Journal Reading
Journal Reading
OLEH:
Pembimbing:
dr. A. A. Dewi Adnyani, Sp. Rad.
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
JURNAL
3
Laporan Singkat
Pencitraan pada nyeri abdomen akut nontraumatika pada dewasa yang datang
ke departemen emergensi
canggih. Nyeri abdomen akut (acute abdominal pain (AAP)) nontraumatika adalah
salah satu gejala paling umum pada dewasa yang datang ke departemen emergensi
penilaian triase pada pasien seperti ini. Asesmen klinis cukup untuk menentukan
tingkat kegawatan, namun tidak dapat menentukan penyebab spesifik dari AAP.1
Penyebab nyeri abdomen bervariasi, dari mengancam nyawa hingga dapat sembuh
sendiri. Pilihan tatalaksana yang hanya berlandaskan klinis dan uji laboratorium saja
biaya dan lama rawat di ED.2 Penyebab AAP dapat diakibatkan oleh berbagai divisi,
Perlu dilakukan pencarian alur diagnostik yang seimbang pada biaya, pajanan
radiasi, akurasi, ketidaknyamanan pasien, dan durasi rawat di ED.1 Tujuan dari
laporan singkat ini untuk mendiskusikan praktik terkini dan meringkas tren dan
paradigma baru untuk pencitraan pada AAP pada dewasa yang datang ke ED.
4
Stroker dkk.3 meringkas 22 studi berbeda yang mengikutsertakan 3340 pasien.
Ia menemukan bahwa gejala yang paling umum yaitu nyeri abdomen nonspesifik
pada 23% dari 3340 kasus, diikuti dengan apendisitis akut (14%), obstruksi usus
(9%), gangguan saluran kemih (9%), divertikulitis akut (8%), kolesistitis akut (5%),
pankreatitis akut (4%), gangguan ginekologis (3%), perforasi (1%), dan peritonitis
(1%). Jarang ditemukan deskripsi komprehensif dari gejala pasien pada permintaan
rujukan dari ED. Ketaatan pada panduan tertentu membantu menurunkan permintaan
radiografi polos.
Pada tahun 1972, foto polos abdomen (plain abdominal radiography (PAR))
pada 43% dari semua pasien dengan nyeri abdomen.1 Tingkat ini menurun menjadi
30% pada 1992 dan 21% pada 2007 sedangkan ultrasuara atau CT dilakukan pada
6.8% pasien pada 1992 dan meningkat hingga 42% pada 2007.1 Smith & Hall4
PAR. Mereka menyimpulkan bahwa PAR memiliki peran terbatas di ED. PAR
ditunjukkan dalam 10.4% kasus dan beberapa ahli radiografi dipinta untuk
menghindari kritik.4
mengenai prosedur radiologi. Jumlah situasi klinis seperti radiografi abdomen tidak
dan melakukan x-ray yang tidak diperlukan merupakan masalah khusus di wilayah
5
Teluk Arab dimana terdapat penyedia layanan kesehatan yang menerapkan sikap
protektif.
scan abdomen dilengkapi dengan media kontras oral, rektal, dan intravena. Hal ini
menyebabkan pemeriksaan cenderung invasif dengan biaya yang mahal. PAR dapat
memberikan sekitar 15 kali lipat dosis yang diberikan oleh radiografi. CT nonkontras
dosis rendah sekarang menjadi uji yang umum digunakan untuk investigasi kolik
renal.5 Hal ini menghindari biaya bahan kontras, kemungkinan reaksi alergi, dan
dosis rendah. Pasien yang menjalani PAR memerlukan pencitraan tambahan pada
tambahan pada 4%kasus. CT dosis rendah menghantarkan 4.2 mSv, kurang dari
detector row multi-slice CT, hasil CT dosis rendah diagnostik pada 59%dibandingkan
perhatian pada alat dan protokol untuk menurunkan dosis padatiap pemeriksaan.6Pada
6
studi dari 10.9 juta orang Australia,680211 terpapar radiasi CT. Terdapat peningkatan
appendektomi negatif dapat mencapai 40% pada wanita usia reproduktif. Selain itu,
Tingkat appendektomi negatif selama era pra-CT sebesar 21.5%, yang turun menjadi
10% pada era paska-CT.7 CT dosis rendah sekarang diajukan untuk diagnosis
appendisitis akut, abses, atau lesi massa8 (Gambar 1C). Teknik kompresi gradasi US
merupakan sebuah uji yang cepat dan tidak invasif tanpa menggunakan kontras atau
radiasi pengion. Namun teknik ini tergantung pada operator.9 Sensitivitas ultrasuara
beragam dari 44% hingga 100%, dan spesifisitas berkisar dari 47% hingga 99%.9
Namun, pada lansia dengan nyeri kuadran kanan bawah, CT perlu dilakukan karena
tidak jarang terjadi keganasan sekum. Divertikulosis kolon umum di negara barat dan
inflamasi atau terbentuknya abses. CT dosis rendah telah menjadi metode optimal
untuk diagnosis, penentuan derajat, dan kuantifikasi divertikulitis akut. Reduksi dosis
radiasi sebesar 70%. Tidak ada risiko reaksi kontras intravena. Tidak ada
mendeteksi batu empedu dan dilatasi bilier, yang dapat menyebabkan pankreatitis.10
CT dengan kontras berguna untuk deteksi dini, klasifikasi, dan penentuan skor dari
7
pankreatitis akut serta perforasi atau kebocoran aneurisma.10 MRI berguna khususnya
untuk pasien hamil yang memerlukan pemeriksaan berulang. Media kontras magnetic
pneumoperitoneum. Foto posisi dekubitus dilakukan bila pasien tidak dapat duduk
dekubitus dengan foto dada tegak mungkin menjadi satu-satunya modalitas yang
dapat diterapi dengan agen trombolitik.3 Karena itu, membedakan keduanya dengan
CT trifasik penting dilakukan.13 Pada kasus pasien tak stabil dan tidak ada waktu
ginjal, ureter, dan kantung kemih (KUB) kurang sensitif dibandingkan CT dosis
rendah (Gambar 1E). X-ray KUB sekarang tidak lagi dipakai.2 Urogram intravena
tidak diperlukan untuk mendiagnosis batu saluran kemih. Walau inovasi terbaru terus
radiasi terhadap dampak radiasi yang berbahaya pada individu dan lingkungan
8
seperti: ASIR dari General Electric, C dose dari Philips, ADR dari Toshiba, dan IRIS
dilaporkan memberikan reduksi dosis radiasi sekitar 70% dan 75% reduksi bising
tersebut. Panduan untuk pencitraan nyeri abdomen akut terus diperbaharui secara
berkelanjutan oleh ahli radiologi dan kolega.15 Namun, kecepatan kemajuan teknologi
pencitraan yang tepat. Algoritma dari publikasi terkini sangat rumit.15 1) Bila sumber
daya terbatas dan CT tidak tersedia, pasien dengan AAP harus menjalani radiografi
supinasi dengan foto dada tegak. 2) Bila CT tersedia, penggunaan PAR terbatas untuk
mencari benda asing radioopaq dan membuktikan impaksi feses pada lansia atau tirah
baring lama. 3) Pemeriksaan US tetap menjadi pemeriksaan pilihan untuk nyeri RUQ,
ginekologis, dan kegawatan pelvis, appendisitis akut atau mencari abses di abdomen
atau pelvis. US merupakan pemeriksaan lini pertama pada pasien ikterik. Pada lansia
dengan curiga appendisitis atau nyeri RLQ, CT berguna karena keganasan tidak
intravena pada semua kasus kolik renal akut. CT dosis rendah akan menjadi
dengan kontras tidak tergantikan untuk kondisi kritis dan mengancam nyawa seperti
9
perforasi viskus, kebocoran aneurisma, iskemia usus, dan pankreatitis berat. Massa
penyebab obstruksi usus serta lesi struktural seperti perlekatan dan hernia dapat
didiagnosis. 6) MRI bermanfaat sebagai lini kedua pada penyakit hepatobilier dan
paling aman digunakan selama kehamilan, namun tidak untuk trimester pertama. 7)
Bila teknik CT dosis sangat rendah telah berkembang sempurna dan waktu
agar tidak melakukan CT yang tidak diperlukan, yang dapat meningkatkan dosis
radiasi kumulatif pada pasien dan populasi. Kriteria rujukan ketat harus dipatuhi dan
radiografi abdomen menunjukkan distensi usus besar dengan air-fluid level besar
mengesankan obstruksi usus besar distal pada pria usia 58 tahun. Tidak ada bukti
dengan kontras. C) pencitraan koronal dari abdomen dan pelvis dengan kontras oral,
menunjukkan appendiks tebal dan inflamasi (panah) dengan penebalan jaringan lunak
sigmoid inflamasi akut (panah), dengan penebalan jaringan lunak pada pria berusia
35 tahun dengan nyeri abdomen kiri bawah. E) CT scan dosis rendah tanpa kontras
dari abdomen dan pelvis, menunjukkan 2 batu obstruktif pada ujung distal ureter kiri
10
BAB II
TELAAH JURNAL
11
A. JUDUL
Pencitraan Pada Nyeri Abdomen Akut Nontraumatik Pada Dewasa
yang Datang ke Departemen Emergensi
B. KUTIPAN
Saudi Med J. Volume 37 No. 3 Tahun 2016.
C. PENELITI
Mohamed E. Abd El Bagi, FFRRCSI, FRCR, Badr M. Almutairi,
FRCPC,ABR, Sami J. Alsolamy,MD, MPH.
D. METODE
Tidak disebutkan dalam jurnal ini
E. APAKAH HASIL DARI PENELITIAN INI VALID?
Ya, karena jurnal ini sudah diterbitkan dan resmi dengan doi:
10.15537/smj.2016.3.13068
representatif?
12
4. Apakah penelitian tersebut membahas suatu permasalahan secara jelas dan
terfokus?
pertanyaan penelitian?
digunakan
Jawab: Ketika sumber daya terbatas dan tidak ada CT, pasien yang mengalami nyeri
abdomen akut seharusnya mendapatkan radiografi supine. Jika ada CT, penggunaan
foto polos abdomen cukup terbatas hanya pada pencarian benda asing radioopak dan
13
konfirmasi impaksi fekal pada lansia atau pasien yang tidak bias bangun.
Pemeriksaan USG tetap menjadi pilihan untuk kegawatan nyeri kuadran kanan atas,
ginekologi, dan pelvis, apendisitis akut atau untuk mencari abses di perut dan pelvis.
CT dengan kontras masih tak tergantikan untuk kondisi mengancam nyawa seperti
perforasi, aneurisma bocor, iskmeia saluran pencernaan, dan pancreatitis berat. MRI
bias menjadi lini kedua untuk pemeriksaan penyakit hepatobilier dan pancreas. MRI
paling aman untuk kehamilan, kecuali trimester pertama. Semua pertimbangan harus
dipikirkan untuk menghindari efek samping CT atau pengulangan yang tidak perlu
yang dapat meningkatkan dosis kumulatif pasien. Kriteria ketat untuk merujuk perlu
disepakati dan diperiksa secara berkala untuk menghindari biaya tambahan dan
ancaman bahaya.
pemeriksaan radiologi untuk kasus nyeri abdomen akut berdasarkan penelitian yang
sudah ada
14
Jawab : Kekurangan penelitian ini yaitu tidak mencantumkan serta menjelaskan
sebelumnya
supine.
Ucapan trima kasih : Dalam penelitian ini tidak disebutkan adanya ucapan terima
kasih.
Vancouver.
15
BAB III
KESIMPULAN
Dalam jurnal ini dijelaskan mengenai pasien yang mengalami nyeri abdomen
akut seharusnya mendapatkan radiografi supine. Jika ada CT, penggunaan foto polos
16
abdomen cukup terbatas hanya pada pencarian benda asing radioopak dan konfirmasi
impaksi fekal pada lansia atau pasien yang tidak bias bangun. Pemeriksaan USG tetap
menjadi pilihan untuk kegawatan nyeri kuadran kanan atas, ginekologi, dan pelvis,
apendisitis akut atau untuk mencari abses di perut dan pelvis. CT dengan kontras
masih tak tergantikan untuk kondisi mengancam nyawa seperti perforasi, aneurisma
bocor, iskmeia saluran pencernaan, dan pancreatitis berat. MRI bias menjadi lini
kedua untuk pemeriksaan penyakit hepatobilier dan pancreas. MRI paling aman untuk
menghindari efek samping CT atau pengulangan yang tidak perlu yang dapat
meningkatkan dosis kumulatif pasien. Kriteria ketat untuk merujuk perlu disepakati
dan diperiksa secara berkala untuk menghindari biaya tambahan dan ancaman
bahaya. Penulisan jurnal kurang terstruktur, namun penjelasan isi jurnal mudah di
pahami.
17