A. Ekonomi
Industri tanaman hias :
1. Menyediakan dan mengkreasikan pekerjaan
2. Menghasilan tanaman hias dan bunga potong
3. Meningkatkan nilai keindangan/lingkungan melalui garden/pertamanan
C. Lingkungan (Environmental)
1. Termasuk kesehatan dan kenyamanan
2. Udara bersih (cleans air)
3. Menjaga terjadinya erosi (prevents erosion)
4. Menyediakan keteduhan (provides shade)
5. Kesuburan hara (nutrition)
6. Menghalang air (wind break)
PROSPEK PENGEMBANGAN TANAMAN HIAS
HAMBATAN PENGEMBANGAN
Masalah penting yg dihadapi tanaman hias dan bunga potong secara umum adalah
faktor keragaman mutu dan standar produk yg dihasilkan. Masalah kesinambungan produksi
yg masih tersendat-sendat. Perbaikan mutu harus dimulai dari sejak pemilihan bibit
(pembibitan), pd aspek pemeliharaan, panen dan pasca panen. Pengendalian organisme
pengganggu juga merupakan hal penting utk diperhatikan, karena organisme tsb dpt merusak
mutu sekaligus jumlah. Kebutuhan bibit bbrp jenis tanaman hias masih tergantung pd import
terutama jenis-jenis sub-tropik yg sudah berkembang baik di Indonesia. Karena
mendatangkan bibit dari luar, maka biaya produksi akan meningkat sehingga pd akhirnya
akan mengurangi keuntungan yg diperoleh.
Masalah lain dlm pengembangan tanaman hias dan bunga potong adalah masih
lemahnya sarana dan prasarana angkutan dan penanganan hasil. Kendala menjadi terasa berat
dgn tidak cukup berkembangnya penelitian-penilitian pada tanaman hias dan bunga potong.
STRATEGI PENGEMBANGAN
Guna pemenuhan kebutuhan atau permintaan pasar luar negeri maupun dlm negeri, maka
peningkatan hasil tanaman hias dan bunga perlu dilakukan. Pemilihan jenis-jenis yg unggul,
pemilihan teknik perbanyakan yg sesuai, dan perawatan yg intensif dan memadai, serta
penanganan pasca panen komoditi perlu mendapatkan perhatian serius. Melalui perawatan
dan usaha-usaha perbaikan genetik yg benar dan bersungguh-sungguh, sebenarnya tanaman
hias jenis apapun akan mampu tumbuh dgn baik. Arah pemeliharaan ditentukan oleh
keperluan utk apa hasil yg nantinya diperoleh. Bila utk keperluan ekspor, yg diperlukan
adalah bbrp kriteria nilai ekspor. Sedangkan utk keperluan dalam negeri masih mengarah
kepada jumlah namun bentuk seragam. Peningkatan hasil komoditi florikultura memerlukan
usaha-usaha peningkatan produksi yg sebagaimana dilakukan pada komoditi pangan. Namun
ada bbrp tambahan lain, guna peningkatan nilai estetikanya, yg meliputi :
1. Pemangkasan dan pengkerdilan
2. Pengaturan pembungaan dan penjarangan
3. Penggunaan pupuk kandang dan pupuk daun
4. Penggunaan zat pengatur tumbuh
5. Pengaturan pencahayaan
Utk menjangkau pasar luar negeri (ekspor), diperlukan bbrp usaha harus dibenahi dan
ditingkatkan. Contoh : bunga mawar, upaya perbaikan genetik sangat diperlukan utk
dihasilkannya varietas mawar dgn tangkai bunga yg panjang dan kokoh. Selain melalui
perbaikan genetik, upaya tsb juga dpt dilakukan dgn penggunaan zat pengatur tumbuh
Gibberellin dan atau dikombinasikan dgn Auksin. Hal lainnya yg dpt menambah nilai
penampilan tanaman hias dan bunga adalah keunikan. Keunikan merupakan suatu faktor yg
harus diperhatikan dlm tanaman hias. Keunikan tsb, dpt saja merupakan hasil tindakan yg
disengaja melalui penghambatan pertumbuhan (pd bonsai), inokulasi beberapa jenis virus (pd
mahkota bunga tulip) ataupun merangkai (mengulin) bbrp tangkai/pohon tanaman hias
menjadi satu kesatuan
Masih banyak usaha-usaha lain yg dpt dilakukan atau diterapkan dlm upaya
meningkatkan hasil tanaman hias baik kuantitas maupun kualitas, baik itu dari aspek
ekonomis maupun aspek estetika. Usaha tsb : perbaikan genetik, perbanyakan tanaman (bibit
berrkualitas), perawatan yg diarahkan agar sesuainya lingkungan tumbuh. Bagi tanaman hias
pot dan bunga potong, usaha yg diperlukan agar penampilan komoditi tsb tetap segar hingga
pasar (konsumen), maka teknik-teknik penanganan pasca panen sangat diperlukan
.
Tanggung jawab hortikulturis (ahli hortikultura) pd pembangunan ekonomi haruslah nampak
nyata. Para hortikulturis harus dapat melihat keberhasilan negara lain seperti Belanda,
Thailand, Mesir dan lain-lain untuk dijadikan barometer pengembangan hortikultura
termasuk tanaman hias dan bunga potong di negeri sendiri
Tujuan akhir dari pengembangan komoditi hortikultura termasuk tanaman hias dan bunga
potong pd dasarnya utk memenuhi tingkat kepuasan konsumen baik konsumen rumah tangga
maupun konsumen intuisi yg meliputi pasar swalayan, rumah sakit, perkantoran, hotel,
restoran, dan perdagangan luar negeri. Pola pemanfaatan tsb akan sangat berbeda berdasarkan
konsumen (tingkat pendidikan atau pengetahuan, tingkat kemampuan ekonomi) dan motivasi
rasional (kesesuaian kualitas dan harga), serta motivasi emosional (penyesuaian dgn status
social dan lingkungan)