Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya terutama
bagi para investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan
pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-
undangan, yang tentunya kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainya.
Investor berkepentingan dalam rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan dari
investasi, bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang
diberikan dan kelancaran pengembaliannya, pemerintah lebih menitik-beratkan
manfaat dari investasi tersebut secara makro baik bagi perekonomian, pemerataan
kesempatan kerja, dan lain-lain.
Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian,
maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu karena di dalam studi
kelayakan terdapat berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti kelayakannya
sehingga hasil daripada studi tersebut digunakan untuk memutuskan apakah
sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan dibatalkan.
Hal tersebut diatas adalah menunjukan bahwa dalam studi kelayakan akan melibatkan
banyak tim dari berbagai ahli yang sesuai dengan bidang atau aspek masing-masing
seperti ekonomi, hukum, psikologi, akuntansi, perekayasa teknologi dan lain
sebagainya.
Dan studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang berdasarkan
pada orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu berdasarkan orientasi
laba, yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan pada keuntungan yang
secara ekonomis, dan orientasi tidak pada laba (social), yang dimaksud adalah studi
yang menitik-beratkan suatu proyek tersebut bisa dijalankan dan dilaksanakan tanpa
memikirkan nilai atau keuntungan ekonomis.

1
1.2 Rumusan Masalah
Makalah disusun dalam beberapa rumusan masalah di bawah ini yang meliputi:
1. Pengertian aspek ekonomi dan sosial
2. Dampak yang timbul
3. Peningkatan pendapatan nasional

1.3 Tujuan Penulisan


Penulisan makalah ini bertujuan agar :
1. Mahasiswa memahami pengertian aspek ekonomi dan sosial.
2. Mahasiswa mengetahui dampak yang timbul dari aspek ekonomi dan sosial.
3. Mahasiswa mampu meninjau aspek ekonomi dalam peningkatan pendapatan
nasional.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Aspek Ekonomi dan Sosial


Setiap usaha yang dijalankan, tentunya akan memberikan dampak positif dan
negatif. Dampak positif dan negatif ini akan dapat dirasakan oleh berbagai pihak,
baik bagi pengusaha itu sendiri, pemerintah ataupun masyarkat luas. Dalam aspek
ekonomi dan sosial dampak positif yang di berikan dengan adanya investasi lebih
ditekankan kepada masyarakat khususnya dan pemerintah umumnya.
Bagi masyarakat adanya investasi ditinjau dari aspek ekonomi adalah akan
memberikan peluang untuk meningkatkan pendapatannya. Adapun bagi pemerintah
dampak positif yang diperoleh adalah dari aspek ekonomi memberikan pemasukan
berupa pendapatan baik bagi pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
Lebih dari itu yang terpenting adalah ada yang mengelola dan mengatur sumber
daya alam yang belum terjamah. Sebaliknya, dampak negatif pun tidak akan terlepas
dari aspek ekonomi, misalnya eksplorasi sumber daya alam yang berlebihan,
masuknya pekerja dari luar daerah sehingga mengurangi peluang bagi masyarakat
sekitarnya.
Dampak positif dari aspek sosial bagi masyarakat secara umum adalah
tersedianya sarana dan prasarana yang dibutuhkan, seperti pembangunan jalan,
jembatan listrik dan sarana lainnya. Kemudian bagi pemerintah dampak negatif dari
aspek sosial dari perubahan demografi di suatu wilayah, perubahan budaya, dan
kesehatan masyarakat. Dampak negatif dalam aspek sosial termasuk terjadinya
perubahan gaya hidup, budaya, adat istiadat dan struktur sosial lainnya.
Jadi, dalam aspek ekonomi dan sosial yang perlu ditelaah apakah jika usaha atau
proyek dijalankan akan memberikan manfaat secara ekonomi dan sosial kepada
berbagai pihak atau sebaliknya. Oleh karena itu, aspek ekonomi dan sosial ini perlu
dipertimbangkan, karena dampak yang akan ditimbulkan nantinya sangat luas apabila
salah dalam melakukan penilaian.

3
2.2 Dampak yang Timbul
Secara garis besar dampak dari aspek ekonomi dengan adanya suatu usaha atau
investasi, misalnya penmdirian suatu pabrik, antara lain:
1. Dapat meningkatkan ekonomi rumah tangga melalui :
a. Peningkatan tingkat pendapatan keluarga. Dengan adanya suatu investasi
akan memberikan peningkatan kepada masyarakat, terutama bagi mereka
yang dapat diterima bekerja di lokasi pabrik maupun mereka yang bekerja di
luar lokasi pabrik dengan cara berdagang atau lainnya.
b. Perubahan pola nafkah. Di beberapa wilayah kehadiran pabrik atau suatu
usaha akan mengubah pola hidup masyarakat. Misalnya, semula masyarakat
hidup dari pertanian, dengan kehadiran pabrik banyak yang beralih profesi
menjadi karyawan pabrik.
c. Adanya pola nafkah ganda. Bagi masyarakat di sekitar lokasi usaha di
samping tetap mempertahankan pekerjaan semula seperti bertani, mereka
juga bekerja sebagai karyawan, sehingga memperoleh penghasilan ganda.
d. Tersedianya jumlah dan ragam produk barang dan jasa di masarakat,
sehingga masarakat punya bnyak pilihan untuk produk yang di inginkan.
Banyaknya ragam produk dan jas pada ahirnya akan meningkatkan
persaingan, sehingga para produsen berusaha untuk meningkatkan
kemasan,harga,mutu produk, dan jasa, sehingga hal ini juga akan
berpengaruh terhadap harga jual di pasaran.
e. Membuka kesempatan kerja bagi masrakat sekaligus mengurangi
pengangguran, karena setiap proyek atau usaha baru yang di dirikan pasti
akan membutuhkan tenaga kerja tambhan dan hal ini tentu saja akan
membuka peluang bagi tenaga kerja yang belum dapat pekerjaan atau yng
masih menggur.
f. Tersedianya sarana dan prasarana dengan di bukanya suatu proyek atau
usaha dapat pula memberikan pasilitas bagi masarakat luas maupun
pemerintah seprti dibangunnya:

4
 Jalan raya;
 Listrik;
 Sekolah;
 Telepon;
 Rumah ibadah;
 Rumah sakit
 Pusat perbelanjaan dan sarana hiburan;

2. menggali,mengatur,dan menggunakan ekonomi sumber daya alam melalui:


a. pemilikan dan penguasaan sumber daya alam yang teratur, artinya
pemelikandi atur berdasarkan luas lahan, jangan sampai masrakat kehilangan
kesempatan. Demikian pula dengan penguasaan sumber daya alam juga di
atur sedemikian rupa.
b. penggunakan lahan yang epesien dan efektif,penggunaan lahan yang benar
bernar memberikan maanfaat kepada berbagai pihak.
c. peningkatan nilai tambah sumber daya alam.
d. peningkatan sumber daya alam lainnya yang belum terjamah, terutama untuk
wilayah-wilayah yang masih terisolasi.

3. Meningkatkan perekonomian pemerintah baik lokal maupun regional melalui :


a. Menambah peluang dan kesempatan kerja dan berusaha bagi masyarakat.
b. Memberikan nilai tambah proses manufaktur.
c. Menambah jenis dan jumlah aktivitas ekonomi nonformal di masyarakat.
d. Pemerataan pendistribusian pendapatan.
e. Menimbulkan efek ganda ekonomi.
f. Meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
g. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
h. Menambah pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di daerah tertentu.

5
i. Menyediakan fasilitas umum yang sangat dibutuhkan masyarakat.
j. Menghemat devisa apabila produk dan jasa yang dihasilkan dapat mengurangi
pemakaian impor barang dan jasa dari luar negeri.
k. Memperoleh pendapatan berupa pajak dari sumber-sumber yang dikelola oleh
perusahaan, baik dari pendapatan penjualan maupu dari pajak lainya.
Meningkatkan devisa Negara, jika produk atau jasa yang diproduksi dibuat
untuk diekspor, baik untuk bahan baku maupun bahan jadi.

4. Pengembangan wilayah
a. meningaktakan pemertaan pembangunan(dengan prioritas pembangunan di
daerah tertentu). Biasanya untuk proyek-proyek tertentu pemerintah
menetapkan wilayah atau daerah tertentu yang hanya boleh dibuka. Dengan
tujuannya adalah untuk pemerataan pembangunan dan pembukaaan wilayah
yang selama ini terisolasi di seluruh wilayah indoneisa
b. meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa, dimana setiap adanya proyek
baru biasanya berdatangan tenagan kerja dari berbagai wilayah.
c. terbuka lingkungan pergaualan dengan adanya pembukaan suatu wilayah,
tentu akan mengundang dari daerah lain, sehingga dengan demikian dapatlah
terbina lingkungan pergaulan antar-berbagai suku bangsa yang ada di
indoneisa
d. membuka isolasi wilayah dan cakra wala bagi penduduk. Daerah yang tadinya
terpencil akan menjadi terbuka, begitu pula penduduk di sekitarnya menjadi
lebih mengenal lingkungan sekitarnya sehingga membuka cakrawalanya.

Dampak negatif yang mungkin timbul dari aspek ekonomi :


a) Eksplorasi sumberdaya yang berlebihan.
b) Masuknya pekerja dari luar yang mengurangi kesempatan atau peluang kerja
bagi masyarakat sekitar.

6
Adapun dampak sosial dengan adanya suatu proyek atau investasi antara lain
meliputi:
1. Adanya perubahan demografi melalui terjadinya:
a. Perubahan struktur penduduk menurut kelompok umur, jenis kelamin, mata
pencaharian, pendidikan dan agama.
b. Perubahan tingkat kepadatan penduduk.
c. Pertumbuhan penduduk, tingkat kelahiran, tingkat kematian bayi, dan pola
migrasi.
d. Perubahan komposisi tenaga kerja baik tingkat partisipasi angkatan kerja
maupun tingkat pengangguran.

2. Perubahan budaya yang meliputi terjadinya:


a. Kemungkinan perubahan kebudayaan melalui perubahan adat istiadat, nilai,
dan norma budaya setempat.
b. Terjadi proses sosial baik proses asosiatif/ kerjasama, proses disosiatif konflik
sosial, akulturasi, asimilasi, dan integrasi maupun sosial lain.
c. Perubahan pranata sosial / kelembagaan masyarakat di bidang ekonomi seperti
(hak wilayah), pendidikan, agama, dan keluarga.
d. Perubahan warisan budaya seperti perusakan situs perbakala maupun cagar
budaya.
e. Perubahan pelapisan sosial berdasarkan pendidikan, ekonomi, pekerjaan dan
kekuasaan.
f. Perubahan kekuasaan dan kewenangan melalui kepemimpinan formal dan
informal, mekanisme pengambilan keputusan di kalangan individu yang
dominan, pergeseran nilai kepemimpinan.
g. Perubahan sikap dan persepsi masyarakat terhadap rencana usaha dan atau
kegiatan.
h. Kemungkinan terjadinya tingkat kriminalitas dan konflik antara warga asli
dengan pendatang.

7
i. Perubahan adaptasi ekologis

3. Perubahan kesehatan masyarakat meliputi terjadinya.


a. Perubahan parameter lingkungan yang diperkirakan terkena dampak rencana
pembangunan dan berpengaruh terhadap kesehatan.
b. Perubahan proses dan potensi terjadinya pencemaran.
c. Perubahan potensi besarnya dampak timbulnya penyakit.
d. Perubahan karakteristik spesifik penduduk yang berisiko terjadi penyakit,
seperti peningkatan angka kesakitan dan angka kematian.
e. Perubahan sumber daya kesehatan masyarakat.
f. Perubahan kondisi sanitasi lingkungan.
g. Perubahan status gizi masyarakat.
h. Perubahan kondisi lingkungan yang dapat mempermudah proses penyebaran
penyakit.

Dampak negatif aspek sosial yaitu:


a) Perubahan gaya hidup, budaya, adat istiadat dan struktur sosial lainnya.
b) Meningkatnya kriminalitas.

Dapat di simpulkan bahwa dalam aspek ekonomi kompoenen yang penting untuk
di telaah di antaranya:
1. ekonomi rumah tangga (tingakat pendapatan, pola nafkah, dan pola nafkah
ganda).
2. ekonomi sumber daya alam (pola pemilikan dan penguasan sumber daya
alam, pola penggunaan lahan, nilai tanah sumber daya alam, dan sumber daya
alam lainnya)
3. perekonomian local dan ragional (kesempataan kerja dan berusaha
memberikan nilai tambah dan proses manufaktur, jenis dan jumlah aktivitas
ekonomi non formal distribusi pendapatan, efek ganda ekonomi, produk

8
domestic regional bruto( PDRB), pendapatan asli daerah(PAD), pusat-pusat
pertumbuhan ekonomi, fasilitas umum,fasilitas sosial, aksesibilitas wilayah)
4. pengembangan wilayah.

Adapun komponen sosial yang penting untuk ditelaah diantaranya:


1. Komponen Demografi
a. Struktur penduduk
b. Tingkat kepadatan penduduk
c. Pertumbuhan penduduk
d. Tenaga kerja
2. Komponen budaya
a. Kebudayaan (adat istiadat, nilai, dan norma budaya)
b. Proses sosial
c. Warisan budaya (situs purbakala, cagar budaya)
d. Sikap dan persepsi masyarakat terhadap rencana usaha atau kegiatan.
3. Kesehatan masyarakat
a. Parameter lingkungan yang diperkirakan terkena dampak rencana
pembangunan dan berpengaruh terhadap kesehatan.
b. Proses dan potensi terjadinya pencemaran.
c. Potensi besarnya dampak timbulnya penyakit (angka kesakitan dan angka
kematian).
d. Kondisi lingkungan yang dapat memperburuk proses penyebaran penyakit.

2.3 Peningkatan Pendapatan Nasional


Ditinjau dari aspek ekonomi salah satu kelayakan usaha atau dapat dilihat dari
kemampuan investasi tersebut dalam meningkatkan pendapatan nasional atau daerah
melalui peningkatan PDB dan PAD. Artinya, dengan adanya investasi akan
berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan secara nasional dan pendapatan daerah
dimana investasi tersebut dilakukan. Kemudian kelayakan lain adalah naiknya income

9
per capita masyarakat melalui peningkatan pendapatan seiring dengan tumbuhnya
sektor ekonomi demikian pula sebaliknya.
Untuk menghitung Pendapatan Nasional dapat dilakukan melalui 3 pendekatan,
yaitu:
1. Pendekatan produksi (production approach)
Yang dimaksud pendapatan nasional dengan pendekatan produksi adalah nilai
seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam satu tahun
tertentu. Cara menghitung pendapatan nasional dengan pendekatan produksi adalah
dengan menjumlahkan nilai tambah yang diwujudkan oleh berbagai lapangan usaha
(sektor ekonomi) dalam perkonomian.
Pada umumnya lapangan usaha (sektor ekonomi) untuk menghitung pendapatan
nasional ada 11 sekotr, yaitu:
1. Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan.
2. Pertambangan dan penggalian.
3. Industri pengolahan.
4. Listrik, jasa dan air minum.
5. Bangunan.
6. Perdagangan, hotel dan restoran.
7. Pengangkutan dan komunikasi.
8. Bank dan lembaga keuangan lainnya.
9. Sewa rumah.
10. Pemerintah dan pertanahan.
11. Jasa-jasa lainnya.

2. Pendekatan pengeluaran (expenditure approach)


Pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran adalah pendapatan nasional
yang dihitung dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh
berbagai golongan masyarakat dalam perekonomian.
Pengeluaran-pengeluaran yang dimaksud adalah:

10
1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga.
2. Pengeluaran konsumsi dan investasi pemerintah.
3. Pengeluaran pengusaha untuk investasi.
4. Ekspor impor.

3. Pendekatan pendapatan (income approach)


Yang dimaksud pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan adalah
pendapatan nasional yang dihitung dengan menjumlahkan balasan jasa yang
diterima oleh faktor produksi.
Jenis-jenis pendapatan yang diterima yaitu:
1. Gaji dan upah.
2. Sewa, bunga, dan pendapatan lainnya.
3. Pajak tidak langsung.
4. Penyusutan.
5. Laba (keuntungan).
Dalam praktiknya, pendapatan nasional di negara maju biasanya menggunakan
pendekatan pengeluaran dan pendapatan. Sedangkan di negara yag sedang
berkembang menggunakan pendekatan produksi dan pengeluaran. Metode atau
pendekatan mana yang digunakan tergantung pada mudah tidaknya memperoleh data
di lapangan dan tingkat validitas data tersebut.
Dengan metode perhitungan seperti yang telah dikemukakan, maka kegiatan
proyek atau investasi yang dilaksanakan dapat diketahui sumbangan atau perannya
dalam pendapatan nasional, seperti meningkatnya produksi/output di berbagai sektor,
di mana investasi tersebut ditanam pada khususnya dan sektor lain pada umumnya.
Dari segi pendapatan, dengan adanya investasi tersebut dapat dihitung seberapa
besar peningkatan pendapatan yang diterima oleh berbagai golongan masyarakat,
sehingga dapat meningkatkan tingkat kesejahteraannya. Begitu juga disisi
pengeluaran yang dilakukan oleh berbagai golongan masyarakat, sehingga dapat
mendongkrak multiplier effect kegiatan perekonomian lainnya.

11
Untuk memudahkan pemahaman perhitungan pendapatan nasional akan diberikan
kasus berikut ini. Sebagai contoh, PT Bedelew Sew ingin melaksanakan investasi di
bidang hutan tanaman industri di Kabupaten Belitung, Provinsi Babel, dengan areal
seluas 76.000 ha. Dari investasi tersebut di perkirakan dapat meningkatkan
pendapatan atau penghasilan masyarakat sebagai berikut :

Tabel 1. Komponen Pendapatan Nasional

Komponen Tahap Pembangunan Tahap Produksi


Pendapatan Nasional (rupiah/th) (rupiah/th)
1. Gaji 2.351,30 3.476,70
2. Upah 940,50 12.420,50
3. Pajak 0 13.200,00
4. Penyusutan 1.145,20
5. Laba setelah pajak 0 30.116,00
Total pendapatan nasional 4.437,00 61.653.50

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa sumbangan proyek atau investasi hutan
tanaman industry yang dilaksanakan oleh PT Bedelew Sew sebesar Rp
4.437.000.000/tahun pada tahap pembangunan tanaman dan meningkat lagi menjadi
Rp 61.653.500.00/tahun pada tahap mantap atau produksi, sehingga bisa disimpulkan
bahwa dari segi peningkatan pendapatan daerah proyek atau usaha tersebut layak
untuk dilaksanakan,
Cara perhitungan penapatan nasional bagi dunia usaha untuk pertanian X.

12
Tabel 2. Perhitungan Laba/Rugi Usaha Pertanian

Output Penghasilan
Hasil Penjualan Biaya Produksi

(Beras dan Jagung) Rp 1.000 Upah Rp 800,-


Sewa Rp 100,-
Bunga Rp 25,-
Keuntungan Rp 75,-
Total Rp 1.000 Total Pendapatan Nasional Rp 1.000,-

Tabel diatas menggambarkan output yang dihasilkan oleh suatu usaha pertanian X
dan biaya produksi yang harus dikeluarin.

Tabel 3. Neraca Pendapatan Nasional

Arus Perputaran Modal Arus Perputaran Penghasilan


Hasil Penjualan
Output Akhir Upah 10 x Rp 800 = Rp 8.000,-
10 x Rp 1.000 = Rp 10.000 Sewa 10 x Rp 800 = Rp 8.000,-
Bunga 10 x Rp 800 = Rp 8.000,-
Keuntungan 10 x Rp 800 = Rp 8.000,-
Total Rp 10.000 Total Pendapatan Nasional Rp 10.000,-

2.4 Study Kasus Aspek Ekonomi, Sosial Pada Telkomsel Distributor Center (Pt
Batavia)
Disini saya akan membahas Aspek Ekonomi dan Sosial pada PT Batavia yaitu
Distributor resmi telokmsel yang berada pada wilayah Karawang, Cikampek dan

13
Rengasdengklok. PT Batavia sebagai distributor resmi telkomsel menyediakan
penjualan Kartu Perda (SIMPATI, AS dan LOOP) dan juga penjualan pulsa elektrik.
1. Aspek Ekonomi
No Kategori Hambatan Peluang
1 Pertumbuhan Karena cukup banyaknya Karena banyaknya jumlah
Penduduk jumlah tenaga kerja yang penduduk yang berada
memiliki umur produktif pada umur produktif dapat
tetapi tingkat pendidikan memudahkan perusahaan
yang rata-ratanya masih untuk mendapatkan SDM
rendah. yang kompeten dalam
setiap bidang.
2 Pendapatan Nasional UMR Karawang yang Karena UMR karawang
dan Pendapatan tinggi yang tinggi maka akan
Perkapita. menjadikan masyarak
karawang yg konsummtif/
berdaya beli tunggi
sehingga produk kami
dengan mudah untuk
memasuki pasar kalangan
menengah keatas.
3 Pertumbuhan Industri Pertumbuhan industri Karena pertumbuhan
Kab Karawang yang pesat industri karawang yang
pesat membuka peluang
bisnis kami untuk
memberikan pelayanan
telekomunikasi yang
memiliki signal yang
stabil sehingga tidaka

14
menghambat komunikasi
dengan rekanan bisnis yg
berada didalama ataupun
luar negri.
4 Kurs Valuta Asing Kurs Valuta asing yang Lebih banyak bertransaksi
naik turunnya tak dengan rupiah.
menentu.
5 Kredit Perbangkan Pengajuan Kredit untuk Perusahaan menjalin
menambah modal cukup kerjasama denga bank
sulit. dalam hal transaksi
perbankan misal deposit,
payroll dll.
6 Neraca Pembayaran Kemampuan Indonesia Melakukan banyak
dalam membayar kegiatan dalam negri
kewajibannya menggunakan rupiah
maka akan membantu
menstabilkan nilai rupiah

2. Aspek Sosial
No Kategori Hambatan Peluang
1 Interaksi Sosial Perizinan wilayah sekitar Perusahaan Harus banyak
yg senderung sulit berinteraksi dengan
perusahaan agar setiap
kegiatan yang akan
didukung juga oleh
lingkungan sekitar.
2 Perubahan Kondisi Keadaan masyarakat yang Banyaknya masyarakat
sosisal yang dominan bekerja di yang bekerja diindustri

15
Kompleks industri membuat masyarak yang
amat sangat konsumtif
karena mereka memiliki
penghasilan yang cukup
besar sehingga
kebutuhannya pun alagai
untu komunikasi dan
sosial media cukup tinggi.
3 Perubahan Dalam Banyaknya LSM yang Karena banyaknya LSM
Masyarakat menguasai lingkungan dilingkungan tersebut bisa
Pluralistik sekitar melakukan kerja sama
dengan perusahaan agar
dapat memberikan
perlindungan untuk
perusahan dari
kejahatanatau prilaku
kriminal.

16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam aspek ekonomi dan sosial layaknya berdirinya suatu usaha atau
bisnis apabila memberikan kontribusi kepada pemerintah dan dapat meningkatkan
pendapatan masyarakat dengan terbukanya lowongan kerja dan semakin eratnya
hubungan sosial antara masyarakat yang berada dalam usaha itu dari berbagai penjuru
ditanah air.
Dalam aspek ekonomi dan sosial juga harus memperhatikan lingkungan
sekitarnya dengan tujuan menghindari pencemaran lingkungan dan mudahnya
terserang bibit penyakit terhadap masyarakat sekitar. Dan usaha atau bisnis itu sendiri
harus mampu melakukan interaksi kepada masyarakat di sekitarnya agar masyarakat
di sekitar itu tidak melakukan tindak kriminalitas terhadap usaha itu sendiri. Jadi,
apabila suatu usaha atau bisnis memperhatikan hal-hal demikian dalam aspek
ekonomi dan sosial maka usaha itu layak

3.2 Saran
Demikianlah penulisan makalah ini tentang aspek sosial ekonomi dalam
SKB.Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sangat penulis harapkan, demi kesempurnaan makalah
ini.segala bentuk kesalahan dalam penulisan makalah ini mohon di maafkan. Akhir
kata, semoga makalah ini banyak memberikan manfaat untuk kita semua, dan penulis
mengucapkan limpah terima kasih untuk kita semua.

17
Daftar Pustaka

Jakfar dan Kasmir “Studi Kelayakn Bisnis ed. 2”, (Jakarta: Kencana, 2009).
http://www.andhy-brenjenk.blogspot.com/2011/11/aspek-ekonomi-sosial-dan-
politik.html

18

Anda mungkin juga menyukai