Anda di halaman 1dari 5

Sub tema : Pentingnya Pendidikan Karakter Bagi Masa Depan Generasi Milenial

Karakter Cerminan Bangsa

Belakangan ini sering terdengar dengan istilah generasi millenial. Istilah ini
sebenarnya dicetuskan oleh dua pakar sejarah dan juga penulis amerika yaitu, William
Strauss dan Neill Howe dalam beberapa bukunya. Namun istilah ini pada awalnya
penggolongan pada generasi ini terbentuk kepada meraka yang lahir pada tahun 1990 dan
juga pada awal 2000 dan juga seterusnya.

Indonesia sendiri bisa dibilang sebagai gudangnya Generasi Millenial, karena data
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada 2016, dari total 132,7 juta
pengguna internet di Indonesia sendiri populasinya mencapai 35,58%. Para pemuda
Indonesia sendiri cenderung berpikir out of the box atau berpikir diluar kebiasaan. Pemikiran
seperti ini cenderung mengembangkan sesuatu menjadi sekreatif mungkin yang bisa lebih
bernilai. Peran penting para pemuda Indonesia sendiri sangatlah penting, karena tertuang
dalam UU No. 40/2009 yang membahas tentang kepemudaan, dimana fungsi pemuda adalah
sebagai agen perubahan.

Eksistensi suatu bangsa sangat ditentukan oleh karakter yang dimiliki bangsa tersebut.
Karakter suatu bangsa akan menentukan kemajuan maupun kemunduran bangsa tersebut.
Karakter bangsa yang kuat dapat diperoleh dari kualitas karakter yang tinggi dari masyarakat.
Kualitas karakter masyarakat yang baik akan menumbuhkan keinginan kuat untuk
meningkatkan kualitas bangsa.

Gunawan, H. (2012) menyatakan bahwa karakter tidak bisa diwariskan, karakter


harus dibangun dan dikembangkan secara sadar hari demi hari dengan melalui suatu proses
yang tidak instan. karakter bukanlah sesuatu bawaan sejak lahir yang tidak dapat diubah lagi
seperti sidik jari.[1] Hal ini pula menjadi pemahaman kita bahwa karakter diri kita adalah
tanggung jawab diri kita sendiri. Kita tidak boleh menyalahkan orang lain atas karakter buruk
maupun karakter baik kita. Karakater menjadi hal yang di kontrol penuh bagi masing-masing
dari kita. Dan mengembangkan karakter menjadi tanggung jawab masing-masing dari kita.

Kita ketahui bahwa karakter harus dikembangakan secara sadar hari demi hari melalui
proses yang tidak instan, maka pembentukan karakter harus sedini mungkin di tanamkan
kepada anak-anak. Hal ini salah satunya bertujuan untuk menjaga anak-anak millennial agar
lebih bijak dan lebih terarah dalam memanfaatkan teknologi yang semakin maju dan semakin
berbahaya jka tidak di kontrol.

Pars generasi millenial menjadi sangat cepat beradaptasi terhadap perkembangan


teknologi informasi dengan berbagai wacana yang kompleks. Karenanya orang tua, pendidik
dan dunia pendidikan menghadapi banyak tantangan dalam memberikan wawasan terhadap
perkembangan dan pertumbuhan karakter anak yang tangguh menghadapi persaingan global.
Karena dalam menghadapi generasi millenial dituntut memiliki cara berbeda dalam
memberikan didikan terhadap pribadi anak dalam dunia anak, terutama dalam hal
kecenderungan anak didik mendapatkan sesuatu secara mudah dan instan. Sebuah kenyataan
bahwa anak didik dalam era digital ini menemukan inspirasi dan tantangan-tantangan baru di
usianya. Untuk itulah, peran orang tua, pendidik dan dunia pendidikan sangat dibutuhkan
dalam membangun sebuah kepercayaan diri dan sikap dengan memberikan pola asuh yang
benar sehingga karakter anak dalam lingkup edukasi yang baik dan terarah.

Upaya yang dapat dilakukan untuk membentuk masyarakat dengan kualitas karakter
yang baik yaitu melalui pendidikan. Pendidikan merupakan suatu pembelajaran pengetahuan,
keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke
generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan ditempuh
untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Namun dalam penerapannya
tujuan pendidikan sebenarnya tidak hanya dituntunt untuk membentuk masyarakat menjadi
cerdas. Pendidikan yang sangat dibutuhkan saat ini adalah pendidikan yang dapat
mengintegrasikan pendidikan karakter dengan pendidikan yang dapat mengoptimalkan
perkembangan seluruh dimensi anak (kognitif, fisik, sosial-emosi, kreativitas, dan spiritual).
Oleh karena itu dalam suatu pendidikan perlu ditanamkan suatu pendidikan karakter pada
masyarakat untuk membentuk pribadi yang bertanggung jawab dan taat akan nilai-nilai yang
ada. Tujuan dari pendidikan karakter yaitu mengembangkan potensi afektif anak didik
sebagai manusia dan warganegara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa.
Selain itu juga untuk mengembangkan kebiasaan dan perilaku terpuji dan sejalan dengan
nilai-nilai universal, dan tradisi budaya bangsa Indonesia yang religius.

Dalam persaingan global, pendidikan menjadi salah satu kunci sebagai modal
membangun sumber daya manusia yang kompetitif. Membekali anak Indonesia dengan
pendidikan karakter bertujuan agar nantinya bisa beradaptasi dengan lingkungan global yang
dinamis dan beragam. Apabila pendidikan di Indonesia mampu membekali siswa dengan
pengetahuan serta keterampilan yang memadai, maka akan memiliki rasa percaya diri serta
motivasi tinggi untuk mampu bersaing secara global. Memajukan pendidikan bagi anak agar
bisa bersaing dalam era ke depan tidak hanya dengan mengubah kurikulum dan melengkapi
sarana dan prasarana saja, melainkan juga memperhatikan pembangunan SDM, khususnya
membangun karakter anak bangsa. Individu baru bisa dikatakan berkarakter apabila dirinya
sudah mampu melaksanakan segala keputusan yang diambilnya dengan pertimbangan moral.

Pendidikan karakter mencakup keluarga, dan masyarakat. Sekolah, sebagai tempat


anak untuk menghabiskan waktu dan guru sebagai panutan di sekolah. Oleh karena itu,
Kementerian Pendidikan telah mengembangkan delapan belas (18) nilai dalam pendidikan
karakter bangsa dalam mewujudkan masyarakat yang berkarakter. Mulai tahun ajaran 2011,
seluruh tingkat pendidikan formal di Indonesia harus mempersiapkan pendidikan berkarakter
dalam proses pendidikannya. 18 nilai-nilai dalam pendidikan karakter menurut Kementerian
Pendidikan yaitu religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif,
cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab. Nilai
religius sebagai dasar dari nilai-nilai yang ada pada pendidikan karakter. Jika anak didik telah
menerapkan nilai religius yang baik makan mereka akan paham akan norma-norma dan nilai-
nilai yang berlaku di masyarakat dan tau akan akibat yang akan ditimbulkan bila melanggar
norma-norma tersebut. Sehingga nilai religius menjadi tombak pendidikan karakter
masyarakat. Selanjutnya perilaku jujur harus ditanamkan pada anak sejak dini sebab dengan
berprilaku jujur akan menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam
perkataan, tindakan, dan pekerjaan. Sikap toleransi sangat penting agar anak dapat
menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang
berbeda dari dirinya.

Sikap disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri dan demokratis sangat penting
ditumbuhkan pada anak. Disiplin perlu ditegakkan agar anak mampu menunjukkan perilaku
tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. Selain itu menanamkan perilaku yang
mampu bekerja keras sangat penting agar mereka dapat menunjukkan upaya dengan
sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar, tugas dan menyelesaikan
tugas dengan sebaik-baiknya. Berfikir kreatif sangat diperlukan apalagi ditengah tantangan
global seperti saat ini untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah
dimiliki. Ide-ide kreatif menjadi hal yang sangat penting saat ini dalam perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang, dimana inovasi-inovasi baru sangat
diperlukan untuk mampu bertahan dan bahkan bersaing dalam dunia global. Jika kita tidak
berfikir maju dan kreatif maka akan tertinggal dari negara-negara lainnya. Untuk
mewujudkan hal tersebut perlu adanya sikap mandiri yaitu sikap dan perilaku yang tidak
mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. Kemandirian akan
membuat suatu bangsa tidak begitu saja tergantung dengan negara lain. Dengan kemandirian,
suatu negara harus memiliki ciri khas tertentu yang dapat membedakannya dengan negara
lain. Oleh karena itu penting untuk menanamkan sikap-sikap tersebut pada generasi muda
bangsa agar bangsa ini mampu mengimbangi bangsa-bangsa lain yang telah maju.

Hal lainnya yang terdapat pada pendidikan karakter untuk menghadapi tantangan
global yaitu demokratis untuk membentuk cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai
sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. Rasa ingin tahu yang dibentuk pada karakter
anak bangsa bertujuan agar mereka mampu mengetahui lebih mendalam dan meluas dari
sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar. Dengan tumbuhnya rasa ingin tahu yang
tinggi akan menimbulkan keinginan untuk mencari sesuatunya yang lebih dari hal yang telah
mereka ketahui atau miliki sehingga akan menambah wawasan. Semangat kebangsaan akan
membentuk cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan
bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. Hal ini juga berhubungan
dengan sikap cinta Tanah Air untuk membentu cara berpikir, bertindak, dan berwawasan
yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan
kelompoknya. Generasi muda juga harus memiliki sikap menghargai prestasi untuk
mendorong dirinya menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta
menghormati keberhasilan orang lain. Sikap bersahabat/komunikatif, akan mendorong
dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta
menghormati keberhasilan orang lain. Perilaku cinta damai, bertujuan untuk mendorong anak
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati
keberhasilan orang lain. Kebiasaan gemar membaca dengan menyediakan waktu untuk
membaca berbagai bacaan akan memberikan kebajikan bagi dirinya. Sikap peduli
lingkungan, agar mereka selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di
sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang
sudah terjadi. Sikap peduli sosial merupakan sikap yang perlu ditanamkan agar mereka selalu
ingat memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. Hal yang tak
kalah pentinya yaitu tanggung jawab dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang
seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan
budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

Anda mungkin juga menyukai