PROGRAM INDERA
TAHUN 2017
i
KATA PENGANTAR
Dengan memohon Rahmat Allah SWT akhirnya penyusunan Laporan Tahunan Program
INDERA Puskesmas Cirangkong Tahun 2017 Alhamdulillah telah selesai dibuat.
Tujuan disusunnya Laporan Tahunan ini adalah untuk dapat lebih meningkatkan lagi
Program INDERA di masa yang akan datang dan dapat digunakan sebagai bahan
perbandingan untuk laporan tahunan tahun berikutnya.
Selain itu juga dengan adanya laporan tahunan ini dapat menggambarkan data dan
cakupan Program Filariasi pada Puskesmas Cirangkong.
Semoga Laporan tahunan Program INDERA ini dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan untuk Profil Puskesmas dan juga dapat dijadikan bahan pertimbangan pada
tingkat Kabupaten dalam menentukan kebijakan khususnya yang menyangkut upaya
peningkatan keberhasilan Program INDERA ini.
Saya menyadari sepenuhnya mengingat keterbatasan serta kendala yang dihadapi tentunya
penyusunan laporan tahunan ini masih jauh dari apa yang diharapkan untuk itu penyusun
mengharapkan masukan, bimbingan serta arahan dalam rangka upaya peningkatan
keberhasilan program INDERA.
Dian Andriani,S.Kep
i
DAFTAR ISI
ii
BAB VI PENUTUP ............................................................................................ 28
6.1 Kesimpulan dan Saran................................................................. 28
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1. OMSK (Otitis Media Supuratif Kronis)
2 Pemaparan Bising
3. Pemakaian obat ototoksik
4. Infeksi selaput otak ( Meningitis)
5. Pernikahan antar keluarga
Pada pertemuan konsultasi WHO SEARO (South East Asia Regional
Office) Intercountry Meeting (Colombo 2002) disimpulkan bahwa pada 9 negara dibawah
koordinasi WHO SEARO penyebab gangguan pendengaran adalah OMSK, tuli sejak
lahir,presbikusis,pemakaian obat ototoksik, pemaparan bising (noise induced hearing
loss/NIHL) dan serumen prop.
Dalam rangka menurunkan angka kebutaan ini,WHO telah mencanangkan
program vision 2020 : The right to sight pada tanggal 30 september 1999,yang kemudian
ditindak lanjuti dengan pencanangan vision 2020 the right ti sight di Indonesia pada
tanggal 15 februari 2000 oleh Ibu Megawati Soekarno Putri.Dalam siding World Health
Assembly ke 59 de Geneva,mei 2006 dibahas berbagai isu penting diantaranya
pemberantasan kebutaan yang masih menjadi masalah dunia,dengan penyebab terbanyak
adalah Katarakndan Trachoma.Di Indonesia Xeroftalmia masih menjadi penyebab
kebutaan yang disebabkan kekurangan Vitamim A.
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
yang menyelenggarakan Pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja dan mempunyai
fungsi sebagai 1) Penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, 2) Pusat
pemberdayaan masyarakat dan 3) Pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi
pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat. Dalam mencapai
visi : Kecamatan sehat, Puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan wajib yaitu upaya
promosi kesehatan,kesehatan lingkungan,kesehatan ibu dan anak serta KB, upaya
perbaikan gizi masyarakat,pencegahan dan pemberantasan penyakit menular serta upaya
pengobatan. Selain itu sesuai dengan masalah daerah setempat dapat dilaksanakan upaya
kesehatan pengembangan Puskesmas yang dapat diintegrasikan dengan upaya kesehatan
lainnya.
Agar Program Kesehatan Indra penglihatan ini dapat dikelola baik dari segi
Aspek manajemen di Tingkat Puskesmas maupun aspek pelayanan kepada masyarakat
yang mencakup promotif,preventif, dan kuratif maka diperlukan suatu pedoman
pelayanan kesehatan Indra Penglihatan di Puskesmas. Pedoman ini akan menjadi acuan
bagi petugas puskesmas dalam pelaksanaan dan pengembangan program kesehatan Indra
Penglihatan di Wilayah Kerja Puskesmas
2
1.2 TUJUAN
A. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan Indra Penglihatan masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas
B. Tujuan Khusus
a. Meningkatnya pengetahuan Indra Penglihatan masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas
b. Meningkatnya kesadaran,sikap dan perilaku masyarakat Untuk memelihara
kesehatn dalam menanggulangi gangguan penglihatan dan kebutaan
c. Meningkatnya jangkauan pelayanan Kesehatan Indra Penglihatan kepada
Masyarakat Untuk mengetahui faktor penghambat dan penunjang dari program
INDERA di UPTD Puskesmas Cirangkong
d. Meningkatnya cakupan pelayanan Kesehatan Indera Penglihatan Masyarakat
melalui deteksi
1.3 SASARAN
Sasaran Primer : Bayi,balita,Anak usia sekolah/remaja,Usia Produktif,usia lanjut
Sasaran Sekunder : Tenaga kesehatan,Kader, Tokoh masyarakat dll
1.4 KEBIJAKAN
1. Undang undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan
2. Undang undang no 4 tahun1997 tentang penyandang cacat ( Lembaga Negara Tahun
1997 nomor 9,Tambahan Lembaran Negara 3670).
3. Undang undang 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Tahun 1999 Nomor 125,Tambahan lembaran Negara 4437).
4. Undang undang nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan keuangan antara
pemerintah pusat dan Daerah
5. Undang Undang No 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran
3
5. Pendekatan berjengjang dari masyarakat ke pelayanan kesehatan tersier dengan
rujukan balik
6. Dukungan ketersediaan infrastruktur dengan kendali mutu pelayanan kesehatan dan
tenaga kesehatan yang professional pada setiap tahapan
1.5 STRATEGI
1. Advokasi dan kemitraan
PP-PTM menjadi prioritas dalam pembangunan terbangunnya kemitraan antara
lembaga terkait serta masyarakat
2. Promosi Kesehatan dan Reduksi resiko
Promosi kesehatan melibatkan masyarakat pengurangan FR-PTM
3. Penguatan system pelayanan kesehatan
Intergrasi pelayanan PTM di FKTP melalui
a. Pengembangan SDM
b. Peningkatan akses obat obatan esensial
c. Pemenuhan kebutuhan peralatan
d. Sinkronisasi kebijakan layanan PTM pada JKN
4. Surveilans monev dan riset
Penguatan Surveilans FR dan PTM system informasi kesehatan pengembangan riset
kebijakan untuk PTM
4
BAB II
GAMBARAN UMUM
VISI : Menjadikan pusat pelayanan kesehatan masyarakat yang professional rapih dan
bermutu
MISI : 1. Memberikan pelayanan kesehatan yang prima,bermutu
berkesinambungan,terarah dan bertanggung jawab
2. Memberikan pelayanan kesehatan Masyarakat dengan lebih
mengutamakan pelayananpromotive dan preventive
3. Senantiasa meningkatkan profesionalisme SDM dalam pelayanan kesehatan
4. Meningkatkan pengembangan peranserta masyarakat dalam bidang
kesehatan baik litas program maupun lintas sektor
2.1 GEOGRAFI
Wilayah kerja Puskesmas Cirangkong terletak dibelahan selatan Kota Subang
dengan wilayah kerja meliputi 3 desa dengan luas wilayah ± 6742,8 Ha, diantaranya :
1. Desa Cirangkong : 1306,8 ha
2. Desa Cikadu : 4014 ha
3. Desa Cimenteng : 1422 ha
5
Gambar 2.1 Peta Wilayah Puskesmas Cirangkong
PETA WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIRANGKONG
6
bulan Juli, Sedangkan curah hujan yang paling tinggi terjadi pada bulan Desember, Suhu
maksimum berkisar antara 27,90C – 29,90C dan suhu minimum berkisar antara 23,70C –
25,60C. Temperatur tertinggi terjadi di Bulan Juni dan terendah terjadi pada bulan
Desember dengan kelembaban udara berkisar antara 80 hingga 85 persen.
Data jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Cirangkong adalah 14,143 jiwa
dengan komposisi laki-laki 6,469 jiwa dan perempuan 7,567 jiwa.Dari komposisi jumlah
penduduk tersebut maka Desa Cikadu mempunyai jumlah penduduk terbanyak dan Desa
Cirangkong mempunyai jumlah penduduk paling sedikit. Dengan data sebagai berikut :
A. Kependudukan
i. Data jumlah penduduk masing-masing Desa menurut jenis kelamin dan KK
Tabel 2.1
Data jumlah penduduk masing-masing Desa
Menurut Jenis Kelamin dan KK
Jenis Kelamin Jumlah Jumlah
No. Nama Desa
L P Penduduk KK
1 Desa Cirangkong 1.961 2.054 4.115 1.290
Desa Cikadu 2.503 2.933 5.470 1.941
Desa Cimenteng 2.005 2.180 4.185 1.247
Jumlah 6.469 7.167 13.670 4.478
Sumber : Profil Puskesmas 2017
Tabel 2.2
Data jumlah penduduk Berdasarkan jenis Pendidikan di Wilayah Puskesmas
Cirangkong
Pendidikan
No. Desa
TK/PAUD SD SLTP SLTA
1 Cirangkong 3 3 2 3
2 Cikadu 2 5 - -
3 Cimenteng 2 4 1 1
Jumlah 7 12 3 4
7
Jumlah Peserta BPJS
No. Nama
FBI Non FBI
1 Puskesmas Cirangkong 7.138 569
iv. Data Jumlah Penduduk Berdasarkan Menurut Kelompok Umur di Wilayah Kerja
Puskesmas
Cirangkong Tahun 2017
65
14 335 326 203 209 21 30 1124
Keatas
8
B. Sosial Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi di wilayah kerja Puskesmas Cirangkong Sebagian besar
pertanian dan ada beberapa peternakan ayam.
1 S2 1
2 S1 Kesehatan 5
3 S1 Non Kesehatan 3
4 D3 21
5 D1 -
6 SMA 3
7 SMP -
Jumlah 33
9
B. Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan
1. Fasilitas Kesehatan Pemerintah
Pustu :
Puskesmas Keliling : 1 Unit Kendaraan Roda 4
Kendaraan Roda 2 : 1 Unit
3 Rumah bersalin 5
5 Puskesmas Pembantu -
6 Klinik 2
10
7 Dokter Spesialis 2
8 Dokter Umum 6
9 Dokter Gigi 4
10 Dokter Hewan 5
11 Apotik 2
12 Toko Obat -
13 Batra 20
14 Tukang Gigi 3
2.4 Keuangan
1. Sumber Pembiayaan
Sumber pembiayaan yang dimiliki UPTD Puskesmas Cirangkong Tahun 2017
1 JKN 622.341.666
2 BOP 455.600.000
3 BOK 41.556.250
2. Sumber Pendapatan
Sumber pendapatan yang dimiliki UPTD Puskesmas Cirangkong Tahun 2017
11
BAB III
12
SD / MI pendengaran di SD/MI
di wilayah puskesmas
cirangkong mencapai
target
7 Kasus gangguan 27 27 Kasus penanganan
pendengaran di SD / MI gangguan
yang ditangani pendengaran di SD /
MI mencapai target
13
Grafik katarak
14
12
10
8 kunjungan baru
6 Kunjungan Lama
4 Yang sudah diopersi
14
Grafik mata lainya
12
10
8
Konjungtivitis
6
4 kelainan reflaksi
2 glukoma
0 kelainan lainnya
15
Pencapaian program indera
UPTD PUSEKESMAS Cirangkong 2017
1400
1200
1000
800
600
400
200
Target
0
Capaian
16
BAB IV
PEMECAHAN MASALAH
2 gangguan refraksi pada anak 6 100% 3 50% 3 50% refraksi pada anak sekolah
sekolah
17
Cakupan Anggaran Refraksi Kurang maksimalnya penjaringan ke sekolah
3 12 100% 2 16,2% 10 83,8%
pada anak sekolah
18
4.2 PRIORITAS MASALAH
Tabel 4.2
Prioritas Masalah
19
4.3 AKAR MASALAH
Tabel 4.3
Akar Masalah
Penyebab Masalah
NO. MASALAH
Lingkungan Manusia Sarana Metode Dana
- Kurang aktifnya -Kerjasama -Kurangnya
petugas dalam sekolah dan transport untuk
- Masih adanya sekolah
melaksanakan Kurangnya alat dan petugas yang petugas
Rendahnya cakupan kelainan/gangguan yang susah dijangkau
1 penjaringan bahan untuk kurang - Dana untuk
refraksi pada anak sekolah - Tingkat pendidikan
- Peran lintas sector penyuluhan - kerjasama lintas sarana belum ada
yang rendah
yang kurang dengan program yang
sekolah masih kurang
-Prilaku tidak sehat pada -Kurang -Kurangnya
- Peran petugas yang
anak (Nonton optimalnya transport untuk
masih kurang
Adanya kesenjangan penanganan TV,Gadget) petugas dalam petugas
- Pengetahuan orang tua Sarana penyuluhan
2 kelainan / gangguan refraksi pada anak - Tingkat pendidikan memberikan
yang kurang kurang
sekolah yang rendah penyuluhan
-Peran lintas sector
- Tingkat ekonomi yang - Protap yang
kurang
rendah belum ada
-Kurang Dana penjaringan
Lingkungan alam yang -Peran perugas yang
memadainya alat yang tidak ada
tidak belum optimal
untuk
Kurang maksimalnya penjaringan ke memungkinkan,karena - Anak sekolah tidak
3 pemeriksaan
sekolah letak geografis area pernah periksa mata
- protap yang
pegunungan dengan - peran lintas sector
belum ada
curah hujan yang tinggi yang masih kurang
- Membuat jadwal
20
penjaringan ke
sekolah
21
4.4 PEMECAHAN
Tabel 4.4
Pemecahan Masalah
Manusia :
- Kurang aktifnya petugas dalam melaksanakan - Melakukan penjaringan scrining ke -Melakukan skrining ke
sekolah di wilayah PKM Cirangkong sekolah
penjaringan
- Pendekatan dengan pihak sekolah -Kerjasama dengan pihak
- Peran lintas sector yang kurang dengan sekolah/perluasan
sekolah program indra
Metode
Cakupan skrining -Kerjasama sekolah dan petugas yang kurang - Pendekatan dengan pihak sekolah
- penyuluhan ke sekolah sekolah
1 kelainan/gangguan refraksi - kerjasama lintas program yang masih kurang
tentang gangguan refraksi -Melakukan penyuluhan
pada anak sekolah tentang gangguan refraksi
Lingkungan -pencarian suspek secara
pasif intensif di faskes
- Masih adanya sekolah yang susah dijangkau
- Tingkat pendidikan yang rendah
- Kerjasama lintas program & sector
- Penyuluhan terhadap orantua tentang
pentingnya kes mata untuk siswa se -Melakukan kerjasama
Sarana lintas program
UKS,Posbindu DLL
Kurangnya alat dan bahan untuk penyuluhan - kerjasama dengan pihak
22
sekolah atau keluarga
Dana - Pengajuan alat dan bahan untuk
penyuluhan
-Kurangnya transport untuk petugas
- Dana untuk sarana belum ada -Mengajukan alat dan
bahan untuk penyuluhan
- Ikut program lain yang didanai
- mengajukan sarana dan prasarana
- Peran petugas yang masih kurang - Kerjasama dengan petugas UKS -Bekerjasama dengan
- Penyuluhan pada orangtua tentang program kesnak
- Pengetahuan orang tua yang kurang
kelaianan refraksi mata -memberikan penyuluhan
kepada orang tua tentang
Metode kelainan refraksi
Adanya kesenjangan -Mengadakan penyuluhan secara berkala -Membuat jadwal
2 -Kurang optimalnya petugas dalam memberikan
penanganan -Membuat protap yang baku yang sesuai penyuluhan
penyuluhan
- Protap yang belum ada dengan program -pencarian supek secara
pasif intensif di faskes
(PKM)
Lingkungan -Pencarian suspek secara
Penyuluhan terhadap orangtua tentang aktif berbasis keluarga
-Prilaku tidak sehat pada anak (Nonton bahaya gadget dan TV
TV,Gadget)
23
- Tingkat pendidikan yang rendah -Advokasi tingkat
- Tingkat ekonomi yang rendah kecamatan
Sarana
-Pengadaan sarana secara bertahap
Sarana penyuluhan kurang
-menggunakan media informasi yang
sudah ada
-Mengajukan sarana
Dana prasarana untuk
-ikut bersama program lain yang didanai kemajuan Program
-Kurangnya transport untuk petugas
-Peran perugas yang belum optimal -Pengurangan beban kerja -Pemerataan Program
-Pendekatan dengan pihak sekolah puskesmas
- Anak sekolah tidak pernah periksa mata
-Melakukan kerjasama lintas sector dan
- peran lintas sector yang masih kurang lintas program -Pemeriksaan skrining
Kurang Maksimalnya
3 langsung ke sekolah
penjaringan ke sekolah
Metode sekolah
-Kurang memadainya alat untuk pemeriksaan -Pengajuan alat untuk pemeriksaan -Melakukan penyuluhan
- protap yang belum ada -membuat protap yang baku yang ke sekolah sekolah
sesuai dengan program
- Membuat jadwal penjaringan ke sekolah
24
Lingkungan -jadwal penjaringan tersusun -melaksanakan
penjaringan ke sekolah
Lingkungan alam yang tidak yang sudah terjadwal
memungkinkan,karena letak geografis area
-meminimalisir keadaan cuaca yang tidak
pegunungan dengan curah hujan yang tinggi memungkinkan
-Pengajuan/penambahan
alat transportasi untuk
kegiatan program
-ikut program lain yang didanai
25
BAB V
Tabel 5.1
Kebutuhan Sumb
Kebutuhan Waktu
Upaya Target Anggaran Indikator er
No Kegiatan Tujuan Sasaran Penanggungjawab Sumber Mitra Kerja Pelaksanaa
Jenis Rincian
Kesehatan Sasaran Kinerja Pembi
daya n
Belanja Kegiatan ayaan
1 Program Penjaringan Peserta didik Siswa 12 SD/MI Kepala puskesmas, Petugas Kader,prtugas Jan s/d des Siswa yang BOK
kesehatan refraksi untuk yang mengalami SD/MI petugas INDERA Indera kesnak mengalami
indera peserta didik kelainan refraksi kelainan
terjaring di refraksi
semua SD/MI terjaring di
semua
SD/MI
Penyuluhan Meningkatkan Masyrakat 25 orang Kepala puskesmas, Petugas Petugas Jan s/d des 25 orang BOK
tentang pengetahuan usia >45 Petugas INDERA, INDERA lansia,promkes memahami
penyakit masyarakat tahun PJ UKM tentang
katarak penyakit
katarak
Penjaringan Penderita katarak Masyarakat 3 orang / Kepala puskesmas, petugas Petugas lansia Jan sd des 3 orang BOK
pasien katarak terjaring di Usia > 45 desa petugas INDERA, INDERA penderita
semua desa tahun PJ UKM katarak
perdesa
dapat
terjaring
Mengantar Pasien Pasien 3 orang Kepala puskesmas, Petugas Petugas 3 bulan 1 x Pasien BOK
pasien katarak mendapatkan katarak /desa petugas INDERA, indera ambulan katarak di
untuk operasi pelayanan yang PJ UKM operasi
maksimal
26
BAB VI
PENUTUP
B. Saran
1. Perlu adanya sosialisasi maupun pelatihan tenaga kesehatan tentang program
indera.
2. Perlu pelatihan pogram indera bagi dokter dan para medis.
3. Adanya advokasi untuk semua stakeholder sehingga program indera menjadi milik
bersama dalam penaggulannya
27