PENDAHULUAN
Penyusunan teks wacana untuk siswa tentu berbeda dengan teks untuk
orang dewasa. Menuntut ilmu di sekolah dengan banyaknya teks merupakan masa
awal perkembangan siswa untuk mengetahui banyak hal sehingga teks yang
disajikan pada buku pelajaran harus menyesuaikan kemampuan siswa dalam
menyerap dan memahami wacana tersebut. Namun rupanya masih banyak buku
pelajaran yang belum memiliki tingkat keterbacaan yang sesuai untuk siswa.
Memilih sebuah bacaan yang tepat untuk dipahami oleh siswa merupakan
tugas utama seorang guru. Untuk itu, sebagai calon guru tentu harus mampu
memilah bacaan yang sesuai. Realita ini memicu penulis untuk membuat makalah
keterbacaan, yaitu dengan mengukur langsung keterbacaan pada teks wacana yang
terdapat pada buku pelajaran Bahasa Indonesia kelas XI dengan grafik Fry dan
Raygor. Penulis memilih teks wacana pada bagian awal, tengah, dan akhir pada
buku tersebut.