Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN HASIL DISKUSI

PROBLEM-BASED LEARNING

PBL Blok Clinic


SKENARIO “Bagaimana Mengendalikan Sakit Saya Ini ”
Minggu ke-14
Tanggal 30 Desember 2014 – 8 Januari 2014

Grup A
DWI AULIA TYAS PUSPITO (125070300111001)
RANI YOUNINGSIH (125070300111002)
HERWINDA KUSUMA RAHAYU (125070300111003)
FILDZAH BADZLINA (125070300111004)
ZUNIA NGESTI R (125070300111005)
DEWI NOORSYALI HANDAYANI (125070300111006)
ULFA ANGGRAINI M (125070300111007)
NUR MAULANI A S (125070307111018)
ROMIZAH HARUN (125070307111019)
SHARIRA RAMADHANI (125070307111020)
ASTER ASIAN GRACE P (125070307111021)
RAHMAWATI (125070307111022)
MERISA (125070307111023)
APRILIAWAN H (125070307111005)

JURUSAN ILMU GIZI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014
1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………………………………………………… 1
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………………… 2
ISI……………………………………………………………………………………………………………………………………. 3
A. KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI……………………………………………………………………….. 3
B. SKENARIO……………………………………………………………………………………………………………….. 3
C. DAFTAR UNCLEAR TERM………………………………………………………………………………………… 3
D. CUES…………………………………………………………………………………………………………………….. 3
E. DAFTAR PROBLEM IDENTIFICATION...……………………………………………………………………. 3
F. HASIL BRAINSTORMING…………………………………………………………………………………………. 4
G. DAFTAR LEARNING OBJECTIVE………………………………………………………………………………. 9
H. PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVE…………………………………………………………………… 10
I. HIPOTESIS………………………………………………………………………………………………………………. 20
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI………………………………………………………………………………… 22
REFERENSI / DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………… 23
TIM PENYUSUN……………………………………………………………………………………………………………… 24

2
A. KOMPETENSI
CADE 33. Merancang dan melakukan asuhan gizi pada pasien berdasarkan status gizi pasien

B. SKENARIO
“Bagaimana Mengendalikan Sakit Saya Ini?”
Seorang remaja putri (Nn) 19 tahun mempunyai aktivitas bekerja freelance di marketing alat
kesehatan dan atlet baseball di daerahnya sedang tergolek sakit di RS. Masuk RS pada tanggal 15 April
2013. Sudah dua hari sejak tanggal 15 Nn merasa sangat lemas, dan tidak nafsu makan. Badan nampak
kurus. Tgl 15 April 2013 dipuasakan oleh dokter dan pada tanggal 16 pagi diminta mencoba makanan cair
DM rumah sakit @ 200 cc sebanyak 4 kali makan. Sejak setahun yang lalu Nn mendapat diagnosa DM,
type 1. Saat ini Nn di rawat di rumah sakit karena adanya luka bernanah di bagian perut nya yang tidak
kunjung sembuh.

C. DAFTAR UNCLEAR TERMS


1. Diabetes Mellitus Tipe 1
Penyakit Diabetes Mellitus yang timbul akibat pancreas yang tidak bisa produksi insulin sehingga
insulin yang dihasilkan tidak mencukupi kebutuhan yang menyebabkan insulin openia, dan
ketergantungan terhadap insulin eksogen serta terjadi tiba-tiba, awal remaja (Kamus gizi dan
Dorland)
2. Makanan cair
Makanan dalam berbentuk halus dengan konsentrasi cairan yang tinggi (Kamus gizi)
3. Puasa
Pantang makan dan minum dalam jangka waktu tertentu karena agama dan kepercayaan. Pada puasa
dalam jangka waktu lama hati mengeluarkan keton dari dalam darah sehingga konsentrasi keton
dalam darah meningkat digunakan tubuh mendapat energi (Kamus gizi)
D. CUES
Ahli gizi mampu merancang, melakukan dan monev asuhan gizi pada pasien remaja berdasar penyakit DM
tipe 1 ,status gizi dan kondisi pasien.

E. DAFTAR PROBLEM IDENTIFICATION


1. Apa saja jenis dan ciri-ciri Diabetes Mellitus?
2. Bagaimana keterkaitan DM tipe 1 dengan perut bernanah, tidak nafsu makan dan lemas, serta status
gizi pasien yang underweight?
3. Bagaimana asuhan gizi pada pasien meliputi :
a. Assessment : Antripometri, Biokimia, Clinical, Dietary dan Ekologi
b. Diagnosa gizi
3
c. Intervensi gizi :
Dietary
- Tujuan
- Prinsip
- Syarat
- Makanan yang dibatasi dan dianjurkan terkait DM tipe 1
- Tahapan pemberian makanan pada pasien
- Pengaturan 3J (Jenis, jadwal, jumlah)
Konseling
d. Monitoring dan evaluasi
4. Apa tujuan pasien dipuasakan?
5. Apa kandungan dari makanan cair DM 1 (200 ml) RS dan bagaimana kesesuaian makanan yang
diberikan RS?

F. HASIL BRAINSTORMING
1. Jenis DM meliputi ciri-cirinya ?
a) DM Tipe 1 (pada anak atau remaja)
- Etiologi : pancreas tidak bisa menghasilkan insulin, dari awal produksi insulin kurang,
ketergantungan pada insulin eksogen
- s/s : kurang insulin eksogen hipoglikemi, produksi bodyketon, dehidrasi, ketoasidosis,
terjadi penurunan BB
- Faktor resiko : genetic, BBLR, kelainan pancreas, aktifitas fisik
- Keterkaitan dengan masalah gizi : underweight, mual muntah, dehidrasi, gangguan
metabolisme karbohidrat dan lemak
b) DM Tipe 2 (setelah usia 40 tahun)
- Etiologi: sensitifitas insulin berkurang, pola makan dan kebiasaan individu, kelebihan
BB/obes  tubuh bisa menghasilkan insulin tapi lemak menolak insulin
Cadangan insulin berkurang tapi bisa mencegah ketoasiosis, pengawasan diet harus
ketat,ketergantungan insulin eksogen
- s/s : terjadi gangguan metabolic seperti glikosuria dan konsenkuensinya
c) Gestasional
- Etiologi : pada ibu hamil
- Bayi akan besar, anak beresiko DM
- Terjadi saat hamil saja, setelah hamil DM hilang atau beresiko DM tipe 2
(Dorland, kamus gizi)

4
2. Bagaimana keterkaitan DM tipe 1 dengan perut bernanah, tidak nafsu makan dan lemas, serta status
gizi pasien yang underweight?
a) Bernanah
- Glukosa darah tinggi berkumpul diluka  terjadi inflamasi
- Respon dari darah terhadap infeksi, pasien ada luka dan glukosa darah tinggi
- Bernanah tidak bisa sembuh karena gula darah tinggi
b) Nafsu makan kurang
Karena bau luka bernanah sehingga nafsu makan kurang
c) Lemas
- Glukosa tidak bisa masuk ke sel sehigga kurang bisa produksi ATP
- Eksresi urin berlebih dehidrasi , rasa haus lemas
d) Underweight
- Glukosa tidak bisa masuk sel karena kurang insulin  pembentukan ATP kurang  tubuh
tetap bisa produksi energi dengan memecah lemak  underweight
- Karena DM pasien terlalu membatasi makan  intake kurang
- Pemakaian insulin eksogen kurang tepat

3. Asuhan gizi tepat pada pasien?


a) Assessment :
ANTROPOMETRI
- LILA= 22.5 cm (N=23.5 cm) kurang
- TL = 44 cm
- Usia = 19 tahun
- Status gizi : kurang
BIOKIMIA
- GDS : 421 (N:<200) tinggi
- Leukosit : 16,8  tinggi karena terjadi infeksi
- Keton : 3+  tinggi
- Protein urin : 2+  tinggi
- Darah urin : 2+
- Neutrophil : 69,6
- Gas darah : PO2 = 148,8 ; PCO2 =5.7 ; PH : 7.1
FISIK KLINIS
- KU : lemah
- Tekanan Darah : 100/59 (N: 120/80) Rendah
- Nadi : 122 (<100) tinggi
5
- RR : 36 (N: 18-24) tinggi
- Sesak +
- Sariawan +
- Pharyngitis akut
- Sariawan + Pharyngitis akut  Susah menelan
DIETARY
Riwayat gizi sekarang
- 15 puasa,
- 16 diberi diet cair 1 kkal per ml, 4x sehari, @200cc
Riwayat gizi dahulu
- Makan tidak teratur : 1-2x sehari
- Nasi : >200gr/makan  tinggi karbohidrat
- Ayam : kentucky, fastfood (2-3x/mg @60gr)  tinggi karbohidrat dan lemak
- Nabati : tempe, tahu (3-4x/mg @1-2 ptg)
- Sayur : 3x/mg @25gr  harusnya tiap hari 2-3 porsi /hr, @1 porsi=1gelas=100gr
- Snack : gorengan 1-2x/hr, singkong keju 3-4x/mg @2potong, mie instan 2-3x/mg, chiki 4-
5/mg@1bks besar tinggi kh, lemak
- Minum : kopi instan 3x/mg @500 cc, cola 3x/mg@500cc  tinggi karbohidrat sederhana,
tinggi natrium
Setelah sakit :
- Nasi diganti jagung 100gr/makan (pasien selalu minta tambah)
- Lauk tahu tempe 1-2 potong/hari
- Sayur 2-3 sdm/hr  rendah serat, harusnya 2-3 porsi /hari, harusnya 1 gelas=100gr@1 porsi
- Satu bulan terakhir : minum jamu herbal 3 jerigen dan menghentikan penggunaan insulin 
DM kambuh karena penggunaan insulin dihentikan
- Pasien dan keluarga mendapat informasi terkait diet DM dari internet dan tetangga, namun
pasien tidak patuh  kurang terpercaya informasi sumbernya
OBAT
- KCl : 25 mEq dalam 500 cc ns 20ppm
- Insulatart : 0-10 IU
- Aktrapid : short acting 3x4 IU
- Sipro : 2x400mg
- Metoclop: 3x10mg
- Omeprazole : 1x40mg
- PCT : 3x500 mg
- Gentamicyn : 3x50 mg
6
- Nistasin : 3x1 ml
- Dextrose : 5,5 ns 16 ppm 99 kkal
EKOLOGI
- SPG peralatan masak 1 tahun terakhir
- 2 tahun lalu atlet baseball dikirim ke sby
- PP SBY-MLG : Saat PP pola makan berubah

b) Dignosa
1) Underweight disebabkan karena gangguan metabolism akibat DM Tipe 1 ditandai dengan
LILA kurang dari 23,5 cm
2) Ketidakcukupan intake oral disebabkan karena pharyngitis akut dan sariawan ditandai dengan
pasien lemas dan tidak nafsu makan
3) Ketidakcukupan intake serat disebabkan karena kurang konsumsi sayur ditandai dengan
intake sayur FFQ hanya 2-3 sdm/hari
4) Ketidaksiapan mengubah pola hidup disebabkan karena kepercayaan yang salah, ditandai
dengan pemberhentian penggunaan insulin eksogen dan konsumsi jamu herbal
5) Pembatasan zat giza spesifik karbohidrat , disebabkan karena penyakit pasien, ditandai
dengan GDS tinggi.
6) Perubahan nilai biokimia , disebabkan karena penyakit DM Tipe 1 ditandai dengan leukosit
tinggi dan GDS tinggi

c) Intervensi
DIETARY
1) Tujuan
membantu memperbaiki kebiasaan pola makan,mencapai kadar gula darah normal,
mengoptimalkan stat gizi, menyeimbangkan asupan makan dengan obat penurun
glukosa/insulin, memperbaiki, kondisi pasien, mempertahankan kadar lipida darah normal.
2) Prinsip
Tinggi serat, Rendah karbohidrat sederhana
3) Syarat
- Energi : 1900 kkal (berdasar jenis diet DM, dilihat dari AKG)
- Makro Nutrien
 KH : 60% diutamakan kompleks =285 gr
 protein :15% (cukup) = 71,25 gr protein dlm urin karena apa? Shg hrs dibatasi atau
ditingkatkan
 lemak : 25% = 52,78 gr
7
- Mikro Nutrien
 Vit C : 75 mg-100 mg , kalau tidak normal bisa naik 2x yaitu 200 mg
 Vit A : 500 RE
 Vit E : 15 Ug
 Mg : 270 mg, karena proteinuria
- Serat : 25 g/hari diutamakan serat larut air yaitu berasal dari sayur dan buah
- Kolesterol : <300mg
- Gula murni : maksimal 5% dari kebutuhan energi (jika gula darah terkendali), sebagai
bumbu boleh tapi hindari sebagai minuman
- Bentuk makanan cair karena pharingitis
4) Makanan yang dibatasi dan dianjurkan terkait DM tipe 1
Dibatasi
jeroan, hati, bebek, kopi, makanan berpengawet (kaleng) , seafood, gorengan, gula
sederhana (sirup, cake, gula pasir, permen), otak, minuman softdrink, Susu Kental Manis,
telur
Dianjurkan
Gula jagung, sayur, buah (apel), tempe, tahu, oatmeal, susu skim, gandum, kacang-kacangan
5) Tahapan pemberian makanan pada pasien?
a. Cair
b. Saring
c. Lunak : setelah faringitis dan sariawan membaik
d. Biasa
6) Bagaimana pengaturan 3J( jenis, jadwal, jumlah) pada pasien?
- Jenis : rendah GI
- Jadwal : disesuaikan dengan penggunaan insulin
- Jumlah : KH counting (15gr Karbohidrat per porsi)

KONSELING
- Bisa langsung dua arah karena termotivasi dan merasa bahwa penggunaan insulin dan
pengaturan diet penting
- Materi : pentingnya insulin eksogen , pengaturan makan 3J

d) Monitoring dan Evaluasi


- BB : 1x/mg
- LILA :
- Nilai biokim : keton, GDS, leukosit
8
- Kondisi fisik klinis : tiap hari
- Intake makan : dihabiskan atau tidak tiap makan
- Pengetahuan : kepahaman tentang materi (pre dan post test)

4. Apa tujuan pasien dipuasakan?


- Untuk mengetahui gula darah setelah puasa
- Menurunkan kadar hiperglikemia
- Cek gula darah puasa 8 jam

5. Apakah kandungan dari makanan cair DM 1 (200 ml) RS? Apakah pemberian makanan cair DM 1
sudah mencukupi kebutuhan ?
- Kandungan : bahan makanan, dan perhitungan energi
- 1kkal/ml = 800 kkal dari makanan cair
- Kebutuhan 1900 kkal
- Jadi intake < ½ dari kebutuhan (pemberian makanan tidak sesuai)

G. DAFTAR LEARNING OBJECTIVE


1. Jenis dan ciri-ciri Diabetes Mellitus :
a. DM Tipe 1
2. yang underweight
3. Asuhan gizi pada pasien meliputi :
a. Assessment : Antripometri, Biokimia, Clinical, Dietary dan Ekologi
b. Diagnosa gizi
c. Intervensi gizi :
Dietary
- Tujuan
- Prinsip
- Syarat
- Makanan yang dibatasi dan dianjurkan terkait DM tipe 1
- Tahapan pemberian makanan pada pasien
- Pengaturan 3J (Jenis, jadwal, jumlah)
Konseling
d. Monitoring dan evaluasi
6. Tujuan pasien dipuasakan
7. Kandungan dari makanan cair DM 1 (200 ml) RS dan kesesuaian makanan yang diberikan RS

9
H. PEMBAHASAN
1. Jenis dan ciri-ciri Diabetes Mellitus tipe 1 :
DM Tipe 1 (sering terjadi pada anak atau remaja)
- Etiologi :
1. Imun mediated diabetes : sistem imun menyerang sel beta, sehingga pancreas tidak bisa
menghasilkan insulin
2. Idiopatik : belum diketahui penyebabnya

- Gejala dan tanda :


1. Sering kencing (poliuria) yang terkadang disertai dengan protein uria. Adanya protein uria
bisa menyebabkan dehidrasi dan ketidak seimbangan elektrolit sehingga dapat
menyebabkan kulit kering, rasa tertusuk pada kulit dan terjadinya infeksi
2. Sering lapar (polifagia)
3. Sering haus (polidipsi)
4. Penurunan berat badan dalam waktu cepat yaitu bisa mencapai 1-2 minggu
5. Nilai GDS >200 mg
6. Nilai GDP lebih dari normal
7. Nafsu makan kurang, lemah, mata kabur luka sulit sembuh
8. Hiperglikemia kronik, ketonemia, glukosuria
9. Rentan terkena ketoasidosis yang menyebabkan pernapasan bau keton dan bisa
menyebabkan koma

- Komplikasi DM:
1. Makrovaskular : ateri koronaria, kelainan pembuluh perifer, kelainan serebrovaskuler
2. Mikrovaskular : retinopati, nefropati
3. Neuropati
(Mahan and Stump, 2008)

- Faktor resiko :
1. Genetic : gen yang berhubungan dengan protein HLA (Human Leukosit Antigen)
2. Faktor lingkungan : makanan, virus (coxasckievirusB, citomegalovirus, herpes, rubella)
3. Keadaan stress, prematurity , status sosial ekonomi
4. Anak-anak lebih beresiko
5. Resiko terbesar pada autoimun

10
6. Kurangnya sinar matahari berpengaruh pada rendahnya pembentukan vitamin D. Vitamin
D adalah zat yang membantu dalam sekresi insulin
7. Fakor kebersihan yaitu jika dipapar bakteri dan virus berhubungan dengan potensi
menderita DM
8. Pemberian susu formula kurang dari 6 bulan karena permukaan zat pada susu sapi mirip
dengan sel beta pancreas lalu menyebabkan sistem imun menduga permukaan sel beta
pancreas seperti benda asing
9. POP (eksposure oleh organic polutan resisten ) lingkungan yang berpolusi meningkatkan
resiko DM
10. Akselator yaitu terjadi jika pertumbuhan anak lebih cepat sehingga menekan sel beta
pancreas mengeluarkan insulin dalam pertumbuhannya
(National Institute of Diabetes, 2014 ; Herianis,2012)

- Keterkaitan dengan masalah gizi :


1. Berat badan turun disebabkan karena pemberian insulin yang tidak teratur sehingga
meningkatkan gangguan metabolism glukosa yang menyebabkan tubuh memecah zat gizi
lain sebagai energi (lipolysis) dan terjadilah penurunan masa lemak tubuh dan otot
2. Eating disorder biasanya terjadi pada remaja putri yaitu anorexia dan bulimia
(World Diabetes Foundation, 2009)

2. Keterkaitan DM tipe 1 dengan perut bernanah, tidak nafsu makan dan lemas, serta status gizi pasien
yang underweight :
a) Bernanah dan tidak sembuh-sembuh
Melakukan penyuntikan insulin kurang tepat sehigga menyebabkan infeksi di perut lalu
menimbulkan nanah. Infeksi disebabkan karena :
- Adanya peningkatan autoimun (disfungi fagosit) sehingga meskipun diberi antibiotic luka
tidak bisa sembuh
- Adanya darah yang mengandung glukosa kental sehingga protrombin susah menutup luka
- Kuman dan bakteri suka di tempat yang kadar gulanya tinggi, dan juga terjadi perfusi jaringan
dan aliran darah yang membawa O2 ke luka terhambat karena adanya osmolaritas darah yang
meningkat sehingga luka sembuhnya lama
(World Diabetes Foundation, 2009)

b) Nafsu makan berkurang


- Luka terjadi infeksi yang dapat membentuk benda keton. Benda keton memiliki bau yang
tidak enak senggingga bisa menyebabkan tidak nafsu makan
11
- Pharyngitis akut dan sariawan
- Efek smping aktrapid yang dapat menekan nafsu makan
- Hiperglikemi dapat meningkatkan tingginya jumlah urin sehingga menyebabkan sekresi saliva
turun dan perubahan pada rongga mulut lalu terjadi kesulitan mengunyah dan menelan
sehingga menurunkan nafsu makan
(Craig et al, 2009)

c) Lemas
- Pemecahan protein dan lemak jadi energy (ketoasidosis) menyebabkan dehidrasi dan
ketidakseimbangan elektrolit tubuh mengakibatkan lemas
- Nafsu makan turun berhubungan dengan intake makan turun dan gluconeogenesis sehingga
kebutuhan zat gizi tidak mencapai kebutuhan dan mengakibatkan timbulnya rasa lemas
- Kekurangan insulin menyebabkan glukosa tidak bisa masuk sel dan energi tidak bisa
terbentuk sehingga menimbulkan rasa lemas
- Indikatornya jika nilai HbA1c jika lebih dari 8 akan timbul gejala lemah
(IDAI, 2009 ; Craig et al, 2009)

d) Underweight
DM + pemberhentian insulin mengakibatkan defisiensi insulin yang dapat mengganggu
metabolism lemak dan protein sehingga terjadi penurunan berat badan.
(National Institute of Diabetes,2001)

3. Asuhan gizi pada pasien :


a. Assessment

DATA DASAR SINTESIS DATA

ANTROPOMETRI

 LILA= 22.5 cm (N=23.5 cm)  LILA kurang dari normal


 TL = 44 cm  Status gizi : kurang
 Usia = 19 tahun  % LILA = 78,9  underweight (cut off
kurang dri 90%)
 IMT (dengan LILA) : 18,05
(Underweight)
 TB Estimasi dengan rumus Chumlea
TB = (1,83XTL)-(0,24xU)-84,88

12
= (1,83X44)-(0,24x19)-84,88
= 160,84 cm
BBI Perkeni Wanita
BBI = (TB)2 x 21
= (160)2 x 21 = 54,3 kg

BIOKIMIA

 GDS : 421 (N :<200)  GDS tinggi


 Leukosit : 16,8 (N :<4.8-10.8)  Leukosit tinggi
 Keton : 3+ (harusnya (-) )  Keton tinggi
 Protein urin : 2+ (harusnya (-))  Protein tinggi
mikroalbuminuria (sekresi 0.05-0.2%)  Darah urun tinggi
 Darah urin : 2+ (harusnya (-) )  Neutrophil normal
 Neutrophil : 69,6 (35%-75%)  Asidosis metabolic ketoasidosis
 Gas darah diabetes: pH rendah, PO2 tinggi, PCO2
PO2 = 148,8 mmhg (N : 75-100 mmHg) tinggi

PCO2 =5.7 kpa (N : 3.5-4.5 kpa)

pH : 7.1 (N : 7.35-7,45)

(Kemenkes,2011)
FISIK KLINIS

 KU : lemah  Tekanan darah rendah


 Tekanan Darah : 100/59 (120/80)  Nadi tinggi
 Nadi : 122 (60-100x) T  RR tinggi
 RR : 36 (12-20x) T  Sesak, Sariawan, Pharyngitis akut
 Sesak +
 Sariawan +
 Pharyngitis akut
DIETARY

Riwayat gizi sekarang Riwayat gizi dahulu

 15 puasa,  Makan tidak teratur


 16 diberi diet cair 1 kkal per ml, 4x  Makanan pokok tinggi karbohidrat
sehari, @200cc  Protein hewani tinggi karbohidrat dan

13
lemak
 Sayur kurang karena harusnya tiap
Riwayat gizi dahulu
hari 2-3 porsi /hr, @1
 Makan tidak teratur : 1-2x sehari porsi=1gelas=100gr
 Nasi : >200gr/makan  Snack tinggi KH, lemak dan natrium
 Ayam : kentucky, fastfood (2-3x/mg  Minuman (kopi dan teh) tinggi
@60gr) karbohidrat sederhana, tinggi natrium
 Nabati : tempe, tahu (3-4x/mg @1-2
ptg)
Setelah sakit :
 Sayur : 3x/mg @25gr
 Snack : gorengan 1-2x/hr, singkong  Intake makanan pokok terlalu banyak
keju 3-4x/mg @2potong, mie instan 2- meski jenisnya lebih baik
3x/mg, chiki 4-5/mg@1bks besar  Sayur kurang harusnya 2-3 porsi /hari,
 Minum : kopi instan 3x/mg @500 cc, harusnya 1 gelas=100gr@1 porsi
cola 3x/mg@500cc  DM kambuh karena penggunaan
insulin dihentikan
Setelah sakit :  Kurang terpercaya informasi
 Nasi diganti jagung 100gr/makan sumbernya dan pasien tidak mau
(pasien selalu minta tambah) mengubah lifestyle
 Lauk tahu tempe 1-2 potong/hari
 Sayur 2-3 sdm/hr
 Satu bulan terakhir : minum jamu
herbal 3 jerigen dan menghentikan
penggunaan insulin
 Pasien dan keluarga mendapat
informasi terkait diet DM dari internet
dan tetangga, namun pasien tidak
patuh
OBAT

 KCl : 25 mEq dalam 500 cc ns 20ppm


 Insulatart : 0-10 IU
 Aktrapid : short acting 3x4 IU
 Sipro : 2x400mg
 Metoclop: 3x10mg
 Omeprazole : 1x40mg
14
 PCT : 3x500 mg
 Gentamicyn : 3x50 mg
 Nistasin : 3x1 ml
 Dextrose : 5,5 ns 16 ppm 99 kkal
EKOLOGI

 SPG peralatan masak 1 tahun terakhir Pola makan berubah


 2 tahun lalu atlet baseball dikirim ke
sby
 PP SBY-MLG

b. Diagnosa
1) (NI 2.1) Ketidakcukupan intake oral disebabkan karena pharyngitis akut dan sariawan ditandai
dengan penurunan nafsu makan
2) (NC 2.2) Perubahan nilai laboratorium disebabkan karena DM tipe 1 ditandai dengan GDS
tinggi GDS tinggi, leukosit tinggi keton tinggi,protein urin tinggi,darah urun tinggi, ph rendah,
PO2 tinggi, PCO2 tinggi
3) (NC 1.) Susah menelan disebabkan karena pharyngitis akut ditandai dengan pasien diberi
makanan cair
4) (NC 3.1) Underweight disebabkan karena gangguan metabolisme karena DM tipe 1 ditandai
dengan LILA <90% dan IMT dari LILA 18.05
5) (NB 1.4) Pengawasan diri kurang disebabkan ketidaksiapan merubah pola hidup terkait
penyakit DM tipe 1 ditandai dengan pemberhentian penggunaan insulin, underweight, GDS
tinggi, penggunaan jamu herbal dan intake serat rendah

c. Intervensi
Intervensi terkait gizi yang diberikan :
1) (ND 1) Meals and snack : terkait dietary
2) (C1) Theoritical basic approach : bahaya jika tidak pakai insulin, perbedaan DM tipe 1 dengan
tipe lainnya
3) (C2) Strategy : perencanaan bersama mengenai diet disesuaikan kebiasaan pasien,
membangun sikap positif, logis
4) (RC 1) Koordinasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter dan perawat): perubahan
laboratorium dan fisik klinis

15
DIETARY
1. Tujuan
- Cegah dan menghindari terjadinya komplikasi akut pada pasien yang menggunakan
insulin (contohnya hipoglikemi)
- Memenuhi kebutuhan gizi
- Meningkatkan status gizi menjadi normal
- Mengoptimalkan glukosa darah
- Mengurangi keluhan pasien
2. Prinsip : Rendah GI
Pemesanan diet : Diet DM (memperhatikan 3J)
3. Syarat
- Energi :
Rumus perkeni dengan BBI=54.3
E basal : 25 kkal x (BBI=54,3 kg) = 1357,5
K. Aktivitas 5% x 1357,5 = 67,9
K. Stress 20% x 1357,5 = 271,5
K. Status Gizi 105 x 1357,5 = 135,75 +
1832,65

- Makronutrien
a) Karbohidrat : 60% (275.48 gr)
Meghitung karbohidrat dulu lalu menghitung insulin
Insulin :
 Aktrapid ½ jam sebelum makan tahan 8 jam short acting (tiap makan)
 Insulatart merupakan long acting (sebelum tidur)
Pembagian karbohidrat tiap waktu makan dan jumlah insulinnya:
 Pagi 20% (55,09 gr/15 = 3.67 ≈ 4 unit insulin)
 snack 1 10% (27,5 gr/15 = 1.83 ≈ 2 unit insulin)
 siang 25% (68,87 gr/15 = 4.5 ≈ 4 unit insulin)
 snack 10% (27,5 gr = 1.83 ≈ 2 unit insulin)
 malam 25% (68,87 gr = 4.5 ≈ 4 unit insulin)
 snack malam 10% (27,5 gr = 1.83 ≈ 2 unit insulin)
b) Protein : 15% (68,7 gr)
c) Lemak : 25% (50,9 gr)
Kolesterol <200mg , Trans Fatty Acid tidak diperbolehkan , SAFA <7%

16
- Mikro Nutrien
Antioksidan :
a) Vitamin a (beta karoten)
b) Vitamin c (200 mg/hr) terkait sariawan dan dm
c) Vitamin e (15mg/hr)
d) Chromium : 20-30 Ug/hr : menjaga metabolisme glukosa
e) Mg : 310 mg/hr : mengontrol glikemic
f) Selenium : mencegah komplikasi dm
g) Vitamin D : memperbaiki sensitivitas dan sekresi insulin
- Serat : 15gr serat /1000 kkal  27.5 gr (serat larut air diutamakan)
- Porsi kecil tapi sering karena disfagia
- Penggunaan gula murni hanya sebagai bumbu
- Pemanis yang tidak boleh adalah fruktosa karena berpengaruh pada lemak darah
- Pemanis lain boleh tapi tidak boleh melebihi ADI

4. Makanan yang dibatasi dan dianjurkan terkait DM tipe 1


DIBATASI DIANJURKAN

sawo, mangga jeruk, rambutan, ayam tanpa kulit, susu skim, tempe,
durian, anggur, tinggi natrium (ikan nasi, roti mie,kentang, ubi sayur,
asin, telur asin, makanan kaleng), ketimun kol labu air,papaya,
cake, fastfood, gorengan, skm, kedondong, pisang apel tomat ,
softdrink, eskrim, dodol,sirup, jelly, minyak zaitu, alpukat
semangka *diolah dengan dikukus,
rebus,panggang,setup

(Mahan and stump, 2008 ; Connell, 2011 ; Perkeni, 2011)

5. Tahapan pemberian makanan pada pasien


- Cair (kental/penuh)  saring  lunak  biasa
- Dipenuhi kebutuhan basalnya terlebih dahulu
- Setelah energy basal tercukupi lalu ditingkatkan hingga mencapai kebutuhan

6. Pengaturan 3J (Jenis, jadwal, jumlah)


a. Jenis
Sumber karbohidrat kompleks, rendah GI, sumber lemak dibatasi dan mudah dicerna
17
b. Jadwal
Diberi 3x makan utama porsi besar dan 3x snack , pemberian 3 jam sekali
c. Jumlah
Harus habis sesuai kebutuhan pasien
Menggunakan Carbohidrate Counting
1. Pilih makanan yang sehat sesuai kebiasaan
2. Focus ke karbohidrat : focus makanan yang mengandung karbohidrat
3. Menentukan goal karbohidrat : perencanaan sesuai kebiasaan makan
Tentukan energy sehari  distribusikan karbohidrat dalam frekuensi makan 
perhitungan karbohidrat persajian
4. Tentukan carbohidrat content melalui food record
(Canada Dietary Association, 2008)

KONSELING
Materi yang diberikan kepada pasien :
Tidak boleh memberhentikan insulin pengaturan pola makan, hambatan menjalankan diet,
motivasi, memberikan keterampilan penanganan DM tipe 1, memberi pemahaman yang benar
terkait penyakit dan komplikasinya

d. Monitoring dan Evaluasi


- (NI 2) Intake pasien : terpenuhi minimal 75% per hari dengan cara study plate waste
- (BD1.5) GDS : tiap hari tiap 30 menit
- (F 1.1) Menimbang berat badan : seminggu sekali
- (BD 1.2) Profil urin : melihat albuminuria
- (FH 4.2) Believe and attitude : pemahaman materi konseling
- (S 3.1) Gejala keluhan : tiap hari sampai sesak, faringitis berkurang
- Kadar hba1c

4. Tujuan pasien dipuasakan :


- Penilaian keadaan fisik
- Penilaian control metabolic
- Identifikasi gejala dehidrasi, hipoglikemi, komplikasi
- Test toleransi glukosa (malam dipuasakan pagi ditest , pagi diberi glukosa maksimal 75 gr dicairkan
di 200 ml air)
(World diabetes insulin 2008)

18
5. Kandungan dari makanan cair DM 1 (200 ml) RS
- Setelah puasa diberi 200 ml (glukosa maksimal 75 gr dicairkan di 200 ml air, mengandung 100 gr
KH) tujuannya untuk mengetahui GD -post pandrial
Energy = 1kkal/ml
Protein = 15%
Lemak = 25%
Kh = 60%
Osmolaritas = <4000
- Makanan cair yang diberi RS adalah 1kkal/ml x 200ml x 4= 800 kkal dari makanan cair
Kebutuhan 1832,65 kkal
Jadi intake kurang yaitu hanya 43% dari kebutuhan

19
I. HIPOTESIS
DISKUSI KELOMPOK 1

Genetik BBLR Kelainan pangkreas

Produksi Insulin < Sel β tidak bisa memproduksi insulin

DM tipe I

Intervensi Dokter Puasa  GDP Ahli Gizi

Diet cair 200 cc


Asuhan Gizi
Obat

Insulin

Assessment Diagnosis Intervensi Monev

A = Underweight  Intake oral kurang 1. Dietary  BB


 Underweight  Tujuan  Pola makan
B = gds >, leukosit
>, urin darah >,  Susah mengubah  Prinsip  Pengetahuan
keton urin > pola hidup.  Syarat  Nilai Biokimia
 Pembatasan KH  Tahap  Intake makan
C = tek darah (R),
RR (T),  Perubahan  Jadwal  Fisik klinis
sesak, lemah biokimia  Jumlah
 Jenis
D = tinggi serat
2. Konseling
tinggi KH
seserhana.

20
DISKUSI KELOMPOK 2

Keterkaitan dengan Masalah Gizi : Faktor resiko : Paparan matahari,


Berat badan ↓, Nafsu makan ↓ susu sapi, kebersihan, genetik,
lingkungan

DM Tipe 1

Sign & Symptom : Poliuria, Etiologi : Pasien stress, imun,


BB ↓, hiperglikemia, idiopatik
Ahli Gizi
Ketonuria, Glikosuria

Asuhan Gizi

Assesment Diagnosa Intervensi Monev

A = Underweight  NI-2.1 Ketidak  Tujuan : Mencegah  NI.2 Intake pasien


cukupan Intake komplikasi min 75 %
B = PO2,PCO2  Prinsip : Rendah GI  F.I-1 Menimbang BB
Oral
(ketoasidosis  Syarat :  GD-1.2 Profil urin
 NB-1.4
diabetik) Makro : KH  60%,  F.H-4.2 Believe &
Pengawasan diri
C = Nadi & TD ↑ kurang P15%, L 25% attitude
 NC-2.2 Mikro : Vit A,C,E,
D = ↑ serat & ↑ Kromium, Se, Mg,
Peningkatan
KH sederhana Vit D
nilai lab
 NC-3.1  3J :
Underweight Jenis : Rendah GI
Jadwal : @3jam, 3X
makan utama & 8
snsck
Jumlah : sesuai
kebutuhan.

21
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KESIMPULAN
Pada kasus ini, pasien remaja mendapat diagnosa medis yaitu diabetes mellitus tipe 1. Diabetes
mellitus tipe 1 disebabkan karena adanya kelainan pada imun mediated diabetes yaitu sistem imun
menyerang sel beta, sehingga pancreas tidak bisa menghasilkan insulin sehingga dapat menyebabkan
pasien dapat mengalami kenaikan gula darah, luka bernanah dan tidak sembuh-sembuh yang disebabkan
karena kuman dan bakteri suka di tempat yang kadar gulanya tinggi sehingga terjadi perfusi jaringan dan
aliran darah dan pasien underweight karena pemberhentian insulin mengakibatkan defisiensi insulin yang
dapat mengganggu metabolism lemak dan protein sehingga terjadi penurunan berat badan. Disini ahli
gizi berperan dalam merancang, melakukan dan memonitoring diet pasien. Dari hasil perhitungan
didapatkan bahwa diet rumahsakit hanya mencukupi 43% dari total kebutuhan pasien sehingga
pemenuhan kebutuhan gizi masih kurang sehingga ahli gizi memberikan intervensi berupa makanan cair
yang energinya mencukupi kebutuhan. Karena pasien menderita DM maka diberikan diet dengan prinsip
3J yaitu taat jumlah, jenis dan jadwal. Taat jumlah yaitu jumlah intake karbohidrat harus diseimbangkan
dengan insulin yang disuntikkan (menggunakan carbohydrate counting). Jenis makanan harus yang
mengandung indeks glikemik yang rendah, serta jadwal makan diberikan porsi kecil tapi sering yaitu 3x
makan utama dan 3 kali snack, pemberian makanan tiap 30 menit.

REKOMENDASI
Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa
tentang asuhan gizi khususnya tentang cara merancang, melaksanakan dan monev intervensi yang
telah dilakukan untuk pasien remaja dengan penyakit Diabetes Mellitus tipe 1. Diharapkan dengan
adanya skenario ini dapat mempermudah mahasiswa dalam proses belajar dan memahami lebih
dalam tentang asuhan gizi untuk pasien DM tipe 1 dan merancang makanan yang tepat sesuai prinsip
3J.

22
REFERENSI / DAFTAR PUSTAKA

Mahan And Stump. 2008. Krauses’s Food And Nutrition Theraphy . International Edition

Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2009. Konsensus Nasional Pengelolaan DM Tipe 1 Endokrinologi Anak Dan
Remaja

Kemenkes. 2011. Pedoman Pelaksanaan Gizi Klinik

Canadian Diabetes Association. 2008. Guideline For The National Management Of Dm. Canadian Journal Of
Diabetes Care

Canadian Diabetic Association. 2008. Basic Carbohydrate Counting For Diabetes Management

Heriyannis, Homenta. 2012. Pembahasan Diabetes Mellitus Tipe 1. Faktultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Connel, Bellinda. 2011. Select Vitamins And Minerals In The Management Of Diabetes

National Institute Of Diabetes. 2014. The Cause Of Diabetes

Craig, Wolfsdorf Et All. 2009. Diabetic Ketoacidosis In Children And Adolescent With Diabetes . Pediatric
Diabetes 2009 Supl 12: 118-133

World Diabetes Foundation. 2009. The Treatment Of Diabetic Mellitus Type 1

23
TIMPENYUSUN
A. KETUA
DWI AULIA TYAS PUSPITO 125070300111001

B. SEKRETARIS
HERWINDA KUSUMA R 125070300111003
APRILIAWAN H 125070307111005

C. ANGGOTA

1. DWI AULIA TYAS PUSPITO 125070300111001


2. RANI YOUNINGSIH 125070300111002
3. HERWINDA KUSUMA R 125070300111003
4. FILDZAH BADZLINA 125070300111004
5. ZUNIA NGESTI R 125070300111005
6. DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006
7. ULFA ANGGRAINI M 125070300111007
8. NUR MAULANI A S 125070307111018
9. ROMIZAH HARUN 125070307111019
10. SHARIRA RAMADHANI 125070307111020
11. ASTER ASIAN GRACE P 125070307111021
12. RAHMAWATI 125070307111022
13. MERISA 125070307111023
14. RAHMAWATI 125070307111022

a. FASILITATOR
Indri

b. PROSES DISKUSI
1. KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI
- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai.
- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau permasalahan yang
terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya.
- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi.
- Mampu membuat mahasiswa berpikir kritis serta lebih aktif dalam proses diskusi
2. KOMPETENSI / HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI

24
- Mahasiswa mampu menentukan dan melakukan asuhan gizi yang tepat untuk pasien diabetes mellitus
tipe 1
- Mahasiswa lebih paham terkait penyakit diabetes mellitus tipe 1 dan lebih paham tentang asuhan gizi
yang tepat serta proses monitoring dan evaluasi terkait penyakit tersebut.

25

Anda mungkin juga menyukai