Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Umum

Iklim merupakan kondisi rerata cuaca pada suatu wilayah/lokasi berdasarkan waktu
yang cukup panjang. Iklim suatu tempat di permukaan bumi itu tadi, dipengaruhi oleh letak
geografis dan topografi tempat tersebut. Selain itu, pengaruh dari posisi relatif matahari
menyebabkan terjadinya perubahan musim di masing-masing belahan bumi. Hal ini tentunya
merupakan suatu ciri dari masing-masing wilayah, yang nantinya akan membagi iklim dalam
beberapa klasifikasi.

Berbicara soal iklim, darimana data iklim itu kita dapatkan?

Data iklim itu sendiri didapat atau bermula dari hujan, suhu, penyinaran matahari, dll dari
suatu stasiun hujan tertentu. Selanjutnya, data-data tersebut diolah menghasilkan data
evapotranspirasi. Nah dari data-data yang ada, kita bisa mengklasifikasikan iklim di suatu
stasiun hujan tersebut dengan beberapa metode pengklasifikasian iklim.

1.2. Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dibuatnya tugas ini, adalah untuk menganalisa suatu data hidrologi
untuk dikelompokkan ke dalam suatu iklim dengan mengacu pada beberapa metode analisa
iklim.

1.3. Batasan Masalah

Tulisan ini hanya membahas mengenai lokasi survey pengambilan data, data yang
diperoleh hingga pada hasil penentuan iklim berdasarkan metode-metodenya.

1
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Klasifikasi Iklim

Klasifikasi iklim atau penggolongan iklim adalah usaha para ahli meteorologi dan
klimatologi untuk menggolongkan iklim menjadi beberapa kelas yang mempunyai
karakteristik tertentu. Dasar klasifikasi iklim antara lain curah hujan, temperatur udara,
penguapan, ataupun formasi tumbuhan.
Sebagai contoh, klasifikasi iklim menurut Koppen, Mohr dan Schmidt-Ferguson
sesuai dengan kondisi iklim Indonesia. Adapun klasifikasi iklim menurut Oldeman dan
Thorntwaite sesuai untuk dunia secara umum.

2.2. Klasifikasi Iklim Menurut Kopen

Dasar yang digunakan Koppen untuk mengklasifikasikan iklim adalah curah hujan,
temperatur udara, dan jenis tanaman khusus di suatu daerah. Koppen kemudian membagi
kelas iklim atas lima wilayah iklim dan dinyatakan dengan simbol huruf sebagai berikut.

1. Iklim A, yaitu iklim tropis. Iklim ini memiliki suhu terdingin yang tidak kurang dari
18°C, curah hujan yang lebiih besar daripada evapotranspirasi tahunannya, serta
tumbuhan yang beraneka ragam. Iklim A ini terbagi atas 3 jenis, yaitu iklim hutan
tropis (Af), iklim musim/monsum (Am), dan iklim sabana (An).
2. Iklim B, yaitu iklim kering atau gurun. Iklim ini terdpat di daerah gurun atau semi-
arid (stepa) dengan jumlah penguapan lebih besar atau sama dengan jumlah curah
hujan tahunan. Iklim B terbagi atas dua jenis, yaitu iklim stepa (Bs) dan iklim gurun
(Bw).
3. Iklim C, yaitu iklim sedang atau iklim hujan cukup panas. Suhu rata-rata bulanan
terdingin adalah -3°C hingga 18°C sedangkan suhu rata-rata bulanan terpanasnya

2
lebih besar dari 10°C. Iklim C terbagi atas 3 jenis, yaitu iklim hangat dengan
kelembaban sepanjang musim (Cf), iklim hangat dengan musim dingin yang kering
(Cw), dan iklim hutan salju dengan musim dingin yang kering (Cs).
4. Iklim D, yaitu iklim hutan salju sejuk. Suhu rata-rata bulanan terpanas adalah lebih
dari 10°C dan bulan terdingin adalah -3°C. Iklim D terbagi atas dua jenis, yaitu iklim
hutan salju dengan kelembaban sepanjang musim (Df) dan iklim hutan salju dengan
musim dingin yang kering (Dw).
5. Iklim E, yaitu iklim kutub (terdapat di daerah Artik dan Antartika). Suhu tidak pernah
lebih dari 10°C dan tidak memiliki musim panas yang benar-benar panas.

Iklim A, C, dan D memungkinkan untuk tumbuhnya berbagai jenis tumbuhan. Adapun iklim
B sesuai untuk stepa, sedangkan iklim E sesuai untuk tanaman jenis lumut-lumutan.

2.3. Klasifikasi Iklmim Menurut Mohr

Dasar yang digunakan Mohr untuk membuat klasifikasi iklim adalah bulan basah dan
bulan kering. Pengertian dari bulan basah menurut Mohr adalah bulan dengan curah hujan
lebih dari 100 mm sedangkan bulan kering adalah bulan dengan curah hujan kurang dari 60
mm. Adapun bulan dengan curah hujan antara 60-100 mm disebut bulan lembab dan tidak
diperhitungka dalam klasifikasi iklim menurut Mohr.

2.4. Klasifikasi Iklim Menurut Schmidt-Ferguson

Dasar yang digunakan oleh Schmidt-Ferguson untuk mengklasifikasika iklim sama


dengan Mohr, yaitu bulan basah dan bulan kering serta tidak memperhitungkan bulan
lembab. Selanjutnya, Schmidt-Ferguson mengklasifikasikan iklim berdasarkan nilai Q yang
dihitung berdasarkan rumus :
Q = rata-rata jumlah bulan kering / rata-rata bulan basah X 100%

Indeks nilai Q dan pengklasifikasian iklim menurut Schmidt-Ferguson dapat dilihat pada
tabel di bawah :

3
Tabel 1. Indeks Nilai Q Menurut Schmidt-Ferguson
Indeks Nilai Q Tipe Iklim Keterangan
0-14,3 % A Sangat basah
14,33-33,33% B Basah
33,3-60% C Agak basah
60-100% D Sedang
100-167% E Agak kering
167-300% F Kering
300-700% G Sangat kering
>700 % H Luar biasa kering

2.5. Klasifikasi Iklim Menurut Oldeman


Dasar yang digunakan dalam klasifikasi iklim menurut Oldeman adalah urutan dari
bulan basah atau bulan kering. Berbeda dengan Mohr dan Schmidt-Ferguson, kriteria yang
digunakan Oldeman dalam menentukan bulan basah dan bulan kering adalah sebagai berikut:

1. Bulan basah, apabila curah hujannya lebih dari 200 mm.


2. Bulan lembab, apabila curah hujannya antara 100-200 mm.
3. Bulan kering, apabila curah hujannya kurang dari 100 mm.

Ketika mengklasifikasikan iklim, Oldeman lebih menitik beratkan pada bulan basah.
Berdasarkan hal ini, Oldeman menentukan lima tipe iklim sebagai berikut :
Tabel 2. Tipe-Tipe Iklim Menurut Oldeman
Tipe Iklim Keterangan
A Terdapat sebanyak 9 bulan basah berurutan
B Terdapat 7-9 bulan basah berurutan
C Terdapat 5-6 bulan basah berurutan
D Terdapat 3-4 bulan basah berurutan
E Terdapat 3 bulan basah yang berurutan

4
2.6. Klasifikasi Iklim Menurut Junghunh
Dasar klasifikasi iklim menurut Junghuhn adalah ketinggian dan kesesuaiannya
dengan kehidupan (daya adaptasi) tumbuh-tumbuhan. Berikut ini adalah pengklasifikasian
iklim menurut Junghuhn:

1. Daerah panas, yaitu berketingian 0-600 mdpl dan bersuhu udara 26,3 - 22°C.
2. Daerah sedang, yaitu berketinggian 600-1.500 mdpl dan bersuhu udara 22-17,1°C.
3. Daerah sejuk, yaitu berketinggian 1.500-2.500 mdpl dan bersuhu udara 17,1-11,1°C.
4. Daerah dingin, yaitu berketinggian lebih dari 2.500 mdpl dan bersuhu udara 11,1-
6,2°C

5
BAB III

LOKASI DAN PELAKSANAAN SURVEI

3.1. Lokasi Survei

Adapun lokasi survei tempat pengambilan data hujan adalah di Stasiun Hujan
Karangploso, Malang.

Gambar 1. Stasiun Hujan Karangploso

3.2. Peralatan yang Ada di Lokasi Survei

Adapun peralatan-peralatan yang tersedia di Stasiun Hujan Karangploso, diantaranya:

1. Barometer

Gambar 2. Barometer
6
2. Termometer 10 m

Gambar 3. Termometer 10 m

3. Termometer Tanah

Gambar 4. Temometer Tanah

7
4. Anemometer

Gambar 5. Anemometer

5. Penakar Hujan Hellman

Gambar 6. Penakar Hujan Hellman

8
6. Open Pan

Gambar 7. Open Pan

7. Sangkar Meteorologi

Gambar 8. Sangkar Meteorologi

8. Chambell Stokes

Gambar 9. Chambell Stokes

9
9. Lysimeter

Gambar 10. Lysimeter

10. Gun Bellani Integrator Radiation

Gambar 11. Gun Bellani Integrator Radiation

Adapun gambaran tata letak alat pada lokasi survey adalah sebagai berikut:

10
Gambar 12. Tata Letak Penempatan Alat

11
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Data Curah Hujan Stasiun Hujan Karangploso

Tabel 3. Data Curah Hujan Stasiun Karangploso 2005-2014

Tahun
Rata-Rata
Bulan
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Bulanan
Januari 321 310 15 206 258 346 140 287 366 385 249.89
Februari 225 388 182 315 435 219 184 422 214 179 287.11
Maret 289 276 173 460 81 352 337 211 287 182 274.00
April 205 167 235 66 67 526 160 66 218 294 190.00
Mei 3 165 5 61 101 342 232 24 120 40 117.00
Juni 13 22 15 2 70 30 5 16 184 44 39.67
Juli 64 1 6 - 39 93 2 - 132 9 48.14
Agustus 1 8 1 47 - 134 - 4 - 40 32.50
September 14 1 10 8 4 187 2 - - - 32.29
Oktober 75 15 61 92 35 142 62 107 89 17 75.33
November 170 25 269 144 200 46 273 149 170 141 160.67
Desember 280 208 423 241 224 261 267 482 421 338 311.89
Rata-rata
138.3 132.2 116.3 149.3 137.6 223.2 151.3 176.8 220.1 151.7
tahunan
Sumber : Stasiun Hujan Karangploso

Contoh Perhitungan:

a. Rerata Hujan Tahunan

Pada Tahun 2005 :

𝑋𝑗+𝑋𝑓+𝑋𝑚+𝑋𝑎𝑝+𝑋𝑚𝑒+𝑋𝑗𝑛+𝑋𝑗𝑙+𝑋𝑎𝑔+𝑋𝑠+𝑋𝑜+𝑋𝑛+𝑋𝑑
X rerata =
𝑛

321+225+289+205+3+13+64+1+14+75+170+280
X rerata =
12

X rerata = 138,3 mm

12
b. Rerata Hujan Bulanan

Pada Bulan Januari :

𝑋𝑗1+𝑋𝑗2+𝑋𝑗3+𝑋𝑗4+𝑋𝑗5+𝑋𝑗6+𝑋𝑗7+𝑋𝑗8+𝑋𝑗9+𝑋𝑗10
X rerata =
𝑛

321+310+15+206+258+346+140+287+366+385
X rerata =
10

X rerata = 249,89 mm

4.2. Data Lama Penyinaran Matahari


Tabel 4. Data Lama Penyinaran Matahari

Lama
Bulan Penyinaran RH
(Jam)
Januari 5.0 0.766
Februari 5.0 0.796
Maret 6.4 0.744
April 5.9 0.780
Mei 7.2 0.791
Juni 7.6 0.788
Juli 7.3 0.796
Agustus 6.9 0.798
September 7.4 0.774
Oktober 7.9 0.794
November 7.4 0.772
Desember 5.7 0.777

13
4.3. Data Suhu Rerata Bulanan Stasiun Hujan Karangploso
Tabel 5. Data Suhu Rerata Bulanan Tahun 2010-2014

Tahun Rata-
Bulan
2010 2011 2012 2013 2014 Rata
Januari 24 24.1 23 24 24 23.8
Februari 24 23.9 24 24 24 24.0
Maret 24 23.3 24 24 24 23.9
April 24 23.4 24 24 24 23.9
Mei 25 23.5 24 24 24 24.1
Juni 24 23.1 23 24 24 23.6
Juli 23 22 22 22 22 22.2
Agustus 23 21.8 22 22 22 22.2
September 24 22.8 23 23 23 23.2
Oktober 24 24.3 25 24 25 24.5
November 24 24 25 24 24 24.2
Desember 24 24 24 23 24 23.8
Sumber : Data Pengukuran
Contoh Perhitungan Suhu Rerata Bulanan pada bulan Januari :
t rerata = (24+24,1+23+24+24)/5
= 23,8° C

4.4. Data Kecepatan Angin Rerata Bulanan Stasiun Hujan Karangploso


Tabel 6. Data Kecepatan Angin Rerata Bulanan Tahun 2010-2014

Tahun
Bulan Rerata
2010 2011 2012 2013 2014
Januari 4 8 7.5 6 3.9 5.88
Februari 5 7 5.5 6 3.7 5.44
Maret 6 5 8.5 6 4.6 6.02
April 16 5 6.6 6 4.3 7.58
Mei 7 6 7.3 6 4.5 6.16
Juni 5 6 7 6 4.3 5.66
Juli 4 7 6.6 7 3.6 5.64
Agustus 5 8 7.7 9 4.7 6.88
September 5 16 8.2 9 4.8 8.6
Oktober 7 8 7.8 9 5.5 7.46
November 5 5 6.4 6 9.2 6.32
Desember 4 4 5 5 2.9 4.18

14
Contoh Perhitungan Suhu Rerata Bulanan pada bulan Januari :
v rerata = (4+8+7,5+6+3,9)/5
= 5,88 m/det

4.5. Data Evapotranspirasi Stasiun Hujan Karangploso


Tabel 7. Data Evapotranspirasi

2010 2011 2012 2013 2014


Rerata
Bulan
Bulanan
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

Januari 5.4 5.9 6.1 6.8 - - - - 6.2 - 4.3 5.2 4.2 4 3.8 3.4 - 3.3 3.2 3.3 4.65

Februari 6.2 5.6 5.8 6 - - - - 7.8 - 3.5 3.1 4.3 4.1 3.9 3.6 - 2.3 1.9 2.7 4.34

Maret - - - - 6.7 - 6.6 6.6 - - 4.9 5.1 - 4.2 3.4 4.1 3.3 - 2.7 2.9 4.59

April - - - - 5.6 - 8.6 5.9 - - 4.6 4.6 - 4 3.2 3.5 3.3 - 1.1 0.9 4.12

Mei - - - - 5.2 - 6.5 5.7 - - 4.5 4.7 - 3.5 3.3 3.3 4.4 - 2.7 2.3 4.19

Juni 6.5 5.9 6.1 5.6 4.5 - 6 4.3 - - 4 4.1 - - 2.8 3 3.3 - 1.7 2.6 4.31

Juli 5.6 6.2 5.8 5.2 4 - 4.4 3.5 - - 4.8 5.1 - 3.2 2.9 3.1 4 3.2 2.9 3.1 4.19

Agustus - - - - 4.5 - 5.8 3.2 - - 4.2 4.8 - 4.5 3.6 4.2 4.7 6.1 3.2 4.1 4.41

September - - - - 4.8 - 7.3 3.5 - - 4 4.1 - 4.7 5 5 4.9 4 5 5 4.78

Oktober - - - - 4.2 - 8.1 3.8 - - 5.5 5.6 - 4.5 5.1 5.6 6.3 6 4.1 5.3 5.34

November - - - - 1.7 - 6.3 1.8 4.7 - 3.6 4 - 4.2 4.4 3.7 4.8 5.6 4.2 4.8 4.14

Desember - - - - 1.6 - 3.8 2 1.3 - 0.9 0.9 - 2.9 3.1 2.8 1 1.3 1.2 1.1 1.84

Rerata
5.919 4.883 4.289 3.841 3.424
Tahunan

4.6. Perhitungan Evapotranspirasi


Diketahui :
Data Lintang adalah 7,75 LS

15
4.6.1. Metode Blaney Criddle
Tabel 8. Hubungan P dan LL

LL Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sep Okt Nov Des
5 LU 0.27 0.27 0.27 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.27 0.27 0.27
2.5 LU 0.27 0.27 0.27 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.27 0.27 0.27
0 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27
2.5 LS 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28
5 LS 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28
7.5 LS 0.28 0.28 0.28 0.28 0.27 0.27 0.27 0.27 0.28 0.28 0.28 0.29
10 LS 0.28 0.28 0.28 0.27 0.26 0.26 0.26 0.26 0.27 0.28 0.28 0.29
7.75 LS 0.28 0.28 0.28 0.28 0.27 0.27 0.27 0.27 0.28 0.28 0.28 0.29
Sumber : Lily Montarcih L, 2012

Adapun tabel Hasil Perhitungan Metode Blaney-Criddle adalah sebagai berikut :


Tabel 9. Hasil Perhitungan Metode Blaney-Criddle

Letak t
No. Bulan P ET0 * c ET0
Lintang (˚C)
1 Jan 7.75 0.280 23.8 5.3244 0.80 4.2595
2 Feb 7.75 0.280 24.0 5.3449 0.80 4.2759
3 Mar 7.75 0.280 23.9 5.3295 0.75 3.9971
4 Apr 7.75 0.279 23.9 5.3130 0.70 3.7191
5 May 7.75 0.269 24.1 5.1497 0.70 3.6048
6 Jun 7.75 0.269 23.6 5.0906 0.70 3.5635
7 Jul 7.75 0.269 22.2 4.9161 0.70 3.4413
8 Aug 7.75 0.269 22.2 4.9112 0.75 3.6834
9 Sep 7.75 0.279 23.2 5.2212 0.80 4.1770
10 Oct 7.75 0.280 24.5 5.4063 0.80 4.3250
11 Nov 7.75 0.280 24.2 5.3730 0.80 4.2984
12 Dec 7.75 0.290 23.8 5.5119 0.80 4.4095
Sumber : Hasil Perhitungan
Contoh Perhitungan pada Bulan Januari :
LL = 7,75 LS
didapat dari table P = 0,280
t = 23,8°C
c = 0,80

16
ET0* = P ((0.457 x t)+8.13)
= 0.280 ((0.457 x 23,8)+8.13)
= 5,324
ET0 = ET0*. c
= 5,324 . 0,80
= 4,2595

4.6.2. Metode Radiasi


Tabel 10. Hubungan Ɛϒ, w, ft

t ε∂ w ft
0 0 0 0
24 29.85 0.735 15.4
24.1 30.03 0.736 15.425
24.2 30.21 0.737 15.45
24.3 30.39 0.738 15.475
24.4 30.57 0.739 15.5
24.5 30.76 0.74 15.525
24.6 30.94 0.741 15.55
24.7 31.13 0.742 15.575
24.8 31.31 0.743 15.6
24.9 31.50 0.744 15.625
25 31.69 0.745 15.65
25.1 31.88 0.746 15.675
25.2 32.06 0.747 15.7
25.3 32.26 0.748 15.725
25.4 32.45 0.749 15.75
25.5 32.64 0.75 15.775
25.6 32.83 0.751 15.8
25.7 33.03 0.752 15.825
25.8 33.22 0.753 15.85
25.9 33.42 0.754 15.875
26 33.62 0.755 15.9
26.1 33.82 0.756 15.920
26.2 34.02 0.757 15.94
26.3 34.22 0.758 15.960
26.4 34.42 0.759 15.98
26.5 34.63 0.76 16.000

17
t ε∂ w ft
0 0 0 0
26.6 34.83 0.761 16.02
26.7 35.04 0.762 16.040
26.8 35.25 0.763 16.06
26.9 35.46 0.764 16.080
27 35.66 0.765 16.1
27.1 35.88 0.766 16.120
27.2 36.09 0.767 16.14
27.3 36.30 0.768 16.160
27.4 36.50 0.769 16.18
27.5 36.72 0.77 16.200
27.6 36.94 0.771 16.22
27.7 37.16 0.772 16.240
27.8 37.37 0.773 16.26
27.9 37.59 0.774 16.280
28 37.81 0.775 16.3
28.1 38.03 0.776 16.320
28.2 38.25 0.777 16.34
28.3 38.48 0.778 16.360
28.4 38.70 0.779 16.38
28.5 38.92 0.78 16.400
28.6 39.14 0.781 16.42
28.7 39.38 0.782 16.440
28.8 39.61 0.783 16.46
28.9 39.84 0.784 16.480
29 40.06 0.785 16.5
29.1 40.29 0.786 16.520
29.2 40.51 0.787 16.54
29.3 40.74 0.788 16.560
29.4 40.96 0.789 16.58
29.5 41.19 0.79 16.600
29.6 41.41 0.791 16.62
29.7 41.64 0.792 16.640
29.8 41.86 0.793 16.66
29.9 42.09 0.794 16.680
30 42.31 0.795 16.7
30.1 42.54 0.796 16.720
30.2 42.76 0.797 16.74
30.3 42.99 0.798 16.760
30.4 43.21 0.799 16.78

18
t ε∂ w ft
0 0 0 0
30.5 43.44 0.8 16.800
30.6 43.66 0.801 16.82
30.7 43.89 0.802 16.840
30.8 44.11 0.803 16.86
30.9 44.34 0.804 16.880
31 44.56 0.805 16.9

Adapun tabel Hasil Perhitungan Metode Radiasi adalah sebagai berikut :


Tabel 11. Hasil Perhitungan Metode Radiasi

Letak t R∂
No. Bulan n/N w Rs ET0* c ET0
Lintang (˚C) mm/Hr
1 Jan 7.75 23.8 0.42 0.73 16.06 7.64 5.57 0.80 4.46
2 Feb 7.75 24.0 0.42 0.73 16.09 7.65 5.62 0.80 4.50
3 Mar 7.75 23.9 0.54 0.73 15.16 8.18 5.98 0.75 4.48
4 Apr 7.75 23.9 0.49 0.73 14.18 7.30 5.34 0.75 4.01
5 May 7.75 24.1 0.60 0.74 13.14 7.54 5.55 0.75 4.16
6 Jun 7.75 23.6 0.64 0.72 12.45 7.39 5.34 0.75 4.01
7 Jul 7.75 22.2 0.61 0.68 12.75 7.36 5.00 0.75 3.75
8 Aug 7.75 22.2 0.57 0.68 13.74 7.69 5.22 0.80 4.17
9 Sep 7.75 23.2 0.62 0.71 14.91 8.70 6.17 0.80 4.94
10 Oct 7.75 24.5 0.66 0.74 15.79 9.53 7.05 0.80 5.64
11 Nov 7.75 24.2 0.62 0.74 15.98 9.32 6.87 0.80 5.50
12 Dec 7.75 23.8 0.47 0.73 15.98 8.07 5.88 0.80 4.71
Sumber : Hasil Perhitungan
Contoh Perhitungan Metode Radiasi Bulan Januari :
LL = 7,75 LS
t = 23,8° C Commented [U1]:

n/N (dari Tabel) = 0,42 Commented [U2R1]:

w (dari Tabel) = 0,73


R∂ (dari Tabel) = 16,06 mm/Hr
Rs = 0,25+(0,54*0,42))*16,06
= 7,64

19
ET0* = 0,73 . 7,64
= 5,57
c = 0,80
ET0 = 5,57 . 0,80
= 4,46

4.6.3. Metode Pennman


Tabel 12. Interpolasi Nilai Rd

LS
Bulan
2 4 6 8 10 7.75
jan 15.3 15.5 15.8 16.1 16.1 16.1
feb 15.7 15.8 16 16.1 16 16.1
mar 15.7 15.6 15.6 15.1 15.3 15.2
apr 15.1 14.9 14.7 14.1 14 14.2
may 14.1 13.8 13.4 13.1 12.6 13.1
jun 13.9 13.2 12.8 12.4 12.6 12.5
jul 14.1 13.4 13.1 12.7 11.8 12.8
aug 14.8 14.3 14 13.7 12.2 13.7
sep 15.3 15.1 15 14.9 13.1 14.9
oct 15.4 15.6 15.7 15.8 14.6 15.8
nov 15.1 15.5 15.8 16 15.6 16
dec 15.1 15.5 15.8 16 15.6 16

Adapun tabel Hasil Perhitungan Metode Pennman adalah sebagai berikut :


Tabel 13. Hasil Perhitungan Metode Pennman
Letak R∂
No. Bulan t ε∂ w f(t) RH εd f(εd) n/N Rs f(n/N) u f(u) Rn1 Eto* C Eto
Lintang mm/Hr
1 jan 7.75 23.82 29.63 0.7295 15.28 0.77 22.69 0.13 16.06 0.42 7.64 0.48 5.9 1.64 0.949 6.567 1.10 7.2237
2 feb 7.75 23.98 29.83 0.7344 15.39 0.80 23.74 0.13 16.09 0.42 7.65 0.48 5.4 1.54 0.920 6.027 1.10 6.6292
3 mar 7.75 23.86 29.68 0.7307 15.31 0.74 22.08 0.13 15.16 0.54 8.18 0.58 6.0 1.67 1.188 7.040 1.10 7.7436
4 apr 7.75 23.88 29.70 0.7313 15.32 0.78 23.17 0.13 14.18 0.49 7.30 0.54 7.6 2.04 1.065 6.805 0.90 6.1244
5 may 7.75 24.1 30.03 0.736 15.43 0.79 23.75 0.13 13.14 0.60 7.54 0.64 6.2 1.71 1.239 6.079 0.90 5.4709
6 jun 7.75 23.62 29.38 0.7234 15.16 0.79 23.15 0.13 12.45 0.64 7.39 0.67 5.7 1.59 1.307 5.803 0.90 5.2223
7 jul 7.75 22.2 27.61 0.6799 14.25 0.80 21.98 0.13 12.75 0.61 7.36 0.65 5.6 1.59 1.229 5.776 0.90 5.1986
8 aug 7.75 22.16 27.56 0.6787 14.22 0.80 21.99 0.13 13.74 0.57 7.69 0.62 6.9 1.87 1.170 6.472 1.00 6.4720
9 sep 7.75 23.16 28.81 0.7093 14.86 0.77 22.30 0.13 14.91 0.62 8.70 0.66 8.6 2.28 1.290 8.024 1.10 8.8262
10 oct 7.75 24.46 30.68 0.7396 15.52 0.79 24.36 0.12 15.79 0.66 9.53 0.69 7.5 2.01 1.314 7.623 1.10 8.3858
11 nov 7.75 24.2 30.21 0.737 15.45 0.77 23.32 0.13 15.98 0.62 9.32 0.66 6.3 1.74 1.293 7.361 1.10 8.0976
12 dec 7.75 23.8 29.60 0.7289 15.27 0.78 23.00 0.13 15.98 0.47 8.07 0.53 4.2 1.25 1.036 5.887 1.10 6.4761

Sumber : Hasil Perhitungan

20
Contoh Perhitungan Metode Pennman Bulan Januari :
LL = 7,75 LS
Ɛ∂ = 23,83
w = 0,7295
f (t) = 15,28
RH = 0,77
Ɛd = 22,69
f (Ɛd) = 0.34 - (0.044 x 22,69^0.5))
= 0,13
R∂ = 16,06
n/N = 0,42
Rs = (0.25+(0,54 x 0,42)).16,06
= 7,64
f(n/N) = 0.1+(0,9 x 0,42)
= 0,48
u = 5,9 m/det
f(u) = 0.27 x(1+(0.864 x 5,9))
= 1,64
Rn1 = 15,28 x 0,13 x 0,48
= 0,949
ET0* = 22,69 ((0.75 x 7,64) – 0,949)+(1- 0,7295). 1,64. (29,63-22,69)
= 6,567
c = 1,10
ET0 = 6,567 . 1,10
= 7,2237

Adapun Rekapitulasi Perhitungan Metode Blaney-Criddle, Radiasi, dan Pennman adalah


sebagai berikut :

21
Tabel 14. Rekapitulasi Perhitungan Metode Blaney-Criddle, Radiasi, dan Pennman

ET0
Bulan
BC R P
Januari 4.260 4.459 7.224
Februari 4.276 4.496 6.629
Maret 3.997 4.483 7.744
April 3.719 4.005 6.124
Mei 3.605 4.163 5.471
Juni 3.563 4.008 5.222
Juli 3.441 3.753 5.199
Agustus 3.683 4.172 6.472
September 4.177 4.939 8.826
Oktober 4.325 5.639 8.386
November 4.298 5.498 8.098
Desember 4.410 4.708 6.476
Sumber : Hasil Perhitungan

4.7. Klasifikasi Iklim Menurut Koppen

Tabel 15. Klasifikasi Iklim Menurut Koppen

Suhu Curah
Bulan Tahun Evapotanspirasi Klasifikasi Iklim Utama Koppen
(oC) Hujan
Januari 23.82 2010 5.92 223.17
Februari 23.98 2011 4.88 151.27
Maret 23.86 2012 4.29 176.80
April 23.88 2013 3.84 220.10
Mei 24.10 2014 3.42 151.73
Juni 23.62 Tipe Tipe Tipe Tipe
Tipe C
Juli 22.20 A B D E
Agustus 22.16
September 23.16
Oktober 24.46
November 24.20
Desember 23.80
min. -13 s.d
Suhu Min 22.160 < 10 <10
18.0 18
Sumber : Hasil Analisa

22
Dari hasil diatas diketahui bahwa suhu rerata minimal bulanan adalah 22,16° C, dan
Curah hujan tahunan > Evaporasi Potensial tahunan, sehingga tergolong iklim A. Iklim A
yaitu iklim tropis.

4.8. Klasifikasi Iklim Menurut Schmidt-Ferguson

Tabel 16. Klasifikasi Iklim Menurut Schmidt-Ferguson

Rerata
Bulan Hujan BB/BL/BK Karakteristik Iklim Oldeman
Bulanan
Januari 249.89 BB
Februari 287.11 BB
Maret 274.00 BB
April 190.00 BL
Mei 117.00 BL
Tipe A

Tipe D

Tipe G

Tipe H
Tipe B

Tipe C

Tipe E

Tipe F

Juni 39.67 BK
Juli 48.14 BK
Agustus 32.50 BK
September 32.29 BK
Oktober 75.33 BK
November 160.67 BL
Desember 311.89 BB
BB 4 Hilai Q untuk setiap jenis Iklim
BL 3
100,0 < Q < 167,0

167,0 < Q < 300,0

300,0 < Q < 700,0


60,0 < Q < 100,0
14,3 < Q < 33,3

33,3 < Q < 60,0

BK 5
> 700,0
< 14,3

n Tahun 10
Md 0.5
Mw 0.4
Q 125
Sumber : Hasil Analisa

Dari hasil diatas di dapat hasil Q dengan perhitungan sebagai berikut :

BB =4

BL =3

BK =5

23
n Tahun = 10

Md = 5/10 = 0,5

Mw = 4/10 = 0,4

Q = (0,5/0,5) x 100

= 125

Sehingga dapat kita simpulkan bahwa iklim tersebut tergolong kedalam kategori iklim A,
yaitu daerah yang sangat basah, yaitu hutan hujan tropis.

4.9. Klasifikasi Iklim Menurut Oldemen

Tabel 17. Klasifikasi Iklim Menurut Oldemen

Rerata Karakteristik Iklim Oldeman


Bulan Hujan BB/BL/BK
Bulanan Tipe Utama Sub Divisi

Januari 249.89 BB
Februari 287.11 BB
Maret 274.00 BB
April 190.00 BL
Mei 117.00 BL
Juni 39.67 BK
A B C D E 1 2 3 4
Juli 48.14 BK
Agustus 32.50 BK
September 32.29 BK
Oktober 75.33 BK
November 160.67 BL
Desember 311.89 BB
> 7- 5- 3- <
BB : 4
9 9 6 5 3
BL : 3
< 2- 4- >
BK : 5
2 3 6 6
Sumber : Hasil Analisa

24
Dari hasil diatas diketahui dengan nilai BB = 4, iklim yang dimaksud tergolong kedalam
iklim tipe C yaitu iklim bulan basah

4.10. Klasifikasi Iklim Menurut Junghunh

Tabel 18. Klasifikasi Iklim Menurut Junghunh

Suhu
Bulan Klasifikasi Iklim Menurut Junghuhn
(oC)
Januari 23.82
Februari 23.98
Maret 23.86
April 23.88
Mei 24.10
Juni 23.62
Panas Sedang Sejuk Dingin
Juli 22.20
Agustus 22.16
September 23.16
Oktober 24.46
November 24.20
Desember 23.80
Rata-rata 23.603
Min 22.160 22.0 17.1 11.1 -
Max 24.460 26.3 22.0 17.1 11.1
Elevasi 575 < 650 1500.0 2500.0 > 2500
Sumber : Hasil Analisa

Dari hasil klasifikasi diatas dapat disimpulkan bahwa dengan nilai elevasi +575, iklim
tersebut tergolong ke dalam iklim A, yaitu Zona Beriklim Panas

25
BAB V

KESIMPULAN

Dari Hasil Analisa yang telah dilakukan didapat hasil yang mendominasi menunjukkan
bahwa iklim di sekitar Stasiun Hujan Karangploso berada pada Zona Beriklim Tropis.

Adapun Rekapitulasi Hasil Analisa Iklim yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :

No. Metode Hasil Analisa


1. Koppen Iklim Tropis
2. Schmidt-Ferguson Iklim Sangat Basah, Hutan Hujan Tropis
3. Oldemen Iklim Bulan Basah
4. Junghunh Zona Beriklim Panas

26

Anda mungkin juga menyukai