PROBLEM-BASED LEARNING
Grup A
DWI AULIA TYAS PUSPITO (125070300111001)
RANI YOUNINGSIH (125070300111002)
HERWINDA KUSUMA RAHAYU (125070300111003)
FILDZAH BADZLINA (125070300111004)
ZUNIA NGESTI R (125070300111005)
DEWI NOORSYALI HANDAYANI (125070300111006)
ULFA ANGGRAINI M (125070300111007)
NUR MAULANI A S (125070307111018)
ROMIZAH HARUN (125070307111019)
SHARIRA RAMADHANI (125070307111020)
ASTER ASIAN GRACE P (125070307111021)
RAHMAWATI (125070307111022)
MERISA (125070307111023)
APRILIAWAN H (125070307111005)
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………………………………………………… 1
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………………… 2
ISI……………………………………………………………………………………………………………………………………. 3
A. KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI……………………………………………………………………….. 3
B. SKENARIO……………………………………………………………………………………………………………….. 3
C. DAFTAR UNCLEAR TERM………………………………………………………………………………………… 3
D. CUES…………………………………………………………………………………………………………………….. 3
E. DAFTAR PROBLEM IDENTIFICATION...……………………………………………………………………. 3
F. HASIL BRAINSTORMING…………………………………………………………………………………………. 4
G. DAFTAR LEARNING OBJECTIVE………………………………………………………………………………. 9
H. PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVE…………………………………………………………………… 10
I. HIPOTESIS………………………………………………………………………………………………………………. 20
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI………………………………………………………………………………… 22
REFERENSI / DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………… 23
TIM PENYUSUN……………………………………………………………………………………………………………… 24
2
A. KOMPETENSI
CADE 33. Merancang dan melakukan asuhan gizi pada pasien berdasarkan status gizi pasien
B. SKENARIO
“Bagaimana Mengendalikan Sakit Saya Ini?”
Seorang remaja putri (Nn) 19 tahun mempunyai aktivitas bekerja freelance di marketing alat
kesehatan dan atlet baseball di daerahnya sedang tergolek sakit di RS. Masuk RS pada tanggal 15 April
2013. Sudah dua hari sejak tanggal 15 Nn merasa sangat lemas, dan tidak nafsu makan. Badan nampak
kurus. Tgl 15 April 2013 dipuasakan oleh dokter dan pada tanggal 16 pagi diminta mencoba makanan cair
DM rumah sakit @ 200 cc sebanyak 4 kali makan. Sejak setahun yang lalu Nn mendapat diagnosa DM,
type 1. Saat ini Nn di rawat di rumah sakit karena adanya luka bernanah di bagian perut nya yang tidak
kunjung sembuh.
F. HASIL BRAINSTORMING
1. Jenis DM meliputi ciri-cirinya ?
a) DM Tipe 1 (pada anak atau remaja)
- Etiologi : pancreas tidak bisa menghasilkan insulin, dari awal produksi insulin kurang,
ketergantungan pada insulin eksogen
- s/s : kurang insulin eksogen hipoglikemi, produksi bodyketon, dehidrasi, ketoasidosis,
terjadi penurunan BB
- Faktor resiko : genetic, BBLR, kelainan pancreas, aktifitas fisik
- Keterkaitan dengan masalah gizi : underweight, mual muntah, dehidrasi, gangguan
metabolisme karbohidrat dan lemak
b) DM Tipe 2 (setelah usia 40 tahun)
- Etiologi: sensitifitas insulin berkurang, pola makan dan kebiasaan individu, kelebihan
BB/obes tubuh bisa menghasilkan insulin tapi lemak menolak insulin
Cadangan insulin berkurang tapi bisa mencegah ketoasiosis, pengawasan diet harus
ketat,ketergantungan insulin eksogen
- s/s : terjadi gangguan metabolic seperti glikosuria dan konsenkuensinya
c) Gestasional
- Etiologi : pada ibu hamil
- Bayi akan besar, anak beresiko DM
- Terjadi saat hamil saja, setelah hamil DM hilang atau beresiko DM tipe 2
(Dorland, kamus gizi)
4
2. Bagaimana keterkaitan DM tipe 1 dengan perut bernanah, tidak nafsu makan dan lemas, serta status
gizi pasien yang underweight?
a) Bernanah
- Glukosa darah tinggi berkumpul diluka terjadi inflamasi
- Respon dari darah terhadap infeksi, pasien ada luka dan glukosa darah tinggi
- Bernanah tidak bisa sembuh karena gula darah tinggi
b) Nafsu makan kurang
Karena bau luka bernanah sehingga nafsu makan kurang
c) Lemas
- Glukosa tidak bisa masuk ke sel sehigga kurang bisa produksi ATP
- Eksresi urin berlebih dehidrasi , rasa haus lemas
d) Underweight
- Glukosa tidak bisa masuk sel karena kurang insulin pembentukan ATP kurang tubuh
tetap bisa produksi energi dengan memecah lemak underweight
- Karena DM pasien terlalu membatasi makan intake kurang
- Pemakaian insulin eksogen kurang tepat
b) Dignosa
1) Underweight disebabkan karena gangguan metabolism akibat DM Tipe 1 ditandai dengan
LILA kurang dari 23,5 cm
2) Ketidakcukupan intake oral disebabkan karena pharyngitis akut dan sariawan ditandai dengan
pasien lemas dan tidak nafsu makan
3) Ketidakcukupan intake serat disebabkan karena kurang konsumsi sayur ditandai dengan
intake sayur FFQ hanya 2-3 sdm/hari
4) Ketidaksiapan mengubah pola hidup disebabkan karena kepercayaan yang salah, ditandai
dengan pemberhentian penggunaan insulin eksogen dan konsumsi jamu herbal
5) Pembatasan zat giza spesifik karbohidrat , disebabkan karena penyakit pasien, ditandai
dengan GDS tinggi.
6) Perubahan nilai biokimia , disebabkan karena penyakit DM Tipe 1 ditandai dengan leukosit
tinggi dan GDS tinggi
c) Intervensi
DIETARY
1) Tujuan
membantu memperbaiki kebiasaan pola makan,mencapai kadar gula darah normal,
mengoptimalkan stat gizi, menyeimbangkan asupan makan dengan obat penurun
glukosa/insulin, memperbaiki, kondisi pasien, mempertahankan kadar lipida darah normal.
2) Prinsip
Tinggi serat, Rendah karbohidrat sederhana
3) Syarat
- Energi : 1900 kkal (berdasar jenis diet DM, dilihat dari AKG)
- Makro Nutrien
KH : 60% diutamakan kompleks =285 gr
protein :15% (cukup) = 71,25 gr protein dlm urin karena apa? Shg hrs dibatasi atau
ditingkatkan
lemak : 25% = 52,78 gr
7
- Mikro Nutrien
Vit C : 75 mg-100 mg , kalau tidak normal bisa naik 2x yaitu 200 mg
Vit A : 500 RE
Vit E : 15 Ug
Mg : 270 mg, karena proteinuria
- Serat : 25 g/hari diutamakan serat larut air yaitu berasal dari sayur dan buah
- Kolesterol : <300mg
- Gula murni : maksimal 5% dari kebutuhan energi (jika gula darah terkendali), sebagai
bumbu boleh tapi hindari sebagai minuman
- Bentuk makanan cair karena pharingitis
4) Makanan yang dibatasi dan dianjurkan terkait DM tipe 1
Dibatasi
jeroan, hati, bebek, kopi, makanan berpengawet (kaleng) , seafood, gorengan, gula
sederhana (sirup, cake, gula pasir, permen), otak, minuman softdrink, Susu Kental Manis,
telur
Dianjurkan
Gula jagung, sayur, buah (apel), tempe, tahu, oatmeal, susu skim, gandum, kacang-kacangan
5) Tahapan pemberian makanan pada pasien?
a. Cair
b. Saring
c. Lunak : setelah faringitis dan sariawan membaik
d. Biasa
6) Bagaimana pengaturan 3J( jenis, jadwal, jumlah) pada pasien?
- Jenis : rendah GI
- Jadwal : disesuaikan dengan penggunaan insulin
- Jumlah : KH counting (15gr Karbohidrat per porsi)
KONSELING
- Bisa langsung dua arah karena termotivasi dan merasa bahwa penggunaan insulin dan
pengaturan diet penting
- Materi : pentingnya insulin eksogen , pengaturan makan 3J
5. Apakah kandungan dari makanan cair DM 1 (200 ml) RS? Apakah pemberian makanan cair DM 1
sudah mencukupi kebutuhan ?
- Kandungan : bahan makanan, dan perhitungan energi
- 1kkal/ml = 800 kkal dari makanan cair
- Kebutuhan 1900 kkal
- Jadi intake < ½ dari kebutuhan (pemberian makanan tidak sesuai)
9
H. PEMBAHASAN
1. Jenis dan ciri-ciri Diabetes Mellitus tipe 1 :
DM Tipe 1 (sering terjadi pada anak atau remaja)
- Etiologi :
1. Imun mediated diabetes : sistem imun menyerang sel beta, sehingga pancreas tidak bisa
menghasilkan insulin
2. Idiopatik : belum diketahui penyebabnya
- Komplikasi DM:
1. Makrovaskular : ateri koronaria, kelainan pembuluh perifer, kelainan serebrovaskuler
2. Mikrovaskular : retinopati, nefropati
3. Neuropati
(Mahan and Stump, 2008)
- Faktor resiko :
1. Genetic : gen yang berhubungan dengan protein HLA (Human Leukosit Antigen)
2. Faktor lingkungan : makanan, virus (coxasckievirusB, citomegalovirus, herpes, rubella)
3. Keadaan stress, prematurity , status sosial ekonomi
4. Anak-anak lebih beresiko
5. Resiko terbesar pada autoimun
10
6. Kurangnya sinar matahari berpengaruh pada rendahnya pembentukan vitamin D. Vitamin
D adalah zat yang membantu dalam sekresi insulin
7. Fakor kebersihan yaitu jika dipapar bakteri dan virus berhubungan dengan potensi
menderita DM
8. Pemberian susu formula kurang dari 6 bulan karena permukaan zat pada susu sapi mirip
dengan sel beta pancreas lalu menyebabkan sistem imun menduga permukaan sel beta
pancreas seperti benda asing
9. POP (eksposure oleh organic polutan resisten ) lingkungan yang berpolusi meningkatkan
resiko DM
10. Akselator yaitu terjadi jika pertumbuhan anak lebih cepat sehingga menekan sel beta
pancreas mengeluarkan insulin dalam pertumbuhannya
(National Institute of Diabetes, 2014 ; Herianis,2012)
2. Keterkaitan DM tipe 1 dengan perut bernanah, tidak nafsu makan dan lemas, serta status gizi pasien
yang underweight :
a) Bernanah dan tidak sembuh-sembuh
Melakukan penyuntikan insulin kurang tepat sehigga menyebabkan infeksi di perut lalu
menimbulkan nanah. Infeksi disebabkan karena :
- Adanya peningkatan autoimun (disfungi fagosit) sehingga meskipun diberi antibiotic luka
tidak bisa sembuh
- Adanya darah yang mengandung glukosa kental sehingga protrombin susah menutup luka
- Kuman dan bakteri suka di tempat yang kadar gulanya tinggi, dan juga terjadi perfusi jaringan
dan aliran darah yang membawa O2 ke luka terhambat karena adanya osmolaritas darah yang
meningkat sehingga luka sembuhnya lama
(World Diabetes Foundation, 2009)
c) Lemas
- Pemecahan protein dan lemak jadi energy (ketoasidosis) menyebabkan dehidrasi dan
ketidakseimbangan elektrolit tubuh mengakibatkan lemas
- Nafsu makan turun berhubungan dengan intake makan turun dan gluconeogenesis sehingga
kebutuhan zat gizi tidak mencapai kebutuhan dan mengakibatkan timbulnya rasa lemas
- Kekurangan insulin menyebabkan glukosa tidak bisa masuk sel dan energi tidak bisa
terbentuk sehingga menimbulkan rasa lemas
- Indikatornya jika nilai HbA1c jika lebih dari 8 akan timbul gejala lemah
(IDAI, 2009 ; Craig et al, 2009)
d) Underweight
DM + pemberhentian insulin mengakibatkan defisiensi insulin yang dapat mengganggu
metabolism lemak dan protein sehingga terjadi penurunan berat badan.
(National Institute of Diabetes,2001)
ANTROPOMETRI
12
= (1,83X44)-(0,24x19)-84,88
= 160,84 cm
BBI Perkeni Wanita
BBI = (TB)2 x 21
= (160)2 x 21 = 54,3 kg
BIOKIMIA
pH : 7.1 (N : 7.35-7,45)
(Kemenkes,2011)
FISIK KLINIS
13
lemak
Sayur kurang karena harusnya tiap
Riwayat gizi dahulu
hari 2-3 porsi /hr, @1
Makan tidak teratur : 1-2x sehari porsi=1gelas=100gr
Nasi : >200gr/makan Snack tinggi KH, lemak dan natrium
Ayam : kentucky, fastfood (2-3x/mg Minuman (kopi dan teh) tinggi
@60gr) karbohidrat sederhana, tinggi natrium
Nabati : tempe, tahu (3-4x/mg @1-2
ptg)
Setelah sakit :
Sayur : 3x/mg @25gr
Snack : gorengan 1-2x/hr, singkong Intake makanan pokok terlalu banyak
keju 3-4x/mg @2potong, mie instan 2- meski jenisnya lebih baik
3x/mg, chiki 4-5/mg@1bks besar Sayur kurang harusnya 2-3 porsi /hari,
Minum : kopi instan 3x/mg @500 cc, harusnya 1 gelas=100gr@1 porsi
cola 3x/mg@500cc DM kambuh karena penggunaan
insulin dihentikan
Setelah sakit : Kurang terpercaya informasi
Nasi diganti jagung 100gr/makan sumbernya dan pasien tidak mau
(pasien selalu minta tambah) mengubah lifestyle
Lauk tahu tempe 1-2 potong/hari
Sayur 2-3 sdm/hr
Satu bulan terakhir : minum jamu
herbal 3 jerigen dan menghentikan
penggunaan insulin
Pasien dan keluarga mendapat
informasi terkait diet DM dari internet
dan tetangga, namun pasien tidak
patuh
OBAT
b. Diagnosa
1) (NI 2.1) Ketidakcukupan intake oral disebabkan karena pharyngitis akut dan sariawan ditandai
dengan penurunan nafsu makan
2) (NC 2.2) Perubahan nilai laboratorium disebabkan karena DM tipe 1 ditandai dengan GDS
tinggi GDS tinggi, leukosit tinggi keton tinggi,protein urin tinggi,darah urun tinggi, ph rendah,
PO2 tinggi, PCO2 tinggi
3) (NC 1.) Susah menelan disebabkan karena pharyngitis akut ditandai dengan pasien diberi
makanan cair
4) (NC 3.1) Underweight disebabkan karena gangguan metabolisme karena DM tipe 1 ditandai
dengan LILA <90% dan IMT dari LILA 18.05
5) (NB 1.4) Pengawasan diri kurang disebabkan ketidaksiapan merubah pola hidup terkait
penyakit DM tipe 1 ditandai dengan pemberhentian penggunaan insulin, underweight, GDS
tinggi, penggunaan jamu herbal dan intake serat rendah
c. Intervensi
Intervensi terkait gizi yang diberikan :
1) (ND 1) Meals and snack : terkait dietary
2) (C1) Theoritical basic approach : bahaya jika tidak pakai insulin, perbedaan DM tipe 1 dengan
tipe lainnya
3) (C2) Strategy : perencanaan bersama mengenai diet disesuaikan kebiasaan pasien,
membangun sikap positif, logis
4) (RC 1) Koordinasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter dan perawat): perubahan
laboratorium dan fisik klinis
15
DIETARY
1. Tujuan
- Cegah dan menghindari terjadinya komplikasi akut pada pasien yang menggunakan
insulin (contohnya hipoglikemi)
- Memenuhi kebutuhan gizi
- Meningkatkan status gizi menjadi normal
- Mengoptimalkan glukosa darah
- Mengurangi keluhan pasien
2. Prinsip : Rendah GI
Pemesanan diet : Diet DM (memperhatikan 3J)
3. Syarat
- Energi :
Rumus perkeni dengan BBI=54.3
E basal : 25 kkal x (BBI=54,3 kg) = 1357,5
K. Aktivitas 5% x 1357,5 = 67,9
K. Stress 20% x 1357,5 = 271,5
K. Status Gizi 105 x 1357,5 = 135,75 +
1832,65
- Makronutrien
a) Karbohidrat : 60% (275.48 gr)
Meghitung karbohidrat dulu lalu menghitung insulin
Insulin :
Aktrapid ½ jam sebelum makan tahan 8 jam short acting (tiap makan)
Insulatart merupakan long acting (sebelum tidur)
Pembagian karbohidrat tiap waktu makan dan jumlah insulinnya:
Pagi 20% (55,09 gr/15 = 3.67 ≈ 4 unit insulin)
snack 1 10% (27,5 gr/15 = 1.83 ≈ 2 unit insulin)
siang 25% (68,87 gr/15 = 4.5 ≈ 4 unit insulin)
snack 10% (27,5 gr = 1.83 ≈ 2 unit insulin)
malam 25% (68,87 gr = 4.5 ≈ 4 unit insulin)
snack malam 10% (27,5 gr = 1.83 ≈ 2 unit insulin)
b) Protein : 15% (68,7 gr)
c) Lemak : 25% (50,9 gr)
Kolesterol <200mg , Trans Fatty Acid tidak diperbolehkan , SAFA <7%
16
- Mikro Nutrien
Antioksidan :
a) Vitamin a (beta karoten)
b) Vitamin c (200 mg/hr) terkait sariawan dan dm
c) Vitamin e (15mg/hr)
d) Chromium : 20-30 Ug/hr : menjaga metabolisme glukosa
e) Mg : 310 mg/hr : mengontrol glikemic
f) Selenium : mencegah komplikasi dm
g) Vitamin D : memperbaiki sensitivitas dan sekresi insulin
- Serat : 15gr serat /1000 kkal 27.5 gr (serat larut air diutamakan)
- Porsi kecil tapi sering karena disfagia
- Penggunaan gula murni hanya sebagai bumbu
- Pemanis yang tidak boleh adalah fruktosa karena berpengaruh pada lemak darah
- Pemanis lain boleh tapi tidak boleh melebihi ADI
sawo, mangga jeruk, rambutan, ayam tanpa kulit, susu skim, tempe,
durian, anggur, tinggi natrium (ikan nasi, roti mie,kentang, ubi sayur,
asin, telur asin, makanan kaleng), ketimun kol labu air,papaya,
cake, fastfood, gorengan, skm, kedondong, pisang apel tomat ,
softdrink, eskrim, dodol,sirup, jelly, minyak zaitu, alpukat
semangka *diolah dengan dikukus,
rebus,panggang,setup
KONSELING
Materi yang diberikan kepada pasien :
Tidak boleh memberhentikan insulin pengaturan pola makan, hambatan menjalankan diet,
motivasi, memberikan keterampilan penanganan DM tipe 1, memberi pemahaman yang benar
terkait penyakit dan komplikasinya
18
5. Kandungan dari makanan cair DM 1 (200 ml) RS
- Setelah puasa diberi 200 ml (glukosa maksimal 75 gr dicairkan di 200 ml air, mengandung 100 gr
KH) tujuannya untuk mengetahui GD -post pandrial
Energy = 1kkal/ml
Protein = 15%
Lemak = 25%
Kh = 60%
Osmolaritas = <4000
- Makanan cair yang diberi RS adalah 1kkal/ml x 200ml x 4= 800 kkal dari makanan cair
Kebutuhan 1832,65 kkal
Jadi intake kurang yaitu hanya 43% dari kebutuhan
19
I. HIPOTESIS
DISKUSI KELOMPOK 1
DM tipe I
Insulin
20
DISKUSI KELOMPOK 2
DM Tipe 1
Asuhan Gizi
21
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
KESIMPULAN
Pada kasus ini, pasien remaja mendapat diagnosa medis yaitu diabetes mellitus tipe 1. Diabetes
mellitus tipe 1 disebabkan karena adanya kelainan pada imun mediated diabetes yaitu sistem imun
menyerang sel beta, sehingga pancreas tidak bisa menghasilkan insulin sehingga dapat menyebabkan
pasien dapat mengalami kenaikan gula darah, luka bernanah dan tidak sembuh-sembuh yang disebabkan
karena kuman dan bakteri suka di tempat yang kadar gulanya tinggi sehingga terjadi perfusi jaringan dan
aliran darah dan pasien underweight karena pemberhentian insulin mengakibatkan defisiensi insulin yang
dapat mengganggu metabolism lemak dan protein sehingga terjadi penurunan berat badan. Disini ahli
gizi berperan dalam merancang, melakukan dan memonitoring diet pasien. Dari hasil perhitungan
didapatkan bahwa diet rumahsakit hanya mencukupi 43% dari total kebutuhan pasien sehingga
pemenuhan kebutuhan gizi masih kurang sehingga ahli gizi memberikan intervensi berupa makanan cair
yang energinya mencukupi kebutuhan. Karena pasien menderita DM maka diberikan diet dengan prinsip
3J yaitu taat jumlah, jenis dan jadwal. Taat jumlah yaitu jumlah intake karbohidrat harus diseimbangkan
dengan insulin yang disuntikkan (menggunakan carbohydrate counting). Jenis makanan harus yang
mengandung indeks glikemik yang rendah, serta jadwal makan diberikan porsi kecil tapi sering yaitu 3x
makan utama dan 3 kali snack, pemberian makanan tiap 30 menit.
REKOMENDASI
Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa
tentang asuhan gizi khususnya tentang cara merancang, melaksanakan dan monev intervensi yang
telah dilakukan untuk pasien remaja dengan penyakit Diabetes Mellitus tipe 1. Diharapkan dengan
adanya skenario ini dapat mempermudah mahasiswa dalam proses belajar dan memahami lebih
dalam tentang asuhan gizi untuk pasien DM tipe 1 dan merancang makanan yang tepat sesuai prinsip
3J.
22
REFERENSI / DAFTAR PUSTAKA
Mahan And Stump. 2008. Krauses’s Food And Nutrition Theraphy . International Edition
Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2009. Konsensus Nasional Pengelolaan DM Tipe 1 Endokrinologi Anak Dan
Remaja
Canadian Diabetes Association. 2008. Guideline For The National Management Of Dm. Canadian Journal Of
Diabetes Care
Canadian Diabetic Association. 2008. Basic Carbohydrate Counting For Diabetes Management
Heriyannis, Homenta. 2012. Pembahasan Diabetes Mellitus Tipe 1. Faktultas Kedokteran Universitas Brawijaya
Connel, Bellinda. 2011. Select Vitamins And Minerals In The Management Of Diabetes
Craig, Wolfsdorf Et All. 2009. Diabetic Ketoacidosis In Children And Adolescent With Diabetes . Pediatric
Diabetes 2009 Supl 12: 118-133
23
TIMPENYUSUN
A. KETUA
DWI AULIA TYAS PUSPITO 125070300111001
B. SEKRETARIS
HERWINDA KUSUMA R 125070300111003
APRILIAWAN H 125070307111005
C. ANGGOTA
a. FASILITATOR
Indri
b. PROSES DISKUSI
1. KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI
- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai.
- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau permasalahan yang
terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya.
- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi.
- Mampu membuat mahasiswa berpikir kritis serta lebih aktif dalam proses diskusi
2. KOMPETENSI / HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI
24
- Mahasiswa mampu menentukan dan melakukan asuhan gizi yang tepat untuk pasien diabetes mellitus
tipe 1
- Mahasiswa lebih paham terkait penyakit diabetes mellitus tipe 1 dan lebih paham tentang asuhan gizi
yang tepat serta proses monitoring dan evaluasi terkait penyakit tersebut.
25