Anda di halaman 1dari 7

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DIRUMAH DENGAN KEJADIAN GASTRITIS

(Di SMK Wira Yudha Sakti Nusantara Lumajang)

RELATIONSHIP BETWEEN PATIENT DIET AT HOME WITH GROWTH INCIDENCE IN


STUDENTS
( In SMK Wira Yudha Sakti Nusantara Lumajang)

Abi Taufik Bastian *


Jl Kemuning 57 Jombang STIKES ICME JOMBANG
(abitaufikbastian@gmail.com)

ABSTRAK
Pola makan merupakan perilaku paling penting yang dapat mempengaruhi keadaan gizi. Hal ini
disebabkan karena kuantitas dan kualitas makanan dan minuman yang dikonsumsi akan mempengaruhi
tingkat kesehatan individu dan masyarakat. Gangguan pola makan serta jenis makanan juga mempengaruhi
timbulnya penyakit gastritis Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di SMK Wira Yudha Sakti
Nusantara, pada 42 orang siswa, sebanyak 73.33 % pola makan tidak teratur dan didapatkan 23 % siswa
memiliki riwayat penyakit gastritis. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi hubungan antara pola makan
pasien dengan kejadian Gastritis pada siswa – siswi di SMK WIRA YUDHA SAKTI NUSANTARA
Lumajang.
Desain penelitian yang digunakan adalah desain korelasi penelitian kuantitatif dengan menggunakan
desain Cross Sectional. Jumlah responden adalah 42 responden yang memenuhi kriteria inklusi dengan
menggunakan metode Cluster Sampling, dan dilaksanakan pada bulan Mei-Juni tahun 2017. Pengumpulan
data menggunakan lembar kuisioner dimana metode statistik yang dapat digunakan oleh peneliti untuk
mengetahui hubungan antara dua variable, kemudian data dijumlahkan, dibandingkan dengan jumlah yang
diharapkan dan dipresentasekan dan dimasukkan kedalam standar kriteria sesuai dengan defenisi
operasional, selanjutnya menggunakan rumus chi-square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah di berikan didapatkan bahwa Kejadian Gastritis yaitu
dengan teratur pola makan 7 responden yang mengalami kejadian sedangkan 10 responden tidak mengalami
kejadian gastritis Pada pola makan yang tidak teratur, responden yang mengalami kekambuhan didapatkan
21 responden dan 14 responden tidak mengalami kejadian gastritis. Dengan demikian H1 diterima dengan
nilai Sig (2-tailed) sebesar 0,004 < 0,05. Jadi disimpulkan bahwa pola makan berhubungan terhadap
kejadian gastritis
Dengan hasil penelitian ini, diharapkan masyarakat khususny siswa yang pola makannya belum
teratur, hendaknya diatur pola makan baik jadwal, jumlah, dan jenis makanan.

Kata Kunci : Pengaruh Pola Makan, Jenis dan Jadwal Makan, Kejadian Gastritis

ABSTRACT
Diet is the most important habbit that can affect the nutrition status. This is because the quantity and
quality of foods that consumed will affect the health of individuals and communities. Dietary disorders and
the type of foods also affects the onset of gastritis disease. Based on preliminary studies conducted at SMK
Wira Yudha Sakti Nusantara, on 42 students, 73.33% has the irregular diet and found 23% students has
history of gastritis disease. The purpose of this reseach identify the relationship between the diet of patients
with the incidence of Gastritis on students in SMK WIRA YUDHA SAKTI NUSANTARA Lumajang.
The design of research is the correlation design of quantitative and cross Sectional methode. This
research has 42 respondents with suitable with the inclusion criteria wich is using cluster sampling methode.
The implementation of this research is begun at May until June 2017. For taking the data this research is
using quisionaire and statistical methode than can decided the corelation both of two variable, add and
compare with the expected number and presented into the standart criteria according to operational
definition and using the chi-square formula.
The result of research showed after incidence was found Gastritis was happended in regular eating
pattern of 7 respondents in the incident, while 10 respondents did not experience the incidence of gastritis In
irregular eating patterns, respondents who experienced recurrence got 21 respondents and 14 respondents
did not experience gastritis. This research showed H1 is accepted because the Sig (2-tailed) value is 0.004
<0.05. So the conclusion is the diet related to the incidence of gastritis.
Results of the research is expected to peoples expecially students whose has ireguller diet , should be has
a good habbit, quantity, and type of food.

Keywords : Effects of Diet, Types and Eating Schedule, Incidence of Gastritis


PENDAHULUAN pada Tahun 2012 sampai bulan Februari
Pola makan merupakan perilaku 2013 adalah 636 pasien (Maulidyah, 2012).
paling penting yang dapat mempengaruhi Pola makan tidak lagi soal empat
keadaan gizi. Hal ini disebabkan karena sehat lima sempurna, tetapi juga bagaimana
kuantitas dan kualitas makanan dan menerapkan kombinasi makanan yang tepat
minuman yang dikonsumsi akan atau populer dengan istilah food combining.
mempengaruhi tingkat kesehatan individu Sementara itu, konsep empat sehat lima
dan masyarakat. Agar tubuh tetap sehat dan sempurna masih dianggap sebagai pola
terhindar dari berbagai penyakit kronis atau makan ideal oleh 16 persen responden.
penyakit tidak menular (PTM) terkait gizi, Responden mengungkapkan beberapa
maka pola makan masyarakat perlu alasan dilakukannya pola makan yang sehat,
ditingkatkan kearah konsumsi gizi antara lain yaitu untuk menjaga kesehatan
seimbang. Keadaan gizi yang baik dapat (69 persen) atau mengurangi risiko penyakit
meningkatkan kesehatan individu dan keturunan (25,6 persen) (Anonim, 2015).
masyarakat. Gizi yang optimal sangat Fenomena perilaku konsumsi
penting untuk pertumbuhan normal serta makanan siswa dan siswi di SMK Wira
perkembangan fisik dan kecerdasan bayi, Yudha Sakti Nusantara . Menurut hasil yang
anak-anak, serta seluruh kelompok umur. didapat dari studi pendahuluan pada tangga
Gizi yang baik membuat berat badan l3 februari, presentase perilaku konsumsi
normal atau sehat, tubuh tidak mudah makanan berlemak, berkolesterol dan
terkena penyakit infeksi, produktivitas kerja makanan gorengan lebih dari satu kali per
meningkat serta terlindung dari penyakit hari sebesar 40,7 persen dari sarana kantin
kronis dan kematian dini. Gizi yang tidak yang kurang memadai
optimal berkaitan dengan kesehatan yang Gangguan pola makan serta jenis
buruk. Gizi yang tidak baik adalah faktor makanan juga mempengaruhi timbulnya
risiko PTM, seperti penyakit kardiovaskular penyakit gastritis. Namun gastritis juga bisa
(penyakit jantung dan pembuluh darah, disebabkan oleh infeksi bakteri
hipertensi dan stroke), diabetes serta kanker Helicobacter pylori yang bilamana tidak
yang merupakan penyebab utama kematian diobati dapat menyebabkan luka yang
di Indonesia. Lebih separuh dari semua dikenal sebagai tukak lambung
kematian di Indonesia merupakan akibat Beberapa perilaku negatif remaja
PTM (Depkes, 2013). yang dapat menimbulkan penyakit lambung
Badan penelitian kesehatan dunia adalah, Kebiasaan makan yang buruk,
WHO mengadakan tinjauan terhadap dimana kebiasaan ini bisa saja berpangkal
delapan Negara dunia dan mendapatkan pada kebiasaan makan keluarga yang juga
beberapa hasil presentase angka kejadian tidak baik. Mereka makan seadanya tanpa
gastritis di dunia. Dimulai dari Negara yang mengetahui dan memperhatikan asupan gizi
kejadian gastritisnya paling tinggi yaitu yang sebenarnya mereka butuhkan.
Amerika dengan presentase mencapai 47% Kurangnya pegetahuan ini dapat
kemudian di ikuti oleh India dengan menyebabkan kekurangan gizi ataupun
presentase mencapai 43%, lalu dibeberapa obesitas yang nantinya akan berdampak
negara lainnya seperti Inggris 22%, China pada kesehatan mereka. Melewatkan makan
31%, Jepang 14,5%, Kanada 35%, Perancis siang ataupun makan malam. Masih dengan
29,5% dan Indonesia 40,85%. Angka alasan kesibukan sekolah, banyak remaja
kejadian gastritis pada beberapa daerah di yang akhirnya tidak makan siang karena
Indonesia cukup tinggi dengan prevalensi waktu istirahat yang tidak cukup. Selain
274,396 kasus dari 238,452,952 jiwa melewatkan makan siang, beberapa diantara
penduduk, angka kejadian infeksi Gastritis mereka juga meninggalkan makan malam
pada beberapa daerah di Indonesia karena alasan takut gemuk dan sibuk
menunjukkan data yang cukup tinggi. mengerjakan tugas sekolah. Hal ini dapat
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan menyebabkan penyakit maag, karena
Kota Manado pada Tahun 2012 menurut keadaan perut yang terus kosong sehingga
urutan besar penyakit di Puskesmas, lambung akan bekerja lebih keras dan
gastritis menempati urutan ke-4 dengan memproduksi lebih banyak asam HCL
jumlah penderita sebesar 10.260 orang. (Tadzkia, 2013).
Sedangkan berdasarkan survey awal di Gastritis adalah proses peradangan
Puskesmas Wonasa, Gastritis menempati (inflamasi) pada dinding lambung. Kondisi
urutan ke 6 dari 10 besar penyakit ini dapat disebabkan karena konsumsi
menonjol. Jumlah kunjungan dengan makanan yang dapat meningkatkan
keluhan gastritis di Puskesmas Wonasa produksi asam lambung (HCl). Gastritis
disebabkan makan tidak teratur atau pengambilan semple dilakukan dengan
terlambat makan. Ada juga yang teknik cluster sampling.
diakibatkan bakteri helicobacter pylori.
Bakteri tersebut hidup di bawah lapisan Jenis penelitian ini merupakan
selaput lendir dinding bagian dalam peneltian non eksperimental dengan
lambung. Fungsi lapisan lendir adalah untuk pendekatan obsevasional analitik.
melindungi kerusakan dinding lambung
akibat produksi asam lambung. Infeksi Pengumpulan data di dapat dari dua cara
yangt diakibatkan bakteri Helicobacter pengambilan yaitu Data primer di peroleh
menyebabkan peradangan pada dinding melalui kuesioner yang disesuaikan dengan
lambung. Stress juga bisa mengakibatkan penelitian pada responden dan Data
gastritis karena sistem saraf di otak sekunder diperoleh dari data SMK Wira
berhubungan dengan lambung. Jika Yudha Sakti Nusantara Lumajang. Proses
seseorang mengalami stress, bisa
analisa data dilakukan terutama untuk
menyebabkan terjadi perubahan hormon di
tubuh. Perubahan itu akan merangsang sel- menjawab tujuan penelitian, analisis
sel dalam lambung yang kemudian dilakukan dalam 2 jenis analisis yaitu
memproduksi asam lambung secara analisis univariat dan bivariat dengan
berlebihan (Anonim, 2016). tingkat signifikan (α) <0,05.
Makan pagi bermanfaat bagi setiap
orang. Karena sarapan dapat memelihara HASIL
ketahanan fisik, mempertahankan daya
tahan saat bekerja dan meningkatkan 1 Data Umum
produktivitas kerja. Bagi tumbuh kembang 1. Umur
anak makan pagi dapat meningkatkan
konsentrasi belajar dan memudahkan Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi
menyerap pelajaran sehingga prestasi Responden berdasarkan
belajar menjadi lebih baik (anonim, 2015). umur responden di SMK
Dari uraian di atas, peneliti tertarik Wira Yudha Sakti
untuk mengetahui “Hubungan antara pola Nusantara Lumajang
makan di rumah dengan tingkat terjadinya
Gastritis pada Siswa-Siswi Di Smk Wira
Yudha Sakti Nusantara Lumajang. No Umur (thn) Frekuensi

Penelitian ini bertujuan untuk 1 15 17


Mengetahui hubungan antara pola makan 2 16 10
pasien dengan kejadian Gastritis pada siswa 3 17 8
– siswi di SMK WIRA YUDHA SAKTI 4 18 7
NUSANTARA Lumajang dan peneliti
Total 42
berharap Bagi keluarga menjadi lebih peka
Berdasarkan tabel 5.1
dan perhatian dalam memonitoring pola
didapatkan bahwa umur responden
makan anak-anak yang memiliki penyakit
yang banyak rata – rata umur 15
gastritis, untuk bisa mengetahui
tahun berjumlah 17 Siswa dan
penalaksanaa lebih dini bila terjadi
sedikit umur 18 tahun berjumlah 7
kekambuhan.
Siswa.
2. Berat badan
BAHAN DAN METODE
Tabel 5.2 Distribusi frekuensi
Penelitian mengambil lokasi di SMK Responden berdasarkan
Wira Yudha Sakti Nusantara Kabupaten berat badan responden
Lumajang. Waktu pengumpulan data di di SMK Wira Yudha
selama satu bulan waktu penelitian Sakti Nusantara
Lumajang
penelitian ini dimulai pada bulan 30 April
sampai bulan 1 Juni 2017. Populasi dalam Berat Badan
penelitian ini adalah seluruh siswa yang ada No Frekuensi
(kg)
di SMK Wira Yudha Sakti Nusantara 27
1 40-50
Lumajang sesuai dengan kriteria yang 15
2 51-60
diberikan secara umum sebanyak 2 kelas
Total 42
(42 orang) dengan sampel 42 orang. Teknik
Berdasarkan table diatas Kejadian
didapatkan bahwa paling banyak 27 No Frekuensi
Gastritis
Siswa berat badan sampel adalah 40 –
50 kg. 1 Kejadian 30
2 Tidak Terjadi 12
3. Jenis Kelamin
Total 42
Tabel 5.3 Distribusi frekuensi
sampel berdasarkan Berdasarkan tabel 5.5
jenis kelamin di SMK menunjukkan bahwa 42 responden
Wira Yudha Sakti yang diteliti, responden yang
Nusantara Lumajang gastritis sebanyak 30 orang dan
yang tidak gastritis sebanyak 12
No Jenis Kelamin Frekuensi orang Jadi, dapat disimpulkan
mayoritas responden lebih banyak
1 Laki-laki 12 mengalami gastritis pada siswa
30 yang berada di SMK Wira Yudha
2 Perempuan
Sakti Nusantara Lumajang.
Total 42
Sumber : 3) Hubungan pola makan dengan
Data Primer 2017 kejadiaan gastritis
Berdasarkan table 5.3 Tabel 5.6 Rata – rata kejadian
diatas didapatkan bahwa paling gastritist pada remaja di
banyak adalah jenis kelamin SMK Wira Yudha
perempuan sejumlah 30 orang. Sakti Nusantara
Lumajang.
Pola Makan * Kejadian gastritis Crosstabulation
2 Data Khusus Kejadian gastritis
Terjadi Tidak terjadi
1) Distribusi frekuensi Pola Makan gastritis gastritis Total
Pola Makan Tidak teratur 21 4 25
Tabel 5.4 Rata – rata Frekuensi Teratur 7 10 17
pola makan remaja di Total 28 14 42
SMK Wira Yudha
Sakti Nusantara
Lumajang. Berdasarkan tabel 5.6
diatas didapatkan bahwa Kejadian
Gastritis yaitu dengan teratur pola
No Pola Makan makan 7 responden yang mengalami
Frekuensi
kejadian sedangkan 10 responden
1 Teratur 17
tidak mengalami kejadian gastritis.
2 Tidak Teratur 25
42 Pada pola makan yang
Total
tidak teratur, responden yang
mengalami kekambuhan didapatkan
Berdasarkan tabel 5.4
21 responden dan 14 responden tidak
diatas didapatkan bahwa pola
mengalami kejadian gastritis.
makan remaja SMK Wira Yudha
Sakti Nusantara Lumajang masing -
masing adalah yaitu 17 orang 4) Uji Analisa Bivariat
reponden teratur dalam ,mengatur
pola makan. Sedangkan 25 orang Untuk mengetahui hubungan
tidak teratur. pola makan pasien dengan kejadian
2) Distribusi Kejadian Gastritis gastritis di SMK Wira Yudha Sakti
Nusantara , maka dilakukan analisa
Tabel 5.5 Rata – rata kejadian bivariat sebagai berikut.
gastritis pada remaja di
SMK Wira Yudha
Sakti Nusantara
Lumajang
Chi-Square Tests karena siswa siswi sering terlambat
Asymptotic
Significance
makan dan suka makan makanan asam
Value df (2-sided) dan pedas, selain itu juga pola makan
Pearson Chi-Square 8.351 1 .004 siswa-siswi yang tidak teratur sehingga
a

Continuity Correctionb 6.535 1 .011 mudah terserang gastritis. Adapun jenis


Likelihood Ratio 8.449 1 .004 makanan yang yang mengiritasi seperti
Fisher's Exact Test makanan pedas, zat-zat korosif (cuka dan
Linear-by-Linear Association 8.152 1 .004
N of Valid Cases 42 lada) dapat menyebabkan kerusakan
mukosa gaster dan menimbulkan edema
Dari table 5.7 didapatkan bahwa : serta pendarahan, tidak jarang kondisi
Untuk mengetahui hubungan, seperti ini menimbukan luka pada
peneliti menggunakan uji stastistik chi- dinding lambung (Sediaotama, 2004).
square. Dengan melihat derajad kemaknaan 3. Hubungan Pola Makan dengan Kejadian
α = 0,05 data di proses dengan program
SPSS from window 24. Dihasilkan nilai p= Gastritis
0,004 ternyata nilai p<α, maka H0 di tolak
dan H1 diterima, artinya ada Hubungan
Antara Pola Makan Di Rumah Dengan Dari hasil analisis hubungan
Kejadian Gastritis Di SMK Wira Yudha antara pola makan dengan kejadian
Sakti Nusantara Lumajang. gastritis adalah dari 42 responden yang
menderita gastritis terdapat 30 orang
PEMBAHASAN (72%) dengan pola makan kurang baik
dan 25 orang (60%) yang memiliki pola
1. Pola makan pada siswa- siswi di SMK makan Tidak teratur
Wira Yudha Sakti Nusantara
Lumajang Pada penelitian ini, terdapat
hubungan yang bermakna antara pola
Pola makan remaja SMK Wira makan pasien dengan kejadian gastritis
Yudha Sakti Nusantara Lumajang dengan nilai p= 0,004. Responden
masing - masing adalah yaitu 17 (40%) dengan pola makan yang kurang baik
reponden teratur dalam ,mengatur pola lebih banyak mengalami gastritis
makan. Sedangkan 25 reponden (60%) sebanyak 25 orang (60%) dibanding
tidak teratur. Dalam hal mayoritas data dengan responden yang memiliki pola
responden lebih banyak remaja yang makan baik sebanyak 17 orang (40%).
pola makannya tidak teratur dari pada
pola makan yang teratur hal ini Berdasarkan hasil analisa
disebabkan karena sarana kantin yang mengenai hubungan pola makan pasien
kurang memadai. Menurut Suhardjo dengan kejadian gastritis di SMK Wira
dalam frekuensi mkan dikatakan baik Yudha Sakti Nusantara dapat
jika frekuesi makan setiap harinya 3 kali disimpulkan bahwa responden yang
makan utama ataupun 2 kali makanan memiliki pola makan kurang baik dapat
utama dengan 1 kali makanan selingan, menyebabkan terjadinya gastritis
dan dinilai kurang bila frekuensi makan dibandingkan dengan responden yang
setiap harinya 2 kali makan utama atau berpola makan baik dan responden yang
kurang sehingga beresiko terjadi mempunyai pola makan kurang baik
gastritis. lebih banyak ditemukan pada responden
yang menderita gastritis.
2. Angka kejadian gastritis pada siswa-
siswi di SMK Wira Yudha Sakti Hasil penelitian ini sejalan
Nusantara Lumajang dengan penelitian Rona, dkk (2010)
tentang Makan dengan Timbulnya
Angka kejadian gastritis pada Gastritis pada Pasien di Universitas
siswa- siswi di SMK Wira Yudha Sakti Muhammadiyah Malang Medical Center
Nusantara Lumajang menunjukkan ( UMC ) yang menunjukkan bahwa ada
bahwa 42 responden yang diteliti, hubungan antara pola makan dengan
responden yang gastritis sebanyak 30 timbulnya gastritis (p=0,009). Selain itu,
orang (72%) dan yang tidak gastritis penelitian Rahmi K. (2011) tentang
sebanyak 12 orang (28%). Jadi, dapat Faktor-faktor yang berhubungan dengan
disimpulkan mayoritas responden lebih kejadian Gastritis pada pasien yang
banyak mengalami gastritis pada siswa berobat jalan di Puskesmas Gulai Bancah
yang berada di SMK Wira Yudha Sakti Bukit Tinggi juga menunjukkan bahwa
Nusantara Lumajang, hal ini disebabkan
ada hubungan antara pola makan dengan Aprianto (2009). Faktor Risiko Gastritis
gastritis (p=0,000). pada pasien di Rumah Sakit Umum
Daerah Lubuan Baji dan Rumah
Hasil yang sama diperoleh dari
Sakit Pelamonia Tinkat II Kota
penelitian yang dilakukan Purtiantini
Makassar Tahun 2009. Makassar.
(2012) tentang hubungan pola makan
Baughman, D. (2011) : Keperawatan
mahasiswa kedokteran angkatan 2010
medikal bedah. Jakarta : EGC.
dengan kejadian penyakit Gastritis di
Dedi .S (2012) : Hubungan antara pola
FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
makan dengan penyakit gastritis pada
yang menyebutkan bahwa ada hubungan
mahasiswa indekos Di STIKES
antara pola makan dengan penyakit
Payung Negeri dikelurahan Labuh
gastritis (p=0,007). Hasil penelitian ini
Baru
juga didukung oleh hasil penelitian
Kecamatan Payung Sekaki .
Zilmawati (2009) yang menunjukkan ada
Pekanbaru
hubungan yang signifikan antara pola
Dermawan, D & Rahyuningsih, T. (2010).
makan dengan terjadinya gastritis
Keperawatan medikal bedah (Sistem
(p=0,028).
Pencernaan). Yogyakarta: Goysen
Pola makan adalah gambaran publishing.
mengenai macam, jumlah, dan Eridha, N. (2009). Gambaran pengetahuan
komposisi bahan makanan yang dimakan dan perilaku pencegahan gastritis
tiap hari oleh satu orang yang merupakan pada mahasiswa S1 Fakultas
ciri khas dari suatu kelompok Keperawatan USU. Skripsi.
masyarakat tertentu (Harna, 2009). Hal Universitas
ini menunjukkan pola makan memiliki Sumatera Utara Medan
hubungan yang sangat erat dengan Erna. (2010) : Hubungan pola makan
kejadian gastritis. dengan kejadian gastritis pada remaja
di
SMKN 06 Padang.
SIMPULAN Harna.(2009) : Pola Makan Sehat.
1 Pola makan siswa sebagian besar tidak www.damandiri.or.id/file/ratnasuharti
teratur dalam melakukan pola makan niunair
sebesar 25 (60%) responden dan bab1.pdf. Diakses pada
responden sering mengalami tingkat tanggal 12 maret 2013
kejadian gastritis. Maulidiyah U. (2011). Hubungan Antara
Stres dan Kebiasaan Makan dengan
2 Kejadian Gastritis di Smk Wira Yudha Terjadinya Kekambuhan Penyakit
Sakti Nusantara sebagian besar dari 42 Gastritis. Dari
responden yang diteliti, responden yang http://adln.lib.unair.ac.id/.
gastritis sebanyak 30 orang (72%) dan Mila, K. (2011) ; faktor-faktor yang
yang tidak gastritis sebanyak 12 orang berhubungan dengan kekambuhan
(28%). Jadi, dapat disimpulkan gastritis padapasien di wilayah kerja
mayoritas responden lebih banyak Puskesmas Kedungmundu :
mengalami gastritis pada siswa yang Semarang.
berada di SMK Wira Yudha Sakti Mustakim. (2009). Mengenal Penyakit
Nusantara Lumajang. Organ Cerna, Pustaka Populer Obor.
3 Ada hubungan pola makan dirumah Jakarta
dengan kejadian gastritis pada siswa
yang berada di SMK Wira Yudha Sakti Nazir, ABD ; dkk. (2011). Buku Ajar
Nusantara Lumajang. Hasil uji stastistik Metodologi Kesehatan. Yogyakarta
chi-square. Dengan melihat derajad Notoadmodjo, S (2002) ; Metodologi
kemaknaan α = 0,05 data di proses Penelitian Kesehatan. Rineka cipta. Jakarta.
dengan program SPSS from window 24.
Dihasilkan nilai p= 0,004 ternyata nilai Oktavia, P. (2011) ; Hubungan antara pola
p<α, maka H0 di tolak dan H1 diterima, makan dengan frekuensi kekambuhan
artinya ada Hubungan Antara Pola gastritis pada pasien di rumah sakit
Makan Di Rumah Dengan Kejadian Wismarini Pringsewu: Lampung
Gastritis Di SMK Wira Yudha Sakti Okviani, W. (2011) . Pola Makan Gastritis.
Nusantara Lumajang. http://www.library.upnvj.ac.id/-.
Diakses tanggal 11 Maret 2013
DAFTAR PUSTAKA Potter, Patricia A. (2008). Buku Ajar
Fundamental Keperawatan : Konsep, terhadap Kejadian Gastritis di
Proses Puskesmas Mulyorejo Surabaya.
dan Praktek: EGC. Jakarta Yuliarti (2009). : Maag : Kenali, Hindari
Purtiantini. (2012) : Hubungan pola makan dan Obati. Andi. Yogyakarta
mahasiswa kedokteran angkatan 2010
dengan kejadian penyakit Gastritis di
FKIK UIN Syarif Hidayatullah.
Jakarta
Putri RSM, Agustin H, Wulansari.(2010) :
Hubungan Pola Makan dengan
Timbulnya Gastritis pada Pasien di
Universitas Muhammadiyah Malang
Medical Center.
Rahmi, K. (2011) ; Faktor-faktor yang
berhubungan dengan kejadian
Gastritis
pada pasien yang berobat jalan di
Puskesmas Gulai Bancah. Bukit
Tinggi

Rona, dkk.(2010). Hubungan Pola Makan


dengan Timbulnya Gastritis pada
Pasien di Universitas Muhammadiyah
Malang Medical Center ( UMC ).
Malang

Smelter,S.C.(2008). Keperawatan medikal


bedah. Jakarta:EGC

Sugiyono (2012): Metode Penelitian


Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D.
Alfabeta. Bandung

Sukarmin. (2012) ; Keperawatan pada


sistem pencernaan. Pustaka Pelajar.
Yogyakarta
Sulastri. (2012) ; Gambaran Pola Makan
penderita Gastritis di wilayah kerja
Puskesmas Kampar Kiri Hulu.Kampar
Riau
Suratum, (2010) : Asuhan Keperawatan
Klien Gangguan Sistem
Gastrointestinal.
Trans Info Medika, Jakarta
Suyanto, (2011) : Metodologi dan Aplikasi
Penelitian Keperawatan. Nuha
Medika. Bandar Lampung
Suyono, S. (2008). Ilmu Penyakit Dalam.
Balai Penerbit FKUI, Jakarta
Uripi. (2008). Menu Untuk Penderita
Hepatitis dan saluran Pencernaan.
Jakarta: Puspa Swara.
Warianto, Chaidar. (2011). Minum Kopi
Bisa Berakibat Gangguan Pencernaan.

Yanti, R. (2008). Pengaruh Kebiasaan


Merokok, Konsumsi Non Steroid Anti
Unflamatory Drugs (NSAID) dan Kopi

Anda mungkin juga menyukai