Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

SETRIKA LISTRIK

Setrika listrik adalah cara menghilangkan kerutan dari pakaian dengan alat
yang dipanaskan dengan tenaga listrik yang dikonversi menjadi energi panas.
Biasanya, pakaian yang baru dicuci harus disetrika agar kembali rapih dan mulus.

1. Konversi Energi Dari Alat Setrika Listrik


Setrika listrik awalnya membutuhkan tenaga listrik, lalu setelah diberi
tenaga listrik akan dikonversi/dirubah melewati elemen pemanas menjadi
energi kalor/panas yang nantinya bisa dipakai untuk memuluskan pakaian.

Energi listrik
Dari Energi Menghasilkan
dihambat oleh
Listrik energi panas
elemen pemanas

2. Prinsip Kerja Setrika Listrik


Sistem kerja setrika listrik adalah dengan mengubah energi listrik menjadi
energi panas. Perubahan bentuk energi tersebut dihasilkan oleh rangkaian
listrik yang memiliki hambatan cukup besar. Hambatan inilah yang
menyebabkan timbulnya panas pada bagian setrika yang disebut elemen
pemanas. Elemen pemanas membangkitkan panas secara bertahap dan setrika
listrik modern sudah dilengkapi dengan komponen yang disebut termostat.
Dengan adanya komponen ini dalam rangkaian setrika listrik, maka panas
yang dikehendaki oleh pengguna dapat diatur dan stabil sehingga tidak
menyebabkan timbulnya panas berlebih yang dapat memicu kebakaran pada
elemen.

Arus listrik mengalir dari sumber tegangan menuju lampu, kemudian


langsung ke saklar bimetal. Pada Sistem saklar ini, ketika kedua logam
tersebut kontak, maka arus akan terus mengalir menuju elemen pemanas yang
terdiri dari lilitan kawat sebagai bentuk resistor. Saklar yang kontak tersebut
menyebabkan rangkaian tertutup dan setrika akan mengalami pemanasan pada
tingkatan tertentu. Ketika panas yang ditentukan telah mengalami keadaan
maksimal, maka secara otomatis termostat pada rangkaian saklar akan bekerja.
Rangkaian akan terputus karena prinsip bimetal tadi menyebabkan salah satu
logam mengalami pemuaian dan menyebabkan saklar terbuka. Akibatnya
tidak ada arus yang mengalir serta lampu indikator akan mati.

Kawat-kawat yang ada pada setrika ini biasanya adalah kawat-kawat kecil
dan kawat halus yang terbuat dari nikel dan dililitkan pada mika.
Bagaimanakah kawat kecil itu bisa menjadi panas? Pada saat arus listrik
mengalir melalui kawat halus, elektron-elektron akan sulit mengalir melalui
kawat karena hambatan kawat halus sangat besar. Elektron-elektron tersebut
akan mengalami tumbukan dengan atom-atom kawat penghantar. Tumbukan
tersebut menyebabkan kawat menjadi panas.

Setelah sejumlah energi panas dibangkitkan oleh elemen pemanas, maka


selanjutnya panas tersebut dialirkan menuju alas setrika. Mekanisme
perpindahan kalor tersebut berlangsung secara konduksi. Konduksi merupakan
proses transfer kalor di dalam zat perantara dimana energi panas berpindah
dari molekul satu ke molekul lain hanya dengan jalan getaran termal berkala,
tanpa ada pemindahan massa zat perantara sama sekali.

Aliran perpindahan panas yang terjadi pada elemen pemanas kemudian


dihubungkan (kontak) secara langsung dengan alas setrika yang terbuat dari
plat alumunium (biasanya yang anti karat), sehingga panas merambat pada
alas akibat konduksi. Tidak ada transfer massa pada peristiwa tersebut, hanya
saja perpindahan kalor dibantu dengan pergerakan-pergerakan elektron yang
terdapat pada kedua bahan logam tersebut, yaitu pada elemen maupun alas.

Pemakaian setrika listrik memerlukan/membutuhkan daya listrik sekitar


300 watt dengan voltase 220 V.
3. Kontruksi Setrika Listrik

Bagian utama seterika listrik meliputi:

1. Elemen pemanas

Elemen pemanas adalah suatu elemen yang akan membangkitkan


panas bila dialiri arus
listrik. Dari elemen pemanas inilah sumber energi panas dibangkitkan.

2. Plat dasar / alas (sole plate),


Alas seterika adalah bagian seterika yang akan bersentuhan langsung
dengan kain yang disetrika. Alas seterika dibuat dari bahan anti karat
seperti alumunium, stainless steel atau minimal dengan lapisan bahan anti
karat dan anti lengket (Teflon) agar tidak mudah kotor dan mengotori kain
yang disetrika.
3. Besi pemberat
Pemberat biasanya terbuat dari besi dan sesuai dengan namanya,
fungsinya sebagai pemberat seterika agar memudahkan dalam
pemakaiannya.
4. Penutup
Penutup atau selungkup seterika dibuat dari bahan isolasi untuk
mencegah bahaya sengatan listrik. Disamping itu, penutup juga yang anti
panas guna mencegah bahaya sentuhan ke bagian tubuh manusia.
5. Pemegang
Tangkai pemegang seterika terbuat dari bahan isolasi (kayu atau
plastik). Ini dimaksudkan apabila ada kebocoran arus listrik tidak
membahayakan pemakainya
6. Kabel penghubung
Kabel daya ini terbuat dari kabel fleksibel (dengan inti serabut) yang
dibungkus dengan bahan isolasi kain menjadikannya tetap lentur sehingga
tidak mudah putus dan aman dari bahaya sengatan listrik.

4. Pengembangan Setrika Listrik

Seiring dengan majunya teknologi, memungkinkan alat ini lebih


disederhanakan dan lebih canggih. Sebenarnya, Setrika listrik sendiri adalah
pengembangan alat dari generasi generasi setrika sebelumnya. Pada jaman
sebelum alat setrika listrik ini, terdapat setrika kuno yang masih menggunakan
arang panas sebagai alat untuk memanaskan plat alumuniumnya.

Lalu, dimasa sekarang pun setrika listrik sudah banyak dikembangkan.


Salah satu contohnya adalah mahasiswa UGM menciptakan Iron Gloves
(Setrika dengan model sarung tangan). Yang mana pengembangan ini sangat
memudahkan produsen untuk memakai dan langsung melipat pakaian agar
rapih kembali. Tetapi, penggunaan daya listrik pada setrika ini masih sama
seperti setrika listrik, yaitu 300 watt. Salah satu contoh lagi yaitu penciptaan
mesin setrika dan pelipat otomatisnya. Mesin ini diberi nama FoldiMate.
Ditahun 2018 mendatang, mesin ini akan diproduksi massal dan dihargai
USD700 – USD850 yang setara dengan Rp.10 juta hingga Rp.11,5 juta. Mesin
ini pun menggunakan rumus pythagoras sebagai landasan sistem robotiknya.
Mungkin alat ini menggunakan daya listrik yang lebih boros, tetapi
menghemat energi produsen dan lebih praktis.
Lalu, dimasa depan mungkin ada setrika yang memakai energi panas
melalui energi matahari dengan tujuan menghemat daya listrik yang kita
gunakan. Lalu, ada setrika yang menggunakan sistem laser (cahaya) seperti
hologram. Dan lebih baiknya lagi, mungkin jasa setrika akan dilakukan oleh
robot.

5. Aplikasi Setrika Listrik

Aplikasi alat ini yaitu untuk mengeringkan pakaian dan merapihkan


pakaian sehingga pakaian bisa dilipat rapih dan disimpan. Aplikasi setrika
lainnya yaitu untuk menghangatkan air dan makanan dengan menggunakan
panci yang disimpan diatas setrika sehingga energi panas yang dihasilkan
disetrika bisa dialirkan ke panci dengan prinsip konduksi.
REFERENSI :

 Blogger. “Pengertian Setrika Listrik”. Diakses pada 26 Februari 2018


http://keilmuanteknologi.blogspot.co.id/2011/12/pengertian-seterika-
listrik.html
 Wijaya, Galih. “Sebuah Mesin Setrika dan Pelipat Otomatis Siap Dirakit
Untuk Anda”. Diakses pada 26 Februari 2018
https://www.bernas.id/23282-sebuah-mesin-setrika-dan-pelipat-otomatis-
siap-dirakit-untuk-anda.html
 Permatasari, Siska. “Keren! Mahasiswa UGM Ciptakan Alat Setrika
Mobile Pertama di Dunia”. Diakses pada 26 Februari 2018
“https://news.okezone.com/read/2017/07/24/65/1742668/keren-
mahasiswa-ugm-ciptakan-alat-setrika-mobile-pertama-di-dunia
 Fathurahman, Muhammad Nurdin. “Sejarah Perkembangan Setrika dari
Masa ke Masa”. Diakses pada 26 Februari 2018
https://perawatanrtdonto.blogspot.co.id/2013/03/sejarah-perkembangan-
setrika-dari-masa.html
 Tryana. “Prinsip dan Cara Kerja Setrika Listrik”. Diakses pada 26 Februari
2018
http://www.agrobisnisinfo.com/2017/08/prinsip-dan-cara-kerja-setrika-
listrik.html
 Kurnia, Ade Tri. “Bagaimana Cara Kerja Setrika Listrik?” Diakses pada
26 Februari 2018
https://brainly.co.id/tugas/8245092

Anda mungkin juga menyukai