Anda di halaman 1dari 18

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini yaitu analitik kuantitatif dengan desain penelitian

menggunakan Quasi Eksperimental. Penelitian Quasi Eksperimental adalah

rancangan penelitian yang berupaya untuk mengungkapkan hubungan sebab

akibat dengan cara melibatkan kelompok kontrol disamping kelompok

eksperimental.

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

nonequivalent control group pretest post test design. Penelitian

menggunakan kontrol group tanpa randomisasi. Kelompok perlakuan

maupun kelompok kontrol dipilih menggunakan secara non random,

selanjutnya sebelum dan sesudah perlakuan dilakukan pengukuran atau

observasi terhadap kedua kelompok tersebut (Swarjana, 2012).

Penelitian dilakukan bertujuan untuk mengetahui perubahan tekanan

darah sebelum dan sesudah diberikan senam. Penilaian atau observasi pada

penelitian dengan menggunakan desain ini akan dilakukan sebanyak dua

kali, yaitu sebelum dan sesudah eksperimen (pre dan post test). Perbedaan

antara pre dan post test dianggap efek dari treatment (Arikunto, 2005).

Gambaran tentang desain penelitian yang akan dilakukan

digambarkan dalam bagan berikut:

Tabel 3.1
Desain Penelitian Quasi Experimental Pendekatan Pre-Post Test Design
Kelompok Pre Test Perlakuan Post test

Intervensi O.a Senam O1.a

Kontrol O.b - O1.b


Keterangan:

X : Intervensi (senam )

Oa : Tekanan darah sebelum diberikan senam pada kelompok

intervensi.

O1a : Tekanan darah sesudah diberikan senam pada kelompok intervensi.

Ob : Tekanan darah pada kelompok kontrol pada awal pertemuan.

O1b : Tekanan darah pada kelompok kontrol pada akhir pertemuan.

Penelitian ini rencana akan dilakukan pengukuran selama delapan kali

pada setiap sebelum dan sesudah dilakukan senam lansia.

3.2. Kerangka Penelitian


3.3. Variabel Penelitian
Variabel adalah karakteristik yang melekat pada populasi, bervariasi antara
satu orang dengan yang lain dan diteliti dalam suatu penelitian (Dharma
2011:50).
Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.3.1 Variabel Bebas
Variabel bebas (independent variable) yaitu karakteristik dari subjek
yang keberadaannya menyebabkan perubahan pada variabel lainnya. Variabel bebas
dalam penelitian ini adalah senam hipertensi.
3.3.2. Variabel Terikat
Variabel terikat (dependent variable) yaitu variabel akibat atau variabel
yang akan berubah akibat pengaruh atau perubahan yang terjadi pada variabel
independent. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah tekanan darah.

3.4. Definisi Operasional


Tabel 3.2 Definisi Operasional

Definisi Alat ukur dan Hasil Skala


Variabel Operasional Cara Ukur Ukur Ukur
Senam Senam adalah Prosedur senam lansia - -
lansia serangkaian gerak yang digunakan
nada yang teratur sebagai pedoman
dan terarah serta pelaksanaan senam
terencana yang lansia selama delapan
dilakukan secara kali
tersendiri atau
berkelompok
dengan maksud
meningkatkan
kemampuan
fungsional raga
untuk mencapai
tujuan tersebut.
Tekanan Tekanan darah Alat ukur Nilai Interval
darah didalam arteri yang spygmomanometer tekanan
dapat diukur darah
dengan Responden diukur pada
menggunakan tekanan darahnya lansia
spygmomanometer sebelum dan sesudah
melakukan senam
\

3.5. Populasi dan Sampel

3.5.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek yang akan diteliti (Wasis,

2008). Populasi dalam penelitian adalah subjek yang memenuhi kriteria

yang telah ditetapkan . Populasi dalam penelitian ini adalah usia lanjut

yang mengalami hipertensi di Puskesmas Cibeber Kota Cimahi. Jumlah

populasi responden yang mengalami hipertensi sebanyak orang.

3.5.2 Sampel

Sampel terdiri dari bagian populasi terjangkau yang dapat

dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling. Sedangkan

sampling adalah proses smenyeleksi porsi dari populasi yang dapat

mewakili populasi yang ada. Untuk mengurangi bias hasil penelitian,

khususnya jika terhadap variabel-variabel kontrol ternyata mempunyai

pengaruh yang kita teliti sangat diperlukan adanya kriteria sampel.

Kriteria sampel dibagi menjadi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi

(Nursalam, 2008).

Jenis sampel penelitian ini adalah probability sampling dengan

menggunakan tehnik cluster sampling, yaitu pemilihan sampel

mengacu pada kelompok bukan pada individu (Dahlan, 2009).

Melibatkan lansia wanita yang memenuhi kriteria inklusi sebagai

berikut:

1. Lansia penderita hipertensi


\

2. Lansia yang mampu mengikuti senam.

3. Lansia di wilayah Puskesmas Kalijambe Sragen.

4. Lansia tidak dalam terapi pengobatan.

Kriteria ekslusi sampel dalam penelitian ini sebagai berikut

1. Lansia penderita hipertensi yang mengalami kelemahan fisik.

2. Lansia penderita hipertensi yang dalam terapi pengobatan.

b. Besar sampel

Penghitungan besar sampel minimal berdasarkan hasil perhitungan

menggunakan uji perbedaan antara dua rata – rata dengan derajat

kemaknaan 5 %, kekuatan uji 95% dan uji hipotesis dua sisi dihitung

berdasar rumus besar sampel (Hidayat, 2007) sebagai berikut:

(n - 1) x (t - 1) ≥ 15

Keterangan :

n = besar sampel tiap kelompok

t = banyaknya

kelompok (n-1) x (2 – 1) ≥ 15

(n – 1) x 1 ≥ 15

n–1 ≥ 15

n ≥ 15 + 1

n = 16
50

3.6. Teknik Pengumpulan Data dan Prosedur Penelitian


3.61. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan data

primer dan data sekunder. Data primer yang digunakan adalah

sfigmomanometer dan stetoskop untuk mendapatkan nilai tekanana darah

responden dan lembar observasi. Data sekunder yang digunakan adalah

catatan medis responden di Puskesmas Cibeber Kota Cimahi.

3.6.2. Prosedur Penelitian

Prosedur pelaksanaan penelitian ini dilakukan sebagai berikut:

1. Peneliti mengajukan surat permohonan ijin penelitian dari STIKES Rajawali


yang ditujukan ke Kantor Kesbang Kota Cimahi.

2. Mengajukan ijin penelitian ke Kantor Kesbang Kota Cimahi. Setelah


mendapatkan ijin mengantarkan surat tembusan ke Dinas Kesehatan Kota
Cimahi dan Puskesmas Cibeber Kota Cimahi.

3. Peneliti melakukan pendekatan kepada calon responden.

4. Peneliti memberikan penjelasan terkait dengan penelitian yang akan


dilakukan mulai dari maksud dan tujuan, manfaat, langkah-langkah
penelitian.

5. Calon responden yang bersedia menjadi responden, untuk menandatangani


surat pernyataan yang berisi tentang ketersediaan untuk menjadi responden.

6. Melakukan pengukuran tekanan darah 30 menit sebelum dilakukan senam


sebanyak delapan kali selama penelitian.

7. Melakukan observasi pelaksanaan senam hipertensi.

8. Melakukan pengukuran tekanan darah 30 menit sesudah dilakukan senam


hipertensi sebanyak delapan kali selama penelitian

9. Peneliti memeriksa kelengkapan data yang sudah didapatkan.

10. Peneliti kemudian mengolah hasil data yang sudah didapatkan dari responden
dengan menggunakan program computer
50
3.7. Pengolahan dan Analisa Data

3.7.1 Pengolahan Data

Menurut Notoatmodjo (2010) proses pengolahan data melalui tahap-tahap

sebagai berikut :

a. Editing

Secara umum editing adalah merupakan kegiatan untuk pengecekan

dan perbaikan data yang telah terkumpul. Hasil pengamatan dari

lapangan harus dilakukan penyuntingan (editing) terlebih dahulu

b. Coding

Setelah semua data disunting atau diedit, selanjutnya dilakukan

peng”kodean” atau “coding” , yaitu mengubah data berbentuk kalimat

atau huruf menjadi data angka atau bilangan. Koding atau pemberian

kode ini sangat berguna untuk memasukan data (data entry)

c. Memasukan data (data entry)

Jawaban-jawaban dari masing-masing resonden dalam bentuk “kode”

(angka atau huruf) dimasukan ke dalam program atau “software”

komputer. Dalam proses ini juga dituntut ketelitian dari orang yang

melakuakn “data entry” . apabila tidak maka akan terjadi bias,

meskipun hanya memasukan data saja.

d. Pemberian data (cleaning)

Apabila semua data responden sudah dimasukan, perlu dilakuakn

pengecekan kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya

kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian

dilakukan pembetulan atau koreksi. Proses ini disebut sebagai

pembersihan data (data cleaning).


3.7.2 Analisa Data

Data yang diolah dengan baik pengolahan secara manual

maupun menggunakan komputer, tidak akan ada maknanya tanpa

dianalisis.

3.7.2.1 Analisis Univariat

Tujuan dari analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan dan

mendeskripsikan karakteristik dari setiap variabel yang diteliti. Pada

umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan

presentase dari tiap variabel. Misalnya distribusi freskuensi dari

responden berdasarkan : umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan

sebagainya. Dalam analisis univariat (deskriptif) nilai ini bisa diwakili

mean (rata-rata), median, modus, tabel frekuensi, presentase, dan

berbagai diagram (Notoatmodjo, 2010)

3.7.2.2 Analisis Bivariat

Setelah melakukan analisa univariat hasilnya akan diketahui

karakteristik atau distribusi setiap variabel dan dapat dilanjutkan analisis

bivariat. Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga

berhubungan atau berkorelasi (Lusiana,2015). Dalam penelitian ini

jenis analisis yang digunakan adalah uji statistik


dependent simple test (paired t test) dengan tingkat kemaknaan 95% (alpha 0,005%)

untuk melihat beda rata-rata tekanan darah responden pada minggu pertama dan mingu

ketiga baik di kelompok intervensi maupun kelompok kontrol.

Untuk mengetahu apakan suatu data terdistribusi normal maka

peneliti menggunakan nilai skewness dan standar errornya, bila nilai

skewness dibagi standar errornya menghasilkan angka ≤ 2 maka

distribusinya normal. Jika data terdistribusi normal maka analisa ini

dilakukan mengunakan uji t dengan derajat kepercayaan 95% (alpha

0,05), namun jika data tidak terdistribusi dengan normal maka analisis

data yang digunakan adalah menggunakan uji wilcoxon dengan derajat

kepercayaan 95% (alpha 0,05).

Untuk pengukuran perbedaan rerata tekanan darah (numerik) pada

kelompok intervensi dan kelompok kontrol, dilakukan uji distribusi

data dengan menggunakan nilai skewness dan standar errornya.

Hasil uji normalitas yang didasarkan pada nilai skewness dibagi

standar error pada pretest sistolik sebagai berikut :

= = - 0,23 (hasilnya ≤ 2)

Sedangkan pada pretest diastolik sebagai berikut :

= = 0,5 (hasilnya ≤ 2)

Bila nilai skewness dibagi standar errornya menghasilkan angka ≤

2 maka distribusinya normal. Jika distribusi normal maka akan

dilakukan uji t dengan derajat kepercayaan 95% (alpha 0,05).


Peneliti juga melakukan uji pengaruh kekuatan (effect size) yaitu

uji yang menunjukan kekuatan antara hubungan antara variabel

independen dan variabel dependen (McBurney, 2010). Terdapat

banyak cara untuk menghitung uji pengaruh kekuatan (effect size).

Untuk t test Dornyei (2007) dan Pallant (2010) merekomendasikan Eta

Squared (η2). Uji Eta digunakan untuk menunjukan proporsi varians

dalam variabel dependen yang dijelaskan pada variabel independent.

Uji Eta yang dilakukan untuk mengidentifikasi seberapa kuat

hubungan senam jantung sehat seri 1 terhadap penurunan tekanan

darah pada lanjut usia.

Interpretasi dari uji Eta adalah sebagai berikut :

 0,01 = pengaruh lemah

 0,06 = pengaruh sedang

 ≥ 0,14 = pengaruh kuat (Cohen 1998, dalam Woodrow, 2014)

Formula atau rumus yang digunakan untuk menghitung Eta Square

(η2) sebagai berikut :

Formula 1

Eta squared (η2) untuk perhitungan independent t test

Formula 2

Eta squared (η2) untuk perhitungan t test


Keterangan :

t2 = t statistis dari hasil output spss

N = Jumlah responden (Woodrow, 2014).

3.8. Etika Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian khususnya jika yang menjadi

penelitian adalah manusia, maka penelitian harus memahami hak dasar

manusia. Manusia memiliki kebebasan dalam menentukan dirinya, sehingga

penelitian yang akan dilaksanakan benar-benar menjunjung tinggi kebebasan

manusia.

a. Informed Consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan

responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed

consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan

memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden (Hidayat,

2011).

b. Anonimity (tanpa nama)

Digunakan untuk memberikan jaminan dalam penggunaan subyek

penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama

responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode lembar

pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan (Hidayat,

2011).
c. Confidentiality (kerahasiaan)

Memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun

masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin

kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan

dilaporkan pada hasil riset (Hidayat, 2011).

3.9. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di wilayah Puskesmas Cibeber Kota Cimahi pada bulan Juli

2017 sampai
DAFTAR PUSTAKA

Arif, Djaufar ., Rusnoto., Hartinah , Dwi (2013). Faktor-Faktor yang

berhubungan dengan Kejadian Hipertensi di Pusling Desa Kumplit UPT

Puskesmas Gribig Kabupaten Kudus. JIKK Vol.4. No.2

Aziza, Lucky (2007). Hipertensi: The Silent Killer. Jakarta : Ikatan Dokter
Indonesia.

Bafirman (2007). Buku Ajar Fisiologi Olahraga. Padang : Fakultas Ilmu


Keolahragaan Universitas Negeri Padang.

Baradero, Mary (2008). Klien Gangguan Kardiovaskular: Seri Asuhan


Keperawatan. Jakarta:EGC

Brown et al (2006). Exercise Physiology : Basic of Human Movement in


Health and Disease. Baltimore: Lippcott Williams & Wilkins Cengage
Learning

Dalimartha, S, dkk. (2008). Care Your Self: Hypertension. Jakarta : Penebar


Plus dengan Kejadian Hipertensi pada Lansia di Pusling Desa Kumplit
UPT Puskesmas

Depkes RI (2014). Hipertensi. Jakarta : Pusat Data dan Informasi Kementrian


Kesehatan RI

Dewi, Sofia Rhosma (2014). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Yogyakarta:


Deepublish

Elizabeth, J. Corwin (2009). Patofsiologi. Jakarta : EGC

Fakhrudin, Hanif dan Nisa, Khairun (2013). Pengaruh Senam Jantung Sehat
terhadap Kadar Gula Darah Puasa pada Lansia di Panti Sosial dan
Lanjut Usia Tresna Werdha ‘Natar Lampung Selatan. Medical Journal
Of Lampung University.
Hidayat, Aziz A. (2007). Metode Penelitian Keperawatn dan Teknik Analisis
data. Jakarta : Salemba Medika

Irwansyah (2006). Pendidikan jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Jakarta:


Grafindo Media Pratama.

Jagadeesh, Gowraganahalli., Balakumar, Pitchai (2015). Pathophysiology and


Pharmacotheraphy of Cardiovascular disease. Editor Khin Maung-U.
USA: Adis

Joseph I., Izzo Jr., Domenic A. Sica., Henry R. Black (2008). Hypertension
Primer : The Essentials of High Blood Pressure : Basic Science,
Population Science, and Clinical Management. USA: American Heart
Association

Julianti, E.N(2005). Bebas hipertensi dengan jus. Jakarta : Puspa Suara

Kementrian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (2010). Penyajian data


& Informasi Statistik Olahraga. Jakarta

Kenney., W. Larry., Wilmore, Jack H., Costill, David L (2011). Physiology of


Sport and Exercise 5th Ed. USA : Human Kinetics

Lalarni, Husnu Khatimah (2015). Pengaruh Senam Jantung Sehat Seri V


terhadap Kebugaran dan lemak Tubuh pada Anggota Posyandu Lansia
Amrih Sehat Kec. Bergas Semarang. SKRIPSI S1 Fakultas Ilmu
Keolahragaan, Universitas Semarang.

Lewa, Pramantara., Rahayujati (2010). Faktor-faktor Resiko Hipertensi


sistolik terisolasi pada Lanjut Usia. Vol 26. No. 4. Yogyakarta: Jurnal
Berita Kedokteran Masyarakat

Librianty (2015). Panduan Mandiri Melacak Penyakit. Jakarta: Lintas Kata

Lilyasari, Oktavia (2007). Hipertensi dengan Obesitas : Adakah Peran


Endothelin 1. Jakarta : Jurnal Kardiologi Indonesia
Lingga, Lanny (2012). Bebas Hipertensi Tanpa Obat. Jakarta : Agromedia
Pustaka.

Lippincot, Wiliams & Willy (2008). Principles and Practice of Endocinology


and Metabolism. USA : Library of Congres.

Lusiana, Novita (2015). Buku Ajar Metodologi Penelitian Kebidanan.


Yogyakarta: Deepublish.

Mancia, Grassi., Redon (2014). Manual of Hypertension of the European


Society of Hypertension. Second Edition. USA : CRC Press.

Margiyati (2010). Pengaruh Senam Lansia pada Penurunan Tekanan Darah


pada Lansia Penderita Hipertensi di Posyandu Lansia Ngudi Waras,
Dusun Kemloko, Desa Berkas Kidul. Thesis Diponegoro University

Marliani , Lili dan Tantan, H (2007). 100 Questions & Answer. Jakarta : PT
Elex Media Komputindo.

Maryam, Siti. R dkk (2008). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya.

Jakarta : Salemba Medika

McBurney, Donald. H., White, Theresa L (2010). Research Methods.


Wadsworth

Mukholid, Drs.Agus (2007). Pendidikan Jasmani 2. Jakarta :Yudhistira

Muttaqin, Arif (2009). Pengantar Asuhan Keperawatan Klien dengan


Gangguan Sistem Kardiovaskular. Jakarta : Salemba Medika.

Nadesul, Handrawan (2009). Resep Mudah Tetap Sehat. Jakarta: Buku


Kompas

Natalia, Diana., Hasibuan, Petrus., Hendro (2015). Hubungan Obesitas


dengan Kejadian Hipertensi di Kecamatan Sintang, Kalimantan Barat.
CDK-228./Vol. 42 no.5
Notoatmodjo, Soekidjo (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta

Nugroho, Wahjudi. H (2009). Komunikasi dalam Keperawatan Gerontik.

Jakarta : EGC

Nursalam (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu


Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian
Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Perpustakaan Nasional RI: Katalog Dalam Terbitas (KDT) (2009). Undang-


undang Kesehatan dan Praktik Kedokteran. Yogyakarta : Penerbit Best
Publisher.

Poniman, Farid (2006). Kubik Leadership: Solusi Esensial Meraih Sukses dan
Kemuliaan Hidup. Jakarta: PT Mizan Publika.

Rohmawati, Miftahul (2015). Perbandingan Tekanan Darah Lansia Antara


Yang Mengikuti Dan Tidak Mengikuti Senam Jantung Sehat Seri 1. S1
Thesis. Universitas Indonesia

Ronny (2009). Fisiologi Kardiovaskular:Berbasis Masalah Keperawatan.


Jakarta: EGC.

Safran, Zachazewski dan Stone (2012). Instruction for Sport Medicine


Patients, Second Edition. Elseiver

Santoso (2009). Memahami Krisis Lanjut Usia : Uraian Medis dan Pedagogis-
Pastoral. Jakarta Gunung Mulia

Sherwood, Lauralee (2011). Fisiologi Manusia: dari Sel ke Sistem. Jakarta:


EGC.

Smolin, Lori A (2009). Nutrition for sports and Exercise. USA : Chelsea
House.
Sugiharto, Arif (2007). Faktor-faktor Resiko Hipertensi Grade II pada
Masyarakat. Thesis Diponegoro University

Suharjo, J.B & Cahyono, B (2008). Gaya Hidup dan Penyakit Modern.
Yogyakarta : Kanisius

Sumintarsih (2006). Kebugaran Jasmani untuk Lanjut Usia. Yogyakarta :


Majora Volume

Swarjana, I Ketut (2012). Metodologi Penelitia kesehatan. Yogyakarta :


ANDI.

Tapan, Erik (2005). Penyakit Degeneratif. Jakarta : PT Elex Komputindo.

Vitahealth (2006). Hipertensi. Jakarta :Gramedia Pustaka Utama

Wasis (2008). Pedoman Riset Praktis Untuk Profesi Perawat. Jakarta : EGC.

Wasis (2008). Pedoman riset untuk profesi perawat. Jakarta : EGC.

Williams and Wilkins (2014). ACSM’s Resource Manual for Guidelines for
Exercise Testing and Prescription. American College of Sports
Medicine.

Wilson & Giddens (2013). Health Assesment for Nursing Practice ed 5th.
U.S.A: Elseiver

Woodrow, Lindy (2014). Writing about Quantitaif Research in Applied


Linguistic. USA : Palgrave McMillan

Anda mungkin juga menyukai