Identitas Buku:
Kedua orang hebat yang mungkin bahkan belum pernah keluar dari
pulau mereka sendiri di ujung paling Selatan Sumatera sana.
A. Unsur intrinsik
1. Tema
Tema khusus :
Pendidikan Alasan : Karena novel tersebut mengangkat kisah realita
kehidupan pendidikan di Indonesia.
Tema umum :
Perjuangan memperjuangkan sekolah
3. Latar / Setting.
Waktu : Pada waktu kesepuluh Laskar pelangi berjuang dalam pendidikannya
mulai dari SD sampai SMP/ siang hari dan malam hari.
Tempat : SD SMP Muhamadiyah, di Belitong, Sumatera.
Suasana : Menyedihkan, menyenangkan, cemas, menegangkan,
mengharukan.
Sosial : Perbedaan/terjadinya kesenjangan sosial antara rakyat miskin dengan
PN Timah yang kaya raya.
4. Alur Cerita.
Tahapan Alur
a. Tahap penyituasian : yaitu pada saat hari pertama penerimaan murid baru
di SD Muhamadiyah kekurangan seorang murid dan sekolah hampir ditutup,
namun dengan kehadiran seorang murid yang bernama Harun telah
menyelamatkan pembodohan di kampong paling miskin di pulau belitong
yang kaya akan tambang timah. (halaman 1-8 ).
d. Tahap klimaks : pada saat Lintang si murid paling jenius diantara yang
lainnya meninggalkan bangku sekolah karena ia harus mengurus adik-
adiknya setelah kematian ibunya. Disanalah akhir dari cerita perjuangan para
kesepuluh laskar pelangi. (Halaman 430).
7. Amanat
AmanatAmanat yang dapat dipetik ialah :
a. Bahwa sebagai penyakit sosial, kemiskinan harus diperangi dengan metode
yang tepat guna membebaskan mereka dari peliknya kehidupan.
c. Bahwa setiap anak memiliki potensi unggul yang akan tumbuh menjadi
prestasi cemerlang pada masa depan, apabila mereka diberi kesempatan dan
keteladanan oleh orang-orang yang mengerti akan makna pendidikan yang
sesungguhnya.
d. Hidup ini dapat kita lalui dengan bahagia apabila kita semangat dalam
menjalankan kewajiban kita dan sabar dalam menghadap cobaan.
e. Kita dapat meniru semangat yang berkobar dari kesepuluh laskar pelangidi
dunia pendidikan, agar kita mampu meraih cita-cita setinggi langit.
B. Unsur Ekstrinsik
Selain unsur intrinsik, dalam novel “Laskar Pelangi” ini amat kental dengan
pengaruh unsur ekstrinsik. Unsur ekstrinsik yang ada dalam novel tidak lepas
dari latar belakang kehidupan pengarang entah itu dari segi budaya yang
dipegang, kepercayaan, lingkungan tempat tinggal dan lain sebagainya. Ada
pun beberapa unsur ekstrinsik yang dibahas antara lain :
1. Latar Belakang Tempat Tinggal
Lingkungan tempat tinggal pengarang mempengaruhi psikologi penulisan
novel. Apalagi novel “Laskar Pelangi” merupakan adaptasi dari cerita nyata
yang dialami oleh pengarang langsung. Letak tempat tinggal pengarang yang
jauh berada di Desa Gantung, Kabupaten Gantung, Belitong Timur, Sumatera
Selatan ternyata benar-benar dijadikannya latar tempat bagi penulisan
novelnya.