Anda di halaman 1dari 13

PAKET PENYULUHAN

ALL (ACUTE LYMPOBLASTIC LEUKIMIA) PADA ANAK

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)

IRNA IV RSUD DR.SAIFUL ANWAR MALANG

2018
LEMBAR PENGESAHAN
PAKET PENYULUHAN ALL (ACUTE LYMPOBLASTIC LEUKIMIA)
PADA ANAK
RSUD Dr.SAIFUL ANWAR
Tanggal 17 Mei 2018

Oleh
Program Profesi Ners STIKES Banyuwangi
Kelompok H :

1. Saiful Rahman
2. Yudiawan Merta
3. Taslimatur Rizky
4. Hernayuce P.F.P

Mengetahui

Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan

( ) ( )

Kepala Ruangan

( )
PAKET PENYULUHAN

ALL (ACUTE LYMPOBLASTIC LEUKIMIA) PADA ANAK

Pokok bahasan : ALL pada anak

Sasaran : Pasien, Keluarga pasien, pengunjung

Hari/tanggal : Kamis,17 Mei 2018

Waktu : 30 menit

Tempat : Ruang penyuluhan IRNA IV

Penyuluh : Mahasiswa kelompok H, Prodi Profesi Ners Stikes


Banyuwangi

A. Latar belakang
Leukemia adalah suatu keganasan pada alat pembuat sel darah
berupa proliferasi patologis sel hemopoetik muda yang ditandai oleh
adanya kegagalan sumsum tulang dalam membentuk sel darah normal dan
adanya infiltrasi ke jaringan tubuh lain (Arif M, 2000). Pada anak dengan
leukemia, sumsum tulang memproduksi sel darah putih yang abnormal,
sehingga mudah terjadi infeksi sekunder.
Tangan merupakan bagian tubuh manusia yang fungsional yang
sangat intens dipergunakan oleh manusia dalam kehidupannya, dalam
kontaknya dengan lingkungan tangan mudah sekali dihinggapi kuman,
sehingga merupakan pintu masuknya kuman kedalam tubuh manusia. Oleh
karena itu adalah penting untuk menjaga kebersihan tangan guna
mencegah masuknya kuman ke dalam tubuh, dan hal itu dapat diwujudkan
melalui tindakan mencuci tangan yang benar.
Melihat fenomena yang ada di masyarakat tentang bagaimana
mereka mencuci tangannya, dirasa penting untuk dilakukannya
penyuluhan mengenai cara mencuci tangan yang benar kepada mereka,
khususnya bagi mereka yang mempunyai anak dengan kasus leukimia agar
tidak terjadi infeksi sekunder yang dapat menurunkan kondisi fisik
anaknya.

Tujuan Instruksi
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan penyuluhan tentang penyakit ALL pada
anak diharapkan peserta penyuluhan mampu mengerti apa itu ALL pada
anak dan cara penatalaksanaanya.
b. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan audiencemampu :
1. Untuk menyebutkan pengertian ALL pada anak
2. Untuk menyebutkan klasifikasi ALL pada anak
3. Untuk menyebutkan penyebab ALL pada anak
4. Untuk menyebutkan tanda dan gejala ALL pada anak
5. Untuk mengetahui penatalaksanaan ALL pada anak
B. Sasaran
Sasaran penyuluhan adalah pasien, keluarga pasien dan pengunjung
C. Media
1. Leafleat
2. LCD
3. Laptop
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

E. Kegiatan penyuluhan

Wakt Tahapan Kegiatan


u kegiatan Kegatan penyuluhan kegiatan sasaran

5 Pembukaa 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab


2. Memperkenalkan diri salam
menit n
3. Menjelaskan maksud dan 2. Mendengarkan
tujuan 3. Menyetujui
4. Kontrak waktu kontrak
5. Menggali pengetahuan 4. Menjawab
sebelum dilakukan pertanyaan
kegiatan penyuluhan

15 Penyajian 1. Menjelaskan materi Mendengarkan,


menit penyuluhan kesehatan menanyakan,
tentang ALL:
a. Pengertian ALL
b. Klasifikasi ALL.
c. Penyebab ALL.
d. Tanda dan Gejala
ALL.
e. Penatalaksanaan ALL
2. Memberikan kesempatan
untuk bertanya / diskusi
10 Evaluasi 1. Menggali pertanyaan peserta Menjawab
menit /penutup 2. Menyimpulkan hasil Menyimak
penyuluhan Menjawab salam
3. Menutup penyuluhsn dengan
salam

A. Pemantauan Dan Evaluasi


1. Pemantauan
a. Input
 Kegiatan penyuluhan di hadiri minimal 10 peserta
 Media yang di gunakan LCD, Laptop, Lefleat, PPT
 Paket penyuluahan sesuai SPO dan up to date
 Waktu kegiatan penyuluhan 30 menit
 Pengorganisasian penyuluhan dilakukan beberapa hari
sebelum kegiatan
b. Proses
 Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan
penyuluhan
 Tidak ada peserta yang meninggalkan penyuluhan
 Narasumber menguasai materi dengan baik
c. Output
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan peserta mengerti
dan memahami materi penyuluhan
d. Outcame
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan ada perubahan
perilaku kesehatan yang lebih baik

2. Evaluasi
Promosi kesehatan rumah sakit untuk mengetahui efektifitas PKRS
terhadap indikator dampak (dampak peningkatan perilaku kesehatan
dalam hal ini meningkatkan pengetahuan pada penyakit ALL
pada anak)
Lampiran Materi
ALL (ACUTE LYMPOBLASTIC LEUKIMIA)

1. Definisi
Suatu gangguan atau kelainanan darah yang diturunkan dengan
ditandai anemia, perdarahan dan infeksi. Leukemia Akut adalah suatu
keganasan primer sumsum tulang yang berakibat terdesaknya
komponen darah abnormal (blastosit), disertai penyebaran ke organ-organ
lain.
Leukimia akut adalah suatu keganasan pada alat pe
m b u a t s e l d a r a h b e r u p a proliferasi patologis sel hemopoitik muda
yang ditandai oleh adanya kegagalan sum-sum tulangdalam membentuk
sel darah normal dan adanya infiltrasi ke jaringan tubuh lain.

2. Etiologi
1) Faktor genetik : virus tertentu meyebabkan terjadinya
perubahan struktur gen ( T cell leukemia-lymphoma virus/HTLV)
2) Radiasi ionisasi : lingkungan kerja, pranatal, pengobatan kanker
sebelumnya
3) Terpapar zat-zat kimiawi seperti benzen, arsen,
kloramfenikol, fenilbutazon, dan agen anti neoplastik.
4) Obat-obat imunosupresif, obat karsinogenik seperti
diethylstilbestrol
5) Faktor herediter, misalnya pada kembar monozigot
6) Kelainan kromosom : Sindrom bloom’s, trisomi 21 (Sindrom
Down’s), trisomi G (Sindrom Klinefelter’s), sindrom
fanconi’s, kromosom philadelphia positif, telangiektasis
ataksia
3. Manifestasi Klinis
1) Anemia Disebabkan karena produksi sel darah merah kurang akibat dari
kegagalan sumsum tulang memproduksi sel darah merah. Ditandai
dengan berkurangnya konsentrasi hemoglobin, turunnya hematokrit,
jumlah sel darah merah kurang. Anak yang menderita leukimia
mengalami pucat, mudah lelah, kadang-kadang sesak nafas.
2) Suhu tubuh tinggi dan mudah infeksi. Disebabkan karena adanya
penurunan leukosit, secara otomatis akan menurunkan daya
tahan tubuh karena leukosit yang berfungsi untuk mempertahankan
daya tahan tubuh tidakdapat bekerja secara optimal.
3) Perdarahan Tanda-tanda perdarahan dapat dilihat dan dikaji dari
adanya perdarahan mukosa sepe rti gusi, hidung (epistaxis)
atau perdarahan bawah kulit yang sering disebut peteki.
Perdarahan ini dapat terjadi secara spontan atau karena trauma. Apabila
kadar trombositsangat rendah, perdarahan dapat terjadi secara spontan.
4) Penurunan nafsu makan
5) Penurunan kesadaranDisebabkan karena adanya infiltrasi sel-sel abnormal
ke otak dapat menyebabkan berbagaigangguan seperti kejang sampai koma.
6) Kelemahan dan kelelahan fisik
a. Aktivitas : kelelahan, kelemahan, malaise, kelelahan otot.
b. Sirkulasi : palpitasi, takikardi, mur-mur jantung, membran mukosa
pucat.
c. Eliminsi : diare, nyeri tekan perianal, darah merah terang,
feses hitam, penurunan haluaran urin.
d. Integritas ego : perasaan tidak berdaya, menarik diri, takut,
mudah terangsang,ansietas.
e. Makanan/cairan: anoreksia, muntah, perubahan rasa, faringitis,
penurunan BB dandisfagia
f. Neurosensori : penurunan koordinasi, disorientasi, pusing k
esemutan, parestesia,aktivitas kejang, otot mudah terangsang.
g. Nyeri : nyeri abomen, sakit kepala, nyeri sendi, perilaku hati-hati gelisah
h. Pernafasan : nafas pendek, batuk, dispneu, takipneu, ronkhi,
gemericik, penurunanbunyi nafas
i. Keamanan : gangguan penglihatan, perdarahan spontan
tidak terkontrol, demam,infeksi, kemerahan, purpura,
pembesaran nodus limfe.
j. Seksualitas : perubahan libido, perubahan menstruasi, impotensi,
menoragia.

4. Klasifikasi leukimia
a. Leukemia Mielogenus Akut (LMA)
LMA mengenai sel stem hematopoetik yang kelak b
e r d i f e r e n s i a s i k e s e m u a s e l m i e l o i d ; monosit, granulosit
(basofil, netrofil, eosinofil), eritrosit, dan trombosit. Semua
kelompok usiadapat terkena. Insidensi meningkat sesuai dengan
bertambahnya usia. Merupakan leukemianonlimfositik yang paling
sering terjadi.
b. Leukemia Mielogenus Krinis (LMK)
LMK juga dimasukkan dalam sistem keganasan sel
stemmieloid.Namun lebih banyak sel normaldibanding
bentuk akut, sehingga pemyakit ini lebih ringan.
LMK jarang menyerangindividu dibawah 20 tahun. Manifestasi
mirip dengan gambaran LMA tetapi dengan tanda
dang e j a l a y a n g l e b i h r i n g a n . P a s i e n m e n u n j u k k
a n t a n p a g e j a l a s e l a m a b e r t a h u n - t a h u n , peningkatan
leukosit kadang sampai jumlah yang luar biasa, limpa membesar.
c. Leukemia Limfositik Kronis (LLK)
LLK merupakan kelainan ringan mengenai individu usia 50 – 70 tahun.
Manifestasi klinis pasientidak menunjukkan gejala. Penyakit baru
terdiagnosa saat pemeriksaan fisik atau penangananpenyakit.
d. Leukemia Limfositik Akut (LLA)
2. LLA dianggap sebagai proliferasi ganas limfoblast. Sering
terjadi pada anak-anak, laki-laki lebihbanyak dibandingkan
perempuan. Puncak insiden usia 4 tahun, setelah usia
15tahun.LLA j a r a n g t e r j a d i . L i m f o s i t i m m a t u r b e
rproliferasi dalam sumsum tulang dan jaringan
p e r i f e r sehingga mengganggu perkembangan sel normal.

5. Komplikasi
1) Gagal sumsum tulang
2) Infeksi
3) Hematomegali
4) Splenomegali
5) Limfadenopa

6. Cara pencegahan dan pengobatan


1) Memperbaiki keadaan umum dengan tindakan:- Tranfusi sel darah
merah padat (Pocket Red Cell -PRC) untuk mengatasi
anemi. Apabila terjadi perdarahan hebat dan jumlah
trombosit kurang dari 10.000/mm³, maka diperlukan
transfusi trombosit. Pemberian antibiotik profilaksis untuk mencegah
infeksi.
2) Pengobatan spesifik terutama ditunjukkan untuk mengatasi sel-sel
yang abnormal. Pelaksanaannya tergantung pada kebijaksanaan
masing-masing rumah sakit, tetapi prinsip dasar pelaksanaannya
adalahsebagai berikut:- Induksi untuk mencapai remisi: obat yang
diberikan untuk mengatasi kanker sering disebutsitostatika
(kemoterapi). Obat diberikan secara kombinasi dengan maksud
untuk mengurangi sel-sel blastosit sampai 5% baik secara sistemik
maupun intratekal sehingga dapat mengurangigejala-gajala yang tampak.-
Intensifikasi, yaitu pengobatan secara intensif agar sel-sel yang
tersisa tidak memperbanyakdiri lagi.- Mencegah penyebaran sel-sel
abnormal ke sistem saraf pusat- Terapi rumatan (pemeliharaan)
dimaksudkan untuk mempertahankan masa remisi :
a. Pelaksanaan kemoterapi
b. Irradiasi cranial

3) Terdapat tiga fase pelaksanaan keoterapi :


a. Fase induksiDimulasi 4-6 minggu setelah diagnosa ditegakkan. Pada
fase ini diberikan terapi kortikostreroid(prednison), vincristin dan L-
asparaginase. Fase induksi dinyatakan behasil jika tanda-
tandapenyakit berkurang atau tidak ada dan dalam sumsum
tulang ditemukan jumlah sel muda kurang dari 5%.
b. Fase Profilaksis Sistem saraf pusatPada fase ini diberikan terapi
methotrexate, cytarabine dan hydrocotison melaui
intrathecaluntuk mencegah invasi sel leukimia ke otak.
Terapi irradiasi kranial dilakukan hanya pada pasien
leukimia yang mengalami gangguan sistem saraf pusat.
c. Konsolidasi Pada fase ini kombinasi pengobatan dilakukan unutk mempertahankan
remisis dan mengurangi jumlah sel-sel leukemia yang beredar dalam tubuh.
Secara berkala, mingguan atau bulanan
dilakukan pemeriksaan darah lengkap untuk menilai
respon sumsum tulang terhadap pengobatan. Jika terjadi
supresi sumsum tulang, maka pengobatan dihentikan sementara
ataudosis obat dikurangi.
7. Cara perawatan pasien leukimia pada saat di Rumah
a. Mendukung klien tetap beraktivitas.
b. Monitor reaksi klien setelah beraktivitas.
c. Berikan makanan tinggi asam folat (kacang-kacangan, sayuran,
berwarna hijau, daging),vitamin C.
d. Ijinkan penderita untuk terlibat dalam persiapan dan pemilihan
makanan.
e. Perbaiki gizi saat selera makan penderita meningkat.Tindakan saat
terjadi kekambuhan :Pada umum nya serangan yang timbul
adalah pusing, pucat dan sesak nafas. Hal -hal yang perlu
diperhatikan :
 Segera ambil posisi nyaman dengan tinggikan kepala di tempat tidur.
 Hindari kerumunan orang.
 Sirkulasi udara yang cukup.
DAFTAR PUSTAKA

H a n d a ya n i , W i w i e k . 2 0 0 8 . B u k u A j a r A s u h a n K e p e r a w a t a n d e n
g a n S i s t e m G a n g g u a n Hematologi. Jakarta: Salemba Medika ;
hal 88-89 (diakses pada tanggal 14 Mei 2013)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20969/4/Chapter%20II.pdf http://
books.google.co.id/books?hl=id&id=0bMJ2p9GdAC&q=leukemia#v
=snippet&q=leukemia&f=falsehttp://www.scribd.com/doc/39883407/
KlasifikasiLeukimia
Smeltzer C. Suzannne. 2007. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:
EGCP rice, S. A. R.
Wilson CL. 2006. Patofisiologi Konsep Klinik Proses-Proses Penyakit. Jakarta:
EGC

Anda mungkin juga menyukai