TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Kista ovarium adalah kista yang tumbuh di dalam ovarium. Kista merupakan
kantung yang terisi dengan cairan atau semi carian. Kista ovarium umumnya
18mm. ovarium berbentuk almond, berwarna abu-abu perak karena memiliki tunika
berukuran kecil dan terletak di dekat pinggir pelvis. Setelah menopause, ovarium
menopause sekitar 20mm x 10mm x 15mm dengan volume 8mL atau kurang.5
berhubungan dengan fossa di bawah bifurkasio arteri iliaka komunis dan ureter. Di
medial berdekatan dengan fimbria dan tuba falopi. Ovarium melekat pada cornu
dari ligamen yang mengandung pembuluh darah, saraf, dan saluran limfatik.
4
4
C. Epidemiologi
dengan diagnosis kista ovarium ialah 67 per 100.000 wanita. Pda tahun 1984-1986
di Amerika lebih dari 25.000 wanita terdiagnosisi kista ovarium setiap tahunnya.
Pada suatu penelitian yang dilakukan Teichmann (1995) dan Christensen (2002)
Dari keseluruhan kasus kista, secara umum kista fungsional senilai 24%, kista
jinak 70%, dan kista ganas 6%. Angka kejadian kista terbesar pada usia reproduktif
dan sebagian besar jinak. Sekitar 4% wanita usia reproduktif memiliki kista saat
fase luteal.7
Selama masa reproduksi, sebagian besar masa ovarium bersifat jinak dengan
resiko keganasan <1% dan meningkat seiring bertambah usia. Insidensi keganasan
D. Klasifikasi
Kista ovarium dapat mengenai wanita usia berapa pun. Sebagian besar kista
ovairum berukuran kecil meskipun beberapa dapat berukuran sangat besar. Kista
1. Kista fungsional
Kista fungsional merupakan kista yang paling banyak terjadi dan tidak
berbahaya. Kista ini merupakan bagian dari siklus mensturasi. Terbagi atas kista
2. Kista patologis
Kista patologis merupakan suatu tumor pada ovarium. Kista ini dapat bersifat
E. Patofisiologis
Sekitar 90% tumor ovarium terjadi pada wanita berusia muda bersifat jinak
dan secara metabolit tidak aktif. Lebih dari 75% dari kasus jinak bersifat fungsional.
variasi anatomi yang disebabkan fungsi normal ovarium. Kista folikular terjadi
ketika ovulasi gagal terjadi dan menyisakan folikel yang berkembang melebihi
waktu normalnya. Dengan cara yang sama korpus luteum juga dapat bertahan atau
membesar dan menjadi simtomatik. Sekitar 25% pembesaran ovarian pada wanita
usia reproduktif merupakan neoplasma dengan hanya 10% yang bersifat ganas.
Tumor ovarium yang jinak paling banyak berasal dari epitelium ovarium dan
kapsulnya. Tumor ovarium tersering pada wanita usia reproduktif adalah kista
teratoma yang berasal dari sel germ. Tumor tersebut berasal dari sel germ primer
dan mengandung jaringan dari tiga lapisan germ embrionik (ektoderm, mesoderm,
endoderm).4
1. Kistadenoma musinus
Kistadenoma merupakan tumor epitelial jinak. Kista ini merupakan kista jinak
biasa bersifat unilateral dan multilokular. Angka kejadian tersering pada usia
30-50 tahun. Kista dapat berukuran hingga lebih dari 30cm. Etiologi masih
belum diketahui namun berkaitan dengan tumor ovarium lan seperti teratoma
kistik matur.9
7
2. Kista dermoid
Kista dermoid terjadi 10-20% dari kista ovarium jinak dan merupakan
Biasanya bersifat unilateral dan juga dapat terjadi bilateral pada 10-15% kasus.
Kista ini berasal dari sel germ ovarium dan dapat mengandung derivat
terdiferensiasi baik dari lapisan tersebut, berupa rambut, darah, lemak, tulang,
Etiologi dari kanker ovarium sporadik masih belum dipahami dengan baik,
F. Diagnosis
Kista ovarium dapat bersifat asimtomatik, terdeteksi secara tidak sengaja tau
terdeteksi saat skrining. Terdapat 7 gejala yang dapat mengindikasikan bahwa kista
1. Distensi abdomen
3. Nyeri perut
4. Perdarahan postmenopasue
6. Perdarahan rektum
7. Perut kembung
8
seseorang dengan paritas yang rendah. Riwayat penyakit keluarga tumor ovarium
muncul ketika tumor tumbuh dengan cepat. Keluhan berupa rasa tidak nyaman pada
badan, kakeksia, dan anemia merupakan tanda dan gejala pada stadium lanjut.5
Tumor ovarium malignan sering terjadi bilateral, solid, dan terdapat asites.
Tumor seringkali terfiksasi pada stadium akhir dan metastase intraperitoneal dapat
teraba pada palpasi abdomen. Pemeriksaan vagina dapat ditemukan nodul terfiksasi
pada kantung Douglas, terpisah dari masa adneksa yang teraba terpisah dari uterus.
Edema non pitting unilateral pada kaki dan pembesaran liver juga menunjukkan
1. Skrining
malignan. Pemeriksaan CA-125 dan USG memiliki angka deteksi yang rendah
dalam deteksi. Pada wanita dengan resiko tinggi harus dilakukan observasi.
Ovarium yang teraba pada wanita menopause sering bersifat malignan dan
2. Pelacakan
9
G. Tatalaksana
memilih wanita dengan resiko malignansi yang lebih besar, dengan nilai ambang
RMI 200, memiliki nilai sensitivitas 70% dan spesifisitas 90%. Wanita dengan
harus segera ditatalaksana oleh ahli ginekologi onkologi agar dapat ditentukan
tindakan yang akan diambil. RMI merupakan prediksi klinis yang didasarkan pada
2. Konservatif
lain. Resiko malignansi dengan manifestasi di atas kurang dari 1%. Tidak
kurang dari 1%
d. Asimtomatik
f. Pasien menolak
3. Pembedahan
manjemen konservatif.
12