Anda di halaman 1dari 4

SALMON HASIL REKAYASA GENETIK DISETUJUI UNTUK

KONSUMSI

Lembaga federal pada hari kamis menyetujui bahwa salmon hasil dari rekayasa genetik telah
dapat dikonsumsi, berarti ikan ini adalah hewan hasil rekayasa genetik pertama yang beredar di
supermarket Amerika dan meja-meja makan. Persetujuan oleh Food and Drug Administration butuh
perjuangan panjang bagi AquaBounty Technologies, sebuah perusahaan kecil yang telah
melakukan pendekatan dengan F.D.A sejak tahun 1990-an. Lebih dari lima tahun yang lalu,
perusahan inilah yang pertama kali menyatakan bahwa ikan hasil rekayasa genetik aman untuk
dikonsumsi dan tidak berdampak buruk bagi lingkungan.
Persetujuan ini telah ditantang keras oleh beberapa konsumen dan kelompok pecinta
lingkungan, mereka berpendapat bahwa penelitian mengenai aspek keamanan salmon ini belum
memadai dan kemungkinan populasi salmon liar yang terdapat di alam bebas akan terpengaruh
apabila salmon hasil rekayasa genetik ini dilepas di laut maupun sungai. “sangat disayangkan,
keputusan ini telah mengabaikan sebagian besar konsumen, ilmuan, anggota kongres dan
peternak salmon di seluruh dunia, yang telah menentang keras kebijakan ini” Wenonah Hauter,
direktur eksekutif Food & Water Watch, dalam sebuah pernyataan. Setelah beberapa jam
keputusan lembaga federal ini dikeluarkan, salah satu kelompok advokasi konsumen, The Center
for Food Safety (Pusat Keamanan Pangan), mengatakan bahwa organisasi ini dan organisasi
lainnya akan mengajukan gugatan keberatan untuk menentang persetujuan yang telah
dikeluarkan oleh lembaga federal.
AquAdvantage salmon, seperti yang dikenal, merupakan salmon atlantik yang telah
dimodifikasi secara genetik sehingga pertumbuhan untuk mencapai ukuran pasar lebih cepat
dibandingkan dengan salmon yang tidak dimodifikasi secara genetik, hanya dalam separuh
waktu. “ FDA telah melakukan analisa dan evaluasi terhadap data dan informasi yang telah
dikumpulkan oleh AquaBounty mengenai AquAdvantage salmon dan menutuskan bahwa mereka
telah memenuhi peraturan persyaratan yang dibutuhkan, termasuk makanan yang berasal dari
ikan tersebut aman untuk dikonsumsi” Bernadette Dunham, direktur lembaga Center for
Veterinary Medicine, dalam sebuah pernyataan.
FDA menyebutkan bahwa pada hari kamis itu proses yang berlangsung sangat lama,
karena ini merupakan keputusan yang pertama mengenai hal ini. Beberapa orang mendesuskan
bahwa penundaan keputusan ini sengaja dilakukan oleh pemerintahan Obama karena waspada
terhadap reaksi politik. Pihak FDA mengatakan bahwa ikan tidak perlu diberi tanda sebagai ikan
yang telah dilakukan rekayasa genetik, berbeda halnya dengan tanaman yang dilakukan rekayasa
genetik. Namun, FDA telah mengeluarkan pedoman bawasnnya perusahan dapat secara sukarela
menggunakan label terhadap salmon yang telah dimodifikasi secara genetik, maupun label
terhadap salmon yang tidak dilakukan modifikasi genetik. Meskipun telah disetujui, namun
setidaknya butuh waktu selama dua tahuan agar salmon modifikasi ini dapat beredar di
supermarket, dan pada awalnya akan dipasarkan dalam jumlah yang kecil.
Ronald Stotish, kepala eksekutif AquaBounty, yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh
Interon Corporation, mengatakan bahwa Ia merasa senang sekaligus terkejut terkait dengan
disetujuinya salmon hasil rekayasa genetik untuk dikonsumsi,setelah sekian lama. “ kami tidak
terfikir bahwa ini akan segera disetujui” katanya dalam sebuah wawancara. Mr. Stotish menolak
mengatakan apakah ada rencana untuk menjual ikan itu ke pasaran, selain itu salmon tidak akan
segera beredar di toko-toko karena setidaknya dibutuhkan waktu selama dua tahun untuk
membesarkan ikan ini sesuai dengan ukuran yang diterima dipasaran, meskipun ikan ini
pertumbuhannya lebih cepat. Tidak mungkin juga terdapat banyak ikan salmon dipasaran karena
kapasitas produksi yang disetujui, seperti Panama, kapasitas produksinya hanya sekitar 100 tons
ikan per tahun- hanya jumlah kecil dibandingkan dengan lebih dari 200.000 ton salmon atantik
yang Amerika Serikat impor per tahunnya. Mr. Stotish mengatakan bahwa Ia tidak mengetahui
kebijakan itu masih berlaku bagi ekspor ikan di Panama.
Tidak diketahui secara pasti dimana salmon hasil rekayasa genetik akan dijual. Beberapa
supermarket terkemuka telah mengatakan bahwa, karena terdapat banyak pihak yang mementang
sehingga mereka tidak ada rencana untuk menjual salmon ini. ikan seharusnya dibesarkan dalam
bak penampungan, hal ini bertujuan untung mengurangi kemungkinan ikan ini melarikan diri ke
alam liar. AquaBounty dan pendukungnya mengatakan bahwa hal ini juga dapat menurangi stress
yang disebabkan lingkungan daripada di laut. Serta, dapat memungkinkan ikan ini
dikembangbiakan di Amerika Serikat, bukan impor, seperti kebanyakkan petani salmon atlantik
selama ini.
Untuk saat ini, bagaimanapun juga, ikan yang diternakan di Panama, berasal dari telur
yang dihasilkan di pulau Prince Edward, Kanada. Apabila salmon dikembangbiakkan di tempat
lain, untuk pemasaran di Amerika, memerlukan kesepakatan lain. Diluar rencana Canada dan
Panama, menurut atran yang berlaku untuk AquaBounty setahun yang lalu, dikatakan bahwa
waktu itu setelah mendapatkan persetujuan dari FDA, akan dibangun tempat penetasan di
Amerika Serikat dan Kanada untuk menjual telur kepada petani ikan, yang kemudian salmon
dapat dibesarkan hingga mencapai ukuran pasaran. AquaBounty mengatakan bahwa salmon
dapat dibesarkan dari telur itu sendiri. Selain di Amerika Serikat, mereka berkata bahwa besar
harapan untuk menjual salmon dinegara lain seperti Kanada, Argentina, Brazil dan China.
Persetujuan ini dapat membantu dalam mengembangkan hewan rekayasa genetik yang
lain. Ilmuan dan petinggi industri bioteknologi telah komplain sejak lama, karena tidak ada
kejelasan kenapa salmon dilarang beredar di pasaran. Beberapa pendapat menyebutkan bahwa
pengembangan hewan yang direkayasa genetik untuk keperluan konsumsi, seperti babi dapat
mengurai polusi, seperti bau yang tercium hingga ke pinggir jalan. Sekarang ataupun nanti, telah
ada ketertarikan dalam mengembangkan hewan yang direkayasa genetik seperti ternak dan
hewan peliharaan karena terdapat teknik-teknik baru, termasuk salah satunya adalah Crispr-
Cas9, dimana peneliti mengubah genome dari hewan dengan menambahkan gen dari spesies
lain. Hal itu membuat rekayasa genetik pada hewan jauh lebih mudah. Ilmuan di China,
misalnya, baru-baru ini menciptakan kambing berotot dengan bulu yang panjang. Para peneliti di
Scotland menggunakan pengubah gen untuk menciptakan babi yang tahan terhadap flu babi di
Afrika. Tidak diketahui secara pasti hewan yang diciptakan ini akan tunduk dibawah peraturan
yang telah dibuat oleh FDA.
The AquaAdvantage salmon mengandung hormon gen pertumbuhan dari salmon Chinook
dan menambahkan gen dari biota laut, seperti belut, hal itu membuat gen yang ditranspalasikan
tetap aktif, sedangkan hormon gen pertumbuhan salmon sendiri hanya aktif hanyasekitar 6 bulan
pertahunnya. Perusahaan mengatakan bahwa ikan dapat tumbuh mencapai ukuran pasaran dalam
18-20 bulan, sedangkan salmon yang diternakan secara tradisional dapat mencapai 28-36 bulan.
Pihak yang kontra mengatakan bahwa ikan yang melarikan diri, dapat menjadi
kompetitor salmon liar untuk mencari makan atau pasangan. Salah satu pihak kontra yang
termasuk anggota delegasi pada Kongres Alaska, mengatakan bahwa mereka khawatir tentang
efek yang dapat terjadi pada keberadaan dan kesehatan dari salmon liar. “keputusaan yang tolol
ini menunjukkan bahwa agen-agen federal kami tidak dapat menggunakan akal sehatnya” Don
Young, seorang negarawan, pada sebuah pernyataan. Tetapi, beberapa ilman telah menepis
kekhawatiran itu. Wiliam Muir, seorang profesor di bidang keilmuan hewan Universitas Purdue,
mengatakan bahwa ikan ini tidak menimbulkan resiko terhadap lingkungan. “Sebaliknya, salmon
modifikasi genetik menjadikan salmon liar sebagai sumber makanan itu tidak benar, di laut kita
sangat banyak ikan,” dia berkata dalam sebuah kesempatan. “ Perkembangan ini memberikan
alternatif yang aman dan berkelanjutan.”
FDA pada kamis lalu mengatakan bahwa terdapat fasilitas dinding yang berlapis di
Canada dan Panama untuk mencegah ikan melarikan diri. Salmon telah dibuat steril sehingga
tidak dapat melakukan reproduksi apabila melarikan diri, walupun proses sterilisasi ini tidak
mudah. FDA telah mengatur bahwa hewan yang direkayasa genetik merupakan pengobatan
untuk hewan tersebut, dengan argumen bahwa gen yang dimasukkan ke dalam daging hewan
merupakan obat. Kritikus menganggap hal ini tidak memadai karena menempatkan teknologi
baru pada kerangka peraturan lama mereka mengatakan bahwa FDA tidak sehebat instansi
pemerintah lainnya untuk melakukan penilaian terhadap lingkungan. Gedung Putih sekarang
tengah melakukan review pada seluruh kerangka kerja untuk mengatur produk modifikasi
genetik. FDA mengaakan bahwa untuk mensetujui salmon ini beredar, itu berarti salmon ini
telah aman untuk dikonsumsi, dan bawasannya elemen genetik yang dimasukkan tidak
membahayakan salmon itu sendiri, dan perusahaan telah cukup membuktikan bahwa salmon
tumbuh lebih cepat.
AquaBounty, yang berbasis di Maynard, Mass. Telah berjuang cukup lama untuk
mengumpulkan dana agar tetap bertahan di dunia bisnis. Sekarang sekitar 60% saham dimiliki
oleh Intrexon, sebuah perusahaan Bioteknologi yang dirintis oleh Randal J. Kirk yang
diperuntukkan dalam bidang biologi sistetis, sebuah istilah untuk rekayasa genetika canggih.
Interxon juga telah mengakuisi sebagai perusahaan yang telah diakui dalam
mengembangkan apel hasil rekayasa genetik yang tahan terhadap pencoklatan dan sebuah
perusahaan Inggris yang bekerja padaa rekayasa genetik serangga, seperti nyamuk yang akan di
uji di Florida sebagai cara untuk mencegaah demam berdarah. Saham Interxon naik 4% pada
kamis, ditutup pada indeks $ 36,65.
Pertannyaan yang diajukan adalah :
“Opini Saudara/i setuju atau tidak setuju mengenai artikel yang telah
diberikan, berdasarkan sisi kemanusiaan, lingkungan dan ekonomi.”

Anda mungkin juga menyukai