Anda di halaman 1dari 10

MATA KULIAH

HUKUM ACARA DAN PRAKTEK PERADILAN


TATA USAHA NEGARA

OLEH:
PUTU NINDA PARAMITHA DEWI P.N. (1604551160)
E (Reguler Pagi)

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2018
SURAT GUGATAN

Mataram, 25 November 2006

Kepada Yth :
Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Mataram
Jl. Kanti Arum No.15
Di Mataram

Hal : Gugatan

Dengan hormat,
Nama : Drs.H.Fathurrahim, M.Si
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Rektor non-aktif IKIP Mataram
Alamat : Mataram

Dengan ini memberi kuasa dengan hak substitusi kepada :


Fathur Rauzi, SH dan Karmal Maksudi, SH
Advokat dan Pengacara dari kantor Hukum Sholeh, Adnan & Associates( SA&a ), berkantor di
jalan Ahmad Yani No. 110 Mataram, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 19 Novembar 2006
bertindak dan untuk atas nama Drs.H.Fathurrahim, M.Si, selanjutnya disebut sebagai
PENGGUGAT

Dengan ini mengajukan Gugatan terhadap :


Pengurus Yayasan Pembina IKIP Mataram (YPIM)
Nama : Drs.HL.Azhar
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Ketua Yayasan Pembina IKIP Mataram (YPIM)
Alamat : Mataram
Selanjutnya akan disebut dengan TERGUGAT.
DASAR GUGATAN
1. Ketua Yayasan Pembina IKIP Mataram (YPIM) Drs.HL.Azhar mengeluarkan Surat
Keputusan tentang pemberhentian rektor IKIP Mataram Drs.H.Fathurrahim, M.Si. beserta 11
pejabat lainnya. Dalam penetapan tersebut Ketua Yayasan Pembina IKIP Mataram (YPIM)
Drs.HL.Azhar juga melantik Rektor IKIP Mataram yang baru.

2. Surat Keputusan tersebut adalah :


SK No. 15/YPIM/VII/2006 tertanggal 26 Juli 2006 tentang pemberhentian
Drs.H.Fathurrahim, M.Si sebagai rektor IKIP Mataram berserta 11 pejabat lainnya; dan
pengangkatan rektor IKIP Mataram baru.

3. Bahwa kedua Surat Keputusan Menteri dalam negeri tersebut, yaitu SK No.
15/YPIM/VII/2006 tertanggal 26 Juli 2006 telah memenuhi unsur-unsur Keputusan Tata
Usaha Negara pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 5 tahun 1986.

ALASAN GUGATAN
Bahwa Keputusan Tata Usaha Negara tersebut telah melanggar pasal 53(2) Undang-Undang
Nomor 5 tahun 1986.
1. Rektor beserta 11 pejabat yang dipecat menilai SK yang ditandatangani Ketua YPIM
Drs.HL.Azhar cacat.
2. Rektor baru yang dilantik tidak sah, karena diputuskan secara sepihak, Jika mengacu pada
Statuta menurutnya, pemilihan Rektor yang pelantikannya berlangsung di kediaman Ketua
YPIM Selasa (25/7), itu tidak prosedural.
3. Jika pergantian rektor dilakukan, pemilihan dilakukan yayasan berdasarkan pertimbangan
yayasan, namun mekanisme ini tak dilakukan.
4. Soal pengelolaan dana oleh rektorat yang dipersoalkan yayasan, bahwa dalam Statuta, ada
otonomi dalam pengelolaan keuangan. ‘Jadi pihak rektorat bukan melakukan
pembangkangan dan juga tidak menolak eksistensi yayasan. Apa yang pihak rektorat
lakukan itu mengacu pada Statuta.
Oleh sebab itu sesuai dengan ketentuan Undang-undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan
Tata Usaha Negara, penggugat berhak untuk menuntut ;

 Menuntut agar tergugat membayar ganti rugi dalam perkara ini seperti yang diatur
dalam pasal 53 ayat 1 Undang-undang No. 5 Tahun 1986, dikarenakan penggugat
telah mengalami kerugian materiil dan immateriil, karena dengan keluarnya SK
tersebut pemasukan penggugat mengalami penurunan serta telah menimbulkan
perasaan tak nyaman dan pencemaran nama baik.
 Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 98 ayat (1) Undang-undang No. 5 Tahun
1986, penggugat mohon agar pemeriksaan dalam perkara ini dilakukan dengan
acara cepat; dengan alasan agar perkara ini tidak semakin berlarut-larut mengigat
penggugat harus menghidupi keluarganya.
 Bahwa karena surat keputusan tergugat telah tidak sesuai dengan peraturana
perundang-undangan yang berlaku, maka penggugat mohon kepada Bapak Ketua
Pengadilan Tata Usaha Negara Mataram untuk membatalkan demi hukum SK
Ketua Yayasan Pembina IKIP Mataram (YPIM) yaitu SK No. 15/YPIM/VII/2006
tertanggal 26 Juli 2006.
 Penggugat memohon PTUN Mataram untuk langsung mengeluarkan surat perintah
penghentian pelaksanaan tugas Rektor IKIP Mataram yang baru sampai kasusnya
mempunyai keputusan tetap.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, penggugat mohon agar Pengadilan Tata Usaha Negara
Mataram berkenan memutuskan :
I. Dalam Menyatakan Keputusan Batal demi hukum.
Menyatakan batal atau tidak sah SK tergugat, yaitu SK No. 15/YPIM/VII/2006
tertanggal 26 Juli 2006 tentang pemberhentian Drs.H.Fathurrahim, M.Si sebagai
rektor IKIP Mataram berserta 11 pejabat lainnya; dan pengangkatan rektor IKIP
Mataram baru.
II. Dalam Pokok Perkara .
1. Menghukum tergugat untuk mencabut kembali SK No. 15/YPIM/VII/2006
tertanggal 26 Juli 2006 tentang pemberhentian Drs.H.Fathurrahim, M.Si sebagai
rektor IKIP Mataram berserta 11 pejabat lainnya; dan pengangkatan rektor IKIP
Mataram baru.
2. Menghukum tergugat untuk membayar uang denda atas kerugian materil dan
immateriil dalam perkara ini sebesar Rp. 3.000.000.000,-00 (Tiga Milliar rupiah)
3. Menghukum tergugat untuk membayar uang paksa sebesar Rp.1.00.000,-00
(seratus ribu rupiah) untuk setiap hari keterlambatannya dalam menjalankan
keputusan ini.
4. Menghukum tergugat untuk membayar biaya dalam perkara ini.
Atau,
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, memberikan putusan lain yang adil
menurut hukum

Hormat Penggugat,

Drs.H.Fathurrahim, M.Si
Analisa Terhadap Gugatan Tata Usaha Negara tentang Pemberhentian
Rektor IKIP Mataram dan Pengangkatan Rektor IKIP Mataram Baru.

Ada 2 syarat dalam Surat Gugatan ,yaitu:


- Syarat Formiil
- Syarat Materiil

 Syarat Formil dalam Surat Gugatan


Berdasarkan surat gugatan Tata Usaha Negara tentang Pemberhentian Rektor IKIP Mataram dan
Pengangkatan Rektor IKIP Mataram Baru dapat di analisa sebagai berikut :

1. Identitas
Identitas pada surat gugatan telah diatur pada Pasal 56 Undang-Undang No 5 Tahun 1986
jo Undang-Undang No 9 Tahun 2004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang
menyebutkan bahwa gugatan harus memuat nama, kewarganegaraan, tempat tinggal dan
pekerjaan penggugat atau kuasanya.
Surat gugatan ini telah memenuhi unsur-unsur identitas sebagaimana yang telah di
jelaskan diatas yaitu sebagai berikut:
Identitas Penggugat
Penggugat
Nama : Drs.H.Fathurrahim, M.Si
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Rektor non-aktif IKIP Mataram
Alamat : Mataram

2. Tenggang Waktu Mengajukan Gugatan


Ketentuan mengenai tenggang waktu ini diatur di dalam Pasal 55 Undang-UndangNo 5
Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata UsahaNegara yaitu gugatan dapat diajukan hanya
dalam tenggang waktu sembilan puluh hari terhitung sejak saat diterimanya atau
diumumkannya Keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara.
Dalam surat gugatan tersebut syarat formil mengenai tenggang waktu pengajuan gugatan
telah dipenuhi sesuai dengan Pasal 55 Undang-Undang No 5 Tahun 1986 tentang Peradilan
Tata Usaha Negara yaitu dimana dalam surat gugatan Tata Usaha Negara tentang
pemberhentian Drs.H.Fathurrahim, M.Si sebagai rektor IKIP Mataram berserta 11 pejabat
lainnya; dan pengangkatan rektor IKIP Mataram baru di dapat dimana 19 Novembar 2006
para penggugat telah menerima surat gugatan Tata Usaha Negara tentang pemberhentian
Drs.H.Fathurrahim, M.Si sebagai rektor IKIP Mataram berserta 11 pejabat lainnya; dan
pengangkatan rektor IKIP Mataram baru yang diterbitkan dan ditanda tangani oleh tergugat.

3. Diberi Tanggal
Suatu gugatan biasanya selalu diberi tanggal, hal ini akan sangat berguna untuk
mengetahui sudah atau belum daluwarsanya pengajuan suatu surat pengajuan gugatan
dengan tanggal atau kapan sebuah keputusan yang digugat itu disampaikan atau diketahui
oleh Penggugat.Dimana hal ini juga harus dibuktikan lebih lanjut dalam acara pembuktian,
begitu juga dengan adanya pemberian Tanggal pada surat gugatan akan berguna untuk
mengetahui apakah suatu gugatan adalah Prematur atau tidak.
Contoh surat gugatan diatas sudah memenuhi salah satu syarat formil gugatan , yaitu
adanya pencantuman tanggal. Hal ini dapat terlihat di bagian terakhir dimana gugatan
tersebut di buat atau di ajukan di Mataram 25 November 2006.

4. Ditandatangani
Dalam hal surat gugatan yang oleh Penggugatnya dikuasakan kepada Kuasanya, maka
surat gugatan tersebut ditandatangani oleh kuasanya tersebut, seperti yang diatur lebih lanjut
dalam Surat Ketua Mahkamah Agung RI Urusan Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara
Tanggal 24 Maret 1992 Nomor 051/Td.TUN/III/1992, Perihal: juklak yang dirumuskan
dalam peningkatan keterampilan hakim peradilan tata usaha negara II Tahun 1991 pada
Bagian I Aangka 2 huruf d, bahwa “Apabila di dalam 1(satu) surat gugatan disebutkan
beberapa kuasa sebagai yang mengajukan/membuat surat gugatan , Maka semua kuasa yang
disebut dalam surat gugatan tersebut harus turut serta menandatangani surat gugatan itu.
Contoh surat gugatan Tata Usaha Negara tentang pemberhentian Drs.H.Fathurrahim,
M.Si sebagai rektor IKIP Mataram berserta 11 pejabat lainnya; dan pengangkatan rektor
IKIP Mataram baru tersebut sudah ditanda tangani oleh para penggugat dengan dasar
sebagaimana yang sudah disebutkan diatas.

 Syarat Materiil dalam Surat Gugatan

1. Objek Gugatan
Objek gugatan harus disebutkan secara jelas dalam surat gugatan. Objek dari sebuah
gugatan ialah Keputusan Tata Usaha Negara. Menurut Pasal 1 angka 3 Undang-Undang No.5
Tahun 1986, “ Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang
dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan hukum Tata
Usaha Negara yang berdasrkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat
konkret, individual, dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan
hukum perdata.
Dalam contoh surat gugatan Tata Usaha Negara tentang pemberhentian
Drs.H.Fathurrahim, M.Si sebagai rektor IKIP Mataram berserta 11 pejabat lainnya; dan
pengangkatan rektor IKIP Mataram baru, dapat ditemukan objek dari surat gugatan tersebut.

2. Dasar Gugatan (fundamentum petendi / posita)


Dasar gugatan atau Posita berisikan dalil Penggugat untuk mengajukan gugatan, yang
diuraikan secara ringkas dan sederhana.Dasar gugatan ini fungsinya sangat penting dan
menentukan pada pemeriksaan di siding Pengadilan Tata Usaha Negara nantinya. Oleh
karena itu, uraian mengenai dasar gugatan harus jelas atau terang, sehingga tidak
menimbulkan kekaburan. Karena berdasrkan Pasal 62 ayat (1) huruf c menyebutkan bahwa
Ketua Pengadilan dapat menyatakan bahwa gugatan tidak diterima atau tidak berdasar karena
gugatan tersebut tidak didasarkan pada dalil-dalil atau alasan- alasan yang layak.
Dalam contoh surat gugatan diatas sudah dilampirkan dasar gugatannya, yaitu:
1. Ketua Yayasan Pembina IKIP Mataram (YPIM) Drs.HL.Azhar mengeluarkan
Surat Keputusan tentang pemberhentian rektor IKIP Mataram Drs.H.Fathurrahim, M.Si.
beserta 11 pejabat lainnya. Dalam penetapan tersebut Ketua Yayasan Pembina IKIP
Mataram (YPIM) Drs.HL.Azhar juga melantik Rektor IKIP Mataram yang baru.
2. Surat Keputusan tersebut adalah :
SK No. 15/YPIM/VII/2006 tertanggal 26 Juli 2006 tentang pemberhentian
Drs.H.Fathurrahim, M.Si sebagai rektor IKIP Mataram berserta 11 pejabat lainnya; dan
pengangkatan rektor IKIP Mataram baru.

3. Bahwa kedua Surat Keputusan Menteri dalam negeri tersebut, yaitu SK No.
15/YPIM/VII/2006 tertanggal 26 Juli 2006 telah memenuhi unsur-unsur Keputusan Tata
Usaha Negara pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 5 tahun 1986.

3. Petitum
Petitum adalah kesimpulan gugatan yang berisikan hal-hal yang dituntut oleh Penggugat
untuk diputuskan oleh Hakim. Pada umumnya ada 5 bentuk gugatan Penggugat atau
petitum, ialah:
a) Pencabutan gugatan
b) Penerbitan Keputusan Tata Usaha Negara
c) Penerbitan Keputusan Tata Usaha Negara yang baru
d) Ganti rugi
e) Rehabilitasi
Dalam contoh surat gugatan Tata Usaha Negara tentang pemberhentian Drs.H.Fathurrahim,
M.Si sebagai rektor IKIP Mataram berserta 11 pejabat lainnya; dan pengangkatan rektor IKIP
Mataram baru diatas sudah dilampirkan petitumnya. Adapun petitumnya adalah :

DALAM PENUNDAAN :
Dalam Menyatakan Keputusan Batal demi hukum.
Menyatakan batal atau tidak sah SK tergugat, yaitu SK No. 15/YPIM/VII/2006 tertanggal 26
Juli 2006 tentang pemberhentian Drs.H.Fathurrahim, M.Si sebagai rektor IKIP Mataram berserta
11 pejabat lainnya; dan pengangkatan rektor IKIP Mataram baru

DALAMPOKOKPERKARA:
1. Menghukum tergugat untuk mencabut kembali SK No. 15/YPIM/VII/2006 tertanggal 26
Juli 2006 tentang pemberhentian Drs.H.Fathurrahim, M.Si sebagai rektor IKIP Mataram
berserta 11 pejabat lainnya; dan pengangkatan rektor IKIP Mataram baru.
2. Menghukum tergugat untuk membayar uang denda atas kerugian materil dan immateriil
dalam perkara ini sebesar Rp. 3.000.000.000,-00 (Tiga Milliar rupiah)
3. Menghukum tergugat untuk membayar uang paksa sebesar Rp.1.00.000,-00 (seratus ribu
rupiah) untuk setiap hari keterlambatannya dalam menjalankan keputusan ini.
4. Menghukum tergugat untuk membayar biaya dalam perkara ini.
Atau apabila Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta berpendapat lain,
maka Para Penggugat mohon putusan yang seadil-adilnya (ex a quo et bono).
Semua syarat-syarat di dalam contoh surat gugatan Tata Usaha Negara tentang
Permohonan Pembatalan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 87/P Tahun 2013
diatas sudah terpenuhi dalam sebuah surat gugatan dan disusun dengan baik sehingga dapat
diproses di Pengadilan Tata Usaha Negara, karena berdasrkan Pasal 62 ayat (1) huruf b
Undang-Undang No.5 Tahun 1986 menyebutkan bahwa sebuah gugatan dapat dinyatakan tidak
diterima atau tidak berdasar oleh Pengadilan, jika syarat-syarat gugatan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 56 tidak dipenuhi oleh Penggugat, sekalipun ia telah diberitahu dan diperingatkan.

Anda mungkin juga menyukai