Anda di halaman 1dari 6

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)

BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2017/2018

A Komponen Layanan Dasar


B Bidang Layanan Sosial
C Topik / Tema Layanan Etika Dalam Masyrakat
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli mampu memahami etika hidup dalam
bermasyarakat
F Tujuan Layanan 1. Agar siswa tidak keliru dalam beretika di
masyarakat
2. Agar siswa mampu berinteraksi dengan baik dengan
masyarakat
G Sasaran Layanan Kelas 12
H Materi Layanan 1. Materi seputar moral dan etika di masyrakat

2. Pengertian Etika
3. Pemahaman Tentang Sosial
4. Peran Nilai Sosial
I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit
J Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan
dan Konseling untuk SMA-MA kelas 10, Yogyakarta,
Paramitra Publishing
2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal
Bimbingan dan Konseling bidang sosial, Yogyakarta,
Paramitra
3. Nurbowo , dll,2013 , pengembangan materi bk berbasis
multimedia,yoyakarta, paramitra
4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games)
dalam Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD , Power Poin bimbingan belajar
M Langkah Kegiatan
1. Tahap Awal /Pedahuluan
a. Pernyataan Tujuan 1. Guru BK/Konselor membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
3. Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai
b. Penjelasan tentang 1. Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan
langkah-langkah tanggung jawab peserta didik
kegiatan 2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat
akan melakukan dengan baik.
c. Mengarahkan kegiatan Guru BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik
(konsolidasi) yang akan dibuat kegiatan simulasi.
d. Tahap peralihan Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik
( Transisi) melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti
2. Tahap Inti
a. Kegiatan peserta 1. Mendengarkan penjelaskan dari Guru BK/ Konselor
2. Mencatat apa yang sekiranya penting untuk di
didik
tanyakan
3. Berdiskusi dengan teman
4. Menanggapi apa yang di jelaskan oleh
Guru/Konselor
b. Kegiatan Guru 1. Guru BK/Konselor menjelaskan materi
2. Guru BK/Konselor memberi kesempatan pada siswa
BK/Konselor
apa saja yang belum ia pahami dan bisa di tanyakan
3. Guru BK/ Konselor memberikan motivasi terhadap
siswa

3. Tahap Penutup 1. Guru BK/konselor bersama-sama dengan siswa


menyimpulkan isi yang telah di sampaikan
2. Guru BK/Konselor mendorong siswa agar yang belum
berperan aktif dalam kegiatan supaya mampu berperan
akitf
3. Guru BK/ konselor menutup pertemuan dengan berdoa
bersama dan salam.
N Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam
mengikuti kegiatan
2. Bagaimana respon dari siswa terhadap pilihan karirnya?
3. Memahami apa saja kendala bagi siswa dalam
menentukan bidang karirnya tersebut

2. Evaluasi Hasil Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara


lain :
1. Evaluasi tentang suasana pertemuan dengan instrumen:
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak
menyenangkan.
2. Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat
penting/kurang penting/tidak penting
3. Evaluasi terhadap cara siswa dalam melakukan kegiatan
simulasi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami
4. Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang
menarik/tidak menarik untuk diikuti

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian

Tegal , 18 Mei 2018

Mengetahui, Guru BK
Kepala Sekolah SMK N 3 Tegal
Drs. Heru Sutopo, M.Pd Ilham Gustiawan, S.Pd
NIP 11122555025 NIP 1116500025

LAMPIRAN 1

MATERI ETIKA DALAM MASYARAKAT

A. Pengertian Etika
Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak
kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral
yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”,
yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang
baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk. Etikadan moral kurang lebih
sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau
moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian
sistem nilai-nilai yang berlaku.

B. NILAI SOSIAL

Nilai sosial adalah sikap-sikap dan perasaan yang diterima secara luas oleh masyarakat
dan sebagai dasar merumuskan apa yang benar dan apa yang penting. Nilai sosial lahir dari
kebutuhan kelompok sosial akan seperangkat ukuran untuk mengendalikan beragam kemauan
warganya yang senantiasa berubah dalam berbagai situasi. Dengan ukuran itu masayarakat akan
tahu mana yang baik atau buruk, benar atu salah, dan boleh atau dilarang. Ciri-ciri nilai sosial
yaitu:

1. Tercipta dari proses interaksi.

2. Ditransformasikan melalui proses belajar yang meliputi sosialisasi, akulturasi, dan difusi.

3. Berupa ukuran atau pertauran sosial yang turut memenuhi kebutuhan-kebutuhan sosial.

4. Berbeda-beda pada tiap kelompok manusia.

5. Masing-masing nilai mempunyai efek yang berbeda-beda bagi tindakan manusia.

6. Dapat mempengaruhi kepribadian individu.

C. PERAN NILAI SOSIAL

1. Alat untuk menentukan harga sosial, kelas sosial seseorang.

2. Mengarahkan masyarakat untuk berpikir dan bertingkah laku sesuai dengan nilai yang ada.
3. Memotivasi manusia untuk berperilaku sesuai yang diharapkan.

4. Alat solidaritas atau mendorong masyarakat untuk bekerja sama.

5. Pengawas, pembatas, pendorong, dan penekan individu untuk selalu berbuat baik.

D. KLASIFIKASI NILAI SOSIAL

Menurut Notonegoro nilai sosial diklasifikasikan menjadi nilai material, nilai vital, dan
nilai rohani

1. Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia atau benda-benda
nyata yang dapat dimanfaatkan sebagai kebutuhan fisik manusia. Contoh: makanan, minuman,
dan pakaian.

2. Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia agar dapat melakukan aktivitas
atau kegiatan hidupnya. Contoh: kendaraaan, computer, dan alat-alat lain yang membantua
aktivitas manusia.

3. Nilai rohani, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi kebutuhan rohani
(spiritual). Nilai rohani dibedakan menjadi empat, yaitu:

a. Nilai kebenaran dan nilai empiris bersumber dari proses berpikir.

b. Nilai keindahan bersumber dari unsur rasa (perasaan dan estetika).

c. Nilai moral, nilai yang berkenaan dengan kebaikan dan keburukan, bersumber dari kehendak
atau kemauan (karsa dan etika).

d. Nilai religius berisi keyakinan atau kepercayaan manusia terhadap Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai