Anda di halaman 1dari 8

1.

turbin adalah suatu alat atau mesin penggerak mula, dimana energy fluida kerja yang
langsung dipergunakan untuk memutar roda turbin melalui nozel diteruskan kesudu-sudu
nya. Jadi, berbeda yang terjadi pada mesin torak, pada turbin tidak terdapat mesin yang
bergerak translasi. Bagian turbin yang berputar dinamai rotor atau roda turbin,
sedangkaan bagian yang tidak berputar dinamai stator atau rumah turbin. Roda turbin
terletak didalam rumah turbin dan roda turbin memutar poros daya yang menggerakkan
bebannya (generator listrik, pompa, kompresor, dll).
2. Turbin impuls
Energi potensial yang terdapat pada uapnya dikonversi menjadi energi kinetik di
dalam nosel atau laluan yang dibentuk oleh sudu-sudu diam yang saling berdekatan, dan
di dalam sudu-sudu gerak, kemudian energi kinetik uap dikonversi menjadi energi
mekanik.

sumber: mytech2u.blogspot.com

Turbin reaksi
Pada umumnya hanya sebagai turbin bertingkat saja. Turbin reaksi mengalami
ekspansi baik pada sudu pengarah maupun pada sudu gerak sehingga mengerahkan
dorongan pada sudu pada arah aksial. Untuk mengurangi dorongan aksial ini, adalah
dengan memasang sudu-sudu gerak pada drum yang juga berfungsi sebagai rotor. Sudu-
sudu pengarah dipasang pada stator turbin.
sumber: idahospudsblog.blogspot.com

Turbin kombinasi impuls-reaksi:


Adalah jenis turbin terbanyak yang dipakai, teridiri dari tingkat pertama yang
bekerja pada prinsip impuls (tingkat Curtis) yang selanjutnya diikuti oleh sejumlah tingkat
reaksi. Tingkat pertama itu dapat berupa gabungan kecepatan baris-tunggal ataupun banyak
baris. Pemakaian tingkat impuls (pengatur) dengan tingkat kecepatan memungkinkan
untuk memanfaatkan penurunan kalor yang besar pada nosel dan oleh sebab itu membantu
dalam mendapatkan temperatur dan tekanan yang lebih rendah pada tingkat selanjutnya
yaitu tingkat reaksi. Pemakaian tingkat impuls, yang beroperasi dengan penurunan kalor
sebesar 40 sampai 60 kkal/kg atau lebih, memungkinkan untuk mengurangi jumlah tingkat
reaksi. Jadi turbin gabungan impuls reaksi adalah sederhana pada konstruksinya dan lebih
mudah pembuatannya. Selain itu, turbin juga dapat diklasifikasikan berdasarkan maksud
layanannya, arah uap mengalir, dan metode transmisi (driving method)

Ref: Shlyakin, P.. 1990. TURBIN UAP: Teori dan Rancangan. Jakarta: Erlangga.
Steam Power Plant Engineering

3. Turbin Uap
Ide dari turbin uap mula-mula timbul pada kira-kira 120 BC, oleh orang yang
bernama HERO dari Alexandria yang pada mulanya membuat prototype turbin uap,
dengan prinsip turbin reaksi. instalasi ini terdiri dari sebuah bejana yang berisi air yang
dipanaskan dengan dapur pemanas. Uap yang terjadi dimasukan ke dalam bola
penampung uap dipancang pada tiang yang berporos sehingga bola dapat diputar. Pada
bola terdapat beberapa pipa pemancar . akibat keluarnya uap melalui pipa pemancar
tersbut berputarlah bola itu, disebabkan adanya reaksi uap yang keluar.

Turbin Air
Ide untuk memenfaatkan tenaga air untuk di manfaatkan menjadi tenaga mekanis
sudah dimulai dari abad yang samar-samar pada zaman prasejarah. Pada tahun 2200 SM,
bansa india selatan sudah berhasil untuk merubah tenaga air menjadi tenaga mekanis
yaitu dengan menggunakan kincir air. Air yang ada di alirkan melalui saluran dan
langsung menumbuk kincir air yang di pasang pada ujung saluran. Tenaga yang
ditimbulkan oleh aliran air dapat menyebabkan kincir air tersebut berputar . berputarnya
kincir diteruskan ke poros kincir dan dengan dibantu oleh susunan roda gigi dapat
digunakan untuk memutar generator atau alat yang lain, seperti penumbuk padi, jagung
atau lain sebagainya. Pada mulanya kincir air dibuat dari kayu, tetapi lama-kelamaan
dibuat dari bahan yang lebih baik, sehingga efisiensi yang dihasilkan memuaskan.

Turbin Gas
Turbin gas sudah dikenal sejak zaman Hero of Alexandra oleh Dr. J. T. Retallita.
Desain pertama direncanakan oleh Yohn Barther (inggris) pada tahun 1791. System ini
bekerja dengan gas hasil pembakaran batu bara, kayu dan minyak bakar. Kompresornya
di gerakan dengan perantara rantai dan roda gigi oleh turbinnya.

4. Turbin Uap
HERO dari Alexandria yang pada mulanya membuat prototype turbin uap,
dengan prinsip turbin reaksi. instalasi ini terdiri dari sebuah bejana yang berisi air yang
dipanaskan dengan dapur pemanas. Uap yang terjadi dimasukan ke dalam bola
penampung uap dipancang pada tiang yang berporos sehingga bola dapat diputar. Pada
bola terdapat beberapa pipa pemancar . akibat keluarnya uap melalui pipa pemancar
tersbut berputarlah boa itu, disebabkan adanya reaksi uap yang keluar.
Pada tahun 1890 seorang insinyur swedia bernama GUSTAV DE LAVAL
memkbuat turbin satu tingkat, dengan kapasitas 5 Hp. Berhasilnya pembuatan turbin ini
pada tahun 1870, mula-mula ia membuat eksperimen dengan pipa pemancar, tapi bukan
untuk turbin uap tetapi untuk pengeringan pasir. Ia menghitung besarnya uap dari tekanan
tinggi menjadi kecepatan tinggi. Sewbagai alat ekspansi digunakan nozzle kemudian
konvergen divergen nozzle. Melalui beberapa percobaan tentang nozzle , ia melihat
tenaga reaksi dari pesawat Hero.
Pada tahun 1884, seorang inggris yang bernama CA Parson menemukanb turbin
dengan prinsip reaksi. Turbin ini dipakai pada beberapa kebutuhan pada lapangan
industri. Kecepatan uap yang mengalir melalui turbin reaksi dengan banyak tingkat ini
relative sangat rendah, yakni 100-200 m/detik.
Perkembangan selanjutnya, dimulai pada tahun 1898, dengan dasar dari turbin DE
LAVAL, maka oleh Charles Gordon Cutis (insinyur Amerika) dapar mengurangi
kecepatan putar turbin dengan jenis turbin aksi yang dibuat dengan beberapa tingkat
kecepatan satu tekanan.
Pada tahun 1990 turebin ini di demonstrasikan di Amerika. Turbin tersebut
mempunyao dua sudu jalan, di antara kedua sudu jalan tersebut di pasang sudu antar yang
di pasang mati pada rumah turbin, sehingga putaran sudu antar seakan-akan berlawanan
dengan putaran sudu jalan. Untuk turbin dengan dua tingkat kecepatan dan satu tingkat
tekanan dibuat pula oleh lenin Nevsky. Hampir semua turbin dikonstruksi dengan turbin
radial, artinya aliran uap dimasukkan sejajar dengan poros turbin.

Turbin Air
Para ahli yakin bahwa kincir air mulai digunakan sekitar 500 tahun sebelum
digunakknnya di Negara india. Baru kemudian tepatnya pada abad ke 18 kincir air
mengalami perkembangan yang sangat pesat dan dapat diubah menjadi turbin air.
Kemajuan yang sangat pesat dari turbin air ddilakukan oleh francis. Tepatnya tahun 1855
francis berhalis membuat turbin dan meraih sukses pada tahun 1910. Turbin francis
mempunyai poros tegak dengan ukuran yang besar, sedangakan dengan ukuran yang
kecil dengan ukuran mendatar. Turbin francis memakai roda propeller atau runner yang
dapat berputar secara bebas.
Awal mula yang membawa kesuksesan francis adalah pelton yang telah
membangun turbin aksi pada tahun 1870. Pelton membangun turbin dengan ketinggian
jatuh air yang besar. Pemasukan air yang melalui saluran yang kemudian oleh pipa pesat
(penstock) air tersebut dirubah menjadi kecepatan tinggi dan langsung menemukan sudu
jalan.
Sudu-sudu jalan dari turbin pelton berua bucket atau ember atau sekop yang
dibuat runcing pada sisi sebelah luarnya. Turbin pelton memanfaatkan kecepatan air yang
keluar dari pipa pesat, sehingga turbin ini termasuk aksi. Hamper 95% tenaga air yang
diberikan menjadi diknetis.
Dewasa ini makin banyak terlihat penggunaan PLTA, dimana penggunaan airnya
dipompa ke atas pada waktu bebannya rendah. System ini sangat menguntungkan untuk
memenuhi kebutuhan akan tenaga listrik. Sedangakan perkembangan lain adalah
pembangunan PLTA di bawah tanah. Hamper semua pembangunan waduk PLTA
digunakan berbagai keperluan, misalnya untuk irigasi, perikanan, dan sebagai pengendali
banjir.
Turbin Gas
Turbin gas sudah dikenal sejak zaman Hero of Alexandra oleh Dr. J. T. Retallita.
Desain pertama direncanakan oleh Yohn Barther (inggris) pada tahun 1791. System ini
bekerja dengan gas hasil pembakaran batu bara, kayu dan minyak bakar. Kompresornya
di gerakan dengan perantara rantai dan roda gigi oleh turbinnya.
Pada tahun 1872 Dr. F Stolze merencanakan system turbin gas mempergunakan
kompresor aksial bertingkat ganda yang digerakan langsung oleh turbin reaksi bertingkat
ganda pula. Udara yang keluar dari kompresor dibakar di dalam ruang bakar, yaitu
sebuah alat yang dipergunakan utnuk menaikkan temperature udara sebelum masuk ke
turbin. Jadi turbin ini bekerja dengan gas panas sebagai fluida kerjanya.
Pada tahun 1939 di swiss sudah direncanakan 2000 power plan gas turbin yang
menggerakkan generator dan kereta api pada federal rail ways. Kemudian tahun 1941 di
Amerika turbin gas juga dipergunakan untuk menggerakkan generator menghasilkan
daya dari yang rendah sampai sekitar 100.000 KW. Sedangkan bahan bakarnya dapat
dipergunakan bahan bakar gas sampai pada minyak berat .
Untuk dewasa ini turbin gas dipakai pada pesawat antariksa guna penelitian
diruang angkasa untuk kesejahteraan umat manusia di dunia.

20. Diketahui : z = 10
t = 50 mm
D = 500 mm
Ditanya : D0A…… ?
z. t
Jawab : D0A = 𝜋 . 𝐷

10 . 50 𝑚𝑚
= 3,14 . 500 mm

500 mm
= 3,14 . 500 mm

500 𝑚𝑚
= 1570 mm

= 0,318 mm
21. Diketahui : z = 15
t = 25 mm
D0A = 0,2 mm
Ditanya : D…….. ?
𝑧. 𝑡
Jawab : D0A = 𝜋 . 𝐷
15 . 25 𝑚𝑚
0,2 mm = 3,14 . 𝐷

0,2 mm = 119,42/D
D = 597,13 mm

22. Diketahui : G0 = 4500 kg/jam = 1,25 kg/s


A0 = 5 dm2 = 0,05 m2
V0 = 0,25 m3/kg
A1 = 3 dm2 = 0,03 m2
V1 = 0,3 m3/kg
Ditanya : C0 dan C1……….. ?
Jawab : C0 G0 . V0 = A0 . C0
1,25 Kg/s . 0,25 m3/kg = 0,05 m2 . C0
0,3125 = 0,05 m2 . C0
0,3125
C0 = 0,05

C0 = 6,25 m/s
C1 G1 . V1 = A1 . C1
1,25 kg . 0,3 m3/kg = 0,03 m2 . C1
0,375 = 0,03 m2 . C1
0,375
C1 = 0,03

C1 = 12,5 m/s

23. diketahui : G0 = 1800 Kg/jam = 0,5 kg/s


A0 = 1 dm2 = 0,01 m2
V0 = 0,1 m3/kg
V1 = 0,15 m3/kg
A1 = 18,75 cm2 = 0,001875 m2

Ditanya : C0 dan C1………… ?


Jawab : C0 G0 . V0 = A0 . C0
0,5 kg/s . 0,1 m3/kg = 0,01 m2 . C0
0,05 = 0,01 m2 . C0
0,05
C0 = 0,01

C0 = 5 m/s
C1 G1 . V1 = A1 . C1
0,5 kg/s . 0,15 m3/kg = 0,001875 m2 . C1
0,075 = 0,001875 m2 . C1
0,075
C1 = 0,001875

C1 = 40 m/s

24. Diketahui : H0 = 100 kkal/kg


G1 = 2,5 kg/s
V1 = 0,15 m3/kg
µ = 0,95
ditanya : a. CIT dan CIP……… ?
b. A1…….. ?
c. kerugian panas ?

jawab : a. CIT = 91,5√𝐻0 CIP = µ . CIT

= 91,5√100 = 0,95 . 915


= 91,5 (10) = 869,25 m/s
= 915 m/s
b. G1 . V1 = A1 . CIP
2,5 kg/s . 0,15 m3/kg = A1 . 869,25 m/s
0,375 = A1 . 869,25 m/s
0,375
A1 = 869,25

A1 = 0,00043 m2
𝐴
c. kerugian panas hn = 2𝑔 (CIT2 – CIP2)

1/427
= ( 915 2 – 869,25 2 )
2(9,81)

837225−755595,56
= 8377,74

81629,44
= 8377,74

hn = 9,74

Anda mungkin juga menyukai