Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di perkuliahan Teknik Sistem Perkapalan, mahasiswa mempelajari segala
sistem yang ada di kapal, misalnya sistem permesinan, sistem kelistrikan, sistem
perpipaan, sistem propulsi, sistem otomasi dan sistem penunjang kapal lainnya.
Mahasiswa mempelajari dari hal yang dasar hingga hal yang rumit dan detil.
Dari semua mata kuliah yang ada di departemen ini akan bermuara pada mata
kuliah desain.
Proses mendesain kapal di desain I telah selesai dilaksanakan. Selanjutnya
sebelum lanjut ke desain II harus mengambil terlebih dahulu mata kuliah Taprop
dimana dalam mata kuliah tersebut salah satunya mempelajari tahanan kapal.
Tahanan kapal harus dihitung karena agar dapat menentukan mesin yang sesuai
dengan kebutuhan kapal.
Tahanan kapal adalah gaya yang bekerja dengan melawan gaya dari kapal
yang arahnya tentu saling berlawanan. Dalam melakukan desain kapal, tahanan
harus diminimalisir seminimal mungkin karena berkaitan dengan pemilihan
mesin yang akan digunakan. Semakin besar tahanan maka semakin besar pula
daya yang dibutuhkan oleh mesin.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam laporan ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana cara menghitung tahanan kapal menggunakan metode
Guldhammer-Harvald?
2. Bagaimana cara menghitung tahanan kapal menggunakan metode Holtrop?

1.3 Tujuan
Tujuan dari laporan ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk memahami bagaimana cara menghitung tahanan dengan
menggunakan metode Guldhammer-Harvald?
2. Untuk memahami bagaimana cara menghitung tahanan dengan
menggunakan metode Holtrop?

LAPORAN TAPROP 1
1.4 Manfaat
Manfaat dari laporan ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat digunakan sebagai referensi dalam pengerjaan desain II di perhitungan
tahanan kapal.
2. Dapat memenuhi tugas mata kuliah Tahanan dan Propulsi Kapal.

1.5 Data Kapal


Berikut adalah data kapal yang digunakan untuk menghitung tahanan.
Data kapal tersebut sesuai dengan data kapal pada saat desain I :
Tabel 1 – Data Kapal
Length Between Perpendicular Lpp 103,30 m 338,91 ft
Length on the Waterline Lwl 106,40 m 349,08 ft
Lebar B 18,78 m 61,61 ft
Sarat T 6,96 m 22,83 ft
Kecepatan Servis Vs 13,4 knot 6,89 m/s
Volume Displasmen ∇ 9611,325 m3
Massa Displasmen ∆ 9851,608 ton
Koefisien Block Cb 0,691
Koefisien Midship Cm 0,984
Koefisien Perismatik Cp 0,712
Tinggi Geladak H 10,330 m 33,89 ft

LAPORAN TAPROP 2
BAB II
PERHITUNGAN TAHANAN

Perhitungan tahanan kapal dilakukan dengan dua metode, yaitu metode


yang didasarkan pada Buku Determination of Ship Resistance oleh Guldhammer
dan Harvald, dan metode yang didasarkan pada Buku A Statistical Power prediction
Method vol. 25 oleh Holtrop dan Mennen. Perhitungan tahanan ini dilakukan pada
enam variasi kecepatan, yaitu Vs+1, Vs, Vs-1, Vs-2, Vs-3 dan Vs-4. Perhitungan
tahanan kapal menggunakan dua metode tersebut adalah sebagai berikut :

2.1 Perhitungan Tahanan Kapal dengan Metode Guldhammer-Harvald


Perhitungan dengan metode ini yaitu dengan membaca suatu kurva dalam
diagram. Kurva tersebut merupakan hasil dari percobaan yang sedikit sehingga
harus dilakukan ekstrapolasi. Kurva tersebut digunakan dalam membaca dan
mencari nilai 103Cr dan koreksi LCB. Berikut adalah proses perhitungan tahanan
kapal menggunakan metode Guldhammer-Harvald :
1. Melakukan perhitungan awal
Perhitungan awal dilakukan untuk mencari data yang dibutuhkan yang
masih belum diketahui. Data tersebut adalah Ldisp, speed length ratio, Am,
Vdisp dan CbLWL.
 Ldisp = ½ (Lpp + Lwl)
= ½ (103,3 + 106,4)
= 104,85 m = 343,91 ft
 Speed length ratio = Vs / √Ldisp (in ft)
= 13,4 / 343.91
= 0,723
 Luas midship (Am) = Cm . B . T
= 0,984 . 18,78 . 6,96
= 128,617 m2
 Vdisp = Cb . B . Ldisp . T
= 0,6911 . 18,78 . 104,85 . 6,96
= 9611,325 m3

LAPORAN TAPROP 3
 CbLWL = Cb . Lwl / Vdisp
= 0,6911 . 106,4 / 9611,325
= 0,701

2. Menghitung Froud Number (Fn)


Menggunakan rumun yaitu :

Vs dalam m/s dan Lwl dalam m. Sesuai dengan enam variasi kecepatan,
maka Fn pada masing-masing kecepatan adalah seperti pada tabel berikut
ini :
Tabel 2 – Froud Number
Kecepatan Kecepatan (m/s) Fn
V+1 7,402 0,229
V 6,888 0,213
V-1 6,374 0,197
V-2 5,860 0,181
V-3 5,346 0,166
V-4 4,832 0,150

3. Menghitung speed length ratio (L / 𝛁 𝟏⁄𝟑 )


Menggunakan rumus : speed length ratio = (Lwl / ∇1⁄3 )
= (106,4 / 9611,3251⁄3 )
= 5,004

4. Menentukan Cr dari grafik Guldhammer-Harvald


Berdasarkan perhitungan sebelumnya, maka didapatkan speed length ratio
adalah 5,004 atau dapat dibulatkan menjadi 5. Selanjutnya adalah membaca
grafik yang Lwl / ∇1⁄3 = 5 untuk mendapatkan nilai 103Cr. Berikut adalah
gambar dari pembacaan dan penentuan 103Cr dari grafik :

LAPORAN TAPROP 4
Gambar 1 – Pembacaan Nilai 103Cr dari Grafik
Sumber : dokumentasi pribadi
Dari hasil pembacaan maka didapatkan nilai 103Cr adalah sebagai berikut :
Tabel 3 – Nilai 103Cr Grafik
Kecepatan Fn 103Cr
V+1 0,229 1,39
V 0,213 1,09
V-1 0,197 0,88
V-2 0,181 0,79
V-3 0,166 0,68
V-4 0,150 0,62

5. Mengoreksi Cr terhadap B/T


Nilai B/T yang sesuai dengan metode Guldhammer-Harvald adalah 2.5, jika
tidak sama maka harus dikoreksi menggunakan rumus :

LAPORAN TAPROP 5
𝐵 18,78
0,16 ( 𝑇 – 2,5 ) = 0,16 ( – 2,5 ) = 0,0317
6,96

Koreksi ini akan dijumlahkan dengan 103Cr yang didapatkan di perhitungan


sebelumnya sehingga menjadi seperti pada tabel berikut ini :
Tabel 4 – Nilai 103Cr Setelah Dikoreksi
Koreksi akhir
Kecepatan 103Cr (dari grafik) 103Cr (terhadap B/T)
103Cr
V+1 1,39 0,0317 1,4217
V 1,09 0,0317 1,1217
V-1 0,88 0,0317 0,9117
V-2 0,79 0,0317 0,8217
V-3 0,68 0,0317 0,7117
V-4 0,62 0,0317 0,6517

6. Mengoreksi Cr terhadap LCB


Pergeseran LCB pada desain I adalah 1,164 m ke depan kapal. Lalu
menghitung persentase LCB/Lpp = 1,164/103,3 = 1,13%. Kemudian
membaca grafik berikut beserta hasilnya :

Gambar 2 – Pembacaan LCB Standard


Sumber : dokumentasi pribadi

Selanjutnya menghitung ΔLCB = LCB/Lpp (%) – LCB Standard, hasil


perhitungan disajikan dalam tabel di bawah ini :

LAPORAN TAPROP 6
Tabel 5 - ΔLCB
LCB
Kecepatan Fn ∆LCB
standard
V+1 0,229 -0,71% -0,42%
V 0,213 0,19% -1,32%
V-1 0,197 0,75% -1,88%
V-2 0,181 1,40% -2,53%
V-3 0,166 2,04% -3,17%
V-4 0,150 2,78% -3,91%

Langkah berikutnya adalah mencari nilai 103Cr/dLCB dengan membaca


grafik berikut beserta hasil pembacaan :

Gambar 3 – Pembacaan 103Cr/dLCB


Sumber : dokumentasi pribadi
Kemudian menghitung nilai d103Cr/dLCB*ΔLCB, hasilnya adalah sebagai
berikut :
Tabel 6 – hasil perhitungan d103Cr/dLCB*ΔLCB

Kecepatan Fn d103Cr/dLCB d103Cr/dLCB*∆LCB


V+1 0,229 0,162 0,0006804
V 0,213 0,071 0,0009372
V-1 0,197 0,001 0,0000188
V-2 0,181 0 0
V-3 0,166 0 0
V-4 0,150 0 0

Selanjutnya adalah menghitung nilai koreksi 103Cr LCB Standard yaitu

LAPORAN TAPROP 7
dengan rumus :
103Cr LCB Standard = koreksi 103Cr(B/T) – koreksi 103Cr LCB
Dan berikut hasilnya disajikan dalam bentuk tabel :
Tabel 7 – Koreksi 103Cr LCB
Koreksi 103Cr
Kecepatan 103Cr B/T 103CR3
LCB
V+1 1,4217 0,0006804 1,4210196
V 1,1217 0,0009372 1,1207628
V-1 0,9117 0,0000188 0,9116812
V-2 0,8217 0 0,8217
V-3 0,7117 0 0,7117
V-4 0,6517 0 0,6517

Sehingga nilai Cr setelah dikoreksi adalah sebagai berikut :


Tabel 8 – Cr Setelah Dikoreksi

Kecepatan Koreksi 103Cr Cr


V+1 1,4210196 0,00142102
V 1,1207628 0,00112076
V-1 0,9116812 0,00091168
V-2 0,8217 0,0008217
V-3 0,7117 0,0007117
V-4 0,6517 0,0006517

7. Menghitung tahanan tambahan


Untuk menghitung nilai tahanan tambahan berdasarkan panjang kapal.
Dilakukan interpolasi agar sesuai dengan panjang kapal sendiri.
Tabel 9 – Interpolasi Tahanan Tambahan

L 103Cr
100 0,4
103,300 x
150 0,2
Dimana nilai x merupakan hasil interpolasi yaitu x = 103CA = 0,3868 dan
didapatkan CA = 0,0003868.

8. Menentukan tahanan udara


Tahanan udara ditentukan berdasarkan metode ini, yaitu 103CAA = 0,07
maka CAA = 0,00007.

LAPORAN TAPROP 8
9. Menentukan tahanan kemudi
Tahanan kemudi ditentukan berdasarkan metode ini, yaitu 103CAS = 0,04
maka CAS = 0,00004.

10. Menghitung koefisien tahanan total air


Dengan menggunakan rumus : Ct air = Cf + Cr + CA + CAS maka diperoleh
hasil sebagai berikut :
Tabel 10 – Koefisien Tahanan Total Air

Kecepatan Cf Cr CA CAS Ct air


V+1 0,000937 0,00142102 0,0003868 0,00004 0,002785
V 0,000944 0,001120763 0,0003868 0,00004 0,002491
V-1 0,000951 0,000911681 0,0003868 0,00004 0,002289
V-2 0,000959 0,0008217 0,0003868 0,00004 0,002207
V-3 0,000968 0,0007117 0,0003868 0,00004 0,002106
V-4 0,000977 0,0006517 0,0003868 0,00004 0,002056

Kemudian menghitung luas permukaan basah (S) menggunakan rumus :


S = 1,025 x L x (( ẟ x B ) + ( 1,7 x T ))
= 1,025 x 106,4 ((0,6911 x 18,78)+(1,7 x 6,96))
= 2705,85 m2
1
Sehingga didapatkan tahanan air dengan rumus : Rt    CtairS V 2
Didapatkan hasil sebagai berikut : 2
Tabel 11 – Tahanan Air Total

Kecepatan V m/s Ct air Rt air (N) Rt Air (kN)


V+1 7,402 0,002785 211585,52 211,59
V 6,888 0,002491 163899,52 163,90
V-1 6,374 0,002289 128975,50 128,98
V-2 5,860 0,002207 105102,17 105,10
V-3 5,346 0,002106 83457,91 83,46
V-4 4,832 0,002056 66552,33 66,55

11. Menghitung koefisien tahanan total udara


Menghitung luas permukaan di atas air dengan rumus :
S = 0,5 . B2
= 0,5 . 18,782
= 176,34 m2

LAPORAN TAPROP 9
1
Sehingga didapatkan tahanan air dengan rumus : Rt     Cudara S V 2
Didapatkan hasil sebagai berikut : 2
Tabel 12 – Tahanan Total Udara

kecepatan V m/s Ct Udara Rt Udara Rt Udara (kN)


V+1 7,402 0,000070 337,1368 0,3371
V 6,888 0,000070 291,9381 0,2919
V-1 6,374 0,000070 249,9911 0,2500
V-2 5,860 0,000070 211,2958 0,2113
V-3 5,346 0,000070 175,8522 0,1759
V-4 4,832 0,000070 143,6603 0,1437

12. Menghitung Tahanan Total


Dimana tahanan total = tahanan air + tahanan udara, yaitu :
Tabel 13 – Tahanan Total Kapal

kecepatan Rt air Rt udara Rt kapal Rt Kapal (kN)


V+1 211585,5178 337,13675 211922,6546 211,923
V 163899,5227 291,938054 164191,4608 164,191
V-1 128975,5017 249,991062 129225,4928 129,225
V-2 105102,1723 211,295776 105313,4681 105,313
V-3 83457,908 175,852194 83633,76019 83,634
V-4 66552,33391 143,660317 66695,99423 66,696

13. Menentukan Sea Margin pada Tahanan Kapal


Kapal ini berlayar dari Surabaya, Indonesia ke Shanghai, Cina melalui jalur
pelayaran pasifik yang memiliki sea margin 15-30%, diasumsikan yang
15% sehingga tahanan total menjadi seperti berikut :
Tabel 14 – Tahanan dengan Sea Margin

Kecepatan V m/s Rt kapal Rt Kapal (kN)


14,4 7,402 243711,053 243,711
13,4 6,888 188820,18 188,820
12,4 6,374 148609,317 148,609
11,4 5,860 121110,488 121,110
10,4 5,346 96178,8242 96,179
9,4 4,832 76700,3934 76,700

2.2 Perhitungan Tahanan Kapal dengan Metode Holtrop


Pada metode Holtrop, terdapat batasan kapal yang dapat dihitung
menggunakan metode ini, yaitu :

1
LAPORAN TAPROP
0
Tabel 15 – Ketentuan Spesifikasi Kapal pada Metode Holtrop

Fn = <1.0
Cp = 0.55-0.85
B/T = 2.10-4.00
L/B = 3.90-14.90
Dan data kapal ini sudah memenuhi, yaitu sebagai berikut :
Tabel 16 – Data Kapal

Fn = 0,213
Cp = 0,7123
B/T = 2,70
L/B = 5,67
Langkah-langkah dalam menghitung tahanan kapal menggunakan metode
Holtrop adalah sebagai berikut :
1. Menghitung length of run (LR) untuk menghitung form factor
0,06𝐶𝑃 𝑙𝑐𝑏
Dengan rumus : 𝐿𝑅 = 𝐿(1 − 𝐶𝑃 + )
4𝐶𝑃 − 1
0,06 . 0,7123 . (1,164)
𝐿𝑅 = 103,3(1 − 0.7123 + )
4 . 0,7123 − 1
Maka didapatkan LR = 33,473

2. Menghitung faktor C14 untuk menghitung form factor


Dengan rumus : C14 = 1 + (0,011*Cstern)
Cstern yang ditentukan adalah -8, sehingga C14 = 0,912

3. Menghitung form factor


Dengan rumus :
𝐵 𝑇 𝐿 𝐿3
1 + 𝑘1 = 0,93 + 0,487118𝑐14 ( )1,06806 ( )0,46106 ( )0,121563 ( )0,36486 (1 − 𝐶𝑃 )−0,604247
𝐿 𝐿 𝐿𝑅 𝛻

103,3 0,121563 103,33 0,36486


( ) ( ) (1 − 0.7123)−0,604247
33,743 9611,325

1 + k1 = 1,215

4. Menghitung luas permukaan basah (S) untuk mengitung Rf


Dengan rumus : S = 𝐿 (2𝑇 + 𝐵) 𝑥 √𝐶𝑚 [0.453 + 0.4425𝐶𝑏 − 0.2862𝐶𝑚 −
𝐵 𝐴𝑏𝑡
0.003967 ( ) + 0.3696𝐶𝑤𝑝] + 2.38 ( )
𝑇 𝐶𝑏 1
LAPORAN TAPROP
1
Menghitung Cwp adalah dengan rumus : Cwp = 0,248 + (0,778*CbLWL)
Sehingga Cwp = 0,794
Maka S dapat dihitung dan hasilnya adalah S = 2622,331 m2

5. Menghitung tahanan gesek (Rf) dikali form factor


Hasil perhitungan disajikan dalam tabel berikut ini :
Tabel 17 – Tahanan Gesek Dikali dengan Form Factor

Vs Vs (m/s) Cf Rf(1+K1)
V+1 7,402 0,000937 83859,48
V 6,888 0,000944 73126,90
V-1 6,374 0,000951 63095,62
V-2 5,860 0,000959 53770,56
V-3 5,346 0,000968 45157,13
V-4 4,832 0,000977 37261,28

6. Menghitung tahanan tambahan


Menggunakan rumus :

2𝐿𝑤𝑙 𝑥 𝑇 𝐵 2
Menghitung SappSapp
terlebih
= ( dahulu, ) xyaitu
(1 + :25( ) )
100 𝐿𝑤𝑙
2∗124.8257 𝑥 9.446 19.6
Sapp = ( ) x (1 + 25( )2 )
100 124.8257

Didapatkan Sapp = 26,346. Dan nilai (1 + k2) adalah ditentukan yaitu 1,5.
Sehingga hasil perhitungan tahanan tambahan adalah sebagai berikut :
Tabel 18 – Tahanan Tambahan

Vs Vs (m/s) Cf Rapp
V+1 7,402 0,000937 1039,953
V 6,888 0,000944 906,857
V-1 6,374 0,000951 782,457
V-2 5,860 0,000959 666,816
V-3 5,346 0,000968 560,000
V-4 4,832 0,000977 462,082

7. Menghitung tahanan gelombang

1
LAPORAN TAPROP
2
Dilakukan dengan banyak rumus seperti berikut ini :

Sehingga didapatkan hasil perhitungan :


Tabel 19 – Perhitungan Tahanan Gelombang

C7 = 0,177 Karena B/L antara 0.11 sampai 0.25


iE = 8,704 Sudut Masuk = 17,4081
C1 = 2,524
C3 = 0,000 Karena luas BulbousBow = 0
C2 = 1,000
C5 = 1,000 Karena Luas Transom = 0
maka λ yang digunakan adalah 1.446 CP -
L/B = 5,666 0.03 L/B
λ= 0,860
d= -0,900
C16 =
C16 = 1,244
M1 = -2,222

1
LAPORAN TAPROP
3
C15 = -1,694

Kemudian menghitung m2 dengan rumus : m2 = C15 . Cp2 . exp(-0,1+Fn-2)


Dan hasilnya pada tabel berikut ini :
Tabel 20 – Perhitungan m2

Vs Vs (m/s) Fn m2
V+1 7,402 0,229 -0,128
V 6,888 0,213 -0,095
V-1 6,374 0,197 -0,066
V-2 5,860 0,181 -0,041
V-3 5,346 0,166 -0,022
V-4 4,832 0,150 -0,010

Kemudia menghitung tahanan gelombang dengan rumus di atas sehingga


hasilnya adalah sebagai berikut :
Tabel 21 - Tahanan Gelombang

Vs Vs (m/s) Fn Rw
V+1 7,402 0,229 62779,159
V 6,888 0,213 29471,242
V-1 6,374 0,197 18159,900
V-2 5,860 0,181 7832,955
V-3 5,346 0,166 3220,832
V-4 4,832 0,150 1123,647

8. Menghitung tahanan model-ship correlation


Perhitungan dengan rumus :

Sehingga didapatkan hasil perhitungan menggunakan rumus di atas, yaitu :


Tf/L = 0,07
C4 = 0,04

1
LAPORAN TAPROP
4
Ca = 0,000507
Ra = 1/2 x ρ x V2 x S x Ca
Hasil perhitungan Ra adalah sebagai berikut :
Tabel 22 – Hasil Perhitungan Ra

Vs Vs (m/s) Ra ( N )
V+1 7,402 38547,45
V 6,888 33379,53
V-1 6,374 28583,41
V-2 5,860 24159,08
V-3 5,346 20106,54
V-4 4,832 16425,79

9. Menghitung tahanan total


Dengan menjumlahkan seluruh komponen hitungan tahanan metode Holtrop
yaitu :
Rt = Rf(1+k1) + Rapp + Rw + Rb + Rtr + Ra
Rt = Rf(1+k1) + Rapp + Rw + 0 + 0 + Ra (karena tidak menggunakan bulbous
bow dan transome)
Maka didapatkan tahanan total adalah sebagai berikut :
Tabel 23 – Tahanan Kapal Metode Holtrop

Rf(1+k1) Rapp Rw Rb Rtr Ra Rt (kN)


83859,4818 1039,952862 62779,159 0 0 38547,45 186,23
73126,9039 906,8567003 29471,242 0 0 33379,53 136,88
63095,6231 782,4574209 18159,900 0 0 28583,41 110,62
53770,5649 666,8161028 7832,955 0 0 24159,08 86,43
45157,1285 559,9997037 3220,832 0 0 20106,54 69,04
37261,2815 462,0822295 1123,647 0 0 16425,79 55,27

1
LAPORAN TAPROP
5
BAB III : ANALISIS PERHITUNGAN

3.1 Grafik Tahanan Metode Guldhammer-Harvald


Didapatkan data tahanan adalah sebagai berikut :
V V (knot) V m/s Rt Kapal (kN)
V+1 14,4 7,402 211,955
V 13,4 6,888 164,219
V-1 12,4 6,374 129,226
V-2 11,4 5,860 105,313
V-3 10,4 5,346 83,634
V-4 9,4 4,832 66,696

Dari tabel data tersebut, lalu dibuat grafik antara Vs dan Rt :

Grafik Kecepatan - Tahanan Kapal


250.000

225.000
211.955
200.000 y = 0.1597x2.677
Tahanan Kapal (kN)

175.000 R² = 0.9929
164.219
150.000

125.000 129.226

100.000 105.313
83.634
75.000
66.696
50.000
7 7.5 8 8.5 9 9.5 10 10.5 11 11.5 12 12.5 13 13.5 14 14.5 15 15.5 16 16.5 17
Kecepatan (knot)

3.2 Grafik Tahanan Metode Holtrop


Didapatkan data tahanan adalah sebagai berikut :
Rt (kN)
V V (knot) V m/s
HOLT
V+1 14,4 7,402 186,23
V 13,4 6,888 136,88
V-1 12,4 6,374 110,62
V-2 11,4 5,860 86,43
V-3 10,4 5,346 69,04
V-4 9,4 4,832 55,27

1
LAPORAN TAPROP
6
Dari tabel data tersebut, lalu dibuat grafik antara Vs dan Rt :

Kecepatan - Rt Holtrop
210.00
190.00 186.23
170.00
150.00
Tahanan (kN)

y = 0.1003x2.7948
R² = 0.9883 136.88
130.00
110.00 110.62
90.00 86.43
70.00 69.04
50.00 55.27

30.00
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Kecepatan (knot)

3.3 Selisih Perhitungan Antara Kedua Metode

Berikut adalah selisih perhitungan dan error :


Rt (kN) Rt (kN)
V V (knot) V m/s Selisih Koreksi
GULD HOLT
V+1 14,4 7,402 211,955 186,226 25,729 12,14%
V 13,4 6,888 164,219 136,885 27,334 16,64%
V-1 12,4 6,374 129,226 110,621 18,604 14,40%
V-2 11,4 5,860 105,313 86,429 18,884 17,93%
V-3 10,4 5,346 83,634 69,044 14,589 17,44%
V-4 9,4 4,832 66,696 55,273 11,423 17,13%

Grafiknya adalah sebagai berikut :

1
LAPORAN TAPROP
7
Perbandingan Tahanan Guldhammer dan Holtrop
250.000

200.000
Tahanan (kN)

150.000

100.000

50.000

0.000
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Vs (knot)

Grafik Tahanan Guldhammer Grafik Tahanan Holtrop

1
LAPORAN TAPROP
8
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
1. Besar tahanan kapal dengan metode Guldhammer-Harvald adalah sebagai
berikut :
V
Rt Kapal (kN)
(knot)
14,4 211,955
13,4 164,219
12,4 129,226
11,4 105,313
10,4 83,634
9,4 66,696

2. Besar tahanan kapal dengan metode Holtrop adalah sebagai berikut :


V
Rt (kN) HOLT
(knot)
14,4 186,226
13,4 136,885
12,4 110,621
11,4 86,429
10,4 69,044
9,4 55,273

3. Selisih antara kedua metode adalah sebagai berikut :


Rt Kapal (kN) Rt (kN) HOLT Selisih (kN)
211,955 186,226 25,729
164,219 136,885 27,334
129,226 110,621 18,604
105,313 86,429 18,884
83,634 69,044 14,589
66,696 55,273 11,423

4.2 Saran dan Kritik


1. Jika ada ketidakpahaman maka alangkah baiknya langsung menghubungi
penulis.
2. Meminta izin kepada penulis jika laporan ini dijadikan sebagai referensi.

1
LAPORAN TAPROP
9
DAFTAR PUSTAKA

Pak Made, 2018, Perkuliahan Taprop: Metode Menghitung Tahanan, [ppt]

2
LAPORAN TAPROP
0

Anda mungkin juga menyukai