Bab I
Bab I
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
Robinson Umbu Lele
2014610131
PENDAHULUAN
pernapasan atas maupun bawah yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus,
maupun riketsia, tanpa atau disertai radang parenkim paru (Juwarni, 2012).
sedang bekerja dan tidak mencuci tangan, tidak menggunakan masker saat kera.
Faktor lingkungan meliputi pencemaran udara (asap rokok, polusi udara akibat
hasil industri dan asap hasil pembakaran bahan bakar untuk memasak dengan
konsentrasi yang tinggi). Faktor individu seperti umur, jenis kelamin dan tingkat
kronis. Partikel debu yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan akut salah
satunya adalah hasil industri yang dapat mencemari udara seperti debu batu bara,
semen, kapas, asbes, zat-zat kimia, gas beracun, debu pada penggilingan padi
timbulnya penyakit atau gangguan pada saluran napas akibat debu antara lain
partikel, bentuk, konsentrasi, daya larut dan sifat kimiawi serta lama paparan.
1
2
menular di dunia. Hampir empat juta orang meninggal akibat ISPA setiap tahun,
akibat ISPA pada bayi, anak dan orang lanjut usia tergolong tinggi terutama di
negara-negara dengan pendapatan per kapita rendah dan menengah. ISPA juga
merupakan salah satu penyebab utama konsultasi atau rawat inap di sarana
pelayanan kesehatan terutama pada bagian perawatan anak (WHO, 2007 dalam
namira S. 2013). ISPA merupakan salah satu penyebab utama kunjungan pasien di
Puskesmas dan 15- 30% kunjungan berobat di rawat jalan dan rawat inap rumah
Berdasarkan data Dinkes, (2005) dalam Hasan (2012), anak jalanan sangat
rentan terhadap kejadia ISPA hal tersebut karena anak jalanan lebih sering
terpapar dengan debu asap dan polusi lainya. Faktor utama kasus ISPA adalah
karena adanya polusi, sanitasi lingkungan yang buruk, kurangnya imunisasi dan
menjelaskan bahwa anak jalanan adalah anak yang sebagian besar waktunya
Menurut data Kementerian Sosial RI. (2016), saat ini ada 4,1 juta anak
jumlah anak jalanan adalah sebanyak 104 yang terdiri dari 56 orang berjenis
Anak Jalanan, diketahui bahwa anak jalanan juga rentan terkena penyakit infeksi,
seperti ISPA, diare, tifus, hepatitis, dan kulit maupun masalah kesehatan lainnya.
Anak jalanan juga rawan terhadap perilaku berisiko di antara anak jalanan yang
dapat menyebabkan penyakit menular seksual, seperti gonore (GO) atau kencing
nanah, sifilis, dan HIV/AIDS sebagai akibat perilaku seks bebas maupun sebagai
akibat dari kasus perkosaan, sodomi, dan pelecehan seksual lain. Pengaruh dan
dan menyalahgunakan narkoba terutama dari lem yang berdampak bagi kesehatan.
satu masalah kesehatan pada anak jalanan adalah ISPA sehingga perlu adanya
penyempitan jalan nafas, sesak nafas dan nafas ronchi, fibrosis bisa menyebabkan
penurunan fungsi paru dan penurunan produksi surfaktan sebagai pelumas yang
pus dalam rongga paru) adalah tindak lanjut dari pembedahan, atelektasis
4
pada klien terjadi sianosis, dispnea dan kelelahan yang akan mengakibatkan
pada 12 anak jalanan, diperoleh informasi bahwa diantara anak jalanan sering
mengalami batuk pilek, bersin, suara serak, pusing kadang disertai demam bila
termasuk 7 dari 12 anak yang ditemui termasuk mengalami keadaan yang sama.
dalam hal ini batuk pilek, bersin, pusing kadang-kadang demam dialami kurang
lebih tiga bulan terakhir, dengan rentang waktu sembuh satu sampai dua minggu.
Dampak yang timbul bila penyakit ISPA tidak segera di tangani atau di atasi yaitu
orang disekitar, pusing atau sakit kepala, mengganggu aktivitas dan bisa
mengakibatkan kematian.
Berdasarkan paparan data baik teori maupun data-data riset dan penelitian
serta studi pendahuluan yang di lakukan menunjukan bahwa perlu adanya analisa
tentang kejadian ISPA pada anak jalanan, karenanya peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentang analisis faktor resiko terjadinya ISPA pada Anak
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa saja yang menjadi
Kabupaten Malang?
5
Malang
6
3. Bagi Masyarakat