Anda di halaman 1dari 12

Lima (5) Keterampilan Manajerial yang WAJIB Dimiliki

Maret 06, 2011


Terlepas dari tingkat organisasi, semua manajer harus memiliki lima keterampilan
yang penting: 1. keterampilan teknis, 2.keterampilan interpersonal, 3.keterampilan
konseptual, 4. keterampilan diagnostik, dan 5. keterampilan politik.

1. Keterampilan Teknis

Keterampilan teknis melibatkan pemahaman dan menunjukkan kemahiran dalam


aktivitas di tempat kerja tertentu. Keterampilan teknis adalah hal-hal seperti
menggunakan perangkat lunak pengolah kata, membuat anggaran, operasi
sebuah mesin, atau mempersiapkan presentasi. Keterampilan teknis yang
digunakan akan berbeda di setiap tingkat manajemen.Manajer tingkat pertama terlibat
dalam operasi-operasi nyata organisasi, mereka harus memiliki pemahaman tentang
bagaimana produksi dan jasa terjadi dalam organisasi dalam rangka untuk
mengarahkan dan mengevaluasi jajaran karyawan. Selain itu, manajer tingkat pertama
perlu keahlian dalam penjadwalan pekerja dan mempersiapkan anggaran. Manajer
tengah menggunakan keterampilan yang lebih teknis berkaitan dengan perencanaan
dan pengorganisiran, dan manajer puncak perlu memiliki keterampilan untuk
memahami cara kerja keuangan yang kompleks dari organisasi.

2. Keterampilan Interpersonal

Keterampilan interpersonal melibatkan hubungan manusia, atau kemampuan manajer


untuk berinteraksi secara efektif dengan anggota organisasi. Komunikasi adalah
bagian paling penting dari keterampilan interpersonal, dan ketidakmampuan untuk
berkomunikasi secara efektif dapat mencegah kemajuan karir bagi para manajer.
Manajer yang memiliki keterampilan teknis yang sangat baik, tapi miskin keahlian
interpersonal tidak akan berhasil dalam pekerjaan mereka. Keterampilan ini sangat
penting pada semua tingkat manajemen.

3. Keterampilan Konseptual

Keterampilan konseptual adalah kemampuan manajer untuk melihat organisasi secara


keseluruhan, sebagai entitas yang lengkap. Ini melibatkan memahami bagaimana
unit-unit organisasi bekerja sama dan bagaimana organisasi masuk ke dalam
lingkungan kompetitif. Keterampilan konseptual sangat penting untuk manajer
puncak, yang memiliki kemampuan untuk melihat "gambaran besar" yang dapat
memiliki dampak besar terhadap keberhasilan bisnis. Namun, keterampilan
konseptual masih diperlukan untuk manajer tingkat menengah dan pengawasan, yang
harus menggunakan keahlian ini untuk membayangkan, misalnya, bagaimana unit
kerja dan tim terorganisir dengan baik.

4. Keterampilan Diagnostik

Keterampilan diagnostik digunakan untuk menyelidiki masalah, menentukan


perbaikan, dan menerapkan solusi.

Keterampilan Diagnostik melibatkan keterampilan lain - teknis, interpersonal,


konseptual, dan politik. Sebagai contoh, untuk menentukan akar masalah, seorang
manajer mungkin perlu berbicara dengan banyak anggota organisasi atau memahami
berbagai dokumen informasi.

Perbedaan dalam penggunaan keterampilan diagnostik di tiga tingkat manajemen


terutama karena jenis masalah yang harus diatasi di tingkat masing-masing.

Sebagai contoh, manajer tingkat pertama berurusan terutama dengan masalah


motivasi dan disiplin, seperti menentukan mengapa kinerja karyawan tertentu adalah
lesu dan bagaimana memperbaikinya.

Manajer tengah cenderung untuk menangani masalah yang berkaitan dengan unit
kerja yang lebih besar, seperti pabrik atau kantor penjualan. Misalnya, seorang
manajer tingkat menengah mungkin harus mendiagnosa mengapa penjualan di suatu
lokasi ritel menurun.

Top manajer mendiagnosis masalah organisasi yang lebih luas, dan dapat mengatasi
masalah seperti posisi strategis, kemungkinan tugas outsourcing, atau kesempatan
untuk ekspansi bisnis ke luar negeri.

5. Keterampilan Politik

Keterampilan politik melibatkan memperoleh kekuasaan dan mencegah karyawan


lainnya mengambil kekuasaan seseorang. Manajer menggunakan kekuasaan untuk
mencapai tujuan organisasi, dan keterampilan ini sering dapat mencapai tujuan
dengan usaha yang lebih sedikit daripada yang lain yang tidak memiliki keterampilan
politik.
Sama seperti keterampilan lain yang dijelaskan, keterampilan politik tidak bisa berdiri
sendiri sebagai sebuah keterampilan seorang manajer, secara khusus, meskipun,
dengan menggunakan keterampilan politik tanpa tingkat yang tepat pada
keterampilan lainnya dapat mengarah pada mempromosikan karir manajernya
daripada mencapai tujuan organisasi.

Manajer di semua tingkatan memerlukan keahlian politik; manajer harus


menghindari orang lain mengambil kontrol yang mereka harus miliki dalam posisi
pekerjaan mereka.

Top manajer mungkin menemukan bahwa mereka membutuhkan tingkat


keterampilan politik lebih tinggi agar berhasil beroperasi di lingkungan mereka.
Berinteraksi dengan pesaing, pemasok, pelanggan, pemerintah pemegang saham,, dan
publik mungkin membutuhkan keterampilan politik.
KETERAMPILAN MANAJER

Selasa, 23 Desember 2014


keterampilan manajer

D. Keterampilan Dasar Manajerial.

Telah dipaparkan bahwa para manajer pada semua tingkatan organisasi bertanggung jawab
merencanakan,mengorganisasikan perbedaan-perbedaan diantara para manajer dalam
jumlah waktu yang digunakannya untuk setiap kegiatan ini.Beberapa perbedaan ini
tergantung pada jenis organisasi tempat manajer itu bekerja dan pada jenis pekerjaannya.
Sebagai contoh, seorang manajer klinik inpres akan menggunakan waktunya dengan cara
yang berbeda dengan manajer rumah sakit besar. Manajer klinik inpres itu mungkin
menggunakan lebih banyak waktunya untuk mengobati dan sedikit saja untuk mengelola
organisasinya, dibandingkan dengan pemimpin rumah sakit besar.Begitu juga,pengawas
teknik dari sekelompok pakar penelitipada Labolaturium Biologi di Bogor akan melakukan
kegiatan-kegiatan yang sangat berbeda dengan pengawas produksi pada perusahaan Krama
Yudha Motor (produsen mobil Mitsubishi),padahal keduanya dama tingkatannya (manajer
lini-pertama).

Tetapi,tentu saja,ada juga kesamaan dalam penggunaan waktunya. Perbedaan lain


dalam cara manajer menggunakan waktunya tergantung pada tingkatan manajer itu dalam
hirarki orgnisasi.

Dalam bagian berikut kita akan membahas keterampilan yang diperlukan setiap manajer.
Ada tiga jenis dasar keterampilan yang diperlukan oleh semua manajer,yaitu keterampilan
teknik (technical skill),keterampilan manusiawi (human skill),dan keterampilan konseptual
(conceptual skill).
1.Keterampilan teknis.

Keterampilan teknis adalah kemampuan untuk menggunakan alat-alat,prosedur,dan


teknik suatu bidang yang khusus. Pakar bedah,pakar teknik,pemusik,atau akuntan memiliki
keterampilan teknik dalam bidangnya masing-masing. Manajer membutuhkan keterampilan
teknis yang cukup untuk melaksanakan suatu pekerjaan tertentu yang menjadi tanggung
jawabnya.

2.Keterampilan Manusiawi .

Keterampilan manusiawi adalah kemampuan untuk bekerja dengan orang lain,memahami


orang lain dan mendorong orang lain,baik sebagai perorangan maupun kelompok. Manajer
perlu memiliki keterampilan hubungan manusia ini agar dapat bekerja sama dengan
anggota organisasi lainnya dan memimpin kelompok kerjanya sendiri.

3.Keterampilan Konseptual.

Keterampilan konseptual adalah kemampuan mental untuk megkoordinasi dan


memadukan semua kepentingan dan kegiatan organisasi. Ini mencakup kemampuan
manajer untuk melihat organisasi secara keseluruhan dan memahami bahwa bagian-bagian
organisasi saling tergantung satu sama lain. Disamping itu juga mencakup kemampuan
manajer untuk memahami bagaimana perubahan pada satu bagian dapat mempengaruhi
keseluruhan organisasi. Manajer memerlukan keterampilan konseptual yang cukup untuk
mengenali bagaimana bermacam-macam faktor dalam suatu keadaan berkaitan satu sama
lain,sehingga tindakan yang diambilnya akan ditujukan untuk kepentingan organisasi secara
keseluruhan.
4.Keahlian Interpersonal.

Manajer menghabiskan banyak waktu untuk berinteraksi dengan orang-orang baik


didalam maupun diluar organisasi. Untuk alasan yang jelas,kemudian manajer juga
memerlukan keahlian interpersonal (interpersonal skills) kemampuan untuk
mamahami,motivasi,dan berkomunikasi dengan individu maupun kelompok. Ketia manajer
menaiki tangga organisasi,dia harus dapat bergaul dengan bawahannya,rekan kerja,dan
mereka yang berda di tingkat yang lebih tinggi dalam organisasi. Karena peran ganda yang
harus dijalankan oleh manajer.,eorang manajer juga harus dapat bekerja dengan
pemasok,pelangganan,ivestor,dan pihak lain diluar organisasi. Walaupun ada beberapa
manajer telah berhasil dengan keterampilan interpersonal yang buruk,namun seorang
manajer dengan kemampuan yangbaik kemamungkinan besar akan lebih berhasil. Ketika
A.G Lafley baru-baru ini diangkat menjadi CEO Procter dan Gambel,para pengamat dengan
capat memujinya untuk keterampilan interpersonalnya yang baik. Seperti yang dikatan oleh
seorang rekan kerjanya,”A.G mempunyai reputasi yang baik untuk keahliannya menangani
orang dan pemikirannya yang strategis”.

5.Keterampilan Komunikasi

Keterampilan komunikasi berkaitan dengan kemampuan manajer baik untuk mengirimkan


ide dan informasi secara efektif kepada orang lain dan untuk menerima ide dan informasi
secara efektif dari orang lain.keahlian ini memungkin manajer mampu untuk mengirimkan
ide kepada bawahannya sehingga mereka mengetahui apa yang diharapkan dari mereka
dan untuk mengordinasikan pejerjaan mereka dengan rekan-rekan kerja sehingga mereka
bekerja dengan tepat,dan untuk memberikan informasi kepada manajer ditingkat yang lebih
tinggi mengenai apa yang sedang terjadi. Sebagai tambahan,mereka membantu manajer
untuk mendengarkan mengenai apa yang dikatakan orang dan untuk memahami arti
sebenar-benarnya dibalik surat-surat,laporan,dan komunikasi tertulis lainnya.

6.Keahlian Pengambilan Keputusan

Manjer yang efektif juga memiliki keterampilan pengambilan keputusan yang


baik.keterampilan pengambilan keputusan (decidesion making skills) berkaitan dengan
kemampuan manajer untuk mengenali dan mendefinisikan secara benar masalah dan
kesempatan dan kemudian memilih suatu tindakan yang sesuai untuk memecahkan
masalah dan memanfaatkan kesempatan. Tidak ada manajer yang selalu membuat
keputusan yang tepat. Akan tetapi manajar yang efektif membuat keputusan yang baik
dikebanyakan waktunya. Dan ketika mereka membuat keputusan yang buruk,mereka
biasanya segera menyadari kesalahannya dan kemudian membuat keputusan yang baik
untuk memulihkan keadaan dengan hanya kerugian biaya atau kerusakan sekecil mungkin
terhadap organisasi.

7.Keahlian Manajemen Waktu

Manajer yang efektif biasanya memiliki keterampilan manajemen waktu yang baik.
Keahlian manajemen waktu (time management skills) berkaitan dengan kemampuan
manajer untuk memprioritaskan pekerjaan,untuk bekerja secara efesien,dan untuk
mendelegasikan pekerjaan secara tepat. Seperti yang telah dibahas,manajer menghadapi
banyak tekanan dan tantangan yang berbeda. Terlalu mudah bagi seorang manajer untuk
terlibat dalam pekerjaan yang dapat secara mudah dapat ditunda atau dapat dilegasikan
kepada orang lain. Ketika hal ini terjadi,pekerjaan yang memiliki perioritas lebih tinggi dan
lebih menekan akan terabaikan. Jeff Bezos CEO dari Amazon.com,membuat jadwal semua
pertemuannya untuk tiga hari dalam seminggu,tapi bersikeras agar dua hari kosong
sehingga dia dapat mengejar ide dan mempertahankan fleksibelitas untuk berinteraksi
dengan karyawannya secara informal.

8.Keahlian Diagnostik.

Manajer yang sukses juga memiliki keahlian diagnostik (diagnostic skill),atau keahlian yang

memungkinkan manajer mampu menvisualisasikan jawaban yang paling sesuai untuk situasi
tertentu. Seorang dokter melakukan diagnosis terhadap penyakit seorang pasien dengan
menganalisis gejala-gejala dan menentukan penyebab yang mungkin.serupa dengan hal
tersebut seorang manajer dapat mendiagnosis dan menganalisis suatu masalah dalam
organisasi dengan mempelajari gejala-gejalanya dan mengembangkan suatu solusi. Menurut
suatu sumber,Eckhard Pfeiffer secara mutlak gagal menjadi CEO Compaq computer karena
ia tidak memiliki keahlian diagnostik yang kuat.

Catatan :

Katz berpendapat,walaupun keterampilan diatas penting untuk manajemen yang efektif


,pentingnya setiap keterampilan tersebut untuk manajer tertentu tergantung pada
tingkatannya dalam organisasi. Keterampilan teknis menduduki tempat terpenting pada
tingkatan manajemen rendah dan kurang penting kalau kita naik ke jenjang perintah.
Pengawas produksi dalam pabrik misalnya, tentu lebih membutuhkan keterampilan teknis
daripada direkturnya,karena ia harus berhubungan dengan masalah pabrik sehari-hari.
Dalam pada itu,pentingnya keterampilan konseptual makin terasa dalam jenjang
manajemen. Makin tinggi hirarkinya dalam keputusan yang luas dan berjangka panjang yang
mempengaruhi sebagian besar organisasi. Untuk manajemen puncak,yang bertanggung
jawab atas keseluruhan organisasi,keterampilan manusiawi sangat penting pada setiap
tingkatan organisasi ,karena para manajer menyelesaikan pekerjaannya melalui orang
lain.keterampilan teknis atau konseptual yang tinggi tidaklah berarti apa-apa jika tidak
dapat dimanfaatkan untuk mengilhami dan mempengaruhi anggota organisasi lainnya.

Penelitian berbeda dilakukan Mahoney,Jerdee,dan Carroll. Mereka melibatkan lebih dari


400 manajer yang mewakili semua tingkatan manajemen dari berbagai jenis dan ukuran
usaha. Para manajer tersebut menerima kuesioner yang meminta mereka untuk
memperkirakan berapa banyak waktu yang biasa digunakannya untuk 8 tugas manajemen:
perencanaan, penyelidikan (investigasi),koordinasi,penilaian (evaluating),pengawasan
(supervising),staffing,bernegosiasi,dan perwakilan (representing). Manajer lini-pertama dan
tingkat menengah mengatakan bahwa mereka lebih banyak menggunakan waktunya untuk
melakukan kegiatan pengawasan,sedangkan manajer tingkat puncak lebih banyak
menghabiskan waktunya untuk perencanaan.
Taksonomi 3 (tiga) Kategori dari Keterampilan Kepemimpinan
1. Keterampilan Teknis
• Pengetahuan tentang metode, proses, prosedur dan teknik untuk melakukan aktivitas
khusus.
• Kemapuan untuk menggunakan peralatan dan perangkat yang relevan dengan
aktivitas tersebut.

2. Keterampilan Hubungan Antar Pribadi


• Pengetahuan tentang perilaku manusia dan proses hubungan antarpribadi.
• Kemampuan untuk memahami perasaan, sikap, dan motif orang lain dari apa yang
mereka katakan dan lakukan. Ex : empati dan sensitivitas sosial.
• Kemampuan untuk berkomunikasi dengan jelas dan efektif. Ex : Kefasihan bicara
dan persuasif.
• Kemampuan untuk membuat hubungan yang efektif dan kooperatif. Ex :
kebijaksanaan, diplomasi, keterampilan mendengarkan, pengetahuan tentang perilaku
sosial yang dapat diterima.

3. Keterampilan Konseptual
• Kemampuan analitif umum, pemikiran logis, kefasihan dalam pembentukan konsep
dan konseptualisasi hubungann yang kompleks dan ambigu.
• Kreativitas dalam pembuatan ide dan pemecahan masalah.
• Kemampuan untuk menganalisis peristiwa dan merasakan tren, antisipasi
perubahan, dan mengenali kesempatan dan potensi masalah. Ex : pemikiran induktif
dan deduktif.
Selain dari 3 (tiga) Kategori dari Keterampilan Kepemimpinan yang telah disebutkan
di atas, beberapa penulis membedakan kategori keterampilan keempat yakni :
“Keterampilan Administratif” yang didefinisikan dalam hal kemampuan melakukan
sebuah fungsi atau perilaku manajerial tertentu.(misalnya melakukan perencanaan,
negosiasi, pelatihan).

Keterampilan Administratif mencakup kombinasi keterampilan teknis, kognitif dan


hubungan antarpribadi.

Penelitian Awal Mengenai Ciri dan Keterampilan Pemimpin


Jenis ciri-ciri yang paling paling sering dipelajari pada Penelitian Awal
Kepemimpinan meliputi :
1. Karakteristik Fisik (tinggi badan, penampilan)
2. Aspek Kepribadian (harga diri, dominant, kestabilan emosional)
3. Bakat (kecerdasan umum, kefasihan verbal, kreativitas)
Dalam penelitian awal ini banyak peneliti kepemimpinan membandingkan pemimpin
dengan yang bukan pemimpin atau menguji atribut dari para pemimpin yang
bermunculann dalam kelompok yang baru terbentuk.
Penelitian Stogdill Tahun 1904-1948
Pada penelitian ini meninjau 124 studi tentang ciri yang dilakukan pemimpin dan
menemukan bahwa pola hasil konsisten dengan konsepsi mengenai seorang
pemimpin sebagai orang yang memperoleh status melalui demonstrasi, kemampuan
untuk memudahkan upaya kelompok dalam mencapai sasarannya. (ciri yang relevan
meliputi kecerdasan, kewaspadaan terhadap kebutuhan orang lain, memahami
tugasnya, inisiatif dan kegigihan dalam menghadapi masalah, keyakinan dan kendali)

Tinjauan itu gagal mendukung dasar pikiran mengenai pendekatan ciri bahwa
seseorang harus memiliki sekumpulan ciri yang khusus untuk menjadi pemimpin
yang berhasil.

Stogdill menyimpulkan :
“seseorang tidak menjadi pemimpin karena kebijaksanaan dari kepemilikan
kombinasi beberapa ciri dan pola karakteristik pribadi dari pemimpin harus memiliki
hubungan yang relevan dengan karakteristik, aktivitas dan sasaran dari para
pengikutnya.

Penelitian Stogdill Tahun 1949-1970


Pada Penelitian ini meninjau 163 studi tentang ciri dan keterampilan yang dilakukan
pemimpin yang mungkin akan relevan bagi para pemimpin formal, dan lebih banyak
ragam teknik pengukurannya.

Dalam penelitian ini banyak ciri serupa yang ditemukan berhubungan dengan
efektivitas pemimpin, tetapi ditemukan beberapa ciri dan keterampilan yang relevan.

Ciri dan Keterampilan yang membedakan Pemimpin dari yang Bukan Pemimpin
Ciri
• Dapat beradaptasi dengan situasi
• Waspada terhadap lingkungan sosial
• Ambisius, berorientasi keberhasilan
• Asertif
• Kooperatif
• Tegas
• Dapat diandalkan
• Dominan (motivasi terhadap kekuasaan)
• Enerjik (tingkat aktivitasnya tinggi)
• Gigih (mempunyai kekuatan dan kegigihan dalam mengejar sasaran)
• Keyakinan diri (mempunyai keyakinan diri dan rasa identitas pribadi)
• Toleran terhadap tekanan (kesiapan untuk menyerap tekanan antarpribadi dan
kesediaan untuk bertoleransi terhadap frustasi dan penundaan)
• Bersedia untuk mengambil tanggung jawab (mempunyai dorongan yang kuat akan
tanggung jawab dan penyelesaian tugas)
Keterampilan
• Pandai (cerdas)
• Terampil secara konseptual
• Kreatif
• Diplomatis dan Bijaksana
• Fasih berbicara
• Memiliki pengetahuan tentang pekerjaan
• Teratur (mempunyai kemampuan Administratif)
• Persuasif
• Terampil secara sosial

Anda mungkin juga menyukai