Solusi pembalseman terdiri dari 7,5% formalin sebagai fiksatif aktif, gliserin, bubuk fenol dan
air keran. Diperlukan sekitar 16 liter cairan untuk membalsem satu mayat. Komposisinya
adalah 0,5 L gliserin, 500 g serbuk fenol dalam 0,5 l air ledeng, 3 L 37% formaldehid dan 12
L air terdistilasi
Kalanjati VK., Prasetiowati L., Alimsardjono H. The use of lower formalin-containing
embalming solution for anatomy cadaver preparation. epartment of Anatomy and Histology,
Faculty of Medicine, Airlangga University, Surabaya, Indonesia. (Med J Indones.
2012;21:203-7)
Terdapat juga larutan Larssen termodifikasi yang komposisinya adalah 100 mL formalin
10%, 400 mL gliserin, 200 g chloral hidrat, 200 g natrium sulfat, 200 g natrium bikarbonat,
180 g natrium klorida dan, 9.5 L air terdistilasi (Guimarães) Da Silva et al. 2004).
Silva RMG, Matera JM, Ribeiro AACM. New alternative methods to teach surgical techniques for
veterinary medicine students despite the absence of living animals. Is that an academic
paradox? Anat Histol Embryol. 2007;36:220–224. [PubMed] [Ref list]
Constantinescu dkk. (2007) mencatat formulasi lain dari bahan terkenal: 1200 mL
formaldehida, 400 mL propilena atau etilena-glikol, 1000 mL fenol, dan ditambahkan air 20
L.
Constantinescu GM, Beittenmiller MR, Mann F, et al. Clinical anatomy of the prepubic tendon in the
dog and a comparison with the cat. J Exper Med Surg Res. 2007;14:79–83. [
Dalam embalming dengan menggunakan teknik arteri tubuh dapat dilakukan pra-injeksi
glutaraldehyde diikuti oleh injeksi formaldehida untuk mempercepat menginduksi kekerasan
jaringan, atau injeksi campuran glutaraldehid/ formaldehida rendah, hingga reaksi moderat,
menghasilkan hasil yang sangat baik.
Konsentrasi glutaraldehid optimum untuk embalming adalah 1-1,5% dalam bentuk cairan.
Konsentrasi yang paling sering digunakan untuk persiapan embalming adalah glutaraldehid
2%.
BAB III
KESIMPULAN