Anda di halaman 1dari 12

PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA

Oleh:

Sanyoto

Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto

Abstract

The law enforcement shall do correctly and effectively to measure the succeed of the state,
particularly in giving protection toward the citizen. The state realize that the law enforcement
must related with the the five pillars of law instrument which are law builder, law enforcer, people
consciousness, culture and infrastructure which supported. Expedient justify with increasing
awareness of law society, so the consequence of building still as cut down action and not fait.

Kata kunci : penegakkan hukum, perlindungan masyarakat


Jenderal Bea Cukai, Problem tersebut di
Direktorak atas memerlukan pe-
mecahan atau solusi,
Jenderal Pajak, dan negara yang
Direktorat Jenderal dalam hal ini diwakili
Imigrasi. Problem pemerintah telah
dalam penegakan mengeluarkan
A. Pendahuluan hukum meliputi hal:1 kebijakan yang
bertujuan
Penegakan hukum ditujukan guna me-ningkatkan memperbaiki kinerja
Problem pembuatan institusi hukum,
ketertiban dan kepastian hukum dalam peraturan perundang-
masyarakat. Hal ini dilakukan antara lain dengan aparat penegak
undangan. hukum dengan
menertibkan fungsi, tugas dan wewe-nang Masyarakat pencari
lembaga-lembaga yang bertugas menegak-kan anggaran yang cukup
kemenangan bukan memadai sedang
hukum menurut proporsi ruang lingkup masing- ke-adilan.
masing, serta didasarkan atas sistem kerjasama output-nya terhadap
yang baik dan mendukung tujuan yang hendak perlindungan
Uang mewarnai warganegara di
dicapai. penegakan hukum. harapkan dapat
meningkatkan
Tingkat perkembangan masyarakat tem-pat hukum Penegakan hukum kepuasan dan sedapat
diberlakukan mempengaruhi pola penegakan sebagai komoditas mungkin mampu
hukum, karena dalam masyarakat modern yang poli-tik, penegakan menjamin ketentram-
bersifat rasional dan memiliki tingkat spesialisasi hukum yang an dan kesejahteraan
dan differensiasi yang tinggi penggorganisasian diskriminatif dan sosial bagi seluruh
penegak hukumnya juga semakin kompleks dan ewuh pekewuh.
sangat birokratis. anggota masyarakat2.

Lemahnya sumberdaya 1
Hikmahanto
Kajian secara sistematis terhadap pe-negakan manusia.
hukum dan keadilan secara teoritis dinyatakan Juwono, 2006, Penegakan
hokum dalam kajian Law
efektif apabila 5 pilar hukum ber-jalan baik yakni: and development :Problem
instrument hukumnya,aparat penegak hukumnya, Advokat tahu hukum
dan fundamen bagi Solusi
faktor warga masyarakat-nya yang terkena lingkup versus advokat tahu di Indonesia, Jakarta : Varia
peraturan hukum, faktor kebudayaan atau legal ko-neksi. Peradilan No.244 , hlm. 13
culture, factor sarana dan fasilitas yang dapat
mendukung pelaksanaan hukum . Keterbatasan 2
Bagir Manan,2007,
anggaran. Persepsi masyarakat
mengenai Pengadilan dan
Hikmahanto Juwono menyatakan di In-donesia Peradilan yang baik,
secara tradisional institusi hukum yang melakukan Penegakan hukum Jakarta : Varia Peradilan
penegakan hukum adalah kepolisian, kejaksaan, yang dipicu oleh No.258 Mei, hlm. 5
badan peradilan dan advokat. Di luar institusi media masa.
tersebut masih ada diantaranya , Direktorat
200 Jurnal Dinamika Hukum

Vol. 8 No. 3 September 2008

Berdasarkan uraian di atas, maka tulisan


Peradilan sebagai salah satu institusi pe-
ini akan membahas tentang upaya-upaya yang
negak hukum, oleh karenanya aktivitasnya ti-
telah dilakukan oleh negara dalam menyelesai-
dak terlepas dari hukum yang telah dibuat dan
kan problem penegakan hukum yang dihadapi
disediakan oleh badan pembuat hukum itu.
sebagai wujud melindungi warga negara?
Dalam hal ini ada perbedaan peradilan dan pe-

ngadilan, peradilan menunjukan kepada proses


B. Pembahasan

mengadili, sedangkan pengadilan adalah me-


1. Upaya meningkatkan peran
penegak
rupakan salah satu lembaga dalam proses ter-
hukum untuk menumbuhkan
kesadaran
sebut, lembaga-lembaga lain yang terlibat
hukum anggota masyarakat.

dalam proses mengadili adalah kepolisian,


Pelaksanaan hukum di dalam masyarakat
kejaksaan dan advokat.

selain tergantung pada kesadaran hukum ma-


Berjalannya proses peradilan
tersebut
syarakat juga sangat banyak ditentukan oleh
berhubungan erat dengan substansi yang diadili
aparat penegak hukum, oleh karena sering
yaitu berupa perkara perdata atau pidana,
terjadi beberapa peraturan hukum tidak dapat
keterlibatan lembaga-lembaga dalam proses
terlaksana dengan baik oleh karena ada
peradilan secara penuh hanya terjadi pada saat
beberapa oknum penegak hukum yang tidak
mengadili perkara pidana. Dalam perkembang-
melaksanakan suatu ketentuan hukum sebagai
annya terbentuklah beberapa badan peradilan
mana mestinya. Hal tersebut disebabkan pe-
dalam lingkup Peradilan Umum, Peradilan
laksanaan oleh penegak hukum itu sendiri yang
Agama, Peradilan Militer dan Peradilan Tata
tidak sesuai dan merupakan contoh buruk dan
Usaha Negara, Pengadilan perpajakan
dimana
dapat menurunkan citra .Selain itu teladan baik
masing-masing mempunyai kewenangan untuk
dan integritas dan moralitas aparat penegak
mengadili perkara sesuai dengan kewenangan
hukum mutlak harus baik, karena mereka
masing-masing peradilan tersebut.

sangat rentan dan terbuka peluang bagi praktik


Menurut hemat penulis peranan lembaga
suap dan penyelahgunaan wewenang. Uang
peradilan dalam mewujudkan pengadilan yang
dapat mempengaruhi proses penyidikan, proses
mandiri, tidak dipengaruhi oleh pihak manapun,
penuntutan dan putusan yang dijatuhkan.
bersih dan profesional belum berfungsi sebagai-
Dalam struktur kenegaraan modern, maka
mana yang diharapkan. Hal tersebut tidak ha-
tugas penegak hukum itu dijalankan oleh kom-
nya disebabkan oleh:

ponen yudikatif dan dilaksanakan oleh birokra-


a. adanya intervensi dari pemerintah dan pe-
si, sehingga sering disebut juga birokrasi pe-
ngaruh dari pihak lain terhadap putusan
negakan hukum. Eksekutif dengan birokrasinya
pengadilan, tetapi juga karena kualitas
merupakan bagian dari bagian dari mata rantai
profesionalisme, moral dan akhlak aparat
untuk mewujudkan rencana yang tercantum
penegak hukum yang masih rendah. Akibat-
dalam (peraturan) hukum. Kebebasan peradilan
nya kepercayaan masyarakat terhadap lem-
merupakan essensilia daripada suatu negara
baga peradilan sebagai benteng terakhir
hukum saat ini sudah terwujud dimana kekuasa-
untuk mendapatkan keadilan semakin me-
an Kehakiman adalah merdeka yang bebas dari
nurun.

pengaruh unsur eksekutif, legislatif .serta ke-


b. lemahnya penegakan hukum juga disebab-
bebasan peradilan ikut menentukan kehidupan
kan oleh kinerja aparat penegak hukum
bernegara dan tegak tidaknya prinsip Rule of
lainnya seperti Hakim, Polisian, Jaksa,
Law.

Advokat dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil

(PPNS) yang belum menunjukan sikap yang


2. Proses Penegakan Hukum di lingkungan
profesional dan integritas moral yang tinggi.
Peradilan

Kondisi sarana dan prasarana hukum yang

sangat diperlukan oleh aparat penegak hu-


timbulnya berbagai tindakan penyalahgunaan
wewenang. Demikian juga kurangnya sosialisasi
kum juga masih jauh dari memadai sehingga
Bagir Manan, 2005, Penegakan Hukum yg berkeadilan,
sangat mempengaruhi pelaksanaan penegak-an
Jakarta : Varia Peradilan No. 245 hlm 7
hukum untuk berperan secara optimal dan
sesuai dengan rasa keadilan di dalam
masyarakat.

Sebagai upaya untuk meningkatkan pem-


berdayaan terhadap lembaga peradilan dan
lembaga penegak hukum lainnya langkah-
langkah yang perlu dilakukan yaitu:

Peningkatan kualitas dan kemampuan apa-rat


penegak hukum yang lebih profesioanal,
berintegritas, berkepribadian, dan bermoral
tinggi.

Perlu dilakukan perbaikan–perbaikan sistem


perekrutan dan promosi aparat penegak hukum,
pendidikan dan pelatihan, serta me-kanisme
pengawasan yang lebih memberikan peran serta
yang besar kepada masyarakat terhadap
perilaku aparat penegak hukum.

Mengupayakan peningkatan kesejahteraan

aparat penegak hukum yang sesuai dengan


pemenuhan kebutuhan hidup.3

Krisis kepercayaan masyarakat terhadap hukum


disebabkan antara lain karena masih banyaknya
kasus korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) dan
pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang
belum tuntas penyelesaiannya secara hukum.

Dalam rangka memulihkan kembali kepercayaan


masyarakat terhadap hukum, upaya yang harus
dilakukan adalah :

Menginventarisasi dan menindak lanjuti secara


hukum berbagai kasus KKN dan HAM.

Melakukan pemberdayaan terhadap aparat


penegak hukum, khususnya aparat kepolisi-an,
kejaksaan, pengadilan dan masyarakat.

Pemberian bantuan hukum kepada masya-rakat


yang tidak mampu.

Adanya kekerasan horizontal dan vertikal

pada dasarnya disebabkan melemahnya pene-


rapan nilai-nilai budaya dan kesadaran hukum
masyarakat yang mengakibatkan rendahnya
kepatuhan masyarakat terhadap hukum dan
Penegakan Hukum di Indonesia 201 egaliter. Dengan kata lain penegakan hukum
yang benar dan adil ditentukan oleh kehendak
dan partisipasi anggota masyarakat, bukan
semata-mata keinginan pelaku penegak hukum.
peraturan perundang-undangan baik sebelum
maupun sesudah diterapkan baik kepada ma- Upaya Pemberdayaan Lembaga Peradilan dan
syarakat umum maupun kepada penyelenggara Lembaga Penegak Hukum Lainnya.
negara termasuk aparat penegak hukum. Upaya
yang akan dilakukan adalah dengan meningkat- Pemberdayaan peradilan dan lembaga penegak
kan pemahaman dan kesadaran hukum di semua hukum bertujuan untuk meningkatkan kembali
lapisan masyarakat terhadap pentingnya hak- kepercayaan masyarakat terhadap pe-ran dan
hak dan kewajiban masing-masing individu yang citra lembaga peradilan dan lembaga penegak
pada akhirnya diharapkan akan mem-bentuk hukum seperti; Pengadilan, Kejaksaan,
budaya hukum yang baik. Kepolisian dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil
Lainnya (PPNS) sebagai bagian dari upaya me-
Penegakan hukum sangat dipengaruhi oleh wujudkan upaya supremasi hukum dengan
keadaan dan interaksi sosial yang terjadi dalam dukungan hakim dan aparat penegak hukum
masyarakat, dapat dicantumkan dalam lainnya yang profesional, berintegritas dan ber-
masyarakat yang memelihara atau mengem- moral tinggi.
bangkan sistem hak-hak berdasarkan atas
status, atau suatu masyarakat dengan perbeda- Dalam rangka mewujudkan Penegakan Hukum
an yang tajam antara “ the have “ dan “the dilingkungan peradilan demi terciptanya
have not “, atau suatu masyarakat yang berada lembaga peradilan yang bebas dari pengaruh
dalam lingkungan kekuasaann otoriter, akan penguasa maupun pihak lain dengan tetap
menempatkan sistem penegakan hukum yang mempertahankan prinsip cepat, sederhana dan
berbeda dengan masyarakat yang terbuka dan biaya ringan hal-hal yang perlu dilakukan
adalah:
Jurnal Dinamika Hukum Vol. 8 No. 3 September 2008 melalui optimalisasi standar kode etik di
lingkungan masing-masing.

Meningkatkan pengawasan dalam proses Menyempurnakan kurikulum dibidang pen-


peradilan secara transparan untuk me- didikan hukum guna menghasilkan aparatur
mudahkan partisipasi masyarakat dalam rangka hukum yang profesional, berintegrasi dan
pengawasan dan pembenahan ter-hadap sistem bermoral tinggi.
manajemen dan administrasi peradilan secara
terpadu. Meningkatkan kualitas hakim dalam melaku-kan
penemuan hukum baru melalui putusan-putusan
Menyususn sistem rekruitmen dan promosi yang pengadilan (yurisprudensi) yang di-gunakan
lebih ketat dan pengawasan terhadap proses sebagai dasar pertimbangan hukum, yang dapat
rekruitmen dan promosi dengan me-megang digunakan oleh aparat penegak hukum
asas kompetensi, transparansi, dan partisipasi dilingkungan peradilan.
baik bagi hakim maupun bagi aparat penegak
hukum lainnya. Meningkatkan pembinaan terhadap integritas
moral, sikap perilaku dan pemberdayaan ke-
Meningkatkan kesejahteraan hakim dan apa-rat mampuan dan kerterampilan aparat penegak
penegak hukum lainnya seperti jaksa, Polisi dan hukum.
PNS melalui peningkatan gaji dan tunjangan-
tunjangan lainnya sampai dengan tingkat Mengembangkan mekanisme penyelesaian
pemenuhan kebutuhan hidup yang disesuaikan sengketa alternatif di luar pengadilan atau
dengan tugas, wewenang dan tanggung jawab
kerja yang dibebankan. Alternative Dispute Resolution (ADR) dan
dengan memperbaiki upaya perdamaian di
Menunjang terciptanya sistem peradilan pi-dana Pengadilan.
yang terpadu melalui sinkronisasi per-aturan
perundang-undangan yang mengatur tugas dan
wewenang hakim dan aparat penegak hukum
lainnya.

Meningkatkan peran Advokat dan Notaris


Meningkatkan mekanisme pertanggungja-waban perubahan penting terhadap pe-nyelenggaraan
lembaga pengadilan kepada publik, kemudahan kekuasaan kehakiman Undang-undang Nomor 14
akses masyarakat untuk mem-peroleh putusan Tahun 1970 tentang Ketentu-an-ketentuan
pengadilan dan publikasi mengenai ada Pokok Kekuasaan Kehakiman telah diubah
tidaknya perbedaan pendapat di antara majelis dengan UU Nomor 35 Tahun 1999 dan kemudian
hakim terhadap setiap pengambilan keputusan. dirubah lagi menjadi UU Nomor 4 Tahun 2006

Melakukan pembinaan pemasyarakatan baik Dalam Pasal 1 Undang-undang Kekuasaan


pembinaan di dalam maupun di luar lembaga Kehakiman Nomor 4 Tahun 2004 menyebutkan
pemasyarakatan, agar bekas warga binaan bahwa:
dapat kembali hidup normal di dalam
“Kekuasaan kehakiman adalah kekuasaan
masyarakat. negara yang merdeka untuk menyeleng-garakan
peradilan guna menegakkan hu-kum dan
Negara Indonesia sebagai negara hukum tentang keadilan berdasarkan Pancasila, demi
adanya kebebasan peradilan telah di jamin terselenggaranya Negara Hukum Republik
sebagimana tersebut dalam Undang-undang Indonesia”.
Dasar 1945 hasil Amandemen dan Undang-
undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kekuasaan kehakiman yang merdeka da-lam
Kehakiman. Kekuasaan Kehakiman menurut ketentuan tersebut di atas adalah bahwa
UUD 1945 merupakan kekuasaan yang merdeka kekuasaan kehakiman bebas dari segala campur
yang dilakukan oleh Mahkamah Agung dan tangan pihak eksternal yudisial kecuali dalam
Badan Peradilan dibawahnya, dan oleh sebuah hal sebagaimana diatur dalam UUD Negara RI
Mahkamah Konstitusi untuk menyeleng-garakan Tahun 1945. Kebebasan dalam melaksanakan
peradilan guna menegakan hukum dan keadilan. wewenang yudisial bersifat tidak mutlak karena
Perubahan UUD Dasar RI 1945 telah membawa

Penegakan Hukum di Indonesia


203
tugas hakim adalah untuk menegakkan hukum
Kepolisian Negara RI mempunyai tugas dan
dan keadilan berdasarkan Pancasila sehingga
fungsi untuk memelihara keamanan dan
putusannya
mencerminkan keadilan
rakyat
ketertiban masyarakat, penegakan
hukum,
Indonesia.

perlindungan,
pengayoman
dan
pelanan
Aparat penegak hukum yang turut mem-
kepada masyarakat.

bantu dalam
penyelenggaraan
pelaksanaan
Dalam rangka peningkatan upaya pelak-
peradilan untuk menciptakan kepastian hukum
sanaan dan penegakan hukum baik bagi ma-
selain lembaga kehakiman meliputi:

syarakat maupun aparat penegak hukum itu


a. Kejaksaan

sebagaimana
diatur
dalam
sendiri, maka pemerintah Negara RI telah
Undang-undang Nomor. 16 Tahun 2005
melakukan
pembaharuan terhadap beberapa
tentang Kejaksaan Republik Indonesia.
peraturan
untuk
memperbaiki
sistem
hukum
Kejaksaan

Republik
Indonesia
adalah
yang ada demi tercapainya masyarakat yang
lembaga
pemerintah
yang
melaksanakan
adil dan tentram, dengan adanya perbaikan
kekuasaan negera di bidang penuntutan
peraturan bagi para aparat penegak hukum
serta kewenangan lain berdasarkan Undang-
maka masing-masing pihak diharapkan dapat
undang yang dilaksanakan secara merdeka.
melaksanakan tugas, fungsi dan wewenangnya
Kejaksaan mempunyai tugas:

masing-masing secara bertanggung jawab,


1) melakukan penuntutan;

pelaksanaan tersebut tidak lepas dari peng-


2) melaksakan penetapan hakim dan putus-
awasan pemerintah dan masyarakat.

an pengadilan yang telah memperoleh


Pembicaraan
Penegakan
hukum
dalam
kekuatan hukum tetap.

kenyataan sehari-hari tampak bahwa hubungan


3) Melakukan pengawasan terhadap pelak-
antara penegakan
hukum dan
struktur
ma-
sanaan putusan pidana bersyarat, putusan
syarakat memberikan pengaruh yang kuat
pidana pengawasan dan keputusan lepas
terhadap cara-cara penegakan hukum suatu
bersyarat.

Negara.4 Indonesia sebagai Negara modern


4) Melakukan penyelidikan terhadap tindak
tampak dari ciri-cirinya sebagai berikut :

pidana tertentu berdasarkan Undang-un-


a. Adanya UUD dalam bentuk yang tertulis.

dang

b. Hukum itu berlaku untuk wilayah Negara.


5) Melengkapi berkas perkara tertentu, me-
c. Hukum merupakan sarana yang dipakai
lakukan pemeriksaan tambahan sebelum
secara sadar untuk mewujudkan keputusan-
dilimpahkan kepengadilan.

keputusan politik masyarakatnya.

6) Di bidang perdata dan tata usaha negara


d. Menurut Max Weber
cara penegakan hukum
kejaksaan dengan kuasa khusus dapat
pada suatu masa berbeda dengan masa yang
bertindak baik di dalam maupun diluar
sebelumnya yang tentunya tidak terlepas
pengadilan untuk dan atau atas nama
dari dominasi yang
disebabkan karena ke-
pemerintah.

adaan masyarakatnya yang berbeda, dimana


7) Di bidang ketertiban dan ketentraman
tatanan
kehidupan masyarakatnya menurut
melaksanakan kegiatan peningkatan ke-
Hart dalam Satjipto Rahardjo didasarkan
sadaran hukum masyarakat, pengamanan
Secondary Rules Obligation di mana masya-
kebijakan
penegak
hukum,
pengawasan
rakatnya mempunyai kehidupan yang ter-
peredaran
barang
cetakan,
pengawasan
buka, luas, dan komplek seperti saat ini
kepercayaan yang dapat membahayakan
maka terdapat diferensiasi dan institusi-
negara,
pencegah
penyelahgunaan dan
onalisasi pekerjaan hukum berupa :

penodaan negara.

1) Rules of Recognition.

b. Kepolisian

sebagaimana
diatur
dalam
2) Rules of Change
Undang-undang Nomor 2 tahun 2002 tentang

Kepolisian Negara Republik Indonesia.

4
Satjipto Rahardjo, 1983, Masalah Penegakan Hukum,

Bandung : Sinar baru,


hlm.
8

Jurnal Dinamika Hukum Vol. 8 No. 3 September 2008 rakat.

Rules of adjudication. Daftar Pustaka

Salah satu yang menonjol yang dirasakan di Juwono, Hikmahanto. 2006. Penegakan Hukum
Indonesia saat ini adalah sifat birokratisnya
penegakan hukum yang sesuai dengan ke- Dalam kajian Law and Development: Pro-
wenangan masing-masing institusi atau lembaga
hukum yang bertugas menegakkan hukum sesuai
dengan kewenangan yang telah diberikan blem dan Fundamen bagi Solusi di
undang-undang Indonesia. Varia Peradilan No. 244,
Jakarta;
C. Penutup
Manan, Bagir. 2005. Penegakan Hukum Yang
Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat
disimpulkan upaya untuk mencapai ketertiban Berkeadilan. Varia Peradilan No.241,
dan keadilan dalam penegakan hukum telah ada
perubahan dan perbaikan dari sistem per-adilan Jakarta;
itu sendiri, serta upaya meningkatkan sumber
daya manasia dan pemberdayaan lem-baga -----------. 2007. Persepsi Masyarakat Mengenai
peradilan dan lembaga penegak hukum lainnya
(Kepolisian dan Kejaksaan) serta adanya Peradilan yang Baik. Varia Peradilan
partisipasi masyarakat demi mewujudkan hu-
kum yang berkeadilan dan mengayomi masya- No.258, Jakarta;
Rahardjo, Satjipto. 1983. Masalah Penegakan

Hukum Suatu Tinjauan Sosiologis.

Bandung: Sinar Baru;

Soekanto, Soerjono, 1983, Faktor-faktor yang


Mempengaruhi Penegakan Hukum. Jakar-ta:
Rajawali Pers;

Sutiyoso, Bambang. 2004. Aktualita Hukum

Dalam Era Reformasi. Jakarta: Rajawali-


Pers.

Perundang – undangan

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang


Program Perencanaan Pembangunan Nasional

Undang Undang Nomor 2 Tahun 2002 tantang


Kepolisian Negara Republik Indonesia

Undang – Undang Nomor 4 Tahun 2004 Tahun


2004 tentang Kekuasaan Kehakiman

Undang-undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang


Kejaksaan Republik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai