Anda di halaman 1dari 16

Oleh:

Riza Inanda Sireger ST, MT.


DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
2016
Mata Kuliah : HIDROLOGI TERAPAN,
Sem : 3 (tiga)
Kode : RTS 2222
SKS : 2 SKS
Pertemuan ke :6
Pokok Bahasan : Hidrometri

TIU : Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa


Departemen Teknik Sipil USU semester 3 akan
dapat mendesain parameter-parameter hidrologi
pada perencanaan hidrologi.

TIK : Setelah mengikuti perkuliahan ini pada akhir


pertemuan ke 6 mahasiswa akan dapat
menganalisis pengukuran debit sungai
Pengertian
Hidrometri adalah ilmu pengukuran debit dan pembahasan
masalah air termasuk metoda, kiat dan peralatan yang
terpakai dalam hidrologi.

Cakupan Metode
Pengukuran Hidrometri

Pengukuran
langsung

Pengukuran tidak
langsung

Sumber: https://raharjabayu.wordpress.com/2011/06/13/pengukuran-debit-dan-pengambilan-
sampel/
Teori Pengukuran Debit
Debit aliran (Q) diperoleh dengan mengalikan luas tampang
aliran (A) dan kecepatan aliran (V).

Diperoleh dengan menggunakan alat


v ukur kecepatan.

Diperoleh dengan mengukur elevasi


A permukaan dan dasar sungai.
Pengukuran Kecepatan (v)
Pengukuran
Kecepatan dibagi 2
yaitu: Menggunakan Pelampung
1.Menggunakan
pelampung
2.Menggunakan
Current Meter

Sumber: https://raharjabayu.wordpress.com/2011/06/13/pengukuran-debit-dan-pengambilan-sampel/
Menggunakan Current Meter

Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=X8G61Go4foc
Prinsip kerja Current Meter

• Prinsip kerja alat ini adalah dengan mencari hubungan antara


kecepatan aliran dan kecepatan putaran baling-baling current
meter tersebut.
• Umumnya hubungan tersebut dinyatakan dalam bentuk
sebagai berikut:

V = an + b
dengan:
V = kecepatan aliran,
n = jumlah putaran tiap waktu tertentu,
a,b = tetapan yang ditentukan dengan
kalibrasi alat di laboratorium.
Pengukuran Penampang Sungai (A)

• Pengukuran luas tampang


aliran dilakukan dengan
mengukur tinggi muka air
dan lebar dasar alur sungai.

• Untuk mendapatkan hasil


yang lebih teliti, pengukuran
tinggi muka air dapat
dilakukan pada beberapa
titik pada sepanjang
tampang aliran.

Sumber: https://raharjabayu.wordpress.com/2011/06/13/pengukuran-debit-dan-pengambilan-sampel/
AWLR (Automatic Water Level Recorder)
• Automatic Water Level Recorder adalah
alat ukur ketinggian muka air otomatis.
• Alat ini merekam fluktuasi muka air
terus menerus sehingga diperoleh data
air ekstrim minimum dan maksimum
sehingga data pengukuran tinggi muka
air terekam secara otomatis.
• Hasil pencatatan alat AWLR ini disebut
age hidrograf (suatu garis yang
rnenghubungkan antara waktu dengan
tinggi muka air).
• Discharge hidrograf dapat diturunkan
dengan data tinggi muka air dan
discharge rating curve.
• Dengan suatu konversi maka akan diperoleh hubungan antara
tinggi muka.
• sehingga dengan mudah diperoleh data debit pada setiap
ketinggian muka air tertentu.
• Discharge rating curve dibuat berdasarkan data pengukuran
Iangsung di lapangan yaitu pengukuran debit aliran pada
berbagai tinggi muka air (tinggi muka air terendah sampai
tertinggi),
• persamaan garis dibuat dengan teknik regresi.
Posisi AWLR yang disarankan
Analisis Debit
Lihat Buku 2 Bahan Ajar untuk Metode Logaritmik dan
Analitik

Sumber: https://raharjabayu.wordpress.com/2011/06/13/pengukuran-debit-dan-pengambilan-sampel/
TUGAS 3 (KELOMPOK)
• Analisis pengukuran debit sungai ke lapangan
(debit sementara),(misal: sungai kecil saja).
• Lakukan pengukuran untuk 1 cross section sungai.
• Lakukan pengukuran kecepatan aliran dengan
metode pelampung.
• Dokumentasikan kegiatan pengukuran
penampang basah A dan kecepatan v.
• Analisis debit sementara Q
• Titik pengukuran minimal 5 titik.

NB: (kumpul 1 minggu setelah UTS), 1 kel = 5 orang


Catatan:
Kartu pengukuran A, V dan Q
menggunakan metode pelampung ada
di SNI 2015
Tata Cara Pelaporan:

• Buat dalam satu laporan tugas (TNR 12, A4,dijilid) min.


10 halaman.
• Masing-masing anggota kelompok ada dokumentasinya.
• Laporan minimal berisikan
- Teori pengukuran
- Metode pengukuran dengan pelampung (sebutkan
referensinya)
- Lokasi pengukuran (nama sungai, koordinat)
- Hasil pengukuran (digambarkan juga)
- Dokumentasi pengukuran, dan masing-masing
anggota
- Lampirkan kartu pengukuran A, V dan Q.
REFERENSI

• Chow, VT., Maidment, David R., and M.Ways, Larry.


(1988): Applied Hydrology, McGraw-Hill, Singapore.
• Gupta, RS. (2008): Hydrology and Hydraulics
Systems, Waveland Press.
• ESRI, ArcGIS Manual, Environmental Systems
Research Institute, USA.
• Triatmodjo, B. (2008), Hidrologi Terapan, Beta
Offset, Yogyakarta.
• Montarcih, L. (2010), Hidrologi Praktis, Lubuk
Agung, Bandung.
• Soemarto, CD. (1996), Hidrologi Teknik, Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai