Aspek Geoling Dalam Penataan Ruang
Aspek Geoling Dalam Penataan Ruang
PENATAAN RUANG
a.Kabupaten/Kota rawan bencana alam (geologi) dan atau miskin (minim) sumber daya alam
(geologi)
b.Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET) dan Kawasan Andala
c.Pulau-pulau kecil dan sedang (ekosistemnya rentan terhadap kerusakan)
d.Kawasan perbatasan (dengan negara lain), merupakan daerah tertinggal/terisolasi
e.Cepat tumbuh yang rentan terhadap degradasi lingkungan.
GEOLOGI LINGKUNGAN SEBAGAI DATA DASAR PENATAAN RUANG DAN
PENGEMBANGAN WILAYAH
• Dalam rangka penataan ruang dan pengembangan wilayah, data dan informasi (peta)
geologi lingkungan meliputi geomorfologi, sumber daya air, sumber daya mineral dan
energi, sumber bahan bangunan, daya dukung tanah dan batuan untuk fondasi, dan
kebencanaan geologi.
• Data dan informasi (peta) tersebut dianalisis (penggabungan), sehingga diperoleh
hasil kajian yang sifatnya holistik dan telah disesuaikan dengan penataan ruang dan
pengembangan wilayah.
• Kajian secara holistik menghasilkan tingkat keleluasaan suatu wilayah untuk
dikembangkan dengan memperlihatkan peranan kondisi lingkungan geologi sebagai
faktor pendukung maupun kendala dalam penggunaan lahan seperti kawasan
permukiman, perdagangan, industri, pertanian, perkebunan dan pariwisata.
Pengertian Planologi
Teknik Planologi atau PWK adalah ilmu yang mempelajari perencanaan suatu kota atau
wilayah-wilayah. Dalam bahasa yang lebih sederhana, Teknik Planologi atau Perencanaan
Wilayah dan Kota (PWK) adalah ilmu tata kota.
Pengertian Geologi
Secara Etimologis Geologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Geo yang artinya bumi dan
Logos yang artinya ilmu, Jadi Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi. Secara umum
Geologi adalah ilmu yang mempelajari planet Bumi, termasuk Komposisi, keterbentukan,
dan sejarahnya. Karena Bumi tersusun oleh batuan, pengetahuan mengenai komposisi,
pembentukan, dan sejarahnya merupakan hal utama dalam memahami sejarah bumi. Dengan
kata lain batuan merupakan objek utama yang dipelajari dalam geologi.
Keterkaitan Planologi dan Geologi
Seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwa Planologi adalah ilmu penataan kota dan
Geologi adalah ilmu yang mempelajari struktur bumi, khususnya tanah dan batuan. Dalam
ilmu perencanaan dan penataan kota, objek kajian dalam Planologi lebih ke struktur dan
fungsi suatu wilayah / kota yang tujuan pengkajiannya adalah untuk memanfaatkan /
mengolah SDA yang terdapat di kawasan yang direncanakan dengan optimal demi
kemakmuran dan kesejahteraan hidup manusia.
Dalam pengkajian struktur dan fungsi wilayah, jelas bahwa pengetahuan dalam
menganalisis suatu wilayah yang akan direncanakan sangatlah diperlukan sebagai referensi
maupun sebagai acuan. Pengetahuan yang dibutuhkan ini berbentuk data yang
diinterpretasikan dengan sebuah media yang biasanya disebut sebagai peta. Peta ini
diproduksi oleh berbagai cabang ilmu yang memiliki spesifikasi kemampuan pengukuran,
pemetaan ( citra visual ) dan analisis wilayah. Dan salah satu cabang ilmu yang memproduksi
peta yang digunakan sebagai acuan dalam melakukan perencanaan dan penataan adalah ilmu
Geologi.
Keterkaitan antara Planologi dan Geologi adalah pada aspek peta. Peta dalam ilmu
Planologi dibutuhukan sebagai acuan dalam melakukan studi atau analisis dengan tidak
langsung survey ke lapangan. Contoh kasusnya adalah ketika menganalisis penentuan suatu
kawasan apakah lindung atau budidaya, maka dibutuhkan seperangkat peta dalam
menganalisisnya. Peta – Peta yang dibutuhkan antara lain :
1. Peta Ketinggian Tanah
2. Peta Kemiringan Lereng
3. Peta Rawan Bencana Alam
4. Peta Peka Erosi
5. Peta Curah Hujan
6. Peta Siklus Hidrologi
7. Peta Jenis Tanah
8. Peta Batuan
Pengertian Peta
Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu
sistem proyeksi. Peta bisa disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta
konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer. Istilah peta
berasal dari bahasa Yunani mappa yang berarti taplak atau kain penutup meja. Namun secara
umum pengertian peta adalah lembaran seluruh atau sebagian permukaan bumi pada bidang
datar yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu.Sebuah peta adalah representasi
dua dimensi dari suatu ruang tiga dimensi. Ilmu yang mempelajari pembuatan peta
disebut kartografi. Banyak peta mempunyai skala, yang menentukan seberapa besar objek
pada peta dalam keadaan yang sebenarnya. Kumpulan dari beberapa peta disebut atlas.
Peta Ketinggian Tanah
Peta ketinggian tanah adalah peta yang menginterpretasikan ketebalan tanah.
Peta Kemiringan Lereng
Peta ini merupakan peta turunan dari peta kontur, sehingga apabila data garis kontur salah,
amak kemiringan lereng suatu daerah tidak sesuai dengan kondisi wilayah sebenarnya.
Peta Rawan Bencana Alam
Peta ini berisi mengenai penjelasan zona wilayah yang menjadi titik rawan bencana alam
pada suatu kawasan
Peta Peka Erosi
Peta ini menjelaskan tentang zona wilayah mana saja yang tanahnya mudah terkena erosi
pada suatu kawasan
Peta Curah Hujan
Merupakan peta yang menggambarkan tingkat curah hujan suatu wilayah. Satuan tingkat
curah hujan yang dipakai adalah mm/tahun. data curah hujan dapat diperoleh dari BMKG,
Dinas Pengairan, Dinas LIngkungan Hidup, dinas Pertanian dan lainnya. Pembuatan peta
curah hujan dibuat dari rerata nilai curah hujan tahunan. Data hujan yang dipakai harus data
time series dalam beberapa tahun. Metode delineasi curah hujan bisa dilakukan dengan
metode Poligon Thiessen atau isohyet.
Peta Hidrologi
Peta ini berisi tentang: jaringan sungai, danau, imbuhan air tanah, mata air (air permukaan)
dan cekungan air tanah, akuifer (air tanah). Data hidrologi dapat diperoleh dari dinas/
Kementrian Lingkungan Hidup, Dinas PU Sumber Daya Air
Peta Jenis Tanah
merupakan peta yang berisi tentang informasi tentang tanah. Peta jenis tanah dapat dilihat
pula dari data geologi, karena jenis batuan induk tertentu akan menghasilkan jenis tanah
tertentu pula. walaupun peta geologi tidka bisa diidentikkan degan peta jenis tanah.
pemeriksaan peta jenis tanah diperiksa berdasarkan kewajaran atribut peta jenis tanah dan
sumber data yang dipakai oleh Provinsi, Kabupaten/Kota
Peta Batuan
Peta ini menjelaskan mengenai struktur dan jenis batuan seperti apa yang terdapat di dalam
tanah yang dibagi ke dalam beberapa zona klasifikasi.
Proses eksogen : jika proses itu terjadi di permukaan bumi. Contohnya : erosi, banjir,
cuaca, krisis air, dll.
Proses endogen : jika proses itu terjadi di dalam kerak bumi. Contohnya : aktivitas
gunung berapi, gempa bumi, pergeseran lempeng, dll.
Proses-proses tersebut pada umumnya merugikan bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu,
kita harus dapat memprediksi untuk meminimalkan ancaman yang ditimbulkan dari proses
alam tersebut.
5) Konsep Kelima
“Land and water use planning must strive to obtain in balance between economic
considerations and the less tangible variable such as aesthetics”
Perencanaan tata guna lahan dan penggunaan air harus diusahakan agar mendapatkan
keseimbangan antara pertimbangan ekonomi dan penilaian estetika.
Saat ini, pemandangan alam dapat dianggap sebagai sumber daya alam karena saat ini
keindahan mempunyai nilai yang tinggi dalam kehidupan manusia disamping nilai-nilai vital
lainnya. Pertimbangan faktor abstrak seperti estetika dewasa ini menjadi lazim, seperti halnya
untung rugi. Namun, masih banyak proyek-proyek yang hanya didasarkan pada pertimbangan
keuntungan, tanpa memperhatikan aspek lingkungan. Pada kenyataannya memang sulit untuk
menyelaraskan antara pertimbangan ekonomi dengan penilaian estetika. Salah satu cara
menyelaraskan pertimbangan ekonomi dengan penilaian estetika adalah dengan
memperhatikan tahap-tahap berikut :
Mengatur skala tingkat ekonomi dengan menyamakan skala tingkat evolusi estetika
Mengembangkan metode kuantitatif, tentang analisis data yang diperoleh
Mengembangkan teknik pemetaan dan mengembangkan sumbar daya alam yang
berestetika tersebut.
6) Konsep Keenam
“The effects of land use tend to be cumulative, and therefore we have an obligation to those
who follow”
Efek dari penggunaan tanah sifatnya kumulatif, oleh karena itu kita mempunyai kewajiban
untuk menerima dan menanggungnya
Pada zaman dahulu, manusia hidup berpindah-pindah. Mereka hidup bergantung kepada alam
dengan mengumpulkan bahan makanan dari tumbuhan dan berburu hewan. Kemudian,
seiring dengan bertambahnya populasi dan kebutuhan akan makanan, pakaian, dan tempat
tinggal, mereka mulai membuka daerah baru dan pada akhirnya mereka mengembangkan
pertanian di daerah tersebut. Hal ini diikuti budaya bertempat tinggal secara menetap/
permanan. Hal ini merupakan contoh awal dari sebuah penggunaan lahan buatan yang
mampu memodifikasi lingkungan alami.
Ini merupakan awal dari timbulnya masalah-masalah pembuangan limbah, polusi, erosi
karena pembukaan lahan, dsb. Point yang terpenting dari seluruh proses pembangunan umat
manusia adalah peningkatan permintaan pengolongan penggunaan tanah yang cenderung
menjadi kumulatif seiring dengan waktu.
7) Konsep Ketujuh
“The fundamental component of every persons environment is the geologic factor, and
understanding of this environment requires aboard based comprehension and appreciation of
the earth siences and other related disciplines”
Komponen dasar dari setiap lingkungan manusia adalah faktor geologi, dan pemahaman
terhadap lingkungannya membutuhkan wawasan dan penafsiran yang luas terhadap ilmu
bumi dan ilmu lain yang berkaitan.
Lingkungan yang kita tempati ini berkaitan erat dengan ilmu geologi. Secara langsung
ataupun tidak langsung, sadar atau tidak sadar, kehidupan kita dipengaruhi oleh proses-proses
geologi. Untuk memahami tentang lingkungan kita yang kompleks ini diperlukan bantuan
dari disiplin ilmu yang lain, seperti :
Geomorfologi, adalah ilmu yang mempelajari tentang bentang alam dan proses
pembentukan permukaan bumi.
Petrologi, adalah ilmu yang mempelajari tentang batuan dan mineral.
Sedimentologi, adalah ilmu yang mempelajari tentang lingkungan sedimen.
Tektonik, adalah studi yang mempelajari proses terjadinya cekungan laut, gunung dan
kenampakan struktur alam lainya.
Hidrologi, adalah studi yang mempelajari tentang permukaan dan subpermukaan air.
Pedologi, adalah studi yang mempelajari tentang tanah.
Geologi ekonomi, adalah aplikasi tentang penempatan dan pegujian tentang bahan
mineral.