Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Belajar matematika merupakan sebuah proses perubahan tingkah laku
Individu. Belajar ilmu matematika merupakan hal yang sangat penting dan
harus di jalani oleh setiap manusia. Dengan Ilmu Matematika seseorang bisa
membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, dengan Ilmu Matematika
seseorang bisa membedakan mana yang boleh dan mana yang tidak boleh, dan
dengan Ilmu Matematika juga seseorag bisa merumuskan tujuan hidup.
Mata pelajaran matematika merupakan yang sangat penting, dengan
Ilmu Matematika kita mengetahui adanya geometri transformasi yang memuat
komposisi transformasi.
Dimana komposisi transformasi adalah transformasi yang diperoleh dari
gabungan dua transformasi atau lebih. Penyelesaian masalah komposisi
transformasi bisa dengan dua cara, yaitu dengan cara pemetaan dan dengan
cara matriks.
Maka dari itu kami menulis makalah tentang geometri transformasi yang
didalamnya memuat komposisi transformasi
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan komposisi transformasi ?
2. Bagaimana cara penyelesaian masalah komposisi transformasi ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian komposisi transformasi
2. Untuk mengetahui cara penyelesaian masalah komposisi transformasi
D. Manfaat Penulisan
 Manfaat bagi penulis :
 Dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis
 Manfaat bagi pembaca:
 Dapat menambah pengatahuan dan wawasan bagi pembaca
 Dapat digunakan sebagai bahan acuan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. komposisi dua translasi berurutan


𝑎 𝑐
Diketahui dua translasi T1 = ( )dan T2 = ( ). Jika translasi T1
𝑏 𝑑
dilanjutkan translasi T2 maka dinotasikan “ T1 ° T2 ” dan translasi tunggalnya
adalah T=T1+T2=T2+T1(sifat komutatif).
B. komposisi dua refleksi berurutan
1. refleksi berurutan terhadap dua sumbu sejajar
Jika titik A(x,y) direfleksikan terhadap garis x=a dilanjutkan
terhadap garis x=b. Maka bayangan akhir A adalah A‘ (x’y’) yaitu :
x’=2(b-a)+x
y’=y
Jika titik A(x,y) direfleksikan terhadap garis y=a dilanjutkan
terhadap garis y=b. Maka bayangan akhir A adalah A‘ (x’y’) yaitu :
x’=x
y’=2(b-a)+y
2. refleksi terhadap dua sumbu saling tegak lurus
Jika titik A(x,y) direfleksikan terhadap garis x = a dilanjutkan
terhadap garis y=b (dua sumbu yang saling tegak lurus) maka bayangan
akhir A adalah A‘ (x’y’) sama dengan rotasi titik A(x,y) dengan pusat titik
potong dua sumbu (garis) dan sudut putar 180˚
3. refleksi terhadap dua sumbu yang saling berpotongan
Jika titik A(x,y) direleksikan terhadap garis g dilanjutkan terhadap
garis h, maka bayangan akhirnya adalah A‘ (x’y’) dengan pusat
perpotongan garis g dan h dan sudut putar 2α(α sudut antara garis g dan h)
serta arah putaran dari garis g ke h.

𝑚 − 𝑚1
tan 𝛼 = 1+ 2𝑚
2−𝑚1

2
Catatan :

m1 = gradien garis 1

m2 = gradient garis 2

4. sifat komposisi refleksi


Komposisi refleksi (refleksi berurutan) pada umumnya tidak
komutatif kecuali komposisi refleksi terhadap sumbu x dilanjutkan
terhadap sumbu y (dua sumbu yang saling tegak lurus).
C. rotasi berurutan yang sepusat
1. Diketahui rotasi R1(P(a,b),α) dan R2(P(a,b),β), maka transformasi tunggal
dari komposisi transformasi rotasi R1 dilanjutkan R2 adalah rotasi
R(P(a,b),α+β)
2. Rotasi R1 dilanjutkan R2 sama dengan rotasi R2 dilanjutkan R1
D. komposisi transformasi
komposisi transformasi adalah transformasi yang diperoleh dari
gabungan dua transformasi atau lebih. Penyelesaian masalah komposisi
transformasi bisa dengan dua cara, yaitu dengan cara pemetaan dan denganr
cara matriks. Penyelesaian komposisi transformasi dengan cara pemetaan
dilakukan langsung secara bertahap berturut-turut terhadap titik yang
ditransformasikan. misal titik A ditransformasikan pertama oleh T1
dilanjutkan oleh T2, bayangannya diperoleh dengan cara menentukan
bayangan A terhadap T1 terlebih dahulu, misalkan bayangannya adalah A’,
kemudian menentukan bayangan A’ oleh transformasi T2 sehingga
menghasilkan bayangan A”. titik A” ini merupakan bayangan dari titik A yang
ditransformasikan oleh T1 dilanjutkan dengan transsformasi T2.
Dalam bentuk pemetaan ditulis seperti berikut ini.
𝑇1 𝑇2
A → A’ → A”
Cara lainnya untuk menyelesaikan masalah komposisi transformasi
adalah dengan matriks. Dengan cara ini, bayangan hasil dua transformasi atau
lebih dapat diperoleh dengan cara lngsung tanpa harus menentukan bayangan
hasil transformasi satu per satu.

3
Bentuk pemetaan diatas jika dituliskan dalam bentuk matriks akan
menjadi seperti berikut ini
(A”) = (T2 ° T1 ) (A)
Notasi T1 dan T2 berturut-turut merupakan matriks transformasi T2.
Perhatikan bahwa penulisan secara matriks urutan penulisannya berbeda
dengan cara pemetaan. Transformasi kedua, yaitu T2 dituliskan pertama dan
transformasi pertama, yaitu T1 dituliskan kedua.
Penulisan ini tidak boleh terbalik karena dalam komposisi tidak ada sifat
komutatif, kecuali komposisi dua translasi. Karena translasi dalam bentuk
matriks menggunakan operasi penjumlahan.
𝑎 𝑏 𝑝 𝑞
Diketahui transformasi T1 = ( ) dan T2 = ( ) maka
𝑐 𝑑 𝑟 𝑠
transformasi tunggal dari transformasi:
1. T1 dilanjutkan T2 ( T2 ◦ T1 ) adalah T = T2 . T1
2. T2 dilanjutkan T1 ( T2 ◦ T1 ) adalah T = T1 . T2

Catatan T1 . T2 = T2 . T1

E. bayangan suatu kurva/bangun oleh dua transformasi atau lebih


Contoh:
Tentukan bayangan garis -4x+y=5 oleh pencerminan terhadap garis y=x
3
dilanjutkan translasi ( )!
2
Jawab:
misal titik P(x,y) pada garis -4x+y=5
P(x,y) dicerminkan terhadap garis y=x, bayangannya P'(y,x)
3
P'(y,x) ditranslasi ( ). Bayangannya P”(y+3, x+2) = P”(x”,y”)
2

Jadi x” = y +3 → y = x”-3

y” = x +2 → x = y” -2
persamaan -4x+y=5 → -4(y” -2) + (x” – 3) = 5
-4y” + 8 + x” – 3 = 5
x” – 4y”= 0

4
jadi bayangan akhirnya adalah x – 4y= 0
F. luas bangun hasil tranformasi
Jika suatu bangun (segitiga, lingkaran, dan lain-lain) ditransformasikan maka:
1. Luas bangun bayangan tetap untuk transformasi : translasi, refleksi, dan
rotasi.
2. Luas bangun bayangan berubah untuk transformasi dilatasi, yaitu jika luas
bangun mula-mula L setelah didilatasi oleh [P(a,b),k], maka luas bangun
bayangannya adalah L’=k2 +L

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. komposisi transformasi adalah transformasi yang diperoleh dari gabungan
dua transformasi atau lebih.
2. Penyelesaian masalah komposisi transformasi bisa dengan dua cara, yaitu
dengan cara pemetaan dan denganr cara matriks. Penyelesaian komposisi
transformasi dengan cara pemetaan dilakukan langsung secara bertahap
berturut-turut terhadap titik yang ditransformasikan.
Dalam bentuk pemetaan ditulis seperti berikut ini.
𝑇1 𝑇2
A → A’ → A”
Cara lainnya untuk menyelesaikan masalah komposisi transformasi
adalah dengan matriks. Dengan cara ini, bayangan hasil dua transformasi
atau lebih dapat diperoleh dengan cara lngsung tanpa harus menentukan
bayangan hasil transformasi satu per satu.
B. Saran
Dalam hal ini, penyusun menyarankan kepada para pembaca khususnya
peserta didik, dan calon pendidik agar semakin giat belajar. Dengan belajar
kita dapat menambah pengetahuan serta mengubah sikap dan perilaku menjadi
pribadi yang lebih baik dan dapat diteladani. Dengan belajar pula kita dapat
mengembangkan beragam kemampuan dan bakat yang ada didalam diri.

6
Daftar Pustaka

https://elnicovengeance.wordpress.com/2013/01/19/komposisi-transformasi/

Anda mungkin juga menyukai