Solusi Uts Rekayasa Fundasi 2014
Solusi Uts Rekayasa Fundasi 2014
SOAL 1
Potongan memanjang dari struktur yang ditinjau adalah:
Pusat 21 m
27 m
50 m
Gambar 2 Tampak atas struktur
Berdasarkan keterangan pada soal, didapat bahwa:
- Tebal pelat pondasi adalah 2 m
- Berat pelat pondasi dihitung sebagai berikut:
beton 24 kN
m3
asumsi
Wpelat Apelat t pelat beton
Wpelat 502 2 24 94.247,8kN
4
- Berat struktur per satu tangki berikut isinya adalah 70.000 kN
Maka distribusi tegangan vertikal di bawah titik pusat pelat pondasi akibat beban pondasi dan tangki
dapat dihitung menggunakan grafik berikut:
a. Karena pada kasus ini, terdapat dua lapisan tanah dengan ketebalan yang tidak dapat diabaikan
(ketebalan lapisan pasir adalah ½ ketebalan lapisan lempung), maka grafik dan teori – teori
distribusi tegangan tidak dapat langsung digunakan, karena teori – teori tersebut hanya berlaku
untuk tanah homogen. Untuk mengakomodasi pengaruh ketebalan lapisan pasir, dilakukan
perhitungan sebagai berikut:
Distribusi tegangan pada pasir dianggap memiliki distribusi tegagan 2V:1H, sehingga fungsi
diameter untuk kedalaman z adalah:
D z Dz 0 z
Dengan nilai z adalah dari 0 hingga 6 m yang mengacu pada profil tanah, tapak pondasi berada
pada kedalaman 2 m, dan diasumsikan beban dari tangki langsung didistribusikan ke tanah
tanpa ada pengaruh dari pelat pondasi.
b. Setelah didapatkan nilai q0 akibat tangki dan pelat didapatkan, maka distribusi tegangan pada
tanah lempung dilakukan dengan menggunakan grafik untuk distribusi tegangan di bawah pusat
lingkaran untuk beban akibat pelat dan distribusi lingkaran pada jarak dan kedalaman tertentu
untuk beban akibat tangki.
z σz
z/a σz/pav
m kPa
0 0,00 1,00 38,27
4 0,14 1,00 38,16
8 0,29 0,98 37,47
12 0,43 0,94 35,93
16 0,57 0,88 33,59
Tinjau beban akibat tangki
Diasumsikan, beban memiliki distrubusi seragam, sehingga nilai σz dapat ditentukan berdasarkan grafik berikut:
z σz 4 x σz
z/a r/a σz/pav
m kPa kPa
0 0,00 1,00 0,50 61,13 244,52
4 0,30 1,00 0,45 54,41 217,62
8 0,59 1,00 0,40 48,90 195,61
12 0,89 1,00 0,35 42,79 171,16
16 1,19 1,00 0,30 36,68 146,71
Maka, bila pertambahan beban akibat tangki dan akibat pelat dijumlahkan, didapat:
Tabel 3 Pertambahan tegangan vertikal pada tanah lempung
z Δσz total
m kPa
0 282,78
4 255,78
8 233,09
12 207,09
16 180,30
σz pada lempung
σz (kPa)
0.00 100.00 200.00 300.00
0
2
4 σz akibat pelat
6
σz akibat tangki
8
z (m)
Δσz total
10
12
14
16
18
Catatan penting saat mengerjakan perhitungan ini adalah pre loading dilakukan sebelum ada
struktur yang ditinjau sehingga pre loading berada pada permukaan tanah, bukan pada
kedalaman yang sama dengan pelat pondasi.
Asumsi dalam menghitung pertambahan tegangan vertikal akibat beban pre loading adalah
beban akibat tangki dan pelat dibuat sebagai satu kesatuan (tidak dipisah seperti perhitungan
sebelumnya) dengan diameter 70 m.
Langkah perhitungan yang dilakukan sama persis dengan yang dilakukan, yaitu dilakukan
perhitungan distribusi 2V:1H lalu penambahan tegangan vertikal pada lapisan lempung
dihitung dengan metode yang sama dengan perhitungan penambahan tegangan akibat pelat
(menggunakan gambar 4).
z σz
z/a σz/pav
m kPa
0 0,00 1,00 117,48
4 0,10 1,00 117,36
8 0,21 0,99 116,53
12 0,31 0,97 114,49
16 0,41 0,95 111,06
σz pada lempung
σz (kPa)
0.00 100.00 200.00 300.00
0
2
σz akibat pelat
4
6 σz akibat tangki
8 Δσz total
z (m)
Mengacu pada distriubsi pertambahan tegangan vertikal akibat pre loading, bentuk distribusi beban
yang terjadi mendekati uniform untuk seluruh kedalaman, sehingga grafik z/Hdr versus T untuk initial
excess pore water pressure seragam dapat digunakan.
16 σ'vo
18
20
22
24
20 N 15 Osaki
30 20 N 15
N 11, 25
E 2600 N 29.250kPa
Eu 500 Su 12.144kPa
Teori yang akan digunakan untuk menghitung penurunan elastic, adalah teori elastisitas yang dibuat
oleh Timoshenko (1951), yaitu:
1 2 1 2
Se flexible q0 B ' m I1 I2 I F
Es 1
0, 25 702 B 2
B 62, 04m
Nilai E di rata – rata hingga nilai terkecil antara H (jarak dari tapak ke lapisan tanah keras) atau
5B.
H 24m
5B 310, 2m
8 Esand 16 Eclay
Es 17.846kPa
24
Nilai poisson’s ratio diasumsikan sebesar 0,3
Maka besar penurunan elastis pondasi fleksibel di tengah (center, m=4) adalah:
1 0,32 1 2 0,3
Se flexible,center 145,87 62, 04 4 0, 031 0, 064 0,95
17.846 1 0,3
Se flexible,center 0,12m
Dengan asumsi pelat pondasi kaku, maka besar penurunan elastic pondasi kaku adalah:
Se rigid 0,93 Se flexible ,center 0,111m
Efek dari pre loading adalah kenaikan tegangan efektif yang menyebabkan kenaikan nilai Eu
lempung, dan saat pre loading dikupas, maka tanah akan mengalami reduksi over burden
pressure sehingga menjadi OC. Sehingga:
Su Su 132 81,57
0,8
OCR 0,184
0,8
0, 27
Pp Pp NC 132
'vo 132 middle of thelayer ,setelah pengupasan
Su
Su 'vo 0, 27 132 35, 69kPa
Pp
0, 25 502 B 2
B 44,31m
Efek penurunan yang dialami tanah akibat pre load adalah berkurangnya nilai H dan perubahan
nilai E av. Asumsi yang digunakan adalah penurunan elastis terjadi pada pasir dan penurunan
konsolidasi terjadi pada tanah lempung.
H 24 0,111 0,93 22,955
5 B 221,55m
Es
8 0,111 Esand 16 0,93 Eclay 21.765kPa
22,955
Nilai poisson’s ratio diasumsikan sebesar 0,3
Maka besar penurunan elastis pondasi fleksibel di tengah (center, m=4) adalah:
1 0,32 1 2 0,3
Se flexible,center 128,84 44,31 4 0, 052 0, 074 0,95
21.765 1 0,3
Se flexible,center 0, 086m
Dengan asumsi pelat pondasi kaku, maka besar penurunan elastic pondasi kaku adalah:
Se rigid 0,93 Se flexible,center 0, 08m
Jadi, besar penurunan elastik akibat beban rencana adalah 8 cm dan besar penurunan
akibat konsolidasi adalah 8,7 cm.
SOAL 4
Persamaan bearing capacity yang digunakan adalah persamaan untuk tanah berlapis dari Meyerhof
(1974) untuk pondasi segi empat. (mengacu pada Braja M Das, Principle of foundation engineering).
B 2c H B 2D f K s tan t '
qult qb 1 a t H 2 1 1 1H
L B L H B
qult qt
Untuk menggunakan persamaan ini, bentuk pondasi diubah menjadi persegi dengan panjang sisi 44,31
m. Jadi B = 44,31 m.
B 44,31 m
L 44,31 m
Df 2,00 m
H 6m
Ks 3,06
Tabel 9 Perhitungan daya dukung
Jenis c ϕ γsat qt/qb
Nc Nq Nγ Fcs Fqs Fγs
Tanah kPa ° kN/m 3
kPa
Sand 0 30 30,14 18,4 22,4 1,61 1,58 0,6 18 3427,01
Clay 35,69 0 5,14 1 0 1,19 1,00 0,6 16 303,15
Berdasarkan persamaan daya dukung Meyerhof didapat bearing capacity 293,42 kPa
Berdasarkan persamaan daya dukung Meyerhof didapat bearing capacity 1.259,6 kPa
SOAL 5
Karena gempa ditinjau lama setelah tangka beroperasi, maka dapat dianggap bahwa tanah lempung
sudah mengalami konsolidasi akibat beban rencana.
Penambahan kuat geser tanah dihitung sebagai berikut:
Su
Su ' bila masih OC
Pp OC
Su Suawal Su bila masih OC
Su
Su vo ' bila NC
Pp OC
Selain itu, akibat adanya gaya gempa, maka timbul momen yang menimbulkan eksentrisitas, dan karena
ada gaya horisontal, maka akan timbul inklinasi pada beban yang bekerja pada pondasi.
M
e
V
H
i a tan
V
Perhitungan Daya dukung:
Tabel 11 Perhitungan Daya Dukung
Kenaikan cu
Δσ' 233,09 kPa
σ'vo awal 132 kPa
σ'vo akhir 365,09 kPa
σ'pc 213,57 kPa
OC/NC NC
Su/Pp 0,184
Su 67,18 kPa
F tangki 70000 kN
H tangki 3500 kN
Tinggi Tangki 18 m
M gempa 37800 kN-m
V total 280000 kN
H total 14000 kN
M total 151200 kN-m
e 0,54 m
i 2,86 °
Jenis c ϕ γsat qt
Nc Nq Nγ Fcs Fqs Fγs
Tanah kPa ° kN/m 3
kPa
Sand 0 30 30,14 18,4 22,4 1,61 1,58 0,6 18 3427,01
Clay 67,18 0 5,14 1 0 1,19 1,00 0,6 16 496,46