AKUNTANSI MANAJEMEN
Tentang
ANALISIS BIAYA VOLUME LABA
Dosen Pengampu : Alfiana.,SE.,MM.
Disusun oleh :
Tivani Asmarani Jailani (161611018150019)
1. Metode Persamaan
Titik impas dengan metode ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Dari kasus diatas misalkan:
x = jumlah speaker terjual
3.500 = harga jual per unit
2.625 = biaya variabel per unit
75.000 = total biaya tetap
Karena laba pada titik impas sama dengan nol maka faktor laba dalam
persamaan tersebut dapat diabaikan. Dengan demikian titik impas dalam unit dapat
dihitung sebagai berikut:
3.500x = 2625x + 75.000 + 0
3.500x – 2.625x = 75.000 + 0
875x = 75.000 + 0
x = 75.000/875
x = 85,71 unit
Dengan cara sederhana titik impas dalam rupiah selanjutnya dapat dihitung
dengan mengalikan 85,71 unit (impas dalam unit) dengan Rp. 3.500 (harga jual per
unit produk) = Rp. 300.000. Namun apabila data tidak tersedia untuk menggunakan
cara tersebut maka dengan menggunakan data dari kasus di atas titik impas dalam
rupiah dapat dihitung dengan prosedur sebagai berikut:
x = 0,25x + Rp. 75.000 + Rp. 0
0,25x = Rp. 75.000
x = Rp. 75.000/0,25
x = Rp. 300.000
Berdasar titik impas sebesar 82 paket ini, maka titik impas akan terjadi pada
penjualan
produk A sebanyak 246 paket (3 x 82) dan produk B sebanyak 164 paket (2 x 82).
3. Analisis Sensivitas
Salah satu aspek penting dalam analisis cost-volume-profit ini bahwa adanya
perubahan dalam satu faktor atau lebih yang mempengaruhi analisis, dapat diadakan
penilain atau evaluasi. Aspek ini sangat penting bagi manajemen dalam proses
penyusunan atau perencanaan anggaran, karena hal ini memungkinkan diadakan
testing untuk menentukan akibat adanya perubahan faktor atau mempertimbangkan
berbagai alternatif. Metode yang digunakan adalah laporan laba rugi komparatif.
Analisis sensitivitas merupakan analisis yang dilakukan untuk mengetahui
akibat dari perubahan parameter-parameter produksi terhadap perubahan kinerja
sistem produksi dalam menghasilkan keuntungan. Dengan melakukan analisis
sensitivitas maka akibat yang mungkin terjadi dari perubahan-perubahan tersebut
dapat diketahui dan diantisipasi sebelumnya.
Contoh: Perubahan biaya produksi dapat mempengaruhi tingkat kelayakan
Alasan dilakukannya analisis sensitivitas adalah untuk mengantisipasi adanya
perubahan-perubahan berikut:
1. Adanya cost overrun, yaitu kenaikan biaya-biaya, seperti biaya konstruksi, biaya
bahan-baku, produksi, dsb.
2. Penurunan produktivitas.
3. Mundurnya jadwal pelaksanaan proyek. Setelah melakukan analisis dapat
diketahui seberapa jauh dampak perubahan tersebut terhadap kelayakan proyek:
pada tingkat mana proyek masih layak dilaksanakan.
Anthony A.Atkinson, Robert S.Kaplan, Ella mae matsumura, S.Mark Young : Akuntansi
Manajemen, Edisi ke 5 jilid 1.
Drs. Abdul halim, M.B.A., Akuntan dan Drs. BambangSupono,Akuntan”Akuntansi
Manajeman “ Edisi Pertama,Yogyakarta, BPFE,1999
http://catatanlengkapfatma.blogspot.co.id/2013/12/ ANALISA BIAYA - VOLUME –
LABA.html
http://catatanwawan92.blogspot.co.id/2014/05/ ANALISIS BIAYA - VOLUME –
LABA.html
http://www.mas-sugeng.com/ ANALISA BIAYA - VOLUME – LABA.
http://mujianggun.blogspot.co.id/2015/12/makalah-akuntansi-manajemen-cost-volume.html
http://dinapramudianti.blogspot.co.id/2015/02/makalah-cost-volume-profit-cvp.html