Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM MIKOLOGI

MINIRISET

Sampel : 6 jeniskacang
Kelompok 1

No Gambar Hasil Keterangan


1. Petugas : DelaDwi Nanda (P1337434116001)
Identitas sampel
1. Sampel: Kacang Kedelai Hitam
2. Identifikasi jamur : Rhizopussp
Klasifikasi :

Kingdom : Fungi
Divisio : Zygomycota
Class : Zygomycetes
Ordo : Mucorales
Familia : Mucoraceae
Genus : Rhizopus
Species : Rhizopus oryzae

Penanaman dilakukan menggunakan sampel


kacang kedelai. Ada tiga spesies Rhizopus yang
berperan penting dalam fermentasi yakni R.
oligosporus, R. oryzaedan R. stolonifer. Ketiga-
tiganya punya potensi untuk memfermentasi
kedelai menjadi tempe, walaupun kecepatanya
berbeda-beda. R. oligosporus memfermentasi lebih
cepat dibanding R. oryzae dan R. stolonifer,
sedangkan R. oryzae lebih cepat dibanding R.
stolonifer (Pawiroharsono, 1996).
Kacang kedelai yang dibungkus oleh miselia
berwarna putih yang merupakan hifa dari jamur
spesies Rhizopus. Aktivitas fi siologis jamur pada
proses fermentasi tempe dimulai sejak
diinokulasikannya inokulum pada kedelai yang
telah siap difermentasi. Spora jamur tersebut mulai
tumbuh dengan membentuk benang-benang hifa
yang tumbuh makin memanjang, membalut dan
menembus biji kotiledon kedelai.
DaftarPustaka
Nurahhman, dkk. 2012. Pertumbuhan Jamur, Sifat Organoleptik dan Aktivitas Antioksidan
Tempe Kedelai Hitam Yang Diproduksi Dengan Berbagai Jenis. Fakultas Kedokteran
Universitas Gajah Mada, Jl. Sekip Utara, Yogyakarta
No Gambar Hasil Keterangan
2. Petugas : Hanifa Triastuti
(P1337434116002)
Identitas sampel
1. Sampel: Kacang Tanah
2. Identifikasi jamur : Aspergillus
sp.
Klasifikasi :
Kingdom : Myceteae

Divisi : Amastigomycota

Kelas : Ascomycetes

Ordo : Eurotiales

Famili : Euroticeae

Genus : Aspergillus

Spesies : Aspergillus sp

Penanaman dilakukan
menggunakan sampel kacang
tanah. Aspergillus flavus
merupakan kapang saprofit.
Koloni yang sudah
menghasilkan spora berwarna
coklat kehijauan hingga
kehitaman. Miselium yang
semula berwarna putih tidak
tampak lagi (Dwidjoseputro
1981). Selain oleh Aspergillus
flavus biji kacang tanah sering
terkontainasi pula oleh
Aspergillus niger dan
Penicillium sp. Bila Aspergillus
flavus telah memproduksi
aflatoksin, maka biji akan terasa
pahit bila dimakan. Kandungan
aflatosin yang tinggi dikenai
dengan warna biji yang makin
coklat dan rasa yang makin
pahit.

Daftar Pustaka
Kasno astanto. Jurnal Litbang Pertanian, PENCEGAHAN INFEKSI Aspergillus flavus DAN
KONTAMINASI AFLATOKSIN PADA KACANG TANAH. Balai Penelitian Tanaman
Kacang-kacangan dan Umbi-umbian, Malang. 2004

No Gambar Hasil Keterangan


3. Petugas : Ismiati Khairunissa
(P1337434116003)
Identitas sampel
1. Sampel: Kacang Hijau
(Phaseolus radiotus L)
2. Identifikasi jamur : Aspergillus
sp.
 Klasifikasi :
Kingdom : Myceteae
Divisi :
Amastigomycota
Kelas : Ascomycetes
Ordo : Eurotiales
Famili : Euroticeae
Genus : Aspergillus
Spesies : Aspergillus sp

Penanaman dilakukan
menggunakan sampel kacang hijau.
Untuk kelangsungan hidupnya mikroba
membutuhkan nutrien dan faktor
lingkungan yang sesuai. Kacang hijau
merupakan sumber nutrisi mengandung
karbohidrat 62,9 gr, yang merupakan
salah satu sumber utama untuk
pertumbuhan dan perkembangan jamur.
Aspergillus fumigatus adalah jamur dari
genus Aspergillus dan merupakan salah
satu spesies Aspergillus yang paling
umum menyebabkan penyakit pada
orang dengan penyakit imunodefisiensi.
Spora Aspergillus ini terdapat di mana-
mana di atmosfir dan diperkirakan
bahwa semua orang menghirup
beberapa ratus spora setiap hari. Media
pembiakan yang dianggap paling baik
dan biasa digunakan salah satunya
adalah Sabouraud Glukosa Agar dengan
atau tanpa antibiotik dengan komposisi
glukosa 4 %. Medium tersebut
mengandung glukosa yang merupakan
sumber nutrisi bagi pertumbuhan jamur
(Anonim, 1989).
Kandungan nutrisi pada media
kacang hijau ini sangat kompleks dan
kaya gizi sehingga dapat mempengaruhi
pertumbuhan jamur Aspergillus
fumigatus baik itu warna koloni, ukuran
sel, kecepatan pertumbuhan, maupun
mikroba bertahan hidup lebih lama
Gandjar, et al (2006). Menurut jurnal
yang didapatkan semakin lama inkubasi
maka semakin besar diameter koloni
Aspergillus fumigatus yang terbentuk.
Hal ini sesuai dengan pernyataan
Gandjar, et al (2006) bahwa salah satu
parameter pertumbuhan adalah
pertambahan volume sel, karena adanya
pertambahan protoplasma dan senyawa
asam nukleat yang melibatkan sintesis
DNA dan pembelahan mitosis.
Bertambahan volume sel tersebut adalah
irreversibel, artinya tidak dapat kembali
ke volume semula. Jadi sesuatu semula
tidak terlihat, yaitu suatu spora atau
konidia jamur, menjadi miselium atau
koloni yang dapat dilihat. Jika suatu
konidia atau spora jamur ditanam di atas
agar dalam cawan petri, maka setelah
satu atau dua hari akan terlihat struktur
berupa benang-benang pada permukaan
agar,pemeriksaan mikroskopis
membuktikan bahwa yang tumbuh
adalah koloni jamur.
Gambaran koloni pada media
kacang hijau berwarna hijau tua. Salah
satunya adalah kacang hijau yang
memiliki kandungan nutrisi bagi
kelangsungan hidup jamur, sehingga
jamur Aspergillus fumigatus tumbuh
subur pada media ini. Menurut
Moerniati, et al (2009) bahwa kacang
hijau dapat dimanfaatkan untuk
menumbuhkan mikroba lain seperti
jamur Rhizopus-C yang dimanfaatkan
hasil fermentasi dan dapat juga
menumbuhkan bakteri probiotik
(Lactobacillus bulgaricus &
Streptococcus thermophilus).

Daftar Pustaka :
Ningrum N. Ratna, Widhorini dan Euis Yuliani. Analisis Pertumbuhan Jamur Aspergillus
fumigatus dalam Media Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.). Prodi Analis Kesehatan,
STIKes Jenderal Achmad Yani

N Gambar Hasil Keterangan


o
4. Petugas : Monika Wulanndari
(P1337434116005)
Identitas sampel
1. Sampel: Kacang Kedelai warna
merah
2. Identifikasi jamur : Aspergillus
sp.
Klasifikasi :
Kingdom : Myceteae

Divisi : Amastigomycota

Kelas : Ascomycetes

Ordo : Eurotiales

Famili : Euroticeae

Genus : Aspergillus

Spesies : Aspergillus sp.

Penanaman dilakukan
menggunakan sampel kacang
kedelai berwarna merah yang
sebelumnya sudah ditumbuhi
dengan jamur. Aspergillus sp.
yang merugikan yaitu,
Aspergillus fumigatus,
Aspergillus flavus, dan
Aspergillus niger.
Umumnya jamur yang sering
ditemukan pada kacang-
kacangan yaitu Aspergillus
flavus penghasil aflatoksin yang
sering tumbuh pada kacang
tanah.
Teknik penanaman dilakukan
dengan cara menanamkan jamur
dari kacang kedelai ke media
Saboroud cair,kemudian
ditanamkan lagi ke media Potato
Dextrose Agar (PDA) dengan
cara menotolkan jamur
menggunakan lidi kapas steril.
Saat melakukan identifikasi
menggunakan mikroskop terlihat
ada jenis jamur Aspergillus SP
yang memiliki Cici–ciri
Aspergillus adalah mempunyai
hifa berseptat dan miselium
bercabang, sedangkan hifa yang
muncul diatas permukaan
merupakan hifa fertil, koloninya
berkelompok, dan koloni
berwarna putih. Ciri drarijamur
yang teridentifikasi adalah
mempunyai konidiospora yang
berbentuk bulat, berwarna
coklat, ada seperti duri duri.
Penampakan makroskopis dari
jamur yang tumbuh di media
PDA ada beberapa macam yaitu
berwarna hitam, berwarna hijau
berserbuk, dan berwarna putih.
Koloni yang diamati pada
mikroskop adalah koloni dengan
warna hitam dan setelah
diidentifikasi ditemukan jamur
Aspergillus sp

Daftar Pustaka :
- Suparyati, Tuti. PERBANDINGAN KONTAMINASI JAMUR Aspergillus sp PADA
KACANG KEDELAI BERBIJI KUNING KUALITAS BAIK DAN JELEK YANG
DIJUAL DI PASAR WIRADESA KAB. PEKALONGAN. Akademi Analis
Kesehatan Pekalongan. 2014
- Gandjar, Indrawati dkk.1999. Penganalan Kapang Tropik Secara Umum. Jakarta:
yayasan Obor Indonesia

Anda mungkin juga menyukai