Anda di halaman 1dari 15

PEKERJAAN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN

SPBG ECOSTATION TAHAP 2

LAPORAN HAZOP

C1 09-02-2016 ISSUED FOR APPROVAL

YAHYO SW RFM
REV DATE DESCRIPTION
APPROVAL SIGNED

No part of this document may be reproduced, in any form or by any means, except as permitted by PERTAMINA
Doc. No.
Laporan Haz op SKNT-SPBG.BID–HSE-RPT–00 1

Revis ion : C1 Doc . Status : IF A

Doc ument type : Lapo ran Discip lin e : HSE Rev.Da te : 09-02 -2016 Page 2 of 15

Projec t No : C.1601

REVISION CONTROL SHEET

Rev. Bab. Deskripsi Perubahan


Doc. No.
Laporan Haz op SKNT-SPBG.BID–HSE-RPT–00 1

Revis ion : C1 Doc . Status : IF A

Doc ument type : Lapo ran Discip lin e : HSE Rev.Da te : 09-02 -2016 Page 3 of 15

Projec t No : C.1601

DAFTAR ISI

1. TUJUAN .................................................................................................................. 4

2. DEFINISI ................................................................................................................. 4

3. ACUAN DAN REFERENSI ..................................................................................... 5

4. KONSEP ................................................................................................................. 5

5 PROSEDUR ........................................................................................................... 7

6. TABEL ANALISIS ................................................................................................ 11


Doc. No.
Laporan Haz op SKNT-SPBG.BID–HSE-RPT–00 1

Revis ion : C1 Doc . Status : IF A

Doc ument type : Lapo ran Discip lin e : HSE Rev.Da te : 09-02 -2016 Page 4 of 15

Projec t No : C.1601

1. TUJUAN
Dokumen ini menjelaskan Segala potensial bahaya (Hazard) dari seluruh kegiatan,
baik saat perencanaan, pembangunan (konstruksi). Operasinal harus diidentifikasi
agar dapat diketahui metode penanganannya jika terjadi kecelakaan kerja atau
kebocoran pipa atau kerusakan sistem pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas
(SPBG) Ecostation Tahap 2.

2. DEFENISI
Dalam spesifikasi ini, kata-kata atau kalimat maupun istilah harus mempunyai arti
sebagaimana ditentukan di bawah ini, kecuali ditentukan atau disebut lain.

PERUSAHAAN : PT. PERTAMINA (PERSERO), yang didefinisikan


sebagai Pemilik dan pengguna fasilitas akhir.
KONSULTAN : Badan Usaha yang ditunjuk oleh PERUSAHAAN
sebagaipelaksana pekerjaan Desain Perencanaan
meliputi, pekerjaan basic & detail engineering, termasuk
mendampingi PERUSAHAAN dalam pelaksanaan
pekerjaan KONTRAKTOR
KONTRAKTOR : Badan Usaha yang dipilih oleh pihak PERUSAHAAN
untuk melaksanakan Procurement & Construction
sesuai yang disyaratkan PERUSAHAAN
SUB KONTRAKTOR : Badan Usaha yang ditunjuk oleh KONTRAKTOR untuk
mengerjakan bagian-bagian kecil dari pekerjaannya
sesuai lingkup yang diberikan dan harus disetujui oleh
PERUSAHAAN
PROYEK : PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR SPBG CNG
ECOSTATION TAHAP 2
MANUFAKTUR : Fabrikan yang handal dan telah teruji untuk membuat
peralatan beserta komponen lainnya sesuai dengan
spesifikasi yang ditentukan untuk pembangunan SPBG
Ecostation Tahap 2
Doc. No.
Laporan Haz op SKNT-SPBG.BID–HSE-RPT–00 1

Revis ion : C1 Doc . Status : IF A

Doc ument type : Lapo ran Discip lin e : HSE Rev.Da te : 09-02 -2016 Page 5 of 15

Projec t No : C.1601

3. ACUAN DAN REFERENSI


1) Peraturan Presiden RI Nomor 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional.
2) Keputusan Menteri Pertambangan Dan Energi Nomor 300.K/38/M.Pe/1997
Tentang Keselamatan Kerja Pipa Penyalur Minyak Dan Gas Bumi Bab II
tentang penggelaran pipa penyalur.
3) UU 22/2001 Pasal 40 ayat 6 : Ketentuan tentang Keselamatan Migas

4. KONSEP
Konsep Hazop
1. Tujuan Hazop
1.1 Tujuan penggunaan HAZOP adalah untuk meninjau suatu proses atau operasi pada suatu
system secara sistematis, untuk menentukan apakah proses penyimpangan dapat
mendorong kearah kejadian atau kecelakaan yang tidak diinginkan. Hazop Study dilakukan
sesegera mungkin dalam tahap perancangan untuk melihat dampak dari perancangan itu,
selain itu untuk melakukan suatu Hazop kita membutuhkan gambaran/perencanaan yang
lebih lengkap. Hazop biasanya dilakukan sebagai pemeriksaan akhir ketika perencanaan
yang mendetail telah terselesaikan. Juga dapat dilakukan pada fasilitas yang ada untuk
mengidentifikasi modifikasi yang harus dilakukan untuk mengurangi masalah resiko dan
pengoperasian
2. Jenis Jenis Hazop
2.1 Process Hazop, yang di kembangkan untuk menilai system proses.
Human Hazop, lebih fokus pada kesalahan manusia dari pada kegagalan teknik.
Procedure Hazop, meninjau kembali urutan operasi dan cara kerja yang biasanya
dinyatakan sebagai operasi pembelajaran SAFOP-SAFe.
Software Hazop, mengidentifikasi kemungkinan kesalahan-kesalahan dalam
pengembangan perangkat lunak.
3. Istilah Terminologi Hazop
3.1 Proses Hazop didasarkan pada prinsip bahwa pendekatan kelompok dalam analisis bahaya
akan mengidentifikasi masalah-masalah yang lebih banyak dibandingkan ketika individu-
individu bekerja secara terpisah kemudian mengkombinasikan hasilnya. Tim Hazop dibentuk
dari individu-individu dengan latar belakang dan keahlian yang bervariasi. Keahlian ini
digunakan bersama selama pelaksanaan Hazop dan melalui usaha pengumpulan
“brainstorming” yang menstimulasi kreatifitas dan ide-ide baru, keseluruhan ulasan dari suatu
proses dibuat menurut pertimbangan.
Berikut istilah – istilah terminologi (key words) yang dipakai untuk mempermudah
pelaksanaan Hazop antara lain sebagai berikut:
a) Deviation (Penyimpangan).
Adalah kata kunci kombinasi yang sedang diterapkan. (merupakan gabungan dari
guide words dan parameters).
b) Cause (Penyebab).
Doc. No.
Laporan Hazop SKNT-SPBG.BID–HSE-RPT–00 1

Revis ion : C1 Doc . Status : IF A

Doc ument type : Lapo ran Discip lin e : HSE Rev.Da te : 09-02 -2016 Page 6 of 15

Projec t No : C.1601

Adalah penyebab yang kemungkinan besar akan mengakibatkan terjadinya


penyimpangan.
c) Consequence (Akibat/konsekuensi).
Adalah suatu akibat dari suatu kejadian yang biasanya diekspresikan sebagai
kerugian dari suatu kejadian atau resiko. Dalam menentukan consequence tidak
boleh melakukan batasan kerena hal tersebut bisa merugikan pelaksanaan penelitian.
d) Safeguards (Usaha Perlindungan).
Adanya perlengkapan pencegahan yang mencegah penyebab atau usaha
perlindungan terhadap konsekuensi kerugian akan didokumentasikan pada kolom ini.
Safeguards juga memberikan informasi pada operator tentang penyimpangan yang
terjadi dan juga untuk memperkecil akibat.
e) Action (Tindakan yang Dilakukan).
Apabila suatu penyebab dipercaya akan mengakibatkan konsekuensi negatif, harus
diputuskan tindakan-tindakan apa yang harus dilakukan. Tindakan dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu tindakan yang mengurangi atau menghilangkan penyebab dan
tindakan yang menghilangkan akibat (konsekuensi). Sedangkan apa yang terlebih
dahulu diputuskan, hal ini tidak selalu memungkinkan, terutama ketika berhadapan
dengan kerusakan peralatan utama, namun, pertama-tama selalu diusahakan untuk
menyingkirkan penyebabnya, dan hanya dibagian mana perlu mengurangi
konsekuensi.
f) Node (Titik Studi).
Merupakan pemisahan suatu unit proses menjadi beberapa bagian agar studi dapat
dilakukan lebih terorganisir. Titik studi bertujuan untuk membantu dalam menguraikan
dan mempelajari suatu bagian proses.
g) Severity.
Merupakan tingkat keparahan yang diperkirakan dapat terjadi.
h) Likelihood.
Adalah kemungkinan terjadinya konsekwensi dengan sistem pengaman yang ada.
i) Risk atau resiko merupakan kombinasi kemungkinan likelihood dan severity.
j) Tujuan desain.
Tujuan desain diharapkan menggambarkan bagaimana proses dilakukan pada node
(titik studi). Digambarkan secara kualitatif sebagai aktivitas (misalnya: reaksi,
sedimentasi dsb) dan atau dengan kuantitatif dalam parameter proses seperti suhu,
laju alir, tekanan, komposisi dan lain sebagainya.

4. Guideword dan parameter


4.1 Guideword adalah suatu kata yang memberikan gambaran tentang penyimpangan dari
tujuan proses atau desain.
Proses Hazop akan menghasilkan/menciptakan penyimpangan-penyimpangan dari desain
proses yang sesungguhnya dengan mengkombinasikan antara guideword (no, more, less,
dll) dengan parameter proses sehingga menghasilkan kemungkinan penyimpangan dari
desain yang sesungguhnya. Sebagai contoh ketika guideword “no” dipasangkan dengan
parameter “flow” maka penyimpangan yang dihasilkan adalah “no flow”. Tim kemudian harus
mendaftar segala penyebab-penyebab yang dipercaya dapat mengakibatkan kondisi
ketidakadaan aliran untuk sebuah node. Namun, tidak semua kombinasi guideword-
parameter akan menghasilkan suatu arti.
Doc. No.
Laporan Hazop SKNT-SPBG.BID–HSE-RPT–00 1

Revis ion : C1 Doc . Status : IF A

Doc ument type : Lapo ran Discip lin e : HSE Rev.Da te : 09-02 -2016 Page 7 of 15

Projec t No : C.1601

4.2 Contoh daftar guideword:


Guide-word Arti Contoh
Tidak ada tujuan
No (not, perancangan yang
none) tercapai Tidak ada aliran ketika produksi
More (More Peningkatan kuantitatif Suhu lebih tinggi dibanding
of, Higher) pada parameter perancangan
Less (Less Penurunan kuantitatif Tekanan lebih rendah dari kondisi
of, lower) pada parameter normal
Katup lain menutup pada saat yang
As well as Tambahan sama (kesalahan logika/ kesalahan
(More than) aktifitas/kegiatan terjadi manusia)
Hanya beberapa tujuan
perancangan yang Hanya sebagian dari system yang
Part of tercapai berhenti
Lawan dari tujuan Aliran balik terjadi ketika system
Reverse perancangan terjadi dimatikan
Other than Penggantian lengkap-
(Other) kegiatan lain terjadi Adanya cairan dalam perpipaan gas

4.4 Penerapan parameter akan bergantung pada jenis proses yang tengah dipertimbangkan,
jenis peralatan yang digunakan dan tujuan dari proses tersebut. Perangkat lunak untuk
Hazop-PC memasukkan dua daftar menu yang menyajikan daftar baik parameter khusus
maupun parameter umum. Parameter khusus yang paling lazim biasanya
mempertimbangkan flow, temperature, pressure, dan terkadang juga level. Hampir di semua
instansi parameter-parameter ini akan dievaluasi untuk setiap node.
4.5 Berikut ini adalah beberapa contoh parameter proses:
Temperature Composition pH
Pressure Addition Sequence
Mixing Signal Control
Stirring Time Start/Stop
Transfer Phase Operate
Level Speed Maintain
Viscosity Particle size Services
Reaction Measure Communication
5. Proses Hazop
5.1 Tim Hazop berfokus pada bagian-bagian spesifik dari suatu proses yang disebut “Node”.
Umumnya node diidentifikasi dari P&ID suatu proses sebelum penelitian dimulai. Parameter
proses diidentifikasi misalnya “flow” dan sebuah kesengajaan dibuat untuk node melalui
pertimbangan. Selanjutnya serangkaian guideword digabungkan dengan parameter flow
untuk menciptakan suatu penyimpangan . sebagai contoh guideword “NO” digabungkan
dengan parameter “flow” dan diperoleh penyimpangan berupa “no flow”. Tim kemudian fokus
Doc. No.
Laporan Haz op SKNT-SPBG.BID–HSE-RPT–00 1

Revis ion : C1 Doc . Status : IF A

Doc ument type : Lapo ran Discip lin e : HSE Rev.Da te : 09-02 -2016 Page 8 of 15

Projec t No : C.1601

mendaftar semua yang dipercaya menjadi penyebab dari penyipangan “no flow” dimulai dari
sebab yang dapat mengakibatkan kemungkinan terburuk yang dapat dipikirkan oleh tim pada
saat itu. Segera setelah penyebab tersebut dicatat, tim kemudian mencatat konsekuensi,
pedoman keselamatan dan anjuran anjuran yang dianggap perlu. Proses yang sama terus
diulang untuk penyimpangan selanjutnya dan seterusnya sampai penyelesain suatu node,
selanjutnya tim berpindah ke node selanjutnya dan mengulang proses di atas.

5. PROCEDURE

1. Procedure
1.1 Yang dibutuhkan dalam melakukan studi hazop antara lain informasi detail dalam proses.
Informasi-informasi ini termasuk Process Flow Diagrams (PFD), Process and
Instrumentation Diagrams (P&ID), spesifikasi peralatan, konstruksi material, serta
keseimbangan massa dan energi.
Prosedur Hazop menggunakan tahap-tahap untuk menyelesaikan analisis, sebagai
berikut :
a. Mulai dengan flowsheet yang detail dan pilih unit mana yang akan dilakukan studi.
b. Pilih studi node (vessel, line, operating instruction).
c. Jelaskan desain dari studi node-nya. Sebagai contoh, vessel V-1 didesain untuk
menyimpan ketersediaan benzene dan menyediakannya untuk reaktor.
d. Ambil parameter proses : flow, level, temperature, pressure, concentration, pH,
viscosity, keadaan (padat, cair, gas), agitasi, volume, reaksi, sampel, komponen,
start, stop, stability, power, inert.
e. Terapkan guideword ke parameter proses untuk menyarankan penyimpangan
yang memungkinkan. Jika penyimpangan dapat dipakai, tentukan kemungkinan
penyebab-penyebab dan catat sistem pengaman yang ada.
f. Berikan saran (apa? oleh siapa? kapan?).
g. Catat semua informasi.
h. Ulangi tahap e ke tahap h sampai semua guideword yang digunakan diaplikasikan
pada parameter yang dipilih.
i. Ulangi tahap d ke tahap i sampai semua parameter proses dipertimbangkan
pada studi node yang diberikan.
j. Ulangi tahap b ke tahap j sampai studi node dipertimbangkan pada bagian yang
diberikan dan lanjutkan pada bagian lain di flowsheet.

2. Parameter Tingkat Keparahan dan Kemungkinan Bahaya


2.1 Tabel Likelihood
level Descriptor Descriptions
Almost
A Resiko terjadi lebih dari 5 kali dalam 5 tahun
certain
Doc. No.
Laporan Hazop SKNT-SPBG.BID–HSE-RPT–00 1

Revis ion : C1 Doc . Status : IF A

Doc ument type : Lapo ran Discip lin e : HSE Rev.Da te : 09-02 -2016 Page 9 of 15

Projec t No : C.1601

B Likely Resiko terjadi 4 kali dalam setahun


C Moderate Resiko terjadi kurang lebih 3 kali dalam 5 tahun
D Unlikely Resiko terjadi kurang lebih 2 kali dalam 5 tahun
Resiko jarang sekali muncul/terjadi hanya 1 kali
E Rate
dalam 5 tahun

2.2 Tabel Consequence


Level Descriptor Descriptions
Sistem beroperasi dan aman, terjadisedikit gangguan
peralatan namun tidak mempengaruhi proses
1 Insignificant
Potensi bahaya serta kerusakan/kerugian properti yang
ditimbulkan hampir tidak ada

Sistem tetap beroperasi aman, gangguan mengakibatkan


sedikit penurunan performasi atau kinerja sistem terganggu
2 Minor
Kerusakan / kerugian yang ditimbulkan minor, dan atau
potensi bahaya dapat mengakibatkan luka/cedera ringan

Sistem dapat beroperasi, kegagalan dapat mngakibatkan


mesin kehilangan fungsi utamanya dan atau dapat
menimbulkan kegagalan produk
3 Moderate
Kerusakan /kerugian yang ditimbulkan moderate
(berpengaruh secara signifigant) dan atau potensi bahaya
dapat mengakibatkan resiko luka luka berat

Sistem tidak dapat beroperasi, kegagalan dapat


menyebabkan terjadinya banyak kerusakan fisik dan sistem,
dapat menimbulkan kegagalan produk dan atau tidak
4 Major memenuhi persyaratan peraturan Keselamatan Kerja

Kerusakan/kerugian yang ditimbulkan bersifat major dan


atau berpotensi bahaya dapat mengakibatkan serius-
permanent injury
Sistem tidak layak operasi, keparahan yang sangat tinggi
bila kegagalan mempengaruhi sistem yang aman, juga
melanggar peraturan Keselamatan Kerja
5 Catastrophic
Kerusakan/kerugian yang ditimbulkan bersifat extreme.
Kejadian serius yang dapat mengakibatkan kematian, serta
menimbulkan kerugian financial yang sangat besar.
Doc. No.
Laporan Haz op SKNT-SPBG.BID–HSE-RPT–00 1

Revis ion : C1 Doc . Status : IF A

Doc ument type : Lapo ran Discip lin e : HSE Rev.Da te : 09-02 -2016 Page 10 of 15

Projec t No : C.1601

3. Istilah Terminologi Hazop


3.1 Proses Hazop didasarkan pada prinsip bahwa pendekatan kelompok dalam analisis
bahaya akan mengidentifikasi masalah-masalah yang lebih banyak dibandingkan ketika
individu-individu bekerja secara terpisah kemudian mengkombinasikan hasilnya. Tim
Hazop dibentuk dari individu-individu dengan latar belakang dan keahlian yang bervariasi.
Keahlian ini digunkan bersama selama pelaksanaan Hazop dan melalui usaha
pengumpulan “brainstorming” yang menstimulasi kreatifitas dan ide-ide baru, keseluruhan
ulasan dari suatu proses dibuat menurut pertimbangan.

Berikut istilah – istilah terminologi (key words) yang dipakai untuk mempermudah
pelaksanaan Hazop antara lain sebagai berikut:
k) Deviation (Penyimpangan).
Adalah kata kunci kombinasi yang sedang diterapkan. (merupakan gabungan dari
guide words dan parameters).

l) Cause (Penyebab).
Adalah penyebab yang kemungkinan besar akan mengakibatkan terjadinya
penyimpangan.

m) Consequence (Akibat/konsekuensi).
Adalah suatu akibat dari suatu kejadian yang biasanya diekspresikan sebagai
kerugian dari suatu kejadian atau resiko. Dalam menentukan consequence tidak
boleh melakukan batasan kerena hal tersebut bisa merugikan pelaksanaan
penelitian.

n) Safeguards (Usaha Perlindungan).


Adanya perlengkapan pencegahan yang mencegah penyebab atau usaha
perlindungan terhadap konsekuensi kerugian akan didokumentasikan pada kolom
ini. Safeguards juga memberikan informasi pada operator tentang penyimpangan
yang terjadi dan juga untuk memperkecil akibat.

o) Action (Tindakan yang Dilakukan).


Apabila suatu penyebab dipercaya akan mengakibatkan konsekuensi negatif,
harus diputuskan tindakan-tindakan apa yang harus dilakukan. Tindakan dibagi
menjadi dua kelompok, yaitu tindakan yang mengurangi atau menghilangkan
penyebab dan tindakan yang menghilangkan akibat (konsekuensi). Sedangkan apa
yang terlebih dahulu diputuskan, hal ini tidak selalu memungkinkan, terutama ketika
berhadapan dengan kerusakan peralatan. Namun, pertama-tama selalu
diusahakan untuk menyingkirkan penyebabnya, dan hanya dibagian mana perlu
mengurangi konsekuensi.

p) Node (Titik Studi).


Merupakan pemisahan suatu unit proses menjadi beberapa bagian agar studi dapat
dilakukan lebih terorganisir. Titik studi bertujuan untuk membantu dalam
menguraikan dan mempelajari suatu bagian proses.

q) Severity.
Doc. No.
Laporan Haz op SKNT-SPBG.BID–HSE-RPT–00 1

Revis ion : C1 Doc . Status : IF A

Doc ument type : Lapo ran Discip lin e : HSE Rev.Da te : 09-02 -2016 Page 11 of 15

Projec t No : C.1601

Merupakan tingkat keparahan yang diperkirakan dapat terjadi.

r) Likelihood.
Adalah kemungkinan terjadinya konsekwensi dengan sistem pengaman yang ada.

s) Risk atau resiko merupakan kombinasi kemungkinan likelihood dan severity.


t) Tujuan desain.
Tujuan desain diharapkan menggambarkan bagaimana proses dilakukan pada
node (titik studi). Digambarkan secara kualitatif sebagai aktivitas (misalnya: reaksi,
sedimentasi dsb) dan atau dengan kuantitatif dalam parameter proses seperti
suhu, laju alir, tekanan, komposisi dan lain sebagainya.

6. TABEL ANALISIS
Tabel analisis hazard and operability study hazard pada proyek PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR SPBG ECOSTATION TAHAP 2
Node

Deviasi
Penye
Akibat Implikasi Indikator Sev Lik Risk Pencegahan
bab
Kata
Parameter
panduan
kolom adsorpsi

laju alir Daya Masih


steam adsorb terdapat
Less 2 C L
terlalu adsorben pengotor
rendah rendah dalam gas
Mengontrol
Temperature Temperatur
Laju Proses laju alir steam
alir adsorpsi
Rusaknya
More steam menjadi 3 C H
adsorben
terlalu tidak
tinggi sempurna
Kompresor

rusakn
ya sel
pelindu
ng di
sekelili
ng melakukan
tidak
piston, penggantian
dicapainya kualitas
sehing seal
Tekanan Less spesifikasi akhir LPG Tekanan 2 E L
ga gas pistonuntuk
tekanan turun
dapat jangka waktu
produk
lewat tertentu
ke
bagian
belaka
ng
piston
Doc. No.
Laporan Hazop SKNT-SPBG.BID–HSE-RPT–00 1

Revis ion : C1 Doc . Status : IF A

Doc ument type : Lapo ran Discip lin e : HSE Rev.Da te : 09-02 -2016 Page 12 of 15

Projec t No : C.1601

Tersu
mbatn
ya membersihkan
valve meledaknya saluran da
More Shut down 4 E H
keluar kompresor valve keluaran
an kompresor
kompr
esor

penyu ketersediaa Proses


Membersihkan
mbata n fluida selanjutny
pompa dan
Less n untuk a berjalan 3 D M
kontrol secara
dalam proses tidak
berkala
pompa terhambat sempurna
Flow Alarm
kinerja
menamba
impelle
pompa h biaya kontrol secara
More r 4 D H
cepat rusak pengeluar berkala
berlebi
an pabrik
han
CO2 Absorber

valve
pengo
ntrol Masuknya
laju alir cairan ke
tergan saluran gas
Less ggu yang ada di 2 D L
sehing bagian
ga bawah
aliran kolom
penyerapa
terlalu melakukan
n CO2
kecil pengecekan
tidak
Flow Flow valve kontrol
optimal;
valve laju alir secara
absorber
pengo berkala
Gas yang rusak
ntrol
keluar dari
laju alir
kolom
tergan
absorber
More ggu 3 D M
masih
sehing
mengandun
ga
g banyak
aliran
cairan
terlalu
besar

Tersu
mbatn
Melakukan
ya
beban pembersihan
valve absorber
More absorber 4 E H saluran dan
keluar meledak
berlebih valve keluaran
an
absorber
absorb
er
Tekanan Flow
rusakn
ya melakukan
tidak
selpeli kerja penggantian
dicapainya
ndung absorber seal
Less spesifikasi 3 D M
di tidak pistonuntuk
tekanan
sekelili optimal jangka waktu
produk
ng tertentu
piston,
sehing
Doc. No.
Laporan Hazop SKNT-SPBG.BID–HSE-RPT–00 1

Revis ion : C1 Doc . Status : IF A

Doc ument type : Lapo ran Discip lin e : HSE Rev.Da te : 09-02 -2016 Page 13 of 15

Projec t No : C.1601

ga gas
dapat
lewat
ke
bagian
belaka
ng
piston

Kontrol
temper
melakukan
atur
pengecekan
menga Terjadi
pada unit
lami foaming,
furnace dan
gangg Terjadi sehingga
pengontrol
uan; kondensasi pengikatan
suhu secara
Less terjadi hidrokarbon CO2 oleh 3 C H
berkala;
scaling berat pada DEA tidak
memonitor bila
pada kolom berlangsun
terjadi
dinding g dengan
Flow and kerusakan
Temperatur absorb baik
Temperatur pada badan
er
absorber
sebela
h luar

Kontrol Pengikata melakukan


temper n CO2 oleh pengecekan
atur DEA akan DEA tidak pada unit
More menga terdekompo berlangsun 4 D H furnace dan
lami sisi g dengan pengontrol
gangg baik suhu secara
uan berkala
Heat exchanger

Kurang
nya
supply
aliran
cooling
water;
penyu
mbata
n pada
pipa
Pendingina
aliran Perlu
n tidak
masuk Bukaan dilakukan
sempurna;
cooling valve pengecekan
Temperatur LPG tidak
Less water; cooling Temperatur 3 C H secara berkala
tube berubah
adany water pada dinding
menjadi
a scale diperbesar tube HE dan
cairan
pada pipa
semua
tube
HE;
adany
a
deviasi
pada
HE;
Pompa
tidak
bekerj
a
Doc. No.
Laporan Hazop SKNT-SPBG.BID–HSE-RPT–00 1

Revis ion : C1 Doc . Status : IF A

Doc ument type : Lapo ran Discip lin e : HSE Rev.Da te : 09-02 -2016 Page 14 of 15

Projec t No : C.1601

maksi
mal

Boros
coolong
Aliran Bukaan
water;
cooling valve
Temperatur
More water cooling 3 C H
keluaran
overflo water
tidak sesuai
w diperkecil
dengan
keinginan

Adany
a
deviasi
Temperatu
pada
r fluida
HE, Pertukaran
yang ingin
Less pompa panas tidak 3 D M
dipanaska
tidak efektif
n lebih
bekerj
tinggi
Aliran hot a Pemeliharaan
Flow and
oil/ colling maksi HE dan
Temperatur
water mal pompa

Temperatu
r keluaran
Pompa Pertukaran tidak
More overflo panas tidak sesuai 3 D M
w efektif dengan
yang
diinginkan
Amine regenerator

Tidak
Proses
dicapainya
regenerasi
Less spesifikasi 3 C H
tidak
Kontrol temperatur Melakukan
optimal
temper produk pengecekan
atur pada unit
Flow and
Temperatur menga Pengikata furnace dan
Temperatur
lami n CO2 oleh pengontrol
gangg Amineakan DEA tidak suhu secara
More uan terdegradas berlangsun 3 D M berkala
i g dengan
baik
Pengiriman (Tanker)

Kesala
Penimbangan
han
Pompa tanker dalam
operat
vacum di keadaan
or saat Pengirima
No road tanker 5 D E kosong;
mentra n tidak
mengalami pengecekan
nsfer optimal
Material cair kapitasi rotogauge dan
materi dan Flow
(LPG) dokumen;
al menyebab
kan
Materi kerugian Memeriksa
al yang Kemungkin level dengan
Less 3 C H
diterim an menggunakan
a pengosong rotogauge
kurang
Doc. No.
Laporan Haz op SKNT-SPBG.BID–HSE-RPT–00 1

Revis ion : C1 Doc . Status : IF A

Doc ument type : Lapo ran Discip lin e : HSE Rev.Da te : 09-02 -2016 Page 15 of 15

Projec t No : C.1601

dari an awal
pengiri tanker
man
normal

Overfilling
taker;
Ukuran terjadi
kalibrasi
tanker ekspansi
rotogauge;
kecil: thermal
More 4 C E memeriksa
pengisi pada pipa;
kapasitas
an tekanan
tanker
over dalam
tanker
meningkat

Anda mungkin juga menyukai