Bab 6
Bab 6
1. Keterampilan Teknis
2. Keterampilan Interpersonal
3. Keterampilan Konseptual
4. Keterampilan Diagnostik
Manajer tengah cenderung untuk menangani masalah yang berkaitan dengan unit
kerja yang lebih besar, seperti pabrik atau kantor penjualan. Misalnya, seorang
manajer tingkat menengah mungkin harus mendiagnosa mengapa penjualan di suatu
lokasi ritel menurun.
Top manajer mendiagnosis masalah organisasi yang lebih luas, dan dapat mengatasi
masalah seperti posisi strategis, kemungkinan tugas outsourcing, atau kesempatan
untuk ekspansi bisnis ke luar negeri.
5. Keterampilan Politik
Telah dipaparkan bahwa para manajer pada semua tingkatan organisasi bertanggung jawab
merencanakan,mengorganisasikan perbedaan-perbedaan diantara para manajer dalam
jumlah waktu yang digunakannya untuk setiap kegiatan ini.Beberapa perbedaan ini
tergantung pada jenis organisasi tempat manajer itu bekerja dan pada jenis pekerjaannya.
Sebagai contoh, seorang manajer klinik inpres akan menggunakan waktunya dengan cara
yang berbeda dengan manajer rumah sakit besar. Manajer klinik inpres itu mungkin
menggunakan lebih banyak waktunya untuk mengobati dan sedikit saja untuk mengelola
organisasinya, dibandingkan dengan pemimpin rumah sakit besar.Begitu juga,pengawas
teknik dari sekelompok pakar penelitipada Labolaturium Biologi di Bogor akan melakukan
kegiatan-kegiatan yang sangat berbeda dengan pengawas produksi pada perusahaan Krama
Yudha Motor (produsen mobil Mitsubishi),padahal keduanya dama tingkatannya (manajer
lini-pertama).
Dalam bagian berikut kita akan membahas keterampilan yang diperlukan setiap manajer.
Ada tiga jenis dasar keterampilan yang diperlukan oleh semua manajer,yaitu keterampilan
teknik (technical skill),keterampilan manusiawi (human skill),dan keterampilan konseptual
(conceptual skill).
1.Keterampilan teknis.
2.Keterampilan Manusiawi .
3.Keterampilan Konseptual.
5.Keterampilan Komunikasi
Manajer yang efektif biasanya memiliki keterampilan manajemen waktu yang baik.
Keahlian manajemen waktu (time management skills) berkaitan dengan kemampuan
manajer untuk memprioritaskan pekerjaan,untuk bekerja secara efesien,dan untuk
mendelegasikan pekerjaan secara tepat. Seperti yang telah dibahas,manajer menghadapi
banyak tekanan dan tantangan yang berbeda. Terlalu mudah bagi seorang manajer untuk
terlibat dalam pekerjaan yang dapat secara mudah dapat ditunda atau dapat dilegasikan
kepada orang lain. Ketika hal ini terjadi,pekerjaan yang memiliki perioritas lebih tinggi dan
lebih menekan akan terabaikan. Jeff Bezos CEO dari Amazon.com,membuat jadwal semua
pertemuannya untuk tiga hari dalam seminggu,tapi bersikeras agar dua hari kosong
sehingga dia dapat mengejar ide dan mempertahankan fleksibelitas untuk berinteraksi
dengan karyawannya secara informal.
8.Keahlian Diagnostik.
Manajer yang sukses juga memiliki keahlian diagnostik (diagnostic skill),atau keahlian yang
memungkinkan manajer mampu menvisualisasikan jawaban yang paling sesuai untuk situasi
tertentu. Seorang dokter melakukan diagnosis terhadap penyakit seorang pasien dengan
menganalisis gejala-gejala dan menentukan penyebab yang mungkin.serupa dengan hal
tersebut seorang manajer dapat mendiagnosis dan menganalisis suatu masalah dalam
organisasi dengan mempelajari gejala-gejalanya dan mengembangkan suatu solusi. Menurut
suatu sumber,Eckhard Pfeiffer secara mutlak gagal menjadi CEO Compaq computer karena
ia tidak memiliki keahlian diagnostik yang kuat.
Catatan :
3. Keterampilan Konseptual
• Kemampuan analitif umum, pemikiran logis, kefasihan dalam pembentukan konsep
dan konseptualisasi hubungann yang kompleks dan ambigu.
• Kreativitas dalam pembuatan ide dan pemecahan masalah.
• Kemampuan untuk menganalisis peristiwa dan merasakan tren, antisipasi
perubahan, dan mengenali kesempatan dan potensi masalah. Ex : pemikiran induktif
dan deduktif.
Selain dari 3 (tiga) Kategori dari Keterampilan Kepemimpinan yang telah disebutkan
di atas, beberapa penulis membedakan kategori keterampilan keempat yakni :
“Keterampilan Administratif” yang didefinisikan dalam hal kemampuan melakukan
sebuah fungsi atau perilaku manajerial tertentu.(misalnya melakukan perencanaan,
negosiasi, pelatihan).
Tinjauan itu gagal mendukung dasar pikiran mengenai pendekatan ciri bahwa
seseorang harus memiliki sekumpulan ciri yang khusus untuk menjadi pemimpin
yang berhasil.
Stogdill menyimpulkan :
“seseorang tidak menjadi pemimpin karena kebijaksanaan dari kepemilikan
kombinasi beberapa ciri dan pola karakteristik pribadi dari pemimpin harus memiliki
hubungan yang relevan dengan karakteristik, aktivitas dan sasaran dari para
pengikutnya.
Dalam penelitian ini banyak ciri serupa yang ditemukan berhubungan dengan
efektivitas pemimpin, tetapi ditemukan beberapa ciri dan keterampilan yang relevan.
Ciri dan Keterampilan yang membedakan Pemimpin dari yang Bukan Pemimpin
Ciri
• Dapat beradaptasi dengan situasi
• Waspada terhadap lingkungan sosial
• Ambisius, berorientasi keberhasilan
• Asertif
• Kooperatif
• Tegas
• Dapat diandalkan
• Dominan (motivasi terhadap kekuasaan)
• Enerjik (tingkat aktivitasnya tinggi)
• Gigih (mempunyai kekuatan dan kegigihan dalam mengejar sasaran)
• Keyakinan diri (mempunyai keyakinan diri dan rasa identitas pribadi)
• Toleran terhadap tekanan (kesiapan untuk menyerap tekanan antarpribadi dan
kesediaan untuk bertoleransi terhadap frustasi dan penundaan)
• Bersedia untuk mengambil tanggung jawab (mempunyai dorongan yang kuat akan
tanggung jawab dan penyelesaian tugas)
Keterampilan
• Pandai (cerdas)
• Terampil secara konseptual
• Kreatif
• Diplomatis dan Bijaksana
• Fasih berbicara
• Memiliki pengetahuan tentang pekerjaan
• Teratur (mempunyai kemampuan Administratif)
• Persuasif
• Terampil secara sosial