Anda di halaman 1dari 2

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK) SP2K

GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM

A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien :
DS: Klien mengatakan yang dirinya memiliki kekuatan dan bisa berbicara dengan
hewan. Klien merasa dirinya adalah tuhan.
DO: klien berkata-kata secara berlebihan, berulang-ulang, afek berubah-ubah.
2. Dx keperawatan :
Gangguan proses pikir : Waham
3. Tujuan :
a. Keluarga dapat mempraktikkan cara merawat pasien waham
b. Keluarga dapat mempraktikkan secara langsung cara merawat pasien waham
4. Tindakan keperawatan:
a. Keluarga dapat mengetahui cara merawat pasien waham
b. Keluarga dapat merawat langsung pasien waham
B. Strategi pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik : “selamat siang ibu perkenalkan nama saya selviyanti rizky
saya biasa dipanggil evi. Saya mahasiswa universitas negeri gorontalo yang
akan merawat ibu selama saya praktek disini dalam waktu 1 minggu. Nama
ibu siapa? Saya bisa panggil ibu siapa?”
b. Evaluasi/Validasi : “oooo jadi nama ibu lisa ya. Bagaimana perasaan ibu
mengenai saudara ibu yaitu ibu wulan? Ibu lisa ada keluhan?”
c. Kontrak
1) Topik : “kalo ibu lisa tidak keberatan saya ingin ngobrol sama ibu
mengenai perawatan pada ibu wulan. Ibu mau mengobrol dengan saya?”
2) Waktu : “ibu lisa punya waktu jam berapa dan kita bisa berbincang berapa
lama? Apakah bisa 30 menit?”
3) Tempat : “ibu mau kita ngobrol dimana? Ibu mau kita ngobrol di taman
atau disini saja?”
2. Kerja
“ibu lisa bagaimana perasaannya saat mengetahui saudari ibu sendiri mengalami
gangguan kejiwaan? Apakah ibu kesulitan saat ibu wulan mulai membahas
tentang pemikirannya sebagai tuhan? Ooo begitu, tetapi ibu lisa punya keinginan
untuk membantu saudari ibu agar cepat sembuh? Ibu pernah diajarkan bagaimana
cara merawat pasien waham oleh perawat disini sebelumnya? Alhamdulillah ibu
sudah tau caranya. Kalo begitu saya akan membantu ibu Lisa agar bisa
mempraktekkan cara merawat pasien seperti saudara ibu. Jadi ibu lisa membantu
saudari ibu untuk bisa menyadari bahwa dirinya hidup di dunia realita seperti jika
dia mulai mengatakan dirinya tuhan, sadarkan dia bahwa wujudnya sama seperti
kita yang manusia biasa. Kemudian ibu bisa menanyakan apa yang dibutuhkan ibu
wulan. Kemudian ibu bisa selalu mengecek jadwal kegiatan klien agar ibu wulan
tidak memiliki kesempatan untuk kembali ke wahamnya. Selain itu bantu ibu
wulan untuk bisa meningkatkan kemampuannya yang dimilikinya. Selalu ingatkan
saudari ibu untuk mengonsumsi obatnya dan berikan pemahaman bahwa yang
dipikirannya merupakan hal yang tidak benar. Sekarang ibu bisa mencoba cara-
cara tersebut ke saudari ibu. Wah ibu hebat bisa melakukannya dengan baik, nanti
jika ibu wulan sudah bisa pulang nanti tetap dipertahankan perawatannya dengan
baik ya bu. Jangan lupa jadwal hariannya selalu dikontrol ya ibu lisa.”
3. Terminasi :
a. Evaluasi subyektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah mengobrol mengenai cara mempraktekkan
perawatan pada pasien waham?”
Evaluasi obyektif
“Coba ibu lakukan lagi kegiatan perawatan secara langsung kepada saudari
ibu.”
b. Tindak lanjut
“Saya harap ibu bisa melakukan kegiatan hari ini dengan baik apabila nantinya
ibu yang akan merawat saudari ibu secara langsung.”
c. Kontrak YAD :
1) Topik : “besok kita bertemu lagi dan berbincang-bincang mengenai ibu
wulan, bagaimana bu lisa?”
2) Waktu : “bagaimana kalo kita bertemu lagi besok di jam yang sama selama
15 menit, ibu setuju?”
3) Tempat : “ibu mau kita berbincang-bincang lagi disini atau ibu mau kita
bertemu di taman? Baiklah sampai bertemu besok ya bu lisa. Selamat
sore.”

Anda mungkin juga menyukai