NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Oleh :
Miss Iman Chapakia
J500120024
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
HUBUNGAN RIWAYAT BERAT BADAM LAHIR (BBL) DENGAN
PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 2-5 TAHUN
DI POSYANDU GONILAN KARTASURA
ABSTRAK
Fase terpenting dalam perkembangan anak adalah usia antara 2-5 tahun yaitu merupakan
periode keemasan (golden age) dalam proses perkembangan. Di Indonesia sekitar 5-10%
anak mengalami keterlambatan perkembangan. Badan Lahir (BBL) merupakan salah satu
faktor kunci pembangunan di semua aspek perkembangan. Dimana berat badan lahir yang
rendah dapat dikaitkan dengan perkembangan, pendidikan, dan perilaku yang merugikan di
masa mendatang. Oleh karena itu harus mendeteksi dini tumbuh kembang anak. Untuk
menilai perkembangan anak banyak instrumen yang dapat digunakan salah satunya yaitu
DDST II (Denver Development Screening Test II).Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
adakah hubungan riwayat berat badan lahir dengan perkembangan motorik halus anak usia 2-
5 tahun di Posyandu Gonilan Kartasura. Penelitian ini menggunakan metode observational
analytic dengan desain case control retrospective. Sampel penelitian diambil secara
purposive sampling. Berupa data primer yaitu melakukan tes Denver II pada anak usia2-5
tahun di Posyandu Gonilan Kartasura sebanyak 60 sampel yang memenuhi kriteria inklusi.
Analisis data menggunakan uji statistic Chi Square. Hasil analisis bivariat dengan uji statistic
Chi Square menunjukkan bahwa riwayat BBL berhubungan dengan perkembangan motorik
halus didapatkan nilai p = 0.02 dan OR = 5.0
Kata Kunci : Golden Age, Berat Badan Lahir, Perkembangan Motorik Halus, Denver II
ABSTRACT
The most important phase of children development was age 2-5 where it was a golden period
of children development. In Indonesia, between 5-10% of children with delayed of
development. Birth weight was one key factor that determine development in children. Low
birth weight associated with delayed development, education, and behavior in the future.
Because of that, earlier detection should be held. One of instrument that used to assess the
development DDST II (Denver Development Screening Test II). The purposes of this study is
to analyze correlation between birth weight with fine motoric development of children age 2-
5 in Posyandu Gonilan Kartasura. This study used an analytical observational study with
case control retrospective design. The samples in this study were chosen by purposive
sampling. Assessment of development as a primary data was conducted by Denver II test on
60 samples of children age 2-5 according to inclusion criteria. Data analyzed using Chi
Square. Analyzed data by using bivariate analysis with Chi square obtain there is correlation
between birth weight with fine motoric development of children age 2-5 in Posyandu Gonilan
Kartasura, p = 0.02 and OR = 5.0
Latar Belakang
Cara Kerja
Tujuan
1. Tetapkan umur kronologis
Untuk mengetahui adakah hubungan
anak, tanyakan tanggal lahir anak yang
riwayat berat badan lahir dengan
akan diperiksa. Gunakan patokan 30
perkembangan motorik halus anak usia
hari untuk satu bulan dan 12 bulan
2-5 tahun di Posyandu Gonilan
untuk satu tahun.
Kartasura.
2. Jika dalam perhitungan umur
kurang dari 15 hari dibulatkan ke
Metode
bawah, jika sama dengan atau lebih
Penelitian bersifat analitik dengan
dari 15 hari dibulatkan ke atas.
rancangan penelitian case control
3. Tarik garis berdasarkan
retrospective. Penelitian dilaksanakan
kronologis yang memotong garis
di Posyandu Gonilan Kartasura pada
horizontal tugas perkembangan pada
bulan December 2015. Sampel yang
formulir DDST.
digunakan dalam penelitian ini adalah
4. Setelah itu dihitung pada
anak umur 2-5 tahun yang diketahui
masing-masing sektor, berapa yang P
berat lahirnya dipilih secara purposive
dan berapa yang F.
sampling. Penentuan besar sampel
Hasil dan Pembahasan Karakteristik responden berdasarkan
data yang telah didapat meliputi jenis
Dari penelitian ini ditetapkan
kelamin, pendidikan ibu, pekerjaan
masing-masing sampel sebesar 11
ibu, dan berat badan lahir yang tersaji
untuk kasus, dan 49 sebagai kontrol.
dalam tabel berikut.
Jenis Kelamin
Laki-laki 34 56.7
Perempuan 26 43.3
Pendidikan Ibu
Tidak Tamat SD 1 1.7
SD 4 6.7
SMP 19 31.7
SMA/SMK 32 53.3
Sarjana 4 6.7
Pekerjaan Ibu
IRT 42 70
Buruh 6 10
PNS 1 1.7
Swasta 11 18.3
Table 8. Distribusi hubungan berat badan lahir dengan perkembangan motorik halus
Riwayat Berat Perkembangan Motorik Halus Total Nilai Nilai
Badan Lahir Normal Suspek p OR
(BBL) F % F % F %
BBLN 42 70 6 10 48 80 0.02 5.0
BBLR 7 11.7 5 8.3 12 20
Jumlah 49 81.7 11 18.3 60 100
Adolph K.E., Robinsons S.R., 2007. Motor Development. New York University
(diakses taggal 18 Januari 2016)
Amarnath A., Jacob S., 2014. Low Birth Weight of Infants in Relation to Various
Bio-Social variable. International Journal of Advanced Researh. 2(5) : 309
Ariyanti A., 2010. Perbedaan Perkembangan Anak Balita pada Ibu Bekerja dan Ibu
Tidak Bekerja Penilaian Menggunakan Metode Denver II. Thesis. Pp. 110
Chamidah A.N., 2009. Deteksi Dini Gangguan Pertumbuhan dan Perkebangan Anak.
Jurnal Pendidikan Khusus. 5(2) : 84, 89, 92
Chaves R., Jone A.B., Games T., Souza M., Pareira S., dan Maia J., 2015. Efffects of
Individual and School-Level Characteristucs on A Child’s Gross Motor
Coordination Development. Int. J. Environ. Res. Public Health. 12 :8884
Christi A.Y., Syamlan R., dan Kusuma I.F., 2013. Hubungan Pengetahuan Ibu
Tentang Stimulasi Dini dengan Perkembangan Motorik pada Anak Usia 6-24
Bulan di Kecematan Mayang Kabupaten Jember. Atrikel Ilmiah. pp2
Depkes RI, 2006. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini
Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta :
Depkes RI.
Damanik S.M., 2009. Buku Ajar Neonatologi. Jakarta : Badan Penerbit IDAI pp.11
Giagazoglou P., Kyparos A., Fotiadou E., dan Angelopoulou N., 2007. The Effect of
Residence Area and Mather’s Education and Motor Development of
Preschool Aged Children in Greece. Early child Development and Care.
177(5) : 480
Ginting T., 2012. Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu dalam Memantau
Perkembangan Motorik pada Batita (1-3 Tahun) di Dusun VIII Desa Kolam
Kec.Percut Sei Tuan medan Tahun 2012. Jurnal Darma Agung (diakses
tanggal 10 November 2015)
Gaul D., 2014. Fine Motor Skill Performance in Irish Children. DCU (diakses
tanggal 18 Januari 2016)
Hidayat A.A., 2010. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan.
Jakarta : salemba Medika
Krisdiyanto E., Arwani, dan Purnomo, 2013. Hubungan Pola Asuh Orang Tua
Terhadap Perkembangn Motorik Anak Usia 3-5 Tahun. Pp.2 (diakses tanggal
3 Seprember 2015)
Nazi S., 2012. Fine Motor Development of Low Birth Weight Infants at the Corrected
Aged of 8 to 12 Months. Iranian Rehabilitation Journal. 10(16) : 22
Pahlevanian A.A, dan Ahmadizadeh Z., 2014. Relationship between Gender and
Motor Skill in Preschoolers. Middle East J Rehabil Health. 1(1) :1
Qobadiyah T.P., Mustain, dan Maryanti, 2012. The Influence of Size Upper Arm
Circumference (LLA) Third Trimester Pregnant Women on the Birth Weight
Babies in BPS Sujamil jatinom Klaten. Jurnal Ilmu Kesehatan. 4(2)
Samara D., Sidarta N., Meidiana D., dan Noviyanti, 2012. Gender Impacts on Motor
Skill Perficiency-Physical Activity Reslahionship in Children. 31(3) : 193,
197
Sitoresmi, Kusnanto, dan Krisnana, 2015. Perkembangan Motorik Anak Toddler pada
Ibu Bekerja dan Ibu Tidak Bekarja. Jurnal Pediomateranal. 3(1) : 66
Tazkiah M., Wahyuni C.U., dan Martini S., 2013. Determinan Epidemiologi Kejadian
BBLR pada daerah Endemis Malaria di Kabupaten Banjar Provinsi
Kalimantan Selatan. Jurnal Berkala Epidemiologi. 1(2) : 266
Vlachos F., Papadimitriou A., dan Bonoti F., 2014. An Investigantion of Age and
Gender Difference in Preschool Children’s Specific Motor Skill. European
Psychomotricity Journal. 6(1) : 16, 18
Zareian E., Saeedi F., dan Rabbani V., 2014. The Role of Birth Order and Birth
Weight in the Balance of Boys Aged 9-11 Years Old. Ann Appl Sport Sci. 2(2)
: 51-53
Zaveira, Ferdinand. 2008. Mengenali dan Memahami Tumbuh Kembang Anak.
Jogjakarta : Katahati