Anda di halaman 1dari 28

TUGAS BESAR

PERPINDAHAN TANAH MEKANIS

Disusun Oleh

Kelas F

Gusryanto Toding : 215 213 244

Basra : 215 213 231

Semuel Sikanna : 215 213 259

Joni T. Kalembang : 215 213 235

FAKULTAS TEKNIK SIPIL

UNUVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur selalu diucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat penyusun selesaikan.
Beserta sumber inovasi dalam dunia pendidikan yang penuh dengan akhlak yang mulia.

Makalah yang berjudul AlatBerat yang Digunakan pada Proyek Pembangunan disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Alat Berat dan Pemindahan Tanah Mekanis (PTM).
Penyusun menyadari bahwa makalah ini tak luput dari segala kekurangan dan
keterbatasan. Untuk itu, penyusun mengharapkan kritik ataupun saran pembaca yang
dapat meningkatkan isi makalah ini, khususnya dari dosen pembimbing supaya
penyusun dapat membuat makalah yang lebih baik.
DAFTAR ISI

Kata pengantar

Daftar isi

BAB 1 Pendahuluan

A. Latar belakang

B. Tujuan Penulisan

BAB III Pembahasan

A. Pengertian SCRAPER

Metode Scraper

Jenis – Jenis Scraper

Pengoprasian scraper

Kemampuan Power Scraper

B. Pengertian DUMP TRUCK

Fungsi Dump Truck

Kapasitas Dump Truck

Produksi Dump Truck

BAB III Penutup

A. Kesimpulan

B. Saran

Daftar pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Alat berat yang kita kenal didalam ilmu teknik sipil adalah alat yang digunakan
untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur.
Penggunaan alat berat yang kurang tepat dengan kondisi dan situasi lapangan
pekerjaan akan berpengaruh berupa kerugian antara lain rendahnya produksi, tidak
tercapainya jadwal atau target yang telah di tentukan, atau kerugian perbaikan yang
tidak semestinya. Oleh karena itu sebelum menentukan tipe dan jumlah peralatan dan
attachmentnya, haruslah dipahami fungsi dan aplikasinya. Produktivitas alat berat
dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu kapasitas alat, waktu siklus dan faktor koreksi.
Faktor koreksi atau faktor efisiensi terdiri dari berbagai hal,diantaranya adalah kondisi
medan tempat alat bekerja, kondisi mesin, dan tingkat keahlian operator.Tingkat
keahlian operator akan sangat mempengaruhi produktivitas alat berat.Pengkategorian
operator alat berat yang selama ini dilakukan dibedakan menjadi 3, yaitu
sangat baik, rata-rata baik dan kurang yang berlaku umum untuk semua jenis alat berat
Alat berat memiliki tingkat kesukaran atau kerumitan yang berbeda pula dalam
pengoperasiannya.

B. TujuanPenulisan

1. Mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan alat berat.

2. Mengetahui dan memahami mengenai pemindahan tanah mekanis.

3. Mengetahui sumber-sumber alat berat dalam suatu proyek konstruksi.

4. Mengtahui jenis-jenis dari alat berat.


BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIN SCRAPER

Scraper adalah alat berat yang berfungsi untuk mengeruk, mengangkut dan menabur
tanah hasil pengerukan secara berlapis. Scraper dapat digunakan sebagai alat
pengangkutan untuk jarak yang relative jauh (2000 m) pada tanah datar dengan
pengerak roda ban(tire).

Pengertian Scraper adalah alat gali tanah, umumnya digunakan di tambang terbuka.
Alat ini mampu melakukan tiga tugas sekaligus:

1. Memuat,

2. Mengangkut, dan

3. Membongkar muatan

Bentuk scraper mirip dengan truk biasa Yang membedakannya yaitu bak bawah
scraperdapat diturunkan dengan ujungnya berbentuk seperti bilah. (Jony Kasvaroh).

Scraper merupakan alat berat beroda ban(tire)yang dipakai untuk


memuat/mengangkut dan membuang secara individe dengan atau tanpa dibantu
pendorong(buldozer). (Tiara Gaemgyu)

METODE SCRAPER
Beberapa penggunaan Scrapper:
 Pengupasan permukaan tanah (stripping top soil)
 Peralatan contour sekeliling building site
 Penggalian untuk saluran Drainase dan saluran Irigasi
 Penggalian dan pengurugan (Cut and fill earthwork) untuk badan jalan,dll.
Pemilihan scraper untuk pekerjaan ini tergantung pada :
 Karakteristik material yang dioperasikan
 Panjang jarak tempuh
 Kondisi jalan
4. Alat Bantu yang diperlukan

Produksi Scraper
Produksi Scrapper dapat dihitung secara teoritis tergantung dari faktor:
a. Keadaan material
b. Tenaga yang tersedia untuk memuat
c. Rute pengangkutan:
 Keadaan lahan
 Kemiringan
 Traksi
d. Kecepatan yang dipakai sepanjang rute
e. Efisiensi
f. Faktor-faktor lain yang mungkin timbul
Scraper ukuran besar umumnya mempunyai dua mesin untuk menggerakkan roda
depan dan belakang.
Dua scraper dapat dioperasikan bersama dengan formasi push-pull. Dalam formasi ini
kedua scraper digandengkan hingga dapat saling menarik-mendorong untuk
mengoptimalkan kinerja.
Pada scraper terdapat hopper yang berbentuk vertikal dan bisa bergerak dengan
leluasa. Selain itu juga terdapat bagian yang tajam di posisi horisontal. Kapasitas muat
dari hopper pada scraper ini sekitar 8 - 34 m3 tergantung dari tipenya. Alat berat ini
sangat efisien digunakan pada ladang pertanian karena selain memiliki fungsi sebagai
pengangkut juga bisa berfungsi sebagai mesin pemotong.

JENIS-JENIS SCRAPER
Ada 2 macam Scraper yaitu :
Towed Scraper, dalam operasinya ditarik buldozer karena memang tidak bermesin,
tenaganya diambil dari buldozer. Towed Scrapper jarak angkut tidak lebih dari 500
meter. Towed scraper umumnya ditarik crawler traktor dengan kekuatan mesin 300 hp
atau lebih. Scraper jenis ini dapat menampung material 8 – 30 m3.
Motor Scraper, dalam pengoperasiannya ada yang menggunakan mesin tunggal /
Front dan ada yang menggunakan mesin ganda / Front and Rear. Scraper yang
bermesin tunggal harus dibantu pendorong (buldozer), sedangkan yang bermesin
ganda tidak harus dibantu pendorong buldozer. Jarak angkut motor scraper
antara (500 – 2000 meter), sangat effektif material/tanah yang diambil tidak terlalu
keras dan medan operasi memotong/meratakan bukit yang cukup luas

PENGOPERASIAN SCRAPER
Scraper terdiri dari beberapa bagian antara lain bowl, apron, dan tail gate. Bowl adalah
bak penampung muatan terletak diantara ban belakang. Bagian depan bowl dapat
digerakan kebawah untuk operasi pengerukan dan pembongkaran muatan. Pada
bagian sisi depan bowl berkisar antara 3 sampai 38 m3
 Apron adalah dinding bowl bagian depan yang dapat diangkat pada saat
pengerukan dan pembongkaran. Apron dapat menutup kembali pada saat
pengangkutan material. Beberapa model scraper memiliki apron yang dapat
mengangkut material sepertiga dari material di bowl.
 Tail gate atau ejector merupakan dinding belakang bowl. Pada saat pemuatan
dan pengangkutan material dinding ini tidak bergerak. Namun pada saat
pembongkaran muatan ejector bergerak maju untuk mendorong material keluar
dari bowl.
Pengoperasian dengan alat bantu dilakukan dengan dua cara :
 Push-loaded. Alat Bantu dipakai hanya pada saat pengerukan dan pengisian
 Push pull. Dua buah scraper dioperasikan dengan cara ini keduanya saling
membantu didalam pengerukan. Scraper yang dibelakang mendorong scraper
didepannya pada saat pengerukan dan scraper didepannya menarik scraper yang
dibelakang pada saat pengerukan.

KEMAMPUAN POWER SCRAPER


Kemampuan Power Scrapper:
 Dapat menggali dan mengisi muatannya sendiri
 Mengangkut ke tempat yang telah ditentukan
 Menyebar dan meratakan muatan itu.

1. Menggali dan Mengisi


Untuk memperoleh hasil kerja yang maksimal harus dilakukan dengan cara :
a. Pusher Loading
Power Scrapper sebenarnya dapat mengisi muatan tanpa bantuan alat lain, tetapi
memakan waktu yang lama. Oleh karena itu pengisian muatan sebaiknya dibantu oleh
Buldoser.
Dalam Pusher Loading perlu diperhatikan beberapa hal yaitu:
Pekerjaan harus dilakukan minimum dengan kecepatan 10 ft/ detik, agar laju Power
Scrapper tak terhambat oleh tatanan material yang sedang digali.
Harus dilakukan sinkronisasi kecepatan antara Power Scrapper dan Buldoser yang
digunakan. Diusahakan tiap 1,5 – 2 menit datang Power Scrapper yang sudah siap
untuk didorong, dengan demikian Scrapper tak sampai menunggu untuk didorong
Buldoser.
Sebaiknya memilih operator Buldoser yang telah terlatih dan berpengalaman
b. Down Hill Loading
Diuasahakan agar pola kerja Power Scrapper selalu menuju ke bagian yang lebih
rendah, agar gaya berat alat akan membantu Power Scrapper dalam mengisi
muatannya sendiri, sehingga waktu pengisian menjadi lebih singkat.
c. Straddle Loading
Straddle Loading adalah suatu pola pemuatan/ pengisian Power Scrapper di mana tiap
dua kali pengisian, bagian tengahnya ditinggalkan kurang lebih selebar 5 ft. Bagian
yang ditinggalkan itu akan dipotong/ digali pada perjalanan pengisian yang berikutnya

2. Mengangkut
Hal yang perlu diperhatikan dalam mengangkut material menggunakan Power
Scrapper adalah kecepatan geraknya; Power Scrapper yang menggunakan roda karet,
sangat disukai, karena memiliki kecepatan yang tinggi. Cara untuk
memperlancarpengangkutan menggunakan Power Scrapper:
Power Scrapper yang masih baik dan memiliki kecepatan tinggi jangan disatukan pada
jalan yang sama dengan Power Scrapper yang mempunyak kecepatan rendah, sebab
akan mengganggu; kecuali jika jalan cukup lebar sehingga Power Scrapper dapat
saling menyalib.
Diusahakan untuk menghindari belokan tajam atau yang melingkarterlalu jauh,
diusahakan waktu membelok tak lebih dari 15 detik.
Supaya Power Scrapper dapat bergerak dengan kecepatan yang maksimum maka
jalan harus terpelihara baik.
Pengangkutan ke dua arah sangat menguntungkan, sebab mengurangi waktu untuk
membelok.
3. Menyebarkan Material
Ada beberapa cara yang baik untuk mengosongkan, lalu menimbun dan menyebarkan
material muatan menggunakan Power Scrapper.
Apron (pinggiran) dibuka, lalu fail gate (lubang untuk keluar masuk material) didorong
ke depan dengan hati-hati agar material keluar dengan teratur. Pisau (Cutting Edge)
jangan diturunkan terlalu rendah supaya material tak terhalang. Kalau material belum
turun/ keluar karena apron belum dibuka, fail gatejangan didorong ke depan, sebab
apron bisa rusak akibat tekanan yang terjadi.
Jika material sangat lengket (misalonya material yang diangkut adalah
lempung) apron perlu dibuka/ tutup beberapa kali agar material mau keluar dari bowl,
lalu pisau diturunkan sampai ketebalan yang dikehendaki.
Penyebaran akan merata jika kecepatan Power Scrapper disesuaikan dengan
kecepatan keluarnya material dari dalam bowl.
Material yang mudah mengalir keluar (misalnya pasir) dapat disebarkan dengan
kecepatan tinggi, dan biasanya mudah diperoleh sebaran material berupa lapisan-
lapisan yang tipis serta merata.

4. Cara Menggali Tanah Penutup yang Tipis Menggunakan Scrapper


Contoh pemakaian untuk menggali tanah penutup yang terlalu curam, Power
Scrapper harus dibantu dengan Buldoser; jika kecuramannya telah dikurangi/ sudah
dilandaikan menggunakan Buldoser, maka barulah digali menggunakan Power
Scrapper, dan tanah diangkut ke tempat lain.

5. Cara Menggali Tanah Penutup yang Tebal dengan Scrapper


Bila lapisan penutup tanah sangt tebal, maka cara pengalian tidak diarahkan ke sisi
tebing yang curam, tetapi kurang lebih sejajar dengan tebing tersebut

PRODUKTIVITAS SCRAPER
Produktivitas sraper tergantung pada jenis material, tenaga untuk mengangkut, kondisi
jalan, kecepatan lat, efisiensi alat. Volume material yang akan dipindahkan akan
mempengaruhi kapasitas scraper yang dipilih. Sedangkan jumlah pengangkutan per
jam tergantung pada waktu siklus scraper.
Waktu siklus merupan penjumlahan dari waktu muat (LT), waktu pengangkutan (HT),
waktu pembongkaran muatan (DT), waktu kembali (RT), dan waktu antri (ST). selain itu
ada waktu berputar atau turning time (TT) dan waktu percepatan, perlambatan dan
pengereman atau accelerating, decelerating and braking time (ADBT). Karena LT, DT,
ST, TT dan ADBT konsisten maka waktu-waktu tersebut dikategorikan sebagai waktu
tetap (FT), sehingga rumus yang dipakai adalah

FT = LT + DT + ST + TT + ADBT

PUSHER (ALAT PENDORONG


CTp = 140% x LTs + 0,25
Pemakaian alat Bantu atau pusher pada scraper didalam operasinya dapat menaikan
produktivitas alat. Waktu siklus pusher adalah waktu yang dibutuhkan untuk memuat
material kedalam scraper ditambah waktu yang dibutuhkan pusher untuk bergerak dari
satu scraper ke scraper yang lain. Waktu siklus (dalam menit) dicari dengan
menggunakan rumus :

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS SCRAPER


Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi scraper didalam
operasinya antara lain :
Pertama dengan menggemburkan tanah yang akan dimuat ke dalam bowl. Dengan
demikian waktu muat akan berkurang. Kedalaman penetrasi dari riper harus lebih besar
dari kedalaman penetrasi cutting edge.

Dengan membasahi tanah yang akan diangkut. Dilakukan sebelum dimuat kedalam
bowl . Memuat material pada kondisi menurun juga merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan produksi scraper.
B. PENGERTIAN DUMPTRUCK

Dump truck adalah alat yang digunakan untuk memindahkan material jarak menengah
atau jauh (500 meter atau lebih)
Dump teruck di kelompokkan kedalam 2 golongan yaitu :

 On high way dump truck ( muatanya lebih kecil dari 20 m 3 )


 Off high way dump truck ( muatannya lebih besar dari 20 m3 )

Karakteristik On high way dump truck :

 Menggunakan roda penggerak depan dan belakang (four wheel drive)


 Hanya Penggerak roda belakang (rear wheel drive)

Karakteristik off high way dump truck :

Karakteristik Deskripsi

Power Train Sederhana, engine terpasang di depan penggerak pada roda


belakang, mekanis atau electris.

Beban di bawah pada bagian belakang teruck. pada muatan penuh,


Distribus berat 67% beban berada pada roda belakang (4ban) dan 33% beban pada
roda depan. pda saat kosong distribusi beban 50:50
Memiliki rasio daya beban yang tinggi, dapat melewati slove sampai
Grade ability
dengan18%.

Baik, memiliki wheel base yang pendek sehingga memudahkan


Meneuverrability
manuver.

Struktur cocok untuk kondisi kerja yang berat dan beban kejut yang
Kekokohan
berat.

Semua ukuran batu.Material dengan kerapatan yang tinggi


Tipe material
memberikan distribusi berat yang baik

Baik pada lokasi dumping, pada hopper memerlukan manuver


Dumping mundur, waktu dumping berkisar 40-60 detik.memiliki loading height
yang tinggu sehingga agak menyulitkan

Pemuatan dengan front and loader seperti wheel loader atau track
Loading
loader

Baik, jarak antara axle yang pendek memiliki tebdensi skid pada jalan
Breaking
yang licin

Secara umum Dump truck (dump truk) adalah alat yang isinya dapat dikosongkan
tanpa penanganan. Dump truk biasa digunakan untuk mengangkut barang semacam
pasir, kerikil atau tanah untuk keperluan konstruksi. dump truk dilengkapi dengan bak
terbuka yang dioperasikan dengan bantuan hidrolik, bagian depan dari bak itu bisa
diangkat keatas sehingga memungkinkan material yang diangkut bisa melorot turun ke
tempat yang diinginkan.

Bagian-bagian Dump Truck

 Dump Body
 Rock Ejector
 Final Drive
 Oil retarder Tank
 Steering & Hois tank
 Front Wheel
 Turn Signal lamp
 Head lamp
 Radiator
 Canopy Spill Guard

Dump truck ada dua golongan ditinjau dari besar muatannya :

 On High Way Dump Truck, muatannya dibawah dari 20 m3.


 Off High Way Dump Truck, muatannya diatas 20 m3

Dalam pekerjaan konstruksi dikenal 3 macam dump truck :

 Side Dump Truck (Penumpahan ke samping)


 Rear Dump Truck (Penumpahan ke belakang)
 Rear and Side Dump Truck (Penumpahan ke belakang dan ke samping)

Jenis dump truck yang digunakan di pasar


Setelah Anda mulai bekerja berdasarkan riset Anda dump truck, Anda akan
menemukan berbagai jenis dump truck di pasar untuk menyelesaikan tugas-tugas yang
berbeda berdasarkan konstruksi seperti:

 Off road truk sampah


 Side dump truck
 Akhirnya semi trailer atau truk sampah bawah
 Trailer double dan triple dump truk
 Standar dump truk
 Mentransfer dump truk

Fungsi Dump Truck


Penggunaan dump truck tidak terbatas untuk mengangkut bahan hanya diperlukan di
lokasi konstruksi, namun truk ini juga digunakan untuk berbagai keperluan lain seperti
membawa alat-alat berat atau hal-hal lain yang dibutuhkan oleh perusahaan konstruksi.
Tanpa truk itu akan menjadi mustahil untuk industri konstruksi untuk tumbuh.

Selain dari industri konstruksi Anda juga dapat menemukan penggunaan dump truck
untuk berbagai keperluan lain seperti membuang limbah industri, sampah dumping dan
sebagainya. Berikut manfaat lain adalah bahwa di sekitarnya tetap bersih dan akhirnya
hasil dalam perlindungan lingkungan. Truk ini dikatakan menjadi kusir untuk
pembuangan limbah.

Beberapa pertimbangan (keuntungan dan kerugian) dalam pemilihan ukuran truck


adalah :
1. Truck Kecil

Keuntungan :

 Lebih lincah dalam beroperasi


 Lebih mudah mengoperasikannya.
 Lebih fleksibel dalam pengangkutan jarak dekat.
 Pertimbangan terhadap jalan kerja lebih sederhana.
 Penyesuaan terhadap kemampuan loader lebih mudah
 Jika salah satu truck tudak bekerja tidak akan bermasalah terhadap total
produksi.

Kekurangan

 Waktu hilang lebih banyak, akibat banyaknya truck yang beroperasi , terutama
waktu pemuatan (loading)
 Excavator lebih sukar untuk memuatnya karena kecilnya bak
 Lebih banyak sopir yang diperlukan
 Biaya pemeliharaan lebih besar karena banyak truck, begitu juga tenaga
pemelihara.

2. Truck Besar

Keuntungan

 Untuk kapasitas yang sama dengan truck kecil, jumlah unit truck besar lebih
sedikit.
 Sopir atau crew yang digunakan lebih sedikit.
 Cocok untuk angkutan jarak jauh.
 Pemuatan dari loader lebih mudah sehingga waktu yang hilang lebih sedikit.

Kerugian
 Jalan kerja harus di perhatikan karena kerusakan jalan relatif lebih cepat akibat
berat teruk yang besar.
 Pengoperasiannya lebih sulit karena ukurannya yang besar
 Produksi akan sangat berkurang jika salah satu truk tidak jalan/bekerja.
 Maintenance lebih sulit dilaksanakan.

KAPASITASDUMPTRUCK.
Penentuan kapasitas DUMPTRUCK harus disesuaikan dengan alat pemuatnya atau
Loader maupun Excavator lainnya. Jika perbandingan tersebut tidak proporsional, maka
kemungkinan loader akan menunggu atau sebaliknya.

Urutan perhitungan produktivitasnya adalah sebagai berikut :

Menghitung waktu siklus dari DumpDUMPTRUCK, yang meliputi :


1. waktu muat,
2. waktu angkut,
3. waktu bongkar muatan,
4. waktu untuk kembali,
5. waktu yang dibutuhkan DUMPTRUCKuntuk mengambil posisi dimuati kembali.

Waktu siklus adalah jumlah kelima waktu tersebut, yaitu :


DD
Cmt = n. Cms + —- + t 1 + —- + t 2 …………………… (1)
V1V2
Waktu siklus DT = waktu muat + waktu angkut + waktu buang + waktukembali + waktu
tunggu/tunda.
dimana,
n = ( C 1 / q 1 ) x K ……………………………… (2)
n = jumlah siklus yang diperlukan Loader untuk mengisi DumpDUMPTRUCK.
C 1 = kapasitas rata-rata DumpDUMPTRUCK (m3, cuyd).
q 1 = kapasitas bucket Loader (m3).
K = faktor bucket Loader.
Cms = waktu siklus Loader (menit).
D = jarak angkut DumpDUMPTRUCK (m, yd).
V 1 = kecepatan rata-rata DumpDUMPTRUCK bermuatan (m/min, yd/min).
V 2 = kecepatan rata-rata DumpDUMPTRUCK kosong (m/min, yd/min).
t 1 = waktu buang + waktu stand by sampai pembuangan mulai ((menit).
t 2 = waktu untuk posisi pengisian dan untuk Loader mulai mengisi (menit)
• Waktu pemuatan :
Waktu yang diperlukan Loader untuk memuat DumpDUMPTRUCK dapat dihitung sbb :
Waktu muat = waktu siklus (Cms) + jumlah siklus untuk mengisi DT
(n)……..……………………………….. (3)
a. Waktu siklus Loader (Cms).
Waktu siklus Loader tergantunf dari tipe Excavator, (crawler atau wheel)
b. Jumlah siklus Loader untuk mengisi DumpDUMPTRUCK sampai penuh (n).
Daya muat DumpDUMPTRUCK dapat dinyatakan dalam kapasitas volume atau berat
muatan.
Kapasitas bucket dianggap kapasitas munjung atau tergantung material yang diangkut.
Faktor bucket ditentukan oleh sifat alamiah tanah yang digali/dimuat.

• Waktu angkut material dan waktu kembali :

Waktu angkut dan waktu kembali harus diperhitungkan dengan kondisi jalan

yang dilalui atau keadaan jalan seperti tanahan gelinding dan/atau tahanan kelandaian.

RR maupun GR dapat dihitung sebagaimana biasanya.

Gambar. 5. 2. waktu siklus DUMPTRUCK.

A 68
PRODUKSI DUMPTRUCK.

Produksi perjam dari sejumlah DumpDUMPTRUCK yang bekerja di pekerjaan yang

sama secara simultan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

C x 60 x E t

P = ———————— x M ………………………. ( 4)

Cmt

C = n x q 1 x K ………………………………….. (5)

dimana,

P = produksi per jam (m3/jam).

C = produksi per siklus.

Et = effisiensi kerja DumpDUMPTRUCK

Cmt = waktu siklus DumpDUMPTRUCK (menit).

M = jumlah DumpDUMPTRUCK yang bekerja.

n = jumlah nsiklus dari Loader untuk mengisi DumpDUMPTRUCK.

q 1 = kapasitas bucket (m3, cuyd).

K = faktor bucket loader.

Es = effisiensi kerja Loader.

Cms = waktu siklus Loader (menit).

Kombinasi kerja antara DumpDUMPTRUCK dengan Loader,


Persamaannya :

C x 60 x Et 60 x q1 x K x Es

P = ——————- x M = ————————— ……. (5. 7.)

Cmt Cms

Jika DumpDUMPTRUCK dan Loader digunakan secara bersama dalam suatu


kombinasi,

maka sebaiknya kapasitas operasi DumpDUMPTRUCK sama dengan kapasitas


Loader.

Dari persamaan (5. 7.), jika hasil sebelah kiri lebih besar maka produksi Dump-

DUMPTRUCK akan berlebih, begitu pula sebaliknya berarti produksi Loader yang lebih

besar dan hal inilah yang menyebabkan waktu tunggu menjadi lebih laama.

Jumlah DumpDUMPTRUCK dan Loader yang dibutuhkan,

Jumlah Loader dan DumpDUMPTRUCK yang sesuai dengan perhitungan dari suatu
peker

jaan, perlu ditambahkan (ekstra) guna menggantikan bila peralatan tersebut mengalami

gangguan atau rusak. Hal ini untuk mengatasi kelancaran jalannya opera

si pekerjaan.

Table dibawah ini akan memberikan data DUMPTRUCK atau Loader cadangan yang
dibu

tuhkan sesuai dengan besarnya proyek yang dilaksanakan.


Sumber : Rochmanhadi, 1985.

Contoh Permasalahan.

Suatu pekerjaan reklamasi atau penimbunan dengan menggunakan pasir urug

harus dilakukan pada suatu daerah cekungan. Bahan timbunan yang didatangkan

dari luar proyek dengan jarak 25 km, dari jarak tersebut 5 km diantaranya harus

melewati daerah perkotaan. Volume urugan sebesar 44.500 m3C, jalan akses ke

lokasi penimbunan merupakan jalan yang diperkeras namun tidak beraspal, berar

ti kontraktor tidak perlu memperbaiki jalan tersebut. Lama pekerjaan yang diberi

kan adalah 3 bulan atau 90 hari kalender. Pada bulan pertama terdapat 4 hari :

Minggu dan 1 hari libur Nasional, pada bulan kedua ada 5 hari Minggu dan pada

bulan ketiga terdapat 4 hari Minggu. Diperkirakan pada ketiga bulan tsb. akan

terjadi hujan selama 3 hari dan 2 hari setelah hujan, jalan ke lokasi pengambilan

material baru dapat dilewati oleh DumpDUMPTRUCK. Kontraktor selama hari libur tidak

diperkenankan untuk melakukan operasi, pekerjaan malam juga diperkenankan.

Jam kerja effektif per hari 8 jam.

Kondisi dan faktor-faktor :

Faktor konversi volume untuk pasir urug : keadaan padat = 1.0

keadaan lepas = 1,17

keadaan asli = 1,05


Peralatan yang digunakan :

1. Hidrolik Excavator PC 200 : Kapasitas bucket (q) = 0,70 m3B

Faktor bucket : 0,80 ; Faktor effisiensi :0,60

Waktiu siklus : Gali = 10 det

Swing = 2 x 5 detik

Dumping = 5 detik

2. Dump DUMPTRUCK : Kapasitas Bucket = 5.00 m3L

Faktor effisiensi : 0,80 ; Faktor bucket : 1.00

Kecepatan rata-rata – dalam kota : Isi : 20 km/jam ; kosong : 30 km/jam

– luar kota : Isi : 40 km/jam ; kosong : 60 km/jam

Waktu siklus : Loading : 4 menit ; Dumping dan manuver : 2 menit.

A 70

3. Bulldozer : Kapasitas blade (q) : 4,38 m3B.

Faktor effisiensi : 0,60 ; Jarak dorong : 30 m.

Kecepatan rata-rata : Maju/dorong = 2,77 km/jam.

Mundur = 7,14 km/jam.

Ganti persneling : 0,10 menit.

Hitung : Analisa produksi Alat, Kebutuhan Alat dan Side Out-put.

Jawaban :
Volume pekerjaan : 44.500 m3C

Voleme tanah asli atau yang harus digali = 44.500 m3 x 1,05 = 46.725 m3B.

Waktu pelaksanaan = 90 hari – 4 -1 – 5 – 4 – (3 x 2) = 90 – 20 = 70 hari kerja eff.

a. Alat yang bekerja di penggalian (gali dan muat) – Excavator PC 200.

q 1 = 0,70 m3B, K = 0,80, E = 0,60,

waktu siklus (Cm) = 10 + (2 x 5) + 5 = 25 detik.

Produksi per siklus : q = q1 x K = 0,70 x 0,80 = 0,56 m3B

q x 3600 x E 0,56 x 3600 x 0,60

Produksi per jam Q = ——————– = ————————-

Cm 25

= 48,384 m3/jam ~ 48 m3B/jam.

Produksi per hari = 48 m3/jam x 8 jam = 384 m3B/hari.

Jam kerja yang dibutuhkan = 46.725 m3B : 48 m3/jam = 973 jam

Waktu kerja adalah = 70 x 8 jam = 560 jam kerja.

Sehingga Excavator yang dibutuhkan = 973 : 560 = 1,74 atau 2 unit.

Produksi 2 buah Excavator = 384 m3B/hari x 2 = 768 m3B

Volume Side output Pasir lepas = 768 m3 x (1,17 / 1,05) = 856 m3L.

b. Alat angkut (DumpDUMPTRUCK) :

q = 5.0 m3L, K = 1.0, E = 0,80


waktu tempuh untuk jarak 5 km dgn kec. rata-rata – kosong : 30 km/jam

isi : 20 km/jam

waktu tempuhnya : – kosong = 5 /30 x 60 = 10 menit.

Isi = 5 /20 x 60 = 15 menit.

Waktu tempuh 20 km, kec. rata-ratanya : – kosong : 60 km/jam

Isi : 40 km/jam

Waktu tempuhnya : – kosong = 20/60 x 60 = 20 menit.

Isi = 20/40 x 60 = 30 menit.

waktu siklusnya : Loading = 4 menit

Dumping & manuver = 2 menit

Kec. isi : 15 + 30 = 45 menit

Kec.kosong 10 + 20 = 30 menit

Waktu siklus (Cm) = 81 menit atau 1 jam 21 menit

Produksi per siklus (q) = 5.0 x 1.0 = 5,00 m3

A 71

q x 60 x E 5.0 x 60 x 0,80

Produksi per jam : Q = —————– = ——————– = 2,963 m3/jam

Cm 81

= 3 m3/jamL
Produksi DumpDUMPTRUCK per hari : 3 m3/jamL x 8 = 24 m3L/hari.

Side output = 856 m3L/hari,

Jadi kebutuhan DumpDUMPTRUCK untuk melayani Excavator = 856 : 24 = 35.667

Dengan cadangan 2 unit, maka total DumpDUMPTRUCK yang dibutuhkan : 38 unit.

c. Perataan tanah dengan Bulldozer.

q = 4,38 m3 ; E = 0,60.

Kecepatan rata-rata : – maju (F) = 2,77 km/jam = 47 m/menit

mundur (R) = 7,14 km/jam = 119 m/menit

jarak gusur = 30 meter,

ganti persneling (z) = 0,10 menit.

Waktu siklus (Cm) = D/F + D/R + z = 30/47 + 30/119 + 0,10

= 0,99 atau 1.00 menit

q x 60 x E x 1,17 4,38 x 60 x 0,60 x 1,17

Produksi Bulldozer = ————————- = ———————————

Cm 1

= 179 m3/jam

Produksi Bulldozer per hari = 179 x 8 = 1.352 m3

Jumlah Bulldozer yang dibutuhkan = 856 : 1.352 = 0


BAB III

KESIMPULAN

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Alat berat merupakan alat yang sengaja diciptakan/didesain untuk dapat melaksanakan
salah satu fungsi/kegiatan proses konstruksi yang sifatnya berat bila dikerjakan oleh
tenaga manusia, seperti mengangkut, mengangkat, memuat, memindah, menggali,
mencampur, dan seterusnya dengan cara yang mudah, cepat, hemat, dan aman. Alat
berat juga dibagi dalam beberapa kategori yaitu kategori berdasarkan klasifikasi
fungsional dan klasifikasi operasional. Klasifikasi fungsional alat adalah pembagian alat
tersebut berdasarkan fungsi-fungsi utama alat. Sedangkan klasifikasi operasional alat
adalah alat-alat berat yang dalam pengoperasiannya dapat dipindahkan dari satu
tempat ke tempat lain atau tidak dapat digerakkan atau statis, salah satunya alat
dengan penggerak seperti crawler dan roda ban karet.

B. Saran

Pemilihan alat berat yang akan dipakai merupakan salah satu faktor penting dalam
keberhasilan suatu proyek. Alat berat yang dipilih haruslah tepat dan sesuai dengan
kebutuhan lapangan. Kesalahan di dalam pemilihan alat berat dapat mengakibatkan
proyek menjadi tidak lancar sehingga dapat menyebabkan waktu pengerjaan proyek
tidak sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dan juga biaya akan membengkak.
DAFTAR PUSTAKA

 http://id.wikipedia.org/perpindahan-tanah-mekanis

 https://musthopz.wordpress.com_buku-panduan-PTM

 http://dedecisionmaker.blogspot.com/2013/04/alat-berat.html

 blongspot.perpindahan-tanah-mekanis .com

 https://alat-scraper.com

 https:bukupanduan-alat-berat _dumptruck

Anda mungkin juga menyukai