12 cm
Keliling persegi = 4 × s
= 4 × 12 = 48 cm
6. Bangun datar : persegi
Keliling persegi = 4 × s
64 = 4 × s
64/4 = s
s = 16 cm
Luas persegi = s × s
= 16 × 16 = 256 cm²
7. Bangun datar : Segitiga
Luas segitiga = 1/2 × alas × tinggi
= 1/2 × 12 × 8 = 48 cm²
Keliling segitiga = jumlah panjang ketiga sisi.
perhatikan gambar berikut ini!
7
cara mencari sisi miring menggunakan rumus pythagoras :
c² = a² + b²
c² = 6² + 8²
c² = 36 + 64
c² = 100
c = 10 cm
Keliling segitiga = 12 + 10 + 10 = 32 cm
9. Bangun datar : Segitiga
Luas segitiga = 1/2 × alas × tinggi
108 = 1/2 × alas × 12
108 = 6 × alas
108/6 = alas
alas = 18 cm
Cara mencari panjang sisi yang lain menggunakan rumus pythagoras
c² = a² + b²
c² = 9² + 12²
c² = 81 + 144
c² = 225
c = 15 cm
Keliling segitiga = 18 + 15 + 15 = 48 cm.
10. Bangun datar : Segitiga
Keliling segitiga = jumlah panjang ketiga sisinya = 8 +8 +8 = 24 cm.
8
GEOMETRI 3 DIMENSI
Bangun ruang adalah bangun matematika yang mempunyai isi atau Volume. Bangun
ruang sering juga disebut bangun 3 dimensi karena memiliki 3 komponen utama sebagai
berikut.
1) Kubus
Merupakan bangun yang dibatasi oleh 6 sisi yang sama dan sebangun.
9
2) Balok
Merupakan bangun yang dibatasi oleh 6 sisi yang mempunyai ukuran panjang dan lebar
10
Rumus Luas Permukaan Prisma Segitiga
L = Keliling ∆ x t x ( 2 x Luas ∆)
L : luas permukaan
∆ : alas dan atas segitiga
t : tinggi prisma
4) Limas
Merupakan bangun yang dibatasi oleh sisi yang berbentuk segitiga
11
5) Kerucut
Merupakan bangun yang dibatasi oleh alas yang berbentuk lingkaran dan selimut yang
berbentuk lengkung
6) Tabung
Merupakan bangun yang dibatasi oleh sisi lengkung dan buah lingkaran
12
Rumus Volume Tabung
V = 1/3 (luas alas x t)
V : Volume
luas alas : π r2
r :jari-jari alas
t : tinggi tabung
7) Bola
Merupakan bangun yang dibatasi oleh sisi lengkung
13
Soal Dan Pembahasan
2. Perhatikan gambar kubus ABCD, EFGH dibawah. Titik p merupakan titik potong diagonal
bidang atas, jarak antara titik B dengan titik P adalah…
Jawab :
Bahwa BFP adalah siku-siku di F. dengan teorema Pythagoras :
BP = BF + FP
BF = 6 cm dan FP = x FH =
Jadi : BP = 6 + ( )
BP = 36 + 18
BP = 54
3. Balok ABCD.EFGH mempunyai panjang 4 cm, lebar 2 cm, dan tinggi 3 cm, jarak antara
BE dengan bidang CDHG adalah….
Jawab :
BE sejajar dengan bidang CDHG. CH terletak pada bidang CDHG dan sejajar dengan BE.
Jarak BE dengan bidang CDHG sama dengan panjang BC.
BC = 2 cm.
Jadi jarak antara bidang CDHG adalah 2 cm.
14
36 =
r=
r = 3 cm
luas permukaan bola = 4 r
=4xx3
= cm .
6. Belahan bola padat mempunyai diameter 20 cm. hitunglah luas permukaan belahan bola
padat tersebut.
Jawab :
Belahan bola padat memiliki permukaan bola dan lingkaran dengan
d = 20 cm r = 10 cm
luas permukaan belahan bola padat
= luas bola + luas lingkaran
= (4 r ) + r
=2r+r
=3r
= 3 x 3,14x10
= 942 cm
7. Sebuah lilin lunak berbentuk limas mempunyai volume 792 cm . apabila lilin tersebut
dirubah bentuknya menjadi sebuah kerucut dengan tinggi 21 cm. hitunglah jari-jari alas
kerucut tersebut
Jawab :
Volume limas = Volume kerucut
792 = r t
792 = x x r x 21
792 x
36 = r
r = 6 cm
15
Jawab :
Volume = 27 liter = 27 dm
Volume = a = 27 dm
a = (3 dm)
a = 3 dm
a. Luas bidang diagonal kubus
10. Suatu bangun ruang dibentuk dari limas sisi dengan enam titik sudutnya. Tentukan
banyak rusuk bangun ruang itu.
Jawab :
Sisi = S = 5
Titik sudut : T = 6
Berdasarkan rumus S + T = R + 2
5+6=R+2
11 = R + 2
R = 11 – 2 = 9
Jadi banyaknya rusuk bangun ruang itu ada 9 buah.
16
VEKTOR
Pengertian Vektor
Vektor merupakan sebuah besaran yang memiliki arah. Vektor digambarkan sebagai panah
dengan yang menunjukan arah vektor dan panjang garisnya disebut besar vektor. Dalam
penulisannya, jika vektor berawal dari titik A dan berakhir di titik B bisa ditulis dengan sebuah
huruf kecil yang diatasnya ada tanda garis/ panah seperti atau atau juga:
Misalkan vektor merupakan vektor yang berawal dari titik menuju titik
dapat digambarkan koordinat cartesius dibawah. Panjang garis sejajar sumbu x adalah
dan panjang garis sejajar sumbu y adalah merupakan komponen-
komponen vektor .
Komponen vektor dapat ditulis untuk menyatakan vektor secara aljabar yaitu:
atau
Jenis-jenis Vektor
Vektor Posisi
Suatu vektor yang posisi titik awalnya di titik 0 (0,0) dan titik ujungnya di A
Vektor Nol
Suatu vektor yang panjangnya nol dan dinotasikan . Vektor nol tidak memiliki arah
vektor yang jelas.
17
Vektor satuan
Suatu vektor yang panjangnya satu satuan. Vektor satuan dari adalah:
Vektor basis
Vektor basis merupakan vektor satuan yang saling tegak lurus. Dalam vektor ruang dua
dimensi memiliki dua vektor basis yaitu dan . Sedangkan
dalam tiga dimensi memiliki tiga vektor basis yaitu , ,
dan .
Vektor di R^2
Panjang segmen garis yang menyatakan vektor atau dinotasikan sebagai Panjang vektor
sebagai:
Panjang vektor tersebut dapat dikaitkan dengan sudut yang dibentuk oleh vektor dan sumbu
x. positif.
Vektor dapat disajikan sebagai kombinasi linier dari vektor basis dan berikut:
18
Operasi Vektor di R^2
Penjumlahan dan pengurangan vektor di R^2
Dua vektor atau lebih dapat dijumlahkan dan hasilnya disebut resultan. Penjumlahan vektor
secara aljabar dapat dilakukan dengan cara menjumlahkan komponen yang seletak. Jika
dan maka:
Suatu vektor dapat dikalikan dengan suatu skalar (bilangan real) dan akan menghasilkan suatu
vektor baru. Jika adalah vektor dan k adalah skalar. Maka perkalian vektor:
19
Dengan ketentuan:
Secara grafis perkalian ini dapat merubah panjang vektor dan dapat dilihat pada tabel dibawah:
Perkalian skalar dua vektor disebut juga sebagai hasil kali titik dua vektor dan ditulis sebagai:
(dibaca : a dot b)
Perkalaian skalar vektor dan dilakukan dengan mengalikan panjang vektor dan panjang
vektor dengan cosinus . Sudut yang merupakan sudut antara vektor dan vektor .
Sehingga:
Dimana:
20
Perhatikan bahwa:
Vektor di R^3
Vektor yang berada pada ruang tiga dimensi (x, y, z).jarak antara dua titik vektor dalam
dapat diketahui dengan pengembangan rumus phytagoras. Jika titik dan titik
maka jarak AB adalah:
Vektor dapat dinyatakan dalam dua bentuk, yaitu dalam kolom atau
dalam baris . Vektor juga dapat disajikan sebagai kombinasi
linier dari vektor basis dan dan berikut:
Operasi vektor di secara umum, memiliki konsep yang sama dengan operasi vektor di
dalam penjumlahan, pengurangan, maupun perkalian.
21
Penjumlahan dan pengurangan vektor di R^3
Dan
Selain rumus di , ada rumus lain dalam hasil kali skalar dua vektor. Jika
dan maka adalah:
Jika vektor diproyeksikan ke vektor dan diberi nama seperti gambar dibawah:
Diketahui:
Sehingga:
atau
22
Untuk mendapat vektornya:
Diketahui titik A(2,4,6), titik B(6,6,2), dan titik C(p,q,-6). Jika titik A, B, dan C segaris maka
tentukan nilai p+q.
Pembahasan 1:
Jika titik-titik A, B, dan C segaris maka vektor dan vektor bisa searah atau berlainan
arah. Sehingga akan ada bilangan m yang merupakan sebuah kelipatan dan membentuk
persamaan
sehingga:
Diperoleh:
23
disimpulkan:
p+q=10+14=24
Contoh Soal 2
Jika diketahui vektor pada titik A dan titik B dan vektor pada titik C yang berada diantara garis
Ab seperti gambar dibawah. Tentukan persamaan vektor C.
Pembahasan 2:
sehingga
Sehingga:
Contoh Soal 3
Pembahasan 3:
24
Diketahui:
Maka:
12=8+2y
y=2
25
SOAL DAN PEMBAHASAN
Soal No. 1
Diberikan dua buah vektor gaya yang sama besar masing-masing vektor besarnya adalah 10
Newton seperti gambar berikut.
Jika sudut yang terbentuk antara kedua vektor adalah 60°, tentukan besar (nilai) resultan
kedua vektor!
Pembahasan
Resultan untuk dua buah vektor yang telah diketahui sudutnya.
Sehingga:
Soal No. 2
Dua buah vektor masing-masing F1 = 15 satuan dan F2 = 10 satuan mengapit sudut 60°.
Pembahasan
Langkah pertama tentukan dulu besar resultan vektornya:
26
Yang dimaksud arah resultan adalah sudut β pada gambar di bawah:
Soal No. 3
Dua buah vektor kecepatan P dan Q masing-masing besarnya 40 m/s dan 20 m/s membentuk
sudut 60°.
Pembahasan
Menentukan selisih dua buah vektor yang diketahui sudutnya:
27
Sehingga
Soal No. 4
Dua buah vektor gaya masing – masing 8 N dan 4 N saling mengapit sudut 120°. Tentukan
besar resultan kedua vektor tersebut!
Pembahasan
Data:
F1 = 8 N
F2 = 4 N
α = 120°
R = ........
Seperti soal pertama hanya berbeda sudut antaranya, dengan rumus yang sama:
Diperoleh hasil
Catatan rumus:
cos (180° − α) = − cos α
Sehingga untuk nilai cos 120°:
cos 120° = cos (180° − 60°) = − cos 60° = − 1/2
Soal No. 5
28
Jika satu kotak mewakili 10 Newton, tentukan resultan antara kedua vektor!
Pembahasan
Cari jumlah resultan pada sumbu x dan sumbu y, cukup dengan menghitung kotak dari
masing-masing vektor, F1 adalah 30 ke kanan, 40 ke atas, sementara F2adalah 50 ke kanan,
20 ke atas, kemudian masukkan rumus resultan:
Soal No. 6
Diberikan 3 buah vektor F1=10 N, F2 =25 N dan F3=15 N seperti gambar berikut.
Tentukan:
a. Resultan ketiga vektor
29
Pembahasan
1. Uraikan semua vektor ke sumbu x dan sumbu y (kecuali vektor yang sudah lurus pada
sumbu x atau y seperti F2). Lihat gambar di bawah!
Vektor yang dalam perhitungan selanjutnya tidak digunakan lagi karena sudah diuraikan tadi,
dihapus saja, agar kelihatan lebih bersih, sisanya seperti ini:
30
b. Mencari sudut yang terbentuk antara resultan vektor R dengan sumbu x
Soal No. 7
Ditentukan 2 buah vektor F yang sama besarnya. Bila perbandingan antara besar jumlah dan
besar selisih kedua vektor sama dengan √3, tentukan besar sudut yang dibentuk oleh kedua
vektor! (Sumber Soal : SPMB)
Pembahasan
Kali silang :
31
Soal No. 8
Sebuah perahu menyeberangi sungai yang lebarnya 180 m dan kecepatan airnya 4 m/s. Bila
perahu diarahkan menyilang tegak lurus dengan kecepatan 3 m/s, tentukan panjang lintasan
yang ditempuh perahu hingga sampai ke seberang sungai! (Sumber Soal : UMPTN)
Pembahasan
Asumsikan bahwa perahu bergerak lurus beraturan menempuh lintasan AD dan resultan
kecepatan perahu dan air adalah 5 m/s (gunakan aturan Phytagoras).
Soal No. 9
32
Berikut contoh soal diambil dari soal EBTANAS (UN tempo dulu, zaman kakak-kakak kita)
tahun 2000.
A. 2,0 N
B. 2 √3 N
C. 3,0 N
D. 3 √3 N
E. 4√3 N
Pembahasan
"Untuk dua buah vektor dengan besar yang sama dan membentuk sudut 120o maka resultan
kedua vektor besarnya akan sama dengan besar salah satu vektor"
Berikut ilustrasinya:
33
Dua buah vektor dengan besar yang sama yaitu 10 N membentuk sudut 120o maka nilai
resultan kedua vektor juga 10 N.
Pada soal di atas, 2 buah vektor (gaya) masing-masing 3 N membentuk sudut 120o, sehingga
resultan kedua gaya juga 3 N. Resultan kedua gaya ini akan segaris dengan gaya 6 N, namun
berlawanan arah. Sehingga dengan mudah soal ini bisa dijawab resultan ketiga gaya adalah 6
N dikurangi 3 N hasilnya adalah 3 N.
Soal No. 10
Diberikan 3 buah vektor :
a = 2i + 3j satuan
b = 4i + 5j satuan
c = 6i + 7j satuan
Tentukan besar resultan ketiga vektor, dan kemiringan sudut antara resultan dan sumbu X
Pembahasan
Data:
34
Untuk lebih jelas berikut ilustrasinya:
12 pada sumbu x
15 pada sumbu y
Arahnya adalah sudut θ yang bisa dicari dari sin θ, cos θ maupun tan θ. Jika dicari dari tan θ
maka yang dibandingkan nilai pada sumbu y dengan nilai pada sumbu x. Jika dicari dari sin θ
yang dibandingkan nilai pada sumbu y dengan nilai resultan R, jika digunakan cos θ
bandingkan nilai pada sumbu x dengan nilai resultan R.
35