Anda di halaman 1dari 8

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 1


A. Latar Belakang Masalah.............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 1
C. Tujuan Masalah ........................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 2
A. Sejarah Aliran Baptis ..................................................................................................................... 2
B. Sejarah Aliran Baptis masuk ke Indonesia ..................................................................................... 3
C. Sejarah Berdirinya Gereja Baptis Pertama ..................................................................................... 4
D. Ritual di Gereja Baptis ................................................................................................................... 4
E. Aktivitas Sosial Gereja Baptis ........................................................................................................ 5
BAB III PENUTUP ................................................................................................................................ 6
A. Kesimpulan .................................................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................. 7
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Denominasi Gereja dimulai pada masa reformasi (1500-1700) diawali oleh
tindakan seorang Jerman yang bernama Martin Luther dengan memprotes penjualan
Indulgensia (surat penebusan dosa) dengan mengeluarkan 95 dalil yang ditempel di
pintu gereja istana Whittenberg. Lalu setelah itu muncul berbagai gerakan seperti,
gerakan anabaptis yang dipimpin oleh Hidreich Zwingli. Dan disusul oleh gerakan
yang dibawa oleh Johanes Calvin yang disebut dengan Calvinis.
Setelah itu dari Inggris banyak yang berimigrasi ke Amerika, maka di
Amerika tersebar aliran Baptis yang dibawa oleh Roger William. Dan berkembang
pesat di Amerika. Para tokoh yang disebutkan di atas ialah mereka ingin
mengembalikan ajaran Yesus yang sebenarnya tanpa Negara mencampuri urusan
wilayah agama.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, penulis mencoba merumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana sejarah awal aliran baptis muncul?
2. Bagaimana masuknya aliran baptis ke Indonesia dan perkembangannya?
3. Bagaimana sejarah berdirinya gereja baptis pertama di Bandung?
4. Apa saja ritual ibadah yang dilakukan di gereja baptis?
5. Bagaimana aktivitas sosial yang dilakukan oleh pihak gereja baptis?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui sejarah awal aliran baptis muncul.
2. Untuk mengetahui masuknya aliran baptis ke Indonesia dan perkembangannya.
3. Untuk mengetahui sejarah berdirinya gereja baptis pertama bandung.
4. Untuk mengetahui ritual ibadah yang dilakukan di gereja baptis.
5. Untuk mengetahui aktivitas sosial yang dilakukan oleh pihak gereja baptis.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Aliran Baptis


Aliran Baptis yang mulanya muncul pada abad XVII di Inggris, berawal ketika
kaum Separatis di Inggris yang tidak puas dengsn ajaran dan praktek dari gereja
Anglikan yang memposisikan Kekristenan dalam pemerintahan negara Inggris
(Gereja Negara) akhirnya mereka mengambil jalan lain yakni membentuk sebuah
kelompok yang kemudian berkembang dan kemudian orang-orang yang berada di
kelompok ini mulai menggunakan nama Baptis sebagai nama diri mereka.. Mereka
pun dianggap kurang setia terhadap ajaran-ajaran Alkitab. Orang-orang ini kemudian
mulai membentuk kelompok-kelompok gereja yang sepaham, sehingga muncullah
aliran Baptis yang pertama. Dalam prakteknya, mereka sendiri juga berbeda-beda di
dalam pemahaman mereka. Sebagian menerima ajaran tentang predestinasi dari
Calvinisme (Baptis Khusus), sementara yang lainnya menolak ajaran itu dan
menerima ajaran tentang kehendak bebas dari Arminianisme (Baptis Umum).
Di Amerika, Gereja Baptis dimulai oleh Roger Williams yang mendirikan
Providence, Rhode Island, sebagai “tempat perlindungan bagi mereka yang merasa
hati nuraninya terusik.” Williams, walaupun tidak lama menjadi seorang Baptis,
mendirikan First Baptist Church of America di Providence pada tahun 1639. Di
tempat-tempat lain, orang-orang Baptis disisihkan dan ditolak, karena mereka
dianggap memeluk agama yang berbeda dengan agama yang dipeluk oleh sebagian
besar pendatang di benua baru ini.
Untuk mendukung upaya penginjilan pada abad ke-18 orang-orang Baptis
mulai mendirikan perhimpunan-perhimpunan. Philadelphia Baptist Association
dibentuk pada tahun 1707. Charleston Baptist Association dibentuk pada tahun 1751.
Pada masa Kebangunan Rohani Besar pada akhir abad ke-18, gereja-gereja Baptis
mengalami pertumbuhan yang pesat. Seperti halnya nenek moyang mereka di Inggris,
orang-orang Baptis ini sangat menekankan kebebasan beragama dan pemisahan antara
Gereja dan negara secara ketat. Menurut mereka, kebebasan beragama adalah hak
setiap orang – bukan cuma orang Kristen atau Baptis melainkan apapun juga agama
seseorang.

2
Di kalangan orang-orang kulit hitam, gereja-gereja Baptis juga berkembang
pesat. Pada tahun 1773, terbentuk sejumlah Gereja Baptis independen yang kemudian
menjadi dua kelompok denominasi yang besar, yakni Foreign Mission Baptist
Convention pada tahun 1880 dan National Baptist Convention pada tahun 1895.
Jenis Jenis Baptis
Aliran Baptis lain yakni Baptis independent menuliskan bahwa sejarah mereka
dapat ditelusuri kembali ke gerakan Anabaptis di masa Reformasi, lalu ke kelompok-
kelompok Waldenses, Bogomil, Novatian (dan kelompok-kelompok bawah tanah
separatis lainnya) di abad-abad pertengahan, dan sampai ke para Rasul di abad
pertama. Namun demikian, istilah “Baptis Independen” baru muncul pada awal abad
20. Bangkitnya gerakan ini dipicu oleh meningkatnya modernisme dan liberalisme
dalam denominasi-denominasi Baptis di 1800an akhir dan 1900an awal, baik di
Amerika Serikat maupun di Inggris. Banyak gereja lokal Baptis yang mulai merasa
bahwa elemen-elemen inti dan doktrin-doktrin Iman Kristen sedang ditinggalkan,
seperti sifat Allah, ketiadasalahan Alkitab, pribadi Yesus Kristus sebagai manusia dan
Allah, sifat Tritunggal, kebangkitan literal dan jasmaniah Kristus dan perlunya orang-
orang Kristen memisahkan diri dari keduniawian. Pada saat yang sama, di
denominasi-denominasi lain (Presbiterian, Methodis), perdebatan yang sama sedang
berkecamuk menjadi kontroversi antara kelompok Fundamental dengan kelompok
Modernis. Sebagai hasilnya, banyak dari antara jemaat-jemaat lokal Baptis ini yang
memisahkan diri dari denominasi asal mereka dan mendirikan gereja-gereja lokal
yang independen. Elemen-elemen yang konservatif dalam berbagai denominasi
Baptis, banyak yang memilih keluar daripada tetap dalam denominasi, dan
mendirikan gereja-gereja Baptis Independen.

B. Sejarah Aliran Baptis masuk ke Indonesia


Pada tahun 1814 dapat disebut sebagai awal masuknya aliran Baptis ke
Indonesia. Sebab pada tahun tersebut Jebes Carey, penginjil dari Baptist Missionary
Society (lembaga pekabaran Injil Baptis yang sangat besar di Inggris), diutus untuk
bekerja di Maluku.
Selain Jabes Carey, pada kurun waktu 1813-1857 ada sekitar 20 penginjil
Baptis yang bekerja di Indonesia. Yang patut dicatat adalah dua penginjil pertama di
Tanah Batak, Richard Burton dan Nathaniel Ward. Mereka masuk ke sana pada tahun

3
1824, ketika Inggris masih berkuasa atas pulau Sumatera. Tetapi mereka tidak
berhasil menobatkan satu orang Batak pun.
Hasil penginjilan Baptis yang cukup besar justru terjadi di Papua, dimana The
Australian Baptist Missionary Society mengabarkan Injil sejak tahun1938. Selain itu
atas usaha Indonesian Baptist Mission yang bekerja di Pulau Jawa sejak tahun 1951,
di pulau tersebut (juga di Sumatera) berkembang beberapa jemaat Baptis. Di beberapa
daerah lain, seperti di Kalimantan Barat dan Sulawesi Utara bahkan sampai pulau
Jawa khususnya Jawa Barat yang menjadi cikal bakal berdirinya gereja Baptis
pertama di Indonesia, dan terdapat jemaat-jemaat Baptis.

C. Sejarah Berdirinya Gereja Baptis Pertama


Gereja yang didirikan pertama Indonesia yaitu Gereja Baptis Pertama di
Bandung yaitu di daerah Jl Wastukencana no.40 Tamansari, Bandung Wetan, Kota
Bandung pada 23 November 1952. Pada saat itu, gereja ini dinaungi oleh sebuah
organisasi Baptis yaitu Gabungan Gereja Baptis Indonesia (GGBI). Gereja ini adalah
produk pekerjaan Misi Baptis Indonesia, badan ini dulunya mewadahi beberapa
penginjil utusan dari Foreign Mission Board of the Southern Baptist Convention, yang
semula bekerja di Cina namun harus meninggalkan negeri itu sejak rezim komunis
berkuasa di sana. Lalu mereka tiba di Indonesia pada Desember 1951, lalu mereka
berhasil melakukan Baptisan pertama di Bandung, dan sekaligus didirikan gereja
Baptis pertama di Bandung pada waktu itu.

D. Ritual di Gereja Baptis


a. Kebaktian
Kebaktian di Gereja Baptis Pertama Bandung dilakukan pada hari Minggu,
dan terbagi ke dalam dua bagian yaitu umum biasanya memakai bahasa
indonesia, dan non umum menggunakan bahasa inggris. Dan setelah kebaktian
atau ibadah biasanya ada kegiatan yang dinamakan sekolah minggu yaitu
belajar Alkitab bersama.
b. Perjamuan Tuhan (Misa)
Makna dari perjamuan Tuhan menurut aliran Baptis ialah mengingat dan
mengenang apa yang Yesus lakukan sebagai juru selamat. Berikut runtutan
prosesi Misa:
1. Berdo’a.
2. Mempersiapkan diri.

4
3. Doa Pembukaan.
4. Nyanyian Pujian.
5. Doa dari Pendeta.
6. Sambutan.
7. Puji pujian.
8. Penyembahan kepada Tuhan.
9. Doa Firman Tuhan.
10. Perjamuan Tuhan.
11. Puji pujian beserta doa terakhir.
c. Upacara Pembaptisan
Dalam aliran Baptis, yang boleh dibaptis hanya orang dewasa. Mereka
menolak untuk membaptis anak-anak dikarenakan anak-anak belum pantas
dibaptis tapi anak-anak “didedikasikan kepada Tuhan”. Dan proses
pembaptisan pun tidak dipercik seperti katolik melainkan dengan pencelupan.
Berikut prosesnya:
1. Harus meyakini dasar-dasar iman, yaitu mengakui Yesus satu-satunya
Tuhan dan Juru Selamat. Dan proses ini harus dibina terlebih dahulu.
2. Menunggu beberapa orang, maksudnya proses pembaptisan tidak bisa
dilakukan oleh satu orang saja melainkan per kelompok. Setelah sudah
terkumpul beberapa orang baru bisa dilakukan pembaptisan.
3. Pencelupan, alatnya terdiri dari bak baptisan, air, dan jubah putih.
d. Pernikahan
Prosesnya:
Pertama, pendeta melakukan khotbah terlebih dahulu. Setelah itu, kedua
pengantin diberkati atau disebut juga dengan pengucapan janji (akad dalam
agama islam), lalu setelah itu kedua orang tua pengantin menyalakan lilin
yang berada di altar pernikahan, dan ditiup oleh kedua pengantin.

E. Aktivitas Sosial Gereja Baptis


Biasanya aktivitas sosial yang dilakukan oleh Gereja Baptis ialah bakti sosial
berupa pengobatan gratis, dan ketika ada bencana biasanya mereka memberikan
sembako. Dan mereka juga mempunyai organisasi pemudanya, biasanya mereka
melakukan kegiatan persekutuan belajar Alkitab, dan melakukan hiking sebagai
bentuk menjaga ciptaan Tuhan.

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berawal dari kaum Separatis yang tidak puas terhadap ajaran kaum Anglikan,
mereka membuat gerakan yang dinamai baptis. Banyak orang Inggris yang
berimigrasi ke Amerika dan Baptis berkembang di Amerika, salah satu tokoh yang
berpengaruh ialah Roger William. Aliran Baptis masuk ke Indonesia pada tahun 1814
dibawa oleh Jebes Carey, penginjil dari Baptist Missionary Society (lembaga
pekabaran Injil Baptis yang sangat besar di Inggris), diutus untuk bekerja di Maluku.
Setelah itu, didirikan Gereja Baptis Pertama di Bandung pada tahun 1952 oleh
Gabungan Gereja Baptis Indonesia (GGBI). Gereja ini adalah produk pekerjaan Misi
Baptis Indonesia, badan ini dulunya mewadahi beberapa penginjil utusan dari Foreign
Mission Board of the Southern Baptist Convention. Mereka berhasil melakukan
Baptisan pertama di Bandung.
Ritual yang dilakukan Gereja Baptis ialah kebaktian, perjamuan tuhan,
upacara pembaptisan dan pernikahan. Aktivitas sosial yang dilakukan ialah bakti
sosial dengan mengadakan pengobatan gratis dan membagikan sembako kepada yang
membutuhkan.

6
DAFTAR PUSTAKA

Pdt. Daniel Sopamena. (2003). Aliran Baptis. Jurnal Intim, 4.

http://www.religionfacts.com/christianity/denominations/baptists.htm

Anda mungkin juga menyukai