Berdasarkan Peraturan Mendiknas Nomor 29 Tahun 2005 Pasal 1 ayat (3) dan (4),
lingkup satuan pendidikan formal yang diakreditasi meliputi:
1. Taman Kanak-kanak (TK)/Raudhatul Atfal (RA);
2. Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI);
3. Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs);
4. Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA);
5. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK); dan
6. Sekolah Luar Biasa (SLB) yang terdiri dari Taman Kanak-kanak Luar Biasa
(TKLB), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
Luar Biasa (SLTPLB), dan Sekolah Menengah Luar Biasa (SMLB).
hal. 39
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
1. BAN-S/M menetapkan strategi dan sasaran sekolah/madrasah yang diakreditasi, dan
BAP-S/M menyusun rencana jumlah dan alokasi sekolah/madrasah yang akan diakreditasi
dengan koordinasi Disdik Provinsi dan Kanwil Depag
Ya
Ya
13. BAP-S/M melaporkan hasil akreditasi kepada BAN-S/M dan pihak terkait disertai
bahan rekomendasi tindak lanjut
hal. 40
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Alur mekanisme akreditasi sekolah/madrasah seperti nampak pada diagram Gambar
1.1 dapat dijelaskan sebagai berikut.
hal. 41
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Data dan Informasi Pendukung, pihak sekolah/madrasah harus mempelajari
dan memahami Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen Akreditasi.
9. Pelaksanaan Visitasi
hal. 42
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
10. Verifikasi Hasil Visitasi
BAP-S/M melakukan verifikasi terhadap hasil visitasi yang telah dilakukan oleh
tim asesor.
(a) BAN-S/M memberikan wewenang kepada BAP-S/M untuk atas nama BAN-
S/M menetapkan peringkat akreditasi sekolah/madrasah;
(c) rapat pleno BAP-S/M yang dimaksud pada butir (b) dinyatakan sah apabila
memenuhi kuorum dan dihadiri oleh sekurang-kurangnya satu orang
anggota BAN-S/M.
Rapat pleno penetapan hasil akhir akreditasi harus dihadiri oleh sekurang-
kurangnya lebih dari 50% (lima puluh persen) jumlah anggota BAP-S/M dan
seorang anggota BAN-S/M. Keputusan penetapan hasil akreditasi ditetapkan
melalui musyawarah untuk mufakat. Hasil rapat pleno BAP-S/M tentang
penetapan hasil akreditasi dituangkan dalam bentuk Surat Keputusan BAP-S/M
seperti ditunjukkan pada Lampiran 4.
hal. 43
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
(a) Memperoleh Nilai Akhir Akreditasi sekurang-kurangnya 56.
(b) Tidak lebih dari dua Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan kurang dari
56.
(c) Tidak ada Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan kurang dari 40.
Berdasarkan nilai akhir hasil akreditasi yang ditetapkan melalui rapat pleno,
BAP-S/M sesuai dengan kewenangannya akan menerbitkan sertifikat akreditasi
sekolah/madrasah sesuai dengan format dan blanko yang dikeluarkan oleh
BAN-S/M. BAP-S/M menerbitkan sertifikat hasil akreditasi bagi sekolah/
madrasah yang telah dinyatakan terakreditasi untuk semua jenjang dan jenis
pendidikan. Hal ini sesuai dengan SK BAN-S/M Nomor 02/BAN-SM/LL/X/2007
tanggal 31 Oktober 2007 tentang Pemberian Kuasa kepada BAP-S/M untuk
Menandatangani Sertifikat Akreditasi Sekolah/Madrasah[lihat Lampiran 5].
hal. 44
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
(c) Sekolah/Madrasah yang masa berlaku status akreditasinya berakhir dan
telah mengajukan akreditasi ulang tetapi belum dilakukan akreditasi oleh
BAP-S/M, maka hasil akreditasi sekolah/madrasah yang bersangkutan
tetap berlaku dengan surat perpanjangan masa berlakunya akreditasi yang
dikeluarkan oleh BAP-S/M. Apabila karena sesuatu hal BAP-S/M belum
dapat mengeluarkan surat perpanjangan maka status akreditasi sekolah/
madrasah tersebut dinyatakan tetap berlaku.
Bagi satuan dan program pendidikan yang tidak terakreditasi akan terkena
sanksi sebagaimana diatur dalam Pasal 61 Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003, yaitu tidak boleh menyelenggarakan ujian akhir dan tidak berhak
menerbitkan ijazah.
Sekolah/Madrasah atau pihak lain yang merasa tidak puas terhadap hasil
akreditasi dapat menyampaikan keberatan kepada BAP-S/M dengan tembusan
kepada BAN-S/M. Berdasarkan pengajuan keberatan tersebut, BAN-S/M
melakukan verifikasi dan evaluasi serta menyampaikan hasilnya kepada BAP-
S/M untuk ditindaklanjuti.
hal. 45
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
(c) Depdiknas, Depag, Disdik Provinsi, Kanwil Depag, Disdik Kabupaten/Kota,
Kandepag, dan penyelenggara melakukan pembinaan terhadap sekolah/
madrasah dengan memerhatikan hasil akreditasi sesuai kewenangannya.
(e) Seluruh hasil akreditasi secara nasional diumumkan melalui website BAN-
S/M dengan alamat situs di http://www.ban-sm.or.id.
D. Visitasi
1. Pengertian Visitasi
2. Tujuan Visitasi
hal. 46
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
3. Prinsip-prinsip Visitasi
(b) Efisien
Pelaksanaan visitasi dibatasi pada hal-hal yang pokok saja, namun cukup
memberikan gambaran yang utuh dan terfokus pada substansi yang telah
ditetapkan.
(c) Objektif
Pelaksanaan visitasi berdasarkan kenyataan pada sejumlah indikator yang
dapat diamati.
(d) Mandiri
Pelaksanaan visitasi diharapkan dapat mendorong sekolah/madrasah untuk
melakukan perbaikan secara berkelanjutan sebagai salah satu fungsi
pokok manajemen penyelenggaraan sekolah/madrasah dalam rangka
pemberdayaan sekolah/madrasah.
hal. 47
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
1. berdasarkan hasil evaluasi kinerjanya dianggap layak untuk melaksanakan
tugas tersebut; dan
hal. 48
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
manfaat maka kegiatan visitasi harus mengikuti tata cara pelaksanaan
sebagaimana ditunjukkan pada diagram Gambar 1.2 berikut.
a. Persiapan visitasi
hal. 49
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
b. Klarifikasi, verifikasi serta validasi data dan informasi
Sesuai dengan surat tugas dari BAP-S/M, asesor akan melakukan visitasi
ke sekolah/madrasah yang akan diakreditasi. Asesor akan datang ke lokasi
menemui kepala sekolah/madrasah dan warga sekolah/madrasah dan
menyampaikan tujuan dari visitasi, melakukan klarifikasi, verifikasi dan
validasi atau cek-ulang terhadap data dan informasi kuantitatif maupun
kualitatif yang terjaring melalui instrumen akreditasi. Kegiatan klarifikasi,
verifikasi, dan validasi tersebut dilakukan dengan cara membandingkan
data dan informasi yang diperoleh melalui hasil isian instrumen akreditasi
maupun instrumen pengumpulan data dan informasi pendukung dengan
kondisi nyata sekolah/madrasah melalui pengamatan lapangan, observasi
kelas, dan wawancara dengan warga sekolah/madrasah. Asesor juga
dimungkinkan untuk melakukan pencarian data dan informasi tambahan
yang esensial tentang sekolah/madrasah, termasuk pendalaman hal-hal
khusus untuk memperkuat hasil klarifikasi, verifikasi dan validasi yang
dilakukannya. Sebagai bukti bahwa asesor telah melaksanakan tugas
visitasi ke sekolah/madrasah, maka kepala sekolah/madrasah membuat
Surat Pernyataan tentang Pelaksanaan Visitasi (Lampiran 7).
c. Klarifikasi temuan
hal. 50
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
d. Penyusunan laporan
e. Penyerahan laporan
hal. 51
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
E. Pembiayaan Kegiatan Akreditasi
hal. 52
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
A. Norma-norma Pelaksanaan Akreditasi Sekolah/Madrasah
1. Kejujuran
2. Independensi
hal. 53
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
3. Profesionalisme
4. Keadilan
5. Kesejajaran
Semua responden harus dipandang sejajar dalam rangka pemberian data dan
informasi. Hal ini dimaksudkan bahwa data dan informasi yang diberikan oleh
setiap responden sangat penting dalam proses akreditasi sekolah/madrasah.
Dalam pelaksanaan visitasi, kedudukan antara asesor dengan warga sekolah/
madrasah adalah sejajar. Asesor dilarang melakukan penekanan dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya.
6. Keterbukaan
hal. 54
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
sistem penilaian akreditasi. Asesor harus menjaga kerahasiaan dokumen dan
informasi yang disampaikan oleh setiap warga sekolah/madrasah.
7. Akuntabilitas
Hasil isian instrumen akreditasi dan instrumen pengumpulan data dan informasi
pendukung menjadi sumber data dan informasi mengenai profil nyata sekolah/
madrasah. Bersama dengan hasil visitasi, data dan informasi dalam instrumen
akreditasi digunakan sebagai bahan dalam penetapan hasil dan peringkat
akreditasi yang dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. BAP-S/M,
sekolah/madrasah, dan asesor harus bersama-sama menjaga akuntabilitas dari
proses dan hasil akreditasi. Jika terjadi kesalahan dan penyimpangan dalam
proses visitasi atau pelanggaran terhadap norma-norma visitasi, sekolah/
madrasah dapat melaporkan hal tersebut kepada BAP-S/M.
8. Bertanggung jawab
9. Bebas intimidasi
BAP-S/M dan asesor harus menjaga kerahasiaan data dan informasi yang
terjaring dalam proses akreditasi. Data dan informasi hasil akreditasi hanya
dapat digunakan untuk kepentingan pelaksanaan akreditasi atau kepentingan
lain yang sesuai dengan tujuan akreditasi.
hal. 55
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
11. Keunggulan mutu
1. Asesor secara individual maupun tim dilarang keras melakukan intimidasi secara
terang-terangan maupun tersirat kepada sekolah/madrasah. Hal ini penting
untuk mencegah sekolah/madrasah dari keinginan untuk memberikan sesuatu
dalam bentuk apa pun yang diduga akan berpengaruh kepada objektivitas hasil
visitasi.
3. Asesor secara individual maupun tim dilarang keras menerima apa pun dari
sekolah/madrasah yang akan memengaruhi hasil akreditasi.
4. Asesor secara individual maupun tim dilarang keras membuka kerahasiaan data
dan informasi yang diperoleh, serta hasil pelaksanaan visitasi dengan berbagai
alasan apa pun.
Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian asesor berkaitan dengan kiat-kiat dan
tata krama dalam pelaksanaan visitasi, meliputi:
hal. 56
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
3. tidak mendebat argumentasi yang disampaikan oleh responden;
8. tidak mengada-ada;
Beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian asesor terkait dengan tata tertib
dalam melaksanakan visitasi di antaranya adalah:
4. tidak menerima pemberian dalam bentuk apapun (uang atau barang); dan
hal. 57
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Dalam melaksanakan akreditasi sekolah/madrasah, BAN-S/M perlu merumuskan
kriteria dan perangkat akreditasi sekolah/madrasah untuk diusulkan kepada
Mendiknas. Hal ini sesuai dengan Permendiknas Nomor 29 Tahun 2005, pasal 7 ayat
(2), huruf b. Selanjutnya Mendiknas menetapkan kriteria dan perangkat akreditasi,
sebagaimana dimaksud pada pasal 7 ayat (2) huruf b, setelah memerhatikan
pertimbangan dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
hal. 58
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
1. Standar Isi
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang
dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan
kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus
dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
2. Standar Proses
Standar proses adalah Standar Nasional Pendidikan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai
standar kompetensi lulusan.
6. Standar Pengelolaan
Standar pengelolaan adalah Standar Nasional Pendidikan yang berkaitan
dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada
tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar
tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.
7. Standar Pembiayaan
Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya
biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.
hal. 59
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Penyusunan instrumen akreditasi sekolah/madrasah melalui beberapa langkah yang
meliputi:
1. memantapkan konsep;
2. mengembangkan kisi-kisi;
3. menulis butir-butir instrumen;
4. menguji validitas isi;
5. menguji coba instrumen;
6. menganalisis butir instrumen;
7. menguji validitas empiris;
8. menguji reliabilitas, dan
9. merevisi instrumen berdasarkan hasil ujicoba.
hal. 60
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
akreditasi yang tidak terlalu banyak, antara 157 sampai 185 butir pernyataan.
Kriteria butir pernyataan instrumen akreditasi adalah sebagai berikut.
Perangkat akreditasi SMA/MA diuji cobakan pada bulan Februari sampai Maret 2008
di empat provinsi yaitu: DKI Jakarta, Banten, Lampung, dan Sulawesi Tenggara;
dengan sebaran sasaran pada tiga SMAN (kategori tinggi, sedang, dan rendah); tiga
SMA Swasta (kategori tinggi, sedang, dan rendah); satu MAN; dan satu MA Swasta.
Perangkat akreditasi SD/MI, SMP/MTs, dan SMK/MAK telah diuji cobakan pada bulan
November sampai Desember 2008 di 11 provinsi dengan rincian sebaran sebagai
berikut.
hal. 61
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
2. Perangkat Akreditasi SMP/MTs
Daerah uji coba meliputi provinsi Yogyakarta, Jambi, Kalimantan Barat, dan
Nusa Tenggara Barat; dengan sebaran sasaran pada 12 SMPN, 12 SMP Swasta,
empat MTs Negeri, dan empat MTs Swasta.
hal. 62
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
20. Beberapa Kepala Sekolah SMA/MA, SMK/MAK, SMP/MTs, SD/MI (DKI Jakarta).
Masukan dan pertimbangan BSNP dilakukan melalui beberapa kali pertemuan Rapat
Pleno BAN-S/M dan BSNP dengan nara sumber beberapa anggota BSNP, dalam
bentuk Tim Kecil BSNP. Berdasarkan keputusan rapat pleno BAN-S/M dengan BSNP
akhirnya dinyatakan bahwa Draf Perangkat Akreditasi SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA,
dan SMK/MAK telah sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan dan layak untuk
diusulkan kepada Mendiknas guna ditetapkan menjadi Peraturan Menteri.
Dalam Permendiknas Nomor 29 Tahun 2005, pasal 7 ayat (3), dinyatakan bahwa
Menteri menetapkan kriteria dan perangkat akreditasi setelah memerhatikan
pertimbangan dari BSNP. Akhirnya setelah memerhatikan pertimbangan dari BSNP,
Draf Kriteria dan Perangkat Akreditasi Sekolah/Madrasah yang disusun oleh BAN-S/M
ditetapkan melalui Permendiknas.
1. Instrumen Akreditasi
Alat ukur yang digunakan untuk menilai kelayakan sekolah/madrasah
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dan hasilnya akan diolah dalam
penentuan peringkat akreditasi.
hal. 63
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
2. Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen Akreditasi
Penjelasan tentang pengisian instrumen akreditasi dan pembuktian jawaban
atas instrumen tersebut, baik berupa dokumen, bukti fisik ataupun fakta yang
harus diperlihatkan oleh pihak sekolah/madrasah kepada tim asesor pada saat
visitasi.
Contoh:
Instrumen Akreditasi, Petunjuk Teknis, serta Instrumen Pengumpulan Data dan
Informasi Pendukung Akreditasi (SMP/MTs)
Instrumen Akreditasi
50. Guru memiliki kualifikasi akademik minimum diploma empat (D-IV) atau
sarjana (S1).
A. Sebanyak 76% ⎯ 100% guru berpendidikan D-IV atau S1
B. Sebanyak 51% ⎯ 75% guru berpendidikan D-IV atau S1
C. Sebanyak 26% ⎯ 50% guru berpendidikan D-IV atau S1
D. Sebanyak 1% ⎯ 25% guru berpendidikan D-IV atau S1
E. Tidak ada guru berpendidikan D-IV atau S1
Petunjuk Teknis
hal. 64
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Instrumen Pengumpulan Data dan Informasi Pendukung Akreditasi
hal. 65
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
TEKNIK PENSKORAN DAN PEMERINGKATAN HASIL AKREDITASI SMA/MA
Tabel 3.1: Bobot Komponen dan Bobot Butir Instrumen Akreditasi SMA/MA
Keterangan:
(*) Bobot Butir = Bobot Komponen : Jumlah Butir
Skor Tertimbang Maksimum = Jumlah Butir x Skor Butir Maksimum x Bobot Butir
Skor Tertimbang Maksimum pada setiap komponen akreditasi seperti nampak pada
Tabel 3.2, Kolom 5 berikut ini. Dari tabel tersebut terlihat bahwa Jumlah Skor
Tertimbang Maksimum sama dengan 400.
hal. 66
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Tabel 3.2: Skor Tertimbang Maksimum Akreditasi SMA/MA
Keterangan:
(*) Skor Tertimbang Maksimum =Jumlah Butir x Skor Butir Maksimum x Bobot Butir
hal. 67
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Tabel 3.3: Contoh Jawaban Butir Pernyataan Instrumen pada
Komponen 1 (Standar Isi)
No. Skor
Jawaban
Butir Butir
1 A 4
2 B 3
3 B 3
4 A 4
5 B 3
6 D 1
7 C 2
8 B 3
9 A 4
10 E 0
11 A 4
12 C 2
13 B 3
14 A 4
15 A 4
Jumlah Skor Butir 44
Nampak bahwa Jumlah Skor Butir pada komponen 1 (Standar Isi) adalah 44.
Selanjutnya masukkan Jumlah Skor Butir ini ke dalam Tabel 3.4, Kolom 3,
Nomor 1.
Sebagai contoh:
hal. 68
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
6. Menentukan Nilai Akhir Akreditasi dalam skala ratusan (0—100) dengan rumus:
336,15
Nilai Akhir Akreditasi = x100 = 84,04
400
Selanjutnya memasukkan Nilai Akhir Akreditasi tersebut ke dalam Tabel 3.4,
Kolom 5, Nomor 10.
Keterangan:
(*) Skor Tertimbang = Jumlah Skor Butir x Bobot Butir
hal. 69
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
D. Penentuan Nilai Akreditasi Komponen
Keterangan:
Skor Tertimbang
* Nilai Akreditasi Komponen (0-100) = x 100
(Skor Tertimbang Maks)
hal. 70
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
II. Kriteria Status dan Pemeringkatan Hasil Akreditasi
Sekolah/Madrasah memperoleh:
1. Peringkat akreditasi A (Amat baik), jika memperoleh Nilai Akhir (NA) lebih besar
dari 85 sampai dengan 100 (85 < NA < 100), dengan ketentuan kriteria status
terakreditasi terpenuhi.
2. Peringkat akreditasi B (Baik), jika memperoleh Nilai Akhir lebih besar dari 70
sampai dengan 85 (70 < NA < 85), dengan ketentuan kriteria status
terakreditasi terpenuhi.
3. Peringkat akreditasi C (Cukup Baik), jika memperoleh Nilai Akhir lebih besar
dari atau sama dengan 56 sampai dengan 70 (56 < NA < 70), dengan
ketentuan kriteria status terakreditasi terpenuhi.
Dari contoh di atas, diperoleh bahwa Nilai Akhir Akreditasi sama dengan 84,04 (Tabel
3.4, Kolom 5, Nomor 10) dan Nilai dari delapan komponen akreditasi masing-masing
lebih besar dari 56 (Tabel 3.5 Kolom 5), maka sekolah/madrasah tersebut
dinyatakan TERAKREDITASI dengan peringkat B (Baik).
Hasil perhitungan nilai komponen, nilai akhir dan peringkat akreditasi dapat dilihat
pada Tabel 3.6 berikut.
hal. 71
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Tabel 3.6: Hasil Perhitungan Nilai Komponen, Nilai Akhir,
dan Peringkat Akreditasi SMA/MA
hal. 72
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
TEKNIK PENSKORAN DAN PEMERINGKATAN HASIL AKREDITASI SMK/MAK
Jumlah Bobot
No. Komponen Akreditasi Nomor Butir
Butir Komponen
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Standar Isi 1 ⎯ 18 18 12
2 Standar Proses 19 ⎯ 31 13 15
3 Standar Kompetensi Lulusan 32 ⎯ 62 31 13
4 Standar Pendidik dan Tendik 63 ⎯ 87 25 15
5 Standar Sarana dan Prasarana 88 ⎯ 112 25 13
6 Standar Pengelolaan 113 ⎯ 138 26 10
7 Standar Pembiayaan 139 ⎯ 164 26 11
8 Standar Penilaian Pendidikan 165 ⎯ 185 21 11
Jumlah 185 100
hal. 73
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Bobot 4 adalah bobot maksimal yang mendukung fungsi komponen tersebut
dalam proses pembelajaran yang sangat baik.
Masing-masing bobot butir untuk setiap butir pernyataan dari delapan komponen
akreditasi SMK/MAK seperti tercantum berikut.
hal. 74
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
4. Standar Pendidik dan 5. Standar Sarana dan 6. Standar Pengelolaan
Tenaga Kependidikan Prasarana
hal. 75
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
7. Standar Pembiayaan 8. Standar Penilaian Pendidikan
hal. 76
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Butir pernyataan yang dijawab E memperoleh skor = 0.
Skor 4 disebut dengan Skor Butir Maksimum.
Jumlah Skor Tertimbang Maksimun = Skor Butir Maksimun x Jumlah Bobot Butir
Keterangan:
( )
* Jumlah Skor Tertimbang Maksimum = Skor Butir Maksimum x Jumlah Bobot Butir
hal. 77
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
2. Masukkan bobot butir standar isi ke dalam Tabel 3.9, kolom 4.
Masukkan hasil Skor Tertimbang Perolehan untuk standar isi yang diperoleh
kedalam Tabel 3.9, Kolom 5, dari nomor butir 1 sampai dengan 18.
1 B 3 4 12
2 A 4 4 16
3 D 1 3 3
4 A 4 3 12
5 D 1 2 2
6 C 2 2 4
7 C 2 3 6
8 B 3 4 12
9 A 4 3 12
10 A 4 3 12
11 A 4 2 8
12 A 4 3 12
13 A 4 2 8
14 A 4 4 16
15 D 1 3 3
16 B 3 3 9
17 B 3 3 9
18 A 4 3 12
Jumlah 45 168
Keterangan:
( )
* Skor Tertimbang Perolehan = Skor Butir x Bobot Butir
hal. 78
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
4. Menghitung Jumlah Skor Tertimbang Perolehan dengan cara menjumlahkan
skor tertimbang masing-masing butir, seperti ditunjukkan pada Tabel 3.9,
Kolom 5 baris terakhir. Jumlah Skor Tertimbang Perolehan untuk standar isi =
168. Selanjutnya masukkan Jumlah Skor Tertimbang Perolehan ini ke dalam
Tabel 3.10, Kolom 5 pada standar isi.
5. Mengulang langkah E1, E2, E3, dan E4 di atas untuk komponen 2 (standar
proses) sampai dengan komponen 8 (standar penilaian pendidikan).
Selanjutnya, masukkan Jumlah Skor Tertimbang Perolehan ke dalam Tabel
3.10, Kolom 5 pada standar proses sampai dengan standar penilaian
pendidikan.
k =8
Nilai Akhir Akreditasi = ∑ Nilai Komponen
k =1
Akreditasi
hal. 79
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Nilai Akhir Akreditasi = 9,33 + 9,59 + 12,66 + 10,56 +
10,11 + 7,00 + 8,12 + 8,84
= 76,21
9. Nilai Akhir Akreditasi harus dituliskan dalam bentuk bilangan bulat tanpa koma.
Ketentuan pembulatan Nilai Akhir Akreditasi adalah sebagai berikut:
a. jika lebih dari 0,50 dibulatkan menjadi 1;
b. jika sama dengan 0,50 dibulatkan menjadi 1; dan
c. jika kurang dari 0,50 dibulatkan menjadi 0.
Dengan demikian Nilai Akhir Akreditasi 76,21 dibulatkan menjadi 76 seperti
nampak pada Tabel 3.10, Kolom 6 baris terakhir.
Keterangan:
( ) Jml Skor Tertimbang Perolehan
* Nilai Komponen Akreditasi = x Bobot Komponen
Jml Skor Tertimbang Maksimum
hal. 80
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
1. Menentukan Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan, dengan rumus:
Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan dituliskan dalam bentuk bilangan bulat
tanpa koma. Ketentuan pembulatan Nilai Komponen Akreditasi sama seperti
pembulatan Nilai Akhir Akreditasi. Dengan demikian, Nilai Komponen Akreditasi
Skala Ratusan pada standar isi diperoleh:
9,33
Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan = x 100
12
= 77,78
= 78 (dibulatkan)
Keterangan:
hal. 81
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
II. Kriteria Status Akreditasi dan Pemeringkatan Hasil Akreditasi
Dari contoh di atas, diperoleh bahwa Nilai Akhir Akreditasi sama dengan 76 (Tabel
3.10, kolom 6, baris terakhir) dan seluruh Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan
pada masing-masing komponen lebih besar dari 56 (Tabel 3.11, kolom 5), maka
sekolah/madrasah tersebut dinyatakan Terakreditasi dengan Peringkat Akreditasi B
(Baik).
Rekapitulasi Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan, Nilai Akhir Akreditasi dan
Peringkat Akreditasi dapat dilihat pada Tabel 3.12 berikut.
hal. 82
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Tabel 3.12: Rekapitulasi Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan,
Nilai Akhir Akreditasi, dan Peringkat Akreditasi SMK/MAK
Nilai Komponen
No Komponen Akreditasi Akreditasi
Skala Ratusan
(1) (2) (3)
1 Standar Isi 78
2 Standar Proses 64
3 Standar Kompetensi Lulusan 97
4 Standar Pendidik dan Tendik 70
5 Standar Sarana dan Prasarana 78
6 Standar Pengelolaan 70
7 Standar Pembiayaan 74
8 Standar Penilaian Pendidikan 80
hal. 83
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
TEKNIK PENSKORAN DAN PEMERINGKATAN HASIL AKREDITASI SMP/MTs
Jumlah Bobot
No. Komponen Akreditasi Nomor Butir
Butir Komponen
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Standar Isi 1 ⎯ 17 17 13
2 Standar Proses 18 ⎯ 29 12 15
3 Standar Kompetensi Lulusan 30 ⎯ 49 20 13
4 Standar Pendidik dan Tendik 50 ⎯ 75 26 15
5 Standar Sarana dan Prasarana 76 ⎯ 103 28 12
6 Standar Pengelolaan 104 ⎯ 123 20 11
7 Standar Pembiayaan 124 ⎯ 148 25 10
8 Standar Penilaian Pendidikan 149 ⎯ 169 21 11
Jumlah 169 100
hal. 84
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
y Bobot 4 adalah bobot maksimal yang mendukung fungsi butir tersebut dalam
proses pembelajaran yang sangat baik.
Masing-masing bobot butir untuk setiap butir pernyataan dari delapan komponen
akreditasi SMP/MTs seperti tercantum berikut.
hal. 85
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
4. Standar Pendidik dan 5. Standar Sarana dan 6. Standar
Tenaga Kependidikan Prasarana Pengelolaan
hal. 86
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
7. Standar Pembiayaan 8. Standar Penilaian
Pendidikan
hal. 87
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Butir pernyataan yang dijawab D memperoleh skor = 1.
Butir pernyataan yang dijawab E memperoleh skor = 0.
Skor 4 disebut dengan Skor Butir Maksimum.
Jumlah Skor Tertimbang Maksimum = Skor Butir Maksimum x Jumlah Bobot Butir
Keterangan:
( )
* Jumlah Skor Tertimbang Maksimum = Skor Butir Maksimum x Jumlah Bobot
Butir
Contoh jawaban butir pernyataan instrumen beserta skor butir untuk standar isi
ditunjukkan pada Tabel 3.15, kolom 2 dan 3.
hal. 88
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
2. Masukkan bobot butir standar isi ke dalam Tabel 3.15, kolom 4.
Masukkan hasil Skor Tertimbang Perolehan untuk standar isi yang diperoleh ke
dalam Tabel 3.15, kolom 5, dari nomor butir 1 sampai dengan 17.
I. Standar Isi
1 A 4 3 12
2 A 4 3 12
3 A 4 3 12
4 C 2 3 6
5 B 3 3 9
6 A 4 2 8
7 B 3 2 6
8 B 3 2 6
9 B 3 3 9
10 C 2 3 6
11 A 4 3 12
12 D 1 2 2
13 B 3 2 6
14 C 2 3 6
15 A 4 3 12
16 E 0 3 0
17 C 2 2 4
Jumlah 45 128
Keterangan:
( )
* Skor Tertimbang Perolehan = Skor Butir Perolehan x Bobot Butir
hal. 89
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Selanjutnya masukkan Jumlah Skor Tertimbang Perolehan ini ke dalam Tabel
3.16, kolom 5 pada standar isi.
5. Mengulang langkah E1, E2, E3, dan E4 di atas untuk komponen 2 (standar
proses) sampai dengan komponen 8 (standar penilaian pendidikan).
Selanjutnya masukkan Jumlah Skor Tertimbang Perolehan ke dalam Tabel 3.16,
kolom 5 pada standar proses sampai dengan standar penilaian pendidikan.
k =8
Nilai Akhir Akreditasi = ∑ Nilai
k =1
Komponen Akreditasi
hal. 90
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Nilai Akhir Akreditasi = 9,24 + 13,79 + 11,27 + 12,71 +
11,53 + 8,93 + 7,09 + 9,24
= 83,80
9. Nilai Akhir Akreditasi dituliskan dalam bentuk bilangan bulat tanpa koma.
Ketentuan pembulatan Nilai Akhir Akreditasi adalah sebagai berikut:
d. jika lebih dari 0,50 dibulatkan menjadi 1;
e. jika sama dengan 0,50 dibulatkan menjadi 1; dan
f. jika kurang dari 0,50 dibulatkan menjadi 0.
Dengan demikian Nilai Akhir Akreditasi 83,80 dibulatkan menjadi 84 seperti
nampak pada Tabel 3.16, kolom 6 baris terakhir.
Keterangan:
( ) Jumlah Skor Tertimbang Perolehan
* Nilai Komponen Akreditasi = x Bobot Komponen
Jumlah Skor Tertimbang Maksimum
hal. 91
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
1. Menentukan Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan, dengan rumus:
Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan dituliskan dalam bentuk bilangan bulat
tanpa koma. Ketentuan pembulatan Nilai Komponen Akreditasi sama seperti
pembulatan Nilai Akhir Akreditasi. Dengan demikian, Nilai Komponen Akreditasi
Skala Ratusan pada standar isi diperoleh:
9,24
Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan = x 100
13
= 71,08
= 71 (dibulatkan)
Keterangan:
Nilai Komponen Akreditasi
* Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan = x 100
Bobot Komponen
hal. 92
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
II. Kriteria Status Akreditasi dan Pemeringkatan Hasil Akreditasi
Dari contoh di atas, diperoleh bahwa Nilai Akhir Akreditasi sama dengan 84 (Tabel
3.16, kolom 6, baris terakhir) dan seluruh Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan
pada masing-masing komponen lebih besar dari 56 (Tabel 3.17, kolom 5), maka
sekolah/madrasah tersebut dinyatakan Terakreditasi dengan Peringkat Akreditasi B
(Baik).
Rekapitulasi Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan, Nilai Akhir Akreditasi dan
Peringkat Akreditasi dapat dilihat pada Tabel 3.18 berikut.
hal. 93
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Tabel 3.18: Rekapitulasi Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan,
Nilai Akhir Akreditasi, dan Peringkat Akreditasi SMP/MTs
Nilai Akreditasi
No. Komponen Akreditasi
Komponen Skala Ratusan
(1) (2) (3)
1 Standar Isi 71
2 Standar Proses 92
3 Standar Kompetensi Lulusan 87
4 Standar Pendidik dan Tendik 85
5 Standar Sarana dan Prasarana 96
6 Standar Pengelolaan 81
7 Standar Pembiayaan 71
8 Standar Penilaian Pendidikan 84
hal. 94
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
TEKNIK PENSKORAN DAN PEMERINGKATAN HASIL AKREDITASI SD/MI
Jumlah Bobot
No. Komponen Akreditasi Nomor Butir
Butir Komponen
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Standar Isi 1 — 18 18 15
2 Standar Proses 19 — 29 11 15
3 Standar Kompetensi Lulusan 30 — 46 17 13
4 Standar Pendidik dan Tendik 47 — 65 19 15
5 Standar Sarana dan Prasarana 66 — 90 25 11
6 Standar Pengelolaan 91 — 110 20 10
7 Standar Pembiayaan 111 — 135 25 10
8 Standar Penilaian Pendidikan 136 — 157 22 11
Jumlah 157 100
hal. 95
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
o Bobot 4 adalah bobot maksimal yang mendukung fungsi butir tersebut dalam
proses pembelajaran yang sangat baik.
hal. 96
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
4. Standar Pendidik dan 5. Standar Sarana dan 6. Standar
Tenaga Kependidikan Prasarana Pengelolaan
hal. 97
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
7. Standar Pembiayaan 8. Standar Penilaian Pendidikan
hal. 98
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Butir pernyataan yang dijawab C memperoleh skor = 2.
Butir pernyataan yang dijawab D memperoleh skor = 1.
Butir pernyataan yang dijawab E memperoleh skor = 0.
Skor 4 disebut skor butir maksimum.
Jumlah Skor Tertimbang Maksimum = Skor Butir Maksimum x Jumlah Bobot Butir
Keterangan:
( )
* Jumlah Skor Tertimbang Maksimum = Skor Butir Maksimum x Jumlah Bobot Butir
hal. 99
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Contoh, jawaban butir pernyataan instrumen beserta skor butir untuk standar
isi seperti ditunjukkan pada Tabel 3.21, kolom 2 dan 3.
Masukkan hasil Skor Tertimbang Perolehan untuk standar isi yang diperoleh ke
dalam Tabel 3.21, kolom 5, dari nomor butir 1 sampai dengan 18.
1 A 4 4 16
2 A 4 3 12
3 A 4 3 12
4 C 2 3 6
5 B 3 3 9
6 A 4 3 12
7 B 3 2 6
8 B 3 2 6
9 B 3 4 12
10 C 2 3 6
11 A 4 2 8
12 D 1 4 4
13 B 3 2 6
14 C 2 4 8
15 A 4 4 16
16 E 0 3 0
17 C 2 3 6
18 B 3 3 9
Jumlah 55 154
Keterangan:
( )
* Skor Tertimbang Perolehan = Skor Butir Perolehan x Bobot Butir
hal. 100
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
4. Menghitung Jumlah Skor Tertimbang Perolehan dengan cara menjumlahkan
skor tertimbang masing-masing butir, seperti ditunjukkan pada Tabel 3.21,
Kolom 5 baris terakhir. Jumlah Skor Tertimbang Perolehan untuk standar isi =
154. Selanjutnya, masukkan Jumlah Skor Tertimbang Perolehan ini ke dalam
Tabel 3.22, kolom 5 pada standar isi.
5. Mengulang langkah E1, E2, dan E3 di atas untuk komponen 2 (standar proses)
sampai komponen 8 (standar penilaian pendidikan). Selanjutnya, masukkanl
Jumlah Skor Tertimbang Perolehan ke dalam Tabel 3.22, kolom 5 pada standar
proses sampai dengan standar penilaian pendidikan.
6. Menentukan Nilai Komponen Akreditasi dengan rumus:
k =8
Nilai Akhir Akreditasi = ∑ Nilai Komponen Akreditasi
k =1
hal. 101
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Nilai Akhir Akreditasi = 10,50 + 14,06 + 12,04 + 13,26 +
9,93 + 7,46 + 9,62 + 9,92
= 86,79
9. Nilai Akhir Akreditasi harus dituliskan dalam bentuk bilangan bulat tanpa koma.
Ketentuan pembulatan Nilai Akhir Akreditasi adalah:
g. jika lebih dari 0,50 dibulatkan menjadi 1;
h. jika sama dengan 0,50 dibulatkan menjadi 1; dan
i. jika kurang dari 0,50 dibulatkan menjadi 0.
Dengan demikian, Nilai Akhir Akreditasi 86,79 dibulatkan menjadi 87 seperti
nampak pada Tabel 3.22, Kolom 6 baris terakhir.
Keterangan:
( ) Jumlah Skor Tertimbang Perolehan
* Nilai Komponen Akreditasi = x Bobot Komponen
Jumlah Skor Tertimbang Maksimum
hal. 102
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
1. Menentukan Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan, dengan rumus:
Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan dituliskan dalam bentuk bilangan bulat
tanpa koma. Ketentuan pembulatan Nilai komponen Akredtiasi sama seperti
pembulatan Nilai Akhir Akreditasi. Dengan demikian, Nilai Komponen Akreditasi
Skala Ratusan pada standar isi diperoleh:
10,50
Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan = x 100
15
= 70,00
= 70 (dibulatkan)
Keterangan:
Nilai Komponen Akreditasi
* Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan = x 100
Bobot Komponen
hal. 103
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
II. Kriteria Status Akreditasi dan Pemeringkatan Hasil Akreditasi
Dari contoh di atas, diperoleh bahwa Nilai Akhir Akreditasi (NA) sama dengan 87
(Tabel 3.22, Kolom 6, baris terakhir) dan seluruh Nilai Komponen Akreditasi Skala
Ratusan pada masing-masing komponen lebih besar dari 56 (Tabel 3.23, Kolom 5),
maka sekolah/madrasah tersebut dinyatakan Terakreditasi dengan Peringkat
Akreditasi A (Sangat Baik). Rekapitulasi Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan,
Nilai Akhir Akreditasi, dan Peringkat Akreditasi dapat dilihat pada Tabel 3.24 berikut.
hal. 104
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Tabel 3.24: Rekapitulasi Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan,
Nilai Akhir Akreditasi, dan Peringkat Akreditasi SD/MI
1 Standar Isi 70
2 Standar Proses 94
3 Standar Kompetensi Lulusan 93
4 Standar Pendidik dan Tendik 88
5 Standar Sarana dan Prasarana 90
6 Standar Pengelolaan 75
7 Standar Pembiayaan 96
8 Standar Penilaian Pendidikan 90
hal. 105
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
TEKNIK PENSKORAN DAN PEMERINGKATAN HASIL AKREDITASI TK/RA
I. PENSKORAN AKREDITASI
Jumlah Bobot
No. Komponen Akreditasi Nomor Butir
Butir Komponen
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Standar Tingkat Pencapaian 1 — 11 11
10
Perkembangan
2 Standar Pendidik dan Tenaga 12— 57 46
30
Kependidikan
3 Standar Isi, Proses, Penilaian 58 — 88 31 30
4 Standar Sarana dan Prasarana, 89 — 105 17
30
pengelolaan, dan Pembiayaan
Jumlah 105 100
hal. 106
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
o Bobot 4 adalah bobot maksimal untuk mendukung fungsi pernyataan butir dalam
proses pembelajaran yang sangat baik.
Masing-masing bobot untuk setiap butir pernyataan dari empat komponen akreditasi
TK/RA adalah sebagai berikut.
hal. 107
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
3. Standar Isi, Proses, dan Penilaian 4. Standar Sarana dan prasarana,
pengelolaan, dan pembiayaan
hal. 108
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
C. Skor Butir Instrumen Akreditasi
Jumlah Skor Tertimbang Maksimum = Skor Butir Maksimum x Jumlah Bobot Butir
Keterangan:
( )
* Jumlah Skor Tertimbang Maksimum = Skor Butir Maksimum x Jumlah Bobot Butir
hal. 109
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
E. Penentuan Nilai Akhir Akreditasi
Contoh, jawaban butir pernyataan instrumen beserta skor butir untuk Standar
Pencapaian Perkembangan seperti ditunjukkan pada Tabel 3, kolom 2 dan 3.
hal. 110
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Tabel 3. Skor Tertimbang Perolehan Komponen Standar Tingkat Pencapaian
Perkembangan
1 A 4 4 16
2 A 4 3 12
3 A 4 3 12
4 B 3 4 12
5 B 3 4 12
6 C 2 3 6
7 A 4 3 12
8 A 4 3 12
9 C 2 3 6
10 D 1 2 2
11 C 2 3 6
Jumlah (Usia 5-6) 35 108
Rata-rata 35 107**
Keterangan:
( )
* Skor Tertimbang Perolehan = Skor Butir Perolehan x Bobot Butir
(**) 107 diperoleh dari (106 + 108)/2
hal. 111
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Perolehan untuk Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan = 107.
Selanjutnya, masukkan Jumlah Skor Tertimbang Perolehan ini ke dalam Tabel
4, kolom 5 pada Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan.
hal. 112
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Pencapaian Perkembangan) sampai dengan komponen 4 (Standar Sarana dan
Prasarana, Pengelolaan, dan Pembiayaan).
k =8
Nilai Akhir Akreditasi = ∑ Nilai Komponen Akreditasi
k =1
8. Nilai Akhir Akreditasi harus dituliskan dalam bentuk bilangan bulat tanpa
koma. Ketentuan pembulatan Nilai Akhir Akreditasi adalah:
j. jika lebih dari 0,50 dibulatkan menjadi 1;
k. jika sama dengan 0,50 dibulatkan menjadi 1; dan
l. jika kurang dari 0,50 dibulatkan menjadi 0.
Dengan demikian, Nilai Akhir Akreditasi 92,60 dibulatkan menjadi 93 seperti
nampak pada Tabel 4, Kolom 6 baris terakhir.
Tabel 4. Penentuan Nilai Akhir Akreditasi TK/RA
Keterangan:
( ) Jumlah Skor Tertimbang Perolehan
* Nilai Komponen Akreditasi = x Bobot Komponen
Jumlah Skor Tertimbang Maksimum
hal. 113
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
F. Penentuan Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan
Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan dituliskan dalam bentuk bilangan bulat
tanpa koma. Ketentuan pembulatan Nilai komponen Akredtiasi sama seperti
pembulatan Nilai Akhir Akreditasi. Dengan demikian, Nilai Komponen Akreditasi
Skala Ratusan pada Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan diperoleh:
7,64
Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan = x 100
10
= 76,42
= 76 (dibulatkan)
hal. 114
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Tabel 5. Penentuan Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan
Nilai
Nilai Komponen
Bobot
No Komponen Akreditasi Komponen Akreditasi
Komponen
Akreditasi Skala
Ratusan*
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Standar Tingkat Pencapaian
10 7,64 76
Perkembangan
2 Standar Pendidik dan Tenaga
30 27,99 93
Kependidikan
3 Standar Isi, Proses, dan
30 28,12 94
Penilaian
Standar Sarana dan Prasarana,
30 28,85 96
Pengelolaan, dan Pembiayaan
Keterangan:
Nilai Komponen Akreditasi
* Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan = x 100
Bobot Komponen
hal. 115
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
3. Peringkat akreditasi C (Cukup Baik), jika memperoleh Nilai Akhir Akreditasi
(NA) sebesar 56 sampai dengan 70, atau 56 < NA < 70.
Dari contoh di atas, diperoleh bahwa Nilai Akhir Akreditasi (NA) sama dengan 93
(Tabel 4, Kolom 6, baris terakhir) dan seluruh Nilai Komponen Akreditasi Skala
Ratusan pada masing-masing komponen lebih besar dari 56 (Tabel 5 Kolom 5), maka
TK/RA tersebut dinyatakan Terakreditasi dengan Peringkat Akreditasi A (Sangat
Baik). Rekapitulasi Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan, Nilai Akhir Akreditasi,
dan Peringkat Akreditasi dapat dilihat pada Tabel 6 berikut.
hal. 116
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
TEKNIK PENSKORAN DAN PEMERINGKATAN HASIL AKREDITASI SMALB A, B,
D, DAN E
I. PENSKORAN AKREDITASI
Jumlah Bobot
No. Komponen Akreditasi Nomor Butir
Butir Komponen
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Standar Isi 1 ⎯ 15 15 15
2 Standar Proses 16 ⎯ 26 11 15
3 Standar Kompetensi Lulusan 27 ⎯ 51 25 10
4 Standar Pendidik dan Tendik 52 ⎯ 71 20 15
5 Standar Sarana dan Prasarana 72 ⎯ 103 32 15
6 Standar Pengelolaan 104⎯ 123 20 10
7 Standar Pembiayaan 124 ⎯ 148 25 10
8 Standar Penilaian Pendidikan 149 ⎯ 168 20 10
Jumlah 168 100
hal. 117
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
y Bobot 4 adalah bobot maksimal untuk menunjukkan pernyataan butir dalam
proses pembelajaran yang sangat baik.
Masing-masing bobot butir untuk setiap butir pernyataan dari delapan komponen
akreditasi SMALB-A,B,D,E seperti tercantum berikut.
hal. 118
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
4. Standar Pendidik dan 5. Standar Sarana 6. Standar
hal. 119
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
7. Standar Pembiayaan 8. Standar Penilaian
Pendidikan
hal. 120
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Butir pernyataan yang dijawab A memperoleh skor = 4.
Jumlah Skor Tertimbang Maksimum = Skor Butir Maksimum x Jumlah Bobot Butir
Keterangan:
( )
* Jumlah Skor Tertimbang Maksimum = Skor Butir Maksimum x Jumlah Bobot
Butir
hal. 121
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
E. Penentuan Nilai Akhir Akreditasi SMALB-A,B,D,E
Contoh jawaban butir pernyataan instrumen beserta skor butir untuk standar isi
ditunjukkan pada Tabel 3, kolom 2 dan 3.
Masukkan hasil Skor Tertimbang Perolehan untuk standar isi yang diperoleh ke
dalam Tabel 3, kolom 5, dari nomor butir 1 sampai dengan 15.
hal. 122
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Tabel 3. Skor Tertimbang Perolehan Komponen Standar Isi
I. Standar Isi
Keterangan:
( )
* Skor Tertimbang Perolehan = Skor Butir Perolehan x Bobot Butir
2. Mengulang langkah E1, E2, E3, dan E4 di atas untuk komponen 2 (standar
proses) sampai dengan komponen 8 (standar penilaian pendidikan).
Selanjutnya masukkan Jumlah Skor Tertimbang Perolehan ke dalam Tabel 4,
kolom 5 pada standar proses sampai dengan standar penilaian pendidikan.
hal. 123
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
3. Menentukan Nilai Komponen Akreditasi dengan rumus:
k =8
Nilai Akhir Akreditasi = ∑ Nilai
k =1
Komponen Akreditasi
6. Nilai Akhir Akreditasi dituliskan dalam bentuk bilangan bulat tanpa koma.
Ketentuan pembulatan Nilai Akhir Akreditasi adalah sebagai berikut:
a. jika lebih dari 0,50 dibulatkan menjadi 1;
b. jika sama dengan 0,50 dibulatkan menjadi 1; dan
c. jika kurang dari 0,50 dibulatkan menjadi 0.
Dengan demikian Nilai Akhir Akreditasi 79,15 dibulatkan menjadi 79 seperti
nampak pada Tabel 4, kolom 6 baris terakhir.
hal. 124
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Tabel 4. Penentuan Nilai Akhir Akreditasi SMALB-A,B,D,E
Keterangan:
( ) Jumlah Skor Tertimbang Perolehan
* Nilai Komponen Akreditasi = x Bobot Komponen
Jumlah Skor Tertimbang Maksimum
Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan dituliskan dalam bentuk bilangan bulat
tanpa koma. Ketentuan pembulatan Nilai Komponen Akreditasi sama seperti
pembulatan Nilai Akhir Akreditasi. Dengan demikian, Nilai Komponen Akreditasi
Skala Ratusan pada standar isi diperoleh:
hal. 125
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
11,46
Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan = x 100
15
= 76,39
= 76 (dibulatkan)
Keterangan:
Nilai Komponen Akreditasi
* Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan = x 100
Bobot Komponen
hal. 126
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
II. KRITERIA STATUS AKREDITASI DAN PEMERINGKATAN HASIL
AKREDITASI
Dari contoh di atas, diperoleh bahwa Nilai Akhir Akreditasi sama dengan 79 (Tabel 4,
kolom 6, baris terakhir) dan seluruh Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan pada
masing-masing komponen lebih besar dari 56 (Tabel 5, kolom 5), maka SMALB-
A,B,D,E tersebut dinyatakan Terakreditasi dengan Peringkat Akreditasi B (Baik).
Rekapitulasi Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan, Nilai Akhir Akreditasi dan
Peringkat Akreditasi dapat dilihat pada Tabel 6 berikut.
hal. 127
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Tabel 6. Rekapitulasi Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan,
Nilai Akhir Akreditasi, dan Peringkat Akreditasi SMALB-A,B,D,E
Nilai Akreditasi
No. Komponen Akreditasi
Komponen Skala Ratusan
(1) (2) (3)
1 Standar Isi 76
2 Standar Proses 66
3 Standar Kompetensi Lulusan 80
4 Standar Pendidik dan Tendik 89
5 Standar Sarana dan Prasarana 79
6 Standar Pengelolaan 76
7 Standar Pembiayaan 85
8 Standar Penilaian Pendidikan 85
hal. 128
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
TEKNIK PENSKORAN DAN PEMERINGKATAN HASIL AKREDITASI
SMALB – C, C1, D1, G
I. PENSKORAN AKREDITASI
Jumlah Bobot
No. Komponen Akreditasi Nomor Butir
Butir Komponen
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Standar Isi 1 ⎯ 15 15 15
2 Standar Proses 16 ⎯ 26 11 15
3 Standar Kompetensi Lulusan 27 ⎯ 51 25 10
4 Standar Pendidik dan Tendik 52 ⎯ 71 20 15
5 Standar Sarana dan Prasarana 72 ⎯ 103 32 15
6 Standar Pengelolaan 104⎯ 123 20 10
7 Standar Pembiayaan 124 ⎯ 148 25 10
8 Standar Penilaian Pendidikan 149 ⎯ 168 20 10
Jumlah 168 100
hal. 129
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
y Bobot 3 adalah bobot untuk menunjukkan fungsi pernyataan butir dalam proses
pembelajaran yang baik.
y Bobot 4 adalah bobot maksimal untuk menunjukkan pernyataan butir dalam
proses pembelajaran yang sangat baik.
Masing-masing bobot butir untuk setiap butir pernyataan dari delapan komponen
akreditasi SMALB-C,C1,D1,G seperti tercantum berikut.
hal. 130
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
4. Standar Pendidik dan 5. Standar Sarana 6. Standar
Tenaga Kependidikan dan Prasarana Pengelolaan
hal. 131
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
7. Standar Pembiayaan 8. Standar Penilaian
Pendidikan
hal. 132
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Butir pernyataan yang dijawab C memperoleh skor = 2.
Jumlah Skor Tertimbang Maksimum = Skor Butir Maksimum x Jumlah Bobot Butir
Keterangan:
( )
* Jumlah Skor Tertimbang Maksimum = Skor Butir Maksimum x Jumlah Bobot
Butir
hal. 133
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Contoh jawaban butir pernyataan instrumen beserta skor butir untuk standar isi
ditunjukkan pada Tabel 3, kolom 2 dan 3.
Masukkan hasil Skor Tertimbang Perolehan untuk standar isi yang diperoleh ke
dalam Tabel 3, kolom 5, dari nomor butir 1 sampai dengan 15.
I. Standar Isi
Keterangan:
( )
* Skor Tertimbang Perolehan = Skor Butir Perolehan x Bobot Butir
hal. 134
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
terakhir. Jumlah Skor Tertimbang Perolehan untuk standar isi = 163.
Selanjutnya masukkan Jumlah Skor Tertimbang Perolehan ini ke dalam Tabel
4, kolom 5 pada standar isi.
2. Mengulang langkah E1, E2, E3, dan E4 di atas untuk komponen 2 (standar
proses) sampai dengan komponen 8 (standar penilaian pendidikan).
Selanjutnya masukkan Jumlah Skor Tertimbang Perolehan ke dalam Tabel 4,
kolom 5 pada standar proses sampai dengan standar penilaian pendidikan.
k =8
Nilai Akhir Akreditasi = ∑ Nilai
k =1
Komponen Akreditasi
hal. 135
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Nilai Akhir Akreditasi dituliskan dalam bentuk bilangan bulat tanpa koma. Ketentuan
pembulatan Nilai Akhir Akreditasi adalah sebagai berikut:
Keterangan:
( ) Jumlah Skor Tertimbang Perolehan
* Nilai Komponen Akreditasi = x Bobot Komponen
Jumlah Skor Tertimbang Maksimum
hal. 136
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Nilai Komponen Akreditasi
Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan = x 100
Bobot Komponen
Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan dituliskan dalam bentuk bilangan bulat
tanpa koma. Ketentuan pembulatan Nilai Komponen Akreditasi sama seperti
pembulatan Nilai Akhir Akreditasi. Dengan demikian, Nilai Komponen Akreditasi
Skala Ratusan pada standar isi diperoleh:
11,53
Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan = x 100
15
= 76,8868
= 77 (dibulatkan)
Keterangan:
Nilai Komponen Akreditasi
* Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan = x 100
Bobot Komponen
hal. 137
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
II. KRITERIA STATUS AKREDITASI DAN PEMERINGKATAN HASIL
AKREDITASI
Dari contoh di atas, diperoleh bahwa Nilai Akhir Akreditasi sama dengan 82 (Tabel 4,
kolom 6, baris terakhir) dan seluruh Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan pada
masing-masing komponen lebih besar dari 56 (Tabel 5, kolom 5), maka SMALB-
C,C1,D1,G tersebut dinyatakan Terakreditasi dengan Peringkat Akreditasi B (Baik).
Rekapitulasi Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan, Nilai Akhir Akreditasi dan
Peringkat Akreditasi dapat dilihat pada Tabel 6 berikut.
hal. 138
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Tabel 6. Rekapitulasi Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan,
Nilai Akhir Akreditasi, dan Peringkat Akreditasi SMALB-C,C1,D1,G
Nilai Akreditasi
No. Komponen Akreditasi
Komponen Skala Ratusan
(1) (2) (3)
1 Standar Isi 77
2 Standar Proses 89
3 Standar Kompetensi Lulusan 83
4 Standar Pendidik dan Tendik 82
5 Standar Sarana dan Prasarana 75
6 Standar Pengelolaan 87
7 Standar Pembiayaan 81
8 Standar Penilaian Pendidikan 89
hal. 139
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
TEKNIK PENSKORAN DAN PEMERINGKATAN HASIL AKREDITASI
SMPLB – A (TUNANETRA), D (TUNADAKSA RINGAN), E (TUNALARAS)
I. PENSKORAN AKREDITASI
Jumlah Bobot
No. Komponen Akreditasi Nomor Butir
Butir Komponen
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Standar Isi 1 ⎯ 16 16 15
2 Standar Proses 17 ⎯ 27 11 15
3 Standar Kompetensi Lulusan 28 ⎯ 48 21 10
4 Standar Pendidik dan Tendik 49 ⎯ 68 20 15
5 Standar Sarana dan Prasarana 69 ⎯ 101 33 15
6 Standar Pengelolaan 102 ⎯ 121 20 10
7 Standar Pembiayaan 122 ⎯ 146 25 10
8 Standar Penilaian Pendidikan 147 ⎯ 168 22 10
Jumlah 168 100
hal. 140
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
y Bobot 3 adalah bobot untuk menunjukkan fungsi pernyataan butir dalam proses
pembelajaran yang baik.
y Bobot 4 adalah bobot maksimal untuk menunjukkan fungsi pernyataan butir
dalam proses pembelajaran yang sangat baik.
Masing-masing bobot butir untuk setiap butir pernyataan dari delapan komponen
akreditasi SMPLB-A,D,E seperti tercantum berikut.
hal. 141
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
4. Standar Pendidik dan 5. Standar Sarana 6. Standar
Tenaga Kependidikan dan Prasarana Pengelolaan
hal. 142
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
7. Standar Pembiayaan 8. Standar Penilaian
Pendidikan
hal. 143
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Butir pernyataan yang dijawab C memperoleh skor = 2.
Jumlah Skor Tertimbang Maksimum = Skor Butir Maksimum x Jumlah Bobot Butir
Keterangan:
( )
* Jumlah Skor Tertimbang Maksimum = Skor Butir Maksimum x Jumlah Bobot Butir
hal. 144
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Contoh jawaban butir pernyataan instrumen beserta skor butir untuk standar isi
ditunjukkan pada Tabel 3, kolom 2 dan 3.
Masukkan hasil Skor Tertimbang Perolehan untuk standar isi yang diperoleh ke
dalam Tabel 3, kolom 5, dari nomor butir 1 sampai dengan 16.
I. Standar Isi
Keterangan:
( )
* Skor Tertimbang Perolehan = Skor Butir Perolehan x Bobot Butir
hal. 145
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
4. Menghitung Jumlah Skor Tertimbang Perolehan dengan cara menjumlahkan
skor tertimbang masing-masing butir, ditunjukkan pada Tabel 3 Kolom 5 baris
terakhir. Jumlah Skor Tertimbang Perolehan untuk standar isi = 169.
Selanjutnya masukkan Jumlah Skor Tertimbang Perolehan ini ke dalam Tabel
4, kolom 5 pada standar isi.
5. Mengulang langkah E1, E2, E3, dan E4 di atas untuk komponen 2 (standar
proses) sampai dengan komponen 8 (standar penilaian pendidikan).
Selanjutnya masukkan Jumlah Skor Tertimbang Perolehan ke dalam Tabel 4,
kolom 5 pada standar proses sampai dengan standar penilaian pendidikan.
k =8
Nilai Akhir Akreditasi = ∑ Nilai
k =1
Komponen Akreditasi
hal. 146
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Nilai Akhir Akreditasi = 10,74 + 13,69 + 6,93 + 13,07 +
11,10 + 6,97 + 5,83 + 6,17
= 74,50
9. Nilai Akhir Akreditasi dituliskan dalam bentuk bilangan bulat tanpa koma.
Ketentuan pembulatan Nilai Akhir Akreditasi adalah sebagai berikut:
a. jika lebih dari 0,50 dibulatkan menjadi 1;
b. jika sama dengan 0,50 dibulatkan menjadi 1; dan
c. jika kurang dari 0,50 dibulatkan menjadi 0.
Dengan demikian Nilai Akhir Akreditasi 74,50 dibulatkan menjadi 75 seperti
nampak pada Tabel 4, kolom 6 baris terakhir.
Keterangan:
( ) Jumlah Skor Tertimbang Perolehan
* Nilai Komponen Akreditasi = x Bobot Komponen
Jumlah Skor Tertimbang Maksimum
hal. 147
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
F. Penentuan Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan
Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan dituliskan dalam bentuk bilangan bulat
tanpa koma. Ketentuan pembulatan Nilai Komponen Akreditasi sama seperti
pembulatan Nilai Akhir Akreditasi. Dengan demikian, Nilai Komponen Akreditasi
Skala Ratusan pada standar isi diperoleh:
10,74
Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan = x 100
15
= 71,60
= 72 (dibulatkan)
hal. 148
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Tabel 5. Penentuan Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan
Keterangan:
Nilai Komponen Akreditasi
* Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan = x 100
Bobot Komponen
hal. 149
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
2. Peringkat akreditasi B (Baik), jika memperoleh Nilai Akhir Akreditasi sebesar
71 sampai dengan 85, atau 71 < NA < 85.
3. Peringkat akreditasi C (Cukup Baik), jika memperoleh Nilai Akhir Akreditasi
sebesar 56 sampai dengan 70, atau 56 < NA < 70.
Dari contoh di atas, diperoleh bahwa Nilai Akhir Akreditasi sama dengan 75 (Tabel 4,
kolom 6, baris terakhir) dan seluruh Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan pada
masing-masing komponen lebih besar dari 56 (Tabel 5, kolom 5), maka SMPLB-A,D,E
tersebut dinyatakan Terakreditasi dengan Peringkat Akreditasi B (Baik). Rekapitulasi
Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan, Nilai Akhir Akreditasi dan Peringkat
Akreditasi dapat dilihat pada Tabel 6 berikut.
Nilai Akreditasi
No. Komponen Akreditasi
Komponen Skala Ratusan
(1) (2) (3)
1 Standar Isi 72
2 Standar Proses 91
3 Standar Kompetensi Lulusan 69
4 Standar Pendidik dan Tendik 87
5 Standar Sarana dan Prasarana 74
6 Standar Pengelolaan 70
7 Standar Pembiayaan 58
8 Standar Penilaian Pendidikan 62
hal. 150
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
TEKNIK PENSKORAN DAN PEMERINGKATAN HASIL AKREDITASI
SMPLB – B (TUNARUNGU)
I. PENSKORAN AKREDITASI
Jumlah Bobot
No. Komponen Akreditasi Nomor Butir
Butir Komponen
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Standar Isi 1 ⎯ 16 16 15
2 Standar Proses 17 ⎯ 27 11 15
3 Standar Kompetensi Lulusan 28 ⎯ 48 21 10
4 Standar Pendidik dan Tendik 49 ⎯ 68 20 15
5 Standar Sarana dan Prasarana 69 ⎯ 102 34 15
6 Standar Pengelolaan 103 ⎯ 122 20 10
7 Standar Pembiayaan 123 ⎯ 147 25 10
8 Standar Penilaian Pendidikan 148 ⎯ 169 22 10
Jumlah 169 100
hal. 151
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
y Bobot 3 adalah bobot untuk menunjukkan fungsi pernyataan butir dalam proses
pembelajaran yang baik.
y Bobot 4 adalah bobot maksimal untuk menunjukkan fungsi pernyataan butir
dalam proses pembelajaran yang sangat baik.
Masing-masing bobot butir untuk setiap butir pernyataan dari delapan komponen
akreditasi SMPLB-B seperti tercantum berikut.
hal. 152
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
4. Standar Pendidik dan 5. Standar Sarana 6. Standar
Tenaga Kependidikan dan Prasarana Pengelolaan
hal. 153
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
7. Standar Pembiayaan 8. Standar Penilaian
Pendidikan
hal. 154
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Butir pernyataan yang dijawab C memperoleh skor = 2.
Jumlah Skor Tertimbang Maksimum = Skor Butir Maksimum x Jumlah Bobot Butir
Keterangan:
( )
* Jumlah Skor Tertimbang Maksimum = Skor Butir Maksimum x Jumlah Bobot Butir
hal. 155
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Contoh jawaban butir pernyataan instrumen beserta skor butir untuk standar isi
ditunjukkan pada Tabel 3, kolom 2 dan 3.
Masukkan hasil Skor Tertimbang Perolehan untuk standar isi yang diperoleh ke
dalam Tabel 3, kolom 5, dari nomor butir 1 sampai dengan 16.
I. Standar Isi
Keterangan:
( )
* Skor Tertimbang Perolehan = Skor Butir Perolehan x Bobot Butir
hal. 156
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
4. Menghitung Jumlah Skor Tertimbang Perolehan dengan cara menjumlahkan
skor tertimbang masing-masing butir, ditunjukkan pada Tabel 3 Kolom 5 baris
terakhir. Jumlah Skor Tertimbang Perolehan untuk standar isi = 178.
Selanjutnya masukkan Jumlah Skor Tertimbang Perolehan ini ke dalam Tabel
4, kolom 5 pada standar isi.
5. Mengulang langkah E1, E2, E3, dan E4 di atas untuk komponen 2 (standar
proses) sampai dengan komponen 8 (standar penilaian pendidikan).
Selanjutnya masukkan Jumlah Skor Tertimbang Perolehan ke dalam Tabel 4,
kolom 5 pada standar proses sampai dengan standar penilaian pendidikan.
k =8
Nilai Akhir Akreditasi = ∑ Nilai
k =1
Komponen Akreditasi
hal. 157
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Nilai Akhir Akreditasi = 11,31 + 13,69 + 8,67 + 13,07 +
14,02 + 8,06 + 8,61 + 8,31
= 85,74
9. Nilai Akhir Akreditasi dituliskan dalam bentuk bilangan bulat tanpa koma.
Ketentuan pembulatan Nilai Akhir Akreditasi adalah sebagai berikut:
a. jika lebih dari 0,50 dibulatkan menjadi 1;
b. jika sama dengan 0,50 dibulatkan menjadi 1; dan
c. jika kurang dari 0,50 dibulatkan menjadi 0.
Dengan demikian Nilai Akhir Akreditasi 85,74 dibulatkan menjadi 86 seperti
nampak pada Tabel 4, kolom 6 baris terakhir.
Keterangan:
( ) Jumlah Skor Tertimbang Perolehan
* Nilai Komponen Akreditasi = x Bobot Komponen
Jumlah Skor Tertimbang Maksimum
hal. 158
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
F. Penentuan Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan
Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan dituliskan dalam bentuk bilangan bulat
tanpa koma. Ketentuan pembulatan Nilai Komponen Akreditasi sama seperti
pembulatan Nilai Akhir Akreditasi. Dengan demikian, Nilai Komponen Akreditasi
Skala Ratusan pada standar isi diperoleh:
11,31
Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan = x 100
15
= 75,40
= 75 (dibulatkan)
hal. 159
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Tabel 5. Penentuan Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan
Keterangan:
Nilai Komponen Akreditasi
* Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan = x 100
Bobot Komponen
hal. 160
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
2. Peringkat akreditasi B (Baik), jika memperoleh Nilai Akhir Akreditasi sebesar
71 sampai dengan 85, atau 71 < NA < 85.
3. Peringkat akreditasi C (Cukup Baik), jika memperoleh Nilai Akhir Akreditasi
sebesar 56 sampai dengan 70, atau 56 < NA < 70.
Dari contoh di atas, diperoleh bahwa Nilai Akhir Akreditasi sama dengan 86 (Tabel 4,
kolom 6, baris terakhir) dan seluruh Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan pada
masing-masing komponen lebih besar dari 56 (Tabel 5, kolom 5), maka SMPLB-B
tersebut dinyatakan Terakreditasi dengan Peringkat Akreditasi A (Sangat Baik).
Rekapitulasi Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan, Nilai Akhir Akreditasi dan
Peringkat Akreditasi dapat dilihat pada Tabel 6 berikut.
Nilai Akreditasi
No. Komponen Akreditasi
Komponen Skala Ratusan
(1) (2) (3)
1 Standar Isi 75
2 Standar Proses 91
3 Standar Kompetensi Lulusan 87
4 Standar Pendidik dan Tendik 87
5 Standar Sarana dan Prasarana 93
6 Standar Pengelolaan 81
7 Standar Pembiayaan 86
8 Standar Penilaian Pendidikan 83
hal. 161
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
TEKNIK PENSKORAN DAN PEMERINGKATAN HASIL AKREDITASI
SMPLB – C dan C1 (TUNAGRAHITA RINGAN dan SEDANG),
D1 (TUNADAKSA SEDANG), G (TUNAGANDA)
I. PENSKORAN AKREDITASI
Jumlah Bobot
No. Komponen Akreditasi Nomor Butir
Butir Komponen
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Standar Isi 1 ⎯ 16 16 15
2 Standar Proses 17 ⎯ 27 11 15
3 Standar Kompetensi Lulusan 28 ⎯ 48 21 10
4 Standar Pendidik dan Tendik 49 ⎯ 68 20 15
5 Standar Sarana dan Prasarana 69 ⎯ 100 32 15
6 Standar Pengelolaan 101 ⎯ 120 20 10
7 Standar Pembiayaan 121 ⎯ 145 25 10
8 Standar Penilaian Pendidikan 146 ⎯ 162 17 10
Jumlah 162 100
hal. 162
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
y Bobot 2 adalah bobot untuk menunjukkan fungsi pernyataan butir dalam proses
pembelajaran yang layak.
y Bobot 3 adalah bobot untuk menunjukkan fungsi pernyataan butir dalam proses
pembelajaran yang baik.
y Bobot 4 adalah bobot maksimal untuk menunjukkan fungsi pernyataan butir
dalam proses pembelajaran yang sangat baik.
Masing-masing bobot butir untuk setiap butir pernyataan dari delapan komponen
akreditasi SMPLB-C,C1,D1,G seperti tercantum berikut.
hal. 163
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
4. Standar Pendidik dan 5. Standar Sarana 6. Standar
Tenaga Kependidikan dan Prasarana Pengelolaan
hal. 164
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
7. Standar Pembiayaan 8. Standar Penilaian
Pendidikan
hal. 165
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Butir pernyataan yang dijawab D memperoleh skor = 1.
Jumlah Skor Tertimbang Maksimum = Skor Butir Maksimum x Jumlah Bobot Butir
Keterangan:
( )
* Jumlah Skor Tertimbang Maksimum = Skor Butir Maksimum x Jumlah Bobot Butir
hal. 166
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Contoh jawaban butir pernyataan instrumen beserta skor butir untuk standar isi
ditunjukkan pada Tabel 3, kolom 2 dan 3.
Masukkan hasil Skor Tertimbang Perolehan untuk standar isi yang diperoleh ke
dalam Tabel 3, kolom 5, dari nomor butir 1 sampai dengan 16.
I. Standar Isi
Keterangan:
( )
* Skor Tertimbang Perolehan = Skor Butir Perolehan x Bobot Butir
hal. 167
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
4. Menghitung Jumlah Skor Tertimbang Perolehan dengan cara menjumlahkan
skor tertimbang masing-masing butir, ditunjukkan pada Tabel 3 Kolom 5 baris
terakhir. Jumlah Skor Tertimbang Perolehan untuk standar isi = 145.
Selanjutnya masukkan Jumlah Skor Tertimbang Perolehan ini ke dalam Tabel
4, kolom 5 pada standar isi.
5. Mengulang langkah E1, E2, E3, dan E4 di atas untuk komponen 2 (standar
proses) sampai dengan komponen 8 (standar penilaian pendidikan).
Selanjutnya masukkan Jumlah Skor Tertimbang Perolehan ke dalam Tabel 4,
kolom 5 pada standar proses sampai dengan standar penilaian pendidikan.
k =8
Nilai Akhir Akreditasi = ∑ Nilai
k =1
Komponen Akreditasi
hal. 168
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Nilai Akhir Akreditasi = 9,38 + 8,75 + 7,79 + 11,14 +
5,72 + 6,78 + 5,90 + 7,62
= 63,08
9. Nilai Akhir Akreditasi dituliskan dalam bentuk bilangan bulat tanpa koma.
Ketentuan pembulatan Nilai Akhir Akreditasi adalah sebagai berikut:
a. jika lebih dari 0,50 dibulatkan menjadi 1;
b. jika sama dengan 0,50 dibulatkan menjadi 1; dan
c. jika kurang dari 0,50 dibulatkan menjadi 0.
Dengan demikian Nilai Akhir Akreditasi 63,08 dibulatkan menjadi 63 seperti
nampak pada Tabel 4, kolom 6 baris terakhir.
Keterangan:
( ) Jumlah Skor Tertimbang Perolehan
* Nilai Komponen Akreditasi = x Bobot Komponen
Jumlah Skor Tertimbang Maksimum
hal. 169
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
F. Penentuan Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan
Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan dituliskan dalam bentuk bilangan bulat
tanpa koma. Ketentuan pembulatan Nilai Komponen Akreditasi sama seperti
pembulatan Nilai Akhir Akreditasi. Dengan demikian, Nilai Komponen Akreditasi
Skala Ratusan pada standar isi diperoleh:
9,38
Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan = x 100
15
= 62,53
= 63 (dibulatkan)
hal. 170
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Tabel 5. Penentuan Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan
Keterangan:
Nilai Komponen Akreditasi
* Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan = x 100
Bobot Komponen
hal. 171
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
2. Peringkat akreditasi B (Baik), jika memperoleh Nilai Akhir Akreditasi sebesar
71 sampai dengan 85, atau 71 < NA < 85.
3. Peringkat akreditasi C (Cukup Baik), jika memperoleh Nilai Akhir Akreditasi
sebesar 56 sampai dengan 70, atau 56 < NA < 70.
Dari contoh di atas, diperoleh bahwa Nilai Akhir Akreditasi sama dengan 63 (Tabel 4,
kolom 6, baris terakhir) tetapi karena Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan pada
Standar Sarana dan Prasarana adalah 38 atau kurang dari 40 (Tabel 5, kolom 5),
maka SMPLB-C,C1,D1,G tersebut dinyatakan Tidak Terakreditasi (TT).
Rekapitulasi Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan, Nilai Akhir Akreditasi dan
Status Akreditasi dapat dilihat pada Tabel 6 berikut.
hal. 172
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Tabel 6. Rekapitulasi Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan,
Nilai Akhir Akreditasi, dan Peringkat Akreditasi SMPLB-C,C1,D1,G
Nilai Akreditasi
No. Komponen Akreditasi
Komponen Skala Ratusan
(1) (2) (3)
1 Standar Isi 63
2 Standar Proses 58
3 Standar Kompetensi Lulusan 78
4 Standar Pendidik dan Tendik 74
5 Standar Sarana dan Prasarana 38
6 Standar Pengelolaan 68
7 Standar Pembiayaan 59
8 Standar Penilaian Pendidikan 76
hal. 173
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
TEKNIK PENSKORAN DAN PEMERINGKATAN HASIL AKREDITASI
SDLB–A (TUNANETRA), D (TUNADAKSA RINGAN), E (TUNALARAS)
I. PENSKORAN AKREDITASI
Jumlah Bobot
No. Komponen Akreditasi Nomor Butir
Butir Komponen
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Standar Isi 1 ⎯ 15 15 15
2 Standar Proses 16 ⎯ 26 11 15
3 Standar Kompetensi Lulusan 27 ⎯ 44 18 10
4 Standar Pendidik dan Tendik 45 ⎯ 62 18 15
5 Standar Sarana dan Prasarana 63 ⎯ 93 31 15
6 Standar Pengelolaan 94 ⎯ 113 20 10
7 Standar Pembiayaan 114 ⎯ 138 25 10
8 Standar Penilaian Pendidikan 139 ⎯ 160 22 10
Jumlah 160 100
hal. 174
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
y Bobot 3 adalah bobot untuk menunjukkan fungsi pernyataan butir dalam proses
pembelajaran yang baik.
y Bobot 4 adalah bobot maksimal untuk menunjukkan fungsi pernyataan butir
dalam proses pembelajaran yang sangat baik.
Masing-masing bobot butir untuk setiap butir pernyataan dari delapan komponen
akreditasi SDLB-A,D,E seperti tercantum berikut.
hal. 175
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
4. Standar Pendidik dan 5. Standar Sarana 6. Standar
Tenaga Kependidikan dan Prasarana Pengelolaan
hal. 176
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
7. Standar Pembiayaan 8. Standar Penilaian
Pendidikan
hal. 177
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Butir pernyataan yang dijawab D memperoleh skor = 1.
Jumlah Skor Tertimbang Maksimum = Skor Butir Maksimum x Jumlah Bobot Butir
Keterangan:
( )
* Jumlah Skor Tertimbang Maksimum = Skor Butir Maksimum x Jumlah Bobot Butir
hal. 178
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Contoh jawaban butir pernyataan instrumen beserta skor butir untuk standar isi
ditunjukkan pada Tabel 3, kolom 2 dan 3.
Masukkan hasil Skor Tertimbang Perolehan untuk standar isi yang diperoleh ke
dalam Tabel 3, kolom 5, dari nomor butir 1 sampai dengan 15.
I. Standar Isi
Keterangan:
( )
* Skor Tertimbang Perolehan = Skor Butir Perolehan x Bobot Butir
hal. 179
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
terakhir. Jumlah Skor Tertimbang Perolehan untuk standar isi = 191.
Selanjutnya masukkan Jumlah Skor Tertimbang Perolehan ini ke dalam Tabel
4, kolom 5 pada standar isi.
5. Mengulang langkah E1, E2, E3, dan E4 di atas untuk komponen 2 (standar
proses) sampai dengan komponen 8 (standar penilaian pendidikan).
Selanjutnya masukkan Jumlah Skor Tertimbang Perolehan ke dalam Tabel 4,
kolom 5 pada standar proses sampai dengan standar penilaian pendidikan.
k =8
Nilai Akhir Akreditasi = ∑ Nilai
k =1
Komponen Akreditasi
hal. 180
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
9. Nilai Akhir Akreditasi dituliskan dalam bentuk bilangan bulat tanpa koma.
Ketentuan pembulatan Nilai Akhir Akreditasi adalah sebagai berikut:
a. jika lebih dari 0,50 dibulatkan menjadi 1;
b. jika sama dengan 0,50 dibulatkan menjadi 1; dan
c. jika kurang dari 0,50 dibulatkan menjadi 0.
Dengan demikian Nilai Akhir Akreditasi 80,58 dibulatkan menjadi 81 seperti
nampak pada Tabel 4, kolom 6 baris terakhir.
Keterangan:
( ) Jumlah Skor Tertimbang Perolehan
* Nilai Komponen Akreditasi = x Bobot Komponen
Jumlah Skor Tertimbang Maksimum
hal. 181
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
1. Menentukan Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan, dengan rumus:
Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan dituliskan dalam bentuk bilangan bulat
tanpa koma. Ketentuan pembulatan Nilai Komponen Akreditasi sama seperti
pembulatan Nilai Akhir Akreditasi. Dengan demikian, Nilai Komponen Akreditasi
Skala Ratusan pada standar isi diperoleh:
13,02
Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan = x 100
15
= 86,82
= 87 (dibulatkan)
Keterangan:
Nilai Komponen Akreditasi
* Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan = x 100
Bobot Komponen
hal. 182
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
II. KRITERIA STATUS AKREDITASI DAN PEMERINGKATAN HASIL
AKREDITASI
Dari contoh di atas, diperoleh bahwa Nilai Akhir Akreditasi sama dengan 81 (Tabel 4,
kolom 6, baris terakhir) dan ada satu Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan pada
masing-masing komponen lebih kecil dari 56 (Tabel 5, kolom 5), maka SDLB-A,D,E
tersebut dinyatakan Terakreditasi dengan Peringkat Akreditasi B (Baik). Rekapitulasi
Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan, Nilai Akhir Akreditasi dan Peringkat
Akreditasi dapat dilihat pada Tabel 6 berikut.
hal. 183
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Tabel 6. Rekapitulasi Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan,
Nilai Akhir Akreditasi, dan Peringkat Akreditasi SDLB-A,D,E
Nilai Akreditasi
No. Komponen Akreditasi
Komponen Skala Ratusan
(1) (2) (3)
1 Standar Isi 87
2 Standar Proses 70
3 Standar Kompetensi Lulusan 80
4 Standar Pendidik dan Tendik 51
5 Standar Sarana dan Prasarana 93
6 Standar Pengelolaan 83
7 Standar Pembiayaan 97
8 Standar Penilaian Pendidikan 94
hal. 184
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
TEKNIK PENSKORAN DAN PEMERINGKATAN HASIL AKREDITASI
SDLB–B (TUNARUNGU)
I. PENSKORAN AKREDITASI
Jumlah Bobot
No. Komponen Akreditasi Nomor Butir
Butir Komponen
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Standar Isi 1 ⎯ 15 15 15
2 Standar Proses 16 ⎯ 26 11 15
3 Standar Kompetensi Lulusan 27 ⎯ 44 18 10
4 Standar Pendidik dan Tendik 45 ⎯ 62 18 15
5 Standar Sarana dan Prasarana 63 ⎯ 94 32 10
6 Standar Pengelolaan 95 ⎯ 114 20 15
7 Standar Pembiayaan 115 ⎯ 139 25 10
8 Standar Penilaian Pendidikan 140 ⎯ 161 22 10
Jumlah 161 100
hal. 185
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
y Bobot 2 adalah bobot untuk menunjukkan fungsi pernyataan butir dalam
proses pembelajaran yang layak.
y Bobot 3 adalah bobot untuk menunjukkan fungsi pernyataan butir dalam
proses pembelajaran yang baik.
y Bobot 4 adalah bobot maksimal untuk menunjukkan fungsi pernyataan
butir dalam proses pembelajaran yang sangat baik.
hal. 186
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
4. Standar Pendidik dan 5. Standar Sarana 6. Standar
Tenaga Kependidikan dan Prasarana Pengelolaan
hal. 187
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
7. Standar Pembiayaan 8. Standar Penilaian
Pendidikan
No Bobot No Bobot
Butir Butir Butir Butir
115 4 140 3
116 4 141 4
117 3 142 3
118 4 143 4
119 4 144 4
120 3 145 4
121 4 146 4
122 4 147 4
123 4 148 3
124 4 149 3
125 3 150 3
126 3 151 3
127 4 152 4
128 4 153 4
129 3 154 3
130 4 155 4
131 4 156 3
132 3 157 4
133 3 158 4
134 3 159 4
135 3 160 4
136 4 161 3
137 4 Jumlah 79
138 4
139 4
Jumlah 91
hal. 188
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Butir pernyataan yang dijawab A memperoleh skor = 4.
Jumlah Skor Tertimbang Maksimum = Skor Butir Maksimum x Jumlah Bobot Butir
Keterangan:
( )
* Jumlah Skor Tertimbang Maksimum = Skor Butir Maksimum x Jumlah Bobot Butir
hal. 189
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
E. Penentuan Nilai Akhir Akreditasi SDLB-B
hal. 190
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Tabel 3. Skor Tertimbang Perolehan Komponen Standar Isi
I. Standar Isi
Keterangan:
( )
* Skor Tertimbang Perolehan = Skor Butir Perolehan x Bobot Butir
hal. 191
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
6. Menentukan Nilai Komponen Akreditasi dengan rumus:
k =8
Nilai Akhir Akreditasi = ∑ Nilai
k =1
Komponen Akreditasi
hal. 192
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
9. Nilai Akhir Akreditasi dituliskan dalam bentuk bilangan bulat tanpa
koma. Ketentuan pembulatan Nilai Akhir Akreditasi adalah sebagai
berikut:
a. jika lebih dari 0,50 dibulatkan menjadi 1;
b. jika sama dengan 0,50 dibulatkan menjadi 1; dan
c. jika kurang dari 0,50 dibulatkan menjadi 0.
Dengan demikian Nilai Akhir Akreditasi 69,37 dibulatkan menjadi 69
seperti nampak pada Tabel 4, kolom 6 baris terakhir.
Keterangan:
( ) Jumlah Skor Tertimbang Perolehan
* Nilai Komponen Akreditasi = x Bobot Komponen
Jumlah Skor Tertimbang Maksimum
hal. 193
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
1. Menentukan Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan, dengan rumus:
11,39
Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan = x 100
15
= 75,91
= 76 (dibulatkan)
hal. 194
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Tabel 5. Penentuan Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan
Keterangan:
Nilai Komponen Akreditasi
* Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan = x 100
Bobot Komponen
hal. 195
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
1. Peringkat akreditasi A (Sangat Baik), jika memperoleh Nilai Akhir
Akreditasi (NA) sebesar 86 sampai dengan 100, atau 86 < NA < 100.
2. Peringkat akreditasi B (Baik), jika memperoleh Nilai Akhir Akreditasi
sebesar 71 sampai dengan 85, atau 71 < NA < 85.
3. Peringkat akreditasi C (Cukup Baik), jika memperoleh Nilai Akhir
Akreditasi sebesar 56 sampai dengan 70, atau 56 < NA < 70.
Dari contoh di atas, diperoleh bahwa Nilai Akhir Akreditasi sama dengan 69
(Tabel 4, kolom 6, baris terakhir) dan ada dua Nilai Komponen Akreditasi
Skala Ratusan pada masing-masing komponen lebih kecil dari 56 (Tabel 5,
kolom 5), maka SDLB-B tersebut dinyatakan Terakreditasi dengan Peringkat
Akreditasi C. Rekapitulasi Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan, Nilai
Akhir Akreditasi dan Peringkat Akreditasi dapat dilihat pada Tabel 6 berikut.
Nilai Akreditasi
No. Komponen Akreditasi
Komponen Skala Ratusan
(1) (2) (3)
1 Standar Isi 76
2 Standar Proses 53
3 Standar Kompetensi Lulusan 55
4 Standar Pendidik dan Tendik 70
5 Standar Sarana dan Prasarana 75
6 Standar Pengelolaan 82
7 Standar Pembiayaan 74
8 Standar Penilaian Pendidikan 68
hal. 196
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
TEKNIK PENSKORAN DAN PEMERINGKATAN HASIL AKREDITASI
SDLB–C dan C1 (TUNAGRAHITA RINGAN dan SEDANG),
D1 (TUNADAKSA SEDANG), G (TUNAGANDA)
I. PENSKORAN AKREDITASI
Jumlah Bobot
No. Komponen Akreditasi Nomor Butir
Butir Komponen
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Standar Isi 1 ⎯ 15 15 15
2 Standar Proses 16 ⎯ 26 11 15
3 Standar Kompetensi Lulusan 27 ⎯ 44 18 10
4 Standar Pendidik dan Tendik 45 ⎯ 62 18 15
5 Standar Sarana dan Prasarana 63 ⎯ 92 30 15
6 Standar Pengelolaan 93 ⎯ 112 20 10
7 Standar Pembiayaan 113 ⎯ 137 25 10
8 Standar Penilaian Pendidikan 138 ⎯ 155 18 10
Jumlah 155 100
hal. 197
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
y Bobot 2 adalah bobot untuk menunjukkan fungsi pernyataan butir dalam proses
pembelajaran yang layak.
y Bobot 3 adalah bobot untuk menunjukkan fungsi pernyataan butir dalam proses
pembelajaran yang baik.
y Bobot 4 adalah bobot maksimal untuk menunjukkan fungsi pernyataan butir
dalam proses pembelajaran yang sangat baik.
Masing-masing bobot butir untuk setiap butir pernyataan dari delapan komponen
akreditasi SDLB-C,C1,D1,G seperti tercantum berikut.
hal. 198
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
4. Standar Pendidik dan 5. Standar Sarana 6. Standar
Tenaga Kependidikan dan Prasarana Pengelolaan
45 4 63 3 93 4
46 3 64 4 94 4
47 4 65 4 95 4
48 4 66 3 96 3
49 4 67 3 97 3
50 4 68 4 98 4
51 4 69 4 99 3
52 4 70 4 100 4
53 4 71 4 101 4
54 3 72 3 102 4
55 4 73 3 103 4
56 3 74 4 104 4
57 4 75 4 105 3
58 3 76 3 106 3
59 3 77 4 107 3
60 3 78 4 108 3
61 3 79 3 109 4
62 3 80 3 110 3
Jumlah 64 81 3 111 3
82 4 112 3
83 3 Jumlah 70
84 3
85 3
86 3
87 3
88 3
89 4
90 2
91 3
92 3
Jumlah 101
hal. 199
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
7. Standar Pembiayaan 8. Standar Penilaian
Pendidikan
hal. 200
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Butir pernyataan yang dijawab C memperoleh skor = 2.
Jumlah Skor Tertimbang Maksimum = Skor Butir Maksimum x Jumlah Bobot Butir
Keterangan:
( )
* Jumlah Skor Tertimbang Maksimum = Skor Butir Maksimum x Jumlah Bobot Butir
hal. 201
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Contoh jawaban butir pernyataan instrumen beserta skor butir untuk standar
isi ditunjukkan pada Tabel 3, kolom 2 dan 3.
Masukkan hasil Skor Tertimbang Perolehan untuk standar isi yang diperoleh ke
dalam Tabel 3, kolom 5, dari nomor butir 1 sampai dengan 15.
I. Standar Isi
Keterangan:
( )
* Skor Tertimbang Perolehan = Skor Butir Perolehan x Bobot Butir
hal. 202
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
terakhir. Jumlah Skor Tertimbang Perolehan untuk standar isi = 170.
Selanjutnya masukkan Jumlah Skor Tertimbang Perolehan ini ke dalam Tabel
4, kolom 5 pada standar isi.
5. Mengulang langkah E1, E2, E3, dan E4 di atas untuk komponen 2 (standar
proses) sampai dengan komponen 8 (standar penilaian pendidikan).
Selanjutnya masukkan Jumlah Skor Tertimbang Perolehan ke dalam Tabel 4,
kolom 5 pada standar proses sampai dengan standar penilaian pendidikan.
k =8
Nilai Akhir Akreditasi = ∑ Nilai
k =1
Komponen Akreditasi
hal. 203
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
9. Nilai Akhir Akreditasi dituliskan dalam bentuk bilangan bulat tanpa koma.
Ketentuan pembulatan Nilai Akhir Akreditasi adalah sebagai berikut:
a. jika lebih dari 0,50 dibulatkan menjadi 1;
b. jika sama dengan 0,50 dibulatkan menjadi 1; dan
c. jika kurang dari 0,50 dibulatkan menjadi 0.
Dengan demikian Nilai Akhir Akreditasi 70,74 dibulatkan menjadi 71 seperti
nampak pada Tabel 4, kolom 6 baris terakhir.
Keterangan:
( ) Jumlah Skor Tertimbang Perolehan
* Nilai Komponen Akreditasi = x Bobot Komponen
Jumlah Skor Tertimbang Maksimum
hal. 204
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
1. Menentukan Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan, dengan rumus:
Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan dituliskan dalam bentuk bilangan bulat
tanpa koma. Ketentuan pembulatan Nilai Komponen Akreditasi sama seperti
pembulatan Nilai Akhir Akreditasi. Dengan demikian, Nilai Komponen Akreditasi
Skala Ratusan pada standar isi diperoleh:
12,08
Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan = x 100
15
= 80,19
= 80 (dibulatkan)
Keterangan:
Nilai Komponen Akreditasi
* Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan = x 100
Bobot Komponen
hal. 205
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
II. KRITERIA STATUS AKREDITASI DAN PEMERINGKATAN HASIL
AKREDITASI
Dari contoh di atas, diperoleh bahwa Nilai Akhir Akreditasi sama dengan 71 (Tabel 4,
kolom 6, baris terakhir) dan ada satu Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan pada
masing-masing komponen lebih kecil dari 56 (Tabel 5, kolom 5), maka SDLB-
C,C1,D1,G tersebut dinyatakan Terakreditasi B. Rekapitulasi Nilai Komponen
Akreditasi Skala Ratusan, Nilai Akhir Akreditasi dan Status Akreditasi dapat dilihat
pada Tabel 6 berikut.
hal. 206
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Tabel 6. Rekapitulasi Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan,
Nilai Akhir Akreditasi, dan Peringkat Akreditasi SDLB-C,C1,D1,G
Nilai Akreditasi
No. Komponen Akreditasi
Komponen Skala Ratusan
(1) (2) (3)
1 Standar Isi 80
2 Standar Proses 64
3 Standar Kompetensi Lulusan 53
4 Standar Pendidik dan Tendik 58
5 Standar Sarana dan Prasarana 76
6 Standar Pengelolaan 89
7 Standar Pembiayaan 78
8 Standar Penilaian Pendidikan 71
hal. 207
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
TEKNIK PENSKORAN DAN PEMERINGKATAN HASIL AKREDITASI
TAMAN KANAK-KANAK LUAR BIASA (TKLB)
I. PENSKORAN AKREDITASI
Instrumen Akreditasi TKLB terdiri dari 8 komponen akreditasi dengan 138 butir
pernyataan tertutup masing-masing dengan lima opsi jawaban. Jumlah Butir dan
Bobot Komponen Instrumen Akreditasi untuk masing-masing komponen ditunjukkan
pada Tabel 1 berikut.
Jumlah Bobot
No. Komponen Akreditasi Nomor Butir
Butir Komponen
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Standar Isi 1 ⎯ 13 13 15
2 Standar Proses 14 ⎯ 24 10 15
3 Standar Kompetensi Lulusan 25 ⎯ 30 6 10
4 Standar Pendidik dan Tendik 31 ⎯ 50 20 15
5 Standar Sarana dan Prasarana 51 ⎯ 79 29 15
6 Standar Pengelolaan 80 ⎯ 99 20 10
7 Standar Pembiayaan 100 ⎯ 124 25 10
8 Standar Penilaian Pendidikan 125 ⎯ 138 14 10
Jumlah 138 100
hal. 208
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
y Bobot 4 adalah bobot maksimal untuk menunjukkan pernyataan butir dalam
proses pembelajaran yang sangat baik.
Masing-masing bobot butir untuk setiap butir pernyataan dari delapan komponen
akreditasi TKLB seperti tercantum berikut.
hal. 209
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
4. Standar Pendidik dan 5. Standar Sarana 6. Standar
Tenaga Kependidikan dan Prasarana Pengelolaan
hal. 210
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
7. Standar Pembiayaan 8. Standar Penilaian
Pendidikan
hal. 211
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
C. Skor Butir Instrumen Akreditasi TKLB
Jumlah Skor Tertimbang Maksimum = Skor Butir Maksimum x Jumlah Bobot Butir
hal. 212
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Tabel 2. Jumlah Skor Tertimbang Maksimum Masing-masing Komponen
Keterangan:
( )
* Jumlah Skor Tertimbang Maksimum = Skor Butir Maksimum x Jumlah Bobot Butir
Contoh jawaban butir pernyataan instrumen beserta skor butir untuk standar
isi ditunjukkan pada Tabel 3, kolom 2 dan 3.
Masukkan hasil Skor Tertimbang Perolehan untuk standar isi yang diperoleh ke
dalam Tabel 3, kolom 5, dari nomor butir 1 sampai dengan 16.
hal. 213
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Tabel 3. Skor Tertimbang Perolehan Komponen Standar Isi
I. Standar Isi
Jumlah 150
Keterangan:
( )
* Skor Tertimbang Perolehan = Skor Butir Perolehan x Bobot Butir
5. Mengulang langkah E1, E2, E3, dan E4 di atas untuk komponen 2 (standar
proses) sampai dengan komponen 8 (standar penilaian pendidikan).
Selanjutnya masukkan Jumlah Skor Tertimbang Perolehan ke dalam Tabel 4,
kolom 5 pada standar proses sampai dengan standar penilaian pendidikan.
hal. 214
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
6. Menentukan Nilai Komponen Akreditasi dengan rumus:
k =8
Nilai Akhir Akreditasi = ∑ Nilai
k =1
Komponen Akreditasi
9. Nilai Akhir Akreditasi dituliskan dalam bentuk bilangan bulat tanpa koma.
Ketentuan pembulatan Nilai Akhir Akreditasi adalah sebagai berikut:
a. jika lebih dari 0,50 dibulatkan menjadi 1;
b. jika sama dengan 0,50 dibulatkan menjadi 1; dan
c. jika kurang dari 0,50 dibulatkan menjadi 0.
Dengan demikian Nilai Akhir Akreditasi 84,89 dibulatkan menjadi 85 seperti
nampak pada Tabel 4, kolom 6 baris terakhir.
hal. 215
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Tabel 4. Penentuan Nilai Akhir Akreditasi TKLB
Keterangan:
( ) Jumlah Skor Tertimbang Perolehan
* Nilai Komponen Akreditasi = x Bobot Komponen
Jumlah Skor Tertimbang Maksimum
Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan dituliskan dalam bentuk bilangan bulat
tanpa koma. Ketentuan pembulatan Nilai Komponen Akreditasi sama seperti
hal. 216
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
pembulatan Nilai Akhir Akreditasi. Dengan demikian, Nilai Komponen Akreditasi
Skala Ratusan pada standar isi diperoleh:
11,72
Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan = x 100
15
= 78,13
= 78 (dibulatkan)
Keterangan:
Nilai Komponen Akreditasi
* Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan = x 100
Bobot Komponen
hal. 217
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
II. KRITERIA STATUS AKREDITASI DAN PEMERINGKATAN HASIL
AKREDITASI
Dari contoh di atas, diperoleh bahwa Nilai Akhir Akreditasi sama dengan 85 (Tabel 4,
kolom 6, baris terakhir) dan seluruh Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan pada
masing-masing komponen lebih besar dari 56 (Tabel 5, kolom 5), maka TKLB
tersebut dinyatakan Terakreditasi dengan Peringkat Akreditasi B (Baik). Rekapitulasi
Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan, Nilai Akhir Akreditasi dan Peringkat
Akreditasi dapat dilihat pada Tabel 6 berikut.
hal. 218
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Tabel 6. Rekapitulasi Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan,
Nilai Akhir Akreditasi, dan Peringkat Akreditasi TKLB
Nilai Akreditasi
No. Komponen Akreditasi
Komponen Skala Ratusan
(1) (2) (3)
1 Standar Isi 78
2 Standar Proses 87
3 Standar Kompetensi Lulusan 92
4 Standar Pendidik dan Tendik 89
5 Standar Sarana dan Prasarana 78
6 Standar Pengelolaan 83
7 Standar Pembiayaan 88
8 Standar Penilaian Pendidikan 89
hal. 219
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Untuk menjamin pelaksanaan akreditasi sekolah/madrasah sesuai yang diharapkan
dan untuk mengetahui hasil yang dicapai pada setiap tahap pelaksanaan akreditasi
diperlukan monitoring dan evaluasi. Monitoring dilakukan untuk mengetahui apakah
proses pelaksanaan akreditasi dilakukan sesuai prosedur. Evaluasi pada saat
monitoring bertujuan untuk melihat hasil sementara, sedangkan evaluasi akhir
dimaksudkan untuk mengetahui hasil pelaksanaan akreditasi secara menyeluruh.
hal. 220
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
2. Sekolah/Madrasah negeri maupun swasta yang telah diakreditasi untuk tingkat
TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, dan SLB (TKLB, SDLB, SMPLB,
dan SMALB) yang berada di masing-masing provinsi.
C. Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dari tahap persiapan sampai tahap pelaporan
hasil (pemberian umpan balik) dimulai tiga bulan setelah dana bantuan sosial
diterima hingga November tahun berjalan.
Aspek dan indikator yang diperhatikan dalam kegiatan monitoring dan evaluasi dapat
dilihat pada Tabel 4.1 berikut.
Tabel 4.1: Aspek dan Indikator Monitoring dan Evaluasi untuk BAP-S/M
Aspek Indikator
Persiapan akreditasi Profil lembaga
Sekretariat
Sarana dan prasarana
Ketenagaan
Program BAP-S/M Program kerja
Sosialisasi
Pelatihan asesor
Pelatihan SIA-S/M
Rapat kerja BAP-S/M
Visitasi
Produk BAP-S/M Asesor
Pencapaian hasil akreditasi
Hubungan kerja Pelaporan kegiatan
Koordinasi dan konsultasi dengan BAN-S/M
Hubungan BAP-S/M dengan pihak lain
Pendanaan Sumber dana
Jumlah anggaran
Jumlah dana dari Kab/Kota
Dana untuk sekolah/madrasah
Dana untuk asesor
Dana untuk kesekretariatan
Permasalahan/kendala Rekrutmen asesor
Kinerja
Hubungan kerja
hal. 221
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Aspek Indikator
Pendanaan
Pelaksanaan akreditasi
Saran Saran dari BAP-S/M
Jenis data dalam monitoring dan evaluasi berupa data primer dan data sekunder.
Data primer diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh responden dan hasil wawancara
dengan informan (sumber data). Data sekunder berasal dari dokumen dan arsip yang
dimiliki oleh BAP-S/M maupun sekolah/madrasah. Sumber data primer bersumber
dari Ketua, Sekretaris, Anggota BAP-S/M, dan pihak sekolah/madrasah antara lain
Kepala Sekolah/Madrasah, Guru, Komite Sekolah/Madrasah, Tata Usaha (TU), dan
siswa, khususnya sekolah/madrasah yang telah ditetapkan peringkat akreditasinya.
G. Analisis Data
H. Petugas
Petugas monitoring terdiri dari: (1). anggota BAN-S/M; (2). tim teknis BAN-S/M; dan
(3). pegawai sekretariat BAN-S/M.
I. Pembiayaan
J. Pelaporan
hal. 222
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
disampaikan kepada Ketua BAP-S/M dan Pejabat Pembuat Komitmen Penyelenggara
Kegiatan Akreditasi Sekolah/Madrasah.
hal. 223
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
A. Pelaporan
hal. 224
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
d. Pemangku kepentingan sesuai lingkup tugas instansi yang bersangkutan
disertai dengan rekomendasi.
3. Laporan Keuangan
b. Formulir SPTB berisi daftar penerima uang dan jumlah uang yang
digunakan untuk pembayaran kegiatan yang dilampiri bukti fisik kwitansi
penggunaan uang yang sudah disahkan/ditandatangani oleh Ketua BAP-
S/M dan Bendahara BAP-S/M, serta sudah tertera tanggal lunas bayar.
c. Daftar Penerimaan dan Penyetoran Pajak dilampiri bukti setor pajak (SSP).
e. Bukti Setor Sisa dana ke Kas Negara apabila terdapat sisa dana yang tidak
digunakan.
hal. 225
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
2. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Kandepag, disertai laporan rekapitulasi
hasil akreditasi;
3. Dinas Pendidikan Provinsi dan Kanwil Depag, disertai laporan rekapitulasi hasil
akreditasi; dan
4. LPMP yang disertai juga dengan laporan rekapitulasi hasil akreditasi.
hal. 226
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
penetapan hasil dan peringkat akreditasi sekolah/madrasah yang dihadiri oleh
anggota BAN-S/M.
Sesuai Permendiknas Nomor 29 Tahun 2005 Pasal 7 ayat (2) huruf (f) BAN-S/M
mempunyai fungsi mengumumkan hasil akreditasi sekolah/madrasah secara
nasional. Pengumuman hasil akreditasi sekolah/madrasah ini dipublikasikan
melalui website dengan alamat situs http://www.ban-sm.or.id yang dapat
diakses oleh masyarakat luas termasuk sekolah/madrasah. Pengumuman
melalui website ditujukan dalam rangka melaksanakan layanan publik dalam
bidang informasi akreditasi sekolah/madrasah.
hal. 227
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Gambar 5.1: Tampilan halaman depan website ban-sm.or.id
hal. 228
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Gambar 5.2: Tampilan halaman hasil akreditasi pada tingkat provinsi
hal. 229
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Gambar 5.3: Tampilan detail hasil akreditasi suatu sekolah/madrasah
hal. 230
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Proses penyusunan rekomendasi dapat dilakukan melalui dua cara yaitu teknik
problem solving (pemecahan masalah), dan gap analysis (analisis kesenjangan).
Terkait rekomendasi ini BAP-S/M dapat memilih salah satu dari kedua teknik
tersebut.
(b) Mengacu pada tabel frekuensi di atas, lakukanlah identifikasi setiap opsi
jawaban dari setiap butir instrumen sesuai masing-masing komponen standar
yang mengandung masalah, kemudian gunakan Instrumen Akreditasi dengan
Petunjuk Teknisnya untuk merumuskan masalah yang telah diidentifikasi dari
tabel frekuensi di atas.
(d) Atas dasar analisis tersebut, susunlah rekomendasi sebagai solusi untuk tindak
lanjut yang dapat dijadikan masukan berharga bagi pemangku kepentingan
dalam menyusun kebijakan untuk memperbaiki kualitas pendidikan pada satuan
pendidikan yang telah diakreditasi.
Contoh (1):
hal. 231
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Langkah 1: Penyusunan tabel rekapitulasi distribusi frekuensi
hal. 232
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
(c) Masih cukup banyak sekolah memiliki dokumen KTSP yang tidak disahkan
oleh dinas pendidikan.
(d) Masih cukup besar persentase sekolah yang dalam proses penyusunan
silabus mata pelajaran tidak dikembangkan oleh guru secara mandiri.
Langkah 4: Rekomendasi
Contoh (2):
hal. 233
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Langkah 1: Penyusunan tabel rekapitulasi distribusi frekuensi
hal. 234
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
(c) Sebagian besar SMA di NTB, tidak memiliki tenaga administrasi yang sesuai
dengan latar belakang pendidikan.
(d) Hanya sebagian kecil SMA di NTB yang memiliki, tenaga perpustakaan yang
memenuhi persyaratan minimum dan memiliki kualifikasi yang sesuai
dengan tugasnya
(e) Hanya sebagian kecil SMA di NTB yang memiliki, tenaga laboran yang
memenuhi persyaratan minimum dan memiliki kualifikasi yang sesuai
dengan tugasnya
Langkah 4: Rekomendasi
Contoh (3):
Nama Provinsi : Riau
Satuan Pendidikan : SMA
Komponen : Sarana dan Prasarana
Akreditasi dilaksanakan : Tahun 2008
hal. 235
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Langkah 1: Penyusunan tabel rekapitulasi distribusi frekuensi
hal. 236
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Langkah 2: Identifikasi dan Rumusan Masalah
Berdasarkan tabel frekuensi yang telah disusun ditemukan sejumlah butir yang
memunculkan berbagai permasalahan pokok yang perlu dicari solusinya yaitu
butir nomor: 79, 84, 85, 86.87, 88, 89, 93, 94, 95, dan 96. Permasalahan
tersebut secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut.
(a) Masih banyak sekolah yang tidak memiliki instalasi listrik dengan daya
minimum 1300 watt.
(b) Masih banyak sekolah yang memiliki perpustakaan tapi belum secara
lengkap memenuhi persyaratan sesuai ketentuan.
(c) Masih banyak sekolah yang memiliki laboratorium (biologi, fisika, kimia,
bahasa dan komputer) tetapi belum secara penuh memenuhi ketentuan.
(d) Masih banyak sekolah yang tidak memiliki laboratorium fisika, kimia, dan
bahasa.
(e) Masih banyak sekolah yang memiliki ruang tata usaha tidak sesuai
ketentuan
(f) Masih banyak sekolah yang memiliki tempat ibadah, ruang konseling,
kesehatan sekolah, organisasi kesiswaan, yang belum memenuhi
persyaratan sesuai ketentuan.
Langkah 4: Rekomendasi
hal. 237
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
(b) Membangun/menyediakan/melengkapi ruang tata usaha, sehingga motivasi
tata usaha untuk bekerja dengan baik tetap terjaga.
(c) Membangun/memperbaiki/melengkapi sarana pendukung lainnya seperti
tempat ibadah, ruang kesehatan, ruang konseling, ruang organisasi
kesiswaan tempat siswa mengatur dan merencanakan, untuk berkreasi, dan
mengembangkan minat.
Dalam metode ini, terlebih dahulu diperlukan langkah identifikasi kondisi saat ini.
Beberapa perangkat atau alat ukur untuk identifikasi kondisi saat ini dapat digunakan
instrumen akreditasi. Tahap berikutnya, menentukan kondisi yang diinginkan.
Kesenjangan yang terjadi antara kondisi saat ini dengan kondisi yang semestinya
merupakan kesenjangan. Kesenjangan ini merupakan titik awal untuk menyatakan
permasalahan (problem statement) dan mengidentifikasi akar permasalahan (root
cause analysis). Tahap selanjutnya, melakukan rencana perbaikan (improvement
plan), misalnya rencana pengembangan sekolah.
hal. 238
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
(c) Identifikasi kesenjangan
Proses mengidentifikasi kesenjangan dapat dilakukan dengan: (1)
membandingkan kondisi saat ini dengan kondisi yang diinginkan dengan
menggunakan butir pernyataan yang ada dalam instrumen akreditasi, (2)
membandingkan dengan jawaban pernyataan yang paling baik.
Contoh:
hal. 239
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Keadaan saat Keadaan Rencana
No. Komponen Kesenjangan
ini diinginkan Tindakan
2 Standar Hanya 6% SMA Semua SMA Masih ada 93% 1. Pelatihan
Proses yang menyusun menyusun silabus, SMA tidak penyusunan
silabus, melaksanakan proses menyusun silabus mata
persyaratan pembelajaran sesuai silabus, pelajaran bagi
pelaksanaan dengan langkah- persyaratan guru-guru
proses langkah pelaksanaan 2. Pelatihan
pembelajaran, pembelajaran, proses strategi
melaksanakan melakukan supervisi, pembelajaran, pelaksanaan
proses proses evaluasi, dan melaksanakan proses
pembelajaran menindaklanjuti hasil proses pembelajaran
sesuai dengan pengawasan pembelajaran di SMA
langkah-langkah sesuai dengan 3. Pelatihan
pembelajaran, langkah-langkah pemantauan,
melakukan pembelajaran, supervisi, dan
pemantauan, melakukan evaluasi
supervisi, proses pemantauan, pelaksanaan
evaluasi, dan supervisi, proses proses
menindaklanjuti evaluasi, dan,
pembelajaran
hasil pengawasan menindaklanjuti
hasil 4. Pelatihan
pengawasan tindak lanjut
3 Standar Tak satu pun SMA Semua SMA Semua SMA 1. Pelatihan teknik
Kompetensi menyediakan menyediakan belum katalog dan
Lulusan kumpulan karya kumpulan karya tulis menyediakan penataan karya
tulis siswa baik siswa baik dari kumpulan karya tulis
dari penugasan penugasan maupun tulis siswa baik 2. Pelatihan
maupun lomba, lomba, laporan hasil dari penugasan teknik
laporan hasil kunjungan karya maupun lomba, pembuatan
kunjungan karya wisata/studi laporan hasil majalah
wisata/studi lapangan, majalah kunjungan karya dinding
lapangan, majalah dinding, dan buletin wisata/studi 3. Pelatihan
dinding, dan siswa internal lapangan, pembuatan
buletin siswa sekolah majalah dinding,
buletin siswa
internal sekolah dan buletin siswa
4 Standar 1. Sebanyak 40% 1. Semua SMA harus 1. Masih ada 1. Pengalokasian
Pendidik dan SMA memiliki memiliki tenaga sekitar 60% formasi PNS
Tendik tenaga perpustakaan dan SMA belum tenaga
laboratorium laboratorium memiliki pustakawan dan
tenaga lab teknisi lab untuk
dan 65% SMA SMA secara
belum bertahap hingga
memiliki terpenuhi semua
tenaga kebutuhan
perpustakan
2. Hanya sekitar 2. Seluruh SMA 2. Masih sekitar 2. Penyediaan
24% SMA memiliki tenaga 76% SMA tenaga
memiliki tenaga perpustakaan belum perpustakaan
perpustakaan memiliki melalui formasi
tenaga PNS
perpustakaan
3. Hanya sekitar 3. Semua kepala 3. Masih 3. Pelatihan
24% kepala sekolah mampu terdapat strategi
sekolah yang mengelola siswa sekitar 76% optimalisasi
mampu dengan 76%- kepala sekolah lulusan bagi
mengelola siswa 100% lulus yang mampu kepala sekolah
dengan 76%- diterima di mengelola
100% lulus perguruan tinggi siswa dengan
diterima di terakreditasi pada 76%-100%
perguruan tinggi dua tahun terakhir lulus diterima
terakreditasi di perguruan
pada dua tahun tinggi
terakhir terakreditasi
pada dua
tahun terakhir
hal. 240
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Keadaan saat Keadaan Rencana
No. Komponen Kesenjangan
ini diinginkan Tindakan
5 Standar 1. Sekitar 30% 1. Semua SMA harus 1. Masih 1. Pengadaan
Sarana dan SMA tidak memiliki terdapat Laboratorium
Prasarana memiliki laboratorium sekitar 70% komputer untuk
laboratorium komputer SMA belum SMA
komputer memiliki
laboratorium
komputer
2. Sebanyak 24% 2. Semua SMA harus 2. Masih 2. Pengadaan
SMA memiliki memiliki terdapat 76% laboratorium
laboratorium laboratorium SMA belum bahasa untuk
bahasa bahasa memiliki SMA
laboratorium
bahasa
3. Hampir 47% 3. Semua SMA 3. Masih 3. Pengadaan
SMA telah memiliki terdapat Perpustakaan
memiliki perpustakaan sekitar 53% untuk SMA
perpustakaan sesuai ketentuan SMA memiliki sesuai ketentuan
sesuai perpustakaan
ketentuan tetapi tidak
sesuai
ketentuan
6 Standar Terdapat sekitar Semua SMA sudah Masih ada Pembangunan
Pengelolaan 24% SMA yang memiliki sistem sekitar 76% SMA sistem informasi
memiliki sistem informasi belum memiliki bagi SMA yang
informasi sistem informasi belum memiliki
sistem informasi
7 Standar 1. Hampir 47% 1. Semua SMA 1. Masih 1. Pemerintah
Pembiayaan SMA melakukan melakukan subsidi terdapat menyediakan
subsidi silang silang untuk sekitar 53% program
untuk membantu siswa SMA yang menggratiskan
membantu kurang mampu belum SPP bagi siswa
siswa kurang melakukan tak mampu
mampu subsidi silang
untuk
membantu
siswa kurang
mampu
2. Terdapat sekitar 2. Semua SMA 2. Masih 2. SMA
35% SMA membelanjakan terdapat menyiapkan
membelanjakan biaya sebanyak sekitar 65% program anak
biaya sebanyak 1%-25% dari SMA belum duafa dari
1%-25% dari anggaran membelanjak zakat
anggaran pengembangan an biaya pendapatan
pengembangan pendidikan dan sebanyak para guru dan
pendidikan dan tenaga 1%-25% dari pendapatan
tenaga kependidikan anggaran sekolah
kependidikan dalam RKAS pengembangan
dalam RKAS pendidikan
dalam RKAS
8 Standar 1. Hanya sekitar 1. Semua SMA 1. Masih sekitar 1. Program
Penilaian 18% SMA yang melaksanakan 82% SMA Peningkatan
menyelenggara ujian sekolah dan belum mutu guru dan
Pendidikan
kan ujian menentukan melakukan kepala sekolah
sekolah dan kelulusan siswa ujian sekolah berstrata dan
menentukan lebih tinggi dari dan non strata
kelulusan siswa 1,1 atau lebih di menentukan
lebih tinggi dari atas kriteria yang kelulusan
1,1 atau lebih berlaku siswa lebih
di atas kriteria tinggi dari
yang berlaku 1,1 atau
lebih di atas
kriteria yang
berlaku
hal. 241
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
Keadaan saat Keadaan Rencana
No. Komponen Kesenjangan
ini diinginkan Tindakan
2. Terdapat 2. Semua SMA 2. Masih sekitar 2. Program
sekitar 12% melaporkan 88% SMA Peningkatan
SMA yang pencapaian hasil belum kualitas lulusan
melaporkan belajar tingkat melaporkan SMP
pencapaian satuan pencapaian
hasil belajar pendidikan hasil belajar
tingkat satuan kepada Diknas kepada
pendidikan Kab/Kota lebih Diknas
kepada Diknas dari satu Kab/Kota
Kab/Kota lebih semester lebih dari
dari satu satu
semester semester
3. Terdapat sekitar 3. Semua guru 3. Masih ada 3. Penyiapan
12% guru yang memanfaatkan sekitar 88% aturan yang
memanfaatkan hasil penilaian guru yang mengingat untuk
hasil penilaian untuk perbaikan belum penyampaian
untuk perbaikan pembelajaran memanfaatkan laporan
pembelajaran hasil penilaian pencapaian hasil
untuk belajar
perbaikan
pembelajaran
Rekomendasi:
1. Degree dan non-degree training bagi guru-guru secara bertahap.
2. Pelatihan manajemen sekolah untuk para kepala sekolah.
3. Pengadaan sarana perpustakaan yang dilengkapi dengan sistem teknologi,
informasi, dan komunikasi (TIK).
4. Penyediaan formasi PNS tenaga pustakawan.
5. Penyediaan formasi PNS tenaga teknisi TIK.
6. Pengadaan laboratorium bahasa beserta peralatannya.
7. Penyediaan formasi PNS tenaga pengelola laboratorium bahasa.
8. Pengadaan laboratorium IPA beserta peralatannya.
9. Penyediaan formasi PNS teknisi laboratorium.
10. Pelatihan peningkatan mutu pembelajaran bagi guru-guru SMA.
11. Pelatihan penelitian tindakan kelas (PTK) bagi guru-guru.
12. Magang guru-guru ke sekolah yang sudah mapan.
hal. 242
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah
A. Klarifikasi
B. Pengaduan
Apabila sekolah/madrasah tidak puas terhadap klarifikasi yang diberikan oleh BAP-
S/M atas proses dan hasil akreditasi, maka sekolah/madrasah dapat menyampaikan
keberatan melalui mekanisme pengaduan sebagai berikut.
Apabila terdapat pengaduan yang bersifat perdata atau pidana dapat diselesaikan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
hal. 243
Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah