Anda di halaman 1dari 25

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. PENGKAJIAN

1. Data Umum

a. Nama Kepala Keluarga : A

b. Alamat : Jln. Pulau Penang Gang Sabit No. 2

c. Telpon : 081234235236

d. Pekerjaan : Buruh

e. Pendidikan : SMP

f. Komposisi anggota keluarga

Status Imunisasi
Hub Hepat Camp
Nama JK Umur Pend Polio DPT Ket
Dng KK BCG itis ak
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
A L Kepala 46 SMP √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Sehat
Keluarga

B P Istri 39 SMP √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Sakit


Iko L Anak 19 SMA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Sehat
Iki P Anak 17 SMP √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Sehat

2. Genogram :

3. Tipe Keluarga :

Keluarga bapak A adalah keluarga inti (Nuclear Family) yang terdiri atas
ayah, ibu dan 2 orang anak.

4. Suku Bangsa :

Keluarga Bapak A merupakan keluarga suku Bali, bahasa yang digunakan


sehari-hari adalah bahasa Indonesia dan bahasa Bali. Tidak ada kebiasaan
keluarga yang dipengaruhi oleh suku yang dapat mempengaruhi
kesehatannya.

5. Agama :

Keluarga Bapak A beragama Hindhu dan seluruh anggota keluarganya


melakukan persembahyangan di merajan atau pergi ke pura bersama saat hari
raya tertentu.

6. Status Sosial Ekonomi Keluarga :

Penghasilan keluarga bapak A diperoleh dari penghasilan bapak A dan


anaknya Iko, ibu B tidak bekerja karena menderita stoke dan Iki anak
keduanya tidak bekerja karena masih sekolah. Bapak A bekerja sebagai buruh
dan Iko bekerja di bengkel. Penghasilan perbulan bapak A sekitar 1,5 juta dan
anaknya Iko hanya 1 juta sebulan. Rata-rata penghasilan keluarga bapak A
adalah 2,5 juta perbulan. Tiap bulan pengeluaran keluarga bapak A adalah
untuk kebutuhan sehari-hari, membayar listrik dan air, serta keperluan
bermasyarakat. Keluarga tidak mempunyai tabungan khusus dan asuransi
kesehatan.

7. Aktivitas rekreasi keluarga :

Sehari-hari keluarga bapak A sering berkumpul saat makan malam dan


saling bercerita mengenai kegiatan yang dilakukan pada hari itu. Keluarga
bapak A jarang pergi ke tempat rekreasi.

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

1. Perkembangan keluarga saat ini

Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga dengan anak


remaja. Tugas perkembangan keluarga dengan anak remaja yaitu:

a. Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab mengingat


remaja yang sudah bertambah dewasa dan meningkat otonominya.

b. Mempertahankan hubungan yang intim dalam keluarga.

c. Mempertahankan komunikasi terbuka antar anak dan orang tua.


d. Hindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.

e. Hubungan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.

2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Sejauh ini keluarga Bapak A sudah menjalankan tugas sesuai dengan


tahap perkembangan anggota keluarganya.

3. Riwayat keluarga inti

Bapak A dan Ibu B menikah sudah 20 tahun yang lalu. Perkawinannya


direstui oleh kedua orang tua masing-masing. Ibu B merupakan pilihan
sendiri dari Bapak A dan tidak dijodohkan. Ibu B menderita stroke sedangkan
bapak A, Iko dan Iki tidak memiliki riwayat penyakit.

4. Riwayat keluarga sebelumnya

Orang tua Ibu B memiliki riwayat stroke dan meninggal karena penyakit
tersebut. Sedangkan orang tua bapak A tidak memiliki riwayat penyakit
serius.

C. PENGKAJIAN LINGKUNGAN

1. Karakteristik rumah

Rumah yang dihuni bapak A adalah rumah yang berukuran 5x6 dengan
kondiri rumah semi permanen. Keluarga bapak A tinggal di rumah kontrakan.
Terdapat 1 kamar dengan 2 tempat tidur, dapur yang disekat dan 1 kamar
mandi di luar rumah. Keadaan kamar tampak kotor dan berdebu. Rumah
bapak A hanya terdapat 2 jendela tanpa ventilasi yang jarang dibuka. Keadaan
dapur cukup bersih hanya terdapat beberapa alat masak dan beberapa
bungkus mi instan. WC bapak A terdapat di samping rumah. Keadaan WC
kurang bersih, terdapat kerak disekitar kloset. Air tampak keruh dan bak
mandi tampak
A lumut dan jarang dibersihkan.

Denah rumah :

C
B

Keterangan :

A. Dapur

B. Kamar tidur

C. WC

2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW

Keluarga Bapak A tinggal di lingkungan penduduknya mayoritas bersuku


bangsa Bali. Rata-rata masyarakat bermata pencaharian sebagai buruh.
Lingkungan tetangga cukup akrab dan saling menolong apabila ada
kesusahan.

3. Mobilitas geografis keluarga

Keluarga bapak A sudah tinggal di kontrakan selama 10 tahun. Sejak


anaknya Iko berusia 9 tahun.

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Keluarga bapak A hidup dalam rantauan dan jauh dari rumah adatnya, jadi
keluarga bapak A tidak ikut kegiatan anggota banjar dilingkungan sekitarnya.
Apabila ada kegiatan Banjar di rumah adatnya, bapak A dan keluarga akan
pulang kampung, apabila tidak bisa hadir karena ada bekerja, biasanya bapak
A akan meminta anaknya untuk mewakili.

5. Sistem pendukung keluarga

Keluarga bapak A apabila ada permasalahan keluarga termasuk masalah


keuangan akan meminjam uang terlebih dahulu di tetangga.
D. STRUKTUR KELUARGA

1. Komunikasi keluarga

Interaksi dalam keluarga paling sering dilakukan pada malam hari apabila
bapak Asedang di rumah. Pola komunikasi keluarga terbuka antara anak,
bapak A dan Ibu B. Apabila ada masalah keluarga biasanya selalu
diselesaikan dengan berdiskusi.

2. Struktur kekuatan keluarga

Keluarga bapak A saling mendukung satu sama lainnya, respon keluarga


apabila ada anggota keluarga yang bermasalah selalu mencari jalan keluarnya
bersama-sama. Apabila ada anggota keluarga yang sakit, diusahakan untuk
berobat jika keluarga memiliki biaya tetapi karena keluarga bapak A
kekurangan biaya maka ibu B jarang diajak berobat.

3. Struktur peran

Bapak A sebagai kepala keluarga, pencari nafkah yang bekerja sebagai


buruh. Ibu B sebagai pengatur Rumah Tangga tetapi karena kondisi ibu B
yang sedang sakit ibu B tidak dapat melaksakan perannya. Iko sebagai anak
pertama sudah bisa mandiri mencari kerja. Iki sebagai anak kedua masih
SMA.

4. Norma keluarga

Keluarga menerapkan nilai – nilai agama pada setiap anggota keluarga


seperti sembahyang tiap hari raya tertentu pergi maturan ke pura bersama –
sama. Bila akan pulang terlambat harus memberitahu dulu kepada orang tua.

E. FUNGSI KELUARGA

1. Fungsi afektif

Keluarga bapak A selalu mengajarkan anaknya mana yang baik dan mana
yang buruk. Jika anak bapak A melakukan kesalahan maka bapak A akan
memberikan pengertian dan hukuman jika dirasa sudah keterlaluan.

2. Fungsi sosialisasi
Keluarga Bapak A membiasakan anak – anaknya bergaul dengan teman –
temannya. Ketika ada tetangga yang memiliki acara dan bapak A sedang
berhalangan untuk datang maka bapak A akan meminta anaknya untuk
menggantikan.

3. Fungsi perawatan kesehatan

Keluarga bapak A tidak memiliki tabungan khusus untuk kesehatan


ataupun jaminan kesehatan lainnya. Ibu B jarang diajak berobat karena
kekurangan biaya. Ibu B hanya diberi obat paramek jika mengeluh sakit.

4. Fungsi reproduksi

Bapak A dan Ibu B sudah menikah 20 tahun dan memiliki 2 anak yaitu Iko
berumur 19 tahun dan Iki berumur 17 tahun.

5. Fungsi ekonomi

Bapak A bekerja sebagai seorang buruh yang mendapatkan gaji sekitar 1,5
juta perbulan, Ibu B tidak bekerja, anak bapak A Iko ekerja dibengkel dengan
gaji 1 juta perbulan sedangkan Iki anak bapak A yang kedua tidak bekerja.
Jadi rata-rata penghasilan keluarga bapak A perbulan adalah 2,5 juta.

F. TUGAS PERAWATAN KELUARGA

1. Mengenal masalah keluarga

Keluarga bapak A mengetahui penyakit Ibu B yaitu stroke tetapi tidak


mengetahui mengenai pengertian, penyebab, dampak, serta cara
perawatannya.

2. Mengambil keputusan

Keluarga bapak A dalam mengambil keputusan selalu dirundingkan


dengan anggota keluarga.

3. Merawat anggota keluarga yang sakit

Bapak A dan anak-anaknya tidak mengetahui cara merawat pasien stroke.


Jika ibu B merasa sakit kepala maka akan diberikan obat paramek,
lingkungan tempat tidur ibu B tampak kotor, tangan dan kaki kanan ibu B
tampak kontraktur.

4. Memelihara lingkungan

Kamar tidur keluarga bapak A tampak kotor, terdapat jendela tanpa


ventilasi yang jarang dibuka, kamar mandi tampak kotor, banyak kerak dan
air tampak tidak jernih. Keluarga bapak A mengatakan jarang memberihkan
rumah karena bapak A dan Iko sibuk bekerja dan Iki sekolah.

5. Menggunakan fasilitas/pelayanan kesehatan

Keluarga bapak A mengatakan sejak dulu sempat masuk rumah sakit, ibu
B sudah tidak pernah dibawa lagi untuk berobat karena tidak memiliki biaya
dan tidak memiliki kartu tunjangan kesehatan.

G. STRESS DAN KOPING KELUARGA

1. Stress jangka pendek dan panjang

Stressor jangka pendek yang dirasakan oleh bapak A dan anak-anaknya


adalah kesehatan ibu B, bapak A sebenarnya ingin membawa ibu B ke rumah
sakit untuk mendapat pengobatan tetapi karena masalah biaya bapak A tidak
dapat melakukannya. Ibu B juga merasa sedih karena kondisinya yang belum
membaik. Stressor jangka panjang yang dirasakan keluarga bapak A adalah
hilangnya peran Ibu B sebagai ibu rumah tangga sehingga segala urusan
rumah tangga dikerjakan oleh anak-anak dan bapak A sendiri.

2. Kemampuan keluarga

Bapak A dan anak-anaknya mengatakan tidak mengetahui mengenai


pengertian, penyebab, dan dampak stroke , maka dari pada itu keluarga bapak
A hanya membiarkan ibu B dirawat di rumah dan memberikan paramek jika
Ibu B sakit kepala.

3. Strategi koping
Kalau tidak menemukan jalan keluar, biasanya keluarga berkomunikasi
dengan tetangga dan saudara – saudaranya untuk membantu mencari jalan
keluar.

4. Strategi adaptasi

Untuk beradaptasi dengan stressor tersebut anak-anak menggantikan tugas


ibu dalam mengurus rumah tangga dan membiasakan diri dengan keadaan
rumah yang kurang bersih.

H. PEMERIKSAAN FISIK

ASPEK BAPAK A IBU B IKO IKI


1 2 3 4 5
Tensi (mmHg) 130/80 200/100 110/70 120/70
TB/BB 165/65 160/52 158 / 52 150/55
Suhu (0C) 36,5 36,8 36,5 36,5
Nadi (x/mnt) 80 92 82 80
RR (x/menit) 20 24 20 22
Rambut, Normal, Normal, Normal, Normal,
kepala Bersih, tidak tampak kotor, Bersih, tidak Bersih, tidak
ada luka, nyeri tidak ada luka, ada luka, nyeri ada luka, nyeri
tekan (-) nyeri tekan (-) tekan (-) tekan (-)
Mata,telinga,hi Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk
dung Normal, Normal, Normal, Normal,
Tenggorokan, Reflek pupil +/ Reflek pupil +/ Reflek pupil +/ Reflek pupil +/
mulut + + + +
Mulut & gigi Mulut & gigi Mulut & gigi Mulut & gigi
bersih, telinga tampak kotor, bersih, telinga bersih, telinga
bersih telinga kotor bersih bersih
Tenggorokan Tenggorokan Tenggorokan Tenggorokan
normal normal normal normal
Leher Kaku kuduk (-) Kaku kuduk (-) Kaku kuduk (-) Kaku kuduk (-)
Pemb.vena Pemb.vena Pemb.vena Pemb.vena
juguluaris (-) juguluaris (-) juguluaris (-) juguluaris (-)
Pemb. Pemb. Pemb. Pemb.
Kel.tiroid (-) Kel.tiroid (-) Kel.tiroid (-) Kel.tiroid (-)
Thorax Simetris Simetris Simetris Simetris
Bunyi jantung Bunyi jantung Bunyi jantung Bunyi jantung
normal normal normal normal
Suara napas Suara napas Suara napas Suara napas
normal normal normal normal
Abdomen Simetris Simetris Simetris Simetris
Pemb.Hepar, Pemb. Hepar, Pemb. Hepar, Pemb. Hepar,
ginjal,limpa (-) ginjal,limpa (-) ginjal,limpa (-) ginjal,limpa (-)
Benjolan (-) Benjolan (-) Benjolan (-) Benjolan (-)
Nyeri (-) Nyeri (-) Nyeri (-) Nyeri (-)
Bising usus (+) Bising usus (+) Bising usus (+) Bising usus (+)
normal normal normal normal
Ekstremitas Tidak ada Kontraktur Tidak ada Tidak ada
atas dan kelainan pada kaki dan kelainan kelainan
bawah,persend pergerakan tangan kanan, pergerakan pergerakan
ian ROM aktif hemiparese ROM aktif ROM aktif
Kekuatan otot kanan, Kekuatan otot Kekuatan otot
5 kekuatan otot 2 5 5
Sistem Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji
genitalia

I. HARAPAN KELUARGA

Keluarga berharap agar Ibu B bisa mendapatkan pengobatan yang layak


sehingga dapat sembuh seperti dulu.

J. ANALISIS DATA

Nama klien : Ibu B

Masalah : Hambatan mobilitas fisik pada keluarga bapak A khususnya ibu B

NO KELOMPOK DATA ETIOLOGI

1 DS : Hemiparese kanan
a. Ibu B mengatakan
tangan kanan dan kaki
kanannya tidak dapat
digerakkan.
b. Ibu B mengatakan
lemas.
DO :
a. Tampak kontraktur
pada tangan dan kaki
kanan Ibu B.
b. Kekuatan otot pada
ekstermitas kanan 2.
c. Ibu B tampak hanya
berbaring di tempat
tidur.
d. ADL tampak dibantu

Nama klien : Ibu B

Masalah : Risiko cidera pada keluarga bapak A khususnya Ibu B

NO KELOMPOK DATA ETIOLOGI

1 DS :
a. Keluarga bapak A Ketidakmampuan keluarga merawat
mengatakan tidak keluarga yang menderita stroke
mengerti mengenai
perawatan pasien
stroke.
b. Ibu B saat mengeluh
sakit kepala hanya
diberikan obat
paramek.
c. Ibu B sudah tidak
pernah dibawa berobat
lagi sejak dulu pernah
masuk rumah sakit.
DO :
a. Keluarga bapak A
tampak hanya merawat
ibu B dirumah.

Nama klien : Ibu B

Masalah : Defisit Perawatan diri pada keluarga bapak A khususnya ibu B

NO KELOMPOK DATA ETIOLOGI

1 DS :
a. Ibu B mengatakan Kelemahan fisik
tidak mampu
melakukan
aktivitasnya secara
mandiri.
b. Ibu B mengatakan
mandi, toileting,
makan dibantu oleh
suami dan anaknya.
DO :
a. Rambut Ibu B tampak
kotor dan kusam.
b. Lidah ibu B tampak
kotor dan gigi
kekuningan.
c. ADL tampak dibantu

Nama Klien : Bapak A, Ibu B, Iko, Iki.


Masalah : Kurang pengetahuan keluarga tentang penyakit stroke pada
keluarga bapak A

NO KELOMPOK DATA ETIOLOGI

1 DS :
a. Bapak A dan keluarga
mengatakan tidak
mengerti mengenai
pengertian stroke,
penyebab stroke,
dampak stroke dan
perawatan stroke.
b. Keluarga bapak A
mengatakan saat ibu B
Kurang informasi pada keluarga
mengeluh sakit kepala
hanya diberi paramek.
DO :
a. Keluarga tampak
bingung saat ditanya
mengenai penyakit
stroke

Nama klien : Bapak A, Ibu B, Iko, Iki.

Masalah : Risiko terjadinya penyakit akibat lingkungan yang tidak sehat


(Diare, DBD) pada keluarga bapak A

NO KELOMPOK DATA ETIOLOGI

1 DS :
a. Keluarga bapak A Kurangnya kepedulian keluarga
mengatakan jarang terhadap kebersihan lingkungan
memberihkan rumah
karena bapak A dan
Iko sibuk bekerja dan
Iki sekolah.
DO :
a. Keadaan kamar
tampak kotor dan
berdebu.
b. Rumah bapak A hanya
terdapat 2 jendela
tanpa ventilasi yang
jarang dibuka.
c. Keadaan WC kurang
bersih, terdapat kerak
disekitar kloset.
d. Air tampak keruh dan
bak mandi tampak
lumut dan tampak
jarang dibersihkan.

Nama klien : Bapak A, Ibu B, Iko, Iki.

Masalah : Risiko terjadinya penyakit ISPA pada keluarga bapak A

NO KELOMPOK DATA ETIOLOGI

1 DS :
a. Keluarga bapak A Kurangnya ventilasi udara dan
mengatakan jarang kurangnya kebersihan lingkungan
membuka jendela
karena jarang ada
orang dirumah saat
siang hari.
DO :
a. Rumah bapak A
tampak terdapat 2
jendela tanpa ventilasi
dan jarang dibuka.
b. Kamar keluarga bapak
A tampak kotor dan
berdebu.

Nama klien : Iko dan Iki

Masalah : Risiko terkena penyakit keturunan pada keluarga Bapak A


khususnya Iko dan Iki

NO KELOMPOK DATA ETIOLOGI

1 DS :
a. Keluarga bapak A
mengatakan orang tua
ibu B meninggal
Ketidakmampuan keluarga mengenal
karena penyakit stroke.
masalah kesehatan
DO :
a. Ibu B menderita stroke
sejak 2 tahun yang
lalu.

DX Keperawatan Keluarga :

1. Hambatan mobilitas fisik pada keluarga bapak A khususnya ibu B berhubungan


dengan hemiparese kanan ditandai dengan ibu B mengatakan tangan kanan dan
kaki kanannya tidak dapat digerakkan, ibu B mengatakan lemas, tampak
kontraktur pada tangan dan kaki kanan Ibu B, kekuatan otot pada ekstermitas
kanan 2, ibu B tampak hanya berbaring di tempat tidur, ADL tampak dibantu.
2. Risiko cidera pada keluarga bapak A khususnya ibu B berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat keluarga yang menderita stroke ditandai
dengan keluarga bapak A mengatakan tidak mengerti mengenai perawatan pasien
stroke, ibu B saat mengeluh sakit kepala hanya diberikan obat paramek ibu B
sudah tidak pernah dibawa berobat lagi sejak dulu pernah masuk rumah sakit
keluarga bapak A tampak hanya merawat ibu B dirumah.

3. Defisit Perawatan diri pada keluarga bapak A khususnya ibu B berhubungan


dengan kelemahan fisik ditandai dengan ibu B mengatakan tidak mampu
melakukan aktivitasnya secara mandiri, ibu B mengatakan mandi, toileting,
makan dibantu oleh suami dan anaknya rambut Ibu B tampak kotor dan kusam,
lidah ibu B tampak kotor dan gigi kekuningan, ADL tampak dibantu.

4. Kurang pengetahuan keluarga tentang penyakit stroke pada keluarga bapak A


berhubungan dengan kurang informasi pada keluarga ditandai dengan bapak A
dan keluarga mengatakan tidak mengerti mengenai pengertian stroke, penyebab
stroke, dampak stroke dan perawatan stroke, keluarga bapak A mengatakan saat
ibu B mengeluh sakit kepala hanya diberi paramek, keluarga tampak bingung saat
ditanya mengenai penyakit stroke.

5. Risiko terjadinya penyakit akibat lingkungan yang tidak sehat (Diare, DBD) pada
keluarga bapak A berhubungan dengan kurangnya kepedulian keluarga terhadap
kebersihan lingkungan ditandai dengan keluarga bapak A mengatakan jarang
memberihkan rumah karena bapak A dan Iko sibuk bekerja dan Iki sekolah,
keadaan kamar tampak kotor dan berdebu, rumah bapak A hanya terdapat 2
jendela tanpa ventilasi yang jarang dibuka, keadaan WC kurang bersih, terdapat
kerak disekitar kloset, air tampak keruh dan bak mandi tampak lumut dan tampak
jarang dibersihkan.

6. Risiko terjadinya penyakit ISPA pada keluarga bapak A berhubungan dengan


kurangnya ventilasi udara dan kurangnya kebersihan lingkungan ditandai dengan
keluarga bapak A mengatakan jarang membuka jendela karena jarang ada orang
dirumah saat siang hari, rumah bapak A tampak terdapat 2 jendela tanpa ventilasi
dan jarang dibuka, kamar keluarga bapak A tampak kotor dan berdebu.
7. Risiko terkena penyakit keturunan pada keluarga Bapak A khususnya Iko dan Iki
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
ditandai dengan keluarga bapak A mengatakan orang tua ibu B meninggal karena
penyakit stroke, ibu B menderita stroke sejak 2 tahun yang lalu.
SKALA UNTUK MENENTUKAN PRIORITAS
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
(BAILON DAN MAGLAYA, 1978)

N KRITERIA SK BOB PEMBENARAN


O OR OT
DX 1 DX 2 DX 3 DX 4 DX 5 DX 6 DX 7
1. Sifat Masalah Ibu B Keluarga Ibu B Bapak A dan Keluarga bapak Bapak A Keluarga
Skala : 1 mengatakan bapak A mengatakan keluarga A mengatakan mengatakan bapak A
Tidak/kurang 3 tangan kanan mengatakan tidak mampu mengatakan jarang jarang mengatakan
sehat dan kaki tidak mengerti melakukan tidak memberihkan membuka orang tua ibu
Ancaman 2 kanannya mengenai aktivitasnya mengerti rumah, keadaan jendela karena B meninggal
kesehatan tidak dapat perawatan secara mandiri, mengenai kamar tampak jarang ada karena
Keadaan sejahtera 1 digerakkan, pasien stroke, rambut Ibu B pengertian kotor keadaan orang dirumah penyakit
tampak ibu B saat tampak kotor stroke, WC kurang saat siang hari, stroke, ibu B
kontraktur mengeluh sakit dan kusam, penyebab bersih, terdapat rumah bapak A menderita
pada tangan kepala hanya lidah ibu B stroke, kerak disekitar tampak stroke sejak 2
dan kaki diberikan obat tampak kotor dampak kloset, air terdapat 2 tahun yang
kanan Ibu B paramek ibu B dan gigi stroke dan tampak keruh jendela tanpa lalu
sudah tidak kekuningan, perawatan dan bak mandi ventilasi dan
pernah dibawa ADL tampak stroke tampak lumut jarang dibuka,
berobat. dibantu dan tampak kamar keluarga
jarang bapak A
dibersihkan. tampak kotor
dan berdebu
Perhitungan 3 2/3 3 2/3 2/3 2/3 2/3
2. Kemungkinan Keinginan Keinginan Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga
masalah dapat 2 keluarga keluarga untuk mengatakan mengatakan mengatakan mengatakan mengatakan
diubah untuk membawa ingin ingin ingin ingin agar penyakit
Skala : kesembuhan pasien berobat mengatasi mengetahui membersihkan membersihkan stroke pada ibu
Mudah 2 pasien tinggi tinggi namun masalah tentang kamar dan WC rumah agar B tidak
Sebagian 1 namun terhambat tersebut tetapi penyakit tetapi karena tidak berdebu menurun pada
Tidak dapat 0 terhambat biaya dan belum tau cara stroke semua sibuk tetapi semua Iko dan Iki,
karena ketiadaan kartu menjaga sehingga bekerja dan sibuk bekerja, tetapi keluarga
ketiadaan tunjangan kebersihan dapat sekolah jadi hal keluarga belum tau
biaya serta kesehatan. diri. melakukan tersebut mengatakan bagaimana
kurangnya perawatan terhambat. akan sering cara mencegah
pengetahuan yang benar membuka penyakit
keluarga jendela saat stroke.
tentang pagi dan siang.
stroke
Perhitungan 1 1 1 2 2 1 2
3. Potensial masalah Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga
untuk dicegah 1 bapak A bapak A belum sudah mengatakan mengatakan mengatakan mengatakan
Skala : belum tau mengetahui membantu belum akan melakukan akan belum
Tinggi 3 cara melatih cara perawatan memenuhi mengetahui pembersihan melakukan mengetahui
Cukup 2 ROM pada pasien stroke ADL pasien apa itu rumah saat libur pembersihan cara mencegah
Rendah 1 pasien stroke sehingga perlu tetapi pasien stroke, sekolah dan rumah saat penyakit stroke
sehingga diberikan hanya penyebab, kerja. libur sekolah
perlu informasi. dimandikan 1 dampak serta dan kerja.
diberikan kali sehari, perawatan
informasi keramas 2x stroke
mengenai seminggu, sehingga
perawatan jarang gosok perlu diberi
pasien stroke. gigi sehingga informasi.
perlu diberi
informasi
tentang
kebersihan
diri.
Perhitungan 2/3 2/3 2/3 3 3 3 2/3
4. Menonjolnya Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga
masalah 1 bapak A bapak A mengatakan mengatakan mengatakan mengatakan Bapak A
Skala : mengatakan mengatakan sudah infomasi merasa tidak kadang merasa menganggap
Masalah berat, 2 kelemahan cara perawatan membantu mengenai nyaman dengan pengap pada risiko terkena
harus segera pada tangan yang benar memenuhi penyakit lingkungan yang malam hari penyakit
ditangani dan kaki penting untuk ADL pasien. stroke akan kotor harus tetapi masih keturunan
Ada masalah kanan harus kesembuhan Tetapi memang sangat segera ditangani bisa diatasi. harus segera
tetapi tidak perlu 1 segera ibu B. untuk membantu agar tidak terjadi diatasi agar
ditangani diatasi. kebersihan diri dalam penyakit masalah tidak
Masalah tidak 0 harus perawatan tersebut. menjadi actual.
dirasakan ditingkatkan. stroke.
Perhitungan 1 1 1/2 1/2 1 1/2 1
Total 5,8 3,3 5,3 6,3 6,8 5,3 4,3
TABEL RENCANA KEPERAWATAN KELUARGA

DX TUJUAN KRITERIA EVALUASI STANDAR EVALUASI RENCANA INTERVENSI


1
2 Setelah dilakukan
tidakan keperawatan
selama 1-2x kunjungan
rumah, diharapkan
pengetahuan keluarga
tentang stroke
1. Mampu menjelaskan 1. Kaji pengetahuan keluarga tentang hipertensi,
meningkat
pengertian stroke yaitu :
2. Mampu menjelaskana. Pengertian stroke
TUJUAN I :
b. Penyebab
Mampu menjelaskan penyebab stroke
c. Tanda, gejala
3. Mampu menjelaskan tanda
masalah stroke pada VERBAL d. Pencegahan
dan gejala stroke e. Komplikasi
anggota keluarga.
4. Mampu menyebutkan cara 2. Berikan penyuluhan tentang stroke
3. Diskusi adanya tanda dan gejala stroke
pencegahan stroke
4. Bimbing keluarga untuk mengulangi apa yg
5. Mampu menyebutkan salah
diajarkan
satu komplikasi stroke
5. Jelaskan akibat lanjut dari penyakit stroke

1. Jelaskan petunjuk perawatan stroke dengan


1. Keluarga mampu
kontrol secara rutin
TUJUAN II : memutuskan tindakan yang
Keluarga dapat
tepat untuk mengatasi
memutuskan tindakan
masalah stroke dengan
yang tepat untuk
membawa anggota keluarga
mengatasi masalah
stroke VERBAL yang sakit berobat ke RS 1. Jelaskan manfaat gizi seimbang
2. Ajari pasien untuk relaksasi nafas dalam yang
atau puskesmas
bertujuan mengurangi stress
TUJUAN III :
1. Keluarga mampu merawat 3. Anjurkan pasien untuk selalu berfikir positif
Keluarga mampu
anggota keluarga yang
melakukan perawatan
sedang sakit
stroke pada anggota
2. Keluarga mampu
keluarga yang sakit
menentukan status nutrisi
dan gizi yang sesuai standar
1. Jelaskan pada keluarga mengenai proses dan
PSIKOMOTORIK kesehatan penderita stroke
3. Keluarga mampu tahap pelayanan di tempat yankes terdekat
2. Anjurkan kontrol secara rutin
mengontrol emosi dan
TUJUAN IV :
menata stress
Keluarga dapat
1. Keluarga membawa anggota
menggunakan fasilitas
keluarga yang sakit ke
yankes secara tepat
tempat pelayanan kesehatan
untuk mengatasi stroke
terdekat
anggota keluarga
PSIKOMOTORIK
3
Skoring :

1. Tentukan skore untuk setiap kriteria

2. Skore dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dgn bobot

3. Jumlahkanlah skore untuk semua kriteria

Anda mungkin juga menyukai