OBAT LAINNYA
Disusun Oleh :
Nama : Belliana Anggraini
Nim : 51502054
Kelas : VI.A
PENDAHULUAN
mikron), kecuali prion. Penularan virus di mulai dengan pelekatan virus pada
bermutasi, maka cepat sekali terbentuk varian-varian baru. Akibat suatu mutasi
yang tak disangka, virus-virus hewan mendadak ditularkan ke manusia. Para ahli
meramalkan bahwa dimasa depan akan selalu muncul virus-virus baru yang dapat
Pada dasawarsa terakhir, dunia telah dilanda sejumlah penyakit virus baru
yang hebat dan seringkali bersifat epidemi. Yang paling ganas adalah AIDS yang
diakibatkan infeksi dengan HIV. Meskipun adanya ikhtiar bersama secara besar-
besaran dari para ilmuan di seluruh dunia, hingga kini belum ditemukan obat yang
dapat dikatakan ampuh untuk 100%. Fakta yang mencolok mata pada epidemi-
epidemi baru tersebut adalah bahwa virus-virus baru itu kebanyakan berasalkan dari
dengan infeksi HIV sesuai dengan fase klinik (termaksuk fase klinik 4 yang dikenal
Negara.
1.2 Tujuan
Agar dapat mengetahui dengan jelas apa itu HIV dan mekanisme interaksi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi HIV
HIV yang menurut perkiraan sudah lama sekali terdapat pada binatang liar.
“meloncat” ke manusia. Terutama pada dasawarsa terakhir, HIV dan beberapa virus
lainnya (antara lain virus Ebola) telah muncul dari hutan rimba. HIV dengan cepat
gejala apapun. Selama masa inkubasi panjang itu, pembawa virus (orang-orang
seropositif) yang masih sehat dan tanpa keluhan dapat menularkan virus kepada
alamiah sel kekebalan kita akan dimanfaatkan, bisa diibaratkan seperti mesin
fotocopy. Namun virus ini akan merusak mesin fotocopynya setelah mendapatkan
hasil copy virus baru dalam jumlah yang cukup banyak. Sehingga lama-kelamaan
sel kekebalan kita habis dan jumlah virus menjadi sangat banyak.
HIV merupakan suatu virus yang material genetiknya adalah RNA (asam
ribonukleat) yang dibungkus oleh suatu matriks yang sebagian besar terdiri atas
protein. Untuk tumbuh, materi genetik ini perlu diubah menjadi DNA (asam
berpotensial mengandung virus HIV adalah darah, cairan sperma, cairan vagina dan
air susu ibu, dan caira-cairan yang mengandung darah. Sedangkan cairan yang tidak
berpotensi untuk menularkan virus HIV adalah cairan keringat, air liur, air mata dan
lain-lain
kekebalan ini terdiri dari banyak jenis sel, dari sel-sel tersebut sel T-Helper sangat
penting karena dia mengkordinasi semua sistem kekebalan sel lainnya. Sel T helper
nomor 4).
HIV masuk ke dalam darah dan mendekati sel T-helper dengan meletakkan
dirinya pada CD4. setelah berada di dalam viral dari manusia yaitu (RNA) akan
berubah menjadi DNA, dengan bantuan enzim reverse transcriptase, sehingga virus
DNA, menjadi bagian dari DNA manusia, sehingga memperbanyak diri dan
virus-virus yang baru, sehingga virus-virus tersebut bergerak bebas melalui darah
Jumlah normal dari sel CD4 adalah 800-1200 sel/ml kubik darah.
Sedangkan pada pengidap HIV, CD4 kurang dari 200 bahkan sampa 0.
penggunaan jarum suntik terinfeksi (pecandu narkotika) dan transfuse darah, serta
kontak seksual tanpa perlindungan (kondom) dengan seorang pembawa HIV. Atau,
virus dapat ditularkan pada bayi oleh ibu seropositif, selama hamil atau persalinan,
juga melalui air susu. Telah dipastikan bahwa penularan tidak dapat terjadi melalui
liur (ciuman, batuk, bersin, dan minum dari gelas yang sama) karena jumlah virus
di dalam liur terlampaui kecil, tidak pula melalui sengatan nyamuk. Oleh karena itu
Virus HIV dia menyerang pembuluh darah atau peredaran darah. Sperma,
ASI dan vagina berhubungan langsung dengan pembuluh darah sedangkan air
mata, keringat, dan liur tidak berhubungan dengan peredaran darah dan keluar
HIV-1 dan HIV-2 adalah dua tipe HIV, yang hanya dapat ditulari melalui
dunia, sedang HIV-2 praktis hanya di daerah Afrika Barat. Penularannya terbatas
pada kontak homoseksual (genitoanal), pengguna drugs melalui alat suntik, dan
penerima darah terinfeksi via transfusi. HIV tipe 2 lebih lambat jalannya penyakit
dan penularannya juga kurang lancar dibanding HIV-1, baik seksual maupun dari
ibu ke anak.
1. Periode Jendela
dalam darah
- Tidak ada tanda2 khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat
- Tidak ada tanda-tanda khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat
- Test HIV sudah dapat mendeteksi status HIV seseorang, karena telah
- Umumnya tetap tampak sehat selama 5-10 tahun, tergantung daya tahan
tubuhnya
4. Tahap 4: AIDS
1. Gejala Mayor
2. Gejala Minor
• Dermatitis generalisata
• Kandidias orofaringeal
• Limfadenopati generalisata
• Infeksi opurtunistik
Adapun gejala dan tanda HIV/AIDS menurut WHO, terbagi atas empat yaitu
1. Stadium Klinis I :
2. Stadium Klinis II :
- TB Paru
4. Stadium Klinis IV :
- Kelemahan
BAB III
PEMBAHASAN
Salah satu obat yang paling efektif dan terakhir disetujui untuk pengobatan
infeksi HIV dan AIDS adalah AZT yang merupakan kepanjangan dari analog
waktu ini digunakan pada pasien yang memperhatikan infeksi HIV. Telah
sel helper- induced T). Yang menggembirakan adalah proteksi janin dari
kemungkinan infeksi virus dengan pemakaian tetap obat pada ibu hamil.
1. Cara Kerja
AZT harus diubah menjadi nukleosid trifosfad yang sesuai oleh timidin
dimasukkan dalam rantai DNA virus yang bertumbuuh (tetapi bukan inti pejamu)
oleh cadangan transcriptase. Karena AZT tidak mempunyai hidrosil pada posisi 3,
kaitan 5-3 fosfodiester lain tidak terbentuk. Akibatnya sintesis rantai DNA terhenti
dan replikasi virus tidak terjadi. Kekurangan relatif transkiptase reverse virus ini
disebabkan karena masuknya AZT ke dalam proses yang dikatalisasi virus; DNA-
2. Resistensi
3. Spektrum Antivirus
Pada waktu ini penggunaan klinik untuk AZT hanya untuk pengobatan
4. Indikasi
Indikasi dari zidofudin yaitu : pengobatan infeksi HIV lanjut (AIDS), HIV
awal, dalam kombinasi dengan anti HIV lainnya (seperti lamivudin dan abakafir)
5. Konta Indikasi
Neutropenia dan atau anemia berat, neonatus yang memerlukan terapi selain
6. Reabsobsi
7. Interaksi Obat
Interaksi yang potensial antara ARV dengan obat lain berdasarkan pustaka
8. Kombinasi Obat
9. Farmakokinetik
makanan, kadar puncak lebih lambattetapi jumlah total obat yang diabsorbsi tidak
terpengaruh. Penetrasi melewati sawar otak darah sangat baik dan obat mempunyai
waktu paruh 1 jam. Sebagian besar AZT mempunyai glukuronidasi dalam hati dan
10. Peringatan
tulang. Misalnya, anemia dan leukopenia berat dapat terjadi pada pasien yang
· Oral : Dosis bervariasi, 500-600 mg/hari dalam 2-5 kali pemberian ataau 1
gram/hari dalam 2 kali pemberian. Anak diatas 3 bulan : 120-180 mg/m2 tiap 6
· Intravena : Diberikan injeksi intravena selama 1 jam denan dosis 1-2 mg/kg tiap
e. Retrovir (Glaxo Wellcome UK) Kapsul 100 mg, 250 mg, sirup 50 mg/5 ml
(K).
B. Didanosin
1. Mekanisme Kerja
beberapa reaksi yang melibatkan fosforilasi dll, aminasi menjadi ddAMP dan
fosforilasi lanjutan. ddATP yang dihasilkan dimasukkan dalam rantai DNA seperti
2. Resistensi
3. Spektrum Antivirus
4. Indikasi
Terapi pasien dewasa dengan infeksi HIV lanjut yang mendapat terapi
zidofudin lama. Terapi pasien dewasa dan anak > 6 bulan dengan infeksi HIV lanjut
5. Interaksi Obat
6. Pemakaian Obat
Didanosin diberikan pada saat perut kosong ½ jam sebelum atau 2 jam
sesudah makan. Tablet harus dikunyah sampai halus atau dihancurkan secara
7. Perawatan
Didanosin diberikan pada saat perut kosong ½ jam sebelum atau 2 jam
sesudah makan. Tablet harus dikunyah sampai halus atau dihancurkan secara
8. Farmakokinetik
Karena sifat yang asam, didanosin diberikan sebagai tablet kunyah, bufer
atau dalam larutan bufer. Absorbsi cukup baik jika diminum pada keadaan puasa;
makanan menyebabkan absorbsi kurang. Obat masuk SSP tetapi kurang dari AZT.
9. Efek Samping
Pankreatitis, neuropati periver, terutama pada infeksi lanjut (tangguhkan
Dewasa berat badan kurang dari 60 kg : 125 mg tiap 12 jam. Berat badan lebih
dari 60 kg : 200 mg tiap 12 jam. Berat badan lebih dari 60 kg : 200 mg tiap 12 jam.
Anak diatas 3 bulan: 120 mg/m2 tiap 12 jam (90 mg/m2 bila dikombinasi dengan
zidovudin.
Sediaan yang beredar atau nama paten dari didanosin yaitu : Videx
C. Stavudin (d4T)
Stavudin adalah derivat pirimidin yang juga kurang mendepresi sumsum tulng
1. Mekanisme Kerja
Stavudin adalah analog thymidin, yang mempengaruhi viral DNA HIV- yang
DNA virus
2. Resistensi
3. Spektrum Aktivitas
HIV tipe 1 dan 2
4. Indikasi
5. Kontra Indikasi
6. Interaksi Obat
perhatian
perhatian.
8. Peringatan
dikombinasikan dengan stavudin, walau dalam kasus yang fatal. Risiko akan
bila muncul laktat asidosis.Ibu hamil meningkat resikonya dengan muncul laktat
digunakan bersama didanosin dan hidroksi urea. Suspek pankreatitis muncul untuk
9. Stabilitas penyimpanan
10. Farmakokinetik
Stavudin adalah analog timidin dengan ikatan rangkap antara karbon 2 dan 3
dari gula. Stavudin harus diubah oleh kinase intraselular menjadi trifosfat yang
Efek samping dari stavudin yaitu neuropati periver, sakit kepala, mual, ruam.
Anak-anak > 14 hari dan < 30 kg: 1 mg/kg setiap 12 jam, > 30 kg merujuk dosis
dewasa
gejala menghilang
Kapsul 15 mg, 20 mg, 30 mg, 40 mg. Puyer Untuk Larutan Oral, 1 mg/ml
(200 ml)
Sediaan yang beredar atau nama paten dari stavudin yaitu Zerit (Bristol
D. Nevirapin
bila digunakan sebagai monoterapi dengan cepat terjadi resistensi maka selalu
kadar plasma TI , nevirapin mencapai otak dapat digunakan pada demensia akibat
AIDS.
1. Mekanisme Kerja
2. Resistensi
3. Spektrum Aktivitas
HIV (tipe-1)
4. Resorbsi
Dari usus baik dengan BA 93%, PP l.k 60% dapat melintasi ccs dan
kadarnya dicairan otak k.l 45% dari kadar plasma. Massa paruhya 25-30 jam.
Eksresinya mulalui urin untuk 80% sebagai glukuronida atau metabolit
5. Interaksi Obat
kemungkinan interaksi dengan Indinavir dan Sakuinavir serta obat-obat lain yang
6. Efek Samping
Relatif sedikit tetapi agak serius, khususnya rash dan gangguan fungsi hati
yang hebat selain itu dilaporkan demam, mual dan sakit kepala. Efek positif yang
7. Aturan Pakai
Satu tablet 200 mg dua kali sehari dengan atau tanpa makanan. Selalu
sehari). Lead in mungkin tidak begitu diperlukan jika obat dapat ditoleransi dengan
baik. Peningkatan dosis disini untuk menghindari efek samping yang berat.
pc. Yang di maksud dosis lead-in dalam 2 minggu pertama pada obat Nevirapin
dimana Lead-in = yang dibolehkan. Jadi maksud dari kalimat diatas adalah dosis
yang dibolehkan makan obat, dimakan selama 2 minggu pertama setelah diponis
mengidap penyakit HIV dan minggu ketiga diganti dengan obat lain.
8. Sediaan yang Beredar : Neviral kaplet 200 mg, Viramune tablet 200 mg, dan
E. Lamivudin (3TC)
1. Mekanisme Kerja
2. Resistensi
3. Spektrum Aktivitas
4. Indikasi
5. Kontra Indikasi
6. Interaksi Obat
manfaat bila kedua obat ini dipakai bersama. Tingkat lamivudin dalam darah
7. Spektrum Aktivitas
dikaitkan dengan tingkat kegagalan terapi yang tinggi, dan sebaiknya tidak dipakai
9. Peringatan
Terapi lamivudin harus dihentikan jika sakit perut semakin parah, mual,
lamivudin harus hati-hati pada pasien hepatomegali atau pasien dengan faktor risiko
gangguan hati.
10. Farmakokinetik
Bioavailabilitas oral lamivudin adalah 80% (max tercapai dalam 0,5-1,5 jam
dengan volume cairan tubuh. Waktu paruh plasmanya sekitar 9 jam dan sekitar 70%
Efek samping dari lamivudin yaitu mual, muntah, diare, nyeri perut, batuk,
DAFTAR PUSTAKA
Tjay, Tan Hoan, 2003, Obat-Obat Peting, Edisi V, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.