Anda di halaman 1dari 14

UJIAN KEPANITERAAN KLINIK LABORATORIUM IKM-IKKOM

FAKULTAS KEDOKTERAN UNDANA

Kupang, 15 Desember 2016


Nama : Nurmalinda Kurniasih Mappapa, S. Ked.
NIM : 1108011020
PUSKESMAS BAKUNASE
1. Dalam gambar struktur organisasi puskesmas jelaskan tugas pokok dan tugas lainnya dari
kepala puskesmas?
Kepala Puskesmas dalam struktur organisasi puskesmas menjadi kepala structural yang
bertugas untuk mengkoordinasikan segala kegiatan puskesmas.
- Kepala puskesmas menyusun tim dan menetapkan rencana kegiatan puskesmas baik
upaya kesehatan wajib maupun pengembangan selama satu tahun, berkoordinasi
dengan tim dari masing-masing program. Selain itu kepala puskesmas juga wajib
memantau dan melakukan evaluasi bulanan lintas program, serta merancangkan
kegiatan untuk bulan depan.
- Melakukan kegiatan lokakarya mini lintas sector untuk membahas masalah kesehatan
yang ada secara holistic dengan pemecahan masalah bersama lintas sector, disini
kepala puskesmas juga melakukan evaluasi dan pelaporan kegiatan lintas sector yang
telah selesai dijalankan, maupun masalah kesehatan yang telah terselesaikan.
- Menyajikan laporan hasil kinerja dan hasil penilaian kinerja sebagai
pertanggungjawaban dalam pelaksanaan urusan dinas kesehatan sesuai petunjuk
pekerjaan .
- Melaksanakan tugas dan tanggungjawab yang diberikan Kepala Dinas Kesehatan
untuk terciptanya situasi yang kondusif dibidang kesehatan.
- Selain itu Kepala puskesmas juga berkewajiban memiliki kemampuan untuk
memanajemen manusia, manajeman administrasi, manajeman keuangan untuk
terciptanya situasi yang aman dan nyaman bagi staff pegawai puskesmas maupun
masyarakat.
2. Bagaimana penyelenggaraan kegiatan posyandu? Jelaskan yang kamu ketahui tentang 5
table service apa tujuan masing-masing table?
Penyelenggaraan posyandu dilakukan sekurang-kurangnya satu kali setiap bulan.
Posyandu dapat berupa gedung permanen atau rumah warga yang telah disepakati yang
mudah dijangkau masyarakat, berlokasi ditiap desa/kelurahan/ RT/ RW atau dusun.
Puskesmas bekerjasama dengan para kader posyandu untuk penentuan tanggal yang
disesuaikan dengan masyarakat dan menyebarkan informasi ke warga tentang pelayanan
posyandu.
Idealnya tiap pelaksanaan posyandu terdiri atas 5 meja (5 table service).
Meja 1 : Meja pendaftaran
Meja 2 : Meja penimbangan. Disini para balita dan batita di timbang dan diukur tinggi
badannya
Meja 3 : Meja pengisian KMS. Setelah ditimbang dan diukur tinggi badannya, di meja ini
ada seorang kader yang bertugas untuk mengisi KMS.
Meja 4 : Meja penyuluhan perorangan berdasarkan KMS. Di meja ini para ibu dijelaskan
tentang bagaimana hasil pemeriksaan berat dan tinggi badan anaknya, apakah baik,
apakah menurun, apakah dibawah garis merah. Jika turun, disinilah tempatnya kader
memberikan penyukuhan tentang gizi dan memberikan dukungan pada orangtua serta
memotivasi mereka. Jika didapati baik, disini juga tempatnya kader memberikan pujian
atas keberhasilan orangtua.
Meja 5 : Pelayanan kesehatan (dilakukan oleh petugas kesehatan). Di meja ini dapat
diberikan pelayanan Imunisasi, pemberian tablet vit.A, konsultasi KB, pengobatan
ringan.
3. Dari pengalaman anda di Posyandu apa masalah terutama yang sering dihadapi
posyandu? Bagaimana solusinya menurut anda? Jelaskan.
Dari pengalaman saya, masalah utama yang sering terjadi adalah 5 table service yang
tidak terlaksana dengan baik. Hal ini disebabkan oleh jumlah kader yang kurang (ada
beberapa kader yang tidak ikut karena satu dan lain hal), sehingga menyulitkan untuk
membuka 5 meja, biasanya mereka hanya membuka 3 meja (pendaftaran, penimbangan
BB dan pengisian KMS, pelayanan kesehatan) sehingga komunikasi antar kader dengan
masyarakat mengenai kesehatan anaknya berkurang. Tidak ada meja khusus konsultasi
hasil KMS.
Solusinya melakukan edukasi kepada para kader betapa pentingnya 5 table service untuk
masyarakat, memotivasi kader untuk rajin datang bila tanggal posyandu telah ditetapkan.
Memberikan pujian dan penghargaan kepada kader yang rajin. Memilih kader-kader yang
memiliki passion yang tinggi untuk kesehatan balita.
4. Bagaimana kegiatan microplanning di Puskesmas, ceritakan apa yang kamu ketahui.
Bagaimana cara membuat mikroplanning?
Mikroplanning adalah proses penyususunan rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan yang disusun secara sistematis untuk mengatasi permasalahan dengan
memanfaatkan sumber daya yang ada dalam rangka mencapai tujuan. Tujuan
mikroplanning adalah menghasilkan RUK puskesmas untuk tahun berikutnya untuk
mengatasi masalah kesehatan masyarakat, serta menyusun RPK setelah mendapat
anggaran untuk tahun yang sedang berjalan. Sehingga penyelenggaraan upaya kesehatan
menjadi lebih efektif dan efisien, mempermudah pengawasan dan pertanggungjawaban.
Cara membuat mikroplanning tidaklah sederhana. Pertama-tama kepala
puskesmas harus membentuk tim penyusun perencanaan (staf puskesmas) dan melakukan
persiapan terhadap tim tersebut seperti menjelaskan pedoman perencanaan dan
mempelajari kebijakan yang ditetapkan dinas kesehatan atau kemenkes RI. Setelah itu
melakukan tahap analisis situasi dengan mengumpulkan data, baik data umum maupun
khusus dan diproses sehingga muncullah informasi tentang keadaan dan permasalahan
yang dihadapi puskesmas. Selanjutnya melakukan penyusunan Rencana Usulan Kegiatan
(RUK), tujuannya untuk mempertahankan kegiatan yang sudah dicapai, memperbaiki
program yang gagal/bermasalah dan menyusun rencana baru. Langkah-langkah
penyusunan RUK sebagai berikut :
- Melakukan analisis masalah :
a. Identifikasi masalah (per program): disini kita membandingkan antara
target dan cakupan, setelah itu melihat kesenjangan antara keduanya.
Penentuan target dapat ditentukan oleh dinkes atau puskesmas sendiri.
Kita dapat menggunakan matrik identifikasi masalah untuk
mempermudah.
b. Prioritas masalah : setelah menemukan banyak masalah, kita harus
menentukan manakan prioritas masalah yang harus diatasi terlebih
dahulu. Dapat dilakukan dengan metode USG (Urgency, Seriousness,
Growth), masing-masing masalah kita berikan nilai (dengan
kesepakatan tim) sesuai kriterianya, masalah dengan poin tertinggi
inilah yang merupakan prioritas masalah yang harus diatasi.
c. Merumuskan masalah : setelah mendapatkan prioritas masalah, kita
rumuskan permasalahan tersebut dengan cara 4W1H (what, who,
where, when, how much)
d. Menentukan penyebab masalah : untuk mempermudah, kita mengenal
metode diagram sebab akibat dari Ishikawa yaitu diagram tulang ikan.
Menulis masalah pada kepala ikan, membuat garis horizontal,
menetapkan 5 kategori utama (penyebab) dengan membuat garis ke
garis horizontal (seperti tulanh-tulang ikan), setelah itu mintalah
pendapat masing-masing orang tentang kemungkinan penyebab
masalah tersebut.
e. Alternatif pemecahan masalah : dari kemungkinan penyebab masalah
tersebut, kita dapat kembali melakukan curah pendapat tentang
alternative pemecahan masalah.
f. Penentuan alternative pemecahan masalah terpilih : dari banyaknya
pilihan alternative tersebut, secara mufakat menentukan alternative
masalah terpilih.
- Menyusun RUK untuk upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan 
memasukkan alternative pemecahan masalah terpilih dalam Gantt Chart.
- Menyusun RPK dengan cara melihat biaya yang disetujui oleh dinas kesehatan,
membandingkan dengan kegiatan yang telah disusun di RUK yang diusulkan, dan
melihat situasu pada saat penyusunan RPK (karena RUK sudah diusulkan sejak tahun
lalu). Setelah itu menyusun rancangan dengan menyesuaikan dengan sumber daya
pendukung yang ada, dan memasukkannya kedalam matriks.
5. Bagaimana kegiatan Mini lokakarya di Puskesmas ceritakan apa yang kamu ketahui.
Lokakarya mini (Lokmin) merupakan penggerak pelaksanaan dan pemantauan
kegiatan berdasarkan perencanaan puskesmas. Tujuan lokmin ini adalah untuk
meningkatkan fungsi puskesmas melalui kerjasama tin baik lintas program maupun lintas
sector, serta terlaksananya kegiatan puskesmas sesuai perencanaan.
Lokmin terbagi menjadi lokmin bulanan dan lokmin tribulanan.
- Lokakarya mini bulanan (ruang lingkup lintas program) : tempat bebas, biasanya
dilakukan dipuskesmas, diikuti oleh seluruh petugas puskesmas termaksud pustu,
poskeskel dilakukan untuk memantau hasil kerja petugas puskesmas dengan cara
membandingkan rencana kerja bulan lalu dengan hasil kegiatan yang ada. Disini
kepala puskesmas menjalankan tugasnya untuk mengontrol dan mengevaluasi
kegiatan. Saat lokmin ini disampaikan masalah-masalah atau hambatan yang ditemui
selama pelaksanaan kegiatan dan mencari solusi untuk pemecahan masalah. Serta
menyusun rencana kerja bulan berikutnya.
Lokmin bulanan ini terdiri dari lokmin bulanan pertama dan rutin. Lokmin bulanan
pertama dilakukan untuk pembentukan tum dan perorganisasian untuk
penanggungjawan dan pelaksanaan setiap kegiatan sedangkan lokmin bulanan rutin
untuk lanjutan lokmin bulanan pertama, memantau pelaksanaan POA, dan rencana
kerja bulan yang baru.
- Lokakarya mini tribulanan (ruang lingkup lintas sector) : dilakukan di kantor camat.
Di pimpin oleh Camat. Dihadiri lintas sector, dari segala lingkup masyarakat baik
lurah, RT, RW, guru, pemuka agama, kepala desa, kepala adat, BPP, dll. Membahas
tentang masalah kesehatan yang ada di wilayah kerja puskesmas dan dipecahkan
dengan berbasis lintas sektoral. Disini juga bisa dilakukan pembahasan kegiatan lintas
sector, evaluasi kegiatan lintas sector yang telah dilaksanakan.

6. Bagaimana kegiatan stratifikasi puskesmas ceritakan apa yang kamu ketahui.


Penilaian kinerja puskesmas dapat dilakukan sendiri oleh puskesmas sebagai self-
assesment dapat pula dilakukan oleh dinas kesehatan.
Bukan hanya penilaian kinerja pekerja tetapi juga manajemen dan mutu.
Hal ini untuk meningkatkan mutu dan kualitas dari masing-masing puskesmas.

Cara penilaian

Kinerja Upaya Pelayanan Kesehatan : Hasil/Target x 100%


Nilai ambang kinerja puskesmas untuk cakupan pelayanan kesehatn :
 Kelompok I : > 90% = kinerja baik
 Kelompok II : 81-90% = kinerja cukup
 Kelompok III : < 81% = kinerja kurang

Nilai ambang kinerja puskesmas untuk mutu pelayanan dan manajemen puskesmas :

 Kelompok I : > 8,5 = kinerja baik


 Kelompok II : 5,5-8,4 = kinerja cukup
 Kelompok III : < 5,5 = kinerja kurang

7. Ada ibu hamil ke Puskesmas apa yang perlu dilakukan untuknya (sebutkan dan jelaskan)

ibu hamil yang datang ke puskesmas akan melalui proses-proses dibawah ini :

a. Mendaftar di bagian registrasi dengan tujuan adalah poli KIA


b. Melakukan pemeriksaan 7T
Timbang badan & ukur tinggi badan
Ukur tekanan darah
Ukur tinggi fundus uteri
Pemberian imunisasi Tetanus Toksoid lengkap
Pemberian Tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan
Tes laboratorium (rutin (Hb. DDR, gol darag) dan khusus)
Temu wicara /Konseling
c. Dari hasil anamnesis dan hasil pemeriksaan, dokter atau bidan menentukan kehamilan
sang ibu masuk dalam kategori risiko rendah atau tinggi.
d. Dari hasil penilaian risko tinggi atau rendah maka selanjutnya ibu akan diedukasi
mengenai kehamilannya dan rencana persalinan yang akan ibu lakukan. Jika terdapat
indikasi ibu hamil mendapat ancaman kesehatan, segera rujuk ke pusat pelayanan
kesehatan.
8. Ada balita ke puskesmas apa yang perlu dilakukan untuknya (sebutkan dan jelaskan)
a. Mendaftar ke loket
b. Mengarahkan ke poli anak
c. Melakukan timbang berat badan tinggi badan
d. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Jika anak sakit diberikan terapi
sesuai diagnosis. Menentukan apakah anak harus dirujuk atau tidak.
e. Bila balita sehat dilihat buku KMS nya untuk melihat status kesehatan dan jadwal
imunisasi, bila sesuai umur dan belum imunisasi, arahkan ke poli imunisasi.
9. Program imunisasi apa saja : macamnya, tujuannya, kapan diberikan? Bagaimana cara
berikannya? Kapan pengulangannya?
Ada 5 macam program wajib imunisasi:
a. Hepatitis B0 : saat bayi lahir. Tujuan dari vaksin ini adalah untuk membentuk antibody
terhadap virus hepatitis B. suntik secara intramuscular dipaha bayi umumnya paha
sebelah kanan. Pengulangan pemberian imunisasi ini adalah saat bayi berusia 1 bulan
dan saat usia 6 bulan.
b. BCG : imunisasi ini diberikan 1 kali yaitu saat usia bayi 0 bulan – 2 bulan.
Penyuntikannya adalah secara intrakutan pada lengan bayi. Tujuan dari imunisasi ini
adalah membentuk antibody untu melawan kuman mycobacterium tuberculosis
penyebab penyakit TBC.
c. DPT : imunisasi ini diberikan untuk membentuk antibody terhadap penyakit difteri,
pertusis dan tetanus. Pemberian imunisasi DPT ini dengan menyuntikkan intramuscular
dipaha bayi. Imunisasi ini diberikan saat bayi berusia 2 bulan, 6 bulan. Pengulangan ini
dapat dilakukan untuk dT dan TD pada anak sekolah kelas 2 dan kelas 3 SD.
d. Polio : imunisasi ini berguna untuk mencegah penyakit polio. Pada program posyandu
polio akan diberikan 4 kali yaitu saat berusia 0 bulan, 2 bulan, 4 bulan, dan 6 bulan. Cara
pemberiannya adalah dengan ditetesi ke dalam mulut bayi. Saat ini sedang
dikembangkan imunisasi polio secara intravena yang lebih efektif.
e. Campak : Untuk mencegah penyakit campak. Diberikan saat usia bayi 9 bulan. Diberikan
melalui penyuntikan intramuscular di lengan bayi dapat diberikan booster saat usia 6
tahun (BIAS kelas 1 SD)

10. Menurut anda apa yang paling sulit dilakukan di puskesmas? Kenapa? Jelaskan jawaban
anda
Yang paling sulit adalah manajeman manusia, dimana setiap staf dan pegawai memiliki
karakter masing-masing. Untuk manajeman administrasi dan manajeman keuangan dapat
dipelajari dan berkembang sesuai dengan kemampuan belajar kita yang terus menerus,
tetapi untuk manajemen manusia diperlukan proses pendekatan yang berbeda untuk
setiap orangnya. Dan menurut saya hal ini adalah hal yang terpenting karena dengan
berhasilnya kita melakukan bonding yang baik dengan tiap orang semakin mudah kita
mengkoordinasikan dan mengatur masing-masing staff dan pegawai untuk mencapai
tujuan.

1. Dalam gambar struktur organisasi puskesmas jelaskan tugas pokok dan tugas lainnya dari
kepala puskesmas yang anda ketahui dan lihat.

Tugas pokok dari kepala puskesmas adalah pimpinan struktural yang harus memimpin
bawahannya di puskesmas. Kepala puskesmas akan menjadi pemimpin rapat saat micro
planning, mini loka karya rutin (tiap bulan di puskesmas) dan menjadi pemimpin rapat bersama
camat saat loka karya mini triwulan. Kepala puskesmas juga harus bertanggung jawab kepada
kepala dinas kesehatan berkaitan dengan kegiatan dan segala sesuatu yang ada pada puskesmas.

2. Bagaimana penyelenggaraan kegiatan posyandu jelaskan yang kamu ketahui tentang 5 service
apa tujuan masing-masing tabel.

Penyelenggaraan posyandu di puskesmas Sikumana cukup baik, setiap posyandu


menyelenggarakan posyandu setiap bulan. Namun, masih terdapat posyandu yang tidak lengkap
menyediakan 5 meja, dan terdapat posyandu juga yang kekurangan tenaga kader yang
dikarenakan kadernya tidak aktif.

5 table service merupakan 5 meja yang wajib disediakan di setiap posyandu. Adapun fungsi dari
masing-masing meja adalah :

a. Meja 1, berfungsi sebagai meja registrasi atau pendaftaran bayi, balita, dan ibu hamil
b. Meja 2, adalah meja penimbangan BB dan pengukuran tinggi badan
c. Meja 3 adalah meja untuk menuliskan hasil timbangan bayi/balita pada buku KMS
d. Meja 4 adalah meja untuk konsultasikan gizi bayi/balita
e. Meja 5, berfungsi sebagai meja konsultasi ibu hamil

3. Dari pengalaman anda di posyandu apa masalah terutama yang sering di hadapu posyandu ?
bagaiamana solusinya menurut anda, jelaskan?

Masalah terutama yang saya dapatkan selama saya mengikuti posyandu adalah tidak teraturnya
fungsi 5 meja pada kegiatan posyandu. Banyak posyandu bahkan tidak menyediakan 5 meja pada
saat kegiatan posyandu ini dilakukan, akibatnya banyak terjadi penumpukan di pos-pos tertentu
diposyandu. Pos yang paling sering tidak ada di posyandu adalah meja konseling untuk ibu
hamil. Selain masalah utama ini, masalah yang saya temukan juga adalah kurang aktifnya para
kader pada saat kegiatan posyandu diadakan, bahakan ada yang para kadernya tidak ikut saat
posyandu yang akhirnya mengakibatkan keterlamabtan pelayanan posyandu.

Solusi menurut saya adalah memberikan edukasi lebih giat lagi kepada kader tetntang manfaat
dari program 5 meja di posyandu sehingga para kader dapat lebih giat untuk mengadakan 5 meja
tersebut, dan berkaitan dengan edukasi ini juga bermanfaat untuk mengajak para kader lebih aktif
dalam kegiatan posyandu. Selain itu, diharapkan peran dari puskesmas dan dinas kesehatan
untuk lebih mengontrol lebih baik berkaitan ketersediaan meja yang dibutuhkan saat posyandu,
karena pada beberapa posyandu, para kadernya mengaku bahwa tidak lengkapnya meja karena
tidak diberikan oleh puskesmas atau dinas kesehatan.

4. Bagaiamana kegiatan micro planning di Puskesmas, ceritakan apa yang kamu ketahui,
bagaimana cara buat micro palnning?

Pada kegiatan micro planning akan dipaparkan lewat presentasi power point mengenai hasil
kinerja dari puskesmas yang telah dicapai umumnya per 1 bulan atau per 3 bulan, kemudian hasil
yang dicapai puskesmas tersebut akan dibandingkan dengan target yang seharusnya di capai oleh
puskesmas. Dari kesenjangan antara hasil dan target inilah yang akan dijadikan acuan untuk
rencana program atau kegiatan puskesmas untuk jangka waktu berkutnya. Pada saat
microplanning akan dipimpin oleh kepala puskesmas dan dihadiri oleh semua pegawai
puskesmas termasuk dari pustu-pustu, kegiatan ini sangat berguna untuk mengevaluasi kegiatan
sebelumnya dan dapat merencanakan kegiatan untuk selanjutnya.
Cara membuat microplanning adalah dengan acuan menggunakan 5W1H, yaitu tentukan terlebih
dahulu apa masalah yang dihadapi, siapa yang menjadi sasaran dari masalah itu, kapan masalah
itu terjadi, dimana terjadinya masalah tersebut, mengapa sampai masalah itu terjadi dan
bagaimana cara menyelesaikan masalah tersebut. Karena banyaknya masalah yang ada di
puskesmas maka akan dibuat diagram tulang ikan untuk dapat mengetahui apa akar masalah
yang dihadapi sehingga pemecahan masalah yang diberikan adalah yang efektif dan efisien.

• Identifikasi keadaan dan masalah

– Mengetahui kebijakan yang telah ditetapkan baik oleh pusat maupun daerah

– Pengumpulan data

– Analisis data

– Perumusan masalah

– Penentuan prioritas masalah

• Penyusunan Rencana

– Perumusan tujuan dan sasaran

– Perumusan kebijaksanaan dan langkah-langkah

– Perumusan kegiatan

– Perumusan sumber daya

• Penyusunan rencana pelaksanaan (POA)

• Penulisan dokumen perencanaan

5. Klinik sanitasi itu bagaimana kegiatannya coba jelaskan ?

1. Mrpk upaya u/ menggabungkan 3 upaya pelayanan penyakit berbasis lingkungan yakni


upaya Promotif, Preventif, Kuratif yang difokuskan pada kelp. resiko penyakit.
(Achmadi, Umar Fahmi. 2003)
2. Bagian integral dari keg. Puskesmas yang dilaksanakan secara lintas program dan lintas
sektor di wilayah kerja Puskesmas (didalam dan di luar Puskesmas)

Pada puskesmas sikumana tidak terdapat klinik sanitasi. Namun, klinik sanitasi ini sebenarnya
merupakan salah satu program yang sebaiknya disediakan di puskesmas, meskipun klinik
sanitasi tidak termasuk dalam 6 program kerja utama puskesmas.

Klinik sanitasi adalah klinik yang sediakan untuk konsultasi mengenai penyakit-panyakit yang
kejadiannya diakibatkan karena sanitasi lingkungan yang tidak bersih dan sehat, misalnya
penyakit diare dan TBC. Pada klinik ini bukan dokter yang akan mendengar konsultasi,
melainkan para lulusan FKM lingkungan yang akan menjadi konsuler. Klinik sanitasi berbeda
dengan pelayanan di poli, yang datang pada klinik sanitasi akan disebut sebagai klien. Klien ini
dapat langsung datang sendiri ke klinik sanitasi jika memang klien memiliki keluhan mengenail
sanitasi di lingkungannya yang telah menyebabkan terjadinya suatu penyakit. Namun, bisa juga
klien diarahkan dari ruangan poli, ketika klien ini sudah mendapatkan pengobatan di poli
berkaitan dengan penyakit yang disebabkan sanitasi lingkungan yang buruk. Pada saat di klinik
sanitasi ini kline akan menceritakan mengenai penyakitnya atau penyakit dilingkungannya dan
juga keadaan sanitasi lingkungan disana, maka setelah mendapatkan pengaduan dati kline,
orang-orang yang bertugas di klinik sanitasi akan membentuk tim untul berdisikusi yang
selanjutanya akan turun langsung ke lapangan baik perorangan atau berkelompok untuk emncari
tahu masalah sanitasi apa yang terjadi dimasyarakat. Setelah selesai konsultasi maka klien ini
dapat langsung pulang.

6. Ada ibu hamil ke puskesmas, apa yang perlu dilakukan:

ibu hamil yang datang ke puskesmas akan melalui proses-proses dibawah ini :

e. Mendaftar di bagian registrasi dengan tujuan adalah poli KIA


f. Akan diarahkan untuk mengukur tinggi badan, berat badan dan lingkar lengan atas.
Umumnya lingkar lengan atas diukur untuk ibu pada trisemester awal, sedangkan berat
badan wajib dilakukan setiap kali ibu melakukan kunjungan ANC
g. Melakukan pengukuran TTV (tekanan darah, nadi, suhu, dan pernapasan)
h. Ditanyakan keluhan dari ibu. Untuk ibu yang baru pertama kali melakukan kunjungan
dan belum mendapatkan buku pink KIA maka akan ditanyakan beberapa pertanyaan
untuk diisi dibuku KIA, seperti tentang riwayat kehamilan, riwayat melahirkan dan
riwayat abortus, juga ditanyakan sudah mendapatka imunisasi TT atau belum.
i. Terkadang disetiap memasuki trisemseter, ibu akan diarakan untuk melakukan
pemeriksan Hb. Dan pada trisemseter 1 semua ibu hamil akan diarahkan untuk tes
malaria.
j. Melakukan pemeriksaan Leopold di tempat tidur. Mengukur tinggi fundus, letak kepala,
letak punggung janin, kepala sudah masuk pintu atas panggul atau belum dan menghitung
DJJ
k. Hasil pemeriksaan selanjutnya kan diberitahukan kepada ibu.
l. Dari hasil anamnesis dan hasil pemeriksaan, dokter atau bidan menentukan kehamilan
sang ibu masuk dalam kategori risiko rendah atau tinggi.
m. Dari hasil penilaian risko tinggi atau rendah maka selanjutnya ibu akan diedukasi
mengenai kehamilannya dan rencana persalinan yang akan ibu lakukan.ibu juga akan
diedukasi mengenai makanan dan aktifitas apa yang ibu harus lakukan sesuai dengan usia
kehamilannya.

7. ada kasus diare di puskesmas, apa yang dilakukan ?

Jika pasien datang dengan diare, maka yang akan dilakukan adalah memeriksa keadaan TTV
dari pasien, hal ini untuk mengetahui apakah diare yang dialami pasien sudah menyebabkan
gejala syok atau tidak pada pasien. Jika pasiennya adalah anak, maka penimbangan berat badan
harus dilakukan, hal ini berkaitan dengan dosis obat yang akan diberikan. Selanjutnya dilakukan
anamnesis lebih dalam mengenai keluhan diare pasien, apakah diare tersebut hanya cair, ataukan
disertai lendir dan darah. Penting juga ditanyakan mengenai riwayat makan pasien
sebelumnya,kebersihan dilingkungan rumah pasien, sumber air yang digunakan di rumah pasien,
hal ini berguna untuk mengetahui penyebab dari diare pada pasien. Setelah melakukan
anamnesis maka dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik. Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan
fisik akan ditegakkan diagnose yang selanjutnya akan diberikan terapi farmakologi seperti
pemberian oralit, tablet zink dan antibiotic jika dibutuhkan. Selain terapi farmakologi, dokter
juga akan memberikn edukasi mengenai PHBS yang diperlukan untuk mencegah kejadian diare
ini, seperti menjaga kebersihan makanan, kebersihan air yng diminum yaitu air harus dimasak
sampai mendidih.
Karena diare adalah adalah penyakit yang umumnya muncul karena sanitasi lingkungan yang
kurang bersih, maka jika puskesmas menyediakan…..

8. program imunisasi apa saja, macamnya dan tujuannya, kapan diberikan, cara berikan, kapan
pengulangannya?

Ada 5 macam program wajib imunisasi yaitu Hepatitis B, BCG, DPT, polio dan campak.

f. Hepatitis B pertama diberikan adalah saat bayi lahir. Tujuan dari vaksin ini adalah untuk
membentuk antibody terhadap virus hepatitis B. cara memberikannya adalah dengan
menyuntikkan intramuscular dipaha bayi umumnya paha sebelah kanan. Pengulangan
pemberian imunisasi ini adalah saat bayi berusia 1 bulan dan saat usia 6 bulan.
g. BCG, imunisasi ini diberikan hanya 1 kali yaitu saat usia bayi 0 bulan-2 bulan.
Penyuntikannya adalah secara intrakutan pada lengan bayi. Tujuan dari imunisasi ini
adalah membentuk antibody untu melawan kuman mycobacterium tuberculosis yaitu
kuman penyebab penyakit TBC.
h. DPT, imunisasi ini diberikan untuk membentuk antibody terhadap penyakit difteri,
pertusis dan tetanus. Cara pemberian imunisasi DPT ini adalah dengan menyuntikkan
intramuscular dipaha bayi. Imunisasi ini diberikan saat bayi berusia 2 bulan, 6 bulan,
i. Polio, imunisasi ini berguna untuk mencegah penyakit polio. Pada program posyandu
polio akan diberikan 4 kali yaitu saat berusia 0 bulan, 2 bulan, 4 bulan, dan 6 bulan. Cara
pemberiannya adalah dengan ditetesi ke dalam mulut bayi
j. Campak, imunisasi ini diberikan untuk mencegah penyakit campak. Diberikan saat usia
bayi 9 bulan. Diberikan melalui penyuntikan intramuscular di lengan bayi.

9.bagaimana hubungan kerja anatara puskesmas dan dinas kesehtaan yang dkatehaui?

Puskesmas merupakan bagian dari dinas kesehatan, yang mana puskesmas bertanggung jawab
kepada dinas kesehatan. Segela rencana, kebutuhan, program/kegiatan yang dibutuhkan oleh
puskesmas harus didiskusikan bersama dinas kesehatan. Dan sebaliknya dinas kesehatan yang
sini merupakan perpanjangan tangan pemerintah mempunyai kewajiban untuk bisa memenuhi
kebutuhan yang dibutuhkan puskesmas. Anggaran dana yang dibutuhkan dan ketersedian obat di
puskesmas juga akan dilaporkan kepada dinas kesehatan, yang nantinya dinas kesehatan
kabupaten akan mengajukan anggaran tersebut ke dinas kesehatan provinsi.

10. Menurut anda sebagai kepala puskesmas apa yang paling sulit dilakukan di puskesmas
kenapa? Jelaskan jawaban anda

Hal yang paling sulit dilakukan di Puskesmas adalah menurunkan angka kesakitan dan terus
meningkatkan angka kesehatan warga puskesmas. Dokter keluarga yang dicanangkan sekarang
pada puskesmas yang mana dokter keluarga juga turun ke rumah-rumah warga untuk mencari
tahu faktor risiko penyakit yang ada pada keluarga adalah sangat sulit dilakukan. Hal ini karena
wilayah cakupan dari puskemas adalah sangat luas sehingga menyulitkan dokter untuk turun
langsung, hal ini mengakibatkan angka kunjungan pasien di puskesmas masih sangat tinggi.
Selain itu, kesulitan lainnya adalah menurunkan angka rujukan non spesialistik. Banyak pasien
yang datang ke puskesmas untuk meminta rujukan dikarenakan dari pihak rumah sakit juga
meminta rujukan agar pasien ini dapat ditangani di RS sementara pasien sendiri menderita
penyakit yang sebenarnya bisa ditangani di fasilitas kesehatan tingkat pertama. Hal seperti ini
mengakibatkan peningkatan angka rujukan non spesialistik yang akhirnya dapat menurunkan
penilaian kinerja puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai