Anda di halaman 1dari 3

“KONTRIBUSIKU BAGI INDONESIA”

Dilahirkan dan dibesarkan oleh keluarga sederhana, kedua orang tua berprofesi sebagai
petani yang bahkan tidak lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan tinggal di daerah yang
dikategorikan sebagai salah satu tertinggal di indonesia yaitu Talaud, sesungguhnya merupakan
suatu kenyataan yang akan saya banggakan pada semua orang. Mungkin hal ini akan
menimbulkan sebuah pernyataan mendasar, seperti: “apa yang perlu dibanggakan dari
kehidupan yang jauh dari karakteristik kehidupan sejahtera ini?”. Pertanyaan ini hanya akan
terjawab oleh satu kata ajaib yaitu “didikan”.

Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan didikan sebagai hasil mendidik. Saya
menambahkan pengertian didikan sebagai suatu hasil dari proses pendidikan yang didapatkan
secara langsung atau tidak langsung oleh seseorang sejak masih kanak-kanak hingga dewasa yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan pada kehidupan di masa depan.

Pemahaman saya di atas, bukanlah hanya sebuah pemahaman yang tidak berdasar.
Secara langsung saya memperoleh pendidikan akademis melalui proses panjang yang saya mulai
dari sekolah dasar hingga memperoleh gelar sarjana di perguruan tingggi. Saya menamatkan
Sekolah Dasar dan Sekolah menengah Pertama saya di Talaud, dan melanjutkan ke Sekolah
Menengah Kejuruan hingga perguruan tinggi di Manado.

Sekolah Menengah Pertama adalah masa yang akan paling saya kenang. Di sana benar-
benar saya mendapatkan pendidikan yang membuka segala pemahaman saya tentang
persaingan sehat dalam pendidikan. Pada saat itu, ada sebuah sistem sekolah yang disebut
dengan kelas unggulan dimana siswa-siswa berprestasi akademis ditempatkan di kelas unggulan
dan terus disaring secara akademis pula. Melalui orientasi siswa yang disertai dengan beberapa
tes tertulis, saya mendapatkan salah satu kursi di kelas tersebut. Saya selalu mendapatkan posisi
10 besar saat penerimaan hasil studi pada setiap semester mulai dari kelas 7 sampai kelas 9.
Mungkin hal tersebut adalah hal yang biasa bagi para siswa berprestasi, namun sejujurnya saya
berusaha sangat keras untuk tetap menjadi salah satu diantara 10 siswa yang berprestasi dan
bisa berdiri di atas panggung di depan seluruh guru, seluruh siswa dan orang tua siswa. Usaha
tersebut saya lakukan bukan hanya untuk diri saya sendiri, namun karena saya ingin selalu
melihat senyum lebar dan bangga kedua orang tua saya ketika mendengar nama mereka
dipanggil untuk mendapingi saya menerima hasil studi setiap semesternya. Saya ingin membuat
mereka selalu bangga dengan kerja keras yang mereka lakukan sebagai petani untuk membiayai
pendidikan saya. Di sinilah yang saya maksudkan sebagai proses didikan secara tidak langsung
yang saya dapatkan dari pengalaman kehidupan yang saya jalani yaitu memberikan kebahagiaan
yang juga berpengaruh pada motivasi diri untuk kesejahteraan kehidupan di masa depan melalui
pendidikan.

Pada awalnya saya sempat berpikir keras untuk menemukan kontribusi yang telah,
sedang dan yang akan saya lakukan untuk Indonesia. Bisa dibayangkan, bagaimana seseorang
anak petani yang berasal dari sebuah daerah tertinggal bermimpi untuk memberi kontribusi
terhadap negara Indonesia? Namun, saya adalah anak Indonesia yang telah dididik, ingin terus
dididik dan ingin mendidik di masa depan, secara langsung dan tidak langsung saya sudah, sedang
dan akan terus berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan Indonesia.

Indonesia adalah negara potensial yang dapat dilihat dari setiap aspek kehidupan di
dalamnya, salah satunya adalah kebudayaan. Sebagai wilayah kepulauan terluar Indonesia,
Talaud memiliki potensi kebudayaan yang luar biasa untuk di terus diteliti, dilestarikan dan
dipatenkan. Mimpi saya di masa depan, Indonesia dapat dikenal dengan kebudayannya yang
beragam yang mencakup hingga ke seluruh wilayah terluarnya seperti di kabupaten kepulauan
Talaud.

Mewujudkan mimpi saya terhadap potensi kebudayaan di Talaud, saya akan terus
mendalami studi kebudayaan yang dapat membuka pemahaman saya lebih luas lagi terhadap
kebudayaan di dunia, mempelajari bagaimana memanagemen kebudayaan hingga bisa terus
bertahan di era modern ini serta ingin memperkenalkan kepada masyarakat Indonesia dan
masyarakat di dunia tentang kebudayaan-kebudayaan daerah-daerah tertinggal dan terluar di
Indonesia. Langkah-langkah yang akan saya ambil untuk mewujudkan impian saya terhadap
tanah kelahiranku Talaud adalah saya berusaha untuk mendapatkan beasiswa dan mendapatkan
kesempatan studi di luar negeri sehingga dapat memperdalam ilmu kebudayaan yang saya
minati. Setelah mendalami studi kebudayaan, saya ingin menjadi seorang pendidik dan peneliti
kebudayaan terutama kebudayaan-kebudayaan yang ada di daerah-daerah tertinggal Indonesia
agar dapat dikenal dan dipublikasikan ke dunia.

Di sinilah, betapa didikan membentuk pondasi kokoh sebuah mimpi, mimpiku yang akan
selalu diimpikan, mimpiku yang selalu ingin diwujudkan dan mimpiku yang selalu memperkuat
tekat untuk terus maju hingga mimpiku yang mampu memberikan peranan bagi banyak orang,
mimpiku bagi Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai