PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air Susu Ibu merupakan makanan terbaik pada awal usia kehidupannya.
makanan dan minuman manapun karena ASI mengandung zat gizi yang paling
tepat, lengkap dan selalu menyesuaikan dengan kebutuhan bayi setiap saat
(Elza, 2009). Seorang ibu yang baru melahirkan berharap akan menyusui
bayinya setelah bayinya lahir. Namun pada beberapa ibu mengeluh tentang
masalah pemberian asi pada bayinya. Masalah ini dapat pula diakibatkan
karena suatu keadaan dimana ibu sering mengeluh bayi sering menangis, asi
Masalah menyusui ini dapat berdampak pada ibu yang melahirkan dengan
tindakan operatif sectio caesarea, dimana kita ketahui bahwa tindakan operatif
prolaktin sebagai stimulus produksi asi pada ibu selama periode menyusui.
Oleh sebab itu maka diperlukan suatu tindakan untuk menstimulasi reflek
oksitosin sebelum asi dikeluarkan atau diperas (perinasia, 2010 dalam Amin,
M., 2011).
1
Teknik marmet merupakan kombinasi antar cara memerah asi dan memijat
payudara, sehingga reflek keluarnya asi dapat optimal. Teknik memerah asi
dengan cara marmet ini pada prinsipnya bertujuan untuk mengosongkan asi,
dari sinus laktiferus yang terletak dibawah aerola sehingga diharapkan dengan
pengosongan asi pada daerah sinus laktiferus ini akan merangsang pengeluaran
dikeluarkan atau dikosongkan dari payudara, maka akan semakin banyak asi
1. Meletakkan ibu jari kedua jari lainnya ( jari telunjuk dan jari tengah sekitar
posisi jam 12 dan jari lainnya diposisi jam 6. Posisi jari seharusnya tidak
2. Mendorong kearah dada dengan menggunkan ibu jari dan dua jari lainnya,
Menggerakkan ibu jari dan jari lainnya hingga menekan sinus laktiferus
hingga kosong ( jika dilakukan dengan tepat maka ibu tidak akan merasakan
kesakitan saat memerah). Posisi jari berubah pada tiap gerakan mulai dari
posisi push (jati terletak jauh dibelakang aerola) hingga posisi roll (jari
2
4. Mengulang gerakan diatas secara teratur hingga sinus laktiferus kosong.
5. Memutar ibu jari dan jari lainnya ketitik sinus laktiferus lainnya. Demikian
juga saat memerah payudara lainnya, gunakan kedua tangan. Misalkan pada
saat memerah payudara kiri, gunakan tangan kiri dan sebaliknya. Saat
memerah ASI jari-jari berputar seiring jarum jam ataupun berlawanan agar
semua sinus laktiferus kosong. Selanjutnya memindahkan ibu jari dan jari
payudara
yang terdiri dari massage (pemijatan), stroke (tekan) dan shake (guncang).
Kemudian menekan daerah payudara dari bagian atas hingga sekitar putting
8. Mengulangi setiap prosedur memrah asi pada tiap payudara dan teknik
stimulasi reflek, keluarnya asi 1 kali atau 2 kali, dan teknik stimulasi reflek
keluarnya asi, memerah lagi tiap payudara selama 3-5 menit dilanjutkan
3
dengan gerakan stimulasi reflek keluarnya asi, dan terakhir memerah asi tiap
reflex let down. Selain untuk merangsang refleks let down manfaat pijat
oksitosin, mempertahankan produksi ASI ketika ibu dan bayi sakit (Purnama,
2013).
2007) Yaitu :
1. ibu duduk, bersandar kedepan, lipat lengan diatas meja didepannya dan
4
5. Pada saat bersamaan pijat kearah bawah pada kedua sisi tulang belakang
B. Tujuan penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
penelitian
5
BAB II
JURNAL ASLI
*TERLAMPIR
6
BAB III
PEMBAHASAN
A. Judul jurnal
Penelitian ini berjudul Efektifitas kombinasi teknik marmet dan pijat oksitoksin
terhadap produksi asi ibu post seksio di Rumah Sakit Wilayah Jawa Tengah.
B. Nama peneliti
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Wilayah Jawa Tengah pada Maret
tahun 2011.
D. Tujuan penelitian
teknik marmet dan pijat oksitoksin terhadap produksi asi ibu post seksio
E. Metode penelitian
post test only design with control group. Teknik pengambilan sampel dalam
7
responden dan variabel dependen menggunakan statistik deskriptif proporsi
F. Hasil penelitian
terhadap produksi ASI ibu post seksio sesarea pada pengukuran ketiga
menunjukkan bahwa ibu post seksio sesarea yang produksi ASI nya lancar
Hasil penelitian menjelaskan bahwa proporsi ibu post seksio sesarea yang
produksi ASI nya lancar pada kelompok intervensi yang diberikan intervensi
dibandingkan dengan proporsi ibu post seksio sesarea yang produksi ASI nya
value= 0,000 pada pengukuran terakhir sedangkan nilai OR= 11,500 yang
berarti ibu post seksio sesarea yang diberikan intervensi kombinasi teknik
marmet dan pijat oksitosin berpeluang 11,5 kali lebih besar produksi ASI nya
teknik marmet dan pijat oksitosin efektif dapat meningkatkan produksi ASI ibu
8
BAB IV
HASIL ANALISIS
9
ASI kurang, memberikan ASI eksklusif
kesulitan bayi dalam pada bayinya (Afifah (2007).
menghisap,keadaan
puting susu ibu yang
tidak menunjang, ibu
bekerja, dan
pengaruh/promosi
pengganti ASI
Siregar (2004).
3 Teknik Ada beberapa teknik Teknik Marmet merupakan Jurnal sudah Didalam jurnal
pemberian asi dalam pemberian asi perpaduan antara teknik memerah mencantumkan sudah
seperti teknik dan memijat. Memerah dengan teknik untuk mencatumkan
marmet, pijat menggunakan tangan dan jari produksi asi teknik yang efektif
oksitosi. mempunyai keuntungan selain untuk produksi asi
tekanan negatif dapat diatur, lebih yang lancar.dirasa
praktis dan ekonomis karena cukup sudah baik.
mencuci bersih tangan dan jari
sebelum memeras ASI (Roesli,
2010).
10
teknik analisa data, hasil teknik sampling,hasil dan dan analisis data
analisa data, saran dan kesimpulan (Nursanti, yang digunakan.
kesimpulan. 2013).
11
diukur untuk menentukan
ada tidaknya hubungan atau
pengaruh dari variabel
bebas.
3 PENDAHULUAN Seriousness of the Latar belakang mengandung Pada pendahuluan Sebaiknya dapat
1. Latar belakang problem unsure keseriusan masalah sudah menunjukan dicantumkan
Organisasi kesehatan keseriusan masalah. seberapa besar
dunia/WHO) presentase angka
merekomendasikan agar kematian bayi
bayi baru lahir mendapat yang meninggal
ASI eksklusif (tanpa dunia pada bulan
tambahan apa-apa) pertama
selama enam bulan sebab kelahirannya.
ASI adalah nutrisi
alamiah terbaik bagi bayi
dengan kandungan gizi
paling sesuai untuk
pertumbuhan optimal
(Hegar, 2008). UNICEF
menegaskan bahwa bayi
yang diberi susu formula
memiliki kemungkinan
meninggal dunia pada
bulan pertama
kelahirannya. Dan
kemungkinan bayi yang
diberi susu formula
12
meninggal dunia adalah
25 kali lebih tinggi
daripada bayi yang
disusui oleh ibunya
secara eksklusif (Selasi,
2009).
Penelitian yang
dilakukan oleh Blair
(2003) menunjukkan
bahwa pada 95 ibu post
partum yang menyusui
bayinya ditemukan
produksi ASI nya
menurun jika rangsangan
hisapan bayi menurun
atau berkurang.
13
dilakukan oleh Ahluwia,
Morrow, dan Hsia
(2005) ditemukan bahwa
ibu-ibu berhenti
menyusui bayinya pada
bulan pertama post
partum disebabkan
karena puting lecet,
kesulitan dalam
melakukan perlekatan
yang
benar serta persepsi
mereka tentang
ketidakcukupan produksi
ASI ibu sehingga
tidak dapat memuaskan
bayi.
2. Rumusan Oleh karena itu perlu Menurut Sugiyono,(2010): Didalam jurnal tidak
Diharapkan
masalah dilakukannnya penelitian Rumusan maslah ada dijelaskan secara
rumusan maslah
untuk mengetahui merupakan suatu pertanyaan spesifik rumusan
untuk jurnal tetap
efektifitas dari masing- yang akan dicari masalahnya. dicantumkan
masing metode tersebut. jawabannya melalui dengan jelas agar
pengumpulan data. mempermudah si
pembaca.
3. Tujuan Tujuan dari penelitian ini Tujuan penelitian Tujuan penelitian Sebaiknya tujuan
penelitian adalah untuk mengetahui merupakan rumusan kalimat sudah dicantumkan penelitian tidak
efektifitas kombinasi yang menunjukan keinginan dengan jelas. hanya
14
teknik marmet dan pijat peneliti untuk mencapai dicantumkan
oksitoksin terhadap ibu sesuatu dalam penelitian. didalam abstrak
post seksio. Tujuan penelitian namun bisa
dikemukakan dalam bentuk dicantumkan di
penyataan (Murdayatmiko, dalam isi jurnal,
J., 2008). agar
mempermudah
pembaca.
4 METODE Penelitian ini merupakan Quasy eksperimen adalah Jenis penelitian ini Diharapkan
1. Jenis penelitian jenis penelitian quasi jenis penelitian untuk sudah sesuai. untuk peneliti
eksperimen dengan mempelajari fenomena selanjutnya juga
rancangan post test only dengan tidak mengacak bisa menentukan
design with control sampel dalam penelitian jenis penelitian
group. (Sugiyono, 2010). apa yang akan
digunakan yang
sesuai dengan
tujuan penelitian,
agar hasil
penelitian bisa
maksimal.
2. Variabel yang Variabel bebas : Variabel penelitian adalah Variabel penelitian Variabel
diteliti Efektifitas kombinasi perilaku atau karakteristik sudah sesuai. dicantumkan agar
teknik marmet dan Pijat yang memberikan nilai beda Namun tidak pembaca lebih
oksitosin terhadap sesuatu (benda, dicantumkan dalam jelas saat
manusia, dan sebagainya metode penelitian. membacanya.
Variabel terikat : (Nursalam, 2008).
Produksi asi
15
3. Definisi Jurnal tidak Definisi operasional adalah Didalam jurnal ini Diharapkan
operasional mencantumkan definisi definisi berdasarkan tidak dicantumkan untuk peneliti
operasional karakteristik yang diamati definisi operasional. selanjutnya untuk
dari sesuatu yang lebih
didefinisikan yang memperhatikan
memungkinkan peneliti dan menyertai
melakukan observasi atau definisi
pengukuran secara cermat operasional
terhadap suatu objek atau dalam karya
fenomena (Nursalam, 2008). ilmiahnya,
sebagai tolak
ukur untuk
melakukan suatu
penelitian, dan
agar pembaca
lebih mudah
memahaminya.
4. Populasi Populasi dalam Populasi adalah wilayah Didalam jurnal ini sebaiknya berapa
penelitian ini generalisasi yang terdiri atas populasi diambil populasi
menggunakan generalisasi yang terdiri atas dengan dicantumkan
consecutive sampling objek/subjek yang menggunakan teknik untuk
mempunyai kualitas dan consecutive memudahkan
karakteristik tertentu yang sampling, dimana pembaca.
ditetapkan leh peneliti untuk semua ibu yang ada
dipelajari dan kemudian di tempat penelitian
ditarik kesimpulannya dijadikan sebagai
(Sugiyono,2010) populasi.
16
5. Sampel Teknik sampling yang Sampel adalah bagian dari Jumlah sampel Diharapkan
digunakan yaitu jumlah dan karakteristik dalam penelitian ini peneliti
concecutive sampling yang dimiliki populasi masih sediki. selanjutnya
sejumlah 54 ibu post (Sugiyono, 2010). menggunakan
sektio sampel yang
lebih mewakili
populasi.
6. Uji validitas dan Dalam penelitian ini Validitas adalah suatu Jurnal ini tidak Instrumen yang
reliabilitas tidak mencantumkan uji ukuran yang menunjukan mencantumkan uji digunakan sudah
validitas dan reliabilitas tingkat-tingkat kevalisan validitas dan sesuai.
atau kesahihan suatu alat reliabilitas.
ukur/instrumen. Sebuah
instrumen dikatakan vaalid
apabila mampu mengukur
apa yang diinginkan dan
dapat mengungkapkan data
dari variabel yag diteliti
secara tepat (Arikunto,
2006).
Reliabilitas alat ukur pada
prinsipnya menunjukan
sejauhmana alat ukut dapat
memberikan hasil yang
relative tidak berbeda jika
digunakan untuk
pengukuran atau penelitian
selanjutnya.
17
7. Hasil Dari hasil penelitian Pada penelitian jurnal tetang Adanya perbedaan Sebaiknya pada
menununjukan bahwa : rolling massase (punggung) antara data yang jurnal juga dapat
1. Efektifitas kombinasi dalam kelancaran produksi dijurnal dengan data mengacu pada
teknik marmet dan asi ibu post operasi sektio yang ada intervensi
pijat oksitoksin sesar di RS Muhammadiyah dideterminant yaitu sebelum dan
terhadap ibu post Palembang menunjukan pengukuran dengan sesudah untuk
seksio didapatkan hasil : 2 kali sebelum dan mengetahui
nilai berdasarkan hasil Tidak ada perbedaan yang sesudah, sedangkan seberapa besar
uji statistik p-value signifikan rata-rata produksi pada jurnal efektifitas dari
nya = 0,000 yang asi ibu post Sc sebelum dilakukan intervensi perlakuan
artinya ada perbedaan dilakukan massase rolling 3 kali saat tersebut
proporsi kelancaran pada kelompok kontrol dan pengukuran 1,2, dan
produksi asi antara intervensi dengan p-value 3.
kelompok intervensi 0,084. Ada perbedaan yang
dan kelompok signifikan rata-rata produksi
kontrol. asi ibu post sc sesudah
dilakukan massase rolling
pada kelompok kontrol dan
intervensi dengan p-value
0,001.
8. Kesimpulan Hasil penelitian ni Tidak ada perbedaan yang Adanya perbedaan Kesimpulan
menjelaskan bahwa signifikan rata-rata produksi pad jurnal dan sebaiknya
hipotesis mayor peneliti asi ibu post Sc sebelum determinant. mencakup
terbukti yang berarti dilakukan massase rolling semuanya agar
intervensi kombinasi pada kelompok kontrol dan memudahkan
teknik marmet dan pijat intervensi dengan p-value pembaca.
oksitosin efektif dapat 0,084. Ada perbedaan yang
18
meningkatkan produksi signifikan rata-rata produksi
ASI ibu post seksio asi ibu post sc sesudah
sesarea. dilakukan massase rolling
pada kelompok kontrol dan
intervensi dengan p-value
0,001.
19
B. CRITIQUE OF RESEARCH
1. Alasan Pengambilan Judul Jurnal
Masalah menyusui ini dapat berdampak pada ibu yang melahirkan dengan
selama periode menyusui. Oleh sebab itu maka diperlukan suatu tindakan
20
NO PERTANYAAN FAKTA PADA JURNAL KOMENTAR
21
5 Apakah ada ambigu Dalam penelitian ini jalannya Jalannya penelitian seharusnya dipaparkan
dalam penelitian ini? penelitian belum dipaparkan dengan dengan jelas seperti waktu lama intervensi dan
jelas hanya mencantumkan hasil penelitian.
kelompok2 intervensi saja.
6 Apakah kekurangan Terjadi bias dalam penelitian ini Dalam penelitian seharusnya kriteria sampel
“blinding” karena tidak di cantumkan seperti harus dicantumkan dan di jelaskan agar hasil
menyebabkan bias? kriteria inklusi dan eksklusi. yang didapat sesuai dengan tujuan
7 Apakah hasilnya sesuai Hasil penelitian ni menjelaskan Hasil penelitian ini sudah menjawab tujuan
secara klinis? bahwa hipotesis mayor peneliti penelitian dan sudah sesuai dengan harapan
terbukti yang berarti intervensi peneliti.
kombinasi teknik marmet dan pijat
oksitosin efektif dapat meningkatkan
produksi ASI ibu post seksio sesarea.
PELAKSANAAN
ANALISIS
22
1 Apakah kelompok Penelitian ini terdiri dari 1 kelompok Rancangan penelitian ini quasi eksperimen
perlakuan dibandingkan perlakuan yaitu kelompok intervensi dengan rancangan post test only design with
dengan kelompok sedangkan pada kelompok kontrol control group tidak dijelaskan secara detail.
kontrol? tidak dilakukan perlakuan/intervensi Penelitian ini menggunakan quasi eksperimen
dimana masing – masing kelompok perlakuan
dibandingkan dengan kelompok kontrol.
2 Apakah hasilnya
dianalisis dengan
perubahan perlakuan
selama proses?
3 Apakah data dasar data dasar dalam penelitian ini sudah data dasar dalam penelitian ini sudah
dijalaskan secara dijelaskan dengan jelas dicantumkan sesuai dengan data yang diperoleh
cukup?
4 Apakah sigifikasi Hasil nilai signifikansi menjelaskan
statistic dianalisis? rata – rata dan nilai signifikansi.
INTERPRETASI
1 Apa makna dari hasil Hasil penelitian yang bermakna yaitu dalam penelitian ini hasil yang bermakna sudah
utama? ada perbedaan proporsi kelancaran di interpretasikan dengan hasil uji statistik
produksi asi antara kelompok diperoleh p value=0,000
intervensi dan kelompok kontrol
2 Bagaimana hasil yang Pada penelitian ini tidak dijelaskan Menganalisis data tidak sekedar
tak bermakna hasil yang tak bermakna mendeskripsikan data yang diolah, keluaran
diinterpretasikan akhir dari analisis data harus memperoleh makna
atau arti dari hasil penelitian, sehingga hasil
yang tidak bermakna akan sulit di
23
interpretasikan.
3 Apakah pengaruh yang dalam penelitian ini sudah Dalam sebuah penelitian data utama tidak boleh
penting terlewatkan? dijelaskan. terlewartkan karena dijadikan sebagai sumber
jalannya penelitian.
24
2. Perbandingan Isi Jurnal dengan penelitian lain (Metode, tempat)
Populasi penelitian Semua ibu post seksio. Semua ibu yang ada
Dengan jumlah sampel 54 diruang kebidanan
muhammadiyah
palembang. Dengan
sampel 32 orang ibu.
perbedaan Intervensi yang dilakukan Intervensi yang
untuk meningkatkan dilakukan untuk
produksi asi pada ibu post meningkatkan
seksio dengan produksi asi pada ibu
menggunakan kombinasi post seksio sesarea
teknik marmet dan pijat dengan menggunakan
oksitoksin massase rolling
(punggung)
Hasil penelitian Hasil penelitian ni Tidak ada perbedaan
menjelaskan bahwa yang signifikan rata-
hipotesis mayor peneliti rata produksi asi ibu
terbukti yang berarti post Sc sebelum
intervensi kombinasi dilakukan massase
25
teknik marmet dan pijat rolling pada kelompok
oksitosin efektif dapat kontrol dan intervensi
meningkatkan produksi dengan p-value 0,084.
ASI ibu post seksio Ada perbedaan yang
sesarea. signifikan rata-rata
produksi asi ibu post sc
sesudah dilakukan
massase rolling pada
kelompok kontrol dan
intervensi dengan p-
value 0,001.
Ada perbedaan yang
signifikan antara
pretest dan posttest
pada kelompok kontrol
dengan p-value 0,001.
3. Implikasi keperawatan
Hasil dari penelitian yang sudah dilakukan ada beberapa hal yang dapat
pijat oksitoksin dapat dilakukan disuatu ruangan misalnya ruang nifas, dimana
banyak ibu post partum dengan riwayat SC mengeluh produksi asi berkurang
dapat dilatih atau di ajarkan tentang kombinasi teknik marmet dan pijat
SC.
dirasa sangat mudah, efektif dan praktis dilakukan oleh kalangan ibu-ibu, baik
26
itu dari kalangan berpendidikan tinggi maupun rendah. Tidak memerlukan
27
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diangkat dari jurnal ini yaitu metode kombinasi teknik
marmet dan pijat oksitoksin efektif dapat meningkatkan produksi ASI ibu post
B. Saran
pijat oksitosin dapat di jadikan sebagai salah satu terapi jika ditemukan ibu –
ibu yang mengalami kesulitan dalam memgeluarkan air susu karena terapi ini
28
DAFTAR PUSTAKA
29