Disusun oleh :
1. Nadila Okti Fariza (1614301024)
2. Indana Zulfa (1614301025)
3. Nesia Dwi Agustina (1614301026)
4. Adhaini Widyawati (1614301027)
5. Ningsih (1614301028)
6. Addinatul Muqtadiroh (1614301029)
7. Dandy Putra Surya (1614301030)
8. Feby Dwi Jayanti (1614301031)
9. Fictor Yusman Agung (1614301032)
JURUSAN KEPERAWATAN
T.A 2017/2018
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala karunia yang Allah berikan
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Makalah ini disusun dalam
rangka pembelajaran mata kuliah Manajemen dan Kepemimpinan dalam
Keperawatan dengan submateri makalah “Pelaksanaan Manajemen Keperawatan
Dengan Konsep Motivasi”
Semoga dengan makalah yang kami buat ini dapat menambah pengetahuan
dan pemahaman kita semua tentang Pelaksanaan Manajemen Keperawatan Dengan
Konsep Motivasi. Kami sebagai penyusun mengharapkan kritik dan saran yang dapat
membantu kami.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Motivasi adalah suatu dorongan terhadap diri kita agar kita melakukan sesuatu
hal. Dorongan yang kita dapat itu bisa bersumber dari mana saja, entah itu dari diri
kita sendiri atu pun dari hal atau orang lain. Dorongan yang kita sebut motivasi itu
juga yang menjadi suatu sumber tenaga dalam kita mengerjakan suatu hal agar kita
mencapai suatu tujuan yang kita inginkan. Dalam hal ini kegiatan yang kita lakukan
dapat berbentuk negatif ataupun positif meskipun motivasi kita semua awalnya
“baik”.
berprestasi, motivasi agresi, motivasi berafiliasi, dan lain-lain. Dalam hal ini motivasi
berprestasi yang akan menjadi topik utamanya. Hal itu dikarenakan motivasi inilah
Setiap lingkungan kerja kita selalu berhadapan dengan kondisi mental yang
lemah dan pada saat itu kita bisa mendapatkan masukan atau saran yang dapat
membangkitkan semangat kita kembali. Dalam kehidupan ini kita selalu memotivasi
diri kita untuk lebih dari orang lain, tidak hanya di dunia kerja saja kita harus di
ada seorang pun yang beraktivitas tanpa motivasi. Tidak ada motivasi berarti tidak
ada kegiatan. Agar peranan motivasi lebih optimal, maka prinsip-prinsip motivasi
1
Banyak istilah yang digunakan untuk menyebut motivasi (motivation) atau
motif, antara lain kebutuhan (need), desakan (urge), keinginan (wish), dan dorongan
(drive). Dalam hal ini akan digunakan istilah motivasi, yang diartikan sebagai
melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Motivasi yang ada pada
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
stimulus (pendorong). Stimulus (pendorong) itu sendiri ada dua macam, yaitu:
3
High Class yang berupa tarikan (pull).
yang besar dan akan membangkitkan rasa semangat dalam diri seseorang.
Sebagai contoh : sebuah mobil yang mogok, jika didorong saja hanya akan
bergerak lambat. Lain halnya jika ditambah dengan tarikan. Mobil itu akan
juang yang tinggi jika mendapat dorongan dan kesadaran dari dalam dirinya
sendiri. Tetapi semangat juang itu akan bertambah tinggi jika mendapat
tarikan dari luar, seperti dorongan semangat dari keluarga, teman, atau yang
lainnya.
motivasi di level ini hanya akan mempengaruhi peserta saat duduk dan
4
2. Level Mindset
menciptakan semangat dan motivasi untuk diri sendiri. Level ini lebih
tinggi daripada sebelumnya, karena pada level ini kita sudah mampu
mengatur apa-apa saja yang menjadi bahan bakar semangat dan alasan
Kenapa disebut level tertinggi, karena pada level ini, seseorang yang
dengan baik, ia akan menjadi energy untuk yang lainnya. Artinya, disaat
dorongan atau semangat kerja. Motivasi atau dorongan untuk bekerja ini sangat
dari para karyawan atau pekerja untuk bekerja sama bagi kepentingan perusahaan
5
maka tujuan yang telah ditetapkan tidak akan tercapai. Sebaliknya apabila
terdapat motivasi yang besar dari para karyawan maka hal tersebut merupakan
berikut :
6
Berikut adalah beberapa catatan untuk mendukung dan memotivasi
karyawan agar mereka dapat perform dengan pekerjaannya dan mencapai tujuan
yang diinginkan:
Usaha
pekerjaannya
Ketekunan
1. Motivasi Intrinsik
menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam
diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai
contoh seseorang yang senang membaca, tidak usah ada yang menyuruh atau
kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya (misalnya kegiatan
belajar), maka yang dimaksud dengan motivasi intrinsik ini adalah ingin
berubah tingkah lakunya secara konstruktif, tidak karena tujuan yang lain-lain.
“intrinsik motivations are inherent in the learning situations and meet pupil-
7
needs and purposes”. Itulah sebabnya motivasi intrinsik dapat juga dikatakan
diteruskan berdasarkan suatu dorongan dari dalam diri dan secara mutlak
2. Motivasi Ekstrinsik
karena adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh itu seseorang itu belajar,
karena tahu besok paginya akan ujian dengan harapan akan mendapatkan nilai
tetapi ingin mendapatkan nilai yang baik,atau agar mendapat hadiah. Jadi
kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya, tidak secara
langsung bergayut dengan esensi apa yang dilakukannyn itu. Oleh karena itu
dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.
8
Motivasi Positif adalah Manajer memotivasi (merangsang) bawahan
standar.
bekerja bawahan dalam waktu pendek akan meningkat karena mereka takut
3. Motivasi terdesak
Malayu S.P. Hasibuan (2005:149), mengatakan bahwa ada dua metode motivasi
9
atau kelancaran tugas sehingga para karyawan betah dan bersemangat
sebagai berikut :
1. Tujuan
2. Mengetahui kepentingan
karyawan dan tidak hanya melihat dari sudut kepentingan pimpinan atau
perusahaan saja.
3. Komunikasi efektif
bawahan. Bawahan harus mengetahui apa yang akan diperolehnya dan syarat
4. Integrasi tujuan
10
dan tujuan karyawan harus disatukan dan untuk itu penting adanya
penyesuaian motivasi.
5. Fasilitas
6. Team Work
Manajer harus membentuk Team work yang terkoordinasi baik yang bisa
1. Model Tradisional
atau mencapai hasil kerja yang sempurna, semakin besar penghasilan mereka.
11
3. Model Sumber Daya Manusia
yang sangat beraneka ragam, bukan hanya motivasi karena uang ataupn
mempunyai arti dalam bekerja. Tugas manajer dalam model ini, bukanlah
menyuap para karyawan dengan upah atau uang saja tetapi juga untuk
bekerja serta hasil apa yang diperolehnya. Jika bekerja baik saat ini maka,
hasilnya akan diperoleh baik untuk hari esok. Jadi hasil yang tercermin dalam
A. Teori kebutuhan
hakekatnya adalah kebutuhan fisik maupun psikis. Oleh karena itu menurut
12
a. Kebutuhan fisiologis
yaitu :
dalam bagian tubuh hampir 90% dari total berat badan tubuh.
hari terpenuhi
b. Kebutuhan rasa aman dan perlindungan (Safely and Security) adalah aman
13
Kebutuhan perlindungan diri dari udara dingin, panas, kecelakaan dan
infeksi
Bebas dari perasaan terancam karena pengalaman yang baru dan asing.
lingkungan sosial.
Kompeten
potensi diri)
Tidak emosional
14
Mempunyai dedikasi yang tinggi, kreatif dan mempunyai kepercayaan
2. Teori ERG
Teori ERG adalah teori motivasi yang menyatakan bahwa orang
bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan tentang eksistensi
(Exsistence,kebutuhan mendasar dari Maslow), kebutuhan keterkaitan
(Relatedness, kebutuhan hubungan antar pribadi) dan kebutuhan
pertumbuhan(Growth, kebutuhan akan kreativitas pribadi atau pengaruh
produktif). Teori ERG menyatakan bahwa jikajika kebutuhan yang lebih
tinggi mengalami kekecewaan, kebutuhan yang lebih rendah akan kembali,
walaupun sudah terpuaskan.
15
humanistik, penganbilan keputusan bersama, Supervisi secara tidak langsung,
motivasi lebih pada human.
D. Teori keadilan
Teori keadilan didasarkan pada asumsi bahwa faktor utama dalam
motivasi pekaryaan adalah evaluasi individu atau keadilan dari penghargaan
yang diterima. Individu akan termotivasi jika hal yang mereka dapatkan
seimbang dengan usaha yang mereka kerjakan.
E. Teori harapan
Teori ini menyatakan cara memilih dan bertindak dari berbagai
alternatif tingkah laku, berdasarkan harapannya apakah ada keuntungan yang
diperoleh dari tiap tingkah laku.
Teori harapan berpikir atas dasar :
Harapan Hasil Prestasi
Individu mengharapkan konsekuensi tertentu dari tingkah laku
mereka. Harapan ini natinya akan memengaruhi keputusan tentang
bagaimana cara mereka bertingkah laku.
Valensi
16
Hasil dari suatu tingkah laku tertentu mempunyai valensi atau
kekuatan untuk memotivasi. Valensi ini bervariasi dari satu individu ke
individu yang lain.
Harapan Prestasi Usaha
Harapan orang mengenai tingkat keberhasilan mereka dalam
melaksanakan tugas yang sulit akan berpengaruh pada tingkah laku.
Tingkah laku seseorang sampai tingkat tertentu akan tergantung pada tipe
hasil yang diharapkan. Beberapa hasil berfungsi sebagai imbalan intrinsik,
imbalan yang dirasakan langsung oleh yang bersangkutan.Imbalan intrinsik
seperti bonus, pujian, atau promosi diberikan oleh pihak luar seperti
supervisor atau kelompok kerja.
17
Kerja yang secara mental menantang dan dapat diartikan adanya inovasi-
inovasi baru sehingga tidak monoton, penghasilan atau kompensasi yang sesuai
dengan harapan pegawai dengan standar yang ada, iklim pekerjaan yang kondusif
untuk berlangsungnya pekerjaan dan adanya relevansi kepribadian yang berarti
kesesuaian motivasi, persepsi dengan pekerjaan yang akan dilakukan.
Manusia dalam hal ini pegawai adalah mahluk sosial yang menjadi
kekayaan utama bagi setiap organisasi. Mereka menjadi perencana, pelaksana,
dan pengendali yang selalu berperan aktif dalam mewujudkan tujuan organisasi.
Pegawai menjadi pelaku yang menunjang tercapainya tujuan, mempunyai
pikiran, perasaan dan keinginan yang dapat mempengaruhi sikap-sikap negatif
hendaknya dihindarkan sedini mungkin.
Untuk mengembangkan sikap-sikap positif tersebut kepada pegawai,
sebaiknya pimpinan harus terus memotivasi para pegawainya agar kepuasan
kerja pegawainya menjadi tinggi, mengingat kepuasan kerja merupakan bagian
dari kepuasan hidup yang bergantung pada tindakan mana individu menemukan
saluran-saluran yang memadai untuk mewujudkan kemampuan, minat, ciri
pribadi nilai-nilainya. Hal ini sesuai dengan penelitian yang pernah dilakukan
oleh Yusmiati Saimah dengan judul “Pengaruh Motivasi Terhadap Kepuasan
Kerja” pada dinas perhubungan Kabupaten Musi Rawas (2003 : 21).
Gouzaly (2000 : 257), dalam bukunya “Manajemen Sumber Daya
Manusia” mengelompokkan faktor-faktor motivasi kedalam kedalam dua
kelompok yang dapat menimbulkan kepuasan kerja yaitu, faktor external
(karakteristik organisasi) dan factor internal (karakteristik pribadi).
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
untuk melakukan suatu kegiatan, guna mencapai keinginan atau tujuan. Motivasi
sangat penting dalam menjalani kehidupan karena dengan adanya motivasi kita
akan terus berjuang untuk mencapai cita-cita dan tujuan yang ingin kita capai.
Motivasi bukan hanya dapat diberikan untuk menyemangati diri sendiri atau
orang di sekitar kita, tetapi juga dapat diberikan kepada para karyawan untuk
baik itu berupa uang sebagai gaji ataupun penghargaan berupa penganggapan
terhadap apa yang terlah dicapai oleh seorang karyawan dalam pekerjaannya.
dengan baik, maka semangat kerja bawahannya tersebut sedikit demi sedikit akan
3.2 Saran
Bagi para pembaca diharapkan kritik dan saran demi kemajuan makalah di
masa depan.
19
DAFTAR PUSTAKA
A.M Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta; Rajawali
Pers
https://rurymaulidiasari.wordpress.com/2012/12/03/motivasi-dalam-manajemen-
keperawatan/ Diakes Pada 21 Maret 2018 Pukul 21:00 Wib
http://www5dkelompok5com.blogspot.co.id/2011/12/motivasi-dalam-menejemen-
keperawatan.html Diakes Pada 21 Maret 2018 Pukul 21:15 Wib
20