Anda di halaman 1dari 10

Tumpahan Minyak | TRAGEDI TELUK BALIKKPAPAN (KALIMANTAN TIMUR)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kehidupan manusia di bumi ini sangat bergantung pada lautan, sehingga manusia harus
menjaga kebersihan dan kelangsungan kehidupan organisme yang hidup di dalamnya.Berbagai
jenis sumber daya yang terdapat di laut, seperti berbagai jenis ikan, terumbu karang, mangrove,
rumput laut, mineral, minyak bumi, dan berbagai jenis bahan tambang yang terdapat di
dalamnya. Selain untuk keberlangsungan hidup manusia, laut juga merupakan tempat pembuangan
sampah dan pengendapan barang sisa yang diproduksi manusia.Lautan juga menerima bahan-
bahan yang terbawa oleh air yang mengakibatkan pencemaran itu terjadi, diantaranya dari limbah
rumah tangga, sampah, buangan dari kapal, dan tumpahan minyak dari kapal tanker. Namun,
pencemaran yang sering terjadi adalah tumpahan minyak baik dari proses di kapal, pengeboran
lepas pantai, maupun akibat kecelakaan kapal.

Sumber dari pencemaran laut ini antara lain adalah tumpahan minyak, sisa damparan amunisi
perang, buangan sampah dari transportasi darat melalui sungai, emisi trasportasi laut dan buangan
pestisida dari pertanian. Namun, sumber utama pencemaran lebih sering terjadi pada tumpahnya
minyak dari kapal tanker. Hasil ekspoitasi minyak bumi diangkut oleh kapal tanker ke tempat
pengolahan minyak bumi (crude oil). Pencemaran minyak bumi dilepas pantai bisa diakibatkan
oleh sistem penampungan yang bocor, atau kapal yang tenggelam yang menyebabkan lepasnya
crude oil ke badan perairan (laut lepas).Dampak dari lepasnya crude oil di perairan lepas pantai
mengakibatkan limbah tersebut dapat tersebar tergantung kepada gelombang air laut.Penyebaran
limbah tersebut dapat berdampak pada beberapa negara. Dampak yang terjadi akibat dari
pencemaran tersebut adalah tertutupnya lapisan permukaan laut yang dapat menyebabkan
penetrasi matahari berkurang, menyebabkan proses fotosintesis terganggu, pengikatan oksigen
terganggu, dan dapat menyebabkan kematian biota laut.

Polusi dari tumpahan minyak di laut merupakan sumber pencemaran laut yang selalu
menjadi fokus perhatian masyarakat luas, karena akibatnya sangat cepat dirasakan oleh masyarakat
sekitar pantai dan sangat signifikan merusak makhluk hidup di sekitar pantai tersebut. Pencemaran
minyak semakin banyak terjadi sejalan dengan semakin meningkatnya permintaan minyak untuk
dunia industri yang harus diangkut dari sumbernya yang cukup jauh, meningkatnya jumlah

TRAGEDI TELUK BALIKKPAPAN (KALIMANTAN TIMUR)


Tumpahan Minyak | TRAGEDI TELUK BALIKKPAPAN (KALIMANTAN TIMUR)

anjungan–anjungan pengeboran minyak lepas pantai.dan juga karena semakin meningkatnya


transportasi laut
Penanganan kondisi lingkungan yang tercemari minyak bumi dapat dilakukan secara fisika,
kimia, dan biologi. Penanganan secara fisika biasanya dilakukan pada langkah awal yaitu dengan
mengisolasi secara cepat sebelum tumpahan minyak menyebar kemana-mana.Metode fisika yang
dapat digunakan ialah dengan mengambil kembali minyak bumi yang tumpah dengan oil
skimmer.Penanganan secara kimia lebih mudah dilaksanakan yaitu tinggal mencari bahan kimia
dan konsentrasi yang sesuai untuk mendegradasi kandungan minyak bumi. Misalnya surfaktan
sintetis seperti alkil-benzene sulfonat (ABS) dan turunannya dapat digunakan sebagai bahan baku
diterjen dan mengatasi pencemaran minyak di daratan maupun dipermukaan laut. Namun.ini akan
membawa efek sampingan terhadap kehidupan lingkungan disekitar yang terkena tumpahan
minyak yaitu mencemari tanah dan air serta tidak dapat didegradasi secara biologis. Penanganan
secara kimia dan fisika merupakan cara penanganan cemaran minyak bumi yang membutuhkan
waktu yang relatif singkat, tetapi metode ini dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Ini dapat
dilakukan jika tumpahan minyak bumi belum menyebar kemana-mana.Jika minyak bumi telah
mengendap dan menyebar sulit dilakukan dengan metode ini.Penanganan secara biologi
merupakan salah satu alternatif dalam upaya mendegradasi kandungan minyak bumi di
lingkungan.Surfaktan ramah lingkungan yang dapat dihasilkan oleh mikroorgansime disebut
biosurfaktan.Aplikasi biosurfaktan dapat digunakan untuk recovery minyak bumi dan
pembersihan tangki. Untuk itu, perlu dicari jenis mikroorganisme yang aktif mendegradasi minyak
bumi

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Permasalahan apa saja yang timbul akibat tumpahan minyak di laut?
2. Bagaimana dampak pencemaran minyak di laut terhadap lingkungan laut, organisme
lautmaupun Manusia?
3. Bagaimana dampak pencemaran minyak di laut terhadap lingkungan laut, organisme laut
maupun Manusia?

TRAGEDI TELUK BALIKKPAPAN (KALIMANTAN TIMUR)


Tumpahan Minyak | TRAGEDI TELUK BALIKKPAPAN (KALIMANTAN TIMUR)

1.3 TUJUAN
 Mengetahui permasalahan apa saja yang terjadi apabila tumpahnya minyak di laut
 Mengetahui dampak apa saja yang ditimbulkan akibat tumpahnya minyak di laut

1.4 Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat memberikan gambaran atas permasalahan dan dampak
tumpahan minyak terhadap ekosistem maupun biota laut.dan penanggulangan yang tepat atas
permasalahan yang terjadi.

1. Makalah ini dapat memberikan literatur mengenai permasalahan tumpahan minyak dan
penanggulangan yang tepat bagi kalangan akademisi dan peneliti
2. Makalah ini dapat menambah wawasan dan memberikan inspirasi dalam
penanggulangan atas permasalahan tumpahan minyak di laut.

TRAGEDI TELUK BALIKKPAPAN (KALIMANTAN TIMUR)


Tumpahan Minyak | TRAGEDI TELUK BALIKKPAPAN (KALIMANTAN TIMUR)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Perilaku Minyak Di Laut


Senyawa Hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi berupa benzene, touleuna,
ethylbenzen, dan isomer xylena, dikenal sebagai BTEX, merupakan komponen utama dalam
minyak bumi, bersifat mutagenic dan karsinogenik pada manusia. Senyawa ini bersifat rekalsitran,
yang artinya sulit mengalami perombakan di alam, baik di air maupun didarat, sehingga hal ini
akan mengalami proses biomagnetion pada ikan ataupun pada biota laut lain. Bila senyawa
aromatic tersebut masuk ke dalam darah, akan diserap oleh jaringan lemak dan akan mengalami
oksidasi dalam hati membentuk phenol, kemudian pada proses berikutnya terjadi reaksi konjugasi
membentuk senyawa glucuride yang larut dalam air, kemudian masuk ke ginjal. Ketika minyak
masuk ke lingkungan laut, maka minyak tersebut dengan segera akan mengalami perubahan secara
fisik dan kimia. Diantaran proses tersebut adalah membentuk lapisan ( slick formation ), menyebar
(dissolution), menguap (evaporation), polimerasi (polymerization), emulsifikasi (emulsification),
emulsi air dalam minyak ( water in oil emulsions ), emulsi minyak dalam air (oil in water
emulsions), fotooksida, biodegradasi mikorba, sedimentasi, dicerna oleh planton dan bentukan
gumpalan..Hampir semua tumpahan minyak di lingkungan laut dapat dengan segera membentuk
sebuah lapisan tipis di permukaan. Hal ini dikarenakan minyak tersebut digerakkan oleh
pergerakan angin, gelombang dan arus, selain gaya gravitasi dan tegangan permukaan. Beberapa
hidrokarbon minyak bersifat mudah menguap, dan cepat menguap.
Proses penyebaran minyak akan menyebarkan lapisan menjadi tipis serta tingkat penguapan
meningkat.Hilangnya sebagian material yang mudah menguap tersebut membuat minyak lebih
padat atau berat dan membuatnya tenggelam. Komponen hidrokarbon yang terlarut dalam air laut,
akan membuat lapisan lebih tebal dan melekat, dan turbulensi air akan menyebabkan emulsi air
dalam minyak atau minyak dalam air. Ketika semua terjadi, reaksi fotokimia dapat mengubah
karakter minyak dan akan terjadi biodegradasi oleh mikroba yang akan mengurangi jumlah
minyak.Proses pembentukan lapisan minyak yang begitu cepat, ditambah dengan penguapan
komponen dan penyebaran komponen hidrokarbon akan mengurangi volume tumpahan sebanyak
50% selama beberapa hari sejak pertama kali minyak tersebut tumpah. Produk kilang minyak,
seperti gasoline atau kerosin hamper semua lenyap, sebaliknya minyak mentah dengan viskositas
yang tinggi hanya mengalami pengurangan kurang dari 25%.

TRAGEDI TELUK BALIKKPAPAN (KALIMANTAN TIMUR)


Tumpahan Minyak | TRAGEDI TELUK BALIKKPAPAN (KALIMANTAN TIMUR)

2.2 Permasalahan Serta Dampak Akibat Tumpahan/Pencemaran Minyak Di Laut


2.2.1. Dampak Terhadap Lingkungan Laut Dan Manusia
Beberapa efek tumpahan minyak di laut dapat di lihat dengan jelas seperti pada pantai
menjadi tidak indah lagi untuk dipandang, kematian burung laut, ikan, dan kerang-kerangan,
atau meskipun beberapa dari organisme tersebut selamat akan tetapi menjadi berbahaya untuk
dimakan. Efek periode panjang (sublethal) misalnya perubahan karakteristik populasi spesies
laut atau struktur ekologi komunitas laut, hal ini tentu dapat berpengaruh terhadap masyarakat
pesisir yang lebih banyak menggantungkan hidupnya di sector perikanan dan budi daya,
sehingga tumpahan minyak akan berdampak buruk terhadap upaya perbaikan kesejahteraan
nelayan.

2.3.2. Dampak Terhadap Organisme Laut


Minyak yang mengapung pada permukaan air tentu dapat menyebabkan air berwarna
hitam dan akan menggangu organisme yang berada pada permukaan perairan, dan tentu akan
mengurangi intensitas cahaya matahari yang akan digunakan oleh fitoplankton untuk
berfotosintesis dan dapat memutus rantai makanan pada daerah tersebut, jika hal demikian
terjadi, maka secara langsung akan mengurangi laju produktivitas primer pada daerah tersebut
karena terhambatnya fitoplankton untuk berfotosintesis.Sementara pada minyak yang
tenggelam dan terakumulasi di dalam sedimen sebagai deposit hitam pada pasir dan batuan-
batuan di pantai, akan mengganggu organisme interstitial maupun organime intertidal,
organisme intertidal merupakan organisme yang hidupnya berada pada daerah pasang surut,
efeknya adalah ketika minyak tersebut sampai ke pada bibir pantai, maka organisme yang
rentan terhadap minyak seperti kepiting, amenon, moluska dan lainnya akan mengalami
hambatan pertumbuhan, bahkan dapat mengalami kematian. Namun pada daerah intertidal ini,
walaupun dampak awalnya sangat hebat seperti kematian dan berkurangnya spesies,
tumpahan minyak akan cepat mengalami pembersihan secara alami karena pada daerah
pasang surut umumnya dapat pulih dengan cepat ketika gelombang membersihkan area yang
terkontaminasi minyak dengan sangat cepat. Sementara pada organisme interstitial yaitu,
organisme yang mendiami ruang yang sangat sempit di antara butir-butir pasir tentu akan
terkena dampaknya juga, karena minyak-minyak tersebut akan terakumulasi dan terendap
pada dasar perairan seperti pasir dan batu-batuan, dan hal ini akan mempengaruhi tingkah

TRAGEDI TELUK BALIKKPAPAN (KALIMANTAN TIMUR)


Tumpahan Minyak | TRAGEDI TELUK BALIKKPAPAN (KALIMANTAN TIMUR)

laku, reproduksi, dan pertumbuhan dan perkembangan hewan yang mendiami daerah ini
seperti cacing policaeta, rotifer, Crustacea dan organisme lain.
Lapisan minyak yang tergenang tersebut juga akan mempengarungi pertumbuhan
rumput laut , lamun dan tumbuhan laut lainnya jika menempel pada permukaan daunnya,
karena dapat mengganggu proses metabolisme pada tumbuhan tersebut seperti respirasi, selain
itu juga akan menghambat terjadinya proses fotosintesis karena lapisan minyak di permukaan
laut akan menghalangi masuknya sinar matahari ke dalam zona euphotik, sehingga rantai
makanan yang berawal pada phytoplankton akan terputus. Jika lapisan minyak tersebut
tenggelam dan menutupi substrat, selain akan mematikan organisme benthos juga akan terjadi
perbusukan akar pada tumbuhan laut yang ada.Pencemaran minyak di laut juga merusak
ekosistem mangrove. Minyak tersebut berpengaruh terhadap sistem perakaran mangrove yang
berfungsi dalam pertukaran CO2 dan O2, dimana akar tersebut akan tertutup minyak sehingga
kadar oksigen dalam akar berkurang. Jika minyak mengendap dalam waktu yang cukup lama
akan menyebabkan pembusukan pada akar mangrove yang mengakibatkan kematian pada
tumbuhan mangrove tersebut. Tumpahan minyak juga akan menyebabkan kematian fauna-
fauna yang hidup berasosiasi dengan hutan mangrove seperti moluska, kepiting, ikan, udang,
dan biota lainnya.
Area yang terkena dampak :
- Sekitar 7.000 hektare, dengan panjang pantai yang terkena dampak di sisi Kota
Balikpapan dan Penajam Paser Utara mencapai 60 kilometer. Hasil analisis satelit pada
1 April 2018 mengestimasi total luas tumpahan minyak di Teluk Balikpapan mencapai
12.987,2 hektare.
Dampak ekosistem
- Tanaman mangrove seluas sekitar 34 hektare di Kelurahan Karingau RT 1 dan 2
- Tanaman mangrove seluas sekitar 6.000 hektare di Kampung Atas Air Margasari.
- Sebanyak 2.000 bibit mangrove di Kampung Atas Air Margasari.
- Satu ekor pesut mati.
- Ikan yang dikonsumsi penduduk terpapar minyak.
- Budidaya kepiting gagal panen.
- Empat kawasan terumbu karang rusak.
- Lima kawasan padang lamun terancam mati.

TRAGEDI TELUK BALIKKPAPAN (KALIMANTAN TIMUR)


Tumpahan Minyak | TRAGEDI TELUK BALIKKPAPAN (KALIMANTAN TIMUR)

- Habitat mamalia terganggu dan satwa terancam bermigrasi.


- Budidaya rumput laut rusak
- Plankton musnah.
Penduduk yang terkena dampak
- Sebanyak 5 orang nelayan tewas.
- Masyarakat di area sekitar tumpahan minyak mengeluh mual dan pusing akibat bau
minyak yang menyengat selama beberapa hari.
- Sebanyak 162 nelayan terancam tidak bisa melaut.
- Sekitar 900 ribu jiwa warga Balikpapan dan Penajam Paser Utara terancam kanker.
- Balikpapan dan Penajam Paser Utara terancam krisis air bersih.
Kerugian kapal nelayan
- Dua kapal nelayan terbakar.
- Satu kapal kargo terbakar.
- Alat tangkap nelayan tidak berfungsi.

2.3 Solusi
1. Melakukan proses bioremediasi, diantaranya melepaskan serangga untu
menetralisir pencemaran laut yang disebabkan oleh tumpahan minyak dari ledakan
ladang minyak.
2. Fitoremediasi dengan menggunakan tumbuhan yang mampu menyerap logam berat juga
ditempuh. Salah satu tumbuhan yang digunakan tersebut adalah pohon api-api (Avicennia
marina). Pohon Api-api memiliki kemampuan akumulasi logam berat yang tinggi.
3. Melakukan pembersihan laut secara berkala dengan melibatkan peran serta masyarakat

Usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulangi dan mengurangi tingkat pencemaran laut
diantaranya adalah :

1. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya laut bagi kehidupan.


2. Menggalakkan kampanye untuk senantiasa menjaga dan melestarikan laut beserta isinya.
3. Tidak membuang sampah ke sungai yang bermuara ke laut.
4. Tidak menggunakan bahan-bahan berbahaya seperti bom, racun, pukat harimau, dan lain-
lain yang mengakibatkan rusaknya ekosistem laut.

TRAGEDI TELUK BALIKKPAPAN (KALIMANTAN TIMUR)


Tumpahan Minyak | TRAGEDI TELUK BALIKKPAPAN (KALIMANTAN TIMUR)

BAB III PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Sumber pencemaran laut yang di akibatkan oleh tumpahan minyak di perairan memiliki
dampak yang buruk bagi suatu periran itu sendiri. Masuknya minyak ke suatu perairan di akibatkan
oleh berbagai hal baik oleh limbah sungai, perkotaan, maupun aktivitas-aktivitas yang terjadi di
perairan misalnya kecelakaan tanker di laut, Docking, maupun akibat kilangnya minyak di laut
maupun dari daratan. Pencemaran minyak di laut berdampak buruk bagi manusia, organism laut
maupun bagi lingkungan perairan itu sendiri

3.2. SARAN
Saran saya adalah perlu adanya kesadaran dari para awak kapal maupun dari berbagai
institusi industri untuk tidak membuang atau menumpahkan minyak maupun sisa-sisa air basal
dari kapal maupun dari industri ke dalam perairan baik secara sengaja maupun secara tidak
sengaja. Dan juga perlu adanya perhatian dari pemerintah untuk melihat pencemaran minyak di
laut agar laut tidak tercemar dan merusak ekosistem laut

TRAGEDI TELUK BALIKKPAPAN (KALIMANTAN TIMUR)


Tumpahan Minyak | TRAGEDI TELUK BALIKKPAPAN (KALIMANTAN TIMUR)

REFFERENSI

Malisan J. 2010. Kajian Pencemaran Kapal Dalam Rangka Penerapan PP Nomor 21 Tahun 2010
Tentang PErlindungan Laut. J.P. Transla.Vol 13 (1): 65-77
Sabhan, Mudin Y, Babanggai M. 2014,Pemodelan Tumpahan Minyak Di Teluk Lalong Kabupaten
Banggai. Online Jurnal Of Natural Science. Vol.3(2): 10-17
Sopiani A. 2014. Menjaga Laut Dari Pencemaran Dan Kerusakan. Mitra Edukasi Indonesia: 37-
46
http://gudang-ilmu-arianto.blogspot.co.id/2013/05/makalah-pencemaran-laut_7.html
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180409045722-20-289329/buntut-petaka-minyak-
tumpah-di-teluk-balikpapan

TRAGEDI TELUK BALIKKPAPAN (KALIMANTAN TIMUR)


Tumpahan Minyak | TRAGEDI TELUK BALIKKPAPAN (KALIMANTAN TIMUR)

TRAGEDI TELUK BALIKKPAPAN (KALIMANTAN TIMUR)

Anda mungkin juga menyukai