Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Panas bumi (Geothermal) adalah sumber daya alam berupa air panas atau
uap yang terbentuk di dalam reservoir bumi melalui pemanasan air bawah
permukaan oleh batuan panas. Sistem panas bumi merupakan salah satu sistem
yang terjadi dalam proses geologi yang berjalan dalam orde ratusan bahkan jutaan
tahun yang dewasa ini membawa manfaat bagi manusia baik dimanfaatkan
dengan menjadikan manifestasi untuk pariwisata maupun pemanfaatannya untuk
pertanian dan peternakan.
Secara umum pemanfaatan daerah panas bumi di Indonesia belum
dilakukan secara maksimal. Padahal beberapa negara telah memanfaatkan panas
bumi untuk sektor non-listrik, antara lain untuk pemanasan ruangan, pemanasan
air, pemanasan rumah kaca, pengeringan hasil produk pertanian, pemanasan
tanah, pengeringan kayu, dan kegiatan lainya. Dengan potensi yang dimiliki
Indonesia pemanfaatan panas bumi bisa lebih ditingkatkan agar lebih bermanfaat.
Salah satunya adalah sebagai sumber energi alternatif yaitu energi panas bumi.
Eksplorasi panas bumi dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa
metode, salah satu metode yang sering digunakan yaitu metode magnetik. Metode
magnetik (geomagnet) dilakukan berdasarkan pengukuran anomali geomagnet
yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau permeabilitas
magnetik tubuh jebakan dari daerah sekelilingnya. Perbedaan permeabilitas relatif
itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic, paramagnetic dan
diamagnetic. Umumnya tubuh intrusi dan urat hydrothermal kaya akan mineral
ferromagnetic (Fe2O4, Fe2O3) yang memberi kontras pada batuan sekelilingnya.
Metode geomagnet ini sangat sensitif terhadap perubahan vertical,
umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi, batuan dasar, urat hydro-
thermal yang kaya akan mineral ferromagnetic dan struktur geologi. Metode
geomagnet ini digunakan pada studi geothermal karena mineral-mineral
ferromagnetic akan kehilangan sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati

1
temperatur Curie. Oleh karena itu digunakan untuk mempelajari daerah yang
diduga mempunyai potensi geothermal. Metode eksplorasi geomagnet banyak
digunakan karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak serumit
metode gaya berat. Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk
memisahkan anomali berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber
anomali magnetik yang ingin diselidiki.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut:
a. Apa yang dimaksud dengan metode magnetik ?
b. Bagaimana pengaplikasian metode magnetik dalam survey geotermal ?

3. Tujuan dan Manfaat


Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui mengenai metode magnetik.
b. Mengetahui pengaplikasian metode magnetik dalam survey geothermal.

Anda mungkin juga menyukai