Anda di halaman 1dari 4

RSUD Dr.M.Haulussy di kota Ambon.

Data tentang layanan Ante Natal Care (ANC)


dikumpulkan dengan cara mempergunakan kartu kunjungan ibu hamil di poliklinik RSUD
Dr.M.Haulussy atau di puskesmas saat ini melakukan pemeriksaan kehamilan. Semua variable
dianalisis secara deskriptif dengan menghitung frekuensi dan distribusinya. Variable independen
yang skala data ordinal atau nominal dianalisis hubungannya dengan skala data ordinal atau
nomimal dari variabel dependen. Analisis tersebut menggunakan Chi-Square dan jika tidak
memenuhi syarat maka dilakukan Fisher’s excattest test. Dari hasil analisis tersebut yang
hasilnya bermakna yaitu nilai p= <0,25 dan diusulkan sebagai kandidat regresi logistic ganda
untuk mengetahui hubungan dari variabel independent yang bermakna tersebut dengan BBLR
secara bersamaan. Dari hasil regresi logistic ganda dinyatakan bermakna jika nilai p=0,005
(Hosmer D.W dan Lemeshow S, 1989).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian dilakukan selama periode bulan Januari sampai Juni 2005, didapatkan ibu yang
melahirkan sebanyak 239 orang yang terdiri dari 52 ibu yang melahirkan dengan bayi BBLR dan
187 ibu yang melahirkan dengan bayi non BBLR. Kemudian diambil responden sebanyak 41 ibu
dengan bayi BBLR dan kategori usia kehamilan 20-25 minggu (n=6), usia kehamilan 26-31
minggu (n=15), usia kehamilan 32-37 minggu (n=15) dan 41 ibu melahirkan dengan bayi non
BBLR. Faktor ibu meliputi usia, pendidikan dan pengetahuan. Pemanfaatan layanan Ante Natal
Care (ANC) dijelaskan sebagai berikut ini:

1. Usia ibu hamil : usia ibu hamil bervariasi dari 17-40 tahun dengan rerata (mean) 26,37
tahun dan standar deviasi (SD) 7,17 tahun, distribusi tidak mengikuti kurva normal.
Responden dengan usia kurang atau sama dengan 18 tahun (n=13), usia 35 tahun keatas
(n=17) dan usia 19-34 tahun (n=52). Pada kejadian BBLR, Responden terbanyak pada
usia <18 tahun dan >35 tahun sedangkan pada non BBLR, responden terbanyak pada
kelompok 19-34 tahun. Hasil analisis dengan Chi-Square terbukti ada hubungan antara
usia responden dengan kejadian BBLR, dapat dilihat pada tabel 1.

2. Pendidikan ibu: pendidikan ibu yang tidak berpendidikan sampai dengan SMP
dikategorikan pendidikan rendah dan responden yang berpendidikan SMA sampai
perguruan tinggi dikategorikan pendidikan tinggi. Pada kejadian bayi BBLR, responden
terbanyak pada kelompok ibu dengan pendidikan rendah sedangkan bayi non BBLR
sebagian besar responden pada kelompok ibu yang berpendidikan tinggi. Hasil analisis
Chi-Square terbukti ada hubungan antara pendidikan responden dengan BBLR, dapat
dilihat pada tabel 2.

3. Pengetahuan ibu : pengetahuan ibu dikategorikan menjadi pengetahuan kurang,


pengetahuan cukup dan pengetahuan baik. Pada kejadian BBLR, responden terbanyak
adalah pada kelompok pengetahuan kurang dan pengetahuan cukup dibandingkan dengan
kelompok pengetahuan baik. Hasil analisis dengan Chi-Square terbukti ada hubungan
antara pendidikan responden dengan BBLR, dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 1. Distribusi BBLR menurut Umur Ibu

X2= 7,559; p=0,012; OR; 3,733 (Cl:95%’ 1,429-9,752)


BBLR BBLR

Umur Ibu Hamil Ya Tidak TOTAL

n % n % n %

<18 tahun atau >35 tahun 21 51,2 9 20,0 30 36,6

19 tahun-34 tahun 20 48,8 32 77,0 52 63,4

TOTAL 41 50,0 41 59,0 82 100,0

Tabel 2. Distribusi BBLR menurut tingkat pendidikan Ibu

BBLR BBLR TOTAL

Pendidikan Ibu Ya Tidak

n % N % n %

Tidak sekolah-SMP 30 73,2 7 17,1 37 45,1

SMA-PT 11 26,8 34 82,9 45 54,9

TOTAL 41 50,0 41 50,0 82 100,0

X2= 23,827; p=0,001; OR: 13,247; (Cl:95%; 4,556-38,513)

Tabel 3. Distribusi BBLR menurut pengetahuan ilmu

BBLR BBLR
Pengetahuan Ibu Ya Tidak TOTAL

n % N % n %

Kurang 15 36,6 2 4,9 17 20,7

Cukup 18 43,9 19 46.3 37 45,1

Baik 8 19,5 20 48,8 28 34,1

TOTAL 41 50,0 41 50,0 82 100,0

X2= 15,111 P= 0,001;

4. Gangguan kesehatan ibu saat hamil : gangguan kesehatan dengan ada atau tidaknya
penyakit penyerta sebelum atau saat hamil seperti hipertensi, TBC, malaria dan stress
yang dapat menyebabakan terganggunya transfer nutrisi dan oksigen dari ibu ke janin
sehingga mengakibatkan retardasi pertumbuhan. Dari 82 responden pada masa
kehamilannya ada yang mengalami mual – mula, pusing (n=6), tekanan darah tinggi
(n=5), malaria (n=7), TBC (n=3), eklamsia (n=2) dan stress (n=2). Pada kejadian BBLR,
responden terbanyak pada kelompok penyakit penyerta kehamilan dapat dilihat pada
tabel nomor 5.

5. Pemanfaatan layanan Ante Natal Care (ANC) oleh responden bervariasi dari tidak
pernah melakukan pemeriksaan kehamilan sampai melakukan pemeriksaan sampai
dengan 9 kali melakukan pemeriksaan kehamilan. Pemanfaatan layanan ANC
dikategorikan menjadi 2 yaitu pemanfaatan layanan ANC kurang dari 4 kali dan
pemanfaatan layanan ANC lebih dari 4 kali. Dari 82 responden yang tidak pernah
mendapatkan layanan ANC (n=4), responden yang mendapatkan layanan ANC 1 kali
(n=15), responden yang mendapatkan layanan ANC 2 kali (n=16), respomden yang
mendapatkan layanan ANC 3 kali (n=6) dan responden yang mendapatkan layanan ANC
4 kali (n=41). Bayi BBLR terjadi pada semua responden yang tidak sama sekali
mendapatkan layanan ANC atau kurang dari 4 kali, sedangkan pada bayi non BBLR
sebagian besar responden mendapatkan layanan ANC 4 kali atau lebih, dapat dilihat pada
tabel 4.

Tabel 5. Distribusi BBLR menurut gannguan kesehatan ibu selama hamil.

BBLR BBLR TOTAL


Gangguan kesehatan Ya Tidak

n % N % n %

Ada penyakit penyerta 14 34,1 11 26,8 25 30,5

Tidak ada penyakit 27 65,9 30 73,2 52 69,5


penyerta

TOTAL 41 50,0 41 59,0 82 100,0

X2 = 0,230; P = 0,631; OR = 1,414; (CI: 95%’1,459-3,640)

Tabel 4. Distribusi BBLR sesuai layanan ANC

BBLR BBLR TOTAL

Layanan ANC Ya Tidak

n % n % n %

< 4 kali 41 100 32 78 73 89,0

>4 kali - - 9 22,0 11 11,0

TOTAL 41 50,0 41 50,0 82 100,0

Fixher’s Excat test p = 0,002

Anda mungkin juga menyukai