Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DALAM

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA


MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA

ARTIKEL PENELITIAN

OLEH

NANI SUMIAH
NIM. F31109026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2013

0
ANALISIS KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DALAM
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA
MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA

Nani Sumiah, Aminuyati, F.Y. Khosmas


Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Untan
Email : nanisumiah@yahoo.com

Abstract : The aim of this study is to determine teachers’ teaching skills in


improving learning outcome on economic subject grade XB at Madrasah Aliyah
Negeri Kubu Raya. The method used in this research is descriptive method
because the author describes objective and factually about teachers’ teaching
skills in improving learning outcome based on the reality and the fact which the
author find when doing this research. The approach used is a qualitative approach
to get the data deeper, credible, and meaningfull so that the author can reach the
aim of this research. The location of this research is Madrasah Aliyah Negeri in
Kubu Raya District which done on May 14th 2013 and May 16th 2013. Conclusion
of this research is teachers’ teaching skills for open learning skills, questioning
skills, skills provide reinforcement, skills in using some varieties teaching, skills
to explain, classroom management skills and closing learning skills include in
good category.

Keywords: Teachers’ Teaching Skills, Learning Outcomes

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan mengajar guru


dalam meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi kelas XB di
Madrasah Aliyah Negeri Kabupaten Kubu Raya. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif karena penulis
menggambarkan secara faktual dan obyektif mengenai keterampilan mengajar
guru dalam meningkatkan hasil belajar berdasarkan kenyataan di lapangan.
Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan kualitatif untuk mendapatkan data
lebih mendalam, kredibel dan bermakna sehingga tujuan penelitian dapat dicapai.
Lokasi penelitian adalah Madrasah Aliyah Negeri Kabupaten Kubu Raya dengan
pelaksanaan penelitian pada 14 Mei 2013 dan 16 Mei 2013. Kesimpulan dalam
penelitian ini keterampilan mengajar guru untuk keterampilan membuka
pelajaran, keterampilan bertanya, keterampilan memberikan penguatan,
keterampilan mengadakan variasi mengajar, keterampilan menjelaskan,
keterampilan mengelola kelas dan keterampilan menutup pelajaran termasuk
dalam kategori baik

Kata Kunci : Keterampilan Mengajar Guru, Hasil Belajar

1
P roses belajar mengajar merupakan interaksi antara peserta didik dan pendidik.
Proses pembelajaran yang optimal diharapkan dapat memberikan pelayanan
yang maksimal kepada peserta didik untuk meningkatkan hasil belajarnya. Guru
merupakan tenaga pendidik profesional yang berada dalam lingkungan
kependidikan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru
dan Dosen, ”Tugas utama seorang guru adalah mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan
menengah. Seorang guru harus memiliki empat kompetensi dasar yaitu
kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional”.
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam mengelola
pembelajaran peserta didik, hal ini tentu saja menuntut guru untuk memiliki suatu
keterampilan yang dapat membantunya dalam melaksanakan tugas guru tersebut.
Dalam dunia pendidikan keterampilan guru dikenal dengan istilah keterampilan
dasar mengajar (general teaching skills). Keterampilan merupakan kemampuan
atau kompetensi yang dimiliki. Sedangkan keterampilan dasar mengajar
merupakan suatu karakteristik umum dari seseorang yang berhubungan dengan
pengetahuan dan keterampilan yang diwujudkan melalui tindakan. Keterampilan
dasar mengajar pada dasarnya adalah berupa bentuk-bentuk perilaku yang bersifat
mendasar dan khusus yang harus dimiliki oleh seorang guru sebagai modal awal
untuk melaksanakan tugas-tugas mengajarnya secara terencana dan profesional.
Mengenai keterampilan mengajar guru Uzer Usman mengemukakan,
“Dalam keterampilan mengajar guru terdiri dari 8 keterampilan mengajar
yang sangat berperan dan menentukan kualitas pembelajaran, di antaranya
keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan bertanya,
keterampilan memberikan penguatan, keterampilan mengadakan variasi,
keterampilan menjelaskan, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil,
keterampilan mengelola kelas dan keterampilan mengajar individu”. (Uzer
Usman, 2007:74)
Secara mendalam Nasution (2008:115) mengungkapkan, “Seorang guru
harus menguasai keterampilan dalam berbagai gaya mengajar dan harus sanggup
menjalankan berbagai peranannya”. Berdasarkan pendapat tersebut dapat
disimpulkan bahwa seorang guru harus menguasai berbagai keterampilan
mengajar untuk menciptakan pembelajaran yang efektif. Dengan menguasai
keterampilan dasar mengajar, diharapkan juga guru dapat melaksanakan tugasnya
sebagai guru yang profesional dalam mengembangkan potensi peserta didik agar
tercapainya tujuan pendidikan. Hal ini berkaitan dengan Undang-Undang
Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 pasal 5, tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Undang-Undang Sisdiknas) yang mengemukakan bahwa, “Pendidikan
nasional bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi Warga Negara yang
demokratis serta bertanggung jawab dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa”.

2
Keberhasilan proses belajar mengajar merupakan hal yang diharapkan
dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah. Pencapaian hasil belajar yang baik
diperoleh melalui proses pembelajaran yang berkualitas, yang melibatkan unsur-
unsur pembelajaran dan mengoptimalkan potensi-potensi yang ada untuk
mendukung terciptanya pencapaian nilai yang maksimal. Hasil belajar yang
maksimal juga merupakan perpaduan antara kemampuan, bakat, minat, perhatian,
motivasi, kemampuan guru, fasilitas belajar, metode, model, lingkungan baik
lingkungan sekolah, keluarga maupun lingkungan sosial yang saling berhubungan.
Untuk melihat keberhasilan proses belajar mengajar di Madrasah Aliyah
Negeri Kubu Raya peneliti menggunakan nilai ulangan harian karena merupakan
hasil belajar dalam ranah kognitif yang berkenaan dengan hasil belajar intelektual
yaitu pengetahuan, ingatan dan pemahaman. Nilai ulangan harian juga merupakan
nilai murni siswa sehingga guru dapat melakukan evaluasi pembelajaran yang
tidak bercampur dengan hasil belajar dalam ranah afektif dan psikomotorik.
Adapun rincian nilai ulangan harian semester ganjil pada mata pelajaran ekonomi
kelas XB Madrasah Aliyah Negeri Kubu Raya yaitu sebagai berikut

TABEL 1 : Nilai Ulangan Harian Semester Ganjil Mata Pelajaran


Ekonomi Kelas XB Madrasah Aliyah Negeri Kubu Raya
Tahun Ajaran 2011/2012

Nilai Ulangan Nilai Ulangan


No. Nama Siswa
Harian I Harian II
1. Agung Kurniawan 70 70
2. Alkadri 75 75
3. Ana Yuliana 70 70
4. Ariati 70 70
5. Chabibul Latif 60 68
6. Daniah Eka Sari 70 70
7. Dewani Asmarani Tsafitri 70 80
8. Eli Nurlaila Fajiah 75 70
9. Erni Trisnawati 75 70
10. Fadli Kurniawan 75 78
11. Gesang Imanto 65 68
12. Hammas Maulaya 75 80
13. Hopiyah 75 75
14. Kurniawan Tri Yanto 75 75
15. Martiana 78 75
16. Muhammad Fadli 75 75
17. Muhammad Khoiril Akbar 68 70
18. Nisa Retnowati 70 70
19. Rahmad Budi Kusuma 80 70
20. Rian Arafi 70 68
21. Ridwan Afandi 75 68
22. Rizal Pambudi 70 68
23. Siti Muzdalifah 80 75

3
24. Sri Lestari 70 70
25. Suci Listiani 80 75
26. Syahroni Pratama 68 70
27. Tri Adi Sutrisno 70 70
28. Yuda Miftahul Huda 80 70
Rata-rata 72,64 71,89
Sumber : Guru Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XB MAN Kubu Raya

Dari tabel 1 dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa dengan melihat nilai
ulangan harian mata pelajaran ekonomi semester ganjil tahun ajaran 2011/2012
tergolong pada kategori cukup baik dengan nilai rata-rata yang dicapai oleh siswa
kelas XB sebesar 72. Melihat hasil ulangan tersebut masih terdapat siswa yang
belum mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70. Dalam
lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tanggal
11 Juni 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan diungkapkan bahwa, “Ulangan
harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi
Dasar (KD) atau lebih”, dengan melihat nilai ulangan dapat dilakukan pengukuran
pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses
pembelajaran, untuk memantau kemajuan, melakukan perbaikan pembelajaran
dan menentukan keberhasilan belajar peserta didik sebagaimana dipaparkan
Terdapat faktor yang mempengaruhi nilai akademik atau hasil belajar siswa
di antaranya faktor internal dan faktor eksternal. Keberhasilan siswa dalam belajar
dapat dipengaruhi oleh siswa sendiri dan dari luar diri siswa. Guru memiliki
peranan yang sangat penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran
yang dilaksanakan, serta guru merupakan salah satu penentu keberhasilan belajar
siswa. Sudah selayaknya kualitas guru perlu diperhatikan terutama dalam
keterampilan mengajar guru. Ketercapaian tujuan pendidikan dan tujuan
pembelajaran bergantung pada kualitas guru dalam melaksanakan dan mengelola
proses kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di
atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis
Keterampilan Mengajar Guru dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata
Pelajaran Ekonomi Kelas XB di Madrasah Aliyah Negeri Kabupaten Kubu Raya
Tahun Ajaran 2012/2013”.

METODE
Dalam penelitian ini peneliti akan mengkaji keterampilan mengajar guru
dalam meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi kelas XB di MAN
Kubu Raya. Melihat permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini maka
metode yang dianggap cocok dan relevan adalah metode deskriptif. Dalam hal ini
peneliti ingin menggambarkan secara faktual serta obyektif mengenai
keterampilan mengajar guru dalam meningkatkan hasil belajar pada mata
pelajaran ekonomi kelas XB di MAN Kubu Raya. Untuk memahami
bagaimanakah keterampilan mengajar guru dalam meningkatkan hasil belajar
pada mata pelajaran ekonomi kelas XB di MAN Kubu Raya, maka dalam

4
penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Dengan
digunakan pendekatan kualitatif, maka data yang didapatkan akan lebih lengkap,
lebih mendalam, lebih kredibel dan bermakna, sehingga tujuan penelitian dapat
dicapai. Lokasi dilakukannya penelitian di Madrasah Aliyah Negeri Kubu Raya
yang dilaksanakan pada hari Selasa 14 Mei 2013 dan Kamis 16 Mei 2013.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tiga teknik pengumpulan data
yaitu teknik observasi langsung, teknik komunikasi langsung dan teknik
dokumentasi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan lembar observasi untuk
menandai tindakan-tindakan apa saja yang dilakukan oleh subyek penelitian. Di
mana bila subyek penelitian melakukan tindakan yang sesuai dengan daftar maka
daftar tersebut akan ditandai sebagai hasil dari pengamatan penelitian. Teknik
komunikasi langsung peneliti melakukan wawancara terhadap guru dengan
menggunakan alat pedoman wawancara. Dalam penelitian ini arsip / dokumen
berupa hasil belajar dalam bentuk nilai ulangan harian mata pelajaran ekonomi
siswa kelas XB MAN Kubu Raya yang berhubungan dengan penelitian ini.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis data secara interaktif yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman.
Model analisis data tersebut ditunjukkan pada gambar berikut ini :

Gambar 1. Langkah Analisis Data Kualitatif

Data Data
Collection Display

Data
Reduction

Conclusions/Drawing/
Verification

(Sumber : Sugiyono, 2011:247)

Analisis data dilakukan untuk melihat keterampilan mengajar guru. Hasil


observasi mengenai keterampilan mengajar guru akan diberi penilaian dengan
rentang nilai yang dikemukakan oleh Syahwani Umar dan Syambasril (2012:121)
sebagai berikut :
Arti Angka Rentang Nilai
1 = Kurang 1,00 – 1,99 D
2 = Cukup 2,00 – 2,99 C
3 = Baik 3,00 – 3,49 B
4 = Baik Sekali 3,50 – 4,00 A
Sedangkan data hasil wawancara langsung dianalisis dengan teknik analisis
deskriptif kualitatif.

5
Pengumpulan Data (Data Collection)
Koleksi data merupakan tahapan dalam proses penelitian yang penting,
karena hanya dengan mendapatkan data yang tepat maka proses penelitian akan
berlangsung sampai peneliti mendapatkan jawaban dari perumusan masalah yang
sudah ditetapkan. Data yang dicari harus sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam
penelitian ini, peneliti melakukan pengoleksian data mengenai keterampilan
mengajar guru kelas XB Madrasah Aliyah Negeri Kubu Raya.

Reduksi Data (Data Reduction)


Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu
dicatat secara teliti dan rinci. Semakin lama peneliti ke lapangan, maka jumlah
data akan semakin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu dilakukan
analisis data melalui reduksi data. Dalam penelitian ini akan dilakukannya
pemeriksaan kembali data-data yang sudah terkumpul baik dari hasil wawancara
dan hasil observasi. Data-data yang telah dikumpulkan akan direduksi untuk
memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai hasil penelitian nantinya. Aspek
yang direduksi dalam penelitian ini adalah keterampilan mengajar guru dalam
meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi kelas XB di Madrasah
Aliyah Negeri Kabupaten Kubu Raya Tahun Ajaran 2012/2013.

Penyajian Data (Data Display)


Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan
data. Menurut Sugiyono (2011:249) bahwa, “Dalam penelitian kualitatif,
penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan
antara kategori, flowchart dan sejenisnya”. Di tambahkan oleh Miles and
Huberman (dalam Sugiyono, 2011:249) bahwa, “the most frequent form of display
data for qualitative Research data in the past has been narrative text”. Dengan
terjemahan “yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam
penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif”. Melalui penyajian
data ini, maka data akan lebih terorganisasikan, tersusun dalam pola yang saling
berhubungan, sehingga akan mudah dipahami. Dalam penelitian ini penyajian
data dimaksudkan untuk menyusun segala informasi mengenai keterampilan
mengajar guru dan hasil belajar yang diperoleh agar mempermudah penulis
menganalisis data-data yang sudah terkumpul.

Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi (Conclusion Drawing and Verification)


Sugiyono (2011:253) mengemukakan bahwa, ”Kesimpulan dalam penelitian
kualitatif adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.
Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya
masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat
berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori”. Setelah melakukan
penyajian data maka tahapan selanjutnya ialah menganalisis data-data yang sudah
diperoleh dengan jelas untuk melakukan penarikan kesimpulan sebagai jawaban
akhir dari penelitian ini.

6
Keabsahan Data
Untuk menguji keabsahan data, maka penulis memilih teknik analisis
triangulasi. Menurut Satori dan Komariah (2009:170) mendefinisikan “triangulasi
yaitu pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan waktu.
Sehingga ada triangulasi sumber/informan, triangulasi dari teknik pengumpulan
data dan triangulasi waktu”.
Triangulasi pada hakikatnya merupakan pendekatan multimetode yang
dilakukan peneliti pada saat mengumpulkan dan menganalisis data. Ide dasarnya
adalah bahwa fenomena yang diteliti dapat dipahami dengan baik sehingga
diperoleh kebenaran tingkat tinggi jika didekati dari berbagai sudut pandang.
Memotret fenomena tunggal dari sudut pandang yang berbeda-beda akan
memungkinkan diperoleh tingkat kebenaran handal. Karena itu triangulasi adalah
usaha mengecek kebenaran data atau informasi yang diperoleh peneliti dari
berbagai sudut pandang yang berbeda dengan cara mengurangi sebanyak mungkin
bias yang terjadi pada saat pengumpulan dan analisis data.
Penulis menggunakan triangulasi waktu, yakni dengan mencari data dari
waktu yang berbeda yang masih terkait satu sama lain. Dalam penelitian ini selain
penulis melakukan pengamatan terhadap keterampilan mengajar guru sebanyak 2
kali pertemuan yaitu hari Selasa, 14 Mei 2013 dan Kamis, 16 Mei 2013 untuk
mendapatkan hasil observasi yang lebih akurat karena melihat keterampilan
mengajar guru dari waktu yang berbeda.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keterampilan Membuka Pelajaran


Sebelum guru melakukan apersepsi dan asosiasi guru terlebih dahulu
mengabsen murid satu persatu, untuk kemudian menanyakan alasan beberapa
siswa/siswi yang tidak hadir. Kemudian guru melanjutkan pembelajaran dengan
melakukan apersepsi dan asosiasi diantaranya guru menanyakan kembali apakah
pelajaran yang telah lalu sudah dimengerti dan dikuasai oleh siswa, karena beliau
tidak akan melanjutkan materi pelajaran apabila peserta didik masih ada yang
belum menguasai materi yang telah dipelajari.
Berdasarkan pengamatan peneliti selama berada di lapangan, keterampilan
membuka pelajaran yang dilakukan guru salah satunya adalah menarik perhatian
siswa dengan menggunakan alat bantu mengajar yang sesuai dengan materi yang
disampaikan. Dalam memulai pelajaran peneliti merasakan guru berupaya untuk
memotivasi siswa dan memberikan acuan mengenai materi apa yang akan
dibahas.
Tabel 2. Hasil Observasi/Pengamatan
Keterampilan Membuka Pelajaran
Total Rata-
No. Pengamatan ∑ Nilai Kategori
Rata
1. I 37 3,36 B Baik
2. II 36 3,27 B Baik
Sumber : Data Penelitian Yang Sudah Diolah, 2013

7
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguasaan keterampilan membuka
pelajaran guru mata pelajaran ekonomi kelas XB adalah baik. Kesimpulan ini
didasarkan pada hasil analisis lembar observasi yang menunjukkan pada
pengamatan I skor nilai pengamatan yang diperoleh guru adalah 37 dan nilai rata-
rata sebesar 3,36 dengan kategori penilaian B. Untuk pengamatan II tidak jauh
berbeda, skor nilai pengamatan yang diperoleh guru adalah 36 dan nilai rata-rata
sebesar 3,27 dengan kategori penilaian B.
Berdasarkan hasil observasi tersebut dapat peneliti tarik kesimpulan bahwa
keterampilan membuka pelajaran guru mata pelajaran ekonomi kelas XB MAN
Kubu Raya termasuk kategori “Baik” karena guru terlihat menguasai komponen
keterampilan membuka pelajaran yang diobservasi oleh peneliti. Guru terlihat
dapat menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar
berpusat kepada apa yang akan dipelajari. Berdasarkan hasil wawancara yang
dilakukan oleh peneliti terhadap guru mata pelajaran ekonomi kelas XB MAN
Kubu Raya ibu Wahyuni, S.Pd, terdapat beberapa hal yang dapat peneliti
simpulkan yaitu, a) Kegiatan membuka pelajaran selalu dilakukan dilakukan guru
mata pelajaran ekonomi kelas XB Man Kubu Raya, b) Guru selalu berupaya
untuk menarik perhatian siswa dengan menggunakan alat-alat bantu dalam
penyampaian materi pelajaran, c) Guru tidak lupa menimbulkan motivasi yang
ada di dalam diri siswa untuk mau belajar mengenai materi yang akan
disampaikan, d) Guru memberikan acuan mengenai apa yang akan dipelajari, e)
Guru mengungkapkan ada keterkaitan antara keterampilan membuka pelajaran
dengan hasil belajar siswa. Dalam membuka pelajaran jika perhatian siswa tidak
kepada guru di depan kelas, tentu saja selama proses belajar mengajar anak
merasa bosan sehingga tidak mendengarkan apa yang disampaikan dan
mempengaruhi hasil belajar yang akan diperolehnya.
Berdasarkan paparan yang beliau sampaikan, bahwa keterampilan membuka
pelajaran guru dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena dengan menarik
perhatian siswa pada saat pelajaran dimulai akan membuat perhatian siswa
terpusat pada materi yang akan disajikan sehingga materi dan bahan pelajaran
akan lebih mudah dikuasai. Dengan kata lain, membuka pelajaran itu adalah
mempersiapkan mental dan perhatian siswa agar siswa terpusat pada hal-hal yang
akan dipelajari. Ketika siswa sudah mulai terpusat kepada materi yang
disampaikan guru akan memberikan acuan atau rambu-rambu tentang pengajaran
yang akan dilakukan dengan mengemukakan tujuan tugas, memberikan langkah-
langkah dalam mengerjakan tugas, menekankan masalah pokok yang akan di
bahas dengan tujuan agar siswa dapat memiliki gambaran jelas apa yang akan
dipelajari sehingga dalam pelaksanaan evaluasi nanti siswa akan memperoleh
hasil belajar yang baik. Bila melihat rekap hasil nilai ulangan harian siswa, pada
ulangan harian I siswa kelas XB mendapatkan nilai rata-rata 90 dan pada ulangan
harian II siswa kelas XB mendapatkan nilai rata-rata 88 dengan semua siswa
mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal sebesar 70.

8
Keterampilan Bertanya Guru
Keterampilan bertanya yang dilakukan oleh guru selama peneliti melakukan
penelitian dengan dua kali pengamatan guru sudah memberikan pertanyaan yang
jelas, singkat dan mudah untuk dimengerti siswa. Apabila siswa merasa susah
untuk menjawab pertanyaan yang diberikan guru memberikan acuan dengan
informasi yang cukup untuk memancing respons siswa dalam menjawab
pertanyaan. Semua pertanyaan yang dilakukan oleh guru difokuskan pada materi
yang sedang diajarkan.
Pertanyaan diberikan secara individual dengan setiap siswa mendapatkan
gilirannya agar setiap siswa mendapatkan kesempatan untuk diberikan
pertanyaan. Dalam memberikan pertanyaan, guru mata pelajaran ekonomi kelas
XB Madrasah Aliyah Negeri Kubu raya tidak menuntut siswa untuk langsung
menjawabnya, guru memberikan waktu yang cukup kepada siswa untuk
memikirkan jawaban atas pertanyaan yang diberikan. Guru juga tidak menuntut
siswa untuk selalu menjawab benar, jika siswa merasa kesusahan atas pertanyaan
yang diberikan guru menuntun jawaban siswa sehingga dapat menemukan sendiri
jawaban yang benar.
Tabel 3. Hasil Observasi/Pengamatan
Keterampilan Bertanya
Total Rata- Kategori
No. Pengamatan ∑ Nilai
Rata
1. I 24 3,42 B Baik
2. II 24 3,42 B Baik
Sumber : Data Penelitian Yang Sudah Diolah, 2013

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguasaan keterampilan bertanya


guru mata pelajaran ekonomi kelas XB adalah baik. Kesimpulan ini didasarkan
pada hasil analisis lembar observasi yang menunjukkan pada pengamatan I dan II
skor nilai pengamatan yang diperoleh guru adalah 24 dan nilai rata-rata sebesar
3,42 dengan kategori penilaian B. Dengan melihat kemampuan bertanya guru
mata pelajaran ekonomi kelas XB yang termasuk kategori baik selama
pengamatan peneliti di lapangan, kemampuan bertanya guru mampu untuk
mendeteksi hambatan proses berpikir di kalangan siswa dan sekaligus dapat
memperbaiki dan meningkatkan proses belajar di kalangan siswa.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap guru
mata pelajaran ekonomi kelas XB MAN Kubu Raya ibu Wahyuni, S.Pd, terdapat
beberapa hal yang dapat peneliti simpulkan yaitu, a) Guru selalu mengajukan
pertanyaan ke siswa setelah materi disampaikan, b) Tujuan mengajukan
pertanyaan yang dilakukan oleh guru bertujuan agar siswa belajar memperoleh
pengetahuan dan meningkatkan kemampuan berpikirnya, c) Mengajukan
pertanyaan mempunyai pengaruh dalam pencapaian hasil belajar karena bertanya
merupakan stimulus efektif yang mendorong kemampuan berpikir.
Berdasarkan pendapat beliau tersebut, bahwa keterampilan bertanya guru
mempunyai pengaruh dalam meningkatkan pencapaian hasil belajar karena
bertanya merupakan stimulus efektif yang mendorong kemampuan berpikir. Jika

9
melihat penilaian terhadap keterampilan bertanya guru berdasarkan observasi
dengan kategori “baik sekali” di sesuaikan dengan hasil ulangan harian siswa
berdasarkan rekap nilai yang diberikan guru, pada ulangan harian I siswa
mendapatkan nilai rata-rata 90 dan nilai ulangan harian II siswa mendapatkan nilai
rata-rata 88. Semua siswa sudah mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yang telah ditetapkan sebesar 70.

Keterampilan Memberikan Penguatan


Keterampilan memberikan penguatan yang tampak dilakukan oleh guru
mata pelajaran ekonomi kelas XB Madrasah Aliyah Negeri Kubu Raya dengan
cara verbal maupun nonverbal. Contoh penguatan verbal yang dilakukan oleh
guru berdasarkan pengamatan peneliti adalah ucapan “Ya, benar !!!”, “Betul, tepat
sekali !!!”, “Iya lengkap sekali jawaban Ariati”. Penguatan verbal ini diberikan
oleh guru untuk memotivasi anak agar berpartisipasi dalam pembelajaran lewat
ucapan, segala ungkapan kata-kata yang dilontarkan, guru menanggapi balik
aktivitas siswa. Selain melakukan penguatan verbal guru juga melakukan
perbuatan nonverbal yang tidak terbatas dalam bentuk ucapan saja. Contoh
penguatan non verbal yang dilakukan guru mata pelajaran ekonomi kelas XB
Madrasah Aliyah Negeri Kubu Raya adalah dengan memberi senyuman,
anggukan, dan gelengan yang mengisyaratkan rasa takjub dengan tanggapan
siswa. Ada kalanya guru memberi isyarat acungan jempol.
Dalam pemberian penguatan ini yang dilakukan oleh guru mata pelajaran
ekonomi kelas XB Madrasah Aliyah Negeri Kubu Raya adalah dengan
memberikan penguatan tidak hanya kepada pribadi tertentu, tetapi juga kepada
kelompok siswa dengan pemberian penguatan secara spontan dan langsung yang
dilengkapi oleh variasi dalam penggunaannya.

Tabel 4. Hasil Observasi/Pengamatan


Keterampilan Memberikan Penguatan

Total Rata- Kategori


No. Pengamatan ∑ Nilai
Rata
1. I 14 3,5 A Baik Sekali
2. II 15 3,75 A Baik Sekali
Sumber : Data Penelitian Yang Sudah Diolah, 2013

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguasaan keterampilan memberi


penguatan guru mata pelajaran ekonomi kelas XB adalah baik sekali. Kesimpulan
ini didasarkan pada hasil analisis lembar observasi yang menunjukkan pada
pengamatan I skor nilai pengamatan yang diperoleh guru adalah 14 dan nilai rata-
rata sebesar 3,5 dengan kategori penilaian A. Untuk pengamatan II tidak jauh
berbeda, skor nilai pengamatan yang diperoleh guru adalah 15 dan nilai rata-rata
sebesar 3,75 dengan kategori penilaian A.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap guru
mata pelajaran ekonomi kelas XB MAN Kubu Raya ibu Wahyuni, S.Pd, terdapat
beberapa hal yang dapat peneliti simpulkan yaitu, a) Guru berpendapat bahwa

10
memberi penguatan selama proses pembelajaran di kelas sangat diperlukan, b)
Guru selalu memberikan penguatan baik secara lisan maupun sikap terhadap
pribadi tertentu maupun terhadap kelompok siswa, c) Guru melakukan penguatan
secara spontan, d) Guru memberikan penguatan sebagai tanda persetujuan guru
terhadap tingkah laku siswa antara lain dinyatakan dalam membenarkan, kata-kata
pujian, senyuman atau anggukan, e) Pemberian penguatan dalam kelas akan
mendorong siswa meningkatkan usahanya dalam kegiatan pembelajaran dan
mengembangkan hasil belajar.
Berdasarkan hasil wawancara bahwa keterampilan memberikan penguatan
guru mempunyai andil untuk meningkatkan hasil belajar siswa karena dengan
memberikan penguatan siswa merasa termotivasi lagi untuk menjadi lebih baik
sehingga dapat mengembangkan hasil belajar. Mengenai pemberian penguatan
yang dilakukan oleh guru mata pelajaran ekonomi kelas XB MAN Kubu Raya
dalam kategori “Baik Sekali” juga ditunjukkan dengan hasil belajar yang baik
dengan semua siswa mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu
70.

Keterampilan Mengadakan Variasi Mengajar


Dalam keterampilan mengadakan variasi guru dituntut untuk terampil dalam
mengubah tingkah laku, sikap dan perbuatan guru dalam konteks belajar mengajar
yang bertujuan untuk mengatasi kebosanan siswa, sehingga siswa memiliki minat
belajar yang tinggi terhadap pelajarannya. Keterampilan mengadakan variasi yang
tampak dilakukan oleh guru mata pelajaran ekonomi kelas XB Madrasah Aliyah
Negeri Kubu Raya dengan variasi dalam gaya mengajar, variasi dalam
memanfaatkan media belajar dan variasi dalam pola interaksi serta kegiatan.
Dalam penggunaan variasi suara guru melakukannya dengan cukup baik,
suara cukup nyaring, jelas artikulasinya dan bisa didengar seluruh siswa. Guru
juga terlihat menggunakan variasi dalam ekspresi wajah dan pergantian posisi
guru dalam menjelaskan materi pelajaran. Dalam variasi memanfaatkan media
pembelajaran guru terlihat terampil menggunakan alat media pembelajaran sesuai
dengan materi yang disampaikan.
TABEL 5 : Hasil Observasi/Pengamatan
Keterampilan Mengadakan Variasi Mengajar

Total Rata- Kategori


No. Pengamatan ∑ Nilai
Rata
1. I 25 3,12 B Baik
2. II 27 3,37 B Baik
Sumber : Data Penelitian Yang Sudah Diolah, 2013
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguasaan keterampilan mengadakan
variasi guru mata pelajaran ekonomi kelas XB adalah baik. Kesimpulan ini
didasarkan pada hasil analisis lembar observasi yang menunjukkan pada
pengamatan I skor nilai pengamatan yang diperoleh guru adalah 25 dan nilai rata-
rata sebesar 3,12 dengan kategori penilaian B. Untuk pengamatan II tidak jauh
berbeda, skor nilai pengamatan yang diperoleh guru adalah 27 dan nilai rata-rata
sebesar 3,37 dengan kategori penilaian B. Keterampilan mengadakan variasi yang

11
dimiliki guru baik sekali menyebabkan baiknya juga nilai hasil ulangan harian
siswa yaitu setiap siswa di kelas XB mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM).
Mengenai keterampilan mengadakan variasi ini, berdasarkan hasil
wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap guru mata pelajaran ekonomi
kelas XB MAN Kubu Raya ibu Wahyuni, S.Pd, terdapat beberapa hal yang dapat
peneliti simpulkan yaitu, a) Dalam proses belajar mengajar sebagai seorang
tenaga pendidik, guru dituntut untuk mengembangkan variasi dalam mengajar
agar anak tidak merasa bosan, b) Untuk mencegah kebosanan yang dialami siswa,
guru menggunakan penekanan yang berbeda-beda dalam menjelaskan materi,
menggunakan intonasi suara-suara yang berbeda agar anak tidak merasa bosan, c)
Guru juga melakukan variasi dalam media dan bahan ajar. Media menunjang
penyampaian materi yang digunakan secara berbeda-beda agar lebih
meningkatkan minat siswa terhadap materi yang disampaikan dan agar siswa
merasa tidak bosan. Dengan siswa merasa tidak bosan pada saat proses belajar
mengajar akan membuat siswa lebih fokus sehingga hasil yang diraih siswa akan
lebih baik.
Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan keterampilan mengadakan
variasi yang dilakukan guru dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penggunaan
variasi dalam memanfaatkan media pembelajaran lebih dapat mengarahkan siswa
kepada tujuan pengajaran sehingga guru membuat siswa lebih terfokus kepada
materi yang disampaikan dan dapat meningkatkan hasil belajar yang baik.

Keterampilan Menjelaskan Guru


Menjelaskan merupakan kegiatan penting dalam proses pembelajaran. Guru
dituntut untuk memberikan informasi sedemikian rupa sehingga siswa benar-
benar mengerti dan memahami apa yang diinformasikan oleh guru. Saat
menjelaskan materi pelajaran, guru sepertinya sudah merencanakan dan menyusun
alur materi secara sistematis, dan untuk penyajian penjelasan guru mampu
memberikan contoh ataupun ilustrasi yang sederhana, mudah dimengerti siswa
karena masih berhubungan kehidupan sehari-hari siswa. Kejelasan guru dalam
menjelaskan materi pelajaran juga sangat baik dalam pengamatan peneliti. Dalam
menyampaikan materi guru juga melakukan penekanan-penekanan pada bagian-
bagian tertentu untuk memusatkan perhatian siswa kepada topik utama materi
yang disampaikan. Guru juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya apabila dirasa tidak mengerti atas penjelasan yang disampaikan.

TABEL 6. Hasil Observasi/Pengamatan


Keterampilan Menjelaskan

Total Rata- Kategori


No. Pengamatan ∑ Nilai
Rata
1. I 19 3,8 A Baik Sekali
2. II 19 3,8 A Baik Sekali
Sumber : Data Penelitian Yang Sudah Diolah, 2013

12
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguasaan keterampilan menjelaskan
guru mata pelajaran ekonomi kelas XB adalah baik sekali. Kesimpulan ini
didasarkan pada hasil analisis lembar observasi yang menunjukkan pada
pengamatan I skor nilai pengamatan yang diperoleh guru adalah 19 dan nilai rata-
rata sebesar 3,8 dengan kategori penilaian A. Untuk pengamatan II tidak jauh
berbeda, skor nilai pengamatan yang diperoleh guru adalah 20 dan nilai rata-rata
sebesar 4 dengan kategori penilaian A.
Mengenai keterampilan menjelaskan, berdasarkan hasil wawancara yang
dilakukan oleh peneliti terhadap guru mata pelajaran ekonomi kelas XB MAN
Kubu Raya ibu Wahyuni, S.Pd, terdapat beberapa hal yang dapat peneliti
simpulkan yaitu, a) Menyampaikan materi berupa penyajian informasi secara
lisan/ucapan yang telah diorganisasikan secara sistematik untuk menunjukkan
adanya hubungan yang satu dengan yang lainnya, b) Keterampilan menjelaskan
penting untuk dilakukan oleh seorang guru dengan tujuan untuk membimbing
siswa dalam memahami hukum, fakta, dan prinsip secara obyektif, c) Tanpa
penjelasan mengenai materi dari guru siswa akan merasa kesulitan sehingga akan
mempengaruhi hasil belajar siswa seperti nilai tugas dan nilai ulangan harian, d)
Dalam menjelaskan guru harus merencanakan terlebih dahulu, penyajian harus
jelas dengan menggunakan contoh yang gampang untuk dicerna siswa.
Berdasarkan kesimpulan yang diambil dari hasil wawancara beliau tersebut,
jelas keterampilan menjelaskan guru sangat diperlukan dalam proses belajar
mengajar. Karena menjelaskan materi merupakan penyajian dan penyampaian
informasi yang dilakukan secara lisan yang tersusun secara sistematik untuk
menunjukkan adanya hubungan antara materi satu dengan yang lainnya. Melihat
keterampilan menjelaskan yang dimiliki oleh guru mata pelajaran ekonomi kelas
XB MAN Kubu Raya yang baik, memudahkan siswa dalam memahami dan
mempelajari materi yang diajarkan sehingga nilai siswa untuk ulangan harian
berdasarkan rekap nilai mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Keterampilan Mengelola Kelas


Sekolah adalah tempat belajar siswa, dan tugas guru adalah sebagian besar
terjadi dalam kelas. Kondisi belajar optimal dapat dicapai jika guru mampu
mengatur peserta didik dan sasaran pembelajaran serta mengendalikannya dalam
suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Berdasarkan
pengamatan peneliti di lapangan, guru mata pelajaran ekonomi kelas XB dapat
mengelola kelas secara efektif. Guru menunjukkan sikap yang hangat dan akrab
dengan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Guru sudah
menunjukkan sikap tanggap bila terdapat siswa yang merusak kondisi belajar.
TABEL 7. Hasil Observasi/Pengamatan
Keterampilan Mengelola Kelas

Total Rata- Kategori


No. Pengamatan ∑ Nilai
Rata
1. I 22 3,67 A Baik Sekali
2. II 23 3,83 A Baik Sekali
Sumber : Data Penelitian Yang Sudah Diolah, 2013

13
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguasaan keterampilan mengelola
kelas guru mata pelajaran ekonomi kelas XB adalah baik sekali. Kesimpulan ini
didasarkan pada hasil analisis lembar observasi yang menunjukkan pada
pengamatan I skor nilai pengamatan yang diperoleh guru adalah 23 dan nilai rata-
rata sebesar 3,8 dengan kategori penilaian A. Untuk pengamatan II tidak jauh
berbeda, skor nilai pengamatan yang diperoleh guru adalah 24 dan nilai rata-rata
sebesar 4 dengan kategori penilaian A.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap guru
mata pelajaran ekonomi kelas XB MAN Kubu Raya ibu Wahyuni, S.Pd, terdapat
beberapa hal yang dapat peneliti simpulkan yaitu, a) Mengelola kelas merupakan
usaha guru untuk menciptakan dan menjaga kondisi belajar yang enak dan
nyaman yang terhindar dari gangguan yang mengganggu kegiatan proses belajar
mengajar, b) Kondisi belajar yang baik dapat dicapai jika guru mampu mengatur
siswa dan mengendalikan suasana kelas menjadi suasana yang menyenangkan, c)
Guru dalam mengelola kelas memberikan perhatian kepada seluruh siswa,
menunjukkan sikap cepat tanggap bila terjadi sesuatu yang mengganggu proses
belajar. Misalnya menegur siswa yang menyimpang, d) Kondisi kelas yang baik
sangat mempengaruhi hasil belajar siswa, jika kondisi kelas yang tidak kondusif
menyebabkan siswa tidak fokus terhadap pelajarannya.
Kondisi belajar di kelas yang kondusif dan terjaga dapat membantu siswa
lebih fokus terhadap pembelajarannya. Dengan kondisi kelas yang baik tidak akan
mengganggu konsentrasi siswa dalam memahami materi pelajaran yang sedang
diajarkan oleh guru. Bila kondisi kelas kurang kondusif dapat menyebabkan
gangguan siswa dalam menyerap informasi pelajaran yang menyebabkan siswa
kurang maksimal dalam mendapatkan hasil belajar yang baik.

Keterampilan Menutup Pelajaran


Berdasarkan pengamatan peneliti dalam menutup pelajaran guru mata
pelajaran ekonomi kelas XB Madrasah Aliyah Negeri Kubu Raya membuat
kesimpulan terlebih dahulu bersama siswa. Guru terlihat juga memberikan
penilaian mengenai pelajaran yang telah dilakukan serta guru memberi umpan
balik kepada siswa mengenai proses dan hasil pembelajaran bila dirasa ada yang
kurang. Guru juga terlihat merencanakan kegiatan selanjutnya kepada siswa
contohnya menyampaikan adanya remedial bila terdapat siswa yang belum
mencapai nilai ketuntasan minimal.
TABEL 8. Hasil Observasi/Pengamatan
Keterampilan Mengelola Kelas

Total Rata- Kategori


No. Pengamatan ∑ Nilai
Rata
1. I 17 3,4 B Baik
2. II 19 3,8 A Baik Sekali
Sumber : Data Penelitian Yang Sudah Diolah, 2013

14
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguasaan keterampilan menutup
pelajaran guru mata pelajaran ekonomi kelas XB adalah baik. Kesimpulan ini
didasarkan pada hasil analisis lembar observasi yang menunjukkan pada
pengamatan I skor nilai pengamatan yang diperoleh guru adalah 17 dan nilai rata-
rata sebesar 3,4 dengan kategori penilaian B. Untuk pengamatan II tidak jauh
berbeda, skor nilai pengamatan yang diperoleh guru adalah 19 dan nilai rata-rata
sebesar 3,8 dengan kategori penilaian A.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap guru
mata pelajaran ekonomi kelas XB MAN Kubu Raya ibu Wahyuni, S.Pd, terdapat
beberapa hal yang dapat peneliti simpulkan yaitu, a) Guru dalam melakukan
kegiatan menutup pelajaran mengajak siswa untuk menarik kesimpulan dengan
tujuan memancing kemampuan berpikir siswa dan mengingat kembali bahasan-
bahasan yang telah disampaikan, b) Guru melakukan penilaian terhadap kondisi
belajar, c) Guru memberi tahukan materi ajar pada pertemuan berikutnya dengan
tujuan agar siswa dapat membaca terlebih dahulu materi yang disampaikan
nantinya sehingga pelaksanaan belajar di kelas siswa sudah memiliki gambaran
terlebih dahulu, d) Dalam menutup pelajaran ini tugas guru melakukan evaluasi
terhadap nilai siswa. Guru merencanakan tindak lanjut dalam bentuk remedial,
pengayaan dan layanan bimbingan bila siswa mendapatkan hasil belajar tidak
mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Berdasarkan kesimpulan hasil wawancara tersebut dapat peneliti ungkapkan
bahwa keterampilan menutup pelajaran guru dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Karena di dalam kegiatan menutup pelajaran guru mengajak siswa untuk
menarik kesimpulan bersama-sama siswa untuk melatih daya pikir siswa dan
merangkum materi yang telah disampaikan. Dalam kegiatan menutup pelajaran
guru juga melakukan penilaian dan refleksi, merencanakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk remedial sehingga bagi siswa yang memiliki hasil belajar yang
belum mencapai KKM akan diberi pengayaan dan layanan bimbingan di
pertemuan selanjutnya dalam rangka meningkatkan hasil belajar.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang peneliti sampaikan pada bab
sebelumnya, maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut : (1) Hasil
observasi menunjukkan bahwa penguasaan keterampilan membuka pelajaran guru
mata pelajaran ekonomi kelas XB dalam kategori baik sekali. Didasarkan pada
pengamatan I nilai rata-rata sebesar 3,36 dengan kategori penilaian B dan
pengamatan II nilai rata-rata sebesar 3,27 dengan kategori penilaian B.
Keterampilan membuka pelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena
dengan menarik perhatian siswa dan penggunaan alat bantu mengajar pada saat
pelajaran dimulai akan membuat perhatian siswa terpusat pada materi yang akan
disajikan sehingga materi dan bahan pelajaran akan lebih mudah dikuasai yang
akan meningkatnya hasil belajar siswa seperti yang tampak pada rekap nilai
ulangan harian I dan II siswa telah mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM). (2) Hasil observasi menunjukkan bahwa penguasaan keterampilan

15
bertanya guru mata pelajaran ekonomi kelas XB dalam kategori baik sekali.
Didasarkan pada pengamatan I dan II, nilai rata-rata sebesar 3,42 dengan kategori
penilaian B. Keterampilan bertanya guru mempunyai pengaruh dalam
meningkatkan pencapaian hasil belajar karena bertanya merupakan stimulus
efektif yang mendorong kemampuan berpikir siswa. seperti yang tampak pada
rekap nilai ulangan harian I dan II siswa telah mencapai nilai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM). (3) Hasil observasi menunjukkan bahwa penguasaan
keterampilan memberikan penguatan guru mata pelajaran ekonomi kelas XB
dalam kategori baik sekali. Didasarkan pada pengamatan I nilai rata-rata sebesar
3,5 dengan kategori penilaian A dan pengamatan II nilai rata-rata sebesar 3,75
dengan kategori penilaian A. Keterampilan memberi penguatan guru mempunyai
andil untuk meningkatkan hasil belajar siswa karena dengan memberikan
penguatan siswa merasa termotivasi lagi untuk menjadi lebih baik sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar seperti yang tampak pada rekap nilai ulangan harian I
dan II siswa telah mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). (4) Hasil
observasi menunjukkan bahwa penguasaan keterampilan mengadakan variasi guru
mata pelajaran ekonomi kelas XB dalam kategori baik sekali. Didasarkan pada
pengamatan I nilai rata-rata 3,12 dengan kategori penilaian B dan pengamatan II
nilai rata-rata sebesar 3,37 dengan kategori penilaian B. Keterampilan
mengadakan variasi guru mempunyai andil untuk meningkatkan hasil belajar
siswa terutama dalam variasi memanfaatkan media pembelajaran lebih dapat
mengarahkan siswa kepada tujuan pengajaran sehingga guru membuat siswa lebih
terfokus kepada materi yang disampaikan seperti yang tampak pada rekap nilai
ulangan harian I dan II siswa telah mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM). (5) Hasil observasi menunjukkan bahwa penguasaan keterampilan
menjelaskan guru mata pelajaran ekonomi kelas XB dalam kategori baik sekali.
Didasarkan pada pengamatan I dan II nilai rata-rata 3,8 dengan kategori penilaian
A Keterampilan menjelaskan yang baik memudahkan siswa dalam memahami dan
mempelajari materi yang diajarkan sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat
seperti yang tampak pada rekap nilai ulangan harian I dan II siswa telah mencapai
nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). (6) Hasil observasi menunjukkan
bahwa penguasaan keterampilan mengelola kelas guru mata pelajaran ekonomi
kelas XB dalam kategori baik sekali. Didasarkan pada pengamatan I nilai rata-rata
3,67 dengan kategori penilaian A dan pengamatan II nilai rata-rata sebesar 3,83
dengan kategori penilaian A. Kondisi kelas yang baik tidak akan mengganggu
konsentrasi siswa dalam memahami materi pelajaran yang sedang diajarkan oleh
guru sehingga dapat membuat hasil belajar siswa lebih baik. Seperti yang tampak
pada rekap nilai ulangan harian I dan II siswa telah mencapai nilai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM). Bila kondisi kelas kurang kondusif dapat
menyebabkan gangguan siswa dalam menyerap informasi pelajaran yang
menyebabkan siswa kurang maksimal dalam mendapatkan hasil belajar yang baik.
(7) Hasil observasi menunjukkan bahwa penguasaan keterampilan menutup
pelajaran guru mata pelajaran ekonomi kelas XB dalam kategori baik sekali.
Didasarkan pada pengamatan I nilai rata-rata sebesar 3,4 dengan kategori
penilaian B dan pengamatan II nilai rata-rata sebesar 3,8 dengan kategori
penilaian A. Di dalam kegiatan menutup pelajaran guru mengajak siswa untuk

16
menarik kesimpulan bersama-sama untuk melatih daya pikir siswa dan
merangkum materi yang telah disampaikan. Dalam kegiatan menutup pelajaran
guru juga melakukan penilaian dan refleksi, merencanakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk remedial sehingga bagi siswa yang memiliki hasil belajar belum
mencapai KKM akan diberi pengayaan dan layanan bimbingan di pertemuan
selanjutnya dalam rangka meningkatkan hasil belajar.

Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang dapat
peneliti ajukan yaitu : (1) Mengingat pentingnya penggunaan model pembelajaran
dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, guru mata pelajaran ekonomi kelas XB
Madrasah Aliyah Negeri Kabupaten Kubu Raya sebaiknya selalu menggunakan
model pembelajaran dan tercantum dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) sehingga mendukung keberhasilan guru dalam mengajar. (2) Keterampilan
mengajar yang sudah dimiliki oleh guru saat ini walaupun sudah dalam kategori
baik masih perlu untuk lebih ditingkatkan agar dapat lebih digunakan secara
optimal demi tercapainya proses pembelajaran yang berkualitas. (3) Diharapkan
pula kepada siswa untuk mengikuti proses pembelajaran mata pelajaran ekonomi
lebih baik lagi agar lebih dapat meningkatkan hasil belajar. (4) Melihat perlu
adanya upaya guru untuk meningkatkan keterampilan mengajarnya dan siswa
lebih giat lagi untuk memperoleh hasil belajar yang baik, sekolah sebagai
penyedia sarana dan prasarana harus terus memantau perkembangan keterampilan
mengajar guru dan hasil belajar siswa karena keterampilan mengajar guru juga
dapat meningkatkan hasil belajar menjadi lebih baik.

DAFTAR RUJUKAN

Hadari Nawawi. (2012). Metode Penelitian Sosial. Yogyakarta : Gajah Mada


University Pers.

Nasution (2008). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Grasindo.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :


Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.


Jakarta : Rineka Cipta.

Syahwani Umar, Syambasril. (2012). Buku Ajar Program Pengalaman Lapangan-


1 Micro Teaching. Pontianak : FKIP Universitas Tanjungpura.

Usman Uzer. (2007). Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung :


PT. Remaja Rosdakarya

17

Anda mungkin juga menyukai