ABSTRAK
Pengambilan keputusan adalah proses pemilihan, diantara berbagai alternatif aksi yang bertujuan
untuk memenuhi satu atau beberapa sasaran.Sistem pengambilan keputusan memiliki 4 fase,yaitu intelligence,
design,choice, dan implementation. Fase 1 sampai 3 merupakan dasar pengambilan keputusan, yang diakhiri
dengan suatu rekomendasi. Konsep sistem pengambilan keputusan (SPK)yang berkembang pesat menimbulkan
beberapa metode untuk menciptakan pemodelan sebagai sarana pengambilan keputusandengan kelebihan dan
kekurangannya masing-masing. Analytic Hierarchi Prosess(AHP) adalah suatu metode yang berperan pada
masalah kompleks dimana seorang pengambil keputusan berusaha menyederhanakan masalah-masalah rumit
sampai pada tingkat dimana dia siap untuk memahaminya. Perusahaan ataupun instansi baik swasta maupun
negri membutuhkan sebuah alat bantu yang mempermudah dalam pengelolahan dalam hal pengambilan
keputusannya.
Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit Sepeda Motor Untuk Konsumen PT.FIF Cabang 23
Medan Menggunakan Metode Analytic Hierarchi Process (AHP). Oleh : Ivan Kinski
Volume : I, Nomor : 1, Oktober 2013 Majalah Ilmiah
Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI)
ISSN : 2339-210X
c. Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap baris 3. Kesulitan dalam menyajikan data hasil
dan membaginya dengan jumlah elemen Keputusan untuk penentuan pemberian kredit
untuk mendapatkan nilai rata-rata dalam waktu yang cepat dan transparan.
4. Mengukur Konsistensi 4. Kesulitan dalam mengambil Keputusan untuk
Dalam pembuatan keputusan, penting untuk penentuan pemberian kredit karena kurangnya
mengetahui seberapa baik konsistensi yang dukungan data dari proses sebelumnya.
ada karena kita tidak menginginkan keputusan Proses pengambilan keputusan berawal dari
berdasarkan pertimbangan dengan konsistensi kegiatan mengidentifikasi suatu masalah,
yang rendah. Hal-hal yang dilakukan dalam menetapkan kebutuhan untuk suatu kebutuhan,
langkah ini adalah: menganalisis dan memilih alternatif yang dapat
a. Kalikan setiap nilai pada kolom pertama memecahkan masalah itu, serta melaksanakan
dengan prioritas relatif elemen pertama, alternatif itu, dan berakhir dengan mengevaluasi
nilai pada kolom kedua dengan prioritas efektivitas keputusan tersebut. Adapun tahapan
relatif elemen kedua, dan seterusnya yang dilalui dalam proses pengambilan keputusan
b. Jumlahkan setiap baris. tersebut adalah sebagai berikut :
c. Hasil dari penjumlahan baris dibagi 1. Penetapan tujuan (kebutuhan) pengambilan
dengan elemen prioritas relatif yang keputusan dan mengidentifikasi masalah.
bersangkutan 2. Mengidentifikasi Kriteria Keputusan
d. Jumlahkan hasil bagi diatas dengan Berdasarkan identifikasi masalah yang
banyaknya elemen yang ada, hasilnya dilakukan maka perlu dilakukan identifikasi
disebut ٨ maks serangkaian kriteria keputusan. Kriteria
5. Hitung Consistency Index (CI) dengan rumus: keputusan yang dicari adalah apa yang
CI = (٨ maks-n)/n menjadi dasar dalam pengambilan keputusan.
Di mana n = banyaknya elemen Kriteria dalam Keputusan untuk penentuan
6. Hitung Rasio Konsistensi/Consistency Ratio pemberian kredit adalah sebagai berikut :
(CR) dengan rumus: a. Penghasilan Per Bulan
CR = CI/RC b. Lama Pinjaman
Di mana CR = Consistency Ratio c. Jenis Kendaraan
CI = Consistency Index d. Status Rumah
IR = Index Random Consistency 3. Memberi Bobot Pada Kriteria Keputusan
7. Memeriksa konsistensi hierarki. Jika nilainya Pemberian bobot pada setiap kriteria
lebih dari 10%, maka penilaian data judgment keputusan bertujuan untuk menentukan
harus diperbaiki. Namun jika rasio konsistensi bagaimana standar dalam Keputusan untuk
(CI/IR) kurang atau sama dengan 0,1 maka penentuan pemberian kredit tersebut.
hasil perhitungan bisa dinyatakan benar. Perhitungannya berdasarkan suatu nilai atau
range pada tiap–tiap kriteria. Pada masalah
3. Pembahasan yang tersebut diatas terdiri dari dua nilai
3.1 Analisa Masalah keputusan yaitu baik dan tidak baik.
Sebelum kita merancang Sistem Pendukung 4. Menyusun dan Mengembangkan Alternatif
Keputusan untuk penentuan pemberian kredit ini, Dari kriteria diatas, maka perlu disusun
terlebih dahulu kita harus mendekripsikan masalah beberapa alternatif yang menentukan
– masalah dalam proses pengambilan keputusan Konsumen dapat dinyatakan baik atau tidak
pada sistem yang sedang berjalan berdasarkan pada baik. Tetapi sebelumnya perlu diketahui data
rumusan masalah pada bab sebelumnya. Dari Konsumen yang akan diproses. Data–data
pengamatan dan studi lapangan diketahui bahwa tersebut seperti Kandungan Penghasilan Per
pelaksanaan Keputusan untuk penentuan pemberian Bulan , Lama Pinjaman , Jenis Kendaraan dan
kredit ini masih dilakukan secara manual dan Status Rumah. Dari data tersebut didapat
konvensional, dalam arti belum memanfaatkan beberapa alternatif pilihan, yaitu :
kemampuan komputer (dalam bentuk suatu sistem a. Nilai yang dimiliki kandidat Konsumen
informasi) secara utuh, sehingga dirasakan masih harus sesuai dengan standar minimum dari
ditemukan beberapa permasalahan, antara lain : tiap – tiap kriteria keputusan.
1. Lamanya pelaksanaan dari satu proses ke b. Bobot akhir dari keseluruhan berasal dari
proses Keputusan untuk penentuan pemberian akumulasi nilai dari setiap kriteria
kredit karena kendala kesulitan pengolahan keputusan. Keputusan didapat dari hasil
data karena masih manual. perankingan total nilai yang diperoleh dari
2. Kesulitan dalam memberkaskan semua hasil yang tertinggi sampai yang terendah.
Keputusan untuk penentuan pemberian kredit Jumlahnya sesuai dengan yang tersedia
dari satu periode, untuk bahan evaluasi untuk satu periode penentuan.
periode berikutnya. 5. Mengevaluasi Alternatif.
6. Memilih Alternatif.
Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit Sepeda Motor Untuk Konsumen PT.FIF Cabang 25
Medan Menggunakan Metode Analytic Hierarchi Process (AHP). Oleh : Ivan Kinski
Volume : I, Nomor : 1, Oktober 2013 Majalah Ilmiah
Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI)
ISSN : 2339-210X
3.2 Rancangan Proses Nilai 0.43 pada kolom Penghasilan Per Bulan
Langkah-langkah yang harus dilakukan baris Penghasilan Per Bulan Tabel 2 diperoleh dari
untuk menentukan peserta yang lulus dengan nilai kolom Penghasilan Per Bulan baris
metode Analytical Hierarchy Process (AHP) adalah Penghasilan Per Bulan Tabel 1 dibagi dengan
sebagai berikut : jumlah kolom Penghasilan Per Bulan Tabel 1.
1. Langkah pertama yaitu membuat form untuk Nilai kolom jumlah pada tabel 2 diperoleh dari
menentukan prioritas kriteria, dimana terdapat penjumlahan pada setiap baris. Untuk baris
beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam pertama, nilai 1,67 merupakan hasil
menentukan prioritas kriteria yaitu: penjumlahan dari 0,43 + 0,50 +0,36 + 0,38.
a. Membuat Matrik Perbandingan Berpasangan Nilai pada kolom prioritas diperoleh dari nilai
Pada tahap ini dilakukan penilaian pada kolom jumlah dibagi dengan jumlah
perbandingan antara satu kriteria dengan kriteria, dalam hal ini 4 kriteria.
kriteria yang lain. Hasil penilaian bisa dilihat b. Membuat Matriks Penjumlahan Setiap Baris
dalam tabel 1 : Matrik ini dibuat dengan mengalikan nilai
prioritas pada tabel 2 dengan matriks
Tabel 1 : Matriks Perbandingan Berpasangan perbandingan berpasangan tabel 2. Hasil
perhitungan disajikan dalam tabel 3
Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit Sepeda Motor Untuk Konsumen PT.FIF Cabang 26
Medan Menggunakan Metode Analytic Hierarchi Process (AHP). Oleh : Ivan Kinski
Volume : I, Nomor : 1, Oktober 2013 Majalah Ilmiah
Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI)
ISSN : 2339-210X
0,42 + 0,54 + 0,38 + 0,36 pada baris Penghasilan Tabel 5 : Matriks Perbandingan Berpasangan
Per Bulan . Kriteria Penghasilan Per Bulan
c. Penghitungan Rasio Konsistensi
Penghitungan ini digunakan untuk
memastikan bahwa rasio konsistensi (CR) Penghasilan
Baik Cukup Kurang
<= 0.1. Jika ternyata nilai CR lebih besar Per Bulan
dari 0.1, maka matriks perbandingan Baik 1 2 5
berpasangan harus diperbaiki. Cukup 0,50 1 2
Untuk menghitung rasio konsistensi, dibuat
tabel seperti terlihat dalam tabel 4 : Kurang 0,20 0,50 1
Jumlah 1,70 3,5 8
Tabel 4 : Perhitungan Rasio Konsistensi
ii. Membuat Matriks Nilai Kriteria
Jumlah Langkah ini seperti yang dilakukan pada
Prioritas Hasil langkah 1.b. Perbedaannya adalah adanya
Per Baris
Penghasilan tambahan kolom prioritas subkriteria pada
1,70 0,42 2,12 langkah ini. Hasilnya ditunjukkan dalam tabel
Per Bulan
6.
Status Rumah 1,10 0,27 1,37
Lama Tabel 6 : Matriks Nilai Kriteria Penghasilan
0,78 0,19 0,97
Pinjaman Per Bulan
Jenis
0,49 0,12 0,61
Kendaraan
Jumlah 5,07
iii. Menentukan matriks penjumlahan setiap baris Tabel 14 : Matriks Nilai Kriteria Lama
Hasilnya terlihat dalam tabel 11. Pinjaman
data nilai dari 3 jenis Konsumen seperti [4]. Simon, Sistem Pengambilan Keputusan,
yang terlihat dalam tabel 22, maka hasil 1960.
akhirnya akan nampak dalam tabel 23 [5]. Morton, Management Decision System,
Tabel 22 : Nilai Konsumen 1970.
Statu [6]. Kusumadewi, 2003: 210
Nama Penghasil Lama Jenis
s [7]. Hermawan, 2006: 54
Konsum an Per Pinjam Kendara
Rum [8]. Mesran, Visual Basic Mitra Wacana Media,
en Bulan an an
ah 2009.
Adi Baik Baik Baik Baik [9]. http://www.astra.co.id/index.php/business/detai
Eko Cukup Baik Baik Baik ls/63
Cuku (24 April 2013/12.11 pm )
Samsul Kurang Cukup Baik [10]. http://www.fif.com/(24 April 2013/12.11 pm )
p
6. Dari hasil perhitungan data Konsumen, di [11]. http://www.dijexi.com/2009/06/konsep-
dapat nilai total masing-masing jenis database-dan-komponen-database/21 Mei
Konsumen yang akan digunakan dan 2013/13.00 wib)
direkomendasikan sebagai Konsumen yang
layak diberikan kredit.
4. Kesimpulan
Dari hasil yang penulis lakukan terhadap
penelitian ini penulis dapat menarik beberapa
kesimpulan yang terkait dengan proses penelitian
maupun dengan isi dari penelitian itu sendiri.
1. Dari hasil pengujian yang dilakukan terhadap
data referensi, proses penyeleksian penerima
kredit sangat tergantung pada kelengkapan
data-data kriteria yang di inputkan.
2. Proses penyeleksian penerima kredit dengan
menggunakan metode Analytical Hierarchy
Process (AHP) membutuhkan proses yang
cukup lama bergantung pada kelengkapan
data-data kriteria yang di inputkan.
Daftar Pustaka